Kesehatan Reproduksi TINJAUAN PUSTAKA

4. Flora Normal Vagina Segera setelah lahir, laktobasilus aerob tampak dalam vagina dan menetap sepanjang pH tetap asam beberapa minggu. bila pH menjadi netral menetap sampai pubertas terdapat flora campuran, kokus dan basilus saat pubertas, laktobasilus aerob dan anaerob tampak kembali dalam jumlah banyak dan mempertahankan pH asam dengan menghasilkan asam dari karbohidrat terutama glikogen. Keadaan ini tampaknya merupakan mekanisme penting dalam mencegah timbulnya organisme yang lain, yang mungkin membahayakan di dalam vagina .jika laktobasilus ditekan akibat pemberian obat-obat antimikroba, ragi atau berbagai bakteri meningkat jumlahnya dan menyebabkan iritasi serta peradangan.Setelah menopause, laktobasilus kembali berkurang jumlahnya dan flora campuran kembali timbul. flora vagina normal termasuk streptococcus grup B terdapat sebanyak 25 perempuan usia subur.selama proses kelahiran,bayi dapat terpajan streptococcus grup B, yang kemudian dapat menyebakan sepsis neonatal dan meningitis. flora vagina normal juga sering mencakup streptococcus alfa hemolitik, streptococcus anaerob peptostreptococus, spesies prevotella, klostridia, gradnerella vaginalis, ureaplasma urealytikum dan kadang-kadang listeria atau spesies mobilunkus.mukus servikal mempunyai aktifitas antibakteri dan mengandung lisozim. pada beberapa perempuan, introitus vagina mengandung flora yang banyak menyerupai flora di perineum dan area perianal. keadaan tersebut dapat menjadi factor predisposisi infeksi saluran kemih rekuren. organisme divagina yang terdapat saat persalinan dapat mengionfeksi neonates misalnya,streptococcus grup B Jawetz, 2007.

C. Perawatan Organ Genetalia

Perawatan diri pada alat kelamin perempuan merupakan perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri dari mons veneris, terletak di simpisis pubis; labia mayora, dua lipatan yang membentuk vulva; labia minora; dua lipatan kecil diantaraa atas labia mayora; klitroris, sebuah jaringan erektil yang serupa denganpenis laki-laki; kemudian juga bagian yang terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perinium, dan anus Uliyah, 2009. Menjaga kesehatan vagina dimulai dari memeperhatikan kebersihan diri. di Indonesia merupakan daerah yang beriklim tropis. Udara panas dan cenderung lembab sering membuat banyak berkeringat. dibagian tubuh yang tertutup dan lipatan-lipatan kulit, seperti didaerah alat kelamin. kondisi ini menyebabkan mikroorganisme jahat terutama jamur mudah berkembang biak, yang akhirnya bisa menimbulkan infeksi Cara pemeliharaan alat reproduksi secara umum untuk remaja laki-laki dan perempuan antara lain: 1. Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari 2. Membersihkan kotoran yang keluardari alat kelamin dan anus dengan air atau kertas pembersih tisu. Gerakan cara membersihkan anus untuk perempuan adalah dari daerah vagina ke arah anus untuk mencegah kotoran dari anus masukke vagina. 3. Tidak menggunakan air yang kotor untuk mencuci vagina 4. Dianjurkan untuk mencukur atau merapihkan rambut kemaluan karena bisa ditumbuhi jamur ataukutu yang dapat menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman Kusmiran, 2012. Ada pula cara pemeliharaan organ reproduksi pada remaja perempuan antara lain sebagai berikut : 1. Tidak memasukan benda asing ke dalam vagina 2. Menggunakan celana dalam yang menyerap keringat 3. Tidak menggunakan celana yang terlalu ketat 4. Penggunaan pembilas vagina secukupnya, tidak berlebihan Kusmiran, 2012. Secara umum menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini berlaku bagi kesehatan organ-organ seksual, termasuk vagina. Berikut adalah cara membersihkan alat kelamin wanita Manuaba,2006; Manuaba, 2009; Kusmiran, 2012 : 1. Secara teratur bersihkan bekas keringat yang ada disekitar alat kelamin dengan air bersih, lebih baik air hangat, dan sabun lembut terutama setelah Buang Air Besar BAB dan buang air kecil. Cara membasuh alat kelamin wanita yang benar adalah dari arah depan vagina ke belakang anus. Jangan terbalik karena bakteri yang ada disekitar anus bisa terbawa ke dalam vagina. Setelah dibersihkan gunakan handuk bersih atau tisu kering untuk mengeringkannya Manuaba,2006; Manuaba, 2009; Kusmiran, 2012. 2. Hati-hati ketika menggunakan kamar mandi umum, apabila akan menggunkan kloset duduk maka siramlah terlebih dahulu untuk

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Menjaga Kebersihan Organ Genetalia Eksterna Pada Siswi Madrasah (MI)Pembangunan

4 22 89

Hubungan Perilaku Hygiene Organ Genitalia Eksterna dengan Jenis Keputihan pada Ibu Hamil Usia Gestasi 11-24 Minggu di RS Medirossa Cikarang Periode April-Juni 2013

0 30 76

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kebersihan Organ Genitalia Ekstena di SMAN 90 Jakarta

3 18 125

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kebersihan Organ Genitalia Ekstena di SMAN 90 Jakarta

1 6 125

Hubungan Pendidikan dan Sikap dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Organ Genitalia Eksterna pada Siswi Pra Menarche di Kelurahan Ngoresan Surakarta.

0 0 11

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Menjaga Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Pada Remaja Putri SDN Telukan 1 Sukoharjo JURNAL

0 0 7

Gambaran Perilaku Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Siswi Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kawangkoa | Tapparan | JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK 3318 6217 2 PB

0 0 6

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITAL SISWI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PLUS GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Peran Orang Tua dengan Perilaku Menjaga Kebersihan Organ Genitalia Siswi Kelas VII SM

0 0 9

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITALIA PADA SISWI KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Terhadap Perilaku Menjaga Kebersihan Organ Genitalia Pada Siswi Kelas XI Madrasah Aliya

0 0 11

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERSEPSI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

0 0 8