Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

44 Penerimaan Tunggakan Pajak tertinggi sebesar 4.000.000.000, nilai Penerimaan Tunggakan Pajak terendah sebesar 20.000.000. jumlah sample sebesar 12, dengan nilai amatan sebesar 36.

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Pengujian ini dilakukan untuk melakukan uji T dan uji F yang mengasumsikan bahwa nilai residual berdistribusi normal. Pada pengujian ini, peneliti menggunakan uji statistic dilakukan dengan analisis normal probability plot. Gambar 4.1 : Uji Normalitas Dari hasil analisis normal probability plot dapat dilihat pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak menjauh dari garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara tidak normal. Oleh karenanya dilakukan tindakan Universitas Sumatera Utara 45 perbaikan yaitu dengan menggunakan transformasi seluruh variabel penelitian ke dalam fungsi logaritma natural Ln. Gambar 4.2 : Uji Normalitas Setelah Transform Setelah dilakukan transformasi, grafik normal probability plot di atas dapat di lihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal. Tidak ada titik yang jaraknya sangat jauh dari garis diagonal dan pola yang dibentuk oleh sebaran data tersebut ada disekitar garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan data dalam model regresi terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara 46 Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas antara variable independen dengan variable independen dapat diketahui dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 serta nilai VIF lebih besar dari sepuluh, maka terjadi multikolinearitas. Tetapi, apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 serta nilai VIF lebih kecil dari sepuluh, maka tidak terjadi mulltikolinearitas. Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF 1 Constant 24.190 .000 ln_ST .189 .910 .372 .764 1.309 LN_SP -.512 -2.458 .022 .764 1.309 a. Dependent Variable: LN_PTP Sumber: diolah dengan SPSS, 2015 Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai tolerance sebesar 0,764 dan nilai VIF sebesar 1,309. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas, karena nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari sepuluh.

c. Uji Heterokedastisitas