Persepsi dukungan organisasi dipengaruhi oleh sikap organisasi terhadap ide dan kontribusi yang diberikan oleh karyawan. Bila organisasi melihat ide dari karyawan
sebagai sumbangan yang konstruktif yang mungkin saja dapat diwujudkan melalui perencanaan yang matang, maka individu yang bekerja di organisasi tersebut akan
memiliki persepsi yang positif akan dukungan organisasi terhadap diri mereka. Sebaliknya, persepsi akan menjadi negatif bila organisasi selalu menolak ide dari
karyawan dan segala sesuatu merupakan keputusan dari pimpinan puncak. b. Respon terhadap karyawan yang mengalami masalah
Persepsi dukungan organisasi juga dipengaruhi oleh respon organisasi terhadap karyawan yang mengalami masalah. Bila organisasi cenderung untuk berdiam diri
dan tidak memperlihatkan usaha untuk membantu individu yang terlibat masalah maka karyawan akan melihat bahwa tidak ada dukungan yang diberikan oleh
organisasi terhadap karyawan tersebut. c. Respon terhadap kesejahteraan dan kesehatan karyawan
Perhatian organisasi akan kesejahteraan karyawan juga mempengaruhi tingkat persepsi dukungan organisasi karyawan. Karyawan yang melihat bahwa organisasi
berusaha keras untuk meningkatkan kesejahteraan individu yang bekerja di dalamnya, akan melihat upaya ini sebagai suatu hal yang positif. Karyawan melihat
bahwa organisasi memberikan dukugan agar setiap orang dapat bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan bersama.
2. Komitmen Karyawan terhadap Organisasi
Universitas Sumatera Utara
Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu kondisi dimana karyawan menunjukkan identifikasi terhadap nilai dan tujuan perusahaan, adanya kesediaan
dan kesiapan untuk mencurahkan usaha demi kepentingan perusahaan, serta adanya afeksi, kehangatan serta keinginan karyawan untuk mempertahankan keanggotaannya di dalam
perusahaan. Komitmen organisasi diukur dengan menggunakan skala yang dibentuk berdasarkan
aspek-aspek komitmen organisasi Mowday, Porter, dan Steers Prabowo, 2001 yaitu : a. Identifikasi, merupakan keyakinan dan penerimaan terhadap serangkaian nilai dan
tujuan organisasi. Dimensi ini tercermin dalam beberapa perilaku seperti adanya kesamaan nilai dan tujuan pribadi dengan nilai dan tujuan organisasi yang dapat
ditimbulkan melalui tindakan organisasi yang memasukkan kebutuhan dan keinginan karyawan ke dalam tujuan organisasi, penerimaan terhadap kebijakan
organisasi serta adanya kebanggaan menjadi bagian dari organisasi. b. Keterlibatan yaitu keinginan yang kuat untuk berusaha demi kepentingan organisasi.
Hal ini tercermin dari usaha karyawan untuk menerrima dan melaksanakan setiap tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Karyawan bukan hanya sekedar
melaksanakan tugas-tugasnya melainkan selalu berusaha melebihi standar minimal yang ditentukan oleh organisasi. Karyawan akan terdorong pula untuk melakukan
pekerjaan diluar tugas dan peran yang dimilikinya apabila bantuannya dibutuhkan oleh organisasi.
c. Loyalitas karyawan terhadap organisasi memiliki makna kesediaan seorang untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, kalau perlu dengan mengorbankan
kepentingan pribadinya demi mencapai kesuksesan dan keberhasilan organisasi
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Kesediaan karyawan untuk mempertahankan dirinya bekerja dalam organisasi adalah hal yang penting dalam menunjang komitmen karyawan terhadap
organisasi dimana mereka bekerja. Hal ini dapat diupayakan bila karyawan merasakan adanya keamanan dan kepuasan di dalam organisasi tempat ia bergabung
untuk bekerja. Loyalitas tercermin dari kehangatan afeksi yang positif serta adanya rasa memiliki terhadap organisasi.
Tingkat komitmen organisasi dapat dilihat dari hasil yang diperoleh individu melalui skala likert. Jika semakin tinggi skor yang dihasilkan dari skala komitmen
organisasi maka semakin tinggi tingkat komitmen organisasi yang dimiliki oleh seseorang pegawai. Demikian sebaliknya. Jika semakin rendah skor yang dihasilkan dari skala
komitmen organisasi maka semakin rendah tingkat komitmen organisasi yang dimiliki oleh seseorang pegawai.
C. POPULASI PENELITIAN