Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup

Instansi yang berwenang melakukan “Paksaan Pemerintahan”,adalah : 1 Gubernur 2 Bupati Walikota 3 BAPEDALDA sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh peraturan pembentukannya. 2. Pencabutan izin, Pasal 27 UUPLH menyatakan : Pencabutan izin dilakukan oleh pejabat yang berwenang, juga atas usul kepala daerah dan pihak yang berkepentingan.

2. Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan pengertian lestari, yaitu tetap seperti keadaannya semula, tidak berubah, kekal. Oleh karena itu, apabila dikaitkan dengan kalimat pelestarian maka mempunyai makna sebagai perlindungan dari kemusnahan atau kerusakan, pengawetan 117 . Berdasarkan pengertian mengenai pelestarian fungsi lingkungan hidup. 118 maka logika yang harus diambil yaitu bahwa yang dilestarikan itu adalah fungsi dilingkungan hidup tersebut, bukan lingkungan an sich. Dengan demikian, lingkungan hidup dapat dikelola dengan tetap menjaga fungsi dari lingkungan tersebut. Untuk melestarikan fungsi lingkungan, perlu dilakukan perlindungannya. Hal ini sesuai dengan pasal 14 ayat 2 UUPLH “untuk menjamin pelestarian fungsi 117 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Balai Pustaka, 1991 hal. 588 118 Pasal 1 ayat 5, UUPLH, Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup adalah Rangkaian Upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung Lingkungan hidup. Putri Eka Ramadhani: Pemberian Izin industri Dalam Rangka Public Service Pemerintah Daerah Untuk Melakukan Upaya Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Study Di Kota Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 lingkungan hidup, setiap usaha dan atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan” peranan lingkungan hidup sebagai aset bangsa dan negara sangat penting sehingga diperlukan suatu pendekatan yang bijak dalam pengelolaannya. Pendekatan yang bijak terhadap pengelolaan lingkungan hidup ini, berkaitan pula karena lingkungan hidup bersentuhan langsung dengan aktivitas pembangunan. Oleh karena begitu penting lingkungan hidup, maka dalam pasal 15 UUPLh dinyatakan “Setiap rencana usaha dan atau kegiatan yang memungkinkan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Berkaitan denga ketentuan pasal 15 UUPLh maka dalam penjelasan pasal 15 UUPLh, dinyatakan bahwa analisis mengenai dampak lingkungan hidup disatu sisi merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan atau kegiatan, disisi lain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan usaha dan atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini, dapat diketahui secara lebih jelas dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan atau kegiatan sehingga dapat dipersiapkan lengkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif. Untuk mengatur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut diantaranya digunakan kriteria mengenai: 119 a. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan atau kegiatan 119 Supriadi, Op. Cit, 191 Putri Eka Ramadhani: Pemberian Izin industri Dalam Rangka Public Service Pemerintah Daerah Untuk Melakukan Upaya Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Study Di Kota Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 b. Luas wilayah penyebaran dampak c. Intensiatas dan lamanya dampak berlangsung d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak e. Sifat kumulatif dampak f. Berbalik reversible atau tidak berbaliknya irreversible dampak. Bertitik tolak dari pelaksanaan pelestarian fungsi lingkungan hidup diatas, pada intinya pelestarian fungsi lingkungan hidup dapat dilakukan dengan pendekatan ilmiah, yaitu dengan menggunakan “analisis mengenai dampak lingkungan”sebagai tolak ukurnya. Oleh karena itu pelestarian fungsi lingkungan hidup sangat ditentukan pula oleh sebuah kajian yang mendalam dari sebuah hasil studi amdal, sebab fungsi utama studi amdal adalah mengkaji semua aspek lingkungan hidup dalam suatu pendekatan yang holstis, yakni pendekatan yang mengintegrasikan semua unsur lingkungan dalam satu kajian terpadu. Selain itu, kajian ilmiah amdal ini, pada akhirnya akan memberikan solusi terbaik yang dilakukan oleh pemrakarsa suatu kegiatan dan pemerintah dalam menangani lingkungan hidup sesuai arahan rencana pemerintah lingkungan hidup RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup RPL tersebut.

3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL