Pengertian Komik Kritik Sosial Melalui Medium Kartun 1. Pengertian Kartun

wacana disamping gambar-gambar jenaka didalam memancing senyum dan tawa para pembacanya. Sementara itu, kartun non verbal adalah kartun yang semata- mata memanfaatkan gambar-gambar atau visualisasi jenaka untuk menjalankan tugas itu. Gambar-gambar yang disajikan pada jenis kartun yang kedua ini adalah gambar-gambar yang memutar balikan logika 2 . Kartun-kartun yang terdapat di media-media cetak meliputi berbagai jenis seperti : 1. Kartun editorial editorial cartoon yang digunakan sebagai visualisasi tajuk rencana surat kabar atau majalah. Kartun ini biasanya membicarakan masalah politik atau peristiwa aktual sehingga sering disebut katun politik. 2. Kartun murni gag cartoon yang dimaksudkan sekedar sebagai gambar lucu atau olok-olok tanpa bermaksud mengulas suatu permasalahan atau peristiwa aktual 3. Kartun Komik comic cartoon yang merupakan susunan gambar, biasanya terdiri dari tiga sampai enam kotak. Isinya adalah komentar humoris tentang suatu peristiwa atau masalah aktual. Hal ini tidak mengingkari adanya kartun-kartun komik yang isinya tidak berbeda dengan kartun murni 3 .

2. Pengertian Komik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik adalah cerita bergambar dalam majalah, surat kabar, atau bentuk buku yang umumnya mudah dibaca dan 2 Wijana, Kartun, StudiTtentang Permainan Bahasa, h.8 3 Ibid, h.11 lucu 4 . Gambar yang memiliki cerita, dibuat dalam panel-panel kotak dan kata- katanya terangkai dalam balon-balon teks. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalina cerita. Biasanya komik dicetak diatas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari stip dalam koran, dimuat dalam majalah, dan berbentuk buku sendiri. Scott McCloud, seorang cendikia komik yang menjabarkannya menjadi imaji-imaji yang berderet berdampingan dalam sebuah urutan atau sekuen, dengan tujuan menyampaikan informasi serta menghasilkan respon artistik bagi pembacanya. Dikalangan para ahli pun masih belum sependapat mengenai definisi komik. Akronim cerita bergambar, menurut Marcell Boneff mengikuti istilah cerpen cerita pendek yang sudah lebih dulu digunakan, dan konotasinya menjadi lebih bagus, meski terlepas dari masalah tepat tidaknya dari segi kebahasaan atau etimologis kata-nya. Ditambah, karena sifatnya sebagai budaya populer akan serta merta mengikut sertakan budaya dan keseharian dari asal negaranya membuat komik memiliki kekayaan tersendiri, selain membuat kita dapat belajar budaya dan keseharian bangsa lain. Misalkan kebiasaan membaca dari kanan ke kiri bagi masyarakat jepang membuat komiknya memiliki ciri khas tersendiri. 5 4 Lihat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, cet ke-10, h.515 5 Har, Analisis Isi Komik Karung Mutiara Al-Ghazali, h. 17 Esvantdiari dalam bukunya yang berjudul Cara Mudah Mengedit Komik dengan Photoshop, mengungkapkan beberapa istilah dalam dunia komik yang harus dipahami oleh para komikus pemula. Diantaranya: 1. Outline : garis utama yang membentuk suatu objek, walaupun bukan standar yang baku, outline yang memiliki tebal tipis akan terlihat lebih dinamis dan hidup. 2. Panel : kotak tempat gambar diletakkan. Biasanya dalam suatu halaman terdapat beberapa panel sekaligus. Umumnya bentuk panel adalah persegi empat, namun seringkali ditemukan berbagai macam variasi panel. 3. Tone atau screentone : lembaran motif yang digunakan untuk mengisi bidang kosong pada komik. Terbuat dari lembaran film khusus yang salah satu sisinya dilapisi lem atau perekat. 4. Toning : proses mengisi bidang kosong menggunakan tone. 5. Balon dialog : tempat meletakan dialog. Umumnya berbentuk bulat atau lonjong. Untuk menyampaikan emosi tertentu, bentuknya dapat lebih variatif lagi. 6. Foreground : gambar yang di lihat mata lebih dahulu atau terletak di bagian depan. Biasanya memiliki outline yang lebih tebal dibandingkan latar belakang. 7. Latar belakang atau background : gambar yang terletak di belakang foreground. Biasanya memiliki outline yang lebih tipis di bandingkan foreground. 6 6 Esvandiari Sant, Cara Mudah Mengedit Komik dengan Photoshop. Jakarta : PT Elex Media Komputindo, h.3 Komik adalah cerita bergambar dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk buku yang umumnya mudah dibaca dan lucu 7 . Gambar yang memiliki alur cerita dan dibingkai atau dibuat panel-panel kotak ruang yang terpisah dan biasanya kata-kata dari kartun itu berada dalam lingkaran balon teks. Komik juga bisa diartikan sebagai salah satu seni yang didalamnya terdapat gambar-gambar tidak bergerak yang disusun agar menjadi sebuah jalan cerita. Komik biasanya dicetak dalam sebuah kertas yang dilengkapi dengan teks. Penerbitan komik pun terbagi dalam beberapa macam, seperti strip dalam koran, dimuat dimajalah, hingga berbentuk sebuah buku. Pada tahun 1996, Will Eisner menuliskan dalam bukunya Graphic Stroytelling bagaimana ia mendefinisikan komik sebagai “tatanan gambar yang disertai balon kata yang tampil secara berurutan, dalam sebuah komik”. Sedangkan dalam bukunya yang berjudul Comics and Sequential Art tahun 1986, Eisner mendefinisikan eknis serta struktur komik sebagai sequential art “susunan gambar dan kata-kata untuk meceritakan suatu atau mendramatisasi suatu ide”. Yang dimaksud berurutan secara sekuen atau urutan adalah bagaimana dalam membaca komik kita akan membaca alur cerita tersebut melalui panel-panel yang tersusun secara berurutan agar dapat menangkap informasi yang disampaikan. Dikalangan para ahli pun sebenarnya belum ditemukan pendapat yang sama mengenai istilah bagi sebutan komik. Mereka mendefinisikan komik sebagai sebauah cerita yang bergamabr Cergam yang mengikuti istilah cerpen cerita pendek yang lebih dahulu dikenal 8 . McCloud dalam bukunya Understanding 7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia Jakarta, Balai Pustaka, 1999 cet ke-10, h.515 8 ibid Comics memahami komik menegaskan kembali bahwa definisi komik adalah gambar-gambar dan lamabang-lambang lain yang terjuktaposisi bersebelahan, berdekatan dalam urutan tertentu, bertujuan untuk memberkan informasi dan mencapai tanggapan estesis dari pembaca 9 . Komik merupakan sebuah media yang didasarkan oleh penglihatan, serta adanya sebuah penggabungan dari gerak serta audio yang terdengar sehingga dapat disimbolisasikan ke dalam sebuah visual. Karena itulah kita mengenal lebih banyak kosa kaa dalam komik yang menterjemahkan apa yang biasanya tidak terlihat tesebut dalam visualisasi. Seperti halnya garis gerak, balon kata, efek suara dan lain-lain. Hal lain juga yang merupakan hal teerpenting dalam sebuah komik adalah apa yang disebut dengan “closure” yaitu sebuah harmoni antara apa yang terlihat dengan yang tak terlihat, serta dibantu dengan sebuah imajinasi oleh pembaca sehingga membuat gambar yang diam seolah-olah menjadi hidup. Ditambah lagi karena komik sifatnya adalah sebagai budaya yang populer dari asal negaranya Jepang dimana komik itu sendiri mengikutseratkan budaya serta keseharian negaranya sehingga memiliki kekayaan sendiri. Kebiasaan seseorang dalam mempersepsikan komik dan kartun adalah sama yaitu melihat bahwa kartun dan komik itu adalah sebuah hal yang tidak berbeda. Padahal pada dasarnya keduanya memiliki arti yang berbeda, kesamaannya hanyalah komik dan kartun berupa gambar. Komik sebagaimana yang terlihat diuraikan ialah sebuah cerita yang bergambar. Sedangkan kartun adalah gambar itu sendiri tanpa harus memiliki sebuah cerita. 9 Scout McCloud, Understanding Comics Memahami Komik, Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia,2001, h.20 Kartun berasal dari bahasa Italia “cartone” yang artinya kertas. Pada mulanya kartun sebagi penamaan bagi sketsa pada kertas alot stout paper sebagi rancangan atau desain untuk lukisan kanvas atau dinding. Pada saat ini kartun adalah gambar yang sifat serta tujuannya sebagai humor satir. Jadi kartun tidak hanya merupakan pernyataan seni untuk mengkritik 10 . Komik adalah bagian dari kartun. Dalam artikel Noerhadi di dalam artikelnya yang berjudul Kartun dan Karikatur sebagai Wahan Kritik Sosial mendefinisikan kartun sebagai suatu bentuk tanggapan lucu dalam citra visual 1989, 189 11 .  Perkembangan Komik Sejarah komik moderen bermula di bagian barat. Pada mulanya komik hanya disiarkan di harian-harian besar dengan gaya lukisan kartun dimana ia mengandungi unsur-unsur humor dan juga kritikan. Perkataan komik yang berasal dari perkataan ‘comic’ dalam bahasa Inggris yang artinya ‘bersifat lucu’. Namun kemudian, komik-komik berunsur aksi mulai diterbitkan. Antara lain, Superman, Batman dan Captain America. Lalu komik mulai berkembang ke Asia pada perang dunia ke-2. Jepang yang turut terpengeruh dengan budaya ini telah berjaya mencipta manga yan merupakan identitas gaya lukisan Jepang. Seiring dengan berjalannya waktu, industri penerbitan semakin berkembang komik pun mengikuti perkembangannya, dan mulai di cetak dalam bentuk buku . Perjalanan komik mengalami pasang surut, ada suatu masa si mana 10 I Dewa Putu Wijaya, Kartun Studi Tentang Permainan Bahasa Yogyakarta: PT.Ombak, 2004, cet ke-1, h.4 11 I Dewa Putu Wijana, Kartun : Studi Tentang Permainan Bahasa, Yogyakarta : Ombak, 2004, h.6 komik dianggap sebagai media pembodohan, hal tersebut terjadi karena membaca komik seakan-akan tidak perlu berpikir. Menurut Bonneff, Sejarah komik Indonesia dapat ditelusuri sampai ke masa prasejarah. Bukti pertama terdapat pada monumen-monumen keagamaan yang terbuat dari batu. Candi Borobudur seringkali di bandingkan dengan buku batu yang disebut dengan katedral Abad Pertengahan. Borobudur mengandung sebelas seri bas-relief, yang mencakup sekitar 1460 adegan. Di Prambanan, Ramayan digunakan untuk mengajar umat. Para pemahat mengungkapkan lakon- lakon pertempuran Rama melawan Rahwana ke dalam adegan-adegan yang sangat hidup. Kemudian lebih dekat dengan masa kini, ada wayang beber dan wayang kulit yang menampilkan tipe penceritaan dengan sarana gambar yang dapat dianggap sebagi cikal bakal komik. Pada tahun 1954, terjadi perubahan arah yang ganda. Komikus Indonesia segera berkarya setelah melihat keberhasilan komik Amerika. Mereka mencoba mentransposisi cerita dengan mengindonesiakan tokoh-tokoh popular untuk disesuaikan dengan lingkungan. Contohnya Sri Asih karya Kosasih adaptasi dari Superman. Kehadiran komik banyak dikritik oleh para pendidik. Komik dianggap bacaan yang tidak mendidik. Menanggapi kritikan itu maka munculah komik jenis baru yang disebut dengan ‘komik wayang’ yang isi ceritanya memuat tentang nilai-nilai luhur. Lahirnya Gatotkatja dan Raden Palasara karya Johnlo dan Mahabrata karya Kosasih. Masyarakat menyambut hangat kehadiran komik wayang, sehingga para pendidik tidak mempunyai alasan untuk mengkritik. Tahun 1965 komik Indonesia mengalami pergeseran nilai. Cerita tentang anak muda banyak bermunculan. Adegan yang berbau pornografi memenuhi panel-panel komik. Maka pada 1967, hanya komik yang lulus sensor yang boleh terbit. 12 Kini komik di Indonesia lebih banyak komik yang di buat oleh Jepang. Kualitas gambar yang bagus dan alur cerita yang menarik membuat Jepang bisa mendominasi komik-komik di dunia. Namun, para kartunis Indonesia sekarang sudah bisa jeli dan bisa menuangkan ide-ide cerita dengan tema yang lebih menarik. Dengan komik juga mereka bisa bercerita tentang kejadian-kejadian yang sedang terjadi dan juga bisa membuat kritik-kritik yang lebih bisa diterima dan mudah dimengerti dengan gambar seperti komik. Kartun biasanya digunakan sebagi wadah dalam kritik sosial dalam berbagai media cetak, kartun juga sebagai sebuah selingan bagi para pembaca media cetak yang disajkan dalam sebuah rubrik dan artikel. Pembaca dibawa kedalam situasi yang santai dan menghibur, walaupun pesan kritikan-kritikan, namun disarankan tidak terlalu melecehkan atu mempermalukan karena tampilan yang lucu.

3. Pengertian Komikus, Kartunis dan Karikaturis  Komikus