Pemanfaatan program geogebra dalam upaya membantu pemahaman pada pokok bahasan segitiga ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013
PEMANFAATAN PROGRAM
GEOGEBRA
DALAM UPAYA
MEMBANTU PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN
SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2012/2013
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Adi Suryobintoro
NIM: 091414053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(2)
PEMANT'AATAhI PROGRAM
GEAGEBRADALAM
T]PAYAlvrumBAr\rru
pEII{AHAMAN pADA
rog6r
BAHA$AFTstcrrlca
DrrmJAU
DARr
HAsrL
BEr-AJARsrwA
KELAS
VII
SMP NEGERI EYOGYAKAR'TA
TAIIT}NAJARAN
2012n013
ffieh
rye}
.d:rggalr(3)
SKRIPSI
PEMANFAATAI\I
PROGRAM GEOGEBRAI}ALAM T'PAYA
MEMBANTU PEMAIIAMAIY
PADAPOKOK BAHASAI{
SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR
SISWAKELAS
\NI
SMP NEGERI SYOGYAKARTA
TAHI]N
AJARAN
2012t20t3
Dipersiapkan dan Ditulis Oleh:
Adi Suryobintoro
NIM:091414053
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal:23 Agustus 2013 rlan dinyatakan telah memenuhi syarat
Ketua
Sekretaris
Anggota Anggota Anggota
Susunan Panitia Penguji: NamaLengtmp
Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.
Dr. Marceliinus .{ndy Rudhito, S.Pd.
Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.
Drs. A. Sardjana, M.Pd.
Dominikus Arif Budi hasetyo, M.Si.
Yogyakarta, 23 Agustus 201 3
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
:W
(4)
HALAMAN PERSEMBAHAN
“It is my new mission and new experience, but I am
sure that God will give me the grace of willingness to
accomplish it!”
(Rm. Teodulo Gonzalez, S.J)
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Sang Lentera dalam hidupku
Bapak dan Mamaku tercinta,
Kakak-kakakku dan adikku
Segenap keluarga besarku,
Kekasih yang tanpa lelah selalu mendukungku, dan
(5)
PERNYATAAI{ KEASLIAN I(ARYA
Saya menyatakur dengan sesmggubnya bahwa slaipsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau hgian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimma layaknya karya itniah.
Yogyakarta 23 Agustns 2013 Penulis
(6)
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Adi Suryobintoro
NIM
: 09l4l4
053Demi pengembangan
ilmu
pengetahuan, saya mernberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharrra karya ilmiah saya yang berjudul:PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA
MEMBANTU PEMAHAMAI{ PADA POKOK BAHASAII SEGITIGA DITINJAU DARI IIASIL BELAJAR SISWA
KELAS
YII
SMP I\TEGERI E YOGYAKARTA TAHI,N AJARAN20t2t2ot3
Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dhanna
hak uutuk menyiapkan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di intenret atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalty kepada saya selama tetap meacantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 23 Agustus 2013
(7)
ABSTRAK
PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA MEMBANTU PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Adi Suryobintoro Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Program GeoGebra
dalam upaya membantu pemahaman siswa melalui pembelajaran remedial dan mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran remedial. Materi pembelajaran remedial pada penelitian ini yaitu materi mengenai segitiga
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Subyek pada penelitian adalah siswa kelas VII-6. Pembelajaran remedial dilakukan peneliti dengan memanfaatkan Program GeoGebra sebagai media pembelajarannya. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi langsung di kelas, wawancara dengan guru matematika, hasil tes tertulis, kuesioner, dan wawancara. Peneliti melakukan tes pengukuran awal, yaitu tes hasil belajar pembelajaran konvesional yang dilakukan oleh guru di kelas, pemberian materi atau penanaman konsep dengan menggunakan Program GeoGebra sebagai media pembelajarannya, dan tes pengukuran akhir, yaitu tes hasil belajar pembelajaran remedial dengan memanfaatkan Program GeoGebra.
Hasil penelitian berupa deskripsi proses pembelajaran remedial dan perbandingan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran remedial dilakukan. Hasil yang menyatakan terbantunya pemahaman siswa ditunjukkan dengan teratasinya kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi ini. Selain itu, terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan hasil tes pengukuran awal dan tes pengukuran akhir siswa Hasil tes pengukuran awal dan tes pengukuran akhir menunjukan bahwa kelas VII-6 mengalami peningkatan dalam hasil belajar. Pada tes pengukuran awal, hanya ada 13 orang siswa saja yang lulus dari total keseluruhan 30 siswa dengan rata-rata kelas 7,7. Sedangkan pada tes pengukuran akhir, hanya tersisa 2 orang siswa saja yang tidak lulus dari total keseluruhan 30 siswa dengan rata-rata kelas 9,5. Hal ini menunjukan pembelajaran dengan Program GeoGebra lebih membantu pemahaman siswa dan mengatasi kesulitan belajar siswa tentang segitiga.. Berdasarkan hasil pembelajaran remedial tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan Program GeoGebra dapat membantu pemahaman siswa pada
(8)
ABSTRACT
UTILIZATION OF GEOGEBRA PROGRAM INEFFORTTO HELP UNDERSTANDING REVIEWOFTHETRIANGLE VIEWED FROM
CLASSVIISTUDENTLEARNING OUTCOMES SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR2012/2013
Adi Suryobintoro Universitas Sanata Dharma
2013
This study aims to determine the role of GeoGebra Program in an effort to assist students' understanding through remedial learning and determine differences in student learning outcomes before and after participating in remedial learning. Remedial teaching materials in this research is the material of the triangle.
The method used is explorative research. The research was conducted in
SMP Negeri 8 Yogyakarta Academic Year 2012/2013. Subjects in the study were class VII-6 student. Remedial Learning conducted by researcher by using
GeoGebra Program as a learning medium. The research data were collected by direct observation in the classroom, interviews with mathematics teachers, written tests, questionnaires, and interviews. Researchers conducted tests initial measurement, achievement test conventional learning undertaken by teachers in the classroom, provision of material or planting concept using GeoGebra Program as a medium of learning, and the final measurement test, the remedial learning achievement test by using GeoGebra Program.
The results in the form of descriptions remedial learning process and comparison of results before and after study conducted remedial learning. The results expressed student understanding assisted shown by overcome learning difficulties faced by students in learning the material. In addition, there is an increase in student learning outcomes after attending remedial learning. This is shown by comparing initial measurement test and final measurement test of the students. The result of initial measurement test and final measurement test shows that class VII-6 student experienced an increase in learning outcomes. At the beginning of the test measurements, there were only 13 students who graduated from the total 30 students with an average grade 7.7. While at final measurement test, only 2 students who did not pass out from the total 30 students with an average grade 9.5. This shows learning with GeoGebra Program help more student of understanding and overcome the learning difficulties of students about the triangle. Based on the results of the remedial learning, it can be concluded that learning to use the GeoGebra program can assist students in understanding the subject of a triangle.
(9)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkat kasih karunia-Nya serta karya Agung-Nya ini, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfataan Program GeoGebra Dalam
Upaya Membantu Pemahaman Pada Pokok Bahasan Segitiga Ditinjau dari Hasil
Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan skripsi ini penulis telah
mendapatkan berbagai macam bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka
dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih atas
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku dosen pembimbing yang
sudah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing dan memberikan
masukan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si., Drs. A. Sardjana, M. Pd., dan Prof.
Dr. St. Suwarsono yang telah turut serta membimbing dan memberi masukan
kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak H. Suharno, S.Pd, S.Pd. T, M.Pd. selaku Kepala sekolah SMP Negeri 8
Yogyakarta yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan penulis
(10)
5. Ibu Theresia Parwati, S.Pd selaku Guru matematika Kelas VII SMP Negeri 8
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan membantu kelancaran
selama proses penelitian.
6. Siswa-siswi Kelas VII-6 SMP Negeri 8 Yogyakarta Tahun ajaran 2012/2013
yang telah membantu selama proses penelitian.
7. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dan
memberikan dukungan setelah penulis menempuh kuliah, sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu.
8. Orangtuaku tercinta dan terhebat, Bapak Karjiya, S.Pd dan Ibu Ceacilia Mariyah
yang selalu memberikan wejangan, dukungan materi dan moril, serta doa yang
melimpah kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
9. Kakakku Arif Bayu Rukhmana, Litani Omega bersama keponakanku Moreno
Alvaro Gabriel, serta adikku Utari Tedjaningrat yang selalu memberi semangat,
motivasi, serta memberikan hiburan ketika penulis merasa bosan dan putus asa.
10.Keluarga Besarku, Keluarga Besar (Alm) Kyai Djoto Karnoto (Gunung Kidul)
dan Keluarga Besar (Alm) Petrus Mujiyatno (Kaliurang) yang tanpa henti
mendukung penulis dan menanyakan “Kapan kuliahnya selesai?’
11.Rosalia Merry Larasati, yang tak pernah lelah menemani, memberikan semangat
serta membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
12.Sahabat-sahabatku, (Alm) Rizky Abdillah Bachri, Sujud Fadhilah, Andreas
Ricky Proklamanto, Yohanes Ardi, Petrus Kiki Kurniawan dan seluruh teman
(11)
yang memberikan dukungan kepada penulis selama studi. Tetap seperti ini
kawan.
13.Teman-teman “secangkir kopi penuh inspirasi”, SingStarStudio, dan Zerosith
Pictures yang telah berbagi sedikit pengalaman, masukan, menopang hidup
penulis, serta menjadi keluarga kecil bagi penulis selama hidup di jogja.
14.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
sehingga penilis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan dan perkembangan pendidikan serta pembaca pada umumnya .
Yogyakarta, 23 Agustus 2013
Penulis,
(12)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
(13)
G. Manfaat Penelitian ... 8
H. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
A. Kajian Teoritik... 11
1. Pembelajaran Matematika ... 11
2. Pengajaran Remedial ... 12
3. Media Pembelajaran ... 17
4. Hasil Belajar ... 19
5. Program GeoGebra ... 21
6. Materi Ajar Segitiga ... 24
B. Kerangka Berpikir ... 44
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Jenis Penelitian ... 46
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 46
C. Subyek Penelitian ... 47
D. Obyek Penelitian ... 47
E. Variabel Penelitian ... 47
F. Metode Pengumpulan Data ... 48
G. Instrumen Pengumpulan Data ... 51
H. Analisis Validitas Butir Soal ... 57
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 58
(14)
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA DAN
ANALISIS DATA ... 63
A. Pelaksanaan Penelitian ... 63
1. Persiapan Penelitian... 63
2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas ... 68
B. Penyajian Data ... 74
C. Analisis Data ... 91
1. Analisis Data Pengamatan ... 91
2. Analisis Kesulitan Belajar Siswa... 92
3. Analisis Jawaban Tes Pengukuran Akhir ... 95
4. Analisis Data Hasil Kuesioner ... 104
5. Analisis Data Hasil Wawancara ... 107
BAB V PEMBAHASAN ... 112
A. Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Dalam Mempelajari Pokok Bahasan Segitiga ... 112
B. Manfaat Program GeoGebra Dalam Upaya Membantu Pemahaman Siswa ... 113
C. Kelemahan Penelitian ... 121
BAB VI PENUTUP ... 122
A. Kesimpulan ... 122
B. Saran ... 123
(15)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Segitiga ... 24
Gambar 2.2 Tinggi Segitiga ... 25
Gambar 2.3 Macam-Macam Segitiga Menurut Panjang Sisinya ... 26
Gambar 2.4 Segitiga Sebarang ... 27
Gambar 2.5 Segitiga Samakaki GHI ... 27
Gambar 2.6 Segitiga Samasisi ... 28
Gambar 2.7 Segitiga Lancip ... 28
Gambar 2.8 Segitiga Tumpul ... 29
Gambar 2.9 Segitiga Siku-Siku ... 29
Gambar 2.10 Segitiga Siku-Siku Samakaki ... 30
Gambar 2.11 Segitiga Tumpul Samakaki ... 30
Gambar 2.12 Menunjukkan Jumlah Sudut-Sudut Segitiga Adalah 180º .... 31
Gambar 2.13 Ketidaksamaan Segitiga ... 32
Gambar 2.14 Hubungan Besar Sudut dan Panjang Sisi Segitiga ... 33
Gambar 2.15 Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Pada Segitiga ... 34
Gambar 2.16 Keliling Segitiga ... 35
Gambar 2.17 Luas Segitiga ... 36
Gambar 2.18 Melukis Segitiga Apabila Diketahui Panjang Ketiga Sisinya ... 37
(16)
Gambar 2.20 Melukis Segitiga Jika Diketahui Dua Sisi dan Satu Sudut di
Hadapan Salah Satu dari Kedua Sisi Tersebut ... 39
Gambar 2.21 Melukis Segitiga Jika Diketahui Satu Sisi dan Dua Sudut Pada Kedua Ujung Sisi Tersebut ... 40
Gambar 2.22 Garis Tinggi Segitiga ... 41
Gambar 2.23 Garis Bagi Segitiga ... 42
Gambar 2.24 Garis Sumbu Segitiga ... 43
Gambar 2.25 Garis Berat Segitiga ... 44
Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Tes Pengukuran Awal Dengan Tenang 70
Gambar 4.2 Suasana Kelas VII-6 Saat Pembelajaran Dengan Program GeoGebra ... 71
Gambar 4.3 Tampilan Materi Segitiga Dalam Powerpoint... 72
Gambar 4.4 Tampilan Materi Segitiga Pada Program GeoGebra ... 73
Gambar 4.5 Guru Menanggapi Pertanyaan Siswa yang Kurang Memahami Materi ... 73
Gambar 4.6 Siswa Mengerjakan Tes Pengukuran Akhir Dengan Tenang 74 Gambar 5.1 Jenis-Jenis Segitiga... 115
Gambar 5.2 Jumlah Sudut Pada Segitiga ... 115
Gambar 5.3 Menentukan Luas Segitiga ... 115
Gambar 5.4 Melukis Garis Bagi Segitiga... 115
Gambar 5.5 Contoh Kesalahan Siswa Dalam Soal Menentukan Jenis Segitiga Berdasarkan Sudut yang Diketahui ... 116
(17)
Gambar 5.6 Gambar Segitiga Tumpul yang Dimaksud Dalam Soal
Program GeoGebra ... 116
Gambar 5.7 Contoh Kesalahan Siswa Dalam Memahami Soal
Menentukan Keliling Segitiga ... 117
Gambar 5.8 Menentukan Keliling Segitiga Pada Program GeoGebra ... 117
Gambar 5.9 Contoh Kesalahan Sisiwa Saat Melukiskan Garis Tinggi
Segitiga ... 118
(18)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Pengukuran Materi Segitiga ... 52
Tabel 3.2 Lembar Pengamatan ... 54
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner ... 55
Tabel 4.1 Nilai Tes Pengukuran Awal ... 66
Tabel 4.2 Rincian Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 69
Tabel 4.3 Daftar NIlai Tes Pengukuran Akhir Siswa Kelas VII-6 ... 75
Tabel 4.4 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 1 ... 77
Tabel 4.5 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 2 ... 78
Tabel 4.6 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 3 ... 79
Tabel 4.7 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 4 ... 80
Tabel 4.8 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 5 ... 81
Tabel 4.9 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 6 ... 82
Tabel 4.10 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 7 ... 83
Tabel 4.11 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 8 ... 84
Tabel 4.12 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 9 ... 85
Tabel 4.13 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 10 ... 86
Tabel 4.14 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 11 ... 87
Tabel 4.15 Transkrip Wawancara Siswa A4 ... 89
(19)
Tabel 4.19 Daftar Nilai Tes Pengukuran Awal Siswa ... 93
Tabel 4.20 Deskripsi Jawaban Tes Pengukuran Akhir Soal Nomor 1 .... 96
Tabel 4.21 Deskripsi Jawaban Tes Pengukuran Akhir Soal Nomor 2 .... 97
Tabel 4.22 Deskripsi Jawaban Tes Pengukuran Akhir Soal Nomor 3 .... 98
Tabel 4.23 Deskripsi Jawaban Tes Pengukuran Akhir Soal Nomor 4 .... 100
Tabel 4.24 Deskripsi Jawaban Tes Pengukuran Akhir Soal Nomor 5 .... 101
Tabel 4.25 Deskripsi Jawaban Tes Pengukuran Akhir Soal Nomor 6 .... 102
Tabel 4.26 Deskripsi Jawaban Tes Pengukuran Akhir Soal Nomor 7 .... 103
Tabel 4.27 Garis Besar Hasil Kuesioner Siswa Kelas VII-6 ... 106
Tabel 4.28 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Hasil Kuesioner 107
(20)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A ... 127
Lampiran A.1 Surat Izin Melaksanakan Penelitian Dari Universitas ... 128
Lampiran A.2 Surat Izin Melaksanakan Penelitian Dari Dinas Perijinan Kota Yogyakarta ... 129
Lampiran A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 130
Lampiran A.4 Lembar Kerja Siswa ... 147
Lampiran A.5 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa ... 148
Lampiran A.6 Soal Tes Pengukuran Awal ... 150
Lampiran A.7 Jawaban dan Penilaian Tes Pengukuran Awal ... 156
Lampiran A.8 Soal Tes Pengukuran Akhir ... 162
Lampiran A.9 Jawaban dan Penilaian Tes Pengukuran Akhir ... 168
Lampiran A.10 Kuesioner ... 175
LAMPIRAN B ... 181
Lampiran B.1 Hasil Tes Pengukuran Awal Siswa ... 182
Lampiran B.2 Hasil Tes Pengukuran Akhir Siswa... 187
Lampiran B.3 Lembar Pengamatan Observasi Kelas ... 192
Lampiran B.4 Lembar Pengamatan Pembelajaran Kelas ... 194
Lampiran B.5 Hasil Kuesioner ... 198
Lampiran B.6 Foto Penelitian di Kelas VII-6 ... 202
(21)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang
dinilai cukup memegang peranan penting, karena matematika merupakan
suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis.
Matematika dipelajari dan dikembangkan guna membantu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
dibutuhkan peningkatan mutu pendidikan matematika agar manusia menjadi
berkualitas serta memiliki daya saing yang tinggi.
Salah satu cabang dari ilmu matematika yaitu geometri. Geometri
didefinisikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan bentuk besarnya
benda-benda (James dan James, 1968 : 168 dalam Russafendi, 1958 : 2). Geometri
juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari titik, garis, bidang, dan
benda-benda ruang serta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya satu sama lain. Jadi
geometri dapat dipandang sebagai suatu studi tentang ruang physik.
(Moeharti, 1986 : 12). Geometri yang selama ini diajarkan di bangku sekolah
terdiri atas geometri dimensi dua dan geometri dimensi tiga. Geometri
dimensi dua merupakan bagian dari geometri yang membicarakan tentang
bangun datar, sedangkan geometri dimensi tiga membicarakan tentang
(22)
Pada pembelajaran di sekolah, matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Oleh karena itu
dalam proses pembelajaran matematika diperlukan suatu metode mengajar
yang bervariasi sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam mempelajari matematika yaitu
dengan menerapkan sistem pembelajaran yang menggunakan media
pembelajaran. Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007 : 11),
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan dan merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
pembelajaran dalam diri siswa. Selain itu media secara mendasar berpotensi
memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan kepribadian.
Selama melakukan PPL di SMP Negeri 8 Yogyakarta pada bulan
Juli-Oktober 2012, peneliti melakukan pengamatan terhadap proses belajar
mengajar yang terjadi SMP Negeri 8 Yogyakarta. Proses pembelajaran di
SMP Negeri 8 ini masih jarang sekali menggunakan media pembelajaran
komputer atau multimedia, padahal di setiap kelasnya sudah disediakan
fasilitas pendukung pembelajaran multimedia. Penyampaian materi yang
sering dilakukan guru adalah berupa pembelajaran konvensional seperti
ceramah dan hanya bersifat verbal sehingga siswa sering mengalami kesulitan
untuk menangkap materi yang disampaikan khususnya materi matematika.
(23)
papan tulis mempunyai keterbatasan untuk menampilkan materi pelajaran
yang membutuhkan sketsa gambar.
SMP Negeri 8 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang masuk
ke dalam kategori Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sebelum
pemerintah membuat peraturan untuk menghapuskan kategori-kategori pada
sekolah. Di Kota Yogyakarta, SMP Negeri 8 Yogyakarta terkenal dengan
kualitas siswanya yang memiliki tingkat kecerdasan cukup tinggi dalam
berbagai bidang pengetahuan. Mengingat hal tersebut, sebelum melakukan
penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan guru pengampu mata
pelajaran matematika di SMP Negeri 8 Yogyakarta guna mengetahui
permasalahan lain yang masih dihadapi siswa-siswa SMP Negeri 8
Yogyakarta di luar teknis pelaksanaan pembelajaran yang masih kurang
optimal dalam menggunakan media pembelajaran yang telah disediakan pihak
sekolah. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika di sekolah tersebut,
peneliti mendapatkan informasi bahwa penguasaan siswa terhadap materi
matematika masih tergolong rendah jika dibanding dengan mata pelajaran
lain. Salah satu materi matematika yang penguasaan siswa rendah adalah pada
pokok bahasan segitiga, dimana pada materi tersebut masih banyak siswa yang
belum bisa memahami dan berpikir secara abstrak tentang bangun datar
segitiga secara terperinci tanpa harus melihat benda tersebut secara langsung
atau sekedar visualisasinya, maupun dalam memecahkan permasalahan pada
(24)
menggambar, khususnya pada sub pokok bahasan melukis segitiga dan
melukis garis-garis istimewa pada segitiga.
Oleh karena itu peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian di
SMP Negeri 8 Yogyakarta untuk melakukan pembelajaran yang menggunakan
media pembelajaran. Adapun media pembelajaran yang akan digunakan
peneliti dalam penelitian adalah Program GeoGebra untuk membantu
pemahaman siswa pada pokok bahasan segitiga. Hal ini dimaksudkan pula
untuk memanfaatkan fasilitas media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar sekaligus untuk memacu siswa agar aktif dan dapat berpikir kritis
serta memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam mempelajari
matematika di sekolah.
Peneliti memilih Program GeoGebra sebagai media pembelajaran yang
akan digunakan dalam penelitian karena program ini dapat menyajikan
gambaran sehingga dapat membantu siswa dalam mempelajari materi segitiga
yang memerlukan visualisasi dari bangun yang diinginkan secara lebih
terperinci. Selain itu, Program GeoGebra juga dapat merangsang kreatifitas
siswa dalam memahami suatu konsep matematika. Program yang diciptakan
oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001/2002 ini bersifat dinamis dalam
pembelajaran matematika, khususnya geometri. Program ini memungkinkan
visualisasi sederhana dari konsep geometri yang rumit dan membantu
meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep tersebut (David Wess :
(25)
pembuatan grafik pada Program GeoGebra sehingga dapat menyediakan
kemampuan bagi siswa dan guru untuk membahas dan menganalisa
masing-masing pekerjaan dan memungkinkan terjadinya diskusi, serta fasilitas menu
dragging yang dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada
siswa dalam memahami konsep geometri.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
suatu penelitian yang berjudul : “PEMANFAATAN PROGRAM
GEOGEBRA DALAM UPAYA MEMBANTU PEMAHAMAN PADA
POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2012/2013.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan identifikasi
masalah. Hasil identifikasi masalah tersebut yaitu:
1. Pemahaman siswa dalam mempelajari matematika, khususnya pada materi
segitiga masih kurang.
2. Cara mengajar guru yang masih bersifat konvensional, sehingga siswa
kurang aktif dalam menyampaikan pendapat, bertanya dan memaparkan
jawabannya di depan kelas.
3. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang telah disediakan oleh
(26)
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian yang penulis lakukan lebih terarah, penulis melakukan
pembatasan masalah pada hal-hal berikut:
1. Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta
Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013.
2. Materi yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah pokok bahasan
segitiga.
3. Pengaruh Program GeoGebra diamati dalam pembelajaran remedial pada
pokok bahasan segitiga.
4. Hasil belajar yang diukur adalah kemampuan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan pokok bahasan segitiga.
5. Tingkat pemahaman siswa ditinjau dari hasil belajar siswa melalui
perbandingan nilai tes pengukuran awal dan tes pengukuran akhir siswa.
D. Rumusan Masalah
Dari uraian permasalahan di atas maka peneliti menyusun rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah dampak pemanfaatan Program GeoGebra dalam pembelajaran
remedial pada pokok bahasan segitiga dapat membantu pemahaman siswa
kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta ?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah
(27)
E. Penjelasan Istilah
Istilah-istilah dalam rumusan di atas didefinisikan sebagai berikut:
1. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber belajar
(Seels and Richey, 1994 : 14).
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Hasil belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada aspek pemahaman
siswa pada pokok bahasan segitiga.
3. Pengajaran remedial merupakan upaya pendidik dalam membantu siswa
yang mendapat kesulitan dalam belajar dengan jalan mengulang atau
mencari alternatif lain sehingga siswa yang bersangkutan dapat
mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dan dapat memenuhi kriteria
tingkat keberhasilan minimal yang diharapkan (M. Entang, 1984 : 11)
4. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan dan merangsang pikiran, dapat membangkitkan
semangat, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses pembelajaran dalam diri siswa. Selain itu media secara
mendasar berpotensi memberikan peluang bagi siswa untuk
mengembangkan kepribadian (Robertus Angkowo dan A. Kosasih, 2007:
11).
5. Program GeoGebra adalah program komputer untuk membelajarkan
(28)
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dampak pemanfaatan Program GeoGebra dalam proses
pembelajaran remedial kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta pada pokok
bahasan segitiga sebagai upaya untuk membantu pemahaman siswa.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran remedial dengan menggunakan Program GeoGebra.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Penelitian dengan media pembelajaran Program GeoGebra ini
dimaksudkan dapat membantu siswa dalam menkongkretkan materi yang
bersifat abstrak, khususnya pada bangun dimensi dua (bangun datar).
Selain itu, melalui pemanfaatan Program GeoGebra ini diharapkan dapat
merangsang kreatifitas siswa dalam belajar matematika.
2. Bagi guru
Penelitian ini dimaksudkan agar dapat dijadikan sebagai metode atau
terobosan baru untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif
sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna.
Selain itu, guru juga dapat belajar untuk mengasah keterampilan
(29)
3. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan
pengalaman dalam memanfaatkan suatu media pembelajaran sehingga
kelak dapat merealisasikan penggunaan media ini dengan baik setelah
peneliti menjadi seorang guru.
4. Bagi Pembaca
Menambah referensi bagi pembaca atau peneliti lain untuk lebih
dikembangkan.
H. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar
belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, dan
penjelasan istilah. Selain itu dikemukakan juga tentang tujuan dan manfaat
penelitian beserta dengan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori. Bab ini akan berisi beberapa teori yang
melandasi penulisan skripsi ini, yaitu pembelajaran matematika, pengajaran
remedial, media pembelajaran, hasil belajar, Program GeoGebra, dan materi
ajar segitiga yang disertai dengan gambar yang dihasilkan oleh Program
GeoGebra.
Bab III Metodologi Penelitian. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai
jenis penelitian yang digunakan, subyek dan obyek penelitian, waktu dan
(30)
pengumpulan data penelitian, analisis validasi butir soal, prosedur pelaksanaan
penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV Pelaksanaan Penelitian, Penyajian Data dan Analisis Data. Bab
ini berisi tentang tahap-tahap yang dilakukan sebelum penelitian, pelaksaaan
penelitian di lapangan, penyajian data hasil penelitian serta analisis data yang
diperoleh selama proses penelitian.
Bab V Pembahasan. Bab ini berisi tentang pembahasan lebih lanjut dari
data yang sudah dianalisis.
Bab VI Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi tentang kesimpulan dari
(31)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoritik
1. Pembelajaran Matematika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran adalah proses,
cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran
dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 berarti proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari
beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran merupakan suatu kegiatan dimana adanya interaksi yang
dilakukan oleh pendidik sebagai fasilitator untuk membantu peserta didik
dalam belajar agar dapat belajar dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya agar mencapai tujuan yang diinginkan.
Matematika itu tidaklah konkret, tetapi abstrak. Matematika itu tidak
hanya berkaitan dengan bilangan beserta operasi-operasinya tetapi
berhubungan pula dengan unsur-unsur lainnya. Matematika tidak dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan kuantitas karena dalam
geometri kuantitas kurang mendapat penekanan dibandingkan dengan
(32)
diatur secara logis sehingga menimbulkan keterkaitan dengan konsep-konsep
abstrak. Matematika merupakan ilmu yang sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari, walaupun manfaatnya tidak nampak secara konkret.
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya masyarakat sadar bahwa
kehidupan sehari-hari tidak lepas dari matematika.
Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika
merupakan suatu ilmu yang membutuhkan penalaran untuk dapat memahami
dan menguasai materi terutama dalam membaca simbol, tabel, dan diagram
yang sering digunakan serta materi yang kompleks dan abstrak.
Pembelajaran matematika merupakan suatu proses kegiatan belajar
mengajar di bidang matematika yang dapat membentuk konsep, penalaran
serta pemecahan masalah pada siswa. Pembelajaran matematika bertujuan
untuk mempersiapkan siswa agar dapat mengaplikasikan matematika sebagai
salah satu pola pikir dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengajaran Remedial
Menurut M. Entang (1984 : 11), pengajaran remedial merupakan upaya
pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam belajar
dengan jalan mengulang atau mencari alternatif lain sehingga siswa yang
bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dan dapat
(33)
(1984 : 10) menyebutkan bahwa pengajaran remedial ini memiliki perbedaan
dengan proses belajar mengajar biasanya. Perbedaan tersebut antara lain:
1) Tujuan
Pengajaran biasa diarahkan pada penguasaan (mastery) bahan secara
tuntas sehingga baik tujuan instruksional maupun tujuan pengiring
(nurturant-effect) tercapai secara maksimal. Sedangkan pengajaran
remedial lebih diarahkan kepada peningkatan penguasaan bahan sehingga
sekurang-kurangnya siswa yang bersangkutan dapat memenuhi kriteria
keberhasilan minimal yang mungkin diterimanya.
2) Strategi
Strategi proses belajar-mengajar pengajaran remedial sifatnya sangat
individual dan lebih ditekankan kepada keragaman mahasiswa baik yang
berhubungan dengan kemampuan umum siswa, kemampuan khusus,
penguasaan bahan sebelumnya dan sebagainya, yang dipandang sebagai
cara penyampaian yang bervariasi. Langkah-langkahnya dianjurkan dari
yang mudah mengarah kepada yang sukar secara sistematis, sehingga
outputnya sesudah pengajaran remedial selesai diharapkan paralel dengan
siswa yang lain di kelasnya, usaha modifikasi terhadap proses belajar
mengajar yang biasa.
(34)
untuk pengajaran biasa, dengan demikian siswa yang memerlukan
pengajaran remedial ini dapat menyerap bahan tersebut dengan kesukaran
seminimal mungkin.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengajaran remedial harus dilandasi
dengan kegiatan diagnosis. Dalam melaksanakan kegiatan pengajaran
remedial (M. Entang, 1984), seorang guru dituntut untuk :
1) Menelaah Kembali Siswa yang Akan Diberi Bantuan.
Kegiatan ini dimaksudkan agar kita memperoleh gambaran yang lebih
definitif tentang seorang siswa dengan permasalahan yang dihadapinya,
kelemahan yang dideritanya, letak kelemahannya, faktor utama penyebab
kelemahan tersebut apakah masih bisa ditolong guru atau memerlukan
bantuan orang lain, berapa lama bantuan harus diberikan, kapan, oleh
siapa, dan sebagainya.
2) Alternatif Tindakan.
Jika telah mendapatkan gambaran yang lengkap tentang siswa yang
memerlukan bantuan, barulah direncanakan alternatif tindakan sesuai
dengan karakteristik kesulitan yang dihadapinya. Alternatif tindakan ini
bisa berupa :
a) Disuruh mengulangi bahan yang telah diberikan dengan memberikan
(35)
ii. Menandai dan menunjukkan bagian-bagian yang dianggap penting
dan merupakan kelemahan bagi siswa yang bersangkutan.
iii. Membuat pertanyaan-pertanyaan yang bermaksud mengarahkan
siswa dalam mempelajari bahan tersebut.
iv. Memberi dorongan dan semangat untuk belajar.
v. Menyediakan bahan lain yang bisa dibaca agar mempermudah
pemahaman terhadap bahan yang sedang dipelajari.
vi. Menyediakan waktu untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan
siswa bila mendapat kesulitan.
b) Disuruh mencoba alternatif kegiatan lain yang setara dengan kegiatan
belajar mengajar yang sudah ditempuhnya dan mempunyai tujuan yang
sama baik yang sifatnya instruksional maupun efek pengiring.
Demikian pula hendaknya guru memberikan pengarahan tentang :
i. Kegiatan apa yang harus dikerjakan siswa.
ii. Bahan apa yang dapat menunjang kegiatan yang sedang
dilakukannya.
iii. Bagian mana yang harus mendapat penekanan khusus.
iv. Pertanyaan apa yang harus diajukan untuk lebih memusatkan
perhatian terhadap inti masalah.
(36)
c) Bila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan bukan semata-mata
kesulitan dalam belajar akan tetapi disebabkan juga karena hal lain
seperti kesulitan belajar karena berlatar belakang sikap negatif terhadap
guru, pelajaran dan situasi belajar, kebiasaan belajar yang salah atau
masalah lain dalam hubungan dengan orang tua, teman sebayanya dan
sebagainya, maka :
i. Kepada siswa tersebut harus terlebih dahulu diberikan pelayanan
bimbingan dan penyuluhan yang bersifat psikoterapi. Layanan
bimbingan ini bisa dalam bentuk pelayanan individual maupun
bentuk kelompok. Tentu saja dalam hal ini tidak bisa seluruhnya
ditangani oleh guru bidang studi tetapi membutuhkan seorang
konselor, psikiater atau ahli lainnya.
ii. Jika masalah ini sudah dapat diatasi barulah dilaksanakan pengajaran
remedial.
3) Evaluasi Pengajaran Remedial
Pada akhir kegiatan pengajaran remedial, hendaknya dilakukan
evaluasi kembali (re-evaluasi) sampai sejauh mana pengajaran remedial
tersebut dapat meningkatkan prestasi mereka. Tujuan paling utama adalah
dipenuhinya kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan. Bila ternyata
(37)
(re-diagnosis), prognosis, dan pengajaran remedial berikutnya. Dengan
demikian daur/siklus ini akan berulang terus.
3. Media Pembelajaran
Menurut Daryanto (2010 : 4) media dapat didefinisikan sebagai
perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju
penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi yaitu sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi atau penyampaian pesan baik verbal maupun
non verbal dari pengantar pesan / guru kepada penerima pesan / siswa. Dalam
proses penyampaian dengan menggunakan media pembelajaran juga ada
kalanya berhasil dan ada kalanya gagal. Kegagalan itu disebabkan oleh
ketidakmampuan siswa dalam memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat,
atau diamati.
Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007:11), media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan dan merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
pembelajaran dalam diri siswa. Selain itu media secara mendasar berpotensi
memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan kepribadian.
(38)
media pembelajaran meliputi berbagai jenis, antara lain : Pertama, media
grafis atau dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik atau diagram; Kedua,
media model solid atau tiga dimensi, seperti model-model benda ruang,
diorama, dan sebagainya; Ketiga, media proyeksi, seperti film, filmstrip,
OHP; Keempat, media informasi, komputer, internet; Kelima, lingkungan.
Menurut Daryanto (2010 : 5), secara umum media mempunyai
kegunaan, antara lain:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
f. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa
(komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
(39)
Saat ini, di dunia pendidikan sedang digalakkan penggunaan media
pembelajaran berbasis komputer dalam kegiatan pembelajaran. Keberadaan
media pembelajaran berbasis komputer ini dipadukan dengan program atau
software yang sesuai dengan tujuan belajar sehingga tercipta media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam perkembangan teknologi tersebut, matematika juga memiliki
beberapa program atau software yang diperuntukan mendukung media
pembelajaran seperti : GeoGebra, Cabri 3D, Maple, Win Plot, Wingeom,
Maple, MATLAB dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
media pembelajaran dengan memanfaatkan Program Geogebra dengan tujuan
untuk membantu pemahaman siswa pada pokok bahasan segitiga seperti yang
telah dipaparkan sebelumnya.
4. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2004:22), hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Sedangkan menurut Horwart Kingsley (Sudjana, 2004:22) membagi tiga
macam hasil belajar mengajar, yaitu: (1) keterampilan dan kebiasaan, (2)
pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap dan cita-cita.
(40)
1. Faktor dari dalam diri siswa
Faktor yang dimaksud adalah faktor dari dalam diri siswa yang
dimilikinya seperti yang diungkapkan oleh Clark (1981:21) menyatakan
bahwa hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh 70% kemampuan
siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
2. Faktor dari luar diri siswa
Faktor yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa
dan yang paling berpengaruh adalah kualitas pembelajaran.
Hasil belajar yang dicapai menurut Sudjana (1990:56), melalui proses
belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang
rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau
setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya siswa tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak
kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama
diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,
(41)
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),
yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif
(sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri
terutama menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
5. Program Geogebra
Salah satu program komputer yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran matematika adalah Program GeoGebra. GeoGebra
dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001. Menurut
Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah program komputer untuk
membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar. Program ini dapat
dimanfaatkan secara bebas yang dapat diunduh dari www.GeoGebra.com. Bill
Lombard pada 21 Februari 2011 mengatakan website ini rata-rata dikunjungi
sekitar 7.000.000 pada tahun 2011. Hingga saat ini, program ini telah
digunakan oleh ribuan siswa maupun guru dari sekitar 226 negara dan wilayah.
Menurut Hohenwarter (2008), Program GeoGebra sangat bermanfaat
bagi guru maupun siswa. Tidak sebagaimana pada penggunaan software
(42)
dimanfaatkan kapan dan dimana pun oleh siswa maupun guru. Bagi guru,
GeoGebra menawarkan kesempatan yang efektif untuk mengkreasikan
lingkungan belajar online interaktif yang memungkinkan siswa
mengeksplorasi berbagai konsep-konsep matematis. Menurut Lavicza
(Hohenwarter, 2010), sejumlah penelitian menunjukkan bahwa GeoGebra
dapat mendorong proses penemuan dan eksperimentasi siswa di kelas.
Fitur-fitur visualisasinya dapat secara efektif membantu siswa dalam mengajukan
berbagai konjektur matematis.
Beberapa pemanfaatan Program GeoGebra dalam pembelajaran
matematika adalah sebagai berikut :
a. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti
dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.
b. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada
Program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas
kepada siswa dalam memahami konsep geometri.
c. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa
lukisan yang telah dibuat benar.
d. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat
yang berlaku pada suatu objek geometri.
(43)
a. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi
Guru memanfaatkan GeoGebra untuk mendemonstrasikan dan
memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu.
b. Sebagai alat bantu konstruksi
Dalam hal ini GeoGebra digunakan untuk memvisualisasikan
konstruksi konsep matematika tertentu, misalnya segitiga dan
garis-garis istimewa pada segitiga.
c. Sebagai alat bantu proses penemuan
Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa
untuk menemukan suatu konsep matematika, misalnya menunjukkan
bahwa jumlah sudut pada segitiga adalah 180°.
Salah satu keunggulan GeoGebra adalah menu “Contruction
Protocol”, yaitu sebuah menu yang dapat digunakan untuk melihat kembali
langkah-langkah dalam proses pembuatan grafik pada Program GeoGebra.
Hal ini menyediakan kemampuan bagi siswa dan guru untuk membahas dan
menganalisa masing-masing pekerjaan dan memungkinkan membuat diskusi
(44)
6. Materi Ajar Segitiga
Berikut ini akan dijelaskan materi ajar segitiga yang digunakan dalam
penelitian berikut dengan penyajian gambar dengan menggunakan Program
GeoGebra. Materi ajar ini dikutip dari buku Matematika Konsep dan
Aplikasinya Untuk Kelas VII dan MTs 1 karangan Dewi Nuharini dan Tri
Wahyuni.
a. Pengertian Segitiga
Untuk memahami pengertian segitiga, perhatikan Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Segitiga
Perhatikan sisi-sisi yang membentuk segitiga ABC. Sisi-sisi yang
membentuk segitiga ABC berturut-turut adalah AB, BC, dan AC. Selain
(45)
1) ∠A atau ∠ BAC atau ∠ CAB. 2) ∠ B atau ∠ ABC atau ∠ CBA. 3) ∠ C atau ∠ ACB atau ∠ BCA.
Jadi, ada tiga sudut yang terdapat pada ∆ ABC.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa segitiga adalah
bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai tiga buah
titik sudut. Segitiga biasanya dilambangkan dengan “ ∆ ”. Sekarang, perhatikan Gambar 2.2 .
Gambar 2.2 Tinggi Segitiga
Pada gambar tersebut menunjukkan segitiga ABC.
1) Jika alas = AB maka tinggi = CE (CE ⊥ AB). 2) Jika alas = BC maka tinggi = AD (AD ⊥ BC). 3) Jika alas = AC maka tinggi = BF (BF ⊥ AC).
(46)
Jadi, pada suatu segitiga setiap sisinya dapat dipandang sebagai
alas, dimana tinggi tegak lurus alas. Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa alas segitiga merupakan salah satu sisi dari suatu segitiga,
sedangkan tingginya adalah garis yang tegak lurus dengan sisi alas dan
melalui titik sudut yang berhadapan dengan sisi alas.
b. Jenis-jenis Segitiga
Jenis – jenis segitiga dapat ditinjau berdasarkan :
1) Panjang sisi-sisinya
2) Besar sudut-sudutnya.
3) Panjang sisi dan besar sudutnya.
(47)
a) Segitiga sebarang (scalene triangle)
Segitiga sebarang adalah segitiga yang sisi-sisinya tidak sama
panjang.
Gambar 2.4 Segitiga Sebarang
b) Segitiga samakaki (isosceles triangle)
Segitiga samakaki adalah segitiga yang mempunyai dua buah
sisi sama panjang.
(48)
c) Segitiga samasisi (equilateral triangle)
Segitiga samasisi adalah segitiga yang memiliki tiga buah sisi
sama panjang.
Gambar 2.6 Segitiga Samasisi
2) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari besar sudutnya.
a) Segitiga lancip
Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya
merupakan sudut lancip, sehingga sudut-sudut yang terdapat
(49)
b) Segitiga tumpul
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya
merupakan sudut tumpul, sehingga salah satu sudut yang terdapat
pada segitiga tersebut besarnya lebih dari 90º.
Gambar 2.8 Segitiga Tumpul
c) Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang yang salah satu
(50)
3) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya
a) Segitiga siku-siku samakaki
Segitiga siku-siku sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya
sama panjang dan salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku
(besarnya 90º).
Gambar 2.10 Segitiga Siku-Siku SamaKaki
b) Segitiga tumpul samakaki
Segitiga tumpul sama kaki adalah segitiga yang segitiga yang
kedua sisinya sama panjang dan salah satu sudutnya merupukan
(51)
c. Menunjukkan Jumlah Sudut-Sudut Segitiga adalah 180°
Untuk menunjukkan bahwa jumlah sudut-sudut dalam sebuah
segitiga adalah 180°, perhatikan Gambar 2.6.
Gambar 2.12 Menunjukan Jumlah Sudut-Sudut Segitiga Adalah 180°
d. Ketidaksamaan Pada Segitiga
Pada pokok bahasan sebelumnya telah dibahas tentang pengertian
segitiga. Segitiga adalah sebuah bangun datar yang dibentuk dari tiga buah
titik yang tidak seletak satu sama lain dan setiap dua titik dihubungkan
oleh sebuah ruas garis. Panjang sebuah sisi segitiga yang satu dengan dua
panjang segitiga yang lainnya memiliki suatu hubungan. Untuk mencari
(52)
Gambar 2.13 Ketidaksamaan Segitiga
Pada setiap segitiga selalu berlaku bahwa jumlah dua buah sisinya
selalu lebih panjang daripada sisi ketiga. Jika suatu segitiga memiliki sisi
a, b, dan c maka berlaku salah satu dari ketidaksamaan berikut: 1) a + b > c
2) a + c > b
3) b + c > a
Ketidaksamaan tersebut disebut ketidaksamaan segitiga.
e. Hubungan Besar Sudut dan Panjang Sisi Suatu Segitiga
Untuk mengetahui hubungan antara besar sudut dengan panjang
(53)
Gambar 2.14 Hubungan Besar Sudut dan Panjang Sisi Segitiga
Pada Gambar 2.14, dapat dilihat bahwa :
1) Sudut A merupakan sudut terbesar dan sisi di hadapannya, yaitu sisi
BC merupakan sisi terpanjang.
2) Sudut C merupakan sudut terkecil dan sisi di hadapannya, yaitu sisi
AB merupakan sisi terpendek.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada setiap
segitiga berlaku sudut terbesar terletak berhadapan dengan sisi terpanjang,
sedangkan sudut terkecil terletak berhadapan dengan sisi terpendek.
f. Hubungan sudut dalam dan sudut luar pada segitiga
Untuk mengetahui hubungan sudut dalam dan sudut luar pada
(54)
Gambar 2.15 Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Pada Segitiga
Pada gambar 2.15, sisi PQ diperpanjang sehingga membentuk
garis lurus PQC. Pada segitiga PQR tersebut berlaku:
∠QPR +∠PQR + ∠PRQ = 180º (sudut dalam ∆ PQR)
∠QPR + ∠PRQ = 180º – ∠PQR ...(i) Padahal ∠PQR +∠RQC = 180º (berpelurus)
∠RQC = 180º – ∠PQR ...(ii) Selanjutnya ∠RQC disebut sudut luar segitiga PQR. Berdasarkan persamaan (i) dan (ii) diperoleh
∠RQC = ∠QPR + ∠PRQ.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa besar sudut luar suatu
(55)
g. Keliling Segitiga
Keliling suatu bangun datar merupakan jumlah dari panjang
sisi-sisi yang membatasinya, sehingga untuk menghitung keliling dari sebuah
segitiga dapat ditentukan dengan menjumlahkan panjang dari setiap sisi
segitiga tersebut.
Keliling ∆ ABC = AB + BC + AC = c + a + b
= a + b + c
Jadi, keliling ∆ ABC adalah a + b + c.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu segitiga dengan
panjang sisi a, b, dan c, kelilingnya adalah K = a + b + c.
Gambar 2.16 Keliling Segitiga
h. Luas Segitiga
(56)
Gambar 2.17 Luas Segitiga
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Suatu
segitiga dengan panjang sisi a, b, dan c
(57)
Misalkan akan melukis ∆ ABC jika diketahui AB = 3 cm, BC = 5 cm, dan AC = 4 cm. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a) Buatlah ruas garis AB dengan panjang 3 cm.
b) Dengan pusat titik A buatlah busur lingkaran dengan jari-jari 4cm.
c) Kemudian dengan pusat titik B buatlah busur lingkaran dengan
jari-jari 5 cm sehingga memotong busur pertama di titik C.
d) Hubungkan titik A dengan titik C dan titik B dengan titik C
sehingga terbentuk ∆ ABC.
Gambar 2.18 Melukis Segitiga Apabila Diketahui Panjang Ketiga Sisinya
2) Melukis Segitiga jika Diketahui Dua Sisi dan Sudut Apit Kedua Sisi
(58)
Misalkan akan melukis ∆ KLM jika diketahui panjang KL = 3 cm, ∠ LKM = 70°, dan panjang KM = 4 cm. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Buatlah ruas garis KL dengan panjang 3 cm.
b) Pada titik K buatlah sudut yang besarnya 70°.
c) Kemudian dari titik K buatlah busur lingkaran dengan panjang
jari-jari 4 cm, sehingga berpotongan di titik M.
d) Hubungkan titik L dan M sehingga terlukislah ∆ KLM.
Gambar 2.19 Melukis Segitiga Jika Diketahui Dua Sisi dan Sudut Apit Kedua Sisi Tersebut
3) Melukis Segitiga jika Diketahui Dua Sisi dan Satu Sudut di Hadapan
Salah Satu dari Kedua Sisi Tersebut.
(59)
a) Buatlah ruas garis PQ dengan panjang 5 cm.
b) Lukislah sudut di titik Q sebesar 40°.
c) Dengan titik P sebagai pusat, buatlah busur lingkaran dengan
jari-jari 3 cm, sehingga memotong garis tersebut di titik R1 dan R2.
Jika melukis segitiga dimana diketahui dua sisi dan satu sudut
di hadapan salah satu dari kedua sisi tersebut maka akan diperoleh dua
buah kemungkinan lukisan segitiga.
Gambar 2.20 Melukis Segitiga Jika Diketahui Dua Sisi dan Satu Sudut di Hadapan
(60)
4) Melukis Segitiga jika Diketahui Satu Sisi dan Dua Sudut pada Kedua
Ujung Sisi Tersebut (Sudut, Sisi, Sudut)
Misalkan akan melukis ∆ RST apabila diketahui panjang RS = 5 cm, ∠ TRS = 45°, dan ∠ TSR = 65°. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Buatlah ruas garis RS dengan panjang 5 cm.
b) Dari titik R, buatlah sudut yang besarnya 45° dengan menggunakan busur derajat.
c) Kemudian dari titik S, buatlah sudut yang besarnya 65° sehingga berpotongan di titik T.
d) ∆ RST adalah segitiga yang dimaksud.
(61)
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu
segitiga dapat dilukis jika diketahui :
a) Panjang ketiga sisinya.
b) Panjang dua buah sisi dan besar sudut yang mengapit kedua sisi
tersebut.
c) Panjang dua buah sisi dan besar sudut di hadapan salah satu sisi
tersebut.
d) Besar dua buah sudut dan panjang sisi di antara sudut tersebut.
j. Melukis Garis-Garis Istimewa Pada Segitiga
Pada bagian ini akan dipelajari mengenai cara melukis garis-garis
istimewa yang terdapat pada sebuah segitiga. Ada empat garis istimewa
yang terdapat pada suatu segitiga, yaitu garis tinggi, garis bagi, garis
sumbu, dan garis berat.
1) Garis Tinggi
Garis tinggi suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari sebuah
(62)
Langkah-langkah melukis garis tinggi suatu segitiga yaitu:
a) Lukis busur lingkaran dari titik C sehingga memotong garis AB di
titik D dan E.
b) Dari titik D dan E, masing-masing lukis busur lingkaran dengan
jari-jari yang sama sehingga berpotongan di titik F.
c) Hubungkan titik C dan titik F sehingga memotong AB di titik G.
Garis CG merupakan garis tinggi sisi AB.
2) Garis Bagi
Garis bagi suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari titik
sudut segitiga dan membagi sudut menjadi dua sama besar.
Gambar 2.23 Garis Bagi Segitiga
Langkah-langkah melukis garis bagi suatu segitiga yaitu:
a) Lukis busur lingkaran dari titik I sehingga memotong IG di titik J
dan IH di titik K.
b) Dari titik J dan K, masing-masing lukis busur lingkaran dengan
(63)
c) Hubungkan titik I dan L sehingga memotong GH di titik M. IM
adalah garis bagi ∠ I. 3) Garis Sumbu
Garis sumbu suatu segitiga adalah garis yang membagi sisi-sisi
segitiga menjadi dua bagian sama panjang dan tegak lurus pada
sisi-sisi tersebut.
Gambar 2.24 Garis Sumbu Segitiga
Langkah-langkah melukis garis sumbu suatu segitiga yaitu:
(64)
4) Garis Berat
Garis berat suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari titik
sudut suatu segitiga dan membagi sisi di hadapannya menjadi dua
bagian sama panjang.
Gambar 2.25 Garis Berat Segitiga
Langkah-langkah melukis garis berat suatu segitiga yaitu:
a) Lukis garis sumbu pada sisi RS sehingga memotong RS di titik A.
b) Hubungkan titik T dan A. Garis TA merupakan garis berat ∠ T.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan wawancara dengan
guru bidang studi matematika, secara umum kekurangpahaman siswa
mengenai materi segitiga disebabkan karena kurangnya kemampuan siswa
untuk menggambarkan dan berpikir abstrak tentang segitiga.
Dengan pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan
(65)
mengkonstruksi ide-ide dan pemikirannya untuk memahami konsep dari
materi yang akan dicapai, yaitu materi segitiga. Dari proses pembelajaran
dengan menggunakan Program GeoGebra diharapkan dapat membantu siswa
kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta dalam mempelajari materi segitiga
(66)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif bertujuan untuk mengenal atau
mendapatkan pandangan baru tentang suatu gejala, yang seringkali mampu
untuk merumuskan masalah penelitian dengan lebih tepat atau untuk dapat
merumuskan hipotesis penelitian yang selanjutnya diuji dalam penelitian lebih
lanjut (Sukandarrumidi, 2006 : 103) .
Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk melakukan eksplorasi
dalam menerapkan pembelajaran remedial dengan menggunakan Program
GeoGebra untuk mengetahui pengaruh program tersebut kaitannya dalam
membantu pemahaman siswa pada siswa kelas VII-6 SMP Negeri 8
Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 8 Yogyakarta.
2. Waktu
Waktu penelitian direncanakan mulai bulan April sampai Mei 2013 pada
(67)
C. Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII-6 SMP Negeri 8
Yogyakarta yang berjumlah 30 siswa. Siswa kelas VII-6 dipilih berdasarkan
rekomendasi dari guru mata pelajaran matematika kelas VII, yaitu Ibu
Theresia Parwati, S.Pd. saat peneliti melakukan wawancara dengan beliau. Ibu
Parwati merekomendasikan kelas VII-6 untuk dijadikan subyek penelitian
karena kelas VII-6 merupakan kelas yang memiliki rata-rata kelas yang paling
rendah bila dibandingkan kelas VII lainnya yang diampu oleh guru tersebut.
Selain itu, guru juga belum pernah mencoba menyampaikan materi
pembelajaran dengan menggunakan Program GeoGebra. Pemilihan subyek
pada penelitian ini dirasa memenuhi kriteria yang diinginkan peneliti agar
memperoleh tujuan penelitian yang diharapkan dan dirumuskan pada bab
sebelumnya.
D. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah pemanfaatan Program GeoGebra
dalam upaya membantu pemahaman pada pokok bahasan segitiga yang
ditinjau dari hasil belajar siswa.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
(68)
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman dan hasil belajar
siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial dengan menggunakan
Program GeoGebra pada pokok bahasan segitiga.
F. Metode Pengumpulan Data
Data dan informasi dalam penelitian ini dikumpulkan melalui beberapa
cara, yaitu :
1. Observasi atau pengamatan
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif,
dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu
(Zainal Arifin, 2011 :231).
Dalam penelitian ini, yang akan di observasi atau diamati adalah
siswa kelas VII-6 yang mengikuti proses pembelajaran pada materi
segitiga dengan menggunakan Program GeoGebra. Pelaksanaan
penelitian observasi bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dari hasil
mengamati dan mencatat secara langsung, bagaimana proses pembelajaran
yang terjadi dengan menggunakan Program GeoGebra serta untuk
mengetahui sejauh mana Program GeoGebra dapat membantu pemahaman
(69)
2. Tes Tertulis
Tes tertulis dalam penelitian ini meliputi tes pengukuran awal dan
tes pengukuran akhir. Tes pengukuran awal diberikan dengan tujuan untuk
mengetahui pemahaman siswa mengenai materi segitiga sebelum
mengikuti pembelajaran remedial dengan menggunakan Program
GeoGebra. Dalam penelitian ini, tes pengukuran awal sangat penting
karena untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam
proses pembelajaran dengan pokok bahasan segitiga. Dari hasil tes
pengukuran awal ini nantinya peneliti dapat menyusun dengan tepat
Program GeoGebra yang akan digunakan pada pembelajaran remedial
untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa sehingga dapat
membantu siswa dalam mempelajari materi segitiga ini. Sedangkan tes
pengukuran akhir diberikan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran
remedial dengan menggunakan Program GeoGebra. Dari hasil tes
pengukuran akhir tersebut dilihat perbedaan hasil belajar sebelum dan
sesudah menggunakan Program GeoGebra serta pengaruh Program
GeoGebra dalam mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari materi ini
sehingga pemahaman siswa menjadi terbantu.
3. Kuesioner
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang
(70)
Kuesioner ini akan berisi tentang pernyataan siswa tentang
pembelajaran remedial yang berlangsung, tentang kesulitan belajar
terhadap materi pembelajaran, maupun pengaruh Program GeoGebra
dalam mengatasi kesulitan belajar siswa sebagai upaya untuk membantu
pemahaman siswa. Hasil dari pengisian kuesioner ini nantinya akan
dianalisis, selanjutnya hasil analisis kuesioner tersebut akan dilihat apakah
sesuai dengan hasil pencapaian siswa dalam mempelajari materi segitiga
dilihat dari hasil belajar siswa.
4. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis
non-tes yang dilakukan melalui pertanyaan tanya jawab, baik langsung maupun
tidak langsung (Zainal Arifin, 2009:157).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara secara
langsung yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung antara
pewawancara (interviewer) dengan siswa tanpa melalui perantara.
Pertanyaan wawancara tersebut menggunakan bentuk pertanyaan
campuran yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada yang
berstruktur ada pula yang bebas. Wawancara dilaksanakan setelah peneliti
menganalisis data hasil belajar siswa dan jawaban kuesioner siswa.
Pelaksanaan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal dari siswa
(71)
peneliti dapat menarik kesimpulan dari keterkaitan hasil belajar dengan
tanggapan siswa terhadap Program GeoGebra.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu
instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah
Program GeoGebra, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS
(Lembar Kerja Siswa). Penyusunan RPP dilakukan agar proses
pembelajaran menjadi sistematis dan terarah, serta Program GeoGebra
dipersiapkan agar siswa lebih mudah menerima penjelasan tentang materi
segitiga melalui simulasi yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran,
sehingga siswa mampu memahami materi yang akan diberikan. Selain itu
digunakan pula LKS, pada LKS siswa diberikan langkah kerja yang akan
membantu siswa untuk membangun pengetahuan dalam memahami materi
pembelajaran kemudian siswa mengisi LKS tersebut. Dari Instrumen
pembelajaran yang dipakai diharapkan siswa mendapatkan kesimpulan dan
mampu memahami materi pada setiap pembelajaran tentang pokok
(72)
2. Instrumen Penelitian
Sebagai penunjang kelengkapan data dan informasi yang peneliti
perlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen,
yaitu:
a) Tes Pengukuran Awal dan Tes Pengukuran Akhir
Tes pengukuran awal dan tes pengukuran akhir diberikan untuk
mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi
segitiga sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran remedial.
Waktu pengerjaan tes pengukuran yang diberikan yaitu 60 menit.
Berikut ini adalah kisi-kisi dari soal tes pengukuran awal dan tes
pengukuran akhir.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Pengukuran Materi Segitiga
Kompetensi Dasar
Materi
Pokok Indikator
Tingkat Kesulitan
Soal
Penilaian Nomor Soal
Jenis Bentuk TP. Awal TP. Akhir 6.1Mengidentifik asi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya Segitiga Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya dan besar sudutnya
Pemahaman Tes
tertulis uraian
1a, 1b, 1c 1a, 1b, 1c 6.3Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakan nya dalam Menyelesaik an masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun
Analisis Tes
tertulis uraian
2a, 2b, 2c, 3a, 3b, 4 2a, 2b, 2c, 3a, 3b, 3c, 4
(73)
Kompetensi Dasar
Materi
Pokok Indikator
Tingkat Kesulitan
Soal
Penilaian Nomor Soal
Jenis Bentuk TP. Awal TP. Akhir 6.4 Melukis segitiga, garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu Melukis segitiga yang diketahui tiga sisinya, dua sisi satu sudut apitnya atau satu sisi dan dua sudut.
Aplikasi Tes
tertulis uraian
5a, 5b, 5c 5a, 5b, 5c, 6 Melukis garis tinggi, garis bagi, garis berat, dan garis sumbu suatu segitiga.
Aplikasi Tes
tertulis Uraian 6a, 6b 7a,7b
Pemberian soal pada tes pengukuran awal dan akhir
berdasarkan kisi-kisi yang sama, hanya saja banyaknya soal yang
diberikan pada tes pengukuran akhir lebih banyak dibandingkan soal
pada tes pengukuran awal. Pengambilan keputusan ini berdasarkan
pertimbangan peneliti yang ingin kemantapan pemahaman siswa pada
sub pokok bahasan melukis segitiga atas pertimbangan saat melihat
hasil tes pengukuran awal.
b) Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan berfungsi untuk membantu peneliti dalam
mencatat aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran
(74)
penelitian ini adalah proses pembelajaran konvensional yang dilakukan
oleh guru dan pembelajaran remedial yang dilakukan oleh peneliti
menggunakan Program GeoGebra. Selain mengamati proses
pembelajarannya, peneliti juga mengamati siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Format lembar pengamatan terdapat pada
Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Lembar Pengamatan
No
Tahap Pembelajaran Ya Tidak Keterangan 1. Pendahuluan
- Pengenalan masalah - Guru menyiapkan dan
memotivasi siswa menyelesaikan masalah 2. Kegiatan Inti
Ekplorasi
- Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan Program
Geogebra
- Siswa menyimak materi yang disampaikan oleh guru.
Elaborasi
- Siswa diberi beberapa contoh soal dimana penyelesaian dibantu dengan Program
Geogebra
- Guru memberi beberapa soal untuk dikerjakan oleh siswa.
Konfirmasi
- Siswa mengerjakan tugas yang diberi secara individu.
- Diskusi antara siswa dengan siswa.
- Guru berkeliling untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dan membantu memecahkan masalah dengan Program
(75)
No
Tahap Pembelajaran Ya Tidak Keterangan 3 Penutup
- Diskusi secara klasikal dibantu dengan Program Geogebra. - Guru bersama siswa membuat
kesimpulan bersama
c) Kuesioner
Kuesioner diberikan setelah tes pengukuran akhir pada kelas
VII-6, Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner campuran. Kuesioner campuran merupakan kuesioner
terbuka dan tertutup. Kuesioner tertutup dalam penelitian ini berupa
pertanyaan yang terkait baik dengan mata pelajaran matematika, proses
pembelajaran yang diberikan guru, maupun kesulitan belajar yang
dihadapi siswa dalam mempelajari materi segitiga. Sedangkan untuk
kuesioner terbuka berisikan pertanyaan yang berkaitan dengan
tanggapan siswa tentang pemanfaatan Program GeoGebra dalam
upaya membantu hasil belajar siswa. Berikut ini adalah kisi-kisi angket
yang akan digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner
Variabel Dimensi Materi No Item
Hasil belajar siswa
Pemahaman siswa
a. Pemahaman siswa terhadap materi segitiga
b. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan jenis-jenis segitiga
c. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan sifat-sifat segitiga
1
2
(76)
Variabel Dimensi Materi No Item
bahasan jumlah sudut dalam segitiga
e. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan ketaksamaan segitiga
f. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan menentukan hubungan sudut dalam dan sudut luar pada segitiga
g. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan menentukan keliling dan luas daerah segitiga
h. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan melukis segitiga
i. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan melukis garis-garis istimewa pada segitiga 5 6 7 8 9 Software dalam mengatasi kesulitan
a.Peran software Geogebra dalam membantu memahami materi segitiga
b.Peran software Geogebra dalam pembelajaran matematika
10
11
d) Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan memberikan beberapa
pertanyaan yang tidak terstruktur. Agar hal-hal yang memang perlu
diketahui tidak lupa untuk ditanyakan, peneliti perlu membuat catatan
yang berisi topik apa saja yang harus ditanyakan. Peneliti juga
mengembangkan pertanyaan dari jawaban-jawaban yang diberikan.
Wawancara ini dirasa perlu karena bertujuan untuk mengetahui
tanggapan, dari siswa mengenai pembelajaran remedial pada materi
(77)
sumbernya serta dapat menggali informasi lebih dalam tentang apa yang
ingin diketahui peneliti. Hasil wawancara ini digunakan sebagai pelengkap
data penelitian. Informasi yang menjadi acuan dan target dalam penelitian
ini meliputi :
i. Mencari letak kesuliitan belajar siswa pada materi segitiga.
ii. Mendengar respon sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran
remedial.
iii. Mendengar tanggapan siswa tentang kehadiran media pembelajaran
pada saat mengikuti pembelajaran remedial.
iv. Mendengar tanggapan siswa tentang pemanfaatan program Cabri
kaitannya dalam upaya membantu pemahaman siswa pada pokok
bahasan segitiga.
H. Analisis Validasi Butir Soal
Agar memperoleh gambaran yang lebih jelas dalam instrumen
evaluasi, mutu suatu tes harus memiliki validitas atau kesasihan. Dalam
penelitian pengujian validitas, menggunakan validitas isi. Menurut Masidjo
(1995 : 243), validitas isi (content validity) adalah validitas yang menunjukan
sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang
mau diukur atau diteskan. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan
meminta pertimbangan ahli (expert judgement). Orang yang memiliki
(78)
profesional (professional judgment) (Purwanto, 2007 : 126). Dalam penelitian
ini, pengujian validitas dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran
matematika dan dosen pembimbing.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan banyak
persiapan dan tahapan. Persiapan dan tahapan ini merupakan upaya
pengkoordinasian dan strategi agar penelitian ini berjalan sesuai dengan
prosedur dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini juga tidak
menggangu kegiatan belajar siswa lain di SMP Negeri 8 Yogyakarta. Tahapan
tersebut meliputi :
Tahap I
Perihal perijinan melakukan penelitian
1. Peneliti menghubungi pihak yang terkait dalam penelitian ini, yaitu
Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Yogyakarta
2. Hal tersebut diteruskan pada guru kelas kelas yang rencana siswanya
akan dijadikan subjek penelitian (peneliti dan guru kelas saling
berkoordinasi).
3. Setelah menemukan kesepakatan, peneliti menghubungi pihak kampus
dan meminta surat pengantar dari Universitas untuk ijin melakukan
(79)
kepada Dinas Perijinan Kota Yogyakarta untuk kemudian ditembuskan
kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Yogyakarta.
Tahap II
Pada tahap kedua ini peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas.
Wawancara tersebut dilakukan guna memperoleh informasi tentang
bagaimana karakterisktik siswa kelas VII serta menelaah kelas yang paling
rendah rata-rata kelasnya untuk keperluan penelaahan status kelas yang akan
diberikan pembelajaran remedial dengan menggunakan Program GeoGebra.
Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan atau observasi guna melihat
suasana pembelajaran matematika di kelas VII. Peneliti melakukan perkenalan
dan mengutarakan maksud dimana yang dimaksud dalam hal ini melakukan
penelitian berkenaan dengan mata pelajaran matematika. Pengamatan ini
dilakukan kurang lebih 1-2 kali. Hal tersebut dilakukan agar peneliti dan siswa
menjadi terbiasa dan tidak terlalu canggung saat berkomunikasi dengan siswa
di dalam kelas.
Tahap III
Pada tahap ketiga ini peneliti melakukan observasi langsung dengan
memberikan memberikan tes pengukuran awal kepada kelas yang dijadikan
subyek penelitian ini guna mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
(80)
digunakan dalam pembelajaran remedial. Kesulitan belajar siswa tersebut juga
didukung dengan data kuesioner dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti
terhadap siswa yang dijadikan subyek penelitian.
Pada tahap ini, peneliti juga mempersiapkan secara matang materi yang
akan diajarkan kepada para siswa dengan mempersiapkan Program GeoGebra
tentang segitiga, RPP dan silabus pembelajaran.
Tahap IV
Setelah peneliti menemukan letak kesulitan belajar siswa, selanjutnya
peneliti melanjutkan dengan fokus penelitian yaitu peneliti memanfaatkan
Program GeoGebra sebagai upaya untuk membantu pemahaman siswa pada
pokok bahasan segitiga. Setelah materi diberikan dengan menggunakan
Program GeoGebra, selanjutnya peneliti melakukan tes pengukuran akhir
(postest) yang bertujuan untuk melihat manfaat dari penggunaan Program
GeoGebra kaitannya dalam membantu pemahaman siswa pada pokok
bahasan segitiga. Peneliti menganalisis data yang diperoleh selama melakukan
penelitian di kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta kemudian membandingkan
nilai rata-rata kelas dan banyaknya siswa yang memenuhi KKM sebelum dan
(81)
J. Teknik Analisis Data
1. Memilah Data
Data yang dipeoleh dari penelitian berupa data hasil tes
pengukuran awal, proses pembelajaran (observasi), hasil tes pengukuran
akhir, kuesioner, serta wawancara. Semua data yang dipeoleh kemudian
dipilah agar dapat dianalisis secara sistematis.
2. Mendeskripsikan Proses Pembelajaran
Mendeskripsikan proses pembelajaran ini berarti mendeskripsikan
kegiatan yang terjadi di kelas selama pembelajaran remedial dengan
menggunakan Program GeoGebra.
3. Analisis Tes Pengukuran Awal dan Tes Pengukuran Akhir
Data jawaban tes tertulis dianalisis secara kuantitatif dengan
menghitung jumlah skor yang didapat dari hasil tes tertulis berdasar
panduan penilaian yang sudah dibuat. Dilanjutkan dengan menghitung
nilai rata–rata dan persentase siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM). KKM pada mata pelajaran matematika ini adalah 8,0.
4. Analisis Perbandingan Hasil Tes Pengukuran Awal dan Tes Pengukuran
Akhir
(82)
akhir siswa dijadikan dalam satu tabel yang nantinya akan dilihat
perbedaannya. Kemudian dapat ditarik kesimpulan nilai siswa tersebut
naik, turun atau tetap. Dari perbandingan nilai tes pengukuran awal dan tes
pengukuran akhir juga dapat dilihat bertambah atau tidaknya siswa yang
terbantu pemahamannya ditinjau dari banyaknya siswa yang tuntas KKM.
5. Analisis Kuesioner dan Transkripsi Wawancara
Data kuesioner dianalisis untuk melihat kesulitan belajar yang
dihadapi siswa selama mempelajari materi segitiga serta tanggapan siswa
mengenai Program GeoGebra yang diberikan selama pembelajaran
remedial sebagai upaya untuk membantu pemahaman siswa. Selain itu,
data hasil wawancara yang dilakukan pun dideskripsikan untuk
mendukung hasil dari jawaban-jawaban siswa pada angket apakah
(83)
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA DAN
ANALISIS DATA
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, peneliti melakukan
berbagai macam persiapan agar pelaksanaan penelitian di lapangan dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh
peneliti. Persiapan - persiapan yang dilakukan peneliti tersebut antara lain :
a. Mengurus Izin Penelitian
Peneliti bertemu dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Yogyakarta
untuk meminta izin melakukan penelitian di sekolah tersebut. Setelah
mendapatkan izin dari kepala sekolah, peneliti kemudian mengurus surat
perizinan dari jurusan dan proposal penelitian. Selanjutnya surat izin dari
jurusan dan proposal tersebut dibawa ke Dinas Perizinan Provinsi DIY
dan Kota Yogyakarta untuk mendapatkan surat izin dari dinas terkait
yang kemudian baru ditembuskan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8
Yogyakarta pada tanggal 13 Maret 2013. Peneliti bertemu dengan guru
pengampu untuk menentukan jadwal observasi dan jadwal penelitian
serta materi pelajaran yang akan digunakan untuk penelitian, materi
(84)
diperoleh kesepakatan untuk melaksanakan observasi pada akhir April
kemudian dilanjutkan dengan penelitian pada bulan Mei.
b. Observasi
Observasi dilakukan untuk menelaah status siswa pada kelas mana
yang akan dijadikan subyek dalam penelitian. Observasi penelitian ini
dilakukan dalam dua tahap, yaitu observasi lingkungan dan wawancara
dengan guru matematika dan observasi kelas. Berikut ini adalah uraian
observasi yang dilakukan oleh peneliti :
1) Observasi Lingkungan dan Wawancara dengan Guru Matematika Kelas
VII.
Observasi lingkungan ini telah dilaksanakan selama peneliti
melakukan PPL pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2012 di
SMP Negeri 8 Yogyakarta dan pada saat sebelum penelitian dengan
melakukan wawancara guru matematika kelas VII. Adapun data yang
diperoleh berupa jadwal pelajaran sekolah dan penggunaan media
pembelajaran khususnya media komputer dalam pembelajaran
matematika masih sangat rendah. Di setiap ruang kelas terdapat viewer
/LCD dan memiliki ruang multimedia untuk menunjang pembelajaran di
sekolah tetapi penggunaannya khususnya untuk mata pelajaran
matematika masih belum maksimal. Dari hasil wawancara dengan guru
pengampu, peneliti memperoleh informasi bahwa kelas VII-6 memiliki
(1)
198 LAMPIRAN B.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
199 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
200 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
201 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
202 LAMPIRAN B.6
FOTO-FOTO PENELITIAN DI KELAS VII-6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
203 LAMPIRAN B.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI