Budidaya Tanaman Kopi KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

commit to user 52 Kebun GetasAssinanBanaran memiliki 1527 karyawan yang terdiri dari 9 orang pimpinan, 102 orang karyawan pelaksana IB sd IID, 337 orang karyawan pembantu pelaksana IA, 382 orang karyawan lepas teratur dan 697 orang karyawan lepas lainnya. Karyawan lepas jumlahnya paling banyak sebab mereka biasanya bekerja pada waktu-waktu tertentu saja seperti pembibitan, penanaman dan panen.

E. Budidaya Tanaman Kopi

1. Budidaya Tanaman Kopi a. Pembibitan Bibit yang digunakan adalah bibit kopi robusta klon 308. Pembibitan dilakukan dengan cara vegetatif yaitu stek sambung berakar. Menyambung batang bawah kopi exelsa dengan kopi robusta klonal sebagai batang atas. Kopi exelsa diyakini lebih tanaman hidup pada tanah-tanah marjinal, perakaran kuat dan disinyalir tahan serangan hama dan nematode. Namun, kopi exelsa ini tidak dibudidayakan sebab buahnya kecil-kecil dan daunnya tebal juga tidak terlalu diminati. Untuk penyambungan bibit perlu diperhatikan ketajaman pisau, sebaiknya dilaksanakan pagi hari sebelum jam 10 selesai. Setelah bibit disambung perlu ditutup dengan plastik sungkup secara individu untuk melindungi terik matahari dan hujan. Tutup plastik sungkup dibuka setelah sambungan bertunas yaitu + 3 minggu sampai 1 bulan dari saat penyambungan. Tunas sambungan ditinggalkan satu yang baik jagur pertumbuhannya. Wiwilan yang tumbuh dibawah sambungan harus selalu dibuang agar tidak terjadi persaingan dengan tunas sambungan. Pada umur 13-14 minggu bibit tersebut dipindahkan ke polybag dengan mencampurkan tanah dengan pupuk kandang. Setelah 12 – 14 bulan, bibit kopi tersebut siap untuk ditanam. commit to user 53 b. Penanaman 1 Persiapan lapangan Agar penanaman kopi dapat berhasil baik, maka diperlukan waktu persiapan sekitar 2 tahun atau ditentukan kondisi tanahnya. Hal yang dapat dilakukan adalah membongkar tunggul sisa tanaman lama, pemberantasan alang-alang, dan memberi ajir dengan jarak 2,5m x 2,5m. 2 Tanaman penaung Tanaman kopi sangat memerlukan tanaman penaung. Tanaman penaung ini bertujuan agar penyesuaian terhadap sinar matahari yang masuk serta suhu yang optimal. Tanaman penaung yang digunakan adalah tanaman lamtoro yang ditanam dengan jarak 5 X 5 m, disela- sela lobang tanam dan ajir. 3 Membuat lubang tanam Ditengah-tengah teras dibuat lubang tanaman dengan ukuran 80 x 80 x 80 cm. 4 Penanaman kopi Penanaman bibit kopi dilakukan pada awal musim penghujan. Penutupan lubang yang akan ditanam dibuat agak cembung agar setelah mengendap menjadi rata dengan permukaan tanah. c. Pemeliharaan tanaman kopi 1 Penyiangan Penyiangan mutlak dilakukan karena rumput yang tumbuh dapat mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman kopi serta dapat menjadi tanaman inang pertumbuhan hama dan penyakit. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara manual yaitu membabat habis semua rumputgulma yang ada kemudian ditumpuk disekitar tanaman kopi untuk dijadikan pupuk ketika sudah membusuk. 2 Pemupukan organik dan anorganik Pemupukan anorganik dilakukan 2 kali yaitu pemupukan pertama pada bulan Maret- April dan pemupukan kedua dilakukan commit to user 54 pada bulan Oktober- Nopember, dosis dan jenis pupuk yang digunakan pemupukan tetap mengacu pada rekomendasi dari Puslitkoka Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember berdasarkan analisis sampel tanah, daun dan biji kopi yang dikirimkan ke Puslitkoka. Pupuk anorganik yang dianjurkan diberikan pada tanaman kopi tahun 2007 adalah KCL, urea dan Sulfomag sedangkan pada tahun 2008 Puslitkoka tidak menganjurkan Kebun GetasAssinan untuk memberikan pupuk anorganik pada tanaman kopi. Produksi kopi turun pada tahun 2007 sehingga pada tahun 2008 tidak perlu diberikan pupuk sebab tanah areal penanaman kopi dianggap sudah cukup memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman kopi. Namun, pada tahun 2009 Puslitkoka menganjurkan untuk memupukkan urea saja dengan dosis 190 grpohon pada bulan Maret – April saja pada tanaman kopi untuk memenuhi unsur Nitrogen pada tanaman sehingga mendukung pertumbuhan vegetatifnya. Pemupukan organik dilakukan terutama pada tanah yang marginal dan kurang subur, yaitu memberikan pupuk kandang atau kompos yang berasal dari kotoran ternak dan limbah kulit kopi yang telah didekomposisi. Dosis untuk pemupukan organic yaitu 15-20 kgpohon. 3 Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. a Hama tanaman kopi i. Bubuk buah Hipothenemus hampei. Hama ini sangat merugikan produksi kopi karena menurunkan mutu kopi dan penyusutan berat kopi. Pengendalian hama ini dilakukan dengan cara mekanik yaitu dengan mengambili buah kopi yang terserang kemudian direbus dengan tujuan mematikan hama, dapat pula dilakukan commit to user 55 pengambilan biji-biji kopi yang terjatuh agar tidak menjadi inang hama. ii. Kutu putih kutu dompolan Planococcus citri Kutu putih terutama menyerang bungan dan buah kopi, tetapi pada saat populasi hama tinggi dapat menyerang pucuk tanaman, daun dan cabang muda. Bunga, buah dan dau muda yang terserang akan mengalami kekeringan dan gugur. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan perlakuan pengaturan naungan yang baik, sehingga kondisi tidak memungkinkan untuk perkembangan kutu putih, selain itu pengendalian dapat dilakukan dengan cara kimiawi menyemprotkan Labrador dengan dosis 0,63 ltha atau Matador dengan dosis 0,49 ltha. iii. Kutu hijau Coccus viridis Kutu hijau menyerang seluruh bagian tanaman yang masih muda yaitu bunga, daun, cabang dan batang. Akibat penusukan dan penghisapan cairan, bagian hijau yang diserang menjadi kuningakhirnya akan mengering. Selain itu tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan tunas-tunas dan cabang menjadi pendek dan tidak sehat. Pengendalian dapat dilakukan dengan penaungan khususnya pada musim penghujan agar kelembaban udara terjaga cukup baik, selain itu dapat pengendalian dapat dilakukan dengan cara kimiawi menyemprotkan Labrador dengan dosis 0,63 ltha atau Matador dengan dosis 0,49 ltha yang juga akan dapat mengendalikan semut geramang. iv. Nematoda Nematoda parasit yang sangat merugikan tanaman kopi adalah Patylenchus coffeae, gejala serangannya adalah pertumbuhan tanaman tidak normal, daun kelihatan pucat, commit to user 56 kering dan kemudian gugur, cabang mengering dan perlahan mati, akarr serabutnya busuk dan mudah roboh. Pengendalian hama nematode dapat dilakukan secara terpadu yaitu : apabila tanaman masih dapat dipertahankan dapat dibuat parit isolasi dari 4 tanaman yang terserang dengan ukuran 60-80 cm, pemberian Furadan 3G dengan dosis 35 grpohon, pemberuan pupuk kompos tambahan dengan dosis 20 kgpohon, adanya tenaga dan perlakuan pengawasan khusus untuk perawatan. b Penyakit tanaman kopi i. Cendawan akar coklat Phellinus sp atau Fomes sp Gejala serangannya adalah daun-daunnya menguning kemudian rontok, dan kadang ada juga daun menguning tapi tetap menempel pada batang. Akar tunggang tertutup kerak anyaman misselia jamur berwarna coklat. Pengendalian yang dapat dilakukan sekeliling pohon yang terserang dibuat parit isolasi sedalam 80-100 cm, tanaman yang sudah parah harus segera didongkel dan diberi serbuk belerang sebanyak 200gr, serta tidak boleh ditanami selama 1 th, dilakukan perbaikan drainase, untuk tanaman yang masih dapat dipertahankan dengan pemberian Callixin CP. ii. Jamur upas Corticium salmonicolor Gejala awal serangan ditandai dengan adanya misselium tipis menyerabut seperti sarang laba-laba pada bagian cabang yang terserang. Selanjutnya misselium akan membentuk bintil dan akhirnya berubah menjadi kemerahan. Bila serangan terus terjadi maka akan mengakibatkan tanaman yang diserang mengering dan daunnya layu. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah diadakan penganatan sedini mungkin, pengatyuran naungan dan commit to user 57 pemberantasan gulma agar kebun tidak terlalu lembab, batang yang masih dapat dipertahankan bias diolesi Calixin RM, dan cabang yang terkena serangan parah harus segera dipotong dan dibakar. d. Penyulaman tanaman kopi Agar dapat menjaga jumlah populasi tanaman kopi mendekati standar, maka setiap tahun harus membuat pembibitan untuk kegiatan sulam. Penyulaman dilakukan seperti pada saat penanaman pada tanaman yang mati atau sudah tidak produktif lagi dengan menggantikannya dengan tanaman baru. e. Pemangkasan Tanaman Kopi Kegiatan pemangkasan tanaman kopi pada dasarnya terdiri atas pemangkasan bentuk yang bertujuan memperoleh kerangka dasar bagi pertumbuhan cabang-cabang reproduksi dan untuk memperoleh kerangka pohon yang kuat dan seimbang. Pangkas pemeliharaan yang bertujuan agar pohon selalu bersih sesuai cabang-cabang yang kita pelihara dan membuang cabang-cabang yang tidak produktif cabang sakit, cabang kering, cabang liar dan wiwilan. 1 Pangkas bentuk Pangkas bentuk dilakukan pada Tanaman Belum Menghasilkan TBM. Hendaknya dilakukan sebelum cabang- cabang primer kehilangan potensinya berbuah. Pangkas bentuk bertujuan untuk memperkuat kondisi tanaman serta dapat terbentuk pohon kopi yang berbatang tunggal. Apabila terdapat percabangan maka percabangan tersebut tidak boleh saling menutupi sehingga memperoleh sinar mataharis ecara merata. Agar pangkas bentuk dapat berjalan dengan baik harus dilakukan secara berkesinambungan bersamaan dengan pekerjaan wiwil kasar yang pada umumnya dilaksanakan 2 bulan sekali. 2 Pangkas Kasar commit to user 58 Kegiatan pangkas kasar termasuk pemangkasan pemeliharaan bertujuan mempertahankan kesinambungan kerangka tanaman yang diperoleh dari pemangkasan bentuk dengan cara menghilangkan cabang-cabang tidak produktif. Pangkas kasar dilakukan dengan menghilangkan tunas air yang dilakukan tiga bulan sekali sebab tunas air akan menyerap unsur hara tanaman. Apabila dibiarkan maka akan menurunkan produktivitas tanaman kopi tersebut. 3 Pangkas Lepas Panen Pangkas lepas panen dilakukan setelah semua biji kopi sudah dipanen. Pangkas lepas panen dilakukan dengan membuang sisa-sisa panen yang masih tertinggal pada batang agar tidak mengganggu pertumbuhan buah selanjutnya. 2. Panen Panen kopi mempedomani ISO-9000 kopi dan tahapan panen sebagai berikut : a Petik longsong : Petik kopi yang terserang bubuk buah dan biasanya akan merah lebih dulu. b Petik onclong : Petik buah kopi merah masak awal merah masih sedikit + 1-1,5 , petikan ini masih menggunakan tenaga harian. c Petik borongan : Dikerjakan setelah kopi banyak yang merah panen raya, dalam situasi yang normal rotasi petikan 14 hari sekali. d Petik racut : Petik semua buah kopi merah, hijau, hitam dikumpulkan dan diusahakan agar tidak ada buah yang tersisa di kebun. e Petik lelesan : Mengambil semua buah yang masih tertinggal di lapangan di bawah pohon guna menghilangkan sumber infeksi bubuk buah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sortasi : - Kopi merah dan hijau harus disendirikan. - Daun serta sampah lainnya harus dihilangkan. Setelah selesai sortasi hasilnya dicek, kalau sudah baik semua baru dimulai penimbangan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penimbangan hasil sortasi : commit to user 59 - Dicek apakah jarum timbangan dalam posisi Nol 0 - Kopi merah ditimbang sendiri. - Kopi hijau ditimbang sendiri.

F. Pengolahan Kopi

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pemetikan Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex Froehner) Di Kebun Getas, Semarang, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), Jawa Tengah

0 8 69

Pengelolaan Pemupukan Tanaman Kopi Robusta (Coffea Canephora Pierre Ex Froehner) Di Kebun Getas, Pt Perkebunan Nusantara Ix, Semarang, Jawa Tengah

0 6 76

Pengelolaan Pemupukan Tanaman Kopi Robusta (Coffea Canephora Pierre Ex Froehner) Di Kebun Getas, Pt Perkebunan Nusantara Ix, Semarang, Jawa Tengah

0 3 76

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama Periode 2004-2005 antara Direksi PT Perkebunan Nusantara IX dengan Federasi Serikat Pekerja Perkebunan IX Divisi Tanaman Tahunan PT Perkebunan Nusantara IX di Pabrik Kebun Getas Kabupaten Semarang.

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Petik Borong di PT Perkebunan Nusantara IX Persero Kebun Getas Afdeling Assinan.

0 0 12

ANALISIS PROFITABILITAS PENGUSAHAAN TANAMAN KARET DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN NGOBO KABUPATEN SEMARANG.

0 0 16

Reorganisasi Perkebunan Kopi Banaran PT.Perkebunan Nusantara IX (PERSERO) Kabupaten Semarang Tahun 1996-2009 BAB 0

0 1 20

PEREMAJAAN OPTIMAL TANAMAN KARET DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (ANALISIS SIMULASI PADA KEBUN GETAS)

0 0 10

Analisis profitabilitas pengusahaan tanaman karet di pt. perkebunan nusantara ix (persero) Kebun Ngobo Kabupaten Semarang

2 2 16

ANALISIS PROFITABILITAS PENGUSAHAAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX KEBUN GETAS KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI

0 0 11