33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang sama yaitu dielusi dengan menggunakan eluen n-heksana:etil asetat 9:1.
Terlihat adanya perbedaan dari hasil uji aktivitas inhibisi RNA helikase HCV dari fraksi kolom dengan ekstrak kental yang belum
dipisahkan dimana persentase inhibisi ekstrak kental biji jintan hitam dengan konsentrasi yang sama yaitu 66,935 dengan konsentrasi 10.000
ppm lampiran 15. Hasil fraksi kolom kromatografi memberikan aktivitas yang lebih tinggi, dikarenakan senyawa yang memberikan aktivitas pada
ekstrak biji jintan hitam telah berhasil dipisahkan dari komponen senyawa lain.
Sebaiknya untuk pengerjaan yang lebih efisien, tidak perlu dilakukan pengujian aktivitas inhibisi pada semua fraksi, namun terlebih dahulu
melakukan uji kromatografi lapis tipis KLT terhadap fraksi-fraksi yang diperoleh. Kemudian fraksi yang memiliki spot yang sama digabung, lalu
dilakukan uji aktivitas inhibisi enzim RNA helikase. Dari gambar 4.3 terlihat bahwa fraksi 10 hingga 17 menunjukkan spot yang sama, sehingga
dapat digabung dalam pengujian aktivitas inhibisinya.
Gambar 4.3 KLT pada Fraksi Hasil Kolom Kromatografi Ekstrak Biji Jintan Hitam Nigella sativa L.
4.9 Perhitungan Aktivitas Enzim RNA Helikase HCV
Prinsip dari perhitungan aktivitas enzim RNA helikase HCV ini adalah dengan menghitung fosfat bebas yang terbentuk dari hasil reaksi
antara RNA helikase dengan ATP yang menghasilkan ADP dan Pi fosfat anorganik. Aktivitas enzim RNA helikase dapat dilihat pada gambar 4.5.
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.4 Diagram Aktivitas Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C Aktivitas enzim RNA helikase sebelum penambahan senyawa
inhibitor adalah 517,548 pmol fosfatmlmenitpmol protein. Aktivitas inhibitor enzim RNA helikase HCV yang berada pada fraksi kesepuluh
menunjukkan aktivitas enzim RNA helikase yang berkurang menjadi 53,5938 pmol fosfatmlmenitpmol protein.
Dari gambar diatas, menunjukkan bahwa terjadi penurunan aktivitas enzim RNA helikase setelah penambahan senyawa inhibitor. Aktivitas
enzim RNA helikase ini berbanding terbalik dengan persentase inhibisi, dimana semakin tinggi persen inhibisi maka semakin rendah aktivitas enzim
RNA helikase dan sebaliknya semakin rendah persen inhibisi maka semakin tinggi aktivitas enzim RNA helikase.
Pada penelitian Kacem dan Meraihi 2006, telah melaporkan bahwa ekstrak minyak atsiri dari biji jintan hitam mampu menghambat enzim
elastase neutrofil HNE yang dapat merusak jaringan elastin sehingga merusak saluran napas dan alveoli. Jumlah enzim elastase ini akan
meningkat pada perokok. Konsentrasi inhibisi tertinggi dari ekstrak minyak atsiri jintan hitam tersebut dalam menghambat aktivitas enzim HNE adalah
5.8 mgml. Merujuk dari penelitian tersebut diketahui bahwa konsentrasi fraksi hasil kolom kromatografi yang digunakan pada uji aktivitas inhibisi
RNA helikase ini masih tinggi yaitu 10.000 ppm, sehingga perlu dilakukan pengujian lebih lanjut dengan konsentrasi yang lebih rendah yang tetap
mampu menghasilkan aktivitas inhibisi yang optimal.
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Adanya aktivitas inhibisi terhadap enzim RNA helikase virus hepatitis
C pada fraksi kolom kromatografi ekstrak biji jintan hitam Nigella sativa L..
2. Aktivitas tertinggi dalam menghambat RNA helikase HCV dari
ekstrak biji jintan hitam ditunjukkan oleh fraksi 10 yaitu dengan persen inhibisi 77,170 pada konsentrasi 10.000 ppm dan aktivitas
enzim RNA helikase sebesar 53,5938 pmol fosfatmlmenitpmol protein
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemisahan senyawa
bioaktif dari ekstrak biji jintan hitam Nigella sativa L. untuk mengetahui senyawa yang lebih spesifik yang berpotensi sebagai
inhibitor RNA helikase HCV. 2.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan metode in vivo untuk mengetahui apakah ekstrak benar-benar mampu menghambat aktivitas
dari RNA helikase HCV. 3.
Untuk penelitian yang menggunakan metode kromatografi kolom, sebaiknya fraksi yang diperoleh dilakukan uji kromatografi lapis tipis
KLT terlebih dahulu agar pengerjaan yang dilakukan lebih efisien.