Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian

Nurmadjito mengatakan iklan sebagai media promosi yang menggambarkan produk secara audio visual atau melalui media cetak yang diproduksi dan diperdagangkan oleh pemesan iklan. Oleh karena itu iklan meruapakan media positif bagi konsumen untuk memperoleh informasi yang dapat membedakan dengan produk lain, maka harus ada upaya untuk mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan ekses negatif berupa informasi yang tidak benar atau menyesatkan. 155

2. Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian

Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian mengatur penyelenggaraan undian yang secara substantif yakni terdiri dari subjek hukum, objek hukum, dan pengawasannya. Subjek hukum dalam undang-undang ini diantaranya adalah badan yaitu pihak yang mengadakan undian dan mereka yang menjadi peserta undian terdiri dari warga masyarakat yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta undian, 156 sedangkan yang menjadi objek utama adalah perihal undian dan tatanan untuk penyelenggaraan undian yang didalamnya meliputi kewenangan pemerintah untuk mengeluarkan izin penyelenggaraan undian serta kewenangan dari badan untuk penyelenggara undian, termasuk didalamnya mengatur perihal prosedur penyelenggaraan undian dan prosedur penyerahan hadiah undian kepada pihak yang menang undian. 157 155 Nurmadjito, Op. Cit, hlm 18-19. 156 Pasal 1 ayat 2 Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian. 157 “Penelitian Hukum Tentang Undian”, http:www.bphn.go.iddatadocuments2013_laporan_akhir_undian_pak_herman.pdf , diakses tanggal 19 Juni 2015, pukul 14.38. Universitas Sumatera Utara Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian bermaksud untuk mengatur tata cara, pengaturan perizinan, dan peredaran undian di masyarakat. Adapun yang dimaksud istilah undian dalam undang-undang ini tidak mengatur masalah bentuk, tetapi hanya menentukan 3 tiga indikator untuk dapat menentukan apakah suatu perbuatan bersifat undian atau tidak. Indikator tersebut adalah: 158 a. membuka kesempatan untuk ikut serta memperoleh hadiah dengan memenuhi syarat-syarat tertentu; b. penunjukan pemenang diantara para peserta tersebut didasarkan atas untung- untungan; c. penunjukan para pemenang tersebut tidak banyak melainkan tergantung dari pengaruh orang-orang yang berkepentingan pada penyelenggaraan undian tersebut. Penyelenggara undian seperti yang dimaksud undang-undang ini, diharuskan untuk mendapat izin dari pihak yang berwenang untuk mengeluarkan izin tersebut. Dalam hal perizinan, Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian mengatur perihal: a. penyelenggaraan undian yang memerlukan izin; b. keperluan atas undian yang dimintakan izin; c. perihal surat izin undian; d. pihak-pihak yang berwenang mengeluarkan izin penyelenggaraan undian; e. pihak-pihak yang dapat diberikan izin penyelenggaraan undian; f. penolakan izin permohonan penyelenggaraan undian; g. pembatalan surat keputusan izin penyelenggaraan undian; h. perihal perizinan untuk undian yang diselenggarakan di luar negeri. Pelaku usaha sebagai penyelenggara undian memerlukan izin untuk menyelenggarakan kegiatan undian berhadiah. Surat permohonan untuk mendapat 158 Memori Penjelasan Umum Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian. Universitas Sumatera Utara izin mengadakan undian harus diajukan kepada Menteri Sosial dengan perantara Kepala Inspeksi Sosial Propinsi dan Kepala Daerah Propinisi atau Kepala Daerah lainnya yang kekuasaannya sederajat dengan itu, dalam daerah mana pemohon berkedudukan. Kepala Inspeksi Sosial Propinsi dan Kepala Daerah Propinisi atau Kepala Daerah lainnya , dapat melakukan penolakan terhadap permohonan mengadakan undian. Namun, pelaku usaha dapat memohon kepada Menteri Sosial untuk mempertimbangkan kembali surat keputusan penolakan dari Kepala Inspeksi Sosial Propinsi dan Kepala Daerah Propinisi atau Kepala Daerah lainnya dalam batas waktu 14 empat belas hari setelah surat keputusan penolakan bersangkutan diterima oleh yang berkepentingan. 159 . Menteri Sosial berhak membatalkan surat keputusan penolakan izin undian dari Kepala Inspeksi Sosial Propinsi dan Kepala Daerah Propinisi atau Kepala Daerah lainnya disertai alasan-alasan yang cukup. Menteri Sosial dapat meminta dari Kepala Inspeksi Sosial Propinsi dan Kepala Daerah Propinisi atau Kepala Daerah lainnya yang bersangkutan segala surat-surat mengenai izin menyelenggarakan undian. 160 Perihal undian yang diselenggarakan di luar negeri, Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian melalui Pasal 10 mengatur sebagai berikut: a. Untuk menjual, menawarkan, dan membagi-bagikan kepada umum surat- surat undian yang diselenggarakan di luar negeri terlebih dahulu harus diminta izin dari Menteri Sosial; b. Untuk kepentingan para peserta atau umum dalam surat keputusan izin undian itu dapat dicantumkan berbagai syarat yang harus diindahkan oleh penerima izin undian; 159 Pasal 4 ayat 2 Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian. 160 Pasal 9 Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian. Universitas Sumatera Utara c. Jika syarat-syarat tersebut tidak diindahkan, maka dengan sendirinya izin dianggap tidak berlaku lagi. Pengawasan dalam penyelenggaraan undian mengatur perihal sanksi bagi mereka yang melakukan perbuatan yang menurut undang-undang dapat dihukum seperti melanggar aturan perizinan dan melanggar aturan wajib pemberitahuan penyelenggaraan undian. Perbuatan yang dapat dihukum sekaligus sanksi bagi setiap orang yang melanggar aturan perizinan tersebut, antara lain : 161 a. Dengan hukuman kurungan selama-lamanya 1 satu tahun atau hukuman denda setinggi-tingginya Rp 10.000,00 sepuluh ribu rupiah dihukum barang siapa yang; 1 mengadakan undian dengan tidak mendapat izin lebih dahulu seperti dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1; 2 melakukan tanpa izin Menteri Sosial perbuatan-perbuatan yang menurut Pasal 10 ayat 1 terlebih dahulu harus diminta izin; 3 mengadakan undian yang tidak memenuhi syarat-syarat sebagai tercantum dalam keputusan izin bersangkutan; 4 menjual, menawarkan, membagi-bagikan kepada umum atau menyimpan untuk dijual, ditawarkan, dan dibagi-bagikan kepada umum surat-surat undian daripada undian seperti dimaksudkan pada angka 1 diatas; 5 melakukan perbuatan apapun yang dengan maksud membantu perbuatan- perbuatan dimaksud pada angka 1, 2, 3, dan 4 tersebut diatas; 6 memakai uang hasil undian menyimpang dari maksud mengadakan undian tersebut dalam Pasal 4 ayat 1 sub a atau memakai hasil undian menyimpang dari syarat-syarat pemakaian dalam surat izin dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1, kecuali bilamana Menteri Sosial memberikan izin untuk menyimpang. b. Dengan hukuman denda setinggi-tingginya Rp 3.000,00 tiga ribu rupiah dihukum barang siapa yang tidak mengadakan pemberitahuan seperti dimaksud dalam Pasal 2 sub b; c. Perbuatan-perbuatan termaksud dalam ayat 1 dan 2 dipandang sebagai pelanggaran; d. Semua harta benda kepunyaan terdakwa yang diperolehnya karena melakukan pelanggaran dimaksud dalam ayat 3 tersebut diatas dan segala sesuatu yang dipergunakannya untuk melakukan perbuatan-perbuatan dimaksud dalam ayat 1 dan 2 tersebut di atas, baik kepunyaan terdakwa maupun orang lain dapat disita oleh negara. 161 Pasal 12 Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian. Universitas Sumatera Utara Undang-undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian melalui Pasal 15 menentukan bahwa segala hal yang timbul daripada suatu undian akan lenyap dalam waktu selambat-lambatnya setengah tahun sesudah penarikan undian yang bersangkutan. Hadiah yang tidak tertebaktidak diambil oleh pemenangnya wajib diserahkan oleh penyelenggara kepada Menteri Sosial, selambat-lambatnya 60 enam puluh hari sejak tanggal berakhirnya pengumuman pemenang. Hak untuk memintamengambil hadiah undian hapusgugur setelah lewat 6 enam bulan sejak tanggal pengundianpenarikan undian dan terhadap hadiah tersebut oleh Menteri Sosial disalurkan kepada yang berhak untuk digunakan bagi kepentingan Usaha Kesejahteraan Sosial UKS. 162

3. Peraturan Pemerintah No. 132 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan Atas Undian