Jenis-jenis Nafkah yang Harus Dipenuhi Suami

38 Demikianlah sekilas mengenai peraturan hukum Islam mengenai kadar nafkah yang harus diberikan oleh suami kepada istrinya.

C. Jenis-jenis Nafkah yang Harus Dipenuhi Suami

Seperti yang telah penulis uraikan pada bab diatas bahwa pernikahan tidak saja hanya untuk memenuhi perintah agama tetapi pernikahan juga melahirkan suatu hak dan kewajiban dalam lingkup perdata, maka dengan diresmikannya sebuah ikatan perkawinan maka suami memiliki kewajiban yang mana salah satu kewajibannya adalah memberikan nafkah bagi keluarganya. Pada sub bab kali ini akan diuraikan apa sajakah jenis nafkah yang harus dipenuhi suami untuk menjamin kelayakan hidup seorang istri. Para ulama madzhab sepakat bahwa jenis nafkah yang harus dipenuhi oleh suami adalah pangan, sandang, dan papan. 12 Dalam KHI juga tidak berbeda dengan pendapat imam madzhab tentang masalah ini. 13 Perbedaan pendapat terjadi seputar apakah biaya pengobatan termasuk yang harus dipenuhi oleh suami sebagai kewajiban memenuhi nafkah. Perbedaan pendapat ini disebabkan karena tidak adanya teks al-Qur’an maupun hadits yang menyebutkan secara jelas tentang kewajiban menanggung biaya pengobatan, sehingga terjadi perbedaan pendapat. 12 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Madzhab..., hal. 424. 13 Abdul Rahman Ghozali, Fiqih Munakahat, Jakarta : Kencana, 2008, cet. Ke-III, hal. 161. KEIKUTSERTAAN ISTRI MENCARI NAFKAH UNTUK KELUARGA DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum Islam SHI Oleh : Cecep Hadiyan NIM : 102043124910 KONSENTRASI PERBANDINGAN MADZHAB FIQIH PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H 2009 M 39 Dalam buku fiqih lima madzhab karya Muhammad Jawad Mughniyah disebutkan bahwa suami tidak perlu memenuhi biaya pengobatan dan buah- buahan manakala keduanya sedang berselisih atau bersengketa, masih dalam karya Jawad Mughniyah disebutkan bahwa dalam kitab al-Jawahir jilid V dikatakan bahwa istri tidak berhak atas biaya pengobatan, namun tidak disebutkan apa alasannya. Jawad Mughniyyah juga mengutip Sayyid Abu al-Hasan dalam al-Wasîlah- nya yang menyatakan bahwa suami hanya berkewajiban menanggung biaya pengobatan untuk penyakit yang diderita oleh kebanyakan orang penyakit ringan, tetapi untuk penyakit yang tertentu yang sejenis operasi misalnya maka menjadi tanggungan istri. 14 Namun menurut penulis pendapat yang demikian nampaknya terlalu tekstual, karena hanya berpedoman pada karena tidak adanya teks maupun hadits tentang kewajiban suami menanggung pengobatan istri, kemudian menjadi alsan bahwa menanggung pengobatan istri tidak termasuk dalam nafkah. Barangkali yang perlu dicermati adalah bahwa syara’ tidak menentukan batas dan jumlah nafkah yang harus diberikan suami terhadap istrinya, sehingga kelayakan nafkah sangat ditentukan berdasarkan keadaan masyarakat dimana pasangan suami istri tinggal. Dalam persoalan menanggung pengobatan bagi istri yang sakit, dalam kebanyakan masyarakat jika ada suami yang tidak menanggung biaya pengobatan istrinya yang sedang sakit, dapat dipastikan suami seperti ini akan mendapatkan sanksi moral dari masyarakat, sama seperti jika seorang ayah 14 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Madzhab ..., hal. 424. KEIKUTSERTAAN ISTRI MENCARI NAFKAH UNTUK KELUARGA DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum Islam SHI Oleh : Cecep Hadiyan NIM : 102043124910 KONSENTRASI PERBANDINGAN MADZHAB FIQIH PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H 2009 M 40 tidak menanggung biaya pengobatan bagi anaknya yang sakit, ayah semacam ini pasti akan mendapatkan celaan dari masyarakat. Seiring dengan pemahaman yang lebih maju mengenai relasi dalam rumah tangga, serta adanya berbagai peraturan perundang-undangan mengenai perlindungan terhadap anak maupun perempuan, serta berpedoman pada prinsip moralitas serta penafsiran atas berbagai teks al-Qur’an maupun hadits mengenai nafkah, KHI kemudian merumuskan dalam pasal 80 bahwa biaya pengobatan dan perawatan termasuk dalam kewajiban yang harus dipenuhi oleh suami terhadap istrinya. 15 Demikianlah pembahasan seputar pedebatan mengenai kewajiban suami untuk menanggung pengobatan bagi istrinya yang sedang sakit.

D. Waktu Wajib Nafkah