3 Silabus Bhs Indonesia

(1)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PERANGKAT PEMBELAJARAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN

PANDUAN PENGEMBANGAN

PANDUAN PENGEMBANGAN

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru : ... NIP / NIK : ...


(2)

menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, wewenang Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi semakin besar. Lahirnya kedua undang-undang tersebut menandai sistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang cenderung sentralistik menjadi lebih desentralistik.

Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau silabusnya dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi dan Standar Kompentensi Lulusan yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan:

 Kurikulum dan silabus SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain yang sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi (Pasal 6 Ayat 6)

 Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadap pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2)

 Perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20)

Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang seluas- luasnya untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi-variasi penyelengaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa. Untuk keperluan di atas, perlu adanya panduan pengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran, agar daerah atau sekolah tidak mengalami kesulitan.

B. Karakteristik Mata Pelajaran

Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang khas. Adapun karakteristik masing-masing mata pelajaran dapat dilihat pada Standar Isi (Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006)

C. Karakteristik Peserta Didik

Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya). Dalam tahap perkembangannya, siswa SMP berada pada tahap periode perkembangan yang sangat pesat, dari segala aspek. Berikut ini disajikan perkembangan yang sangat erat kaitannya dengan pembelajaran, yaitu perkembangan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.


(3)

dengan usia siswa SMP, merupakan ‘period of formal operation’. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaningfully) tanpa memerlukan objek yang konkrit atau bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif.

Implikasinya dalam pengajaran Teknologi informasi dan komunikasi adalah bahwa belajar akan bermakna kalau input (materi pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat siswa. Pengajaran Teknologi informasi dan komunikasi akan berhasil kalau penyusun silabus dan guru mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi input dengan harapan serta karakteristik siswa sehingga motivasi belajar mereka berada pada tingkat maksimal.

Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan dalam Multiple Intelligences

yang dikemukakan oleh Gardner (1993), yaitu: (1) kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional), (2) kecerdasan logis-matematis (kemampuan berfikir runtut), (3) kecerdasan musikal (kemampuan menangkap dan menciptakan pola nada dan irama), (4) kecerdasan spasial (kemampuan membentuk imaji mentaltentang realitas), (5) kecerdasan kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan gerakan motorik yang halus), (6) kecerdasan intra-pribadi (kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan mengembangkan rasa jati diri), kecerdasan antarpribadi (kemampuan memahami orang lain). Ketujuh macam kecerdasan ini berkembang pesat dan bila dapat dimanfaatkan oleh guru Teknologi informasi dan komunikasi, akan sangat membantu siswa dalam menguasai kemampuan berteknologi informasi dan komunikasi.

2. Perkembangan Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor merupakan salah satu aspek yang penting untuk diketahui oleh guru. Perkembangan aspek psikomotor juga melalui beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut antara lain: a. Tahap kognitif

Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kaku dan lambat. Ini terjadi karena siswa masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakan-gerakannya. Dia harus berpikir sebelum melakukan suatu gerakan. Pada tahap ini siswa sering membuat kesalahan dan kadang-kadang terjadi tingkat frustasi yang tinggi.

b. Tahap asosiatif

Pada tahap ini, seorang siswa membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakan-gerakannya. Dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan psikomotor. Oleh karena itu, gerakan-gerakan pada tahap ini belum merupakan gerakan-gerakan yang sifatnya otomatis. Pada tahap ini, seorang siswa masih menggunakan pikirannya untuk melakukan suatu gerakan tetapi waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih sedikit dibanding pada waktu dia berada pada tahap kognitif. Dan karena waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih pendek, gerakan-gerakannya sudah mulai tidak kaku.

c. Tahap otonomi

Pada tahap ini, seorang siswa telah mencapai tingkat autonomi yang tinggi. Proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia tetap dapat memperbaiki gerakan-gerakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap autonomi karena siswa sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan-gerakan. Pada tahap ini, gerakan-gerakan telah dilakukan secara spontan dan oleh karenanya gerakan-gerakan yang dilakukan juga tidak mengharuskan pembelajar untuk memikirkan tentang gerakannya.

3. Perkembangan Aspek Afektif

Keberhasilan proses pengajaran Teknologi informasi dan komunikasi juga ditentukan oleh pemahaman tentang perkembangan aspek afektif siswa. Ranah afektif tersebut mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Bloom (Brown, 2000) memberikan definisi tentang ranah afektif yang terbagi atas lima tataran afektif yang implikasinya dalam siswa SMP lebih kurang sebagai berikut: (1) sadar akan situasi, fenomena, masyarakat, dan objek di sekitar; (2) responsif terhadap stimulus-stimulus yang ada di lingkungan mereka; (3) bisa menilai; (4) sudah mulai bisa mengorganisir nilai-nilai dalam suatu sistem, dan menentukan hubungan di antara nilai-nilai yang ada; (5) sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik tersebut dalam bentuk sistem nilai. Pemahaman terhadap apa yang dirasakan dan direspon, dan apa yang diyakini dan diapresiasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam teori pemerolehan bahasa


(4)

4. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan.

5. Risk-taking, yaitu keberanian mengambil risiko.

6. Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri individu pada perasaan orang lain.

II. PENGERTIAN, PRINSIP, DAN TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus

Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, Alokasi Waktu, Sumber Belajar, dan Penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut.

1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).

2. Materi Pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi.

3. Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar.

4. Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi.

5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.

6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.

7. Sumber Belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.

B. Pengembang Silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

1. Guru

Sebagai tenaga profesional yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswa, seorang guru diharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara mandiri. Di sisi lain guru lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya.

2. Kelompok Guru

Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut

3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat. 4 Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok kerja guru, atau dinas pendidikan dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, atau unit utama terkait yang ada di Departemen Pendidikan Nasional

C. Prinsip Pengembangan Silabus 1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.


(5)

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

4. Konsisten

Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapain kompetensi dasar.

6. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

9. Desentralistik

Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik. Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing, atau bahkan sekolah masing-masing.

D. Tahap-tahap Pengembangan Silabus

1. Perencanaan

Tim yang ditugaskaan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi media dan internet.

2. Pelaksanaan

Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti Standar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 3. Perbaikan

Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.

4. Pemantapan

Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

5. Penilaian silabus

Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan mengunakaan model-model penilaian kurikulum.

III. KOMPONEN DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN

A. Komponen silabus pembelajaran

Silabus Pembelajaran memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini. a. Identitas Silabus Pembelajaran

b. Standar Kompentensi c. Kompetensi Dasar d. Materi Pembelajaran e. Kegiatan Pembelajaran

f. Indikator Pencapaian Kompetensi g. Penilaian

h. Alokasi Waktu i. Sumber Belajar


(6)

Sekolah : SMP/MTs. ... Kelas/Semester : ... / ... Mata Pelajaran : ... Standar Kompetensi : ...

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran PembelajaranKegiatan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi

Waktu SumberBelajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

Catatan:

* Kegiatan Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang spesifik yang dilakukan siswa untuk mencapai SK dan KD

* Alokasi waktu: termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan pembelajaran (n x 40 menit) * Sumber belajar: buku teks, alat, bahan, nara sumber, atau lainnya.

B. Langkah-langkah Pengembangan Silabus Pembelajaran 1. Mengisi identitas

Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas/semester, mata pelajaran, dan standar kompetensi. Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.

2. Menuliskan Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.

Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD;

b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

3. Menuliskan Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.

Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar;

b. keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran ;

c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

4. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Dalam mengidentifikasi materi pokok harus dipertimbangkan: a. relevansi materi pokok dengan SK dan KD;

b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik; c. kebermanfaatan bagi peserta didik;

d. struktur keilmuan;

e. kedalaman dan keluasan materi;

f. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan; g. alokasi waktu.


(7)

kesahihannya;

b. tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-benar diperlukan oleh siswa diperlukan oleh siswa;

c. kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;

d. layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;

e. menarik minat (interest): materinya menarik minat siswa dan memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.

5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Kriteria mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.

a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.

b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.

c. Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yan harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.

e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan. f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai

untuk mencapai Kompetensi Dasar.

g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.

h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi tertentu).

i. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan objek belajar.

Pemilihan kegiatan siswa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a. memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;

b. mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan mata pelajaran;

c. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan sarana yang tersedia d. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan,

kelompok, dan klasikal.

e. memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.

6. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar dan merupakan sub-kompetensi dasar. Indikator dirumuskan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi, sebagai acuan penilaian. Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi mengarah pada indikator penilaian.

7. Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen.


(8)

keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik nontes.

Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah, sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah. Dalam melaksanakan penilaian perlu diperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.

1) Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal.

2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.

3) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan siswa setelah siswa mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

4) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

5) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program remedi. Apabila siswa belum menguasai suatu kompetensi dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, sedang bila telah menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan.

6) Siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.

7) Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.

8) Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan berbagai model penilaian,baik formal maupun nonformal secara berkesinambungan.

9) Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.

10)Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar siswa.

11)Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikan gambaran mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.

12)Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi siswa, baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring

(nurturant effect) dari proses pembelajaran.

13)Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil dengan melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

b. Bentuk Instrumen

Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik:


(9)

sebagainya.

2) Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.

3) Observasi yaitu dengan menggunakan lembar observasi.

4) Tes Praktik/ Kinerja berupa tes tulis keterampilan, tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja

5) Penugasan individu atau kelompok, seperti tugas proyek atau tugas rumah.

6) Portofolio dengan menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi siswa.

7) Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri

Sesudah penentuan instrumen tes telah dipandang tepat, selanjutnya instrumen tes itu dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia. Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk instrumen yang dapat digunakan.

Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian beserta Ragam Bentuk Instrumennya Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

• Tes tertulis • Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dll.

• Tes isian: isian singkat dan uraian • Tes lisan • Daftar pertanyaan

• Observasi (pengamatan) • Lembar observasi (lembar pengamatan) • Tes praktik (tes kinerja) • Tes tulis keterampilan

• Tes identifikasi • Tes simulasi • Tes uji petik kerja • Penugasan individual atau

kelompok

• Pekerjaan rumah • Proyek

• Penilaian portofolio • Lembar penilaian portofolio • Jurnal • Buku cacatan jurnal

• Penilaian diri • Kuesioner/lembar penilaian diri • Penilaian Penilaian

antarteman

• Lembar penilaian antarteman

c. Contoh Instrumen

Instrumen yang sudah tersusun, selanjutnya diberikan contoh yang dapat dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia. Namun, apabila dipandang hal itu menyulit-kan karena kolom yang tersedia tidak mencukupi, selanjutnya contoh instrumen penilaian diletakkan di dalam lampiran.

8. Menentukan Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan:

a. minggu efektif per semester, b. alokasi waktu mata pelajaran, dan c. jumlah kompetensi per semester.

9. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya.

IV. PENUTUP

Contoh silabus yang terdapat di dalam Lampiran 3 bukan contoh satu-satunya di dalam pengembangan silabus yang disusun berdasarkan Standar Isi. Untuk itu, diharapkan sekolah atau daerah dapat mengembangkan sendiri bentuk silabus yang lain.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, silabus harus dijabarkan lebih operasional dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.


(10)

Hall, Gene E. (1986). Competencybased education : A Process for the improvement of education,

Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc.

Merryfield, M.M., E Jarchow & Pickert (1997). Preparing teachers to teach global perspectives : A handbook for teacher educators. California: Carwin Press, Inc.

Ministerial Advisory Council on Quality of Teaching, http://scs.une.edu.au

Mukminan, dkk (2002). Pedoman umum pengembangan silabus berbasis kompetensi, siswa menengah pertama (SMP). Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY.

Ohio ITTF (1999). Information technology competency profile.

http://www.itworks-ohio.org

School of Nursing and Midwifery, http://www.kcl.ac.uk

Virginia Community Colllege System(VCCS), http://www.nv.cc.va.us

Lampiran 1

GLOSARIUM

Indikator: karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan, atau respons, yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa itu telah memiliki kompetensi dasar tertentu.

Kecakapan hidup (life skill): kemampuan yang diperlukan untuk menempuh kehidupan dengan sukses, bahagia dan secara bermartabat, misalnya: kemampuan berfikir kompleks, berkomunikasi secara efektif, membangun kerjasama, melaksanakan peran sebagai warganegara yang bertanggung jawab, kesiapan untuk terjun ke dunia kerja.

Kecukupan (adequacy): mempunyai cakupan atau ruang lingkup materi pokok yang memadai untuk menunjang penguasaan kompetensi dasar maupun standar kompetensi.

Kompetensi dasar: kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan; kemampuan minimum yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk standar kompetensi tertentu dari suatu mata pelajaran.

Kompetensi lulusan: kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan lulusan suatu jenjang pendidikan yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Konsistensi (ketaatasasan): keselarasan hubungan antarkomponen dalam silabus (kompetensi dasar, materi pokok dan kegiatan pembelajaran).

Materi pokok: bahan ajar minimal yang harus dipelajari siswa untuk menguasai kompetensi dasar

Membelajaran berbasis kompetensi: pembelajaran yang mensyaratkan dirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki atau ditampilkan oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Mendekatan hierarkis: strategi pengembangan materi pokok berdasarkan atas penjenjangan materi pokok.

Pendekatan prosedural: strategi pengembangan materi pokok berdasarkan atas urutan penyelesaian suatu tugas pembelajaran.


(11)

yaitu dari lingkup lingkungan yang paling dekat dengan siswa menuju ke lingkup lingkungan yang lebih jauh.

Pendekatan terjala (webbed): strategi pengembangan pelajaran, dengan menggunakan topik dari beberapa mata pelajaran yang relevan sebagai titik sentral, dan hubungan antara tema dan sub-tema dapat digambarkan sebagai sebuah jala (webb).

Kegiatan pembelajaran: Menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan objek atau sumber belajar. Kegiatan pembelajaran dapat dipilih sesuai dengan kompetensinya, dapat diperoleh di dalam kelas dan di luar kelas. Bentuknya dapat berupa kegiatan mendemonstrasikan, mempraktikkan, mensimulasikan, mengadakan eksperimen, menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah, dll., yang bukan kegiatan interaksi guru-siswa seperti mendengarkan uraian guru, berdiskusi di bawah bimbingan guru, dll.

Ranah afektif: aspek yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek.

Ranah kognitif: aspek yang berkaitan dengan kemampuan berpikir; kemampuan memperoleh pengetahuan; kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran.

Ranah psikomotor: aspek yang berkaitan dengan kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan; kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik.

Relevansi: keterkaitan, kesesuaian.

silabus: susunan teratur materi pokok mata pelajaran tertentu pada kelas/semester tertentu.

Standar kompetensi: kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan untuk satu mata pelajaran; kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki oleh siswa; kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran.

Strategi pembelajaran: dimaksudkan sebagai bentuk/pola umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan

Lampiran 2

DAFTAR KATA KERJA OPERASIONAL PADA PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI DAN

KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI

Contoh:

mendefinisikan mengidentifikasikan menyusun menerapkan mengenal

mengkonstruksikan menyelesaikan

KOMPETENSI DASAR Contoh:

mengidentifikasikan mendemonstrasikan membuat menunjukkan menafsirkan menerjemahkan membaca menerapkan merumuskan menghitung menceritakan menyelesaikan menggambarkan menggunakan menganalisis melafalkan menentukan mensintesis mengucapkan menyusun mengevaluasi membedakan menyimpulkan


(12)

Kompetensi.

4. Standar kompetensi dan kompetensi dasar belum memuat atau bukan merupakan Indikator Pencapaian Kompetensi.


(13)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PERANGKAT PEMBELAJARAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Kelas/Semester : VII (1) / 1

Nama Guru : Mohamad Amirudin, S.Pd.

NIP/NIK : 18069096


(14)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar Kompetensi : Mendengarkan

1. Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

1. 1 Menyimpul-kan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat

Penyimpulan berita o

Mendengarkan isi/sari berita yang dibacakan

oMenuliskan isi/sari berita yang dibacakan

oMendiskusikan isi berita yang ditulis

oMemberikan tanggapan terhadap isi berita lewat diskusi

oMenyimpulkan isi berita dalam satu alinea.

 Mampu menulis isi/sari berita yang

didengarkan/dibacakan  Mampu menyimpulkan isi/sari berita dalam satu alinea

Tes tulis Uraian Tulislah minimal lima isi/sari berita dari sepuluh isi/sari berita yang dibacakan!  Tulislah

simpulan isi berita yang kamu dengarkan ke dalam satu alinea!

2 X 40’ Teks berita dari media massa maupun elektronik Isi/sari berita

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )


(15)

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

1.2 Menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam bebe-rapa kalimat

Penulisan kembali berita (yang

didengarkan)

oMendengarkan berita yang dibacakan

oMendiskusikan isi/sari berita

oMengembangkan isi/sari berita menjadi berita dengan susunan yang bervariasi

 Mampu menemukan isi/sari berita yang didengarkan  Mampu menuliskan

kembali berita yang didengar ke dalam beberapa kalimat dengan susunan yang bervariasi

Penugasan individual/k e-lompok

Pekerjaan

rumah (PR) Tuliskan kembali berita yang kamu dengarkan ke dalam beberapa kalimat dengan susunan yang bervariasi!

2 X 40’ Teks berita dari media massa maupun elektronik

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Tanggung jawab ( responsibility ) Integritas ( integrity )

Peduli ( caring ) Jujur ( fairnes )


(16)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar Kompetensi : Berbicara

2. Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita dan menyampaikan pengumuman

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

2.1 Menceritakan pengalaman yang paling menge-sankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif

Cara menceritakan pengalaman yang mengesankan dan implementasi- nya

oMendengarkan cerita dari narasumber mengenai pengalaman yang mengesankan dengan dukungan gambar seri

oBertanya jawab tentang gaya bercerita

narasumber

oMemilih pengalaman yang paling

mengesankan

oMenyusun kerangka cerita pengalaman

oBerlatih bercerita

oBercerita berdasarkan kerangka cerita dengan

 Mampu menulis kerangka cerita pengalaman  Mampu

menceritakan pengalaman yang paling mengesan-kan berdasarmengesan-kan kerangka cerita dengan meng-gunakan pilihan kata yang tepat dan kalimat efektif

Tes

praktik/kinerja

Uji petik kerja Tulislah kerangka cerita pengalamanmu!  Ceritakanlah

pengalamanmu yang paling mengesankan itu berdasarkan kerangka yang kamu tulis dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan kalimat yang efektif!

4X40’ Pengalaman pribadi yang mengesan-kan Buku Teks


(17)

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility) 2.2

Menyam-paikan pengu-mumam dengan intonasi yang tepat serta meng-gunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana

Penyampaian

pengumuman oMencermati model penyampaian teks pengumuman

oBertanya jawab tentang gaya penyampaian pengumuman yang disampaikan oleh model

oMenenentukan topik pengumuman

oMenyusun kerangka pengumuman

oBerlatih mengumumkan

oMengumumkan dengan dengan intonasi yang tepat serta

menggunakan kalimat

 Mampu menulis kerangka pengumuman  Mampu

mengumumkan dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat yang lugas dan sederhana

Tes

praktik/kinerja Uji petik kerja  Tulislah kerangka pengumuman!  Umumkanlah

secara lisan dengan bahasa yang lugas dan sederhana masalah ... berdasarkan kerangka

pengumuman yang telah kamu tulis!

6X40’ Selebaran Pengumum-an

Lingkungan Buku teks


(18)

yang lugas dan sederhana

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )


(19)

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs. Al-Furqon Cileungsi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar Kompetensi : Membaca

2. Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

3.1 Menemu-kan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai

Cara menemukan makna kata secara cepat dan

implementasi-nya

oMembaca teks nonsastra

oMenandai kata-kata baru dan menentukan kata itu sebagai lema yang akan dicari maknanya dari kamus

oBerpasangan untuk menemukan lema secara cepat dan tepat dari kamus yang sudah disediakan (satu siswa mencari lema, siswa yang lain menghitung waktu)

oBerpasangan untuk menemukan makna

 Mampu menemukan lema secara cepat dan tepat

 Mampu menemukan makna kata secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan

Observasi Lembar

observasi Siswa dapat menemukan lema dalam kamus dengan waktu minimal (sesuai dengan waktu yang ditentukan): ya/ tidak

Siswa dapat menemukan makna kata secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan dalam waktu minimal (sesuai dengan waktu yang ditentukan): ya/

2 X 40’ Kamus Besar Bahasa Indonesia Teks nonsastra


(20)

kata (lema) secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan dalam teks bacaan (satu siswa mencari arti lema sesuai konteks, siswa yang lain menghitung waktunya)

o

tidak

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya(Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

3.2 Menyimpul-kan isi bacaan setelah

membaca cepat 200 kata per menit

Penyimpulan isi

bacaan o

Membaca bacaan yang terdiri atas 200 kata atau kelipatannya.

oMenghitung waktu membaca

oMenjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan

oMenghitung Kecepatan Efektif Membaca (KEM)

 Mampu membaca cepat 200 kata per menit

 Mampu menjawab dengan benar 75% dari jumlah pertanyaan yang disediakan

Tes

praktik/kinerja

Uji petik

kerja Buka dan bacalahlah teks yang terlipat di atas mejamu setelah terdengar bel satu kali dan berilah tanda garis miring pada akhir kata yang dibaca setelah terdengar bel 2 kali! Jawablah beberapa

2X40’ Stopwatch, Teks bacaan


(21)

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh oMenentukan

pokok-pokok bacaan

oMerangkai pokok-pokok bacaan

oMenyimpulkan isi bacaan

 Mampu menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-pokok bacaan

pertanyaan berikut! 1. ...

2. ... dst.

Hitunglah KEM kamu Tuliskan

pokok-pokok bacaan itu, kemudian simpulkan isi bacaan

berdasarkan pokok-pokok bacaan itu!

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

3.3 Membaca-kan berbagai teks perangkat upacara dengan into-nasi yang tepat

Pembacaan teks

perangkat upacara oMengidentifikasi berbagai teks perangkat upacara

oMembaca dan mencermati teks perangkat upacara

oMenandai teks dengan tanda-tanda intonasi

oBerlatih membacakan teks perangkat

 Mampu memberi tanda penjedaan pada teks perangkat upacara  Mampu membacakan

berbagai teks untuk upacara dengan intonasi yang tepat

Tes tulis

Tes

praktik/kinerja Uraian

Uji petik kerja produk

 Berilah tanda jeda pada berbagai teks perangka upacara yang terdapat di sekolahmu!

 Bacakanlah minimal dua teks

6 X 40’ Teks perangkat upacara Buku teks


(22)

upacara

oMembacakan teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat

perangkat upacara dengan intonasi yang tepat!

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs. Al-Furqon Cileungsi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar Kompetensi : Menulis


(23)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

4.1 Menulis buku harian atau pengalaman pribadi de-ngan mem-perhatikan cara peng-ungkapan dan bahasa yang baik dan benar Penulisan catatan harian/ pengalaman pribadi

oMengamati dan mencermati contoh buku harian/catatan harian

oMendiskusikan unsur-unsur yang ada dalam buku harian

oMenulis pokok-pokok pengalaman pribadi yang terjadi sehari sebelumnya

oMengembangkan pokok-pokok pengalaman pribadi itu menjadi sebuah tulisan yang ekspresif dengan menambahkan waktu kejadian, curahan pemikiran, dan perasaan ke dalam buku harian.

 Mampu menulis pokok-pokok pengalaman pribadi yang terjadi dalam suatu hari!

 Mampu secara rutin menulis kan

pengalaman dalam buku harian dengan bahasa yang ekspresif!

Tes Penugasan individual/kelom pok Uraian Proyek

Tulislah pokok-pokok pengalaman pribadimu yang terjadi di kelas ini kemarin!

Tuliskanlah pengalaman pribadimu secara rutin ke dalam buku harian mulai hari ini! Gunakanlah bahasa yang ekspresif untuk mencurahkan pemikiran dan perasaanmu! Kumpulkanlah buku harianmu setiap dua minggu untuk diparaf!

4 X 40’ Pengalaman pribadi siswa Lingkungan Buku teks Buku harian/ Catatan harian

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian (respect) Tekun ( diligence )


(24)

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

Ketulusan ( Honesty ) 4.2 Menulis

su-rat pribadi dengan mem-perhatikan komposisi, isi, dan bahasa

Penulisan surat pribadi o

Mengamati dan mencermati beberapa contoh surat pribadi dan surat resmi

oBerdiskusi untuk menentukan komposisi surat pribadi

oMenentukan topik surat pribadi dan alamat yang dituju (siswa SMP di sekolah lain melalui guru bahasa Indonesianya)

oMenulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa yang komunikatif

oMenyunting surat

 Mampu menentukan perbedaan komposisi surat pribadi dengan surat resmi

 Mampu menulis surat pribadi dengan bahasa yang komunikatif

Tes

Tes

praktik/kinerja

Uraian

Tes

keterampilan

Tulislah perbedaan komposisi surat pribadi dengan surat resmi berdasarkan surat terasji!

Tulislah surat pribadi kepada teman barumu di sekolah lain melalui guru bahasa Indonesianya, ceritakanlah kondisimu di sekolah ini, dan mintalah balasan surat! Gunakanlah bahasa yang komunikatif.

4 X 40’ Berbagai surat pribadi dan surat resmi


(25)

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh oMengirim surat

pribadi ke alamat yang dituju

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

Integritas ( integrity ) Peduli ( caring ) Jujur ( fairnes ) 4.3 Menulis teks

pengumuman dengan baha-sa yang efek-tif, baik, dan benar

Penulisan

pengumuman o

Mengamati dan mencermati teks pengumuman

oBerdiskusi untuk menentukan topik pengumuman lain yang sesuai dengan konteks kegiatan kelas/sekolah dan menentukan pokok-pokoknya

omenulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik, dan benar

 Mampu menentukan pokok-pokok pengumuman  Mampu menulis teks

pengumuman dengan bahasa yang efektif

Tes praktik/kinerja

Uji petik kerja Tulislah pokok-pokok pengumuman kegiatan sekolah  Tulislah teks

pengumuman sesuai dengan pokok-pokok pengumuman yang kamu tulis!

4X40’ Selebaran Peng-umuman Buku Teks


(26)

omenyunting teks pengumuman

omemajang pengumuman di papan pamer kelas/sekolah

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian (respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )


(27)

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs. Al-Furqon Cileungsi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar Kompetensi : Mendengarkan

5. Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

5.1 Menemu-kan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengar kan

Cara menemukan hal menarik dari dongeng dan implementasi- nya

oMendengarkan penyajian dongeng

oBertanya jawab untuk menemukan ide-ide yang menarik dari dongeng

oMerangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik dari dongeng

 Mampu menemukan ide-ide menarik dalam dongeng

 Mampu merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik dari dongeng

Tes tulis Uraian Identifikasilah ide-ide menarik yang terdapat dalam dongeng yang disajikan secara lisan ini!

Rangkaikanlah ide-ide menarik yang berasal dari dongeng yang kamu dengarkan sehingga menjadi hal-hal menarik dari dongeng!

2X40’ Kaset /CD dongeng Buku teks

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )


(28)

Ketulusan ( Honesty ) 5.2

Menunjuk-kan relevansi isi dongeng yang diperngarkan de-ngan situasi sekarang

Cara menunjukan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang dan

implementasi- nya

oMendengarkan dongeng

oMendiskusikan isi dongeng

oMenunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang

 Mampu menemukan isi dongeng yang

diperdengarkan  Mampu

merelevansikan isi dongeng dengan situasi sekarang

Tes tulis Uraian Tulislah isi dongeng yang kamu dengarkan secara lisan!

Bagaimanakah relevansi isi dongeng yang kamu dengarkan dengan situasi sekarang? Jelaskan!

2 X 40’ Kaset /CD dongeng Buku teks

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

Ketulusan ( Honesty )

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs. Al-Furqon Cileungsi


(29)

Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar Kompetensi : Berbicara

6. Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator PencapaianKompetensi

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

6.1 Bercerita de-ngan urutan yang baik, sua-ra, lafal,

intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

Penyampaian

cerita oMenentukan buku cerita yang menarik berdasarkan persediaan buku di perpustakaan.

oMembaca buku cerita yang menarik itu.

oBerdiskusi untuk menentukan pokok-pokok cerita

oMerangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

oBerlatih bercerita

oBercerita dengan urutan yang baik, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

 Mampu menentukan pokok-pokok cerita  Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

 Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

Tes tertulis

Tes

praktik/kiner ja

Uraian

Uji petik kerja

Tulislah pokok-pokok cerita yang terdapat di dalam buku cerita yang kamu baca!

Rangkailah pokok-pokok cerita itu menjadi urutan cerita!

Berceritalah dengan urutan yang baik serta suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat!

6 X 40’ kaan Buku cerita Buku teks


(30)

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

Ketulusan ( Honesty ) 6.2 Bercerita

de-ngan alat pe-raga

Penyampaian cerita dengan alat peraga

oMencermati model bercerita

oMendiskuskan suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik model

oMembaca teks cerita yang menarik.

oBerdiskusi untuk menentukan pokok-pokok cerita

oMerangkai pokok-pokok cerita menjadi kerangka cerita yang baik dan menarik

o Menyiapkan alat peraga untuk mendukung cerita

 Mampu menentukan pokok-pokok cerita  Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi kerangka cerita yang menarik  Mampu bercerita

dengan mengguna-kan alat peraga berdasarkan kerangka cerita

Tes tertulis Uraian Tulislah pokok-pokok cerita yang terdapat di dalam teks cerita yang kamu baca!

Rangkailah pokok-pokok cerita itu menjadi kerangka cerita!

Berceritalah dengan dukungan alat peraga!

4 X 40’ Alat peraga Buku teks Buku cerita


(31)

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh oBerlatih bercerita

dengan alat peraga

oBercerita dengan alat peraga

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs. Al-Furqon Cileungsi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar Kompetensi : Membaca


(32)

7.1 Mencerita-kan kembali cerita anak yang dibaca

Penceritaan

kembali o

Membaca cerita anak

oBerdiskusi untuk menen-tukan pokok-pokok cerita

oMerangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita

oMenceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri, baik secara lisan maupun tulis

 Mampu menentukan pokok-pokok cerita anak yang dibaca  Mampu merangkai

pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita

 Mampu menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan maupun tulis.

Penugasan individual/k elompok Tes praktik/kiner ja Proyek

Uji petik kerja

Tentukan pokok-pokok cerita anak yang kamu baca! Rangkailah

pokok-pokok cerita itu menjadi urutan cerita!

Ceritakanlah secara tertulis dan/atau lisan dengan bahasamu sendiri cerita anak yang kamu baca!

6 X 40’ kaan Buku teks

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

7.2 Mengomen-tari buku ce-rita yang di-baca

Cara berkomentar terhadap buku cerita dan

implementasi- nya

oMembaca cerita anak

oMenandai hal-hal yang akan dikomentari

oBerdiskusi untuk menentukan

bagian/unsur yang perlu dikomentari dari buku cerita

 Mampu menentukan unsur/bagian buku cerita yang akan dikomentari

 Mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun

Penugasan individual/k elompok

Proyek Tentukanlah bagian/unsur buku cerita ... yang perlu dikomentari

Bagaimakah komentarmu mengenai buku cerita yang baru

4 X 40’ Perpus-takaan Buku teks


(33)

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh oMengomentari buku

cerita yang dibaca dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun

saja kamu baca? Kemukakan hal itu

dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun!

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs. Al-Furqon Cileungsi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar Kompetensi : Menulis


(34)

8.1 Menulis pantun yang sesuai dengan syarat-syarat pantun

Penulisan pantun o

Membaca contoh-contoh pantun

o Berdiskusi untuk menentukan syarat-syarat pantun

o Menulis materi/bahan konteks pantun

o Menulis pantun yang memenuhi syarat-syarat pantun

o Menyunting pantun sendiri sesuai dengan syarat-syarat pantun

 Mampu menentukan materi/bahan menulis pantun sesuai konteks

 Mampu menulis pantun

Tes tulis Uraian Tulislah materi pantun sesuai konteks (narasi nasihat, narasi agama, atau yang lain)!

Tulislah sebuah pantun sesuai konteks yang kamu tulis

2 X 40” kaan Buku teks Berbagai

jenis pan-tun

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )


(35)

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

8.2 Menulis kembali de-ngan bahasa sendiri do-ngeng yang pernah dibaca atau didengar

Penulisan kembali dongeng

oMembaca/mendengark an dongeng

oBerdiskusi untuk menentukan pokok-pokok dongeng dan urutannya

oMenulis kembali dongeng berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng yang sudah disimpulkan

 Mampu menentukan pokok-pokok dongeng  Mampu menulis dongeng

berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng

Tes tulis

Tes

praktik/kinerja

Uraian

Uji petik kerja

 Tentukan pokok-pokok dongeng yang kamu baca/dengar!

 Tuliskanlah de-ngan bahasamu sendiri dongeng yang baru kamu baca/dengar!

4 x 40’ kaan Buku/rekam an dongeng Buku teks

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Keterangan :

Sesuai dengan standar proses, pelaksanaan pembelajaran terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam model silabus ini pada kolom kegiatan pembelajaran hanya berisi kegiatan inti.


(36)

( Sunardi, S.Pd.I., M.M.Pd. ) NIP : 196407231992031004

( Mohamad Amirudin, S.Pd.I ) NIP /NIK : 18069096


(37)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PERANGKAT PEMBELAJARAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia.

Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Kelas/Semester : VIII (2) / 1

Nama Guru : H. Abd. Sukur, S.Ag

NIP : 18069071


(38)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas /Semester : VII (Tujuh) /2 (Dua) Standar Kompetensi : Mendengarkan

9.Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

9.1 Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang to- koh/narasum-ber yang disam-paikan dalam wawancara

Penyimpulan pikiran, penda-pat, dan gagasan dalam wawan-cara oMendengarkan wawancara narasumber atau rekaman wawancara

Mendata pikiran, penda-pat, dan gagasan yang dikemukakan

narasumber

oMendiskusikan

ketepatan data pikiran, pendapat, gagasan yang dikemukakan

narasumber

oMenyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang

tokoh/narasumber yang

 Mampu mendata pikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan narasumber  Mampu

menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan nara-sumber

 Mampu menuliskan informasi yang diperoleh dari wawancara yang didengarkan ke dalam beberapa kalimat singkat

Tes tulis Uraian Datalah berbagai pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber dalam wawancara yang kamu de-ngarkan!  Simpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber!  Tulislah informasi yang terdapat dalam wawancara yang

4 X 40” Rekaman wawancara dari televisi/radio Narasumber


(39)

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

disampaikan dalam wawancara

oMenyimpulkan isi informasi yang didengar melalui wawancara ke dalam beberapa kalimat singkat

kamu dengarkan!

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

9.2 Menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang

dikemukakan narasumber dalam wawan-cara

Penulisan hal-hal penting/ isi wawancara

Mendengarkan wawancara

Tanya jawab hal-hal penting yang

dikemukakan oleh nara-sumber

Menuliskan hal-hal penting dari wawancara yang didengarkan de-ngan bahasa yang komunikatif

 Mampu mendata hal-hal penting dari narasumber yang diwawancarai  Mampu menuliskan

hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dari suatu wawancara

Tes tulis Uraian Datalah berbagai hal-hal penting dari narasumber dari wawancara yang kamu dengarkan!  Tuliskan

hal-hal penting yang terdapat di dalam wawancara yang kamu dengarkan!

4 X 40” Rekaman wawancara dari televisi/radio Narasumber


(40)

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )


(41)

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs. Al-Furqon Cileungsi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas /Semester : VII (Tujuh) /2 (Dua) Standar Kompetensi : Berbicara

10. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman melalui kegiatan menanggapi cerita dan telepon

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

10.1 Mencerita-kan tokoh idola dengan mengemu-kakan iden-titas tokoh, keunggulan, dan alasan meng-idolakannya dengan pilihan kata yang sesuai

Penceritaan

tokoh idola o

Membaca artikel tentang tokoh yang diidolakan

oTanya jawab yang berhubungan dengan identitas tokoh

oMenentukan

keunggulan tokoh de-ngan alasan yang argumentatif

oBerlatih menceritakan tokoh

oMencermati model

oBertanya jawab tentang penampilan model

 Mampu mengemukakan identitas tokoh

 Mampu menentukan keunggulan tokoh dengan argumen yang tepat

 Mampu menceritakan tokoh dengan pedoman kelengkapan identitas tokoh

Tes

praktik/kiner ja

Uji petik kerja Ceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas tokoh, ke-unggulan, dan alasan meng-idolakannya dengan pilihan kata yang sesuai!

6 X 40’ Media cetak (artikel tentang tokoh) Buku teks Rekaman yang berisi tentang tokoh


(42)

oMenceritakan tokoh dengan berpedoman kelengkapan identitas tokoh

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

Ketulusan ( Honesty ) 10.2

Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang santun

Bertelepon dan etikanya o

Mencermati model-model bertelepon kemudian disdiskusikan tata cara bertelepon

oMendata kesalahan-kesalahan kalimat dalam bertelepon

oMendiskusikan pembetulan kesalahan kalimat dalam

bertelepon

oMenyimpulkan tata cara bertelepon

o Bertelepon dengan berbagai mitra

 Mampu menulis materi bertelepon sesui konteks

 Mampu bertelepon dengan berbagai mitra bicara sesuai dengan konteks

Tes

praktik/kiner ja

Tes simulasi Berteleponlah dengan temanmu sesuai dengan konteks!

4 X 40” Buku Petunjuk Penggunaan Telepon


(43)

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

bicara sesuai dengan konteks

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )


(44)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas /Semester : VII (Tujuh) /2 (Dua) Standar Kompetensi : Membaca

11. Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

11.1 Mengung-kapkan hal-hal yang dapat

diteladani dari buku biografi yang dibaca secara intensif

Pengungkapan hal-hal teladan dari tokoh dalam biografi

oMemilih buku biografi yang disukai, kemudian membaca salah satu buku biografi tersebut

oMenulis biodata tokoh dan keistimewaan tokoh dengan alasan yang logis

oMenulis hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi yang dibaca

oMenyimpulkan

keistimewaan tokoh dan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi yang dibaca

 Mampu menyarikan riwayat hidup tokoh  Mampu mendata

keistimewaan tokoh  Mampu mendata

hal-hal yang dapat diteladani

Penugasan individual/k elompok

Proyek Bacalah sebuah buku biografi kemudian buatlah laporan yang berisi inti sari riwayat hidup tokoh.

keistimewaan tokoh, hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh!


(45)

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContohKarakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

Ketulusan ( Honesty ) 11.2 Menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca Penemuan gagasan utama teks

oMembaca teks

oMendiskusikan gagasan utama /ide pokok suatu paragraf dalam teks bacaan

oTanya jawab letak kalimat utama/ dalam paragraf pada teks

 Mampu menunjukkan letak kalimat utama dalam suatu paragraf pada teks bacaan  Mampu

mengungkapkan gagasan utama/ide pokok dalam setiap paragraf pada suatu teks bacaan

Tes tulis

Tes tulis

Uraian

Uraian

Tunjukkan letak kalimat utama yang terdapat di dalam teks!

Tulislah gagasan utama yang terdapat dalam paragraf!

2 X 40” Teks bacaan

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) 11. 3 Menemukan informasi secara cepat dari Penemuan informasi dari tabel/diagram

oMengkliping satu tabel dan satu diagram dari media cetak, kemudian mengamati

tabel/diagram

 Mampu mengenali bagian-bagian tabel/diagram  Mampu menemukan

makna/isi ta-Penugasan individual/k elompok Pekerjaan rumah (PR) Klipinglah sebuah tabel/diagram kemudian uraiakan/narasikan tabel/diagram tersebut sesuai dengan isinya!

2 X 40” Buku teks, media cetak yang di da-lamnya terda-pat tabel atau


(46)

tabel/diagram

yang dibaca o

Mendiskusikan bagian-bagian tabel/ diagram

oMenyimpulkan isi tabel/diagram

oMenyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan informasi yang ada dalam tabel/diagram

oMengubah

tabel/diagram dalam betuk uraian

oMenyunting narasi tertulis teman

bel/diagram  Mampu mengubah

tabel/diagram dalam bentuk uraian

diagram

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )


(47)

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs. Al-Furqon Cileungsi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas /Semester : VII (Tujuh) /2 (Dua) Standar Kompetensi : Menulis

12. Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

12.1 Mengubah teks wawan-cara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung

Cara mengubah teks wawancara ke bentuk narasi dan implementasi- nya

oMengkliping teks wawancara

oTanya jawab mengubah kalimat langsung dalam teks wawancara menjadi kalimat tidak langsung

oTanya jawab cara penulisan kalimat langsung menjadi tidak langsung

oMenarasikan teks wawancara dalam beberapa paragraf

oMenyunting teks narasi berdasarkan hasil diskusi dengan teman

 Mampu mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi kalimat tidak langsung  Mampu mengubah

teks wawancara menjadi narasi

Penugasan individual/k elompok

Pekerjaan rumah (PR)

 Ubahlah kalimat langsung di dalam teks wawancara menjadi kalimat tidak langsung!

 Narasikan teks wawancara!


(48)

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian (respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) 12.2 Menulis

pesan singkat sesuai dengan isi dengan menggunakan kalimat efektif dan bahasa yang santun

Penulisan pesan

singkat oMembaca contoh pesan singkat

oTanya jawab tentang kalimat-kalimat yang khas dalam pesan singkat

oTanya jawab tentang pokok-pokok pesan singkat dalam contoh

oMenulis pokok-pokok pesan yang akan ditulis

oMenulis pesan singkat sesuai dengan konteks

 Mampu menulis pokok-pokok pesan yang akan ditulis  Mampu menulis

pesan singkat sesuai dengan konteks

Tes tulis

Tes tulis

Uraian

Uraian

 Tulislah pokok-pokok pesan!

 Tulislah pesan

singkat sesuai dengan pokok-pokok pesan!

4 X 40” Teks bacaan yang berikan berbagai pe-san

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian (respect ) Tekun ( diligence )


(49)

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs. Al-Furqon Cileungsi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas /Semester : VII (Tujuh) /2 (Dua) Standar Kompetensi : Mendengarkan sastra

13. Memahami pembacaan puisi

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

13.1 Menang-gapi cara pembacaan puisi

Cara menanggapi pembacaan puisi dan

implementasi- nya

oMencermati model pembaca puisi

oMendiskusikan cara pelafalan, intonasi, dan ekspresi pembaca puisi

o Menanggapi dengan cara memberi komentar atas keindahan maupun kekurangan dalam pembacaan puisi

 Mampu mengemukakan cara pelafalan, intonasi, ekspresi pembaca puisi  Mampu memberi

tanggapan dengan alasan yang logis pembacaan puisi yang

didengar/disaksikan

Observasi Lembar observasi

 Pelafalan tanggapan terhadap

pembacaan puisi: sangat jelas, jelas, kurang jelas, tidak jelas!

 Isi tanggapan

sesuai dengan unsur-unsur pembacaan puisi: sesuai semua, sebagian besar sesuai, sebagaian kecil, tidak sesuai, dst.

2 X 40” Model

pembaca puisi Rekaman pembacaan puisi

Buku referensi


(50)

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility) 13. 2 Merefleksi

isi puisi yang dibacakan

Cara merefleksi puisi yang dibacakan dan implementasi- nya

oMendengarkan pembacaan puisi

oMendiskusikan gambaran pengindraan, perasaan, dan pendapat dalam puisi

oMendiskusikan nada, suasana, irama dan pilihan kata yang berkaitan dengan isi puisi

oMenyimpulkan pesan-pesan yang terdapat di dalam suatu puisi

oMenulis persamaan dan perbedaan kehidupan pribadi siswa dengan kehidupan dalam puisi

 Mampu menangkap isi puisi seperti gambaran pengindraan, perasaan, dan pendapat

 Mampu mengemukakan pesan- pesan puisi  Mampu mengaitkan

kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata siswa

Tes tulis

Uraian

Tes praktik/kinerja

Uraian

Uraian

Uji petik kerja

 Tulislah gambaran penginderaan, perasaan, dan pendapat yang terdapat dalam puisi yang dibacakan!

 Tulislah

pesan-pesan yang terda-pat di dalam puisi yang dibacakan!

 Deskripsikan persamaan dan perbedaan kehidupan pribadimu dengan kehidupan dalam puisi

4 X 40” Model

pembaca puisi Rekaman pembacaan puisi


(51)

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContohKarakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )


(52)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas /Semester : VII (Tujuh) /2 (Dua) Standar Kompetensi : Berbicara sastra

14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

14.1

Menanggapi cara pemba-caan cerpen

Cara menanggapi pembacaan cerpen dan implementasi- nyan

oMendengarkan pembacaan cerpen yang dilakukan oleh narasumber (siswa)

oMendiskusikan cara pembacaan cerpen, isi, pesan, alur, tema, dan suasana cerpen

oMenggungkapkan lafal, intonasi, dan ekspresi pembaca cerpen

o Menan ggapi cara

pembacaan cerpen dikaitkan dengan suasana dalam

 Mampu menangkap isi, pesan, dan suasana cerpen yang dide-ngarkan

 Mampu mengungkapkan lafal, intonasi, dan ekspresi pembaca cer-pen

 Mampu menanggapi cara pembacaan cerpen

Tes lisan Daftar pertanyaan

Apaisi dan pesan serta bagaimana suasana cerpen yang kamu dengarkan!

Bagaimanakah lafal, intonasi, dan ekspresi wajah pembaca cerpen yang kamu saksikan?

Bagaimanakah cara pembacaan cerpen yang kamu lihat bila dikaitkan dengan suasana, isi, dan pesan cerpen ?

4 X 40” Cerpen Narasumber (siswa) Buku referensi Buku teks


(53)

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh

cerpen, isi, dan pesan,

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

14..2

Menjelaskan hubungan la-tar suatu cer-pen dengan realitas sosial

Cara menjelaskan hubungan latar cerpen dengan realitas kehidupan sosial dan

implementasi- nya

oMendengarkan pembacaan cerpen yang dilakukan oleh narasumber (siswa)

oBerdiskusi untuk mendata latar cerpen

oMengaitkan latar cerpen dengan realitas sosial masa kini

 Mampu mendata latar cerpen

 Mampu mengaitkan latar cerpen dengan realitas sosial masa kini

Tes lisan Daftar

pertanyaan Bagaimanakah latar yang terdapat di dalam cerpen yang kamu dengarkan?

Bagaimanakah

keterkaitan antara latar yang terdapat di dalam cerpen yang kamu dengarkan dengan realitas kehidupan masa kini?

4 X 40” Cerpen Narasumber (siswa) Buku referensi Buku teks

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )


(54)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas /Semester : VII (Tujuh) /2 (Dua) Standar Kompetensi : Membaca sastra

15. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan buku cerita anak

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Penilaian Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

15.1 Membaca indah puisi dengan meng-gunakan ira-ma, volume suara, mimik, kinestik se-suai denga isi puisi

Pembacaan indah teks puisi o

Mengamati model pembacaan puisi, kemudian

mendiskusikan isi puisi, irama, volume suara, mimik, dan kinestik pembaca puisi

oMenandai penjedaan pembacaan puisi lain

oBerlatih membaca puisi

oMembaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestik sesuai dengan isi puisi

 Mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibacakan  Mampu membaca

indah puisi

Tes praktik/kinerjaUji petik kerja Berilah penanda jeda pada puisi yang akan kamu baca!

Bacalah puisi yang kamu beri penanda jeda dengan lafal, intonasi, mimik, dan suara yang tepat!

6 X 40” Teks puisi Buku referensi Buku teks


(1)

oMengidentifikasi karaketristik novel masa kini yang pernah dibaca di kelas VII dan VIII oMembandingkan karakteristik novel angkatan 20—30-an deng20—30-an novel masa kini.

membandingkan karakteristik novel angkatan 20-30 an dengan novel masa kini.

persamaan karakteristik novel angkatan 20—30-an dengan novel masa kini yang pernah kamu baca!

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs Al-Furqon Cileungsi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX (Sembilan) / 2 (Dua)


(2)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContoh 16.1 Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca Penulisan naskah drama berdasarkan cerpen

oMembaca cerpen dan naskah drama oBerdiskusi untuk

mengidentifikasi perbedaan cerpen dan drama oMengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen oMengubah cerpen

menjadi naskah drama dengan memperhatikan kesamaan pokok-pokok cerita oMenyunting naskah

drama yang ditulisnya.

 Mampu

mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen

 Mampu menulis naskah drama

berdasarkan cerpen yang dibaca

Penugasan individual/k elompok

Proyek Susunlah suatu naskah drama berdasarkan cerita pendek yang sudah kamu baca, kemudian

suntinglah naskah drama itu!

(dikerjakan dalam waktu satu minggu)

4 X 40’ Cerita pendek Buku teks

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )


(3)

16.2 Menulis naskah drama berasarkan peristiwa nyata Penulisan naskah drama berdasarkan peristiwa nyata

oMembaca naskah drama

oBerdiskusi untuk menentukan cara-cara penulisan naskah drama oMengidentifikasi

peristiwa nyata yang ada di sekitar siswa/dialami siswa oMemilih satu

peristiwa sebagai bahan tulisan naskah drama oMenyusun

rangkaian adegan untuk drama satu babak

oMengembangkan urutan adegan-adegan menjadi

 Mampu memilih peristiwa nyata yang akan didramakan  Mampu menyusun

urutan adegan untuk satu babak

 Mampu

mengembangkan urutan adegan menjadi naskah drama satu babak

Portofolio Lembar penilaian portofolio

 Tulislah naskah drama berdasarkan peristiwa nyata yang ada di sekitarmu/ kamu alami dengan langkah-langkah: pilihlah satu peristiwa nyata, susunlah urutan peristiwa untuk satu babak,

kembangkan urutan peristiwa itu menjadi naskah drama satu babak, kemudian

suntinglah naskah itu! Waktu satu minggu.

 Perbaikilah naskah drama yang kamu

4 X 40’ Lingkungan Buku teks


(4)

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian InstrumenBentuk InstrumenContohKarakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )


(5)

Mengetahui,

Kepala SMP/MTs Al-Furqon

( Sunardi, S.Pd.I., M.M.Pd. ) NIP : 196407231992031004

Cileungsi, 11 Juli 2011 Guru Mapel Bahasa Indonesia

( Dra. Fitri Wahyuni ) NIP /NIK : 18069061


(6)