tempat menumpuknya serotonin yang berasal dari sirkulasi di plasma dan terutama yang berasal dari jaringan enterokromafin daripada saluran cerna.
38,39
2.9. Parameter terapi profilaktik
Penilaian keberhasilan terapi profilaktik migren pada anak dengan mengukur penurunan frekuensi serta lama serangan, dan catatan harian
nyeri kepala yang digunakan untuk menilai efek tersebut. Untuk pemeriksaan disabilitas yang sensitif, dapat dipercaya dan sahih pada anak digunakan
PedMIDAS, sebagai modifikasi MIDAS yang dipakai pada dewasa.
41
Waktu yang digunakan untuk menilai PedMIDAS adalah 3 bulan. Kategori penilaian
PedMIDAS yang dipakai adalah skor PedMIDAS dengan menghitung seluruh jumlah hari disabilitas dan sistim derajat PedMIDAS yang mengklasifikasi
PedMIDAS dengan ringan, sedang dan beratnya serangan migren.
41-43
Terdapat 6 pertanyaan pada PedMIDAS yang berhubungan dengan dampak migren dengan aktivitas sekolah, kegiatan harian di rumah dan
sosialisasi serta olahraga. Pertanyaan pertama didasarkan pada hari ketidakhadiran di sekolah sebab migren. Pertanyaan kedua adalah jumlah
hari anak hadir di sekolah tetapi sebab migren harus terlambat atau terpaksa pulang lebih awal. Pertanyaan ketiga berhubungan dengan jumlah hari di
sekolah dimana anak kurang berfungsi kurang dari setengah kemampuannya karena sakit kepala. Pertanyaan keempat berfokus pada kegiatan-kegiatan di
rumah, dengan mencatat jumlah hari anak tidak mampu melaksanakan
pekerjaan rumah karena sakit kepala. Dua pertanyaan terakhir berhubungan dengan kegiatan di luar rumah seperti bermain dan olah raga. Pertanyaan
kelima jumlah hari anak tidak berpartisipasi dan keenam tentang kemampuan anak berpartisipasi tetapi kurang 50 dari kemampuan sebenarnya.
41-43
2.10. Kerangka Konseptual
Faktor predisposisi migren:
•
Genetik
•
Usia
•
Menstruasi
•
terlambat makan
•
rangsangan berlebihan sorotan cahaya, bau yang menyengat
•
perubahan cuaca
•
terlalu banyak atau kurang tidur • stres
Tempat dan waktu
Gambar 2.10. Kerangka konsep penelitian
• Mengganggu aktivitas dan pekerjaan
• Ketidak hadiran di sekolah Migren:
• Nyeri kepala berulang • Unilateral
• familial • Hilang nafsu makan
• Mual- muntah • Membaik setelah tidur
Terapi preventifprofilaktik
î siproheptadin
plasebo
• Keparahan, lama seringnya migren berkurang
• Ketidakhadiran di sekolah berkurang Terapi abortif akut
Antiserotonergik Inhibisi pelepasan neuropeptida
PEDMIDAS ---- : yang diamati dalam
penelitian
BAB 3. METODOLOGI
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah uji klinis tersamar tunggal untuk mengetahui respons pemberian terapi siproheptadin sebagai terapi profilaktik pada anak penderita
migren dibandingkan dengan plasebo
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di sekolah SMP Swasta Bhayangkari, SMP dan SMK Swasta Taman Siswa, SMP Negeri 34, serta SMU, STM, SMEA,
Tsanawiyah UMN Al-Washliyah, SMU I UNIVA, SMU Muallimin UNIVA dan SMU PGA UNIVA di Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan selama 12
minggu yaitu pada bulan Pebruari hingga Mei 2008.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah anak sekolah yang berusia 11 sampai 18 tahun yang dikunjungi ke sekolah untuk di lakukan skrining. Bila ditemukan
penderita migren sesuai dengan kriteria inklusi di masukkan sampel penelitian