18 2
Tahap 6: Orientasi prinsip-prinsip etik-universal Pada tahap ke enam menurut Kohlberg ini merupakan tahap tertinggi dan
yang terakhir. Seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan pada hak-hak manusia yang universal. Bila menghadapi konflik
antara hukum dan suara hati, maka yang akan diikuti adalah suara hati, meskipun keputusan itu mungkin melibatkan resiko pribadi.
Berdasarkan teorinya tersebut, Kohlberg percaya bahwa kebanyakan anak yang berusia di bawah 9 tahun berpikir tentang dilema moral dengan cara yang
prakonvensional dalam Santrock, 1995: 371. Anak belum memahami kebaikan atau keburukan dari substansi perilaku yang sebenarnya, hanya menganggap
benar apabila mendapatkan hadiah dan menganggap buruk apabila mendapatkan hukuman. Baik atau buruk yang masuk dalam perilaku moral sangatlah
bermacam-macam dan kedisiplinan merupakan salah satu nilai kebaikan dari perilaku moral yang harus dikembangkan sejak dini.
B. Kedisiplinan Anak Usia 4-5 Tahun
1. Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan kondisi mental yang penting. Istilah kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin yang diturunkan dari bahasa Latin disciplina dan
memiliki arti apa yang disampaikan oleh seorang guru pada murid. Kata disiplin cenderung lebih sering mengarah pada kata sifat, maka diberikan imbuhan ke-an
menjadi kedisiplinan agar menjadi kata benda yang lebih mengarah pada tindakan atau perilaku. Kedisiplinan adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan Mohamad Mustari, 2014: 35.
19 Kedisiplinan juga diartikan oleh Riberu sebagai penataan perilaku dan peri hidup
sesuai dengan ajaran yang dianut dalam Maria J. Wantah, 2005: 139. Papalia, Old Feldman 2008: 390 menjelaskan pentingnya kedisiplinan untuk
membentuk karakter anak dan mengajari mereka untuk melatih kontrol diri dan melakukan perilaku yang dapat diterima masyarakat.
Melalui kedisiplinan, anak dapat mengerti bahwa semua hal yang dilakukan seseorang memiliki konsekuensi. Hurlock 1978: 83 menyatakan
bahwa kedisiplinan memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Selain itu, Hurlock juga menambahkan bahwa
kedisiplinan dapat menghindarkan anak dari perasaan bersalah dan rasa malu, serta dapat memberikan motivasi bagi anak dan membantu mengembangkan hati
nuraninya. Dengan demikian, anak akan merasa bahwa ia merupakan bagian yang dapat diandalkan dari masyarakat dan anak menjadi yakin bahwa ia diterima
dalam lingkungan hidupnya. Berdasarkan pernyataan dari para ahli tersebut, kedisiplinan dapat
diartikan sebagai tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai peraturan yang telah disepakati sehingga menjadi pribadi yang
bertanggungjawab serta dapat dipercaya oleh orang lain. Kedisiplinan untuk seorang siswa sendiri memiliki beberapa indikator yang tentu harus disesuaikan
dengan siapa yang akan menerima predikat disiplin tersebut.
2. Indikator Kedisiplinan