Kalimat Hemat Kalimat Variasi

1aPemenang II mendapat hadiah sebuah mesin cuci. Pada contoh 1 kalimat tidak logis karena penggunaan kata terbaik. Terdapat dua makna dalam kalimat tersebut, yang pertama pemenang terbaik yang berarti juara 1 dan pemenang II yang berarti juara 2. Awalan ter- pada kata terbaik menyatakan “paling”. Kata pemenang terbaik berarti pemenang paling baik yaitu hanya satu. Apabila yang dimaksud penulis adalah pemenang kedua, maka kalimat yang benar adalah contoh kalimat 1a. Sehubungan dengan itu, Ramlan 1990: 58 berpendapat bahwa kalimat yang tidak logis disebabkan oleh pemakaian akhiran {i} dan {kan} yang sering dikacaukan oleh pemakai bahasa. Ramlan memberikan contoh seperti kalimat berikut ini. 2 Kepergianku tidak membawakan hasil yang memuaskan tidak logis. Ramlan memberikan alasan bahwa ketidaklogisan yang terjadi pada kalimat 2 disebabkan pengungkapan perbedaan makna yang dinyatakan oleh akhiran {kan}. Kalimat logis merupakan kalimat yang masuk akal, mudah dipahami, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Sebaliknya, kalimat tidak logis adalah kalimat yang tidak masuk akal, sulit dipahami, dan menimbulkan makna ambigu sehingga menyebabkan kesalahpahaman.

b. Kalimat Hemat

Kalimat dalam butir soal dikatakan menggunakan kalimat yang efektif apabila menghindari pemborosan kata. “Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang diacu” Putrayasa, 2009:55. Kalimat yang hemat tidak berarti sedikit menggunakan kata, akan tetapi hemat dalam mempergunakan kata-kata, frasa yang tidak diperlukan sejauh tidak bertentangan dengan kaidah bahasa Indonesia. Untuk penghematan kata-kata, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 1 “mengulang subjek kalimat, pengulangan subjek dalam satu kalimat tidak membuat kalimat menjadi lebih jelas” Putrayasa, 2009:55, oleh karena itu pengulangan tersebut tidak diperlukan. Contoh : - Anton segera mengubah rencananya setelah ia bertemu dengan kepala sekolah. - Karena sifatnya itulah Ipung disenangi semua teman-temannya. kalimat di atas dapat diperbaiki dengan menghilangkan akhiran –nya dan ia. 2 “menghilangkan kata yang maknanya telah termasuk dalam kata yang terdahulu” Widyamartaya, 1990:31. 3 “menghindari penguraian kata yang tidak perlu dipaparkan” Widyamartaya, 1990:32. Contoh : - Antonim kata yang bergaris bawah pada kalimat tersebut adalah …. Kalimat di atas merupakan bentuk yang boros karena menguraikan kata yang seharusnya tidak perlu dipaparkan, seharusnya kalimat yang tepat sebagai berikut. - Antonim kata bergaris bawah di atas adalah …. Kalimat hemat adalah menggunakan kalimat dengan hemat, bukan berarti kalimat tersebut harus sedikit atau pendek, akan tetapi kalimat yang menggunakan kata, frasa seperlunya.

c. Kalimat Variasi

Kalimat bervariasi sangat penting diperhatikan oleh penulis agar informasi yang disampaikan tidak membosankan. Sebuah alinea terasa hidup dan menarik apabila kalimatnya bervariasi dalam hal panjang pendeknya kalimat, aktif-pasifnya, pola kalimat serta gaya bahasa yang digunakan Widyamartaya, 1990:33. Kalimat bervariasi dapat membantu pembaca memahami maksud dari bacaan. Variasi sebuah kalimat menyangkut bentuk pengungkapan atau penyajian kalimat, sedangkan isi atau makna kalimat tetap utuh. Seperti pada contoh berikut. 1 Pemandangan di tepi danau itu sangat indah 1a Pemandangan di tepi danau itu menawan hati 1b Pemandangan di tepi danau itu sungguh mempesona. 1c Menarik sekali panorama di tepi danau itu. Pada contoh 1 makna yang dimaksud adalah pemandangan yang indah di tepi danau. Kalimat sederhana tersebut dapat divariasikan dengan menggunakan sinonim dari kata indah seperti pada contoh 1a, 1b dan 1c. Kevariasian dalam kalimat soal juga dilihat dari segi perincian di setiap options. “Agar siswa tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjawab soal, bentuk pilihan yang disediakan harus bervariasi antara pilihan yang satu dan lain” Sumarni, 2004: 128.

d. Kesejajaran dalam Perincian Pilihan