25 90,0 dan tidak lebih dari hingga 110,0 dari yang tertera pada etiket USP 30,
2007. Pengujian pada sediaan lainnya dilakukan dengan cara yang sama.
3.5.2 Uji kekerasan tablet
Alat : Hardness Tester Copley Cara : Diambil 6 tablet, masing-masing diletakkan pada tempat yang tersedia pada
alat dengan posisi tidur, alat diatur, kemudian ditekan tombol start. Pada saat tablet pecah angka yang tertera pada layar digital dicatat. Syarat kekerasan tablet
salut 10-20 kg Abu-Izza, et al, 2004.
3.5.3 Uji friabilitas
Alat : Roche Friabilator Erweka Cara : Ditimbang 20 tablet yang telah dibersihkan dari debu, dicatat beratnya a
gram. Tablet dimasukkan ke dalam alat friabilator, lalu alat dijalankan selama 4 menit 100 kali putaran. Setelah batas waktu yang telah ditentukan tablet
dikeluarkan dan dibersihkan dari debu, lalu ditimbang beratnya b gram. Friabilitas F = a – ba x 100
Ketetuan umum : Kehilangan berat 1.
3.5.4 Uji waktu hancur
Alat : Disintegration Tester Copley Cara : Pengujian dilakukan terhadap 6 tablet. Dimasukkan 1 tablet masing-masing
tabung dari keranjang. Tanpa menggunakan cakram jalankan alat, gunakan cairan lambung buatan LP bersuhu 37
+ 2 sebagai media. Setelah alat dijalankan
selama 1 jam, angkat keranjang dan amati semua tablet, tablet tidak hancur, retak atau menjadi lunak. Kemudian masukkan satu cakram pada tiap tabung dan
jalankan alat, gunakan cairan usus buatan LP bersuhu 37 + 2
sebagai media
26 selama jangka waktu 2 jam ditambah dengan batas waktu yang dinyatakan
masing-masing monografi atau bila dalam monografi dinyatakan hanya tablet salut enterik, maka hanya selama batas waktu yang dinyatakan dalam monografi.
Angkat keranjang dan amati semua tablet, semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12
tablet lainnya. Tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna Ditjen POM, 1995.
Persyaratan : waktu yang diperlukan untuk menghancurkan tablet SR 2 jam dan untuk tablet salut enterik 1 jam. Pengujian pada tablet yang lain dilakukan
dengan cara yang sama.
3.5.5 Uji keseragaman kandungan
Satu tablet digerus lalu dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml dan dilarutkan dan diencerkan dengan larutan NaOH 0,1 N hingga garis tanda.
Kemudian disaring, 10 ml filtrat pertama dibuang. Dipipet 0,4 ml filtrat, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, diencerkan dengan NaOH 0,1 N
hingga garis tanda, lalu dikocok sampai homogen hingga diperoleh konsentrasi. Larutan ini lalu diukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer UV
pada panjang gelombang 276 nm. Tablet memenuhi persyaratan dalam keseragaman kandungan jika kadarnya terletak antara 85 hingga 115 dari
yang tertera pada etiket dan simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0. Jika tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji 20 satuan tambahan, dan
persyaratan dipenuhi jika tidak lebih dari 1 satuan dari 30 yang terletak diluar rentang 85 hingga 115 dari yang tertera pada etiket dan tidak ada satuan yang
terletak di luar rentang 80 hingga 120 dari yang tertera pada etiket dan
27 simpangan baku relatif dari 30 satuan sediaan tidak lebih dari 7,8 Ditjen POM,
1995. Pengujian pada sediaan lainnya dilakukan dengan cara yang sama.
3.5.6 Uji disolusi Tahap asam