Dampak Harmonisa Analisis Pengaruh Konfigurasi Belitan Terhadap Tegangan Harmonisa Generator Sinkron Tanpa Beban Dengan Program Simulasi Multisim

63 distorsi ini juga semakin besar dan pada akhirnya distorsi tegangan yang sampai ke beban juga akan semakin besar. Sebaliknya semakin dekat suatu beban dari sisi pembangkit, distorsi tegangan yang sampai ke beban akan semakin kecil. Pada pembahasan sebelumnya, telah diuraikan bahwa distorsi tegangan yang dihasilkan oleh beban non-linier berawal dari distorsi arus yang mengalir pada impedansi saluran. Namun, tidak semua distorsi tegangan dihasilkan oleh distorsi arus yang mengalir pada impedansi saluran, misalnya pada keluaran konverter. Tegangan keluaran dari konverter mengalami distorsi karena proses pensaklaran switching yang dilakukan oleh komponen semikonduktor di dalamnya. Proses pensaklaran ini dapat berupa penyearahan ac ke dc dan pembalikan dc ke ac. Pada analisis rangkaian listrik, beban non-linier dapat diwakili dengan sumber arus pada rangkaian ekivalennya dengan anggapan sumber arus inilah yang akan menghasilkan arus harmonisa sehingga pada akhirnya merambat ke sumber dan ke beban lainnya.

3.5 Dampak Harmonisa

Dampak yang dihasilkan harmonisa tidak terlalu jelas sampai suatu saat terjadi kegagalan. Beberapa dampak kerugian yang dihasilkan harmonisa adalah: 1. Dengan hadirnya harmonisa akan meningkatkan nilai efektif RMS arus listrik sehingga rugi-rugi tembaga I 2 R juga semakin meningkat. 2. Dengan hadirnya harmonisa yang berfrekuensi lebih tinggi, akan meningkatkan rugi-rugi inti histeresis dan arus pusar pada mesin-mesin listrik. 3. Harmonisa akan meningkatkan nilai efektif tegangan sehingga akan meningkatkan kerapatan medan magnet pada inti besi yang juga akan meningkatkan rugi-rugi inti. 4. Dengan meningkatnya rugi-rugi pada poin pertama sampai dengan poin ketiga di atas, suhu kerja peralatan juga semakin tinggi dan pada akhirnya Universitas Sumatera Utara 64 akan mengurangi umur peralatan. Selain itu, meningkatnya rugi-rugi akan menurunkan efisiensi peralatan. 5. Tegangan efektif yang meningkat akibat adanya harmonisa ini juga akan meningkatkan kuat medan listrik yang dipikul oleh isolasi peralatan. 6. Dampak pada transformator Dampak pada transformator akan sama seperti poin pertama sampai dengan poin kelima yang telah diuraikan di atas, ditambah dengan: • Jika harmonisa mengandung komponen dc, maka inti trafo dapat beroperasi pada daerah daerah saturasi. Pada daerah saturasi ini, kenaikan ggm yang besar hanya menaikkan fluks magnet dalam jumlah yang kecil sehingga membutuhkan daya eksitasi yang lebih besar. • Vibrasi pada inti trafo sewaktu beroperasi menjadi lebih jelas. 7. Dampak pada motor Dampak pada motor akan sama dengan poin pertama sampai dengan poin kelima yang telah diuraikan di atas. Selain itu, harmonisa juga akan mengganggu karakteristik torsi pada motor. Seperti yang akan diuraikan berikut ini. Dengan anggapan gelombang tegangan yang diterima merupakan fungsi simetris setengah gelombang maka harmonisa orde genap tidak muncul pada motor. Pada motor hubungan bintang tanpa konduktor netral, tidak mengalir arus urutan nol pada kumparan. Pada hubungan segitiga, arus harmonisa urutan nol akan bersikulasi pada ketiga fasa kumparan jangkar, tetapi tidak menimbulkan pengaruh apa-apa pada torsi motor tiga fasa karena resultan medan magnet yang dihasilkannya sama dengan nol setiap saat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa harmonisa urutan nol tidak mengganggu karakterisitik torsi motor. Harmonisa urutan positif 7, 13, 19, 24, … memiliki urutan fasa yang sama dengan komponen fundamental sehingga arah medan putar dan torsi yang Universitas Sumatera Utara 65 dihasilkannya searah dengan yang dihasilkan komponen fundamental. Dengan kata lain, torsi yang dihasilkan harmonisa urutan positif akan menambah torsi yang dihasilkan pada komponen fundamental. Harmonisa urutan negatif 5, 11, 17, 23, … memiliki urutan fasa yang berlawanan dengan komponen fundamental sehingga arah medan putar dan torsi yang dihasilkannya juga berlawanan dengan yang dihasilkan komponen fundamental. Dengan kata lain, torsi yang dihasilkan harmonisa urutan negatif akan mengurangi torsi yang dihasilkan pada komponen fundamental. Pada harmonisa urutan negatif, harmonisa ke-5 memiliki ampitudo yang lebih besar daripada harmonisa orde yang lebih tinggi sehingga terhadap torsi yang dihasilkannya memiliki dampak yang lebih menonjol. Begitu juga dengan harmonisa ke-7 pada urutan positif yang memberikan dampak yang lebih menonjol daripada harmonisa orde yang lebih tinggi. Harmonisa ke-5 menghasilkan medan putar yang berlawanan arah dengan kecepatan lima kali lebih besar daripada komponen fundamental dan Harmonisa ke-7 menghasilkan medan putar yang searah dengan kecepatan tujuh kali lebih besar daripada komponen fundamental. Interaksi antara harmonisa ke-5 dan ke-7 ini akan menghasilkan medan putar dengan kecepatan enam kali lebih besar daripada komponen fundamental. Medan putar resultan ini akan menginduksikan arus listrik pada rotor dengan frekuensi enam kali lebih besar. Interaksi antara medan putar dan arus induksi pada rotor akibat harmonisa ini menghasilkan torsi yang berosilasi seperti ditunjukkan pada gambar 3.8. Jika frekuensi osilasi yang dihasilkan sama dengan frekuensi putar rotor, maka dapat terjadi kerusakan besar. Getaran dan kebisingan yang dihasilkan oleh harmonisa harus ditinjau lebih lanjut untuk menghindari kerusakan. Dari gambar 3.8 dapat dilihat bahwa terjadi osilasi torsi pada saat pengasutan starting motor, ini mengakibatkan proses pengasutan tidak semulus biasanya. Selain itu, harmonisa juga dapat mengakibatkan slip motor induksi lebih tinggi dari biasanya. Universitas Sumatera Utara 66 8. Dampak pada generator Dampak pada generator akan sama poin pertama sampai dengan poin kelima yang telah diuraikan di atas, ditambah dengan: • Adanya harmonisa ketiga akan menimbulkan arus sirkulasi pada penghantar netral generator yang sedang diparalel. • Selain itu, harmonisa akan mengakibatkan osilasi torsi seperti pada halnya motor. Osilasi ini akan terjadi pada turbin yang menggerakkan generator tersebut sehingga turbin rentan terhadap kerusakan. 9. Dampak pada kapasitor Kapasitor dipasang pada sistem untuk memperbaiki faktor daya. Reaktansi kapasitif pada kapastitor berbanding terbalik dengan frekuensi. Harmonisa mempunyai frekuensi yang lebih tinggi sehingga reaktansi kapasitif akan turun. Dengan menurunnya reaktansi kapasitif, akan dihasilkan arus harmonisa yang lebih besar lagi sehingga kapasitor dapat mempertinggi distorsi. Selain itu, arus harmonisa yang besar ini akan menambah nilai efektif arus total yang mengalir melalui kapasitor sehingga dapat menimbulkan panas yang berlebih pada isolasi kapasitor. Gambar 3.8 Torsi vs Putaran yang Telah Mengandung Harmonisa Pada Motor Induksi Universitas Sumatera Utara 67 Dengan hadirnya harmonisa, tegangan efektif pada kapasitor akan lebih tinggi sehingga meningkatkan medan listrik yang dipikul oleh isolator di dalam kapasitor tersebut. Untuk mencegah kegagalan isolasi maka kapasitor tersebut harus dirancang agar isolasinya mampu memikul medan listrik yang lebih tinggi akibat timbulnya harmonisa. Selain itu, dengan meningkatnya tegangan efektif, rugi-rugi dielektrik pada kapasitor juga akan semakin meningkat. Harmonisa pada kapasitor juga dapat memicu terjadinya efek resonansi. Resonansi adalah peristiwa dimana reaktansi induktif dari saluran ataupun transformator sama dengan reaktansi kapasitif. Resonansi hanya terjadi pada frekuensi tertentu yang dapat dicari melalui persamaan: X L X C 1 ωC ωL ω 1 LC ω 1 √LC f 1 2π√LC Frekuensi resonansi harus diusahakan agar tidak berdekatan dengan frekuensi harmonisa yang mungkin muncul. Untuk tujuan ini, induktansi sistem harus diketahui agar dapat menentukan nilai kapasitansi yang tepat. Resonansi ini dapat dibagi menjadi resonansi seri L seri dengan C dan resonansi paralel L paralel dengan C. Efek resonansi ini dapat mengakibatkan kenaikan arus maupun tegangan sehingga bisa memperpendek umur kapasitor tersebut ataupun peralatan listrik lainnya. 3.20 Universitas Sumatera Utara 68 10. Dampak pada kabel • Dengan adanya harmonisa, efek kulit skin effect akan meningkat pada kabel sehingga menaikkan resistansi ac Rac yang meningkatkan rugi- rugi. • Pada saat terjadi resonansi, akan terjadi korona di sekitar kabel dan isolasi kabel dapat mengalami stress yang dapat memicu kepada terjadinya kegagalan isolasi. 11. Dampak pada alat proteksi Alat proteksi tidak bekerja secara tepat. Sekring dapat bekerja pada arus di bawah nilai nominalnya, relai bisa bekerja pada selang waktu yang lebih cepat ataupun lebih lambat dibandingkan dengan waktu yang diharapkan ketika bekerja pada frekuensi fundamental. Oleh karena itu dalam merencanakan alat proteksi, faktor harmonisa harus juga diperhitungkan. 12. Beberapa peralatan elektronika menjadi kurang teratur dalam menjalankan fungsinya dan bahkan bisa mengalami gagal fungsi. 13. Menimbulkan kesalahan pengukuran pada alat ukur. 14. Menimbulkan interferensi pada saluran komunikasi radio, telepon, PLC Power Line Carrier melalui kopling induktif. 15. Kesalahan pengukuran waktu pada jam digital. 16. Arus yang mengalir pada konduktor netral terlalu besar dikarenakan adanya harmonisa urutan nol. Selain itu, arus harmonisa urutan nol yang mengalir pada konduktor netral akan meningkatkan beda potensial antara konduktor netral dengan tanah. 17. Memperburuk faktor daya. Universitas Sumatera Utara 69 3.21 Kandungan sebuah harmonisa dapat dinyatakan dalam THD Total Harmonic Distortion dan IHD Individual Harmonic DistortionHF Harmonic Factor. THD didefinisikan sebagai perbandingan jumlah nilai efektif RMS seluruh komponen harmonisa dengan orde ≥ 2 terhadap komponen fundamentalnya. THD menunjukkan penyimpangan gelombang yang terdistorsi terhadap gelombang idealnya sinus murni. THD disebut juga faktor distorsi distortion factor. Persamaan THD adalah: Keterangan: A 1 = Komponen harmonisa pertama fundamental A 2 = Komponen harmonisa kedua A 3 = Komponen harmonisa ketiga A n = Komponen harmonisa ke-n Pada perhitungan THD, Gelombang yang ideal sinus murni adalah komponen fundamental. Komponen yang menimbulkan distorsi terhadap gelombang ideal ini adalah komponen mulai dari harmonisa kedua. Oleh karena itu, deret penjumlahan kuadrat pada sisi pembilang dari persamaan 3.21 dimulai dari A 2 . Pada sistem tenaga listrik, besaran A n ini dapat berupa tegangan maupun arus listrik, tetapi lebih sering menggunakan besaran tegangan. THD untuk tegangan dapat dirumuskan sebagai berikut: THD untuk arus listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 70 3.22 HF didefinisikan sebagai perbandingan komponen harmonisa ke-n terhadap komponen fundamental. HF menunjukkan kontribusi dari harmonisa orde tertentu terhadap gelombang yang terdistorsi. Persamaan HF adalah: Besaran A n ini juga dapat berupa tegangan maupun arus listrik. HF untuk tegangan dapat dirumuskan sebagai berikut: HF untuk arus listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: Pada persamaan THD dan HF ini, seluruh komponen A 1 dan A n dapat menggunakan nilai maksimum puncak, nilai efektif, maupun nilai rata-rata tanpa mengubah hasil akhir.

3.6 Sumber Harmonisa Pada Generator Sinkron