59
Kelompok Usaha Bersama KUBE Dumbo Kuncoro, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara alamiah pada sumber data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan:
1. Wawancara
Wawancara ditujukan kepada sumber data yang terlibat dalam serangkaian informasi dan pengetahuan di Kelompok Usaha Bersama
KUBE Dumbo Kuncoro. Sumber informasi dalam teknik wawancara ini adalah ketua, sekertaris, bendahara dan anggota, masyarakat
sekitar dan tokoh masyarakat. Kegiatan wawancara dilakukan di Kelompok Usaha Bersama KUBE Dumbo Kuncoro untuk
mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang manajemen pengetahuan pada KUBE Dumbo Kuncoro.
Suharsimi Arikunto 2002: 231 mengungkapkan bahwa secara umum pedoman wawancara dibedakan menjadi dua. Pertama,
pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang terdiri dari beberapa pertanyaan di mana pewawancara yang tinggal
memberikan tanda cek pada pilihan jawaban yang telah dipersiapkan. Kedua, pedoman wawancara tidak terstruktur yaitu pewawancara yang
hanya memuat secara garis besar apa yang akan ditanyakan. Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat dibutuhkan bahkan hasil
wawancara. Dengan jelas, pedoman ini bergantung dari pewawancara sebagai pengendali responden.
60
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menggunakan pedoman wawancaara tidak terstruktur. Hal ini dikarenakan peneliti ingin
menggali sedalam mungkin terhadap apa yang peneliti teliti, sehingga hasilnya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam wawancara peneliti menggali sebanyak mungkin data yang terkait dengan kegiatan manajemen pengetahuan yang dilaksanakan
oleh Kelompok Usaha Bersama KUBE Dumbo Kuncoro. Pada penelitian ini dilakukan wawancara dengan pengelola,anggota
Kelompok Usaha Bersama KUBE Dumbo Kuncoro.
2. Observasi
Nasution 1988 dalam Sugiyono 2010: 310 menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Sanafiah Faisal 1990 dalam
Sugiyono 2010: 310 mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan dan tersamar,
dan observasi yang tak berstruktur. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi tak
berstruktur. Observasi tak berstruktur merupakan observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal
ini dilakukan karena fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung. Dalam melakukan pengamatan,
peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
61
Rambu-rambu dalam observasi tak berstruktur ini meliputi tempat, pelaku dan aktivitas. Tempat yaitu tempat dimana interaksi
dalam situasi sosial sedang berlangsung. Pelakunya meliputi orang- orang yang sedang memainkan peran tertentu. Sedangkan aktivitasnya
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pelaku dalam situasi sosial yang sedang berlangsung.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu observasi partisipasiaktif. Peneliti datang ke Kelompok Usaha Bersama KUBE
Dumbo Kuncoro di Desa Ngemplak, Sleman, Yogyakarta . Metode observasi ini digunakan untuk menggali data yang berkaitan
“Manajemen Pengetahuan pada Kelompok Usaha Bersama KUBE Dumbo
Kuncoro” mulai dari manajemen pengetahuan, manfaat manajemen pengetahuan, penghambat manajemen pengetahuan di
Kelompok Usaha Bersama KUBE Dumbo Kuncoro, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
3. Dokumentasi