PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG.

(1)

No Daftar FPEB: 515/UN.40.7.D1/LT/2014

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO)

TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

BAYU DEWANGGA 0807089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS


(2)

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO)

TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG

Oleh: Bayu Dewangga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran,

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© 2014 Bayu Dewangga Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014


(3)

No Daftar FPEB: 515/UN.40.7.D1/LT/2014

BAYU DEWANGGA

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT JASA MARGA (PERSERO)

TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Janah Sojanah, M.Si. Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si. NIP. 195712191984032002 NIP.197201272006042001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Budi Santoso, M.Si. NIP. 196008261987031001


(4)

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO)

TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG

Oleh:

Bayu Dewangga 0807089

Skripsi ini dibimbing oleh:

Dr. Janah Sojanah, M.Si dan Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah tingkat kompetensi pegawai pada Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung yang ditandai dengan adanya penurunan prestasi kerja sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan perusahaan tersebut.

Penelitian ini dilakukan pada pegawai bagian pengendalian lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kompetensi, tingkat prestasi kerja pegawai, serta adakah pengaruh dari kompetensi terhadap prestasi kerja pegawai Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode descriptif survey dan explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview), angket (kuisioner), observasi dan studi kepustakaan. Instrument yang digunakan adalah angket model skala likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 34 orang pegawai sebagai populasi.

Hasil penelitian menunjukkan : (1) Tingkat Kompetensi pegawai berada pada kategori yang tinggi, (2) Tingkat Prestasi Kerja pegawai berada pada kategori yang tinggi, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi terhadap


(5)

ABSTRACT

COMPETENCE INFLUENCE ON EMPLOYEE JOB PERFORMANCE AT FIELD CONTROL DEPARTMENT PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK.

BRANCH OF PURBALEUNYI BANDUNG

Created by:

Bayu Dewangga 0807089

Essay guided by:

Dr. Janah Sojanah, M.Si and Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si

Issues that were examined in this study is level of competence in field control section of PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Branch of Purbaleunyi Bandung characterized by a decrease in work performance and thus potentially become an obstacle to the achievement of the corporate objectives.

The research was conducted on employees of field control section. This study aims to determine the level of competence, the level of employee job performance, and is there any influence of competence on employee job performance Field Control Section of PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Branch of Purbaleunyi Bandung.

This study uses descriptive and explanatory survey, data collection techniques by interview (interview), questionnaires (questionnaires), observations and literature study. Instrument used a questionnaire Likert scale models. The data analysis technique used is simple linear regression analysis. Data was collected using questionnaires obtained from 34 employees as a population.

The results showed: (1) Competence level in the category of high, (2) Job Performance employees level are ata high category, (3) There is a positive and significant impact on work performance between the competence of employees of PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Branch of Purbaleunyi Bandung.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... xi DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Kompetensi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(7)

3.3.2 Operasional Variabel Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.3 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial ... Error! Bookmark not defined.

3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.10.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined.

3.10.2 Merumuskan hipotesis Statistik ... Error! Bookmark not defined.

3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Profil PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Pembahasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Kompetensi ... Error! Bookmark not defined.


(8)

4.2.3 Pengaruh Kompetensi terhadap Prestasi kerja pegawai ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran-Lampiran ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2 Kuesioner ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3 Uji Instrumen (Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas) Error! Bookmark not defined.

Lampiran 4 Data Hasil Penyebaran Angket ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 5 Skor Frekuensi ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 6 Uji Normalitas Data ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 7 Uji Homogenitas Data ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 8 Data Interval (Msi) ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 9 Uji Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 10 Frekuensi Bimbingan... Error! Bookmark not defined.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam manajemen modern saat ini sumber daya manusia (pegawai) dalam perusahaan diklasifikasikan sebagai aset yang sangat vital. Potensinya dapat mempengaruhi terhadap peningkatan ataupun penurunan produktivitas perusahaan. Hal ini menjadi fokus perhatian bagi perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak dibidang jasa dimana core business perusahaan berhadapan langsung dengan konsumen. Diungkapkan oleh Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2009:1) bahwa, “pegawai adalah kekayaan (asset) utama organisasi yang harus dikelola dengan baik, jadi MSDM sifatnya lebih strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan”. Kualitas pelayanan yang baik merupakan hal utama yang menjadi prioritas perusahaan jasa, dimana hanya dimiliki oleh sumber daya manusia atau pegawai yang kompeten dibidangnya. Namun, fenomena yang tampak di lapangan bahwa pegawai masih adanya komplain dari pengguna jalan/konsumen yang merupakan output dampak tidak langsung dari kurangnya pelayanan atau kemampuan personal pegawai dalam melayani yang bahwasanya merupakan tugas utama setiap pegawai PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya. Permasalahan yang menarik untuk dikaji dalam upaya meningkatkan prestasi kerja pegawai dalam suatu organisasi adalah kompetensi pegawai di Bagian


(10)

Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Kompetensi pegawai merupakan karakteristik dasar serta kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh pegawai untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang telah diberikan oleh pimpinan sesuai dengan kemampuan dan job description pegawai tersebut. Dalam hal ini pendidikan mempengaruhi tingkat kemampuan seorang pegawai dalam menyelesaikan tugasnya, hal ini dinyatakan Tjutju Yuniarsih & Suwatno (2009:17) menjelaskan bahwa, “Investasi dalam bidang pendidikan dapat dikatakan sebagai katalisator utama pengembangan SDM, dengan anggapan bahwa semakin terdidik seseorang, semakin tinggi pula tingkat kesadarannya terhadap partisipasinya dalam organisasi/kegiatan lainnya”. Namun seiring berjalannya waktu terkadang banyak dari pegawai pelayanan jasa luntur semangatnya akan tugas intinya melayani konsumen/pengguna jalan dengan sebaik mungkin. Hal ini merupakan sebuah problematika yang sulit dihindari. Dalam perusahaan jasa peningkatan pelayanan merupakan hal yang sangat vital yang dampaknya berimbas pada image perusahaan. Perusahaan harus sering melakukan evaluasi terhadap kualitas standar pelayanan agar tetap terpelihara pengaplikasiannya dengan baik.

Prestasi kerja pada umumnya dapat meningkat atau mengalami penurunan. Ketika sebuah perusahaan jasa meningkatkan kualitas pelayanannya maka tidak dapat dipungkiri bahwa pegawaipun harus mengikuti aturan-aturan perusahaan sebagaimana pegawai dituntut harus dapat melaksanakan tugas pelayanan dengan


(11)

(2008:67) bahwa “Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Dari hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan melalui sebuah observasi ke objek penelitian serta wawancara secara langsung dengan salah satu staff bagian pengendalian lapangan. Menurut Hartono, Kepala Bagian SDM Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung, mengungkapkan bahwa seorang pegawai dapat meningkat prestasinya ketika pegawai tersebut nyaman dengan posisi yang telah diamanahkan kepada dirinya, dengan kata lain pegawai tersebut sudah mendapatkan passion pekerjaannya selain itu tidak mengesampingkan tugas inti perusahaan yaitu pelayanan.

Fenomena kompetensi pegawai yang mempengaruhi prestasi kerja pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung juga bisa kita amati pengaplikasiannya di lapangan.

Hasil studi pendahuluan yang peneliti dapatkan dari lapangan adalah data Job Description berdasarkan SK Direksi 27/KPTS/2006 pada Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Tabel 1.1

Job Description Bagian Pengendalian

Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung

No Program Kerja Capaian

kerja

1 Inspeksi mingguan sesuai Sub. Bidang 80%

2 Membuat laporan mingguan sesuai Sub. Bagian 85%

3 Pencatatan/perbarui data asset sesuai bidang 80%


(12)

Sumber: Data PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung

Berdasarkan hasil analisis tabel 1.2 selanjutnya mengenai data Job Description Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.Data tersebut akan digunakan sebagai dasar keterangan patokan kerja pegawai.

Pengaplikasian standar kualitas pelayanan dapat di lihat melalui tingkat komplain dari pengguna jalan/konsumen sepanjang ruas Tol Purbaleunyi. Hasil studi pendahuluan di bawah ini adalah data mengenai komplain pelanggan atau pengguna jasa jalan tol PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Data yang didapat tertera sebagai berikut:

Tabel 1.2

Data Komplain Pengguna JalanRuas Tol Cipularang PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung Periode Juli 2010 – Juni 2013

Sumber: Data PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung

Dari hasil analisis tabel 1.2 bahwa komplain pelanggan mengalami peningkatan dan penurunan. Peningkatan tersebut terjadi pada tahun 2011 dengan

5 Melakukan pengawasan & pengendalian mutu pekerjaan sesuai Sub.Bidang 70%

6 Menyelesaikan disposisi atasan sesuai arahan 80%

Tahun Komplain Pengguna Jalan

Jumlah Komplain Jumlah Komplain di

tutup Persentase Penyelesaian

2010 85 78 91.8%

2011 102 73 71.6%

2012 78 62 79.5%


(13)

namun pada tahun 2012 pada grafik baik yaitu penurunan komplain drastis menjadi 78 dengan komplain terselesaikan 62 kasus, rasio penyelesaian sebesar (79.5%). Hal ini berlanjut pada tahun 2013 yang mengalami peningkatan komplain dengan angka 113 komplain, dapat terselesaikan 75 komplain, rasio penyelesaian (66.4%). Fenomena ini menunjukkan adanya penurunan prestasi kerja dalam melayani yang terjadi di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Pada dasar permasalahan yang terlihat pada tabel 1.2 mengenai kompetensi yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja. Dimana kompetensi yang tidak memenuhi kriteria penyelesaian pekerjaan maka dapat mengganggu. Pengembangan kompetensi pegawai harus dilakukan berkala sesuai dengan kebutuhan dalam perusahaan, dimana jika pengembangan tidak dilaksanakan perusahaan cenderung akan mempengaruhi terhadap peningkatan produktivitas perusahaan.


(14)

Sumber: Data PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung

Gambar 1.1

GrafikPenyelesaian Komplain Pengguna Jalan

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Periode Juli 2010 – Juni 2013

Pada grafik gambar 1.1 dapat dianalisis mengenai persentase penyelesaian komplain pengguna jalan, terlihat jelas bahwa dalam rekapitulasi kurun waktu empat tahun terlihat peningkatan dan penurunan pada setiap faktor-faktor penilaian berdasarkan bobot perhitungan jumlah komplain yang diterima dengan jumlah kasus yang terselesaikan. Jika kita melihat data di atas, adanya penurunan dimulai pada tahun 2011 dan 2013. Dengan merujuk kepada tabel 1.2 dan gambar 1.1 grafik penyelesaian komplain pengguna jalan, penurunan penyelesaian komplain terjadi karena pada periode tersebut banyak komplain dari pengguna jalan yang mengeluhkan mengenai pelayanan yang masih kurang seperti keterlambatan waktu

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%

2010 2011 2012 2013


(15)

menyebabkan kemacetan yang memberikan rasa tidak nyaman pada pengguna jasa jalan tol. Penulis mencoba mengindikasikan penyebab meningkatnya adalah karena faktor kompetensi dalam diri pegawai yang masih kurang. Sebagaimana data menunjukkan pada tahun 2011. Hal ini berlanjut pada tahun 2013 yang mengalami penurunan kembali.

Berdasarkan data di atas sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Pak Hartono selaku Kepala Bagian SDM, bahwa ketidaksiapan tersebut ada beberapa faktor, bisa jadi ketidaksiapan tersebut karena belum pernah mendapatkan pelatihan pengawasan serta pelayanan, belum memiliki cukup pengalaman dalam penyelesaian beban kerja yang baru, atau pengembangan dan inisiatif diri pegawai yang masih kurang. Pendapat di atas yang menjadi dasar pertimbangan bagi penulis, bahwa penurunan prestasi kerja pegawai selama ini salah satunya disebabkan oleh faktor kompetensi dalam diri pegawai yang masih kurang di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Dapat kita amati data tersebut, bahwa selama periode 2013 terjadi penurunan produktivitas secara signifikan. Kondisi tersebut diduga karena terjadinya penurunan kompetensi pegawai sehingga mengakibatkan prestasi kerja menjadi menurun. Penurunan prestasi kerja pegawai diindikasikan sebagai akibat dari adanya hambatan kompetensi serta kurangnya maintenance. Penurunan prestasi kerja pegawai merupakan salah satu bagian dari gejala perilaku yang bisa muncul akibat menurunnya kompetensi pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kedua data yang sudah di ungkapkan di atas sudah cukup membuktikan bahwa penurunan


(16)

prestasi kerja pegawai memang terjadi pada pegawai Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Prestasi kerja pegawai dapat terwujud dengan baik dan sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan ketika kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai tersebut. Kompetensi pegawai yang baik didukung dengan fasilitas yang disediakan oleh perusahaan, beban kerja yang diberikan atasan sesuai dengan kemampuan pegawai bawahannya, adanya maintenance pegawai untuk meningkatkan kemampuannya maka akan terwujud peningkatan prestasi pada pegawai tersebut. Dalam kenyataannya hal ini tidak penulis temukan di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Hal tersebut didukung oleh bukti temuan yang penulis lakukan dilapangan, bahwa salah satu faktor yang mengakibatkan menurunnya prestasi kerja pegawai pada bagian pengendalian lapangan yaitu dari faktor peningkatan kualitas kompetensi pegawai yang belum memenuhi sasaran yang diharapkan.

Begitu banyak hal yang mempengaruhi penurunan prestasi kerja pada pegawai bagian pengendalian lapangan tersebut. Selain masih kurangnya maintenance terhadap karyawan, kurangnya pengawasan dalam menjalankan tugas di lapangan pun bisa mempengaruhi terhadap kompetensi pribadi pegawai.

Beranjak dari permasalahan yang ada, kemudian timbul pertanyaan mengenai permasalahan tersebut, yaitu mengapa prestasi kerja pegawai mengalami penurunan? Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penurunan pada prestasi kerja pegawai?


(17)

Pentingnya permasalahan prestasi kerja pegawai yang terjadi di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung untuk dikaji yaitu tidak terlepas dari fungsi dan kedudukan pegawai dalam perusahaan. Pegawai merupakan aset perusahaan yang utama sebagai perencana dan pelaku aktif dari setiap organisasi. Perusahaan harus benar-benar memperhatikan kondisi pegawainya, terutama peningkatan kompetensi pegawai yang mungkin disadari ataupun tidak sangat berpengaruh dalam kinerja perusahaan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh perusahaan, untuk selalu memperhatikan maintenance kompetensi yang ada pada pegawai sehingga pegawai mahir dalam menyelesaikan tugasnya.

Banyak faktor yang menyebabkan masalah prestasi kerja ini terjadi pada pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung yang menyebabkan kurang maksimalnya pegawai dalam bekerja, mulai dari tuntutan tugas, tuntutan peran, kurangnya pengawasan dalam pekerjaan.

Menyoroti fenomena di atas, kondisi seperti ini tentunya tidak boleh dibiarkan terus terjadi. Upaya PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jalan, perusahaan dihadapkan pada permasalahan mengenai penurunan prestasi kerja yang dialami oleh pegawainya. Maka untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan adanya solusi untuk meningkatkan kembali prestasi kerja pada pegawai. Salah satu cara atau upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memperhatikan maintenance pegawai, yaitu dengan


(18)

mengadakan kembali pelatihan, pengawasan rutin untuk menjaga kualitas kompetensi pegawai demi peningkatan prestasi kerjanya. Jika kondisi ini sudah dapat dicapai tidak menutup kemungkinan prestasi kerja akan mengalami peningkatan. Kondisi tersebut juga akan berdampak pada meningkatnya semangat kerja pegawai sekaligus menciptakan prestasi kerja pegawai yang baik dalam perusahaan tersebut.

Dalam ilmu manajemen sumber daya manusia ditemukan bahwa peningkatan prestasi kerja pegawai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kompetensi pegawai. Kompetensi pegawai dapat diartikan sebagai kemampuan, keahlian dan kecakapan.

Spencer & Spencer dalam Tjutju Yuniarsih & Suwatno (2009:21) mengatakan:

“Kompetensi itu adalah karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu pekerjaan atau situasi tertentu”.

Selanjutnya, bahwa kompetensi dapat meningkatkan prestasi kerja suatu pegawai dinyatakan oleh Malayu S. P Hasibuan (2008:94) adalah:

”Suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas -tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.”

Suatu kompetensi pegawai merupakan suatu hal yang harus terus ditingkatkan guna meningkatkan kualitas pegawai tersebut, dengan kata lain adalah penting mengelola dan meningkatkan kompetensi pegawai. Kemampuan pegawai yang terus meningkat dapat memicu peningkatan terhadap produktivitas perusahaan.


(19)

Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, dan dalam upaya memahami dan memecahkan masalah prestasi kerja pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kompetensi pegawai terhadap prestasi kerja pegawai, dan selanjutnya akan dituangkan dalam skripsi dengan judul “Pengaruh

Kompetensi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Bagian Pengendalian

Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Inti kajian dalam permasalahan ini adalah masalah kompetensi pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Aspek ini yang menjadi permasalahan yang menarik untuk dikaji lebih dalam agar kompetensi pegawai dapat terus meningkat, memberi dampak positif terhadap prestasi kerja pegawai dengan baik, dan demi tercapainya target dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap pegawai agar prestasi kerja dapat ditingkatkan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja pegawai. Menurut Dreher dalam Budi Djatmiko (2004:86) dalam penelitiannya mengatakan faktor yang mempengaruhi ada 2, yaitu pelatihan dan pengembangan pegawai.

Berdasarkan hasil kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero)


(20)

Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung yaitu masalah pengetahuan pekerjaan yang didalamnya termasuk maintenance pegawai. Oleh karena itu, masalah prestasi kerja pegawai dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif kompetensi pegawai.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah (problem statement) sebagai berikut: “Kompetensi pegawai yang ada di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung masih kurang maintenance kompetensi pada pegawai, sehingga hal ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak ditanggulangi, akan memberikan dampak terhadap menurunnya produktivitas kerja pegawai yang disebabkan oleh kurangnya maintenance yang diterapkan perusahaan kepada pegawai, sehingga tugas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat tidak berjalan secara maksimal.

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pernyataan penelitian (research question) sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat Kompetensi Pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung?

2. Bagaimana tingkat Prestasi Kerja Pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung?


(21)

3. Adakah pengaruh Kompetensi Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh kompetensi terhadap prestasi kerja pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap prestasi kerja pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat Kompetensi Pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. 2. Untuk mengetahui tingkat Prestasi Kerja Pegawai di Bagian Pengendalian

Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh Kompetensi terhadap Prestasi

Kerja Pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.


(22)

1.4 Kegunaan Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, penelitian ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan dan peneliti.

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan bagi perusahaan untuk dijadikan informasi dan bahan penilian dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan kompetensi pegawai dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisis fakta, data, gejala, dan peristiwa yang terjadi untuk dapat ditarik kesimpulan secara objektif dan ilmiah.


(23)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Objek penelitian adalah mengenai “Pengaruh Kompetensi terhadap Prestasi Kerja Pegawai Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung”. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variabel) atau variabel X yaitu Kompetensi yang terdiri dari enam buah ukuran, yaitu Achievement and Action (Kompetensi Berprestasi dan Bertindak), Helping and Human Service (Kompetensi Melayani), Influence (Kompetensi Memimpin), Managerial (Kompetensi Mengelola), Cognitive (Kompetensi Berfikir), Personal Affectiveness (Kompetensi Keperibadian yang Efektif).

Objek yang merupakan variabel terikat (dependent variabel) atau variabel Y adalah Prestasi Kerja yang terdiri dari delapan buah ukuran, yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja, pengetahuan pekerjaan, kreatifitas, kerjasama, inisiatif, ketergantungan, kualitas personil. Objek yang akan dijadikan responden adalah seluruh pegawai bagian pengendalian lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

3.2Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Metode deskriptif merupakan suatu bentuk penulisan yang bertujuan menggambarkan, melukiskan serta menganalisis kenyataan yang ada pada


(24)

2

perusahaan yang diteliti sedangkan verifikatif merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis.

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilakasanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitiannya adalah metode survey explanatory. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan yang ada di antara variabel-variabel tersebut.

3.3Operasional Variabel

Menurut Somantri dan Muhidin (2006:27) variabel adalah karakteristik yang akan di observasi dari satuan pengamatan. Sedangkan menurut Sugiyono (2005:19) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu untuk ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(25)

3

Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel adalah karakteristik atau sifat yang memiliki variasi nilai. Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: a) Kompetensi sebagai variabel independen; b) Prestasi Kerja sebagai variabel dependen.

3.3.1 Operasional Variabel Kompetensi

“Kompetensi merupakan karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu pekerjaan atau situasi tertentu” Spencer dan Spencer (Tjutju Yuniarsih & Suwatno, 2009:21).

Ukuran-ukuran untuk melihat kompetensi dilihat dari indikator-indikator berikut [Spencer and Spencer (Tjutju Yuniarsih & Suwatno, 2009:27)]:

1. Achievement and Action terdiri dari :

a. Achievement Orientation (ACH) yaitu perhatian untuk bekerja dengan baik atau berkompetensi melampaui standar.

b. Concern for Order, Quality and Accuracy (CO) yaitu pemicu utama untuk mengurangi ketidakpastian dalam lingkungan sekitar. CO meliputi memonitor dan mengecek pekerjaan, menekankan pada kejelaan peran dan fungsi, membuat dan memelihara sistem informasi. c. Initiative (INT) merupakan preferensi untuk mengambil tindakan.

Initiative meliputi melakukan lebih dari yang diperlukan atau diharapkan dalam pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa seorangpun memintanya, yang akan meningkatkan atau hasil pekerjaan dan menghindari masalah, atau menemukan atau menciptakan peluang baru.

d. Information Seeking (INFO) yaitu keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu, orang atau masalah-masalah yang memicu pencarian informasi.

2. Helping and human Service terdiri dari :

a. Interpersonal Understanding (IU) yaitu kemampuan untuk mengerti orang lain, yaitu kemampuan untuk mendengar dan mengerti ekspresi, pemikiran, perasaan yang tidak terucapkan, dan perhatian pada orang lain.

b. Customer Service Orientation (CSO) yaitu kemampuan untuk membantu dan melayani orang lain agar keinginannya terpenuhi. 3. Impact and Influence terdiri dari :

a. Impact and Influence (IMP) yaitu kemampuan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau membuat orang lain terkesan dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan orang lain.


(26)

4

b. Organizational Awarenes (OA) yaitu kemampuan untuk mengidentifikasikan pengambil keputusan yang sebenarnya dan individu yang dapat mempengaruhi orang lain serta memprediksi bagaimana suatu kejaadian akan mempengaruhi individu atau kelompok dalam organisasi.

c. Relationship Building (RB) yaitu membangun hubungan perkawanan atau hubungan jaringan dengan orang lain.

4. Managerial terdiri dari :

a. Teamwork and Cooperation (TW) yaitu kemampuan untuk bekerjasama dalam sebuah tim dan mengajak orang lain untuk bekerjasama.

b. Team Leadership (TL) yaitu kemampuan mengambil peran sebagai pemimpin disebuah tim.

5. Cognitive terdiri dari :

a. Analytical Thinking (AT) yaitu kemampuan untuk memahami situasi dan memecahkan masalah dengan jalan memecahkan masalah tersebut kedalam bagian bagian kecil dan memecahkannya secara sistematis. b. Conceptual Thinking (CT) yaitu kemamuan untuk dapat

menghubungkan suatu permasalahan yang komplek dengan sumber masalahnya.

c. Expertise (EXP) yaitu kemampuan untuk mengembangkan keahlian atau mendistribusikannya pada orang lain.

6. Personal Effectiveness terdiri dari :

a. Self Control (ST) yaitu kemampuan untuk menjaga emosi dan mencegah tindakan negatif ketika terdesak atau berhadapan dengan situasi atau kondisi yang tidak diinginkan.

b. Self Confidence (SCF) yaitu kepercayaan seseorang terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. SCF meliputi menampilkan kepercayaan diri pada keadaan yang menantang, dalam mencapai keputusan atau mengemukakan pendapat daqn belajar dari kesalahan.

c. Flexibility (FLX) yaitu kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja

secara efektif dalam berbagai situasi, individu atau kelompok.

d. Organizational Commitment (OC) yaitu kemampuan dan keinginan

untuk menyatukan tujuan pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi.

Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel tersebut maka dari itu acuan operasional variabel penulis jabarkan pada tabel berikut:


(27)

5

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian X (Kompetensi)

Variabel X Indikator Ukuran Skala

pengukuran

No. Item Kompetensi

(X)

“Kompetensi merupakan karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu pekerjaan atau situasi tertentu”

Spencer & Spencer [Tjutju Yuniarsih & Suwatno (2009:21)] Achievement and Action (Kompetensi Berprestasi dan Bertindak) 1. Tingkat kemampuan pegawai bekerja melampaui standar

2. Tingkat ketelitian pegawai

3. Tingkat keingintahuan pegawai

4. Tingkat inisiatif pegawai Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4 Helping and Human Service (Kompetensi Melayani) 1. Tingkat kemampuan pegawai memahami perasaan orang lain 2. Tingkat kemampuan pegawai memahami kebutuhan orang lain

3. Tingkat kemauan membantu mengerjakan sesuatu untuk orang lain Ordinal Ordinal Ordinal 5 6 7 Influence (Kompetensi Memimpin) 1. Tingkat kemampuan pegawai menjaga hubungan baik


(28)

6 2. Tingkat kemampuan pegawai mempengaruhi orang lain 3. Tingkat kemampuan pegawai mengarahkan orang lain 4. Tingkat kemampuan pegawai bekerjasama Ordinal Ordinal Ordinal 9 10 11 Cognitive (Kompetensi Berfikir) 1. Tingkat kemampuan pegawai mengidentifikasi suatu masalah 2. Tingkat kemampuan pegawai memahami dan mencari solusi suatu masalah Ordinal Ordinal 12 13 Personal Affectiveness (Kompetensi Kepribadian yang Efektif) 1. Tingkat kemampuan pegawai menjaga emosi 2. Tingkat kepercayaan diri pegawai akan kemampuannya dalam bekerja Ordinal Ordinal 14 15


(29)

7

3.3.2 Operasional Variabel Prestasi Kerja

“Prestasi kerja merupakan catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu.” Faustino Cardoso Gomes (2003 :182).

Untuk mengukur prestasi kerja dalam masalah ini dapat diukur melalui indikator-indikator berikut [Faustino Cardoso Gomes (2003 :184)]:

1. Quality of Work (kualitas kerja)

Kualitas ini akan dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapan.

2. Quantity of Work (kuantitas kerja)

Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

3. Job Knowledge (pengetahuan pekerjaan)

Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilan. 4. Timeline(waktu)

Menyangkut waktu pelaksanaan dan kecepatan penyelesaian tugas kerja.

5. Cooperative (kerjasama)

Kesadaran untuk bekerja sama dengan orang lain. 6. Initiative (inisiatif)

Keaslian ide-ide yang disampaikan sebagai program organisasi dimasa yang mendatang.

7. Dependerability (ketergantungan)

Kesadaran dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penjelasan kerja. 8. Personal Quality (kualitas personil)

Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, kemampuan dan integritas pribadi.


(30)

8

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian Y (Prestasi Kerja)

Variabel Y Indikator Ukuran Skala

pengukuran

No. Item Prestasi Kerja

(Y)

“Catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu”

Faustino Cardoso Gomes (2003 :182)

Kualitas Kerja 1. Tingkat kesesuaian hasil kerja dengan standar mutu 2. Tingkat kesiapan

pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan baru Ordinal Ordinal 1 2

Kuantitas Kerja 1. Tingkat kesesuaian hasil kerja dengan beban kerja yang diberikan

2. Tingkat beban kerja melebihi target yang diberikan Ordinal Ordinal 3 4

Timeline(waktu) 1. Tingkat kemampuan memprediksi waktu penyelesaian pekerjaan

2. Tingkat kecepatan menyelesaikan pekerjaan Ordinal Ordinal 5 6

Kerjasama 1. Tingkat kesadaran untuk bekerjasama dengan orang lain 2. Tingkat kemampuan pegawai membantu pekerjaan orang lain Ordinal Ordinal 7 8

3.4Sumber Data

Suharsimi Arikunto (1998:114), mendefinisikan “Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”


(31)

9

atau informasi tambahan yang diperoleh dari pihak-pihak yang berwenang. Sumber data tersebut terdiri dari :

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian, yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian, yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari luar responden penelitian yang sifatnya mendukung, seperti dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang ada di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

3.5Populasi

Kata populasi (population/universe) dalam statistik merujuk pada sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Menurut Sugiyono (2005:57) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.


(32)

10

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di wilayah penelitian.

Penulis menggunakan seluruh populasi dalam penelitian ini.Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Adapun jumlah pegawai di bagian Pengendalian Lapangan adalah sebanyak 34 orang. Gambaran tentang jumlah populasi penelitian dapat dilihat dalam table dibawah ini:

3.6Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis sehingga masalah yang timbul dapat dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah cara-cara yang ditempuh dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang terdiri dari :

1. Wawancara, yaitu pengumpulan data dari responden (sumber data) atas dasar inisiatif pewawancara (peneliti) dengan menggunakan alat berupa pedoman wawancara, yang dilakukan secara tatap muka (personal, face to face interview) maupun melalui telepon (telephone interview). Alat pengumpulan datanya yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun untuk ditanyakan kepada responden.


(33)

11

3. Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat pengumpulan datanya yaitu dengan kuesioner, yaitu alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang dipersiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden.

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket yaitu berupa kuesioner. Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penulisan angket adalah sebagai berikut :

a. Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan ditanyakan pada responden berdasarkan pada teori.

b. Menetapkan bentuk angket.

c. Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan indikator setiap variabel.

d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban yang akan dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi butir angket yang telah dibuat.

e. Menetapkan kriteria penilaian untuk setiap alternatif jawaban serta bobot penilaiannya. Menetapkan cara penilaian, kedua instrumen yang dipergunakan dalam penelitian dengan memakai rating scale yang nilainya berkisar dari 1 sampai dengan 5. Sugiyono (2005:109) mengemukakan bahwa “Rating scale tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya seperti status sosial, kelembagaan, pengetahuan dan kemampuan”.


(34)

12

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X &Y (Pengaruh Kompetensi terhadap Prestasi Kerja Pegawai)

Alternatif Jawaban

Pernyataan (Item) Positif Negatif

Selalu (5) 5 1

Setring (4) 4 2

Kadang-kadang (3) 3 3

Jarang (2) 2 4

Tidak Pernah (1) 1 5

3.7Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Intrumen pengumpulan data yang layak adalah yang telah memenuhi syarat valid dan reliabel. Adapun uji kelayakan instrumen tersebut yaitu melalui uji validitas dan uji reliabilitas seperti yang akan dijelaskan berikut ini.

3.7.1 Uji Validitas


(35)

13

Sedangkan menurut Uep dan Sambas (2011:115-116), “Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur”. Formula yang digunakan adalah koefisien korelasi Product Moment dari Karl Pearson, yaitu:

� = � ∑ � �− ∑ �∑ �

√[� ∑ − ∑ X ][� ∑ − ∑ Y ]

(Suharsimi Arikunto dalam Ating Somantri dan Sambas, 2006:49) Keterangan:

� = Koefisien korelasi

N = Jumlah Responden X = Nomor item ke i ∑ X = Jumlah skor item ke i X = Kuadrat skor item ke i ∑ X 2

= Jumlah dari Kuadrat item ke i

∑ Y = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden ∑ Y2

= Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

∑ X Y = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh

tiap responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan untuk mengukur validitas instrumen menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:49-50) adalah sebagai berikut:


(36)

14

(2) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

(3) Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.

(4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk setiap respondennya sehingga mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3.4

Contoh Format Perhitungan Uji Validitas No

responden

Nomor item instrument

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1

2 ..dst Jumlah

(5) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden.

(6) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir angket.

Tabel 3.5

Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi No.

Responden X Y XY

1 ..dst


(37)

15

(7) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N-2) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

(8) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

(9) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai r tabel. Kriterianya yaitu jika:

 rhitung > rtabel = valid, sebaliknya  rhitung ≤ rtabel = tidak valid 3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:221), “ Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Tujuan uji reliabilitas instrumen adalah untuk mengetahui konsistensi instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas, 2011:117). Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (Ating Somantri dan Sambas, 2006:48), yaitu:

� = [� − 1] [1 −� ∑ � � ]

(Saefuddin Azwar dalam Ating Somantri dan Sambas, 2006:48) dimana:


(38)

16

� =∑ −

∑ � 2

� Keterangan:

� = reliabilitas instrumen � = banyaknya bulir soal ∑ �� = jumlah varians bulir

� = varians total N = Jumlah responden

X = skor–skor pada item ke i untuk menghitung varians item atau jumlah skor yang diperoleh tiap responden untuk menghitung varians total ΣX2

= jumlah hasil kuadrat skor pada item ke i atau hasil kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

(ΣX) 2 =kuadrat jumlah seluruh skor pada item ke i atau kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka menguji reliabilitas instrument menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:48-49) adalah sebagai berikut:

1) Memberikan skor terhadap instrumen yang telah diisi oleh responden. 2) Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk


(39)

17

Tabel 3.6

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Reliabilitas

No. Responden

Nomor item instrument

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 ..dst Jumlah

3) Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

4) Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

5) Menghitung varians masing-masing item. 6) Menghitung varians total.

7) Menghitung koefisen Alfa

8) Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

9) Membuat kesimpulan, jika nilai hitung r11 >rtabel maka instrumen


(40)

18

3.8Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam rangka menguji hipotesis, data tersebut harus melewati uji persyaratan regresi yang meliputi uji normalitas dan linier regresi. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Sedangkan uji linearitas unutk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier.

Dari masing-masing pengujian tersebut akan dibahas sebagai berikut :

3.8.1 Uji Normalitas

Menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:289), “Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan”. Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode Liliefors test. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid,( 2005) dalam buku yang ditulis oleh Ating Somantri dan Sambas (2006:289). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors test menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:289-290) adalah sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).


(41)

19

= ��−�̅dimana:

̅ = ∑ ��

� dan = √

� ∑ �2−(∑ ��) 2 �−

6. Menghitung theoritical proportion.

7. Bandingkan empirical proportion dengantheoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.

Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu dengan menggunakan α = 0.05 untuk uji normalitas data.

Tabel 3.7

Tabel Distribusi Pembantu untuk Uji Normalitas Data

X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Sumber: Ating Somantri dan Sambas (2006:290) Keterangan:

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fki sebelumnya

Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk : n


(42)

20

Dimana: ̅ =∑ ��

� dan = √

∑ ��2∑ �� 2 �

�−

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z): proporsi kumulatif luas kurva normal baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung Dtabel pada α = 0,05 dengan cara ,886

√� . Dengan

kriteria apabila �ℎ� �� < � dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa variabel penelitian mengikuti distribusi normal.

Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut, penulis menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007.

3.8.2 Uji Linieritas

Peneliti menggunakan uji linieritas ini melalui hipotesis nol (H0), bahwa


(43)

21

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:

JKRes =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan

rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan

rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JK) dengan rumus:

JK =

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes–JK

 

n Y 2 

  

        n Y X XY

b. .

g[a] a

b

g JK

JK

Y Re [ \ ] Re

2  

 2 Re  n JK s

 

        k n Y Y 2 2


(44)

22

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan

rumus:

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJK =

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

Fhitung =

Tabel 3.8

Ringkasan Anova Variabel X dan Y untuk Uji Linieritas Sumber Variasi Derajat Kebebasan (dk) Jumlah Kuadrat Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK)

Fhitung Ftabel

Total N ∑y2 - Linier Linier

Regresi(a) Regresi (b/a) Residu 1 1 n-2

JKreg(a)

JKreg (b/a)

JKRes

RJKreg(a)

RJKreg(b/a)

RJKRes Keterangan Tuna cocok Kesalahan (Error) k-2 n-k JKtc JKe RJKTC RJKE

Sumber: Riduwan, (2006:125)

13. Menentukan kriteria pengukuran

Jika Fhitung< Ftabel artinya data berpola linier

Jika Fhitung≥ Ftabel artinya data berpola tidak linier

14. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau =

5%menggunakan rumus: 2  k JKTC k n JK    RJK RJKTC


(45)

23

15. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel kemudian

membuat kesimpulan.

Oleh karena itu peneliti melakukan uji linieritas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan program komputer Microsoft Office Excel.

3.8.3 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap Variabel memiliki varians yang homogeny. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Barlett. Pengujian homogenitas data dengan Uji Barlett adalah untuk melihat apakah variansi-variansi k buah kelompok peuabah bebas yang banyaknya data per kerlompok bias berbeda dan diambil secara acak dari data populasi masing-masing yang berdistribusi normal, berbeda atau tidak.

Dengan bantuan Microsoft Exel (Muhidin dan Abdurahman, 2007:85), dengan rumus: x2 = (In 10) [B –(∑db.logSi2)], dimana :

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbi = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett (Log S2gab) = (∑dbi)

S2 gab = Varians gabungan = S2 gab =

∑ .S ∑

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan Uji Barlett adalah :


(46)

24

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut :

Tabel 3.9

Metode Tabel Uji Barlett

Sampel Db = n-1 S2i Log S2i Db.Log S2i Db. S2i

1 2 3 4 N

Sumber : Sambas dan Maman (2007:85)

3. Nilai χ2hitung< nilai χ2 tabel, Menghitung varians gabungan

4. Menghitung log dari varians gabungan 5. Menghitung nilai Barlett

6. Menghitung nilai χ2

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan criteria sebagai berikut :

 Nilai χ2hitung< nilai χ2 tabel, diterima (variansi data dinyatakan homogen).

 Nilai χ2hitung ≥ nilai χ2 tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak

homogen).

3.9Teknik Analisis Data


(47)

25

karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain : (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data. b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

c. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut Variabel-Variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.

d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap Variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :


(48)

26

Tabel 3.10

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket Responden

Skor Item

Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

1. 2. N

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa :

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1, rumusan masalah no.2 dan rumusan masalah no.3, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran kompetensi, dan untuk mengetahui gambaran prestasi kerja pegawai pada Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain


(49)

27

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :

Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 -1 = 4 Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,80

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.11

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Penafsiran

X Y

1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Rendah

1,80 – 2,59 Rendah Rendah

2,60 – 3,39 Cukup Cukup

3,40 – 4,19 Tinggi Tinggi

4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Sambas dan Maman,2007:146)

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang dijelaskan dalam operasional variabel. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).


(50)

28

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog “Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ )Input Label in first now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5. 7. Masih pada Option, check list (√ )Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.3 yaitu


(51)

29

pegawai Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai Variabel dependen bila nilai Variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan F-test.

3.10 Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dipercaya antarvariabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian hipotesis ini akan diambil kesimpulan menerima atau menolak hipotesis. Prosedur pengujian hipotesis ini meliputi beberapa langkah, yaitu:

3.10.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Langkah selanjutnya adalah dengan menghitungnya dengan menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana. Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam sebuah fenomena. Dalam Analisis Regresi Linier Sederhana ini terdapat satu variabel yang diramalkan (independent variable) yaitu kompetensi dan


(52)

30

(dependent variable) yang mempengaruhinya yaitu prestasi kerja. Maka bentuk umum dari Analisis Regresi Linier Sederhana adalah:

Ŷ = a + bx Dimana :

Ŷ = Kompetensi X = Prestasi Kerja

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah/koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan.

Dengan nilai a dan b adalah sebagai berikut:

 

 



      2 2 2 2 2 X X n Y X XY n b X X n XY X X Y a (Sugiyono, 2007:206)

3.10.2 Merumuskan hipotesis Statistik

Permasalahan yang dirumuskan adalah: Adakah pengaruh dari kompetensi terhadap prestasi kerja pegawai pada Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.


(53)

31

Pada penelitian ini, alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh antara variabel X dan variabel Y yaitu menggunakan analisis regresi linear sederhana. Langkah-langkah uji keberartian regresi adalah sebagai berikut (Ating Somantri dan Sambas, 2006:245):

1) Merumuskan hipotesis ke dalam model statistik, yaitu:

H0: = 0

tidak terdapat pengaruh positif kompetensi (variabel X)

terhadap prestasi kerja pegawai (variabel Y).

H1: ≠0

terdapat pengaruh positif kompetensi (variabel X)

terhadap prestasi kerja pegawai (variabel Y).

2) Menentukan uji statistik yang sesuai. Uji statistik yang digunakan adalah uji F.Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

 

n Y 2

b. Menghitungjumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

  

   

 

n Y X XY

b. .

c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:

JKRes =

Y

JK

Reg[b\a]

JK

Reg[a]

2

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg[a]) dengan


(54)

32

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg[b\a]) dengan

rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan

rumus: RJKRes =

2

Re

n

JK s

g. Menghitung F,denganrumus:

� = � /

3) Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5%

menggunakan rumus:

Ftabel = F( 1 – ) (db reg (b/a) (db res )

4) Membuat kesimpulan

Membandingkan nilai uji F dengan nilai Ftabel kemudian membuat

kesimpulan.

 Jika H ditolak dan H diterima, apabila F n F el dinyatakan signifikan (diterima).

 Jika H diterima dan H ditolak, apabila F n F el dinyatakan tidak signifikan (ditolak).


(55)

33

3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Untuk mengetahui hubungan variabel X (kompetensi) dengan variabel Y (prestasi kerja pegawai) dicari dengan menggunakan rumus Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson, yaitu:

� = � ∑ � �− ∑ �∑ �

√[� ∑ − ∑ X ][� ∑ − ∑ Y ]

Nilai koefisien korelasi kemudian dikonsultasikan dengan tabel Guilford tentang batas-batas (r) untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel X dan variabel Y. Maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti yang dituangkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.12

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Besarnya nilai r Interpretasi

0,000 sampai dengan 0,199

0,200 sampai dengan 0,399 0,400 sampai dengan 0,599 0,600 sampai dengan 0,799 0,800 sampai dengan 1,000

Korelasi sangat rendah (diabaikan/dianggap tidak ada) Korelasi rendah

Korelasi sedang Korelasi tinggi

Korelasi sangat sangat tinggi Sumber: Ating Somantri dan Sambas (2006:341)

Untuk mengukur seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh Variabel Kompetensi terhadap Variabel Prestasi Kerja Pegawai maka digunakan rumus koefisien determinasi (KD) yaitu, KD = r2 x 100% (Ating Somantri dan Sambas, 2006:341). Dengan r2 dicari dengan rumus sebagai berikut:


(56)

34

� =�{� ∑ � �− ∑ � ∑ � }

� ∑ − ∑ �

Adapun dalam perhitungannya penulis menggunakan bantuan Software Microsoft Office Excel 2007.


(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung, untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap prestasi kerja pegawai, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat kompetensi di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung berada dalam kategori tinggi, artinya secara umum responden memiliki kompetensi yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada variabel X yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori tinggi. Pada indikator kompetensi berprestasi dan bertindak, kompetensi memimpin, kompetensi mengelola, kompetensi berfikir, kompetensi kepribadian yang efektif mendapat tanggapan tinggi dari responden. Sedangkan kompetensi melayani memiliki tanggapan yang cukup. Artinya indikator yang lain, kompetensi melayani memiliki kategori lebih rendah. Hal ini membuktikan bahwa dari setiap indiaktor kompetensi sudah terencana dengan sangat baik, namun kompetensi melayani tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dan perlu ditingkatkan kembali.

2. Tingkat Prestasi kerja pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung dinilai tinggi. Artinya responden beranggapan bahwa prestasi kerja pegawai sudah mampu mengelola prestasi kerja dengan baik dalam menjalankan tugas dan


(58)

2

pekerjaannya. Pernyataan ini dapat dilihat dari jawaban responden pada variabel Y yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori tinggi. Ini berarti bahwa indikator kualitas kerja, kuantitas kerja, timeline, kerjasama, sudah dinilai baik, namun perusahaan harus terus memperhatikan prestasi kerja pegawai ini agar tidak terjadi penurunan prestasi pada pegawainya melainkan harus lebih ditingkatkan lagi.

3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kompetensi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Bagian Pengendalian LapanganPT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Artinya jika kualitas kompetensi pada Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung mengalami peningkatan yang lebih baik maka prestasi kerja pegawai akan meningkat begitu pula sebaliknya jika kualitas kompetensi pada Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung mengalami penurunan maka prestasi kerja pegawai akan menurun. Hal ini ditunjukkan dari nilai korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi berada pada kategori sedang atau cukup, dengan demikian menunjukkan bahwa variabel kompetensi memberikan pengaruh yang cukup terhadap prestasi kerja pegawai.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai kompetensi dan prestasi kerja pegawai sebagai berikut:


(59)

3

1. Variabel kompetensi melayani memiliki kategori yang cukup. Hal ini perlu ditingkatkan kembali demi terciptanya pelayanan yang baik terhadap pengguna jasa jalan tol di ruas purbaleunyi. Dengan adanya program dari manajemen untuk mengadakan maintenance, pelatihan pelayanan serta pengembangan karakter kepada pegawai diharapkan agar menjaga tingkat stabilitas dan kualitas kompetensi setiap pegawai khususnya dalam pelayanan yang dalam faktanya masih belum memenuhi target.

2. Kompetensi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Maka perusahaan harus senantiasa memperhatikan kompetensinya, karena semakin baik kompetensinya maka semakin kecil resiko penurunan prestasi kerja pegawai yang akan terjadi dan begitu juga sebaliknya, semakin buruk kompetensinya maka semakin besar resiko penurunan prestasi kerja yang akan terjadi pada pegawai. Perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang berpotensi menimbulkan penurunan prestasi kerja sehingga resiko terjadinya penurunan prestasi kerja pada pegawai dapat dicegah.


(1)

Bayu Dewangga, 2016

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� =�{� ∑ � �− ∑ � ∑ � } � ∑ − ∑ �

Adapun dalam perhitungannya penulis menggunakan bantuan Software


(2)

Bayu Dewangga, 2016

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung, untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap prestasi kerja pegawai, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat kompetensi di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung berada dalam kategori tinggi, artinya secara umum responden memiliki kompetensi yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada variabel X yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori tinggi. Pada indikator kompetensi berprestasi dan bertindak, kompetensi memimpin, kompetensi mengelola, kompetensi berfikir, kompetensi kepribadian yang efektif mendapat tanggapan tinggi dari responden. Sedangkan kompetensi melayani memiliki tanggapan yang cukup. Artinya indikator yang lain, kompetensi melayani memiliki kategori lebih rendah. Hal ini membuktikan bahwa dari setiap indiaktor kompetensi sudah terencana dengan sangat baik, namun kompetensi melayani tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dan perlu ditingkatkan kembali.

2. Tingkat Prestasi kerja pegawai di Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung dinilai tinggi. Artinya responden beranggapan bahwa prestasi kerja pegawai sudah mampu mengelola prestasi kerja dengan baik dalam menjalankan tugas dan


(3)

Bayu Dewangga, 2016

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pekerjaannya. Pernyataan ini dapat dilihat dari jawaban responden pada variabel Y yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori tinggi. Ini berarti bahwa indikator kualitas kerja, kuantitas kerja, timeline, kerjasama, sudah dinilai baik, namun perusahaan harus terus memperhatikan prestasi kerja pegawai ini agar tidak terjadi penurunan prestasi pada pegawainya melainkan harus lebih ditingkatkan lagi.

3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kompetensi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Bagian Pengendalian LapanganPT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Artinya jika kualitas kompetensi pada Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung mengalami peningkatan yang lebih baik maka prestasi kerja pegawai akan meningkat begitu pula sebaliknya jika kualitas kompetensi pada Bagian Pengendalian Lapangan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung mengalami penurunan maka prestasi kerja pegawai akan menurun. Hal ini ditunjukkan dari nilai korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi berada pada kategori sedang atau cukup, dengan demikian menunjukkan bahwa variabel kompetensi memberikan pengaruh yang cukup terhadap prestasi kerja pegawai.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai kompetensi dan prestasi kerja pegawai sebagai berikut:


(4)

3

Bayu Dewangga, 2016

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Variabel kompetensi melayani memiliki kategori yang cukup. Hal ini perlu ditingkatkan kembali demi terciptanya pelayanan yang baik terhadap pengguna jasa jalan tol di ruas purbaleunyi. Dengan adanya program dari manajemen untuk mengadakan maintenance, pelatihan pelayanan serta pengembangan karakter kepada pegawai diharapkan agar menjaga tingkat stabilitas dan kualitas kompetensi setiap pegawai khususnya dalam pelayanan yang dalam faktanya masih belum memenuhi target.

2. Kompetensi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Maka perusahaan harus senantiasa memperhatikan kompetensinya, karena semakin baik kompetensinya maka semakin kecil resiko penurunan prestasi kerja pegawai yang akan terjadi dan begitu juga sebaliknya, semakin buruk kompetensinya maka semakin besar resiko penurunan prestasi kerja yang akan terjadi pada pegawai. Perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang berpotensi menimbulkan penurunan prestasi kerja sehingga resiko terjadinya penurunan prestasi kerja pada pegawai dapat dicegah.


(5)

Bayu Dewangga, 2016

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

121

Arikunto, Suharsini. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek

Jakarta: Bina Aksara

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

_________________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.

Harris, Michael. (2000). Human Resource Management: A practical approach.

Dryden Press, Hartcourt Brace College Publishers.

Hasibuan, Malayu S.P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mathis R.L dan Jackson J.H, 2002, Manajemen Sumber daya Manusia, SalembaEmpat, Jakarta.

Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sedarmayanti. (2001). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja (suatu tinjauan dari aspek ergonomic atau kaitan antara manusia dan lingkungan kerjanya).

Bandung: CV. Mandar Maju.

Siswanto, S. Bedjo. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

122

Bayu Dewangga, 2016

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutrisno, Edy. (2009), Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Cetakan ke-1. Jakarta : Kencana.

Somantri, Ating & Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta. Andi Offset.

Spencer, Lyle M., Signe M. Spencer. (1993). Competence at Work Models for Superior Performance. Canada: John Wiley & Sons.

Sugiyono, Dr. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, (2011). Desain Penelitian

Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Tjutju Yuniarsih & Suwatno. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.

Veithzal Rivai & Ella Jauvani Sagala. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinerja Dengan Kompetensi Sebagai Mediasi Pada Pt. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi

0 21 83

Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Pengetahuan Manajer Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Jasa Marga (Persero), Tbk Cabang Purbaleunyi

16 93 59

Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera

1 20 148

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN : Studi Persepsi Karyawan PT. Jasa Marga (Persero) Cabang Purbaleunyi Bandung.

0 7 59

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA STUDI PERSEPSI PADA KARYAWAN PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG.

0 5 63

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK, MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PT JASA MARGA CABANG PURBALEUNYI BANDUNG.

0 1 67

PENGARUH PENGHARGAAN TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN DI PT JASA MARGA PERSERO CABANG PURBALEUNYI.

3 12 56

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PETUGAS PENGUMPUL TOL PADA PT JASA MARGA PERSERO, TBK CABANG PURBALEUNYI.

0 2 1

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA STUDI PERSEPSI PADA KARYAWAN PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG - repository UPI S PEM 1005613 TITLE

0 0 3

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI PEGAWAI DI BAGIAN PENGENDALIAN LAPANGAN PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PURBALEUNYI BANDUNG - repository UPI S PKR 0807089 Title

0 0 3