Dasar Hukum Talak KONSEP TALAK DALAM HUKUM ISLAM

Prof. Subekti dalam bukunya “Pokok-pokok Hukum Perdata mendefinisikan bahwa perceraian adalah penghapusan perkawinan dengan putusan hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu. 16 Menurut Dr. Hasbi Indra, MA dalam bukunya “Potret Wanita Shalehah” mendefinisikan talak adalah melepaskan tali atau ikatan pernikahan baik oleh suami atau permintaan sang istri. 17

B. Dasar Hukum Talak

Agama Islam telah menetapkan kebolehan talak atau perceraian. Banyak sekali ayat-ayat yang membahas dan menyebut tentang masalah perceraian. Di antara ayat-ayat tersebut adalah: 1. Q.S. An-Nisa’ ayat 19 01 23 4 5,6 7 89:4 ; = ?4 A BC 8 DEF ;7 G: HIBFJ =; +, I8 KL 8IO4P QR 4 . 7 4 +, I8 ST ; U V 4WX 24 Y4Z[ . Y:\G 4]1 +, I [_ 49; [ 9F S . +, I8 STIEFJ ` a 8 I4F Hb O = 0 A; c7 -d eBF5 eFf=g : Artinya: 16 Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Jakarta:Intermasa, 1995, Cet. 27, h.42 17 Hasbi Indra, et.all, Potret Wanita Shalehah, Jakarta: Penamadani, 2004, Cet.2, h.226 “Wahai orang-orang Yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan-perempuan dengan jalan paksa, dan janganlah kamu menyusahkani mereka kerana hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang kamu telah berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah Dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabalah, karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuat, padahal Allah menjadikankebaikan yang banyak padanya..” Al-Baqarah: 19 2. Q.S. Al-Baqarah ayat 229   + , - . =; ?4 A BCK] O h 2 7 +S +, I8 ST ; ib O U V 7 A j Sd\V9 d k9- b7  lm [5 j ;nO\V9 d k9 b7 = :9o SqB 49 ;nO Ck4P r- . d k9 b7 = I k4P ,4 ; +k 4P4 d k9 b7 s3 2 t2 9C I 4 89n K : Artinya: “Talak yang dapat dirujukitu dua kali. setelah itu suami dapat menahan dengan baik, atau melepaskan dengan baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali keduanya suami dan istri Khawatir tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu wali khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang harus diberkan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zalim.” Al-Baqarah:229 3. Q.S Al-Baqarah ayat 230 0 V3  = ?4 v9 7 J, k 4. `wl- [: 6x, y v ;BFz 0 V3  = ;e9o 7 SqB 4{ 7 o ;4|4 V 7 }e Sd\V9 d k9 b7 ; d k9 b7 Yq ~•d;€9 •‚B8 V 4 8 S 4 : Artinya: “kemudian jika dia menceraikannya setelah kali kedua maka perempuan itu tidak halal lagi baginya sebelum dia menikah dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya suami pertama dan bekas istri untuk menikah kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah ketentuan- ketentuan Allah yang diterangkan-Nya kepada orang-orang yang berpengetahuan.” Al-Baqarah: 230 4. Q.S. Al-Baqarah ayat 231 ƒ V; 9lm V3  ;7 G: 5,  4] +, 0 o …† I8[ 2   +, I89- • … 9F =; +, I8[ | :? ;[ k4T 4P‰ ,4 ; B 4 i ƒ k V 5D v- 4Š =; O‹ŒT • 4 ; b7 : Ž• I 9FJ ƒ ; •S Š b7 BC O 4{ 7 4 ; 4•4•Š C O 4{ 5,G \ 4P[ YS[ ; .‘K 4 r- . 8KV} ; 7 ’89n 9 ; } 7 “ . `b l• 4{ : Artinya: “ ..Dan apabila kamu menceraikan istri-istri kamu, lalu sampai akhir iddahnya, maka tahanlah mereka dengan cara yang baik pula dan janganlah kamu tahan mereka dengan maksud jahat untuk menzalimi mereka. Barang siapa melakukan demikian, maka dia telah menzalimi dirinya sendiri. Dan janganlah kamu jadikan ayat-ayat Allah sebagai bahan ejekan. Ingatlah nikmat Allah kepada kamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepada kamu yaitu kitab Al-Quran dan hikmah Sunnah, untuk memberi pengajaran kepadamu. Dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Al-Baqarah: 231 5. Q.S. Al-Baqarah ayat 232 ƒ V; 9lm V3  ;7 G: 5,  4] +, 0 o = +, I8 KL 5, [e4 +, 0oi; y ƒ V B8 –i4F C{•;e 4. [ 9F YŠ ‚ . i ƒ K 4989 r- . ,4 4 6J BCe ,  9 b7 . ‚B8;O ; EF[5T B. i ƒ — ˜ y B. 9F0 ; c7 ; 9C  4 lmŠ ; = 4 8 S  : Artinya: “ dan apabila kamu menceraikan istri-istri kamu, lalu sampai iddahnya, maka jangan kamu halangi mereka menikah lagi dengan calon suaminya, apabila telah terjalin kecocokan di antara mereka dengan cara yang baik . Itulah yang dinasihatkan kepada orang-orang yang di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Itu lebih suci bagimu dan lebih bersih. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. ” Al-Baqarah: 232 Q.S. At-Thalaaq ayat 1 Yq™k 23 4 `\š}e ƒ V ›DT V3  ;7 G: +, I8KVq …†qE+k 8‘•- ; +k 8KV} ; 7 BCK]Œ.;? = …† I89oEF t J, +, 0 89O. =; ™†o9F A U V 4WX 24 Y4Z[ . Y;e\G 41 ; d k9 b7 ,4 ; +k 4P4 d k9 b7 k V 5C v- 4Š = •?k } 7 žk 4A k 4. i ƒ HF : Artinya: “ Wahai Nabi....Apabila kamu menceraikan istri-istri kamu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat menghadapi iddahnya tidak wajar, dan hitunglah waktu idah itu, serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya dan janganlah diizinkan keluar kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan yang keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Allah, dan darang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barabgkali setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru. ” At-Thalaaq:1 Dalam hadith juga banyak riwayat-riwayat yang menyinggung masalah Talak ini. Diantaranya: ﺏ ,-.ﺱ0 1 2. .3 4ﺱ ﺏ - 5 6 78 9 : 1; ﻡ ﺏ 0 =0 =4ﺏ 0 Artinya: “Dari Ibnu Umar Rasulullah SAW bersabda: Perbuatan yang halal yang sangat dibenci Allah adalah talak.” HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. 18 Hadith yang lain antaranya: 18 Abu Bakar Muhamad, Terjemahan Subulussalam, Surabaya, Al-Ikhlas, 1995, Jilid 3, Cet.1, h 609 3 ? ﺏ .3 4ﺱ A . B C D ﺱ0 ? Eﺏ ﺏF0 ,.ﺱ0 1 2. B GH I ﻡ 2J K Aﺡ 0 M ﺏ H N O P 1 2H , Qﻥ D A ? ﻡF H ST J ﺱ5 A - -C5 , 2. 2U ﻡF 4.H V ﻥF U ﻡWHN , 2. 9 ,. ﻡ 0 Artinya: “diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, “ Talak pada masa Rasulullah s.a.w dan masa Abu Bakar serta dua tahun pada masa pemerintahan Umar r.a adalah talaq tiga yang diucapkan sekaligus dihitung satu. Lalu Umar berkata. “ Orang-orang ini ingin menyegerakan urusan yang semestinya mereka berhak untuk memperlambatkannya, sebaiknya kami putuskan saja kepada mereka. “ Lalu Umar membuat keputusan bahwa talaq tiga yang ucapkan sekaligus benar-benar berlaku talaq tiga.” HR Muslim 19

C. Macam-macam Talak