Analisis sikap konsumen terhadap minuman botol Fruit Tea rasa Strawberry : studi kasus pada konsumen di Ngupasan Yogyakarta.

(1)

A B S T R A K

Analisis Sikap Konsumen Terhadap Minuman Botol Fruit Tea rasa Strawberry

Studi kasus pada konsumen di Ngupasan Yogyakarta Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil, sikap, dan atribut yang paling mempengaruhi konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry. Studi kasus dilakukan terhadap konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry di daerah Ngupasan Yogyakarta.

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 100 responden yang dijumpai sedang mengkonsumsi produk Fruit Tea botol rasa Strawberry. Analisis persentase digunakan untuk mengetahui profil konsumen. Multi-attribute Attitude Model digunakan untuk menganalisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut Fruit Tea botol rasa Strawberry. Analisis prioritas kepentingan digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling menentukan sikap konsumen dalam membeli suatu produk.

Dari penelitian diketahui bahwa konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry sebagian besar adalah laki-laki (61%), tingkat pendidikan sebagian responden adalah mahasiswa (41%), berusia antara 16 – 25 Th (47%), mempinyai pekerjaan sebagai pelajar (36%), dan tingkat penghasilan antara Rp. 300.000 – Rp. 400.000 (38%). Atribut yang paling mempengaruhi sikap adalah atribut citra rasa produk. Sikap konsumen terhadap atribut-atribut Fruit Tea botol rasa Strawberry adalah positif.


(2)

A B S T R A C T

An Analysis on Consumers' Attitudes foward Bottled Fruit Tea Strawberry Taste

A CaseStudy on consumers in Ngupasan Yogyakarta. Sanata Dharma University

This study is aimed to know consumers’ profile, attitude, and the most influencial attribute of bottled Fruit Tea Strawberry taste. This case study was conducted on bottled Fruit Tea Strawberry taste consumers in Ngupasan, Yogyakarta.

The research was conducted by distributing questionaires to 100 respondents who were consuming bottled Fruit Tea Strawberry taste product. Percentage analysis is employed to know consumers' profile. Multi-attribute Attitude Model is employed to analyse consumers' attitude toward attributes of bottled Fruit Tea Strawberry taste. Analysis of interest priority is employed to know the most influmential attributes on consumers' attitudes in buying the product.

Result show that majority of bottled Fruit Tea Strawberry taste consumers are male (61%) of education al level of university students (41%), 16 - 25 years old (47%) are students (36%), and of income group between Rp 300.000,00 and Rp 400.000,00 (38%). The most influencial attribute of bottled Fruit Tea Strawberry taste is product's flavour. Consumers' attitude toward attributes of bottled Fruit Tea Strawberry is positive.


(3)

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP MINUMAN BOTOL FRUIT TEA RASA STRAWBERRY

Studi Kasus pada Konsumen di Ngupasan Yogyakarta

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

AGUS DARJANTO NIM : 00 2214 091

JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

MOTTO


(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku:

Universitas Sanata Dharma


(8)

P E R N Y A T A A N K E A S L I A N K A R Y A

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat dan

tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya

orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan dalam daftar pustaka

layaknya sebuah karya ilmiah.

Y o g y a k a r t a , 21 April 2008

Penulis


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Agus Darjanto

Nomor Mahasiswa : 00 2214 091

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Analisis Sikap Konsumen Terhadap Minuman Botol Fruit Tea Rasa Strawberry

Studi Kasus pada Konsumen di Ngupasan Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak umtuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 31 Juli 2008

Yang menyatakan


(10)

A B S T R A K

Analisis Sikap Konsumen Terhadap Minuman Botol Fruit Tea rasa Strawberry

Studi kasus pada konsumen di Ngupasan Yogyakarta Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil, sikap, dan atribut yang paling mempengaruhi konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry. Studi kasus dilakukan terhadap konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry di daerah Ngupasan Yogyakarta.

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 100 responden yang dijumpai sedang mengkonsumsi produk Fruit Tea botol rasa Strawberry. Analisis persentase digunakan untuk mengetahui profil konsumen. Multi-attribute Attitude Model digunakan untuk menganalisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut Fruit Tea botol rasa Strawberry. Analisis prioritas kepentingan digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling menentukan sikap konsumen dalam membeli suatu produk.

Dari penelitian diketahui bahwa konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry sebagian besar adalah laki-laki (61%), tingkat pendidikan sebagian responden adalah mahasiswa (41%), berusia antara 16 – 25 Th (47%), mempinyai pekerjaan sebagai pelajar (36%), dan tingkat penghasilan antara Rp. 300.000 – Rp. 400.000 (38%). Atribut yang paling mempengaruhi sikap adalah atribut citra rasa produk. Sikap konsumen terhadap atribut-atribut Fruit Tea botol rasa Strawberry adalah positif.


(11)

A B S T R A C T

An Analysis on Consumers' Attitudes foward Bottled Fruit Tea Strawberry Taste

A CaseStudy on consumers in Ngupasan Yogyakarta. Sanata Dharma University

This study is aimed to know consumers’ profile, attitude, and the most influencial attribute of bottled Fruit Tea Strawberry taste. This case study was conducted on bottled Fruit Tea Strawberry taste consumers in Ngupasan, Yogyakarta.

The research was conducted by distributing questionaires to 100 respondents who were consuming bottled Fruit Tea Strawberry taste product. Percentage analysis is employed to know consumers' profile. Multi-attribute Attitude Model is employed to analyse consumers' attitude toward attributes of bottled Fruit Tea Strawberry taste. Analysis of interest priority is employed to know the most influmential attributes on consumers' attitudes in buying the product.

Result show that majority of bottled Fruit Tea Strawberry taste consumers are male (61%) of education al level of university students (41%), 16 - 25 years old (47%) are students (36%), and of income group between Rp 300.000,00 and Rp 400.000,00 (38%). The most influencial attribute of bottled Fruit Tea Strawberry taste is product's flavour. Consumers' attitude toward attributes of bottled Fruit Tea Strawberry is positive.


(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena skripsi ini telah

selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Penulis menyadari bahwa

proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran

dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Falkutas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen,

Falkutas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A. selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan banyak bimbingan, saran, masukan, waktu, tenaga dan

pikiran demi terwujudnya penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Marianus Mukhtar Modesir, M.M. selaku Dosen Pembimbing

yang telah memberikan banyak bimbingan, saran, masukan, waktu, tenaga

dan pikiran demi terwujudnya penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si., selaku Dosen Penguji yang

telah memberikan masukan saat presentasi dan proses revisi.

6. Segenap dosen dan karyawan Falkutas Ekonomi yang telah membantu


(13)

7. Seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

masukan dan kerjasama yang baik selama ini.

8. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa selama ini.

9. Untuk kedua saudara kandungku yang menemaniku di setiap waktu

10.Seluruh temanku yang telah memberikan support dan masukannya dalam

penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Yogyakarta, 21 April 2008 Hormat saya,


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4


(15)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Strategi Marketing Mix ... 9

C. Perilaku Konsumen ... 15

D. Sikap ... 17

E. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen ... 21

F. Atribut ... 22

G. Tanggapan ... 23

H. Review Penelitian terdahulu ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

D. Sampel dan Populasi ... 27

E. Variabel Penelitian ... 27

F. Sumber Data ... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ... 29

H. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya Perusahaan ... 34


(16)

C. Produksi ... 36

BAB V ANALISIS DATA A. Analisis Prosentase Profil Responden ... 39

B. Uji Instrumen Variabel Sikap Konsumen terhadap Merek ... 43

C. Hasil Analisis Sikap Konsumen ... 48

D. Pembahasan ... 52

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

C. Keterbatasan Penelitian ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 59


(17)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1. Deskripsi Responden menurut Jenis Kelamin ... 39

Tabel V.2. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendidikan ... 40

Tabel V.3. Deskripsi Responden menurut Kelompok Umur ... 41

Tabel V.4. Deskripsi Responden menurut Pekerjaan ... 42

Tabel V.5. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendapatan ... 43

Tabel V.6. Hasil uji Validitas Item Ideal Sikap terhadap Merek ... 44

Tabel V.7. Hasil uji Reliabilitas Item Ideal Sikap terhadap Merek ... 45

Tabel V.8. Hasil uji ValiditasItemBelieve Sikap terhadap Merek ... 46

Tabel V.9. Hasil uji Reliabilitas ItemBelieve Sikap terhadap Merek ... 47

Tabel V.10. Tabel Peringkat Skor ... 48

Tabel V.11. Tabel Perhitungan Bobot ... 49


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Kuesioner ... 60

Tabel Analisis Prosentase Profil Responden... 65

Tabel Uji Instrumen Variabel Sikap Konsumen Terhadap Merek ... 67

Tabel Analisis Sikap Konsumen ... 69

Tabel Perhitungan Ab ... 77


(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dimanapun dan kapanpun kita berada, kebutuhan akan air sangat

kita perlukan. Karena setiap orang memerlukan air untuk menambah

cairan dalam tubuhnya. Salah satu caranya yaitu dengan meminum air.

Ada dua jenis minuman yaitu minuman keras dan minuman ringan. Di

antara kedua jenis minuman tersebut minuman ringan sangat dibutuhkan

oleh banyak orang. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk

minuman jadi non alkohol penduduk di Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta sebesar Rp.14.181,591) .

Berbagai minuman ringanpun banyak tersedia di sekitar kita.

Contohnya saja minuman dalam kemasan siap saji seperti kardus, plastik,

kaleng, botol dan lain-lain. Salah satu contoh minuman tersebut adalah

minuman ringan dari teh. Teh sendiri mempunyai manfaat bagi kesehatan,

seperti memperkuat gigi dan mencegah karies pada gigi, memperkuat daya

tahan tubuh, menyegarkan tubuh, mengurangi resiko keracunan makanan,

menangkal kolesterol, mencegah tekanan darah tinggi, mengoptimalkan

metabolisme gula, mencegah pertumbuhan kanker dan mengandung

banyak vitamin2).

1)


(20)

Dengan melihat berbagai manfaat tersebut banyak perusahaan

minuman berlomba-lomba memproduksi minuman teh dalam berbagai

kemasan. Seperti perusahaan PT. Ultra Jaya dengan Teh Kotak-nya, PT.

Indotirta Jaya Abadi dengan Indoteh, Coca-Cola dengan meluncurkan

produk Frestea dan HI-C, PT. SINAR SOSRO dengan teh botol Sosro dan

Fruit Tea dan sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut juga

memasarkan produknya secara gencar agar dapat menarik pangsa pasar

yang luas.

Setelah meluncurkan tiga rasa Fruit Tea dalam kemasan botol

(lemon, apple dan mix fruit) yang sukses di pasar dan untuk menanggapi persaingan, maka PT SINAR SOSRO mengeluarkan produk baru berupa

Fruit Tea dalam kemasan botol dengan rasa Strawberry. Minuman ringan

teh dengan rasa strawberry dikemas dalam botol 235 ml. Selain

menanggapi keinginan dan kebutuhan pelanggan, produk baru PT. SINAR

SOSRO ini diharapkan dapat bersaing dengan produk pesaing baru

lainnya. Beberapa langkah pemasaranpun telah dijalankan oleh PT.

SINAR SOSRO untuk memperkenalkan produk dan menarik konsumen.

Uraian di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian

tentang sikap konsumen terhadap peluncuran produk baru dan judul yang

akan penulis ambil adalah “Analisis Sikap Konsumen Terhadap

Minuman Botol Fruit Tea Rasa Strawberry - Studi Kasus pada konsumen di Ngupasan Yogyakarta.


(21)

B. Rumusan Masalah

Pada Tahun 2004, tepatnya tanggal 12 Februari, PT. SINAR

SOSRO meluncurkan satu rasa terbaru dari produk Fruit Tea kemasan

botol yaitu Fruit Tea rasa Strawberry. Dengan adanya peluncuran produk

baru ini penulis ingin mengetahui sikap konsumen terhadap produk baru

Fruit Tea botol rasa Strawberry dan faktor yang mempengaruhi pembelian

Fruit Tea botol rasa Strawberry. Maka timbul beberapa pertanyaan sebagai

berikut:

1. Bagaimana profil konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry?

2. Atribut apa yang paling mempengaruhi konsumen untuk membeli Fruit

Tea botol rasa Strawberry?

3. Bagaimana sikap konsumen terhadap Fruit Tea botol rasa Strawberry?

C. Batasan Masalah

Faktor yang mempengaruhi pembelian produk air minum Fruit Tea

begitu banyak, maka penulis membatasi pembahasan tentang faktor-faktor

yang berhubungan dengan tingkat pembelian air minum Fruit Tea.

1. Jenis produk yang diteliti adalah minuman botol Fruit Tea rasa

Strawberry.

2. Konsumen yang diteliti adalah orang yang mengkonsumsi produk Fruit

Tea dalam kemasan botol rasa Strawberry di Ngupasan Yogyakarta.


(22)

D. Tujuan Penelitian

Perusahaan dalam menerapkan strategi bersaing yang berbeda

untuk memenangkan persaingan di pasaran dimana perusahaan

menggunakan konsep pemasaran yang berorentasi pada konsumen. Maka

kepuasan konsumen menjadi titik penentu segala aktifitas perusahaan

sehingga pencapaian laba perusahaan harus melalui kepuasan konsumen.

Maka perusahaan bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang mengkonsumsi

produk Fruit Tea dalam kemasan botol rasa Strawberry.

2. Untuk mengetahui atribut yang paling dominan yang mempengaruhi

konsumen dalam memilih produk Fruit Tea dalam kemasan botol rasa

Strawberry.

3. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk baru Fruit Tea

dalam kemasan botol rasa Strawberry.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya peluncuran Fruit Tea botol rasa Strawberry maka

PT. SINAR SOSRO ingin mengetahui sikap konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian. Oleh karena itu diadakan penelitian

tentang sikap konsumen tentang produk baru minuman botol yang berstudi

kasus pada Fruit Tea botol rasa Strawberry dimana hasil dari penelitian ini


(23)

1. Bagi Perusahaan

a. Sebagai informasi tambahan bagi para menejer berkaitan dengan

tingkat permintaan dan sikap terhadap produk baru.

b. Dapat dijadikan bahan pertimbangan lebih jauh dalam penentuan

kebijakan perusahaan untuk pelaksanaan peningkatan penjualan

dan produksi.

2. Bagi Universitas

a. Penulis sangat berharap agar penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan informasi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan

dengan penelitian ini.

b. Sebagai bahan keperpustakaan pada Universitas Sanata Dharma.

c. Memberi gambaran pada penelitian yang berhubungan.

3. Bagi penulis

a. Penulis menjadi mempunyai wawasan yang lebih mengenai

penelitian ini.

b. Penulis dapat menyumbangkan ide dan gambaran tentang

penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini memuat tentang latar belakang permasalahan,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,


(24)

BAB II Landasan Teori

Bab ini memuat tentang pengertian pemasaran, strategi

marketing mix, perilaku konsumen, sikap, proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, atribut, tanggapan dan review

penelitian terdahulu.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini memuat tentang jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, sample dan populasi,

variabel penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan

teknik analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai sejarah ringkas

berdirinya perusahaan, visi dan prinsip-prinsip perusahaan, dan

produksi perusahaan .

BAB V Analisis Data

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai teori yang

dipakai sebagai landasan yang berdasarkan pada data

perusahaan dengan menggunakan metode statistika.

BAB VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil

penelitian mengenai saran-saran yang diberikan kepada


(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Persaingan-persaingan antar perusahaan sejenis makin ketat, untuk

mempertahankan kelangsungan hidup usahanya di tengah persaingan,

keberhasilan perusahaan ditentukan oleh sikapnya dalam menghadapi

situasi tersebut. Dimana penggunaan konsep pemasaran yang beroreintasi

pada produk untuk menahan arus perubahan lingkungan saat ini sudah

tidak sesuai. Konsep pemasaran yang tepat diterapkan adalah konsep

pemasaran yang berorientasi pada konsumen, dimana kepuasan konsumen

menjadi titik tolak bagi perusahaan dalam mengelola usahanya.

Adapun pengertian pemasaran antara lain sebagai berikut;

Menurut Philip Kotler, Marketing Management (1997:8)

“Pemasaran adalah proses managerial dan sosial melalui individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak yang lain”

Menurut Alex S. Nitisemito (1981:13)

“Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperluas arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif.”


(26)

Menurut William J. Stanton (1991:5)

“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan produk, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli.”

Kegiatan pemasaran ditujukan untuk pemuasan keinginan

konsumen. Dalam usaha pemuasan keinginan konsumen tersebut harus

dapat menilai dan menaksirkan perilaku konsumen. Dari perilaku

konsumen tersebut akan terbentuk sikap konsumen.

Dengan mempelajari sikap konsumen tersebut secara tidak

langsung perusahaan akan dapat mengetahui proses pembelian mereka,

yang meliputi keputusan-keputusan apa yang mereka pertimbangkan dan

juga tahap-tahap yang mereka gunakan dalam proses pengambilan

keputusan pembelian. Dalam pengambilan keputusan pembelian,

konsumen akan mempertimbangkan rugi dan laba yang akan diperoleh

dari produk tersebut. Konsumen akan membeli produk yang memberikan

nilai terhantar tinggi.

Melalui pemahaman sikap konsumen ini perusahaan akan

mendapatkan informasi yang penting bagi usahanya dalam mencapai

tujuan yaitu memuaskan keinginan konsumen.

Jadi secara singkat pemasaran mencakup berbagai keputusan

antara lain keputusan produk meliputi kualitas, ciri, desain, dan merek.


(27)

penetapan posisi dalam perdagangan. Sedangkan keputusan di bidang

distribusi menyangkut cara bagaimana produk sampai pada konsumen.

B. Strategi Marketing Mix

Dalam merencanakan kegiatan pemasaran yang akan datang,

perusahaan harus dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Salah

satu strategi pemasaran tersebut adalah Marketing Mix.

Dalam kegiatan pemasaran tidak terlepas dari hubungan dengan

konsumen, hal ini akan memberikan masukan bagi bagian pemasaran

untuk mengetahui penawaran produk atau pelayanan yang paling sesuai

dengan keinginan konsumen. Untuk mengetahui keinginan konsumen

tersebut ada empat variabel yang dapat dimanipulasi maupun yang dapat

dikendalikan oleh perusahaan. Variabel-variabel yang dapat dikendalikan

ini diidentifikasikan sebagai komponen bauran pemasaran atau marketing mix.

Philip Kotler (1993) memberikan definisi mengenai marketing mix

sebagai berikut;

“marketing mix adalah perangkat variable–variabel pemasaran terkontrol yang perusahaan gabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.”

Definisi di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel

saling berhubungan dalam sistem pemasaran suatu perusahaan. Berhasil


(28)

pasar sasaran sangat dipengaruhi oleh tepat tidaknya bauran

pemasarannya.

Adapun masing-masing variabel marketing mix dapat diuraikan sebagai berikut;

1. Produk

Produk adalah benda, fisik, jasa ataupun manfaat yang ditawarkan

dan didesain untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen

untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, dan konsumsi

yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Konsumen dalam membeli suatu produk akan mempertimbangkan

tentang atribut yang ada di dalamnya. Karakteristik produk tersebut

meliputi: kualitas produk, ciri produk, desain produk dan merek

produk.

Menurut karakteristiknya, barang dapat diklasifikasikan dalam dua

cara yaitu:

a. Berdasar daya tahannya

Berdasarkan daya tahannya, barang dapat diklasifikasikan dalam

tiga kelompok yaitu:

1) Barang tidak tahan lama (non durable goods), yaitu barang berwujud yang biasanya harus segera dikonsumsi dan secara

normal hanya dapat digunakan satu kali atau beberapa kali saja.


(29)

2) Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang bewujud yang mempunyai manfaat penggunaan untuk jangka waktu dan

simpan.

3) Jasa (servise), yaitu kegiatan, manfaat atau pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen merupakan barang tak berwujud,

tak terpisahkan, berubah-ubah dan tidak dapat disimpan.

b. Berdasar tujuan pemakaiannya

Berdasarkan tujuan pemakaiannya dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1) Barang konsumsi adalah barang yang dibeli untuk dikonsumsi.

Pembeliannya berdasar atas kebiasaan membeli dari konsumen

(consumer habit). Sehingga pembeli ini merupakan konsumen ahkir termasuk diberikan kepada orang lain, karena

barang-barang tersebut hanya dipakai sendiri, barang-barang konsumen ini

dapat dibagi tiga yaitu:

a) Barang konvenien (convenien goods) adalah barang yang mudah dipakai dapat dibeli disembarang tempat pada setiap

waktu.

b) Barang shoping (shopping goods) adalah barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen

melakukan pertimbangan yang matang dengan keserasian,

harga dan mutu.

c) Barang spesial (spesial goods) adalah barang yang ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. Dalam


(30)

memperoleh barang ini pembeli harus memberikan

pengorbanan yang istimewa.

2) Barang industri adalah barang–barang yang dibeli untuk

diproses lagi, untuk kepentingan dalam industri. Barang

industri dapat dibedakan dalam lima golongan yaitu: bahan

baku, komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan dan

barang setengah jadi, perlengkapan operasi, intalasi dan

peralatan ekstra.

Dalam hal ini minuman Fruit Tea botol termasuk barang tidak

tahan lama jika dilihat dari daya tahannya, sedangkan bila dilihat dari

tujuan pemakaiannya termasuk barang konsumsi yang konvenien.

Artinya barang yang mudah dipakai dan dapat dibeli di sembarang

tempat.

2. Harga

Harga merupakan atribut yang melekat erat pada keberadaan suatu

produk. Dan merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan pendapatan sedangkan unsur-unsur yang lain

menunjukkan biaya. Sehingga dalam menentukan titik harga

merupakan penentuan utama dalam menentukan pembelian konsumen.

Harga hendaknya dapat diterima baik untuk pihak perusahaan maupun


(31)

Perusahaan dapat memilih di antara dua strategi penetapan harga

yang dianggap ekstrim, (Philip Kotler, 1993) yaitu:

a. Skim-the cream pricing

Merupakan strategi penetapan harga yang setinggi-tingginya.

Harga yang tinggi dimaksudkan untuk menutup biaya penelitian,

pengembangan dan promosi

b. Penetration pricing

Merupakan strategi penetapan harga yang serendah-rendahnya

yang bertujuan untuk mencapai volume penjualan sebesar-besarnya

dalam waktu relatif singkat.

3. Saluran distribusi

Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap

berikutnya dalam proses pemasaran adalah menyalurkan barang

tersebut ke konsumen atau pasar. Hal ini menyangkut penentuan

strategi distribusi yang dipilih. Strategi distribusi ini terdiri dari tiga

unsur, yaitu:

a. Distribusi fisik

Menurut pendapat Philip Kotler (1993) dirtibusi fisik adalah:

“Berhubungan dengan pemindahan dan penggudanggan barang secara nyata sesudah diproduksi dan sebelum dikonsumsi. Tujuan distribusi fisik ialah untuk menghantarkan barang yang tepat ke tempat yang tepat, pada waktu yang cepat, dengan biaya yang serendah-rendahnya.”


(32)

b. Lembaga-lembaga

Lembaga–lembaga yang dimaksud adalah penjual eceran

(retailer) dan pedagang besar (wholeseller). Penjual eceran adalah semua lembaga pemasaran yang kegiatan utamanya melibatkan

penjualan produk langsung kepada konsumen akhir untuk

digunakan sendiri. Sedangkan pedagang besar meliputi semua

lembaga pemasaran yang kegiatan utamanya melibatkan penjualan

produk kepada mereka yang membeli atau untuk kepentingan

bisnis.

c. Jalur-jalur pemasaran

Dalam perekonomian sebagian produsen tidak menjual

barang-barang mereka secara langsung kepada konsumen atau pemakai

akhir secara langsung, melainkan melalui suatu jalur yang disebut

saluran distribusi. Jadi lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian

dalam penyaluran barang adalah produsen, perantara (pedagang

dan agen) dan konsumen atau pemakai akhir.

4. Promosi

Bentuk promosi yang digunakan perusahaan untuk

mempromosikan barang yang akan dijual antara lain:

a. Iklan


(33)

kabar, media majalah, media radio, media televisi, dan papan

media.

b. Personal selling

Merupakan penampilan secara lisan dalam suatu percakapan

dengan seseorang atau lebih calon pembeli untuk menciptakan

penjualan.

c. Publisitas

Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, produk

atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media

tanpa dipungut biaya.

d. Promosi penjualan

Menurut Joseph. P. Guiltian (1985) promosi merupakan:

“Perangsang ekonomis, hiburan atau informasi yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada para pembeli atau distribusi.”

C. Perilaku Konsumen

Untuk bisa mengetahui konsep pemasaran dengan baik kita harus

mengetahui pula perilaku konsumen agar perusahaan bisa merancang

strategi pemasaran demikian rupa sehingga dapat memperoleh tanggapan

yang efektif dari konsumen.

Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia.

Membahas perilaku konsumen berarti membahas kegiatan manusia, dan

pembahasan ini lingkupnya terbatas. Perilaku konsumen akan selalu


(34)

maupun keinginan konsumen yang semakin meningkat, maka dilakukan

suatu penelitian sebagai langkah awal untuk mengetahui perilaku

konsumen. Dimana kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran

di dalam tugasnya untuk menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan.

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Basu Swasta. D.H. dan Hani Handoko (1982) perilaku

konsumen adalah:

“kegiatan–kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang–barang dan jasa–jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dalam persiapan dan penentuan kegiatan–kegiatan tersebut.”

Hampir serupa dengan pendapat di atas, James F. Engel, Roger D.

Blackwell dan Paul W. Miniard (1994) perilaku konsumen adalah:

“kegiatan–kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang–barang dan jasa–jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.”

Perilaku dalam ilmu–ilmu sosial kadangkala diartikan hanyalah

menyangkut kegiatan yang nampak jelas atau susah diamati, tetapi

dalam perkembangannya dewasa ini mengakui bahwa kegiatan yang

jelas terlihat hanyalah merupakan satu bagian dari proses pengambilan

keputusan. Jadi analisis perilaku konsumen yang realitis juga

menganalisis proses–proses yang tidak dapat atau sulit diamati, yang

selalu menyertai setiap pembeli, bagaimana kebiasaannya, dalam


(35)

sangat membantu manajer pemasaran di dalam tugasnya untuk

menyusun kebijaksanaan pemasaran pemasaran perusahaan.

2. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

a. Faktor-faktor lingkungan eksternal

Faktor lingkungan eksternal adalah faktor yang berasal dari luar

individu, yaitu:

1) Kebudayaan

2) Kelas sosial

3) Kelompok referensi

4) Keluarga

b. Faktor-faktor lingkungan internal

Faktor lingkungan internal adalah faktor–faktor psikologis yang

berasal dari proses internal individu, yaitu:

1) Motivasi

2) Pengamatan

3) Belajar

4) Kepribadian dan konsep diri

5) Sikap

D. Sikap

Sikap merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi

perilaku konsumen. Setiap orang memiliki sikap terhadap segala sesuatu.


(36)

mendapatkannya ke dalam suatu kerangka berpikir suka atau tidak

terhadap sesuatu.

1. Pengertian sikap

William G. Nickles (dalam Basu Swastha dan T. Hani Handoko,

1982) sikap adalah:

“suatu kecenderungan yang dipelajari untuk beraksi terhadap penawaran produk dalam masalah–masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen.”

Melalui bertindak dan belajar orang memperoleh kepercayaan dan

sikap. Hal ini yang kemudian sangat mempengaruhi perilaku pembeli.

Setiap orang mempunyai sikap terhadap agama, politik, musik,

makanan, dan sebagainya.

2. Komponen sikap

Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah memperoleh respon dari

segmen pasar sasaran. Pada umumnya sikap dibedakan atas tiga

komponen utama menurut Thomas C. Kinnear dan James R. Taylor

(1992) yaitu:

a. Komponen kognitif atau komponen pengetahuan

Komponen ini merupakan keyakinan dan pengetahuan

konsumen tentang suatu obyek. Komponen kognitif sangat penting

sebagai sumber informasi yang menyangkut kesadaran

pengetahuan pasar tentang ciri–ciri produk, kampanye periklanan


(37)

b. Komponen Afektif

Perasaan atau reaksi emosional manusia tentang suatu obyek

merupakan komponen afektif dari sikap misalnya pernyataan–

pernyataan “Fruit Tea rasanya tidak enak”, aksi afektif yang

negatif. Maka komponen afektif juga merupakan aspek yang

penting dalam memperoleh informasi guna mengambil keputusan

suatu produk pemasaran.

c. Komponen perilaku

Merupakan reaksi seorang terhadap suatu obyek melalui

tingkah lakunya. Rekomendasi untuk memilih merek lain (karena

tidak puas), kepada seseorang yang berniat juga untuk membeli

barang sejenis, merupakan wujud dari komponen sikap perilaku.

Perilaku mengacu kepada kesiapsiagaan seseorang untuk

berperilaku tanggap terhadap obyek.

3. Ciri-ciri sikap

Menurut Bimo Walgito (1983), sikap mempunyai beberapa ciri

yaitu sebagai berikut :

a. Sikap itu adalah sesuatu yang tidak dibawa sejak lahir. Ini berarti

bahwa individu atau manusia pada waktu lahir belumlah membawa

suatu sikap yang tertentu.

b. Sikap itu adanya hubungan antara individu dengan obyek. Oleh

karena itu sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam


(38)

c. Sikap dapat tertuju kepada suatu obyek saja, tetapi juga dapat

sekumpulan obyek-obyek. Bila seseorang mempunyai sikap yang

negatif atau tidak senang kepada seseorang, maka orang tersebut

akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang

negatif pula kepada kelompok di mana seseorang tersebut yang

menjadi obyek sikap tergabung.

d. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar kalau sesuatu telah

terbentuk dan telah merupakan salah satu nilai dalam kehidupan

seseorang sikap akan berlangsung lama.

e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan faktor motif. Ini berarti

bahwa sesuatu sikap terhadap sesuatu obyek tertentu itu akan

selalu diikuti adanya perasaan tertentu. Apakah perasaan yang

bersifat positif (senang) atau negatif (tidak senang) terhadap obyek

tertentu.

4. Pengukuran sikap

Dalam penelitian ini, pengukuran sikap menggunakan “Skala Likert” menurut Bimo Walgito (1983). Skala ini melibatkan serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan sikap responden

diminta menyatakan “setuju” atau “tidak setuju” dari setiap

pernyataan. Jawaban ini diberi nilai yang merefleksikan secara

konsisten sikap responden. Nilai total keseluruhan pernyataan dihitung


(39)

E. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

Para pemasar telah jatuh mendalami berbagai hal yang

mempengaruhi pembeli dan mengembangkan suatu pengertian tentang

bagaimana konsumen dalam kenyataannya membuat keputusan mereka

pada waktu membeli sesuatu. Para pemasar harus mengenal siapakah yang

membuat keputusan itu, bagaimana langkah–langkah dalam proses

pembelian itu.

Struktur Keputusan Pembelian

Setiap keputusan membeli mempunyai struktur sebanyak tujuh

komponen, yaitu :

a. Keputusan tentang jenis produk

Konsumen bisa mengambil guna membeli produk tertentu.

b. Keputusan tentang bentuk produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu

bentuk produk tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula

ukuran, corak, dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus

melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen

tentang produk yang bersangkutan agar dapat memaksimumkan

daya tariknya.

c. Keputusan tentang merek

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang merek dari suatu

produk yang akan dibeli. Setiap merek mempunyai perbedaan–


(40)

d. Keputusan tentang penjualannya

Konsumen harus mengambil keputusan di mana dia akan membeli

suatu produk. Seperti di pasar, di pedagang besar atau di pengecer.

e. Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak

produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini

perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai

keinginan yang berbeda–beda dari para pembeli.

f. Keputusan waktu pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan dia harus

melakukan pembelian suatu produk tertentu. Dalam hal ini akan

menyangkut tersediannya uang untuk membeli.

g. Keputusan cara pembayaran

Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara

pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan

cicilan.

F. Atribut

Merupakan faktor-faktor ataupun nilai-nilai yang mempengaruhi

konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Dalam pembelian

suatu produk konsumen tentu akan memperhitungkan rugi laba dari barang


(41)

adalah selisih antara nilai pelanggan total atau total customer value dengan harga pelanggan total (total customer price).

Total customer value adalah sejumlah keuntungan yang diharapkan konsumen dari suatu produk tertentu, terdiri dari nilai produk dan nilai

citra. Sedangkan total customer price terdiri dari harga, biaya waktu, biaya energi dan biaya fisik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Penjual harus mengukur nilai pelanggan total dan biaya pelanggan

total dihubungkan dengan tawaran di tiap-tiap pesaing untuk

mengetahui posisi tawaran yang diberikan.

2. Untuk menarik pembeli yang berada dalam posisi yang tidak

menguntungkan mempunyai dua alternatif yaitu penjual dapat

mencoba untuk meningkatkan nilai pelanggan total atau mengurangi

biaya pelanggan total.

Philip Kotler (1993) menyatakan bahwa:

“Yang termasuk dalam nilai produk adalah ciri-ciri produk atau karakteristik yang mendukung fungsi dasar produk, tingkat kinerja, karakteristik produk saat beroperasi, tahan lama (durability), rentabilitas yaitu kemungkinan bahwa suatu produk tidak akan berfungsi atau rusak dalam suatu periode tertentu, repairability yaitu kemudahan perbaikan suatu produk yang mengalami kegagalan fungsi atau kerusakan, dan model atau desain produk.”

G. Tanggapan

Tanggapan konsumen dapat diartikan sebagai pendapat, pandangan

dan anggapan konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan

kepadanya. Tanggapan dapat diberikan oleh konsumen terhadap barang


(42)

masa maupun media elektronik. Jadi tanggapan dapat diberikan baik oleh

konsumen yang tidak membeli barang atau jasa maupun setelah membeli

barang atau jasa tersebut. Menurut Prof. Dr. J. S. Badudu dan Prof. Sudua

M. Zain (1994:1427) tanggapan adalah pendapat atau pandangan atau

anggapan tentang suatu hal.

H. Review Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan analisis sikap konsumen terhadap suatu produk tertentu yaitu sebagai berikut:

a. Hwan Che; (1998)

Dalam penelitian Hwan yang berjudul sikap konsumen

terhadap atribut-atribut produk minuman air minum dalam

kemasan di Kotamadya Yogyakarta. Masalah yang diangkat

mengenai bagaimana sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang

ada pada produk air minum dalam kemasan dan atribut apakah

yang terpenting menurut konsumen, apakah ada perbedaan sikap

konsumen terhadap atribut atribut yang ada yaitu harga, kualitas,

merek, kemasan, kebersihan, ukuran dan ketersediaan produk.

Maka Hwan Che melakukan penelitian dengan menganalisis

data dengan Chi Square, Multiattribute Attitude Model (MAM) dan


(43)

b. A. Doni Andrianto (1997)

Judul penelitian yang ditulis oleh A. Doni Andrianto adalah

analisa perilaku konsumen dan pemilihan minuman ringan

Coca-Cola Coke di Semarang. Dengan masalah faktor apakah yang

paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian

minuman Coca-Cola Coke, apakah ada perbedaan perilaku

pemilihan minuman Coca-Cola Coke ditinjau dari jenis kelamin,

jenis pekerjaan, iklan produk, promosi, lokasi dan tingkat

pendapatan.

Untuk mendapatkan hasil digunakan korelasi (product moment) korelasi Spearman Brown, analisa pengujian hepotesis I property


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian studi

kasus, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu keadaaan atau

mengungkap permasalahan sesuai dengan waktu, tempat tertentu termasuk

lingkungannya (Umar Hussein, 1997). Dalam studi kasus pada penelitian

ini adalah Fruit Tea rasa Strawberry dalam kemasan botol. Kesimpulan

yang diberikan dari hasil penelitian ini hanya dapat berlaku terhadap

obyek yang diselidiki.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : Penelitian dilakukan di sepanjang Jalan Malioboro Kelurahan

Ngupasan, Kecamatan Prawirodirjan, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Waktu : Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2005.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek : Responden yang mengkonsumsi minuman botol Fruit Tea

rasa Strawberry.

2. Obyek : Sikap konsumen terhadap atribut-atribut minuman Fruit Tea


(45)

D. Sampel dan Populasi

Menurut Dr. Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena penulis

menggunakan metode kuesioner maka penulis mengambil sampel

sebanyak 100 responden dengan teknik samplingnya purposive sampling.

Daftar kuesioner akan dibagikan ke 5 lokasi di tempat penelitian. Lima

lokasi tersebut yaitu 5 gerobak dorong yang berada di sepanjang jalan

Malioboro. Dari masing-masing lokasi akan diambil 20 responden.

Menurut Dr. Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi yang diteliti oleh penulis adalah seluruh

konsumen yang pernah meminum Fruit Tea rasa Strawberry dalam

kemasan botol di daerah Ngupasan Yogyakarta.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang akan diteliti dan dibahas,

yaitu variabel sikap konsumen dan variabel kepuasan konsumen menjadi

dependent variable, sedangkan produk, harga, distribusi dan promosi menjadi independent variable dalam penelitian ini.

1. Variabel dependen

Menurut Dr. Sugiyono, variabel dependen sering disebut sebagai


(46)

disebut variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

2. Variabel independen

Menurut Dr. Sugiyono, variabel independen sering disebut variabel

bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

F. Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain data primer

dan data sekunder yang diperoleh dari responden dan dokumentasi. Data

yang diperoleh dari responden berkaitan dengan sikap konsumen terhadap

atribut produk.

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama

baik individu atau perseorangan seperti:

1. hasil dari wawancara

2. hasil pengisian kuesioner

Data sekunder adalah data yang sudah dipublikasikan melalui

laporan, data atau berita dalam bentuk majalah, ensiklopedia, dan lain-lain.

Data sekunder dalam penelitian ini antara lain;

1. data dokumentasi perpustakaan


(47)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data guna

mendukung penelitian ini adalah :

1. Metode Kuesioner adalah metode yang menggunakan serangkaian

pertanyaan yang dikirim per pos atau diserahkan pada responden guna

diisi. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup dan terbuka.

Kuesioner bersifat tertutup, dalam arti pihak peneliti telah

menyediakan jawaban yang telah tersedia sedangkan kuesioner bersifat

terbuka, dalam arti jawaban yang diberikan berasal dari responden.

Responden dalam metode ini merupakan konsumen Fruit Tea botol

rasa Strawberry.

2. Metode Wawancara adalah cara observasi yang bersifat langsung. Bila

kita ingin mengetahui sesuatu dari seseorang kita harus bertanya secara

langsung padanya. Metode ini dilakukan pada perusahaan minuman

Fruit Tea botol.

3. Studi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari dokumen atau catatan wilayah dan mengutip data


(48)

H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Prosentase

Analisis ini digunakan untuk mengetahui prosentase konsumen ditinjau dari segi usia, profesi / pekerjaan, tingkat penghasilan,

pendidikan terakhir4.

% 100

× + = +

B A

A B A

Keterangan :

A = jumlah responden yang menjawab

A+B = total responden

A+B% = nilai prosentase jawaban responden

2. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM)

Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen

terhadap atribut-atribut yang terdapat dalam produk5. Adapun

langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan metode MAM ini

adalah sebagai berikut6:

a. mengembangkan serangkaian atribut produk yang diperhitungkan

oleh konsumen dalam proses evaluasi alternative.


(49)

Nilai 1 = sangat setuju

Nilai 2 = setuju

Nilai 3 = tidak setuju

Nilai 4 = sangat tidak setuju

c. Menghitung ideal dan belief konsumen dalam skala

Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen terhadap atribut produk.

Nilai Ideal = Skor x Σ absolut responden ideal masing-masing atribut.

Nilai Ideal rata-rata = Jumlah nilai ideal : Jumlah responden.

Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen terhadap atribut-atribut yang terdapat dalam produk.

Nilai Belief = skor x Σ absolut responden belief masing-masing atribut.

Nilai Belief rata-rata = Jumlah nilai belief : jumlah responden.

d. Memasukkan data ke dalam tabel, kemudian memasukkan ke

dalam rumus atau model.

e. Menghitung sikap konsumen terhadap atribut produk dengan

menggunakan rumus 6

=

− = n

i

Xin Ii Wi Ab

1


(50)

Keterangan :

Ab = sikap konsumen terhadap atribut produk keseluruhan.

Wi = bobot rata-rata terhadap urutan kepentingan atribut.

Ii = ideal rat-rata dari konsumen pada atribut i. Bi = belief rata-rata konsumen terhadap atribut i. n = jumlah atribut yang diteliti.

f. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diinterprestasikan dengan

skala sikap dibandingkan dengan skala yang dipakai dan terdiri

dari empat interval, dimana perbedaan ideal dan belief adalah | 4-1| x bobot 100 = 300.

0 75 150 225 300

sangat sangat

positif negatif

Dari skala tersebut dapat diketahui bahwa jika hasil perhitungan

semakin condong ke kiri maka sikap konsumen secara relatif

adalah sangat positif, artinya apa yang diyakini oleh konsumen

relatif sama dengan apa yang diinginkan konsumen. Jika condong

ke kanan, maka sikap konsumen relatif sangat negatif, artinya apa

yang diyakini tidak sama dengan apa yang diinginkan konsumen.

3. Analisis Prioritas Kepentingan


(51)

hasil kuesioner, jawaban responden diberi nilai peringkat sebagai

berikut:

Peringkat 1 diberi bobot 5

Peringkat 2 diberi bobot 4

Peringkat 3 diberi bobot 3

Peringkat 4 diberi bobot 2

Peringkat 5 diberi bobot 1

Jawaban jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan

bobot yang diberikan dari setiap atribut, kemudian ditambah. Hasil kali

setiap atribut menentukan urutan-urutan kepentingan, dimana hasil

yang nilainya paling banyak merupakan atribut yang menjadi prioritas


(52)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas Berdirinya Perusahaan

“Merek SOSRO sebenarnya merupakan singkatan nama dari

sebuah keluarga yaitu Sosrodjojo”.

Keluarga Sosrodjojo mulai merintis usaha teh wangi pada tahun

1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi, salah satu teh

wangi milik keluarga Sosrodjojo yang diperkenalkan pertama kali itu

bermerek Teh Cap Botol.

Pada tahun 1965, teh wangi merek Cap Botol yang sudah dikenal

di daerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Teknik

mempromosikannya dinamakan strategi Promosi Cicip Rasa di bawah

koordinator Bapak Soetjipto Sosrodjojo, putera ke-empat Bapak

Sosrodjojo. Secara rutin, tim promosi teh wangi merek Cap Botol

mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan

alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian

dan mengumpulkan massa. Lalu teh wangi merek Cap Botol dibagikan

secara cuma-cuma. Saat bersamaan juga diadakan demo menyeduh teh

wangi merek Cap Botol yang hasil seduhannya dibagikan kepada

pengunjung.


(53)

Tahun 1970, dikeluarkan air teh siap minum dalam kemasan botol pertama

dengan merek Teh Cap Botol. Tahun 1972, desain botol diubah dengan

merek Teh Botol bertahan selama 2 tahun. Tahun 1974, dengan didirikan

PT. SINAR SOSRO di kawasan ujung Menteng, desain botol berubah dan

bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap

minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan pertama di dunia.

B. Visi dan Prinsip-prinsip Perusahaan

1. Visi Perusahaan

PT. SINAR SOSRO mempunyai visi yaitu menjadi perusahaan teh

dengan kemasan terbaik di Indonesia dan menjadi peringkat pertama

dalam industri minuman yang ada di Indonesia

Menjadi yang terbaik berarti perusahaan melalui fokus dan

komitmen untuk melakukan perbaikan yang terus menerus terhadap

kualitas produk, pelayanan pada konsumen, karyawan perusahaan

terus mnghasilkan produk yang memiliki nilai dan kualitas tinggi.

2. Prinsip-prinsip Perusahaan

Dalam menjalankan usahanya PT. SINAR SOSRO melakukan

prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh karyawan dalam setiap

aktivitas perusahaan. Prinsip-prinsip yang ditetapkan tersebut adalah


(54)

1. Memuaskan kebutuhan pelanggan

SOSRO berusaha menghasilkan kualitas terbaik secara terus

menerus memperbaiki produk dan pelayanan untuk semua

konsumen pihak internal maupun eksternal. 2. Komunikasi dan kerjasama secara menyeluruh

SOSRO akan menjadi perusahaan multi nasional dengan

mengembangkan komunikasi, kemampuan menerima ide-ide baru

dan kerjasama dengan seluruh perusahaan yang ada dalam

mendukung kesuksesan pertumbuhan perusahaan.

3. Menjadi enterpreneurialship company

Menjadi enterpreneurial yang bekerja sama dengan dalam pengertian tinggi dalam teamwork yang mendorong pembuatan keputusan secara tepat cepat dan bermanfaat untuk setiap level

organisasi.

4. Bersaing dengan perusahaan lain secara jujur

Dengan kepercayaan dan saling menghormati nilai-nilai

kebudayaan perusahaan dan perbedaan individu untuk bersaing

secara jujur dan sehat.

5. Memelihara komunikasi lingkungan sekitar

C. Produksi


(55)

kemasan 220 ml saja melainkan berbagai produk yang dapat memenuhi

permintaan segmen pasar. Adapun produk yang telah dapat dipasarkan

oleh PT. SINAR SOSRO adalah :

1. Fruit Tea kemasan tetra wedge 200ml dengan beraneka rasa seperti rasa strawberry, leci, lemon, blackcurrant, orange, mix fruit dan jambu klutuk dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 450113007151,

450113017151, 450113003151, 450113015151, 450113005151,

450113006151, dan 450113008151

2. Fruit Tea kemasan kaleng 330ml dengan nomor izin dari DepKes. RI.

MD no. 550110021001

3. Fruit Tea kemasan botol dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no.

150111001063

4. Teh Kotak SOSRO 250ml dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD

no. 450110030001

5. Air minum dalam 4 ukuran kemasan (220 ml dengan kemasan poly prophylensi, 500ml dengan kemasan poly ethyleneterephtala, 1500ml dengan kemasan ethyleneterephtalad, dan 19 liter dalam kemasan

gallon carbonas) dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 249110018001

6. Teh celup SOSRO 60 gram dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD

no. 341211018033

7. Happy Jus kemasan tetra 150ml dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 453710064001


(56)

Bahan baku dasar yang digunakan untuk memproduksi produk

tersebut sebagian besar dari perusahan milik PT. SINAR SOSRO sendiri.

Adapun bahan-bahan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Air baku dengan standar Nasional Indonesia.

2. Teh hijau terbaik dari perkebunan sendiri.

3. Gula pasir industri terbaik yang memiliki standar warna, rasa dan


(57)

BAB V ANALISIS DATA

A. Analisis Prosentase Profil Responden

Dari sejumlah 100 sampel responden yang dipilih oleh peneliti dengan

kriteria penduduk di daerah Ngupasan Yogyakarta selama beberapa minggu,

dapat diperoleh profil karakteristik sampel yang menjadi responden dalam

penelitian ini. Karakteristik profil responden sebagai sampel penelitian ini

selanjutnya dapat dilihat pada hasil pembahasan berikut yang ditunjukkan

dalam bentuk tabel-tabel di bawah ini.

Hasil pengumpulan sampel menunjukkan bahwa menurut kelompok jenis

kelamin, terdapat 61 responden berjenis kelamin laki-laki sedangkan sisanya

39 orang responden berjenis kelamin perempuan.

Tabel V.1. Deskripsi Responden menurut Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Laki – Laki 61 61.0 61.0 61.0 Wanita 39 39.0 39.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2007

Jumlah sampel berjenis kelamin perempuan menunjukkan angka yang tidak

berimbang, hal ini menunjukkan bahwa obyek penelitian ini dapat dikatakan

bukan saja menjadi konsumsi para lelaki, sehingga dapat dikatakan tidak


(58)

tingkat kemungkinan responden yang dapat ditemui dalam respon penelitian

ini.

Menurut tingkat pendidikan responden di Ngupasan Yogyakarta,

menunjukkan bahwa seluruh responden mengenyam pendidikan dari tingkat

rendah sampai tingkat pendidikan tinggi dalam jenjang pendidikan formal.

Sebagian besar atau hampir separuh dari responden berpendidikan

Akademi/Universitas berjumlah 41 orang (41%), sisanya berpendidikan SD

sebanyak 5 orang, berpendidikan SLTP sederajat berjumlah 20 dan

berpendidikan SLTA 34 orang. Sehingga dapat dikatakan bahwa separuh dari

responden adalah kelompok terpelajar dengan tingkat pendidikan tinggi. Hal

ini selanjutnya dapat dipakai sebagai pertimbangan atas respon terhadap

kuesioner yang diberikan dalam menanggapi sikap konsumen terhadap produk

minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

Tabel V.2. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid SD/ Sederajat 5 5.0 5.0 5.0 SLTP/ Sederajat 20 20.0 20.0 25.0 SLTA/ Sederajat 34 34.0 34.0 59.0 Akademi/ Universitas 41 41.0 41.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2007

Menurut kelompok umur responden terhadap sikap konsumen pada

produk minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry menunjukkan bahwa


(59)

sedangkan responden yang terbanyak berumur antara 16 – 25 tahun yaitu 47

orang. Sisanya adalah responden dengan kelompok umur > 26 sebanyak 31

orang. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden penelitian berusia

muda. Hal ini menunjukkan bahwa pengambilan sampel penelitian ini sudah

sesuai dengan kriteria pengguna produk minuman Fruit Tea botol rasa

Strawberry yang banyak membeli produk ini. Sehingga layak untuk diambil

respon sikap terhadap merek produk minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry

ini sebagai analisis penelitian.

Tabel V.3. Deskripsi Responden menurut Kelompok Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid <= 15 Thn 22 22.0 22.0 22.0 16 - 25 Thn 47 47.0 47.0 69.0 => 26 Thn 31 31.0 31.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2007

Menurut jenis pekerjaan responden dalam penelitian ini yang dipakai

sebagai sampel penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki

pekerjaan dalam kategori Pelajar sebanyak 36 orang. Sisanya adalah

kelompok Karyawan Swasta sebanyak 26 orang, kelompok Pegawai Negeri

sebanyak 19 orang, kelompok Wiraswasta 13 orang dan kelompok Ibu Rumah

Tangga sebanyak 6 orang. Dapat dikatakan bahwa lingkungan responden yang

dipilih adalah lingkungan di Ngupasan Yogyakarta sebagian besar lingkungan

sosial adalah kelompok muda yang berstatus pelajar dan mahasiswa dimana


(60)

pertimbangan analisis selanjutnya mengenai sikap konsumen terhadap

minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

Tabel V.4. Deskripsi Responden menurut Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Pelajar 36 36.0 36.0 36.0 Karyawan Swasta 26 26.0 26.0 62.0 Pegawai Negeri 19 19.0 19.0 81.0 Wiraswasta 13 13.0 13.0 94.0 Ibu Rumah Tangga 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2007

Tingkat pendapatan responden dalam sampel penelitian ini

menunjukkan bahwa sebagian besar berpendapatan antara Rp. 300.001,-

sampai Rp. 400.000,- sebanyak 38 orang, dimana kelompok pendapatan <Rp.

200.000 sebanyak 4 orang, kelompok antara Rp 200.001,- sampai Rp.

300.000,- sebanyak 24 orang dan kelompok antara Rp 400.001,- sampai Rp.

500.000,- sebanyak 18 orang. Sisanya kelompok pendapatan lebih dari Rp

500.001,- sebanyak 16 orang. Dapat dikatakan bahwa lingkungan responden

yang dipilih adalah lingkungan Ngupasan Yogyakarta sebagian besar

berpendapatan rendah atau kelompok dengan daya beli tidak terlalu tinggi.

Selanjutnya penarikan sampel ini dapat dipakai sebagai pertimbangan analisis

selanjutnya mengenai sikap konsumen terhadap minuman Fruit Tea botol rasa


(61)

Tabel V.5. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid < Rp. 200.000 4 4.0 4.0 4.0 Rp. 200.001 - Rp. 300.000 24 24.0 24.0 28.0 Rp. 300.001 - Rp. 400.000 38 38.0 38.0 66.0 Rp. 400.001 - Rp. 500.000 18 18.0 18.0 84.0 > Rp. 500.000 16 16.0 16.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2007

B. Uji Instrumen Variabel Sikap Konsumen terhadap Produk

1. Uji Validitas Item Ideal Sikap Konsumen terhadap Produk

Salah satu uji prasyarat terhadap kuesioner yang diajukan adalah

uji validitas terhadap item pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, yaitu pertanyaan tentang sikap konsumen terhadap produk minuman Fruit

Tea botol rasa Strawberry. Dalam kelompok variabel sikap terhadap

ekuitas, hasil uji validitas untuk seluruh faktor sikap produk menunjukkan hasil bahwa semua item pertanyaan valid. Karena nilai validitas hitung lebih besar dari nilai r tabel (korelasiproduct moment uji 1 sisi) 0,166. Dari 15 item pertanyaan, semua item pertanyaan dikatakan valid. Kriteria penilaian valid jika menunjukkan hasil uji validitas lebih tinggi dari nilai pembandingnya, sebagaimana yang terlihat pada tabel dimana nilai

pembandingnya adalah r tabel korelasi product moment dengan jumlah responden 100 dan signifikansi 5% diperoleh r tabel 0,1660 (uji satu sisi).

Selanjutnya item-item pertanyaan tersebut dapat dipakai dalam analisis selanjutnya yaitu menguji hipotesis sikap konsumen di Ngupasan


(62)

Yogyakarta terhadap produk minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

Tabel V.6. Hasil uji validitas Item Ideal Sikap terhadap Produk

No. Validitas R tabel Kesimpulan 1. I1.1 .4308 .1660 Valid

2. I1.2 .4101 .1660 Valid 3. I1.3 .4825 .1660 Valid 4. I1.4 .4046 .1660 Valid 5. I1.5 .3721 .1660 Valid 6. I2.6 .3784 .1660 Valid 7. I2.7 .3606 .1660 Valid 8. I2.8 .4068 .1660 Valid 9. I2.9 .3793 .1660 Valid 10. I2.10 .3601 .1660 Valid 11. I3.11 .3728 .1660 Valid 12. I4.12 .3684 .1660 Valid 13. I4.13 .4544 .1660 Valid 14. I5.14 .3890 .1660 Valid 15. I5.15 .4686 .1660 Valid

Kriteria : Item Valid jika nilai validitas (rxy) di atas r tabel =0,1660 (n=100, sig 5%)

Sumber : data primer, diolah 2007

2. Uji Reliabilitas Item Ideal Sikap Konsumen terhadap Produk

Kriteria uji prasyarat lainya terhadap kuesioner yang diajukan

adalah uji reliabilitas terhadap item pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, yaitu pertanyaan tentang sikap konsumen terhadap minuman

Fruit Tea botol rasa Strawberry. Dalam kelompok variabel sikap terhadap

produk, hasil uji reliabilitas untuk seluruh faktor sikap merek menunjukkan hasil bahwa semua item pertanyaan reliabel. Karena nilai

reliabilitas hitung lebih besar dari nilai r tabel (korelasi product moment


(63)

Tabel V.7. Hasil uji reliabilitas Item Ideal Sikap terhadap Produk

No. Reliabiltas R tabel Kesimpulan 16. I1.1 .7829 .1660 Reliabel 17. I1.2 .7842 .1660 Reliabel 18. I1.3 .7783 .1660 Reliabel 19. I1.4 .7847 .1660 Reliabel 20. I1.5 .7871 .1660 Reliabel 21. I2.6 .7866 .1660 Reliabel 22. I2.7 .7879 .1660 Reliabel 23. I2.8 .7845 .1660 Reliabel 24. I2.9 .7866 .1660 Reliabel 25. I2.10 .7879 .1660 Reliabel 26. I3.11 .7871 .1660 Reliabel 27. I4.12 .7873 .1660 Reliabel 28. I4.13 .7806 .1660 Reliabel 29. I5.14 .7858 .1660 Reliabel 30. I5.15 .7796 .1660 Reliabel

Kriteria : Item Reliabel jika nilai validitas (alpha) di atas r tabel =0,1660 (n=100, sig 5%)

Sumber : data primer, diolah 2007

Dari 15 item pertanyaan, semua item pertanyaan dikatakan reliabel. Kriteria penilaian reliabel jika menunjukkan hasil uji reliabilitas lebih tinggi dari nilai pembandingnya, sebagaimana yang terlihat pada tabel

dimana nilai pembandingnya adalah r tabel korelasi product moment

dengan jumlah responden 100 dan signifikansi 5% diperoleh r tabel 0,1660

(uji satu sisi). Selanjutnya item-item pertanyaan item Ideal tersebut dapat dipakai dalam analisis selanjutnya yaitu menguji hipotesis sikap konsumen

pada item Ideal di Ngupasan Yogyakarta terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

3. Uji Validitas Item Believe Sikap Konsumen terhadap Produk

Salah satu uji prasyarat terhadap kuesioner yang diajukan adalah


(64)

kuesioner, yaitu pertanyaan tentang sikap konsumen terhadap minuman

Fruit Tea botol rasa Strawberry. Dalam kelompok variabel sikap terhadap

ekuitas, hasil uji validitas untuk seluruh faktor sikap produk menunjukkan hasil bahwa semua item pertanyaan valid. Karena nilai validitas hitung lebih besar dari nilai r tabel (korelasi product moment uji 1 sisi) 0,166.

Tabel V.8. Hasil uji validitas Item Believe Sikap terhadap Produk

No. Validitas R tabel Kesimpulan 31. B1.1 .5902 .1660 Valid

32. B1.2 .4308 .1660 Valid 33. B1.3 .4858 .1660 Valid 34. B1.4 .3841 .1660 Valid 35. B1.5 .3597 .1660 Valid 36. B2.6 .4773 .1660 Valid 37. B2.7 .4182 .1660 Valid 38. B2.8 .4925 .1660 Valid 39. B2.9 .6161 .1660 Valid 40. B2.10 .4894 .1660 Valid 41. B3.11 .3879 .1660 Valid 42. B4.12 .5609 .1660 Valid 43. B4.13 .4781 .1660 Valid 44. B5.14 .4246 .1660 Valid 45. B5.15 .4611 .1660 Valid

Kriteria : Item Valid jika nilai validitas (rxy) di atas r tabel =0,1660 (n=100, sig 5%)

Sumber : data primer, diolah 2007

Dari 15 item pertanyaan, semua item pertanyaan dikatakan valid. Kriteria penilaian valid jika menunjukkan hasil uji validitas lebih tinggi dari nilai pembandingnya, sebagaimana yang terlihat pada tabel dimana

nilai pembandingnya adalah r tabel korelasi product moment dengan jumlah responden 100 dan signifikansi 5% diperoleh r tabel 0,1660 (uji

satu sisi). Selanjutnya item-item pertanyaan Believe tersebut dapat dipakai dalam analisis selanjutnya yaitu menguji hipotesis sikap konsumen di


(65)

4. Uji ReliabilitasItemBelieve Sikap Konsumen terhadap Produk

Kriteria uji prasyarat lainya terhadap kuesioner yang diajukan

adalah uji reliabilitas terhadap item pertanyaan Believe yang diajukan dalam kuesioner, yaitu pertanyaan tentang sikap konsumen terhadap

minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry. Dalam kelompok variabel sikap

terhadap produk, hasil uji reliabilitas untuk seluruh faktor sikap produk menunjukkan hasil bahwa semua item pertanyaan reliabel. Karena nilai

reliabilitas hitung lebih besar dari nilai r tabel (korelasi product moment

uji 1 sisi) 0,166.

Tabel V.9. Hasil uji reliabilitas Item Believe Sikap terhadap Produk

No. Reliabiltas R tabel Kesimpulan 46. B1.1 .8282 .1660 Reliabel 47. B1.2 .8373 .1660 Reliabel 48. B1.3 .8344 .1660 Reliabel 49. B1.4 .8397 .1660 Reliabel 50. B1.5 .8409 .1660 Reliabel 51. B2.6 .8348 .1660 Reliabel 52. B2.7 .8380 .1660 Reliabel 53. B2.8 .8338 .1660 Reliabel 54. B2.9 .8259 .1660 Reliabel 55. B2.10 .8341 .1660 Reliabel 56. B3.11 .8401 .1660 Reliabel 57. B4.12 .8294 .1660 Reliabel 58. B4.13 .8348 .1660 Reliabel 59. B5.14 .8380 .1660 Reliabel 60. B5.15 .8357 .1660 Reliabel

Kriteria : Item Reliabel jika nilai validitas (alpha) di atas r tabel =0,1660 (n=100, sig 5%)

Sumber : data primer, diolah 2007

Dari 15 item pertanyaan, semua item pertanyaan dikatakan reliabel. Kriteria penilaian reliabel jika menunjukkan hasil uji reliabilitas lebih tinggi dari nilai pembandingnya, sebagaimana yang terlihat pada table V.9


(66)

dengan jumlah responden 100 dan signifikansi 5% diperoleh r tabel 0,1660

(uji satu sisi). Selanjutnya item-item pertanyaan itemBelieve tersebut dapat dipakai dalam analisis selanjutnya yaitu menguji hipotesis sikap konsumen

pada item Believe di Ngupasan Yogyakarta terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

C. Hasil Analisis Sikap Konsumen

1. Hasil Analisis Atribut Dominan yang Mempengaruhi Pembelian Produk

Sikap terhadap produk akan ditinjau dari beberapa atribut

diantaranya kondisi produk, citra rasa produk, harga produk, kemudahan

mendapatkan produk dan iklan produk. Selanjutnya akan dicari atribut

dominan terhadap minat beli konsumen.

Tabel V.10. Tabel Peringkat Skor

1 2 3 4 5 Kondisi Produk 13 12 52 23 0 Citra Rasa Produk 63 24 13 0 0 Harga Produk 22 55 13 10 0 Kemudahan Mendapatkan Produk 2 9 22 58 9

Iklan 0 0 0 9 91

Sumber : data primer, diolah 2007

Perhitungan skor menghitung jumlah responden yang menjawab

dalam peringkat antara 1 sampai 5. Jika nilai skor semakin tinggi berarti

bahwa responden banyak yang memberikan respon pada peringkat

jawaban ini. Dapat dilihat bahwa untuk atribut Kondisi Produk, Citra Rasa


(67)

minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry dilakukan perhitungan perkalian

antara skor dan bobotnya.

Tabel V.11. Tabel Perhitungan Bobot

1 2 3 4 5 Jumlah Peringkat Bobot Kondisi Produk 13 24 156 92 0 285 3 20.00% Citra Rasa Produk 63 48 39 0 0 150 1 33.33% Harga Produk 22 110 39 40 0 211 2 26.67% Mudah dapatkan Produk 2 18 66 232 45 363 4 13.33% Iklan 0 0 0 36 455 491 5 6.67%

Sumber : data primer, diolah 2007

Kriteria penilaian bobot selanjutnya untuk melihat bahwa skor tersebut

merupakan selisih antara skor Ideal dan skor Believe. Sehingga nilai selisih terendah dalam skor tersebut merupakan nilai yang paling dominan

menunjukkan bahwa kesesuaian antara harapan konsumen dan kepercayaan

konsumen terhadap produknya. Artinya skor selisih terendah menunjukkan

bahwa atribut kenyataan riil produk tersebut sesuai dengan kondisi ideal yang diinginkan konsumen. Dari hasil analisis Peringkat Kepentingan menunjukkan

bahwa nilai skor terendah (Lihat Tabel V.11) adalah atribut Citra Rasa Produk

sebesar 150. Angka ini menunjukkan selisih terendah antara skor Ideal dan skor Believe pada atribut Citra Rasa Produk. Jadi atribut Citra Rasa Produk menduduk peringkat paling dominan atau peringkat pertama keputusan

pembelian konsumen terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

Kemudian diikuti oleh atribut Harga, Kondisi Produk, Kemudahan

Memperoleh Produk dan Iklan.

Secara keseluruhan menunjukkan bahwa bobot atribut Citra Rasa


(68)

Fruit Tea botol rasa Strawberry dengan bobot 33,33% (Perhitungan persentase

berasal dari (=(5/15)x 100%). Dengan demikian konsumen membeli produk

Fruit Tea botol rasa Strawberry karena keinginan atau tertarik menikmati citra

rasa strawberry yang dimiliki oleh produk ini.

2. Hasil Perhitungan Multiattribute Attitude Model (MAM)

Untuk menjawab rumusan masalah sikap konsumen dengan sikap terhadap

minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry, dapat digunakan analisis

Multiattribute Attitude Model (MAM). Yaitu menjawab skor sikap konsumen terhadap sikap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry. Sikap

terhadap produk akan ditinjau dari beberapa atribut diantaranya kondisi

produk, citra rasa produk, harga produk, kemudahan mendapatkan produk

dan iklan produk. Selanjutnya akan dicari nilai masing-masing atribut


(1)

34 8.000 6.670 .000 13.330 3.330 31.333

35 4.000 13.330 26.670 6.670 .000 50.667

36 4.000 20.000 26.670 6.670 3.330 60.667

37 8.000 6.670 26.670 6.670 6.670 54.667

38 8.000 6.670 26.670 6.670 6.670 54.667

39 4.000 13.330 53.330 6.670 10.000 87.333

40 8.000 6.670 26.670 6.670 3.330 51.333

41 4.000 .000 .000 .000 3.330 7.333

42 8.000 13.330 26.670 6.670 3.330 58.000

43 8.000 13.330 .000 6.670 6.670 34.667

44 .000 .000 .000 6.670 3.330 10.000

45 4.000 13.330 26.670 6.670 6.670 57.333

46 4.000 6.670 26.670 13.330 3.330 54.000

47 4.000 6.670 .000 .000 3.330 14.000

48 .000 6.670 26.670 6.670 6.670 46.667

49 .000 20.000 53.330 6.670 3.330 83.333

50 .000 6.670 26.670 13.330 6.670 53.333

51 4.000 20.000 26.670 .000 3.330 54.000

52 8.000 6.670 .000 6.670 3.330 24.667

53 8.000 6.670 26.670 20.000 3.330 64.667

54 8.000 .000 53.330 13.330 3.330 78.000

55 8.000 13.330 .000 .000 6.670 28.000

56 12.000 26.670 .000 6.670 13.330 58.667

57 4.000 20.000 26.670 13.330 3.330 67.333

58 4.000 20.000 .000 .000 3.330 27.333

59 4.000 .000 .000 .000 6.670 10.667

60 4.000 40.000 26.670 6.670 3.330 80.667

61 4.000 13.330 .000 6.670 3.330 27.333

62 4.000 6.670 26.670 .000 .000 37.333

63 12.000 40.000 26.670 20.000 3.330 102.000

64 4.000 13.330 .000 13.330 3.330 34.000

65 8.000 6.670 .000 13.330 3.330 31.333

66 8.000 20.000 .000 .000 10.000 38.000

67 8.000 20.000 .000 13.330 13.330 54.667

68 .000 6.670 .000 6.670 .000 13.333

69 4.000 13.330 26.670 6.670 3.330 54.000

70 24.000 .000 26.670 13.330 3.330 67.333


(2)

74 12.000 .000 26.670 .000 3.330 42.000

75 .000 20.000 .000 .000 3.330 23.333

76 .000 6.670 26.670 .000 3.330 36.667

77 12.000 6.670 53.330 20.000 .000 92.000

78 .000 .000 26.670 6.670 3.330 36.667

79 4.000 20.000 26.670 13.330 3.330 67.333

80 8.000 26.670 26.670 .000 6.670 68.000

81 .000 20.000 26.670 13.330 3.330 63.333

82 .000 13.330 .000 .000 3.330 16.667

83 12.000 20.000 26.670 20.000 6.670 85.333

84 8.000 6.670 26.670 13.330 .000 54.667

85 8.000 13.330 26.670 6.670 3.330 58.000

86 .000 6.670 .000 .000 .000 6.667

87 .000 6.670 26.670 6.670 3.330 43.333

88 4.000 .000 26.670 6.670 10.000 47.333

89 4.000 20.000 26.670 20.000 13.330 84.000

90 8.000 13.330 26.670 6.670 3.330 58.000

91 4.000 6.670 .000 6.670 .000 17.333

92 8.000 33.330 .000 26.670 .000 68.000

93 4.000 26.670 .000 6.670 3.330 40.667

94 .000 6.670 26.670 13.330 .000 46.667

95 12.000 6.670 26.670 13.330 6.670 65.333

96 8.000 33.330 26.670 20.000 3.330 91.333

97 8.000 33.330 26.670 13.330 13.330 94.667

98 16.000 .000 .000 .000 .000 16.000

99 12.000 6.670 26.670 13.330 3.330 62.000

100 .000 13.330 .000 13.330 .000 26.667

Sum 596.000 1386.690 1653.490 826.720 463.220 4926.000 Total


(3)

Tabel MAM

MAM Summary

N Sum Mean

Ideal_ Kondisi Produk 100 301 3.01 Ideal_ Kondisi Produk 100 280 2.80 Ideal_ Kondisi Produk 100 316 3.16 Ideal_ Kondisi Produk 100 332 3.32 Ideal_ Kondisi Produk 100 347 3.47 Ideal_ Kondisi Produk 100 315.20 3.1520 Ideal_ Citra Rasa Produk 100 348 3.48 Ideal_ Citra Rasa Produk 100 328 3.28 Ideal_ Citra Rasa Produk 100 340 3.40 Ideal_ Citra Rasa Produk 100 341 3.41 Ideal_ Citra Rasa Produk 100 338 3.38 Ideal_ Citra Rasa Produk 100 339.00 3.3900

Ideal_ Harga Produk 100 327 3.27

Ideal_ Harga Produk 100 327.00 3.2700 Ideal_ Kemudahan Mendapatkan Produk 100 336 3.36 Ideal_ Kemudahan Mendapatkan Produk 100 325 3.25 Ideal_ Kemudahan Mendapatkan Produk 100 330.50 3.3050

Ideal_ Iklan Produk 100 335 3.35

Ideal_ Iklan Produk 100 331 3.31

Ideal_ Iklan Produk 100 333.00 3.3300 Belief_ Kondisi Produk 100 311 3.11 Belief_ Kondisi Produk 100 314 3.14 Belief_ Kondisi Produk 100 270 2.70 Belief_ Kondisi Produk 100 322 3.22 Belief_ Kondisi Produk 100 344 3.44 Belief_ Kondisi Produk 100 312.20 3.1220 Belief_ Citra Rasa Produk 100 315 3.15 Belief_ Citra Rasa Produk 100 321 3.21 Belief_ Citra Rasa Produk 100 301 3.01 Belief_ Citra Rasa Produk 100 307 3.07 Belief_ Citra Rasa Produk 100 277 2.77 Belief_ Citra Rasa Produk 100 304.20 3.0420


(4)

Belief_ Kemudahan Mendapatkan Produk 100 275 2.75 Belief_ Kemudahan Mendapatkan Produk 100 281.50 2.8150

Belief_ Iklan Produk 100 268 2.68

Belief_ Iklan Produk 100 273 2.73

Belief_ Iklan Produk 100 270.50 2.7050

Kondisi Produk 100 29.800 .29800

Citra Rasa Produk 100 41.600 .41600

Harga Produk 100 62.000 .62000

Kemudahan Mendapatkan Produk 100 62.000 .62000

Iklan 100 69.500 .69500

Kondisi Produk 100 596.000 5.96000 Citra Rasa Produk 100 1386.690 13.86690 Harga Produk 100 1653.490 16.53490 Kemudahan Mendapatkan Produk 100 826.720 8.26720

Iklan 100 463.220 4.63220

Total 100 4926.000 49.26000


(5)

RIWAYAT HIDUP

A.

Identitas

1. N a m a

: Agus Darjanto

2. Tempat, Tgl. Lahir

: Sleman, 30 Agustus 1982

3. Jenis Kelamin

: Laki - laki

4. A g a m a

: Islam

5. A l a m a t

: Desa Kembang Maguwoharjo Depok Sleman

Yogyakarta

B.

Orang Tua

a.

Ayah

a. N a m a

: Soeroso S.U

b. U m u r

: 50

c. Pekerjaan

: Wiraswata

d. A l a m a t

: Desa Kembang Maguwoharjo Depok Sleman

Yogyakarta

b.

Ibu

a. N a m a

: Ny. Rani Soeroso

b. U m u r

: 47

c. Pekerjaan

: Wiraswasta

d. A l a m a t

: W.M SOBO Jln. Pekapalan RT.01/001 Alun-Alun


(6)

C.

Saudara

c.

Erni Agus Darwati

d.

Tri Desi Wibawati

D.

Riwayat Pendidikan

e.

Sekolah Dasar Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun 1988

f.

Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun 1994

g.

Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur Yogyakata Tahun 1997

h.

Falkutas Ekonomi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta