Aplikasi Pembiayaan take over KPR Syariah di Bank Muamalat Indonesia

BAB IV DESAIN AKAD PEMBIAYAAN TAKE OVER KPR SYARIAH

DI BANK MUAMALAT INDONESIA

A. Aplikasi Pembiayaan take over KPR Syariah di Bank Muamalat Indonesia

Banyak nasabah konvensional yang kecewa dan mengeluhkan laporan pembayaran angsuran yang diberikan bank konvensional, yang ternyata setiap membayar angsuran KPR pada awal-awal tahun perjanjian KPR sebagian besar hanya untuk membayar bunganya saja dan untuk pembayaran pokoknya hanya sedikit sekali sehingga outstanding pokok KPR-nya turun tidak signifikan. Untuk itu mereka mau mengalihkan KPR-nya ke bank syariah, karena di bank syariah setiap membayar angsuran antara pembayaran pokok dengan pembayaran margin hampir berimbang, sehingga penurunan outstanding pokok KPR-nya signifikan. 56 Respon positif dari masyarakat akan jasa keuangan syariah telah membawa mereka pada satu kebutuhan untuk mengalihkan dana yang selama ini mereka taruh di lembaga keuangan konvensional ke lembaga keuangan syariah. Bank Muamalat sebagai salah satu lembaga keuangan syariah yang paling senior di Indonesia merespon hal itu dengan menyediakan produk pembiayaan take over KPR syariah bagi nasabah yang telah terlanjur mengajukan pembiayaan KPR-nya 56 Alihozi, Ayo Beralih ke KPR Syariah, artikel diakses pada tanggal 12 November 2008 dari http:alihozi77.blogspot.com200804ayoberalih-kpr-syariah.html. di bank konvensional dan ingin memindahkan pembiayaan KPR-nya di bank Muamalat. Mekanisme pemindahan pembiayaan ini menggunakan proses take over, dimana sisa tanggungan KPR diambil alih oleh bank Muamalat. Syaratnya juga tidak rumit. KPR yang bisa dipindahkan minimal sudah berjalan satu tahun atau lebih. Selain digunakan untuk pembiayaan KPR, take over di bank Muamalat Indonesia juga digunakan untuk pembiayaan kendaraan, baik mobil maupun motor, dan untuk modal kerja. Take over juga bisa digunakan untuk produk- produk yang memakai prinsip jual beli maupun bagi hasil. 57 Pembiayaan take over KPR syariah di bank Muamalat Indonesia menggunakan alternatif akad pertama, yaitu qard dan murabahah karena akad ini yang paling mudah. 58 Prosedur take over di Bank Muamalat kurang lebih seperti ini, Nasabah yang berhutang rumah kepada Bank Konvensional BK secara riba, lalu ia ingin hijrah ke bank syariah datang ke bank Muamalat Muhal ‘alaih minta take over kredit rumahnya. Sebelum menyetujui pembiayaan take over ini, bank Muamalat melakukan survei terlebih dahulu ke bank konvensional tempat nasabah berhutang, memastikan benar tidaknya nasabah punya hutang, bagaimana 5 C-nya 57 Wawancara pribadi dengan Bapak Gatut Prokoso, Officer Bank Muamalat Indonesia, Arthaloka Building, hari Rabu tanggal 22 Oktober 2008. 58 Ibid. character, capacity, capital, collateral, condition nasabah, dan hal lain yang terkait. Jika semua jelas, Bank Muamalat akan menyerahkan dana qard ke rekening nasabah yang ada di bank Muamalat. Setelah memastikan berapa outstanding sisa angsuran pokoknya, dana tersebut ditransfer ke rekening nasabah yang ada di bank konvensional. Dengan dana ini nasabah bisa melunasi hutangnya di Bank konvensional. Setelah itu dokumen-dokumen pembiayaan yang ada di bank konvensional diminta oleh Bank Muamalat. Setelah semua dokumen lengkap, yang terjadi selanjutnya adalah akad antara nasabah dengan bank Muamalat. Nasabah menjual rumah itu kepada Bank Muamalat, dananya digunakan untuk melunasi qard. Kemudian bank Muamalat menjual rumah itu secara Murabahah kepada nasabah. 59 Ada alasan mengapa dana qard masuk ke rekening nasabah di bank syariah terlebih dahulu dan tidak langsung masuk ke rekening yang ada di bank konvensional. Hal ini dikarenakan bank syariah menerapkan prinsip kehati-hatian. Jikakalau kemudian terjadi wanprestasi nasabah, maka bukti transfer ke rekening nasabah di bank syariah ini bisa dijadikan bukti di pengadilan. Perlu untuk diketahui bahwa bank syariah hanya men-take over sisa pokok pinjamannya saja. Sedangkan bunga berjalan dan pinalti atau denda di bank konvensional jika ada tidak ditake over. Misalnya KPR di bank konvensional Rp 100 juta, jangka waktu 10 tahun, bunga 14 persen. Pada tahun kedua pokok 59 Ibid. utang katakanlah tinggal Rp 90 juta. Maka yang diambil alih bank syariah hanya Rp 90 juta. Bila nasabah dikenakan denda oleh bank konvensional karena memindahkan KPR yang baru berjalan 1-2 tahun, maka nasabah harus membayar sendiri. 60 Jadi sebelum melakukan take over nasabah harus menyiapkan dana untuk membayar dendapinalti jika ada di bank konvensional. Keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan pembiayaan di bank syariah, entah itu KPR atau lainnya, jika nasabah hendak melunasi lebih cepat dari waktu yang ditentukan tidak dikenakan denda seperti yang terjadi di bank konvensional. 61 Kedua akad ini jelas sekali berbeda, yang satu akad tabarru’ dan yang satunya akad tijarah. Ini berarti sifat tolong-menolong dalam transaksi ini hilang karena bank mencari keuntungan komersil. Tapi bukan itu yang menjadi permasalahan pokok kenapa alternatif akad pertama ini kurang sesuai syariah. Masalahnya adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam murabahah adalah komoditasbarang dibeli dari pihak ketiga. Sehingga pembelian komoditasbarang dari nasabah sendiri dengan perjanjian buy back ‘pembelian kembali’ adalah sama dengan transaksi berbasis bunga. Dalam hal ini mirip bai’ al-inah. 60 Pindah KPR ke Bank Syariah Mudah, artikel diakses pada tanggal 6 Mei 2008 dari http:blog.pemiliklangsung.compindah-bank-kpr 61 Wawancara pribadi dengan Bapak Gatut Prokoso, Officer Bank Muamalat Indonesia, Arthaloka Building, hari Rabu tanggal 22 Oktober 2008. Bai’ al-inah adalah akad jual beli ketika penjual menjual asetnya kepada pembeli dengan janji untuk dibeli kembali sales and buy back dengan pihak sama. Bai’ al-innah adalah penjualan tunai cash sale dilanjutkan dengan pembelian tangguh deferred payment sale. 62 Dalam akad ini penjual nasabah menjual aset rumah kepada pembeli bank syariah tunai untuk kemudian dibeli kembali secara tangguh. Hal inilah yang menyebabkan akad yang dipakai oleh bank syariah dalam pembiayaan take over KPR dirasa perlu untuk ditinjau kembali.

B. Desain Pembiayaan Take Over KPR yang Lebih Sesuai Syariah