38
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1. Statistik Deskriptif
Setelah data terkumpul, seluruh sampel diseleksi berdasarkan kriteria. Data yang digunakan berjumlah 69 perusahaan dengan time series selama 4 tahun
pengamatan sehingga diperoleh sampel sebanyak 276 sampel, yaitu 132 sampel untuk perusahaan manufaktur dan 144 sampel untuk perusahaan jasa.
Berikut ini ditampilkan data statistik secara umum dari seluruh sampel yang telah terpilih.
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif
Rasio N
Min Max
Mean
Std. Deviation
ROA Manufaktur GCG NON GCG
12 120
16.74 -85.02
56.76 52.25
31.5625 10.3575
16.54246 15.48946
ROE Manufaktur GCG NON GCG
12 120
32.52 -226.49
114.74 449.09
62.2008 20.9669
36.15543 52.96617
NPM Manufaktur GCG NON GCG
12 120
8.97 -117.71
17.20 46.58
12.2358 6.2039
3.13205 16.21694
SIZE Manufaktur GCG NON GCG
12 120
29.31 25.65
33.85 31.49
30.7350 28.2263
1.57756 1.40690
ROA Jasa GCG NON GCG
24 120
2.39 -32.16
31.19 42.70
12.4329 4.4096
7.61127 9.62261
ROE Jasa GCG NON GCG
24 120
6.73 -81.14
75.84 196.34
33.5204 10.9718
15.86152 32.03431
NPM Jasa GCG NON GCG
24 120
.30 -119.11
27.26 64.24
10.0621 1.4803
8.43728 24.19400
SIZE Jasa GCG NON GCG
24 120
27.16 23.46
32.23 30.87
29.5942 26.9792
1.73183 1.81358
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
39 Berikut ini merupakan penjelasan dari data deskriptif yang telah diolah, yaitu:
1. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa perusahaan manufaktur yang menerapkan GCG mempunyai rata-rata mean rasio ROA sebesar
31.5625, lebih besar dibandingkan mean rasio ROA perusahaan manufaktur yang tidak menerapkan GCG sebesar 10.3575. Demikian
juga dengan perusahaan jasa yang menerapkan GCG mempunyai mean rasio ROA sebesar 12.4329, lebih besar dibandingkan mean rasio ROA
perusahaan jasa yang tidak menerapkan GCG sebesar 4.4096. Hal ini berarti bahwa selama periode 2007-2010 perusahaan manufaktur dan jasa
yang menerapkan GCG memiliki ROA lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan GCG, karena semakin tinggi nilai
ROA maka semakin bagus kualitasnya. 2. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa perusahaan manufaktur yang
menerapkan GCG mempunyai rata-rata mean rasio ROE sebesar 62.2008, lebih besar dibandingkan mean rasio ROE perusahaan
manufaktur yang tidak menerapkan GCG sebesar 20.9669. Demikian juga dengan perusahaan jasa yang menerapkan GCG mempunyai mean
rasio ROE sebesar 33.5204, lebih besar dibandingkan mean rasio ROE perusahaan jasa yang tidak menerapkan GCG sebesar 10.9718. Hal ini
berarti bahwa selama periode 2007-2010 perusahaan manufaktur dan jasa yang menerapkan GCG memiliki ROE lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak menerapkan GCG, karena semakin tinggi nilai ROE maka semakin bagus kualitasnya.
40 3. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa perusahaan manufaktur yang
menerapkan GCG mempunyai rata-rata mean rasio NPM sebesar 12.2358, lebih besar dibandingkan mean rasio NPM perusahaan
manufaktur yang tidak menerapkan GCG sebesar 6.2039. Demikian juga dengan perusahaan jasa yang menerapkan GCG mempunyai mean rasio
NPM sebesar 10.0621, lebih besar dibandingkan mean rasio NPM perusahaan jasa yang tidak menerapkan GCG sebesar 1.4803. Hal ini
berarti bahwa selama periode 2007-2010 perusahaan manufaktur dan jasa yang menerapkan GCG memiliki NPM lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak menerapkan GCG, karena semakin tinggi nilai NPM maka semakin bagus kualitasnya.
4. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa perusahaan manufaktur yang menerapkan GCG mempunyai rata-rata mean SIZE sebesar 31.5625,
lebih besar dibandingkan mean SIZE perusahaan manufaktur yang tidak menerapkan GCG sebesar 10.3575. Demikian juga dengan perusahaan
jasa yang menerapkan GCG mempunyai mean SIZE sebesar 12.4329, lebih besar dibandingkan mean SIZE perusahaan jasa yang tidak
menerapkan GCG sebesar 4.4096. Hal ini berarti bahwa selama periode 2007-2010 perusahaan manufaktur dan jasa yang menerapkan GCG
memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan GCG, karena semakin tinggi nilai
SIZE maka semakin besar ukuran perusahaan.
41
Analisis Hasil Uji Normalitas
Pengujian hipotesis diawali dengan uji normalitas untuk menentukan alat pengujian hipotesis. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat α=5. Apabila sig.2-tailedα maka
distribusi adalah normal. Secara ringkas hasil pengolahan statistik tersebut disajikan dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2 Test of Normality
Menggunakan Tingkat α=5 Description
Sig 2-tailed Keterangan
ROA GCG
.059
Normal NON GCG
.000
Tidak Normal ROE
GCG
.042
Tidak Normal NON GCG
.000
Tidak Normal NPM
GCG
.611
Normal NON GCG
.000
Tidak Normal SIZE
GCG
.814
Normal NON GCG
.767
Normal
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
Dari tes normalitas Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan untuk mengukur profitabilitas yaitu ROA, ROE dan NPM mempunyai
distribusi data yang tidak normal, kecuali ROA untuk perusahaan yang menerapkan GCG dan NPM untuk perusahaan yang menerapkan GCG.
Jika uji normalitas data menghasilkan data yang tidak berdistribusi normal, maka data tersebut dapat diubah menjadi data berdistribusi normal dengan
melakukan transformasi Ghozali, 2005:32. Transformasi dapat dilakukan dengan melogaritmakan data. Tipe data pada variabel ROA, ROE dan NPM merupakan
42 tipe data neraca balance. “Neraca merupakan variabel yang diukur pada sebuah
skala yang dapat berupa angka negatif atau positif, biasanya memungkinkan bagi semua angka baik itu bilangan bulat, pecahan, rasional, dan irasional. Misalnya
data keuntungan perusahaan, keuntungankerugian transaksi saham, temperatur suhu, dan lain-lain. Data neraca jarang ditransformasikan” Mosteller dan Tukey,
1977:1. Karena data ROA, ROE dan NPM tersebut ada yang bernilai positif maupun negatif, maka data tersebut dapat digolongkan sebagai tipe data neraca
dan karena data yang bernilai negatif tidak dapat dilogaritmakan, maka data yang tidak normal tersebut tidak dapat ditransformasi.
Karena sebagian besar rasio profitabilitas tersebut memiliki distribusi data yang tidak normal, maka untuk membandingkan profitabilitas dalam penelitian ini
akan digunakan uji hipotesis Mann-Whitney U Test. Sedangkan dari tes normalitas Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan Size yang diukur dengan ln total assets mempunyai distribusi data yang normal baik untuk perusahaan yang menerapkan GCG maupun untuk
perusahaan yang tidak menerapkan GCG. Untuk itu, dalam membandingkan ukuran perusahaan dalam penelitian ini, uji hipotesis yang akan digunakan adalah
uji t beda untuk sampel independent.
43
4.3. Analisis Hasil Uji Hipotesis