b,c Kesimpulan Keterbatasan Penelitian Saran

42 Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara - 2Log Likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2Log Likelihood pada akhir block number = 1 dan menghitung selisih antara kedua nilai tersebut. Nilai -2 Log Likelihood awal pada block number = 0, ditunjukkan melalui Tabel 4.4 Tabel 4.4 Likelihood Block 0 Iteration History

a,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 57.210 -1.254 2 56.762 -1.460 3 56.760 -1.473 4 56.760 -1.473 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 56.760 c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001. Nilai -2LogL akhir pada block number = 1, ditunjukkan melalui Tabel 4.5 Tabel 4.5 Likelihood Block 1 Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Auditor_Switchi ng Financial_Distre ss Debt_Default Step 1 1 30.280 .667 1.333 2.000 -2.000 2 28.166 .966 2.169 3.199 -3.199 3 25.851 1.136 3.043 4.307 -4.307 4 24.675 1.223 3.971 5.363 -5.363 5 24.248 1.262 4.937 6.389 -6.389 6 24.091 1.278 5.923 7.399 -7.399 Universitas Sumatera Utara 43 7 23.033 1.284 6.918 8.403 -8.403 8 23.012 1.287 7.916 9.405 -9.405 9 22.005 1.287 8.915 10.405 -10.405 10 21.002 1.288 9.915 11.406 -11.406 11 21.001 1.288 10.915 12.406 -12.406 12 20.000 1.288 11.915 13.406 -13.406 13 19.080 1.288 12.915 14.406 -14.406 14 18.070 1.288 13.915 15.406 -15.406 15 17.040 1.288 14.915 16.406 -16.406 16 16.080 1.288 15.915 17.406 -17.406 17 14.040 1.288 16.915 18.406 -18.406 18 13.090 1.288 17.915 19.406 -19.406 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 56.760 d. Estimation terminated at iteration number 18 because parameter estimates changed by less than ,001. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa -2LogL awal pada block number = 0, yaitu model hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 1 memperoleh nilai sebesar 56.760. Kemudian pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa setelah masuknya variabel independen pada model nilai -2LogL akhir pada step 18 menunjukkan nilai 13.090. Selisih antara nilai -2LogL awal dengan nilai -2LogL akhir adalah sebesar 43.670 56.760-13.090. Adanya pengurangan nilai antara -2LogL awal dengan nilai -2LogL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Universitas Sumatera Utara 44

4.2.3.2 Menilai Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai Chi-Square. Probabilitas signifikansi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikansi α 5. Hipotesis untuk menilai kelayakan model regresi adalah: H o : Tidak ada perbedaan antara model dengan data H a : Ada perbedaan antara model dengan data Tabel 4.6 Hosmer dan Lemeshow Test Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 .000 3 1.000 Tabel 4.6 menunjukkan hasil pengujian Hosmer and Lemeshow. Hasil pengujian statistik menunjukkan probabilitas signifikan sebesar 1.000. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α tingkat signifikansi 0,05. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati, atau dapat dikatakan model mampu memprediksi nilai observasinya.

4.2.3.3 Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali 2006:83 koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam Universitas Sumatera Utara 45 menerangkan variasi variabel independen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square. Tabel Nagelkerke R Square dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Nagerkerke R Square Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 13.090 a .425 .567 a. Estimation terminated at iteration number 18 because parameter estimates changed by less than ,001. Tabel di atas menunjukkan nilai Nagelkerke R Square. Dilihat dari hasil output pengolahan data, nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,567 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 56,7, sisanya sebesar 43,3 100 - 56,7 dijelaskan variabilitas variabel-variabel lain di luar model penelitian.

4.2.3.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern pada auditee. Matriks klasifikasi dapat dilihat pada Tabel 4.8 Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 4.8 Nagerkerke R Square Classification Table a Observed Predicted Opini_Going_Concern Percentage Correct 1 Step 1 Opini_Going_Concern 38 5 88.4 1 3 11 78.6 Overall Percentage 86.0 a. The cut value is .500 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa menurut prediksi, yang menerima opini audit going concern adalah 14, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa auditee yang menerima opini audit going concern adalah 11. Jadi ketepatan model ini adalah 1114 atau 78.6. Kemudian menurut prediksi, auditee yang tidak menerima opini non going concern adalah 43, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa auditee yang menerima opini audit non going concern adalah 38. Jadi, ketepatan model ini adalah 3843 atau 88.4. Ketepatan prediksi keseluruhan model ini adalah 86. Universitas Sumatera Utara 47

4.2.4 Pengujian Hipotesis Tabel 4.9

Case Processing Summary Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis 57 100.0 Missing Cases .0 Total 57 100.0 Unselected Cases .0 Total 57 100.0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Berdasarkan Tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa : a. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 57 sampel, dan seluruh sampel telah diperhitungkan ke dalam pengujian hipotesis. b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan missing dengan nilai variabel dummy 1 untuk opini going concern dan 0 untuk opini audit non going concern . c. Metode yang digunakan adalah metode enter dimana dengan metode ini seluruh variabel independen disertakan dalam pengolahan data untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam uji regresi pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen dapat dilihat pada Variables in the Equation, pada kolom significa nt dibandingkan dengan tingkat alpha 0,05 5. Apabila tingkat signifikansi 0,05, maka hipotesis diterima. Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a Auditor_Switching .622 .857 .527 1 .468 1.863 Financial_Distress .330 .450 1.386 1 .239 1.000 Debt_Default 3.687 .919 16.108 1 .020 39.925 Constant 2.992 .854 12.268 1 .000 .050 a. Variables entered on step 1: Auditor_Switching, Financial_Distress, Debt_Default. Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikansi 5. Dari pengujian dengan regresi logistik di atas maka diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut : Y= 2.992 + 0,622X 1 + 0.330X 2 + 3.687X 3 + e Dimana : X 1 : Auditor Switching X 2 : Financial Distress X 3 : Debt Default α : Konstanta e : Error tingkat kesalahan Berdasarkan tabel 4.10 diatas, maka diperoleh hasil uji regresi logistik yang diperlukan untuk menguji hipotesis yang dikemukakan. Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut H1 : Auditor Switching pengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern . Universitas Sumatera Utara 49 Auditor Switching pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 0.622 dengan tingkat signifikansi 0.468 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05. Hal ini berarti H1 tidak dapat didukung atau Auditor Switching tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern . H2 : Financial Distress berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern . Fina ncia l Distress pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 0.330 dengan tingkat signifikansi 0.239 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 tidak dapat didukung atau Financial Distress tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. H3 : Debt Default berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern Debt Defa ult pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 3.687 dengan tingkat signifikansi 0.020 yang nilainya berada di bawah tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H3 dapat didukung atau Debt Default berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 4.3 Pembahasan Hasil Analisis Penelitian 4.3.1 Pengaruh Auditor Switching terhadap Opini Audit Going Concern Auditor Switching pada penelitian ini menunjukkan koefisien positif sebesar 0.622 dengan tingkat signifikansi 0.468 yang nilainya berada di atas Universitas Sumatera Utara 50 tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat di simpulkan bahwa Auditor Switching tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Hasil penelitian ini mendukung temuan sebelumnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma 2008 yang menyatakan bahwa opini akuntan tidak memiliki pengaruh terhadap perusahaan publik di Indonesia untuk berpindah KAP. Sebaliknya penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Kadir dalam Damayanti dan Sudarma 2008. Hasil pengujian yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan diduga disebabkan karena pada umumnya perusahaan sampel telah mendapatkan opini unqualified. Selain itu alasan sebuah perusahaan melakukan auditor cha nges dikarenakan oleh adanya peraturan BAPEPAM Nomor Kep 20PM2002 tanggal 12 Nopember 2002 serta SK Menteri Keuangan Nomor 423KMK-062002 yang berisi pembatasan hubungan auditee dan auditor paling lama 5 tahun berturut-turut untuk KAP dan 3 tahun berturut-turut untuk seorang akuntan. Peraturan tersebut telah diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17PMK.012008 membatasi penugasan audit paling lama 6 tahun berturut-turut untuk KAP dan 3 tahun berturut- turut untuk seorang akuntan.

4.3.2 Pengaruh Financial Distress terhadap Opini Audit Going Concern

Fina ncia l Distress pada penelitian ini menunjukkan koefisien positif sebesar 0.330 dengan tingkat signifikansi 0.239 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Financial Universitas Sumatera Utara 51 Distress tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern . Dalam memberikan opini going concern, seorang auditor tentu saja sangat memperhatikan kondisi keuangan auditee. Auditee yang tidak mempunyai permasalahan keuangan yang serius, tidak mengalami kesulitan likuiditas, mempunyai modal kerja yang cukup, serta tidak mengalami defisit equitas sudah barang tentu jauh dari penerimaan opini going concern. Sementara perusahaan yang mengalami permasalah keuangan, kesulitan likuiditas, kekurangan modal kerja, serta kerugian terus menerus yang mengakibatkan berpeluang besar menerima opini going concern

4.3.3 Pengaruh Debt Default terhadap Opini Audit Going Concern

Debt Defa ult pada penelitian ini menunjukkan koefisien positif sebesar 3.687 dengan tingkat signifikansi 0.020 yang nilainya berada di bawah tingkat signifikansi 0,05 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Debt Defa ult berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern . Hasil temuan ini berarti sesuai pernyataan yang tercantum dalam PSA No. 30 tentang kondisi yang perlu dipertimbangkan auditor dalam menilai kelangsungan hidup perusahaan, dimana dalam salah satu point disebutkan bahwa kondisi tentang kemungkinan suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan yaitu kegagalan dalam memenuhi kewajiban utangnya atau perjanjian serupa. Universitas Sumatera Utara 52 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Auditor Switching berpengaruh positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 2. Financial Distress berpengaruh positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 3. Debt default berpengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel yaitu Auditor Switching, Fina ncia l Distress , dan Debt Default. 2. Periode penelitian hanya 3 tiga tahun yaitu 2011-2013 sehingga belum bisa melihat kecenderungan trend penerbitan opini audit going concern oleh auditor dalam jangka panjang.

5.3 Saran

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebaiknya menganalisis faktor-faktor seperti Auditor Switching, Financial Distress , dan Debt Default untuk menjaga kelangsungan hidupnya. 2. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah variabel penelitian lainnya dan memperpanjang periode penelitian sehingga kecenderungan trend Universitas Sumatera Utara 53 penerbitan opini audit going concern oleh auditor dalam jangka panjang dapat terlihat. Universitas Sumatera Utara 54 DAFTAR PUSTAKA Arens, Alvian A., et al. 2008. Auditing Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Arga,Santoso Fajar.,dan Linda, Wedari K usumaning.,2007.“Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern”.Alumni Fakultas Ekonomi UNIKA Soegijapranata., Semarang. Chen, et al. 2005. An empirical investigation of the relationship between intellectual capital and firm’s market value and financial performance. Journal of Intellectual Capital, Vol 6, Issue 2. Chow, C.W., dan S.J. Rice. 1982. Qualified Audit Opinions and Auditor Switching. The Accounting Review. 572: 326-335. Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik”. Simposium Nasional Akunta nsi XI, Pontianak, hal. 1-13. Damodar N. Gujarati, 2003 “Basic Econometrics” fourth edition McGraw-Hill, New York. Erlina, 2011. Metodologi Penelitian : Untuk Akuntansi, USU PRESS, Medan. Ferima, Citra 2010 Manajemen Laba Perusahaan Yang Melanggar Perjanjian Uta ng Studi Empiris pa da Perusa ha a n Ma nufa ktur ya ng Terda fta r di Bursa Efek Indonesia Ta hun 2005-2007. Other thesis, FAKULTAS EKONOMI. Geiger, M., K. Raghunandan, and D.V. Rama. 1996. ”Going-Concern Audit Report Recipients Before and After SAS No 59”. National Public Accountant. pp 24-25. Ghozali, Imam, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Ho, Joanna L. 1994. The Effect of Experience on Consensus of Going-Concern Keputusans. Behavioral Research in Accounting. Vol. 6: 160-172. Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Universitas Sumatera Utara 55 IAPI. 2011. Standar Profesi Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta. Koh Hian Chye dan Tan Sen Suan. 1999. “ A Neural Network Approach to The Prediction of Going Concern Status”. Kuncoro, Mudrajat. 2001. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis da n Ekonomi. Yogya ka rta : UPP-AMP YKPN. Kuncoro, Mudrajat, 2003, Metode Riset untuk Bisnis Ekonomi, Bagaimana Meneliti Menulis Tesis? , Erlangga, Jakarta. Mardiyah, Aida Ainul, Mei 2002. “Pengaruh Informasi Asimetri dan Disclosure terhadap Cost of Capital ”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.5 No.2, hal 229-256. Mayangsari, S. 2003. Pengaruh Kualitas Audit, Independensi terhadap Integritas Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Messier, F.W., et.al. 2005. Jasa Audit dan Assurance: Suatu Pendekatan Sistema tis. Diterjemahkan oleh Nuri Hinduan. Edisi 4 Buku 1 2. Jakarta: Salemba Empat. Mudrajad Kuncoro. 2004. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis da n Ekonomi . Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Mustarno. 2004. “Earning Management, Financial Distress dan Pergantian Auditor” Skripsi Program S1 Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tidak Dipublikasikan. Mutchler, J.F., W. Hopwood, dan J.C McKeown. 1997. “The Influence of Contrary Information and Mitigating Factors on Audit Report Decisions on Bankrupt Companies”. Journal of accounting Research. Autumn. Praptitorini, M. D. Dan I. Januarti, 2007. “Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Defa ult, da n Opinion Shopping Terhada p Penerima a n Opini Going Concern”, Simposium Nasional Akuntansi X. h. 1-25 Purba, Djahotman dan Dermawan Sjahrial. 2011. Analisa Laporan Keuangan : Ca ra Muda h Pra ktis Mema ha mi La poran Keua ngan, Mitra Wacana Media, Jakarta. Ramadhany, A. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta. Jurnal MAKSI 4, 146-160 Universitas Sumatera Utara 56 Santosa, Arga Fajar dan Linda Kusumaning Wedari. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi kencenderungan penerimaan Opini Audit Going Concern. JAAI Volume 11 No.2, Desember 2007: 141-158. Sartono, Mpaata 1997. Faktor Determining Price-Earnings PE Ratio, Kelola No. 15VI1997, hal 133-150 Setyarno, et al. 2006. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang. Setyorini, Theresia Niken dan Aloysia Yanti Ardiati. 2006. Pengaruh Potensi Kebangkrutan Perusahaan Publik terhadap Pergantian Auditor. Jurnal Kiner ja . Vol. 10. No.1 Hal 76-87. Solikah, Badingatus 3351403053 2007 Pengaruh Kondisi Keuangan Perusa ha a n, Pertumbuha n Perusa ha a n, dan Opini Audit Ta hun Sebelumnya Terhada p Opini Audit Going Concern. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Venuti, E.K. 2007. The Going Concern Assumption Revisited Assessing a Company’s Future Viability. The CPA Journal, 74 5, 40-43. www.idx.com www.sahamok.com Universitas Sumatera Utara 57 LAMPIRAN Lampiran 1 DAFTAR POPULASI DAN SAMPEL PERUSAHAAN No Kode Klasifikasi Kriteria Sampel Sampel 1 2 3 1 SMCB Cement √ X X 2 INTP Cement √ X X 3 SMGR Cement √ X X 4 SMBR Cement X X X 5 ARNA Ceramics, Glass, Porcelain √ X X 6 AMFG Ceramics, Glass, Porcelain √ X X 7 IKAI Ceramics, Glass, Porcelain √ √ X 8 KIAS Ceramics, Glass, Porcelain √ √ X 9 MLIA Ceramics, Glass, Porcelain √ X X 10 TOTO Ceramics, Glass, Porcelain √ X X 11 ALMI Metal and Allied Products √ X X 12 ALKA Metal and Allied Products √ X X 13 BTON Metal and Allied Products √ X X 14 CTBN Metal and Allied Products √ X X 15 GDST Metal and Allied Products √ X X 16 INAI Metal and Allied Products √ X X 17 ITMA Metal and Allied Products √ X X 18 JKSW Metal and Allied Products √ √ √ 19 JPRS Metal and Allied Products √ X X 20 KRAS Metal and Allied Products √ √ √ S1 21 LION Metal and Allied Products √ X X 22 LMSH Metal and Allied Products √ X X 23 MYRX Metal and Allied Products X X X 24 PICO Metal and Allied Products √ X X 25 NIKL Metal and Allied Products √ √ √ S2 26 TBMS Metal and Allied Products √ X X 27 ISSP Metal and Allied Products X X X 28 BRPT Chemicals √ √ √ S3 29 BUDI Chemicals √ X X 30 DPNS Chemicals √ √ X 31 EKAD Chemicals √ X X 32 ETWA Chemicals √ X X Universitas Sumatera Utara 58 No Kode Klasifikasi Kriteria Sampel Sampel 1 2 3 33 SRSN Chemicals √ X X 34 INCI Chemicals √ √ √ S4 35 SOBI Chemicals √ √ √ S5 36 TPIA Chemicals √ √ √ S6 37 UNIC Chemicals √ X X 38 AKKU PlasticsPackaging √ √ X 39 AKPI PlasticsPackaging √ X X 40 APLI PlasticsPackaging √ X X 41 BRNA PlasticsPackaging √ X X 43 IPOL PlasticsPackaging √ X X 44 IGAR PlasticsPackaging √ X X 45 SIAP PlasticsPackaging √ X X 46 SIMA PlasticsPackaging √ √ √ 47 FPNI PlasticsPackaging √ X X 48 TRST PlasticsPackaging √ X X 49 YPAS PlasticsPackaging √ X X 50 CPIN Animal Feed √ X X 51 JPFA Animal Feed √ X X 52 MAIN Animal Feed √ X X 53 MBAI Animal Feed X X X 54 SIPD Animal Feed √ X X 55 SULI Wood Industries X √ X 56 TIRT Wood Industries √ √ √ S7 57 ALDO PulpPaper √ X X 58 FASW PulpPaper √ X X 59 INKP PulpPaper √ √ X 60 KBRI PulpPaper √ √ √ 61 SPMA PulpPaper √ X X 62 SAIP PulpPaper X √ √ S8 63 TKIM PulpPaper √ X X 64 INRU PulpPaper √ √ √ S9 65 KRAH Mesin dan Alat Berat X X X 66 ASII Automotive and Components √ X X 67 AUTO Automotive and Components √ X X 68 GJTL Automotive and Components √ X X 69 GDYR Automotive and Components √ X X Universitas Sumatera Utara 59 No Kode Klasifikasi Kriteria Sampel Sampel 1 2 3 70 BRAM Automotive and Components √ X X 71 MASA Automotive and Components √ X X 72 NIPS Automotive and Components √ X X 73 PRAS Automotive and Components √ X X 74 IMAS Automotive and Components √ X X 75 INDS Automotive and Components √ X X 76 LPIN Automotive and Components √ X X 78 SMSM Automotive and Components √ X X 79 MYTX Textile, Garment √ √ √ S10 80 ARGO Textile, Garment √ √ √ S11 81 POLY Textile, Garment √ √ X 82 CNTX Textile, Garment √ √ √ S12 83 INDR Textile, Garment √ X X 84 ERTX Textile, Garment √ √ √ S13 85 ESTI Textile, Garment √ √ √ S14 86 KARW Textile, Garment √ X X 87 UNTX Textile, Garment √ X X 88 UNIT Textile, Garment √ X X 89 PBRX Textile, Garment √ √ √ S15 90 PAFI Textile, Garment X √ X 91 HDTX Textile, Garment √ X X 92 ADMG Textile, Garment √ X X 93 RICY Textile, Garment √ X X 94 SSTM Textile, Garment √ √ √ S16 95 TRIS Textile, Garment X X X 96 SRIL Textile, Garment X X X 97 BIMA Footwear √ X X 98 BATA Footwear √ X X 99 SIMM Footwear X √ X 100 JECC Cable √ √ √ S17 101 KBLM Cable √ X X 102 KBLI Cable √ X X 103 SCCO Cable √ X X 104 IKBI Cable √ X X 105 VOKS Cable √ X X 106 PTSN Electronics √ √ √ S18 Universitas Sumatera Utara 60 No Kode Klasifikasi Kriteria Sampel Sampel 1 2 3 107 ADES Food and Beverages √ X √ 108 AISA Food and Beverages √ X X 109 ALTO Food and Beverages X X X 110 CEKA Food and Beverages √ √ X 111 DAVO Food and Beverages √ √ X 112 DLTA Food and Beverages √ X X 113 ICBP Food and Beverages √ X X 114 INDF Food and Beverages √ X X 115 MYOR Food and Beverages √ X X 116 MLBI Food and Beverages √ X X 117 PSDN Food and Beverages √ X X 118 ROTI Food and Beverages √ X X 119 SKBM Food and Beverages X X X 120 SKLT Food and Beverages √ X X 121 STTP Food and Beverages √ X X 122 ULTJ Food and Beverages √ X X 123 RMBA Tobacco Manufactures √ √ √ S19 124 GGRM Tobacco Manufactures √ X X 125 HMSP Tobacco Manufactures √ X X 126 WIIM Tobacco Manufactures X X X 127 DVLA Pharmaceuticals √ X X 128 INAF Pharmaceuticals √ X X 129 KLBF Pharmaceuticals √ X X 130 KAEF Pharmaceuticals √ X X 131 MERK Pharmaceuticals √ X X 132 PYFA Pharmaceuticals √ X X 133 SCPI Pharmaceuticals √ √ X 134 SIDO Pharmaceuticals X X X 135 SQBI Pharmaceuticals √ X X 136 TSPC Pharmaceuticals √ X X 137 TCID Cosmetics and Household √ X X 138 MRAT Cosmetics and Household √ X X 139 MBTO Cosmetics and Household √ X X 140 UNVR Cosmetics and Household √ X X 141 KICI Houseware √ X X 142 KDSI Houseware √ X X Universitas Sumatera Utara 61 No Kode Klasifikasi Kriteria Sampel Sampel 1 2 3 143 LMPI Houseware √ X X Universitas Sumatera Utara 62 Lampiran 2 DATA VARIABEL PENELITIAN No Perusahaan Tahun X1 X2 X3 Y Auditor Switching Financial Distress Debt Default Opini Audit Going Concern 1 KRAS 2011 146,41 2012 112,47 2013 1 96,23 2 NIKL 2011 151,57 2012 1 120,81 2013 118,64 3 BRPT 2011 1,99 2012 1 1,53 2013 1,35 4 INCI 2011 11,2 2012 7,7 2013 13,9 5 SOBI 2011 1 116,13 2012 114,72 2013 165,92 6 TPIA 2011 1,76 2012 1 1,43 2013 1,31 7 TIRT 2011 144,5 2012 1 119,4 2013 98 8 SIAP 2011 207,97 2012 131,83 2013 1 99,66 9 INRU 2011 117 2012 73 2013 1 64 10 MYTX 2011 1 46,46 1 1 2012 50,38 1 1 2013 47,99 1 1 11 ARGO 2011 1,04 1 1 2012 0,79 1 1 2013 1 0,67 1 1 12 CNTX 2011 1,06 2012 1 1,01 2013 0,49 Universitas Sumatera Utara 63 No Perusahaan Tahun X1 X2 X3 Y Auditor Switching Financial Distress Debt Default Opini Audit Going Concern 13 ERTX 2011 0,99 2012 1 1,04 2013 1,01 14 ESTI 2011 118,7 2012 1 99,9 2013 86,3 15 PBRX 2011 1 143,98 2012 1 127,89 2013 333,79 16 SSTM 2011 1,83 2012 172,07 1 1 2013 1 131,43 1 1 17 JECC 2011 111 2012 118 2013 1 98 18 PTSN 2011 1,24 2012 1 1,37 2013 1,69 19 RMBA 2011 111,96 2012 1 164,27 2013 117,87 Sumber : Data diolah 2015 Keterangan : X1 Pergantian Auditor = Variabel Auditor Switching X2 Current Ra tio = Variabel Financial Distress X3 Tunggak an Hutang = Variabel Debt Default Y Opini Going Concern = Variabel Opini Going Concern Auditor Switcing = 1 jika dalam periode penelitian melakukan pergantian auditor dan 0 jika dalam periode penelitian tidak melakukan pergantian auditor. Debt Defa ult = 1 untuk perusahaan dalam status debt default dan 0 untuk perusahaan yang tidak dalam status debt default. Opini Going Concern = 1 jika opini audit going concern, 0 jika opini audit non going concern. Universitas Sumatera Utara 64 Lampiran 3 OUTPUT SPSS Descriptive Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Auditor_Switching 57 .00 1.00 .3220 .47127 Financial_Distress 57 49.00 114924.00 8260.9322 17413.92233 Debt_Default 57 .00 1.00 .3729 .48772 Opini_Going_Concern 57 .00 1.00 .1864 .39280 Valid N listwise 57 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Auditor_Switching .981 1.020 Financial_Distress .941 1.063 Debt_Default .946 1.057 Runs Test Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.01673 Cases Test Value 29 Cases = Test Value 30 Total Cases 59 Number of Runs 31 Z .134 Asymp. Sig. 2-tailed .894 a. Median Universitas Sumatera Utara 65 Likelihood Block 0 Iteration History

a,b,c

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT, AUDITOR SWITCHING, DAN SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Emiten Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

0 9 19

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, DEBT DEFAULT, AUDITOR CHANGES DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI

1 6 76

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

1 7 80

Pengaruh Auditor Switching, Financial Distress, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Auditor Switching, Financial Distress, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Auditor Switching, Financial Distress, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Auditor Switching, Financial Distress, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Pengaruh Auditor Switching, Financial Distress, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3