Komposisi Plak Mekanisme Pembentukan Plak

hambatan yang dibentuk oleh matriks polisakarida. Biofilm hanya dapat disingkirkan secara mekanis dengan menggunakan sikat gigi atau dental floss. 10

2.1.1 Komposisi Plak

Komposisi utama plak adalah mikroorganisme. Diperkirakan bahwa 1mm 3 plak gigi dengan berat 1mg mengandung 200 juta sel mikroorganisme. 1 Mikroorganisme non-bakteri yang dijumpai dalam plak adalah spesies Mycoplasma, ragi, protozoa dan virus. Mikroorganisme tersebut terdapat diantara matriks interseluler. Matriks interseluler plak yang merupakan 20-30 massa plak, terdiri dari bahan organik dan anorganik yang berasal dari saliva, cairan sulkus, dan produk bakteri. Bahan organiknya mencakup polisakarida, protein, glikoprotein, dan lemak. 8 Polisakarida yang paling sering dijumpai adalah produk bakteri dekstran, levan dan galaktosa. Komponen anorganik plak yang utama adalah kalsium, fosfor, magnesium, potasium, dan sodium. 18

2.1.2 Mekanisme Pembentukan Plak

Proses pembentukan plak dapat dibagi atas tiga tahap yaitu: 1 pembentukan pelikel yang membalut permukaan gigi, 2 kolonisasi awal oleh bakteri, dan 3 kolonisasi sekunder dan pematangan plak. 8 Pembentukan pelikel dental pada permukaan gigi merupakan fase awal dari pembentukan plak. Pada tahap awal ini permukaan gigi akan dibalut oleh pelikel glikoprotein. Pelikel tersebut berasal dari saliva dan cairan sulkular, begitu juga dari produk sel bakteri, pejamu dan debris. Pelikel berfungsi sebagai penghalang protektif, yang akan bertindak sebagai pelumas permukaan dan mencegah Universitas Sumatera Utara pengeringan jaringan. 8 Sifat pelikel sangat lengket dan mampu membantu melekatkan bakteri-bakteri tertentu pada permukaan gigi. 11 Dalam waktu beberapa jam bakteri akan dijumpai pada pelikel dental. Hal ini menandai bermulanya tahap kolonisasi awal bakteri pada permukaan gigi. Bakteri yang pertama-tama mengkoloni permukaan gigi yang dibalut pelikel adalah didominasi oleh mikroorganisma fakultatif gram-positif, seperti Actinomyces viscosus dan Streptococcus sanguis. Pengkoloni awal tersebut melekat ke pelikel dengan bantuan adhesin, yaitu molekul spesifik yang berada pada permukaan bakteri. Massa plak kemudian mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan bakteri yang telah melekat, maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya. Dalam perkembangannya terjadi perubahan ekologis pada biofilm, yaitu peralihan dari lingkungan awal yang aerob dengan spesies bakteri fakultatif gram-positif menjadi lingkungan yang sangat miskin oksigen dimana yang dominan adalah mikroorganisme anaerob gram-negatif. 8 Tahap akhirnya merupakan kolonisasi sekunder dan pematangan plak. Pengkoloni sekunder adalah mikroorganisme yang tidak turut sebagai pengkoloni awal ke permukaan gigi yang bersih, diantaranya Prevotella intermedia, Prevotella loescheii, spesies Capnocytophaga, Fusobacterium nucleatum, dan Porphyromonas gingivalis. Mikroorganisme tersebut melekat ke sel bakteri yang telah berada dalam massa plak. Interaksi yang menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni sekunder ke bakteri pengkoloni awal dinamakan koagregasi. Pada stadium akhir pembentukan plak, yang dominan adalah koagregasi diantara spesies gram-negatif, misalnya koagregasi Fusobacterium nucleatum dengan Porphyromonas gingivalis. 8 Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Hubungan antara Mikroorganisme Plak dengan Karies.