Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian

13 Bab kedua berisi kajian teoritis tentang kawin paksa; Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang pegertian perkawianan, dasar hukum perkawinan, rukun dan syarat perkawinan, tujuan dan hikmah perkawinan. Bab ketiga berisi tinjauan umum tentang kawin paksa; Dalam bab ini penulis memaparkan tentang kawin paksa meliputi pengertian kawin paksa, peran wali dalam perkawinan, serta penyebab terjadinya kawin paksa dan pandangan hukum islam dan hukum positif terhadap kawin paksa yang dapat menyebabkan terjadinya perceraian. Bab keempat berisi tentang analisis terhadap perkara cerai talak nomor 940Pdt.G2009PA.Tng; Didalam bab ini penulis melakukan analisis terhadap putusan tersebut, dimulai dari duduk perkara, profil pihak-pihak yang terkait, pemeriksaan perkara dalam persidangan, pertimbangan hukum majelis hakim dalam memeriksa perkara ini dan analisa penulis. Bab kelima merupakan penutup; Pada bab penutup ini berisi kesimpulan sebagai jawaban atas masalah yang dirumuskan, dan saran-saran. Penulis juga melampirkan daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang dianggap penting. BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PERKAWINAN A. Pengertian Pernikahan Dalam kamus al-Munawwir kamus Arab-Indonesia kata nikah berasal dari kata ﺎ ﻜ – ﻜﻨ – ﻜ yang artinya mengawini. Sedangkan kata “az-zawaj” sendiri terambil dari kata ﺎ وﺰ – جوﺰ – جوز yang berarti mengawinkan, mencampuri, menemani, mempergauli, menyertai dan memperistri. 1 Dalam bahasa Indonesia kata nikah diartikan “kawin” yaitu membentuk keluarga dengan lawan jenis, melakukan hubungan kelamin atau bersetubuh. 2 Definisi nikah menurut syara’ adalah melakukan akad perjanjian antara calon suami dan istri agar dihalalkan melakukan “pergaulan” sebagaimana suami istri dengan mengikuti norma, nilai-nilai sosial dan etika agama. 3 Kata nakaha dan zawaj inilah yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari orang Arab dan banyak terdapat dalam al-Qur’an dan hadits nabi. Kata nakaha banyak terdapat dalam al-Quran dengan arti kawin dalam surat An-Nisa ayat 3: 1 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, 1984, h.1560. 2 Departemen Dinas Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, cet III, h. 456 3 Mohammad Asmawi, Nikah Dalam Perbincangan dan Perbedaan, Yogyakarta: Darussalam, 2004, Cet.I, h. 17. 14