KERAMIK ZIRKONIA ZrO TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 KERAMIK ZIRKONIA ZrO

2 Zirkonia ZrO 2 merupakan oksida logam yang memiliki sifat polimorfi yaitu tiga macam struktur kristal antara lain : monoklinik, tetragonal, dan kubus. ZrO 2 diperoleh melalui proses permurnian pasir zircon ZrSiO 4 dimana pasir zircon banyak ditemukan dialam bahan tambang. Zirkonia murni pada suhu kamar memiliki struktur kristal monoklinik m- ZrO 2 , dan bila terkena pemanasan sampai suhu 1000 C–1100 C akan berubah struktur kristalnya menjadi tetragonal t-ZrO 2 , jika didinginkan kembali pada suhu ruang akan berubah kembali menjadi monoklinik m-ZrO 2 . Jadi monoklinik m- ZrO 2 dan tetragonal t- ZrO 2 tergolong memiliki sifat yang tidak stabil, selama terjadi transformasi fasa mengalami perubahan volum sebesar 3–5, sehingga dapat menimbulkan keretakan. Zirkonia yang paling stabil adalah dengan struktur kristal kubik c- ZrO 2 , fasa c- ZrO 2 dapat terbentuk pada suhu yang sangat tinggi diatas titik leburnya yaitu sekitar 2680 C, fasa kubik c-ZrO 2 sangat stabil terhadap perubahan suhu dari suhu kamar sampai titik leburnya. Pada Gambar 2.1 ditunjukkan diagram transformasi fasa struktur kristal zirkonia. Awan Maghrifah : Pembuatan Keramik Paduan Zirkonia ZrO2 dengan Alumina Al2O3 dan Karakterisasinya. USU e-Repository © 2008. Gambar 2.1 Diagram Transformasi Fasa Dari ZrO 2 Kelemahan material keramik ZrO 2 yang hanya memiliki struktur kristal monoklinik saja, atau tetragonal adalah tidak stabil bila terkena pemanasan sampai 1100 C karena terjadi transformasi fasa. Efeknya dapat menimbulkan perubahan volum yang mengakibatkan terjadinya retak mikro. Jika retak mikro itu menjalar akan menimbulkan kerusakan material failure. Oleh karena itu keramik ZrO 2 dengan struktur kristal monoklinik atau tetragonal hanya sesuai untuk aplikasi suhu rendah atau suhu ruang, akan tetapi m- ZrO 2 maupun t- ZrO 2 memiliki kekuatan mekanik lebih tinggi dibanding dengan c- ZrO 2 . Keramik ZrO 2 agar dapat digunakan pada suhu tinggi perlu dilakukan proses penstabilan sebagian dengan pembentukan fasa c-ZrO 2 yang merupakan fasa yang paling stabil terhadap perubahan suhu. Material keramik ZrO 2 yang mengalami proses penstabilan sebagian disebut keramik PSZ partialy stabilized zirkonia, dimana keramik PSZ disamping memiliki struktur kristal monoklinik atau tetragonal juga Awan Maghrifah : Pembuatan Keramik Paduan Zirkonia ZrO2 dengan Alumina Al2O3 dan Karakterisasinya. USU e-Repository © 2008. terdapat struktur kristal kubik. Karena fasa c-ZrO 2 dapat meredam penjalaran retak mikro sehingga material tetap dalam keadaan stabil.

2.2 SIFAT-SIFAT DAN APLIKASI KERAMIK ZIRKONIA