21
c. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning
Pembelajaran berbasis masalah didasarkan pada aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang diajukan. Proses penyelesaian masalah
berdampak pada terbentuknya keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis untuk membangun pengetahuan baru oleh peserta didik. Rusmono 2012:82
mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasis masalah lebih mementingkan proses dan bukan hanya sekedar hasil yang diperoleh. Hasil belajar akan maksimal
jika proses pembelajaran juga berjalan dengan maksimal. Proses pembelajaran tersebut dilakukan dalam langkah-langkah atau sintaks pembelajaran berbasis
masalah. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah menurut M. Hosnan
2014:301 terdiri atas lima langkah yaitu: 1 Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.
2 Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
tersebut. 3 Membimbing penyelidikan individual dan kelompok. Guru mendorong siswa
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya.
22 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, model serta membantu berbagai tugas dengan temannya.
5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-
proses yang mereka gunakan. Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah yang dilaksanakan
dengan baik dan sistematis dapat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik akan mendapatkan pengetahuan
baru dan keterampilan sesuai dengan kompetensi dasar tertentu.
d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning