berskerja sebagai Tenaga Kerja Sukarela TKS sebanyak 37 orang 33,64 dan bekerja sebagai honor daerah sebanyak 2 orang 1,82.
4.2 Hasil Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari masing masing variabel bebas dan variabel terikat.
Tabel 4.2 Distribusi Pemberian ASI Eksklusif pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Bahorok Tahun 2010.
Karakteristik
Jumlah
Pemberian ASI eksklusif •
ASI eksklusif 6
20 •
Tidak ASI eksklusif 24
80
Jumlah 30
100 Dari Tabel 4.2 dapat diketahui dari 30 orang responden yang memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya sebanyak 6 orang 20 dan yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sebanyak 24 orang 80.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Predisposisi Pemberian ASI Eksklusif pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Bahorok Tahun 2010. Karakteristik
Jumlah Umur
• 33 Tahun
14 46,7
• ≥ 33 Tahun
16 53,3
Pendidikan Terakhir
• Menengah
12 60,0
• Tinggi
18 40,0
Pekerjaan
• PNS
24 80,0
• PTT
6 20,0
Lama Waktu Kerja
• 6 Jam
14 46,7
• ≥ 6 jam
16 53,3
Bentuk Persalinan
• Normal
15 50,0
• Sectio caesarea
15 50,0
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang berumur 33 tahun
sebanyak 14 orang 46,7, dan yang berumur ≥ 33
tahun sebanyak 16 orang
53,3, responden yang memiliki tingkat pendidikan menengah sebanyak 12 orang
40 yang memiliki tingkat pendidikan tinggi sebanyak 18 orang 60. Responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 24 orang 80 dan yang
bekerja sebagai PTT sebanyak 6 orang 20, responden yang memiliki waktu kerja 6 jam per hari sebanyak 14 orang 46,7, dan yang bekerja
≥ 6 per hari sebanyak 16 orang 53,3, responden yang bersalin secara normal sebanyak 15 orang 50,
dan yang bersalin secara sectio caesarea sebanyak 15 orang 50.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pendukung Pemberian ASI Eksklusif pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Bahorok Tahun 2010.
Karakteristik
Jumlah
Iklan Susu Formula •
Menerima 24
80
• Menolak
6 20
Dari Tabel 4.4 diketahui bahwa responden yang menerima iklan susu formula sebanyak 24 orang 80 dan yang menolak iklan susu formula sebanyak 6 orang
20.
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pendorong Pemberian ASI Eksklusif pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Bahorok Tahun 2010.
Karakteristik
Jumlah
Dukungan suami •
Mendukung 8
26,7 •
Tidak mendukung 22
73,3
Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa responden yang suaminya mendukung pemberian ASI eksklusif sebanyak 8 orang 26,7 dan yang suaminya tidak
mendukung pemberian ASI eksklusif sebanyak 22 orang 73,3.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Hasil Analisis Bivariat Tabel 4.6 Hasil Analisis Bivariat antara Variabel Independen dengan Variabel
Dependen Menggunakan Regresi Logistik Sederhana. Variabel Independen
p Exp B
Umur 0,460
0,500 Pendidikan
0,000 0,000
Pekerjaan 0,082
0,000 Lama Waktu Kerja
0,855 1,182
Bentuk Persalinan 0,358
2,364 Iklan Susu Formula
0,003 22,000
Dukungan Suami 0,001
35,000
Dari Tabel 4.6 diketahui hasil uji bivariat antara umur dengan pemberian ASI
eksklusif diperoleh nilai p = 0,460, dengan nilai Exp B = 0,500 artinya umur
≥ 33 tahun mempunyai kemungkinan memberikan ASI eksklusif seperlima kali lebih kecil
dari pada yang berumur 33 tahun. Pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai p = 0,000, dengan nilai Exp B = 0,000 artinya ibu yang
berpendidikan tinggi mempunyai kemungkinan yang sama dengan ibu yang berpendidikan menengah dalam memberikan ASI eksklusif. Pekerjaan dengan
pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai p = 0,082, dengan nilai Exp B = 0,000 artinya ibu yang bekerja sebagai PNS mempunyai kemungkinan yang sama dengan
ibu yang bekerja sebagai PTT dalam memberikan ASI eksklusif. Lama waktu kerja dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai p = 0,885,
dengan nilai Exp B = 1,182 artinya responden yang bekerja bekerja ≥ 6 jam per
mempunyai kemungkinan memberikan ASI eksklusif 1,182 kali lebih kecil dari pada
Universitas Sumatera Utara
yang hari 6 jam per hari. Bentuk persalinan dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai p = 0,358, dengan nilai Exp B = 2,364 artinya responden yang
bersalin secara sectio caesarea mempunyai kemungkinan memberikan ASI eksklusif 2,364 kali lebih kecil dari pada yang bersalin secara normal. Iklan susu formula
dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai p = 0,003, dengan nilai Exp B = 22 artinya responden yang menerima iklan susu formula mempunyai kemungkinan
memberikan ASI eksklusif 22 kali lebih kecil dari pada yang menolak iklan susu formula. Dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai p = 0,001,
dengan nilai Exp B = 35 artinya responden yang tidak mendapat dukungan suami mempunyai kemungkinan memberikan ASI eksklusif 35 kali lebih kecil dari pada
yang mendapat dukungan suami.
4.4 Hasil Analisis Multivariat