Pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (Diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul

(1)

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT

LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS SIYONO KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Heronimus Galih Priyambada NIM: 121124044

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(2)

(3)

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

“Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul”

“Progam Studi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan memberikan pengalaman terindah di dalam hidupku”

“Bangsa Indonesia dan tanah kelahiranku Gunungkidul,Yogyakarta” Kedua Orang tuaku

“Bapak Sukirjo. P dan Ch. Sri Bargiyati” Kakak dan adikku tercinta

“Antonius Pekik Prajoko dan Ferdinandus Anon Krisna Praditya” Penyemangat dan Teman Setiaku

“Sheilla Putri Nur Sagita” Sahabat Seperjuanganku


(5)

v MOTTO

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali.”

(Pidato HUT Proklamasi, 1949 Ir. Soekarno)

“Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendak –Mu” (Luk 1: 38)


(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Heronimus Galih Priyambada


(7)

(8)

viii ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS SIYONO KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL”. judul skripsi ini dipilih berdasarkan keinginan penulis akan peran keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dalam pengembangan umat, terutama dalam keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dalam kehidupan sehari-hari.

Keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi adalah partisipasi sadar dan aktif dari seluruh umat beriman dari awal sampai ahkir perayaan Ekaristi. Umat yang sadar adalah ia tahu dengan yang ia perbuat serta memahami makna perayaan Ekaristi dan Aktif menunjukan keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya dalam Ekaristi. Keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara sukarela untuk memberikan tenaga, pikiran dan kemampuan pada suatu pekerjaan atau usaha selaras dengan kehendak, akal budi dan perasaan yang didasari oleh Yesus. Pelayanan dalam Gereja nampak dalam diri seorang pemuka jemaat dan pelayanan terbuka ke luar bagi sesama manusia serta terlibat dalam hidup dan pembangunan yang ada di masyarakat. Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani. Hidup sehari hari memperoleh kekuataan dan dasarnya dari Ekaristi sebagai sumber serta semua bidang kehidupan umat tertuju dan mengarah kepada Ekaristi sebagai puncaknya.

Berdasarkan pemikiran di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu H0: Tidak ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. H1: Ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan bentuk regresi. Populasi penelitian ini adalah umat lingkungan St. Xaverius Siyono. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 75 responden. Instrumen yang digunakan adalah perbedaan sematik. Berdasarkan hasil uji validitas pada taraf signifikansi 5%, nilai kristis sebesar 0,227 terdapat 30 item soal yang valid. Sedangkan pada hasil uji reliabilitas, diperoleh koefisien alpha sebesar 0,935 yang berarti intrumen memiliki reliabilitas yang sempurna.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai r2 dengan signifikansi sebesar 0,000 (<0,05) yang berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasil uji regresi linear sederhana dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai r2 sebesar 0,516 (51,6%), yang berarti ada pengaruh positif dari keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi sebesar (X) terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y). Lalu, nilai mean keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi sebesar 138,65 dan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) sebesar 71,13. Hasil persamaan regresinya adalah Y = 8.031 + 0,455 X, artinya setiap penambahan nilai variabel X sebesar 1 poin, maka nilai variabel Y bertambah 8.031 + 0,455. Maka, disarankan perlunya keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi untuk membantu peningkatan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat dalam hidup sehari-hari.


(9)

ix ABSTRACT

This thesis entitled "LIVELINESS EFFECT FOLLOWING INVOLVEMENT OF CELEBRATION EUCHARIST DUTY SERVICE (DIAKONIA) PEOPLE ENVIRONMENT SANTO SAINT XAVIER JOSEPH PARISH SIYONO QUASI BANDUNG GUNUNGKIDUL". Thesis title is selected based on the desire authors will follow the Eucharist liveliness role in the development of the people, especially the involvement of the ministry (diakonia) in everyday life.

Liveliness following the celebration of the Eucharist is conscious and active participation of all the faithful from start to finish the celebration of the Eucharist. A people who are aware he knew that he did as well as to understand the meaning of the Eucharist and active involvement shows that fully and completely in the Eucharist. The involvement of the ministry (diakonia) is an action taken by a person voluntarily to provide energy, thoughts and abilities at a job or business in harmony with the will, intelligence and emotion based on the Jesus. Service in the Church appears inside a church and ministry leaders open to the outside for fellow human beings and engage in life and development in the community. Eucharist as the source and summit of the Christian life. Daily living and acquire buck essentially of the Eucharist as the source as well as all areas of the life of fixed and leads to the Eucharist as a peak.

Based on the discussion, there can formulated hypothesis of the research, i.e. H0: there is no influence of activeness Following the Eucharistic Celebration on Engagement Services Task (diakonia) Environmental People of St. Xavier Siyono Quasi Parish of Santo Yusup Bandung Gunungkidul. H1: there is an influence of activeness Following the Eucharistic Celebration on Engagement Services Task (diakonia) Environmental People of St. Xavier Siyono Quasi Parish of Santo Yusup Bandung Gunungkidul. This research is a quantitative form of regression. This study population is people of the St. Xavier Siyono. The sampling technique used was quota sampling. The samples used in this study were 75 respondents. The instrument used is a semantic difference. Based on the validity of the test results at 5% significance level, the critical value of 0.227 contained 30 items about valid. While the reliability test results, obtained an alpha coefficient of 0.935, which means the instrument has a perfect reliability.

Results of the analysis showed that the value of r2 with a significance of 0.000 (<0.05), which means that H1 is accepted and H0 is rejected. From simple linear regression test results with significance level of 5%, the value r2 of 0.516 (51.6%), which means that there is a positive influence on the activity follows the Eucharistic celebration of (X) to the involvement of the ministry (diakonia) (Y). Then, the mean value of the activity following the celebration of the Eucharist at 138.65 and the involvement of the ministry (diakonia) of 71.13. The results of the regression equation is Y = 8,031 + 0,455 X, meaning that each additional value of the variable X by 1 point, then the value of the variable Y increases 8,031 + 0,455. Hence, it is suggested the need to follow the activity of the Eucharist to help increase the involvement of the ministry (diakonia) people in everyday life.


(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa karena kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS SIYONO KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL.

Skripsi ini ditulis dengan maksud memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. B. A. Rukiyanto, SJ., selaku Kaprodi PAK Universitas Sanata Dharma yang telah memberi dukungan dan izin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd., selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan perhatian, meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberi masukan-masukan dan kritikan-kritikan, sehingga


(11)

xi

penulis dapat lebih termotivasi dalam menuangkan gagasan-gagasan pada penulisan skripsi ini.

3. P. Banyu Dewa HS, S.Ag., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji ke II, yang mendampingi penulis dan memberikan dukungan sampai selesainya penulisan skripsi ini.

4. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., selaku dosen penguji ke III yang dengan tulus hati memberikan dukungan secara penuh kepada penulis, terlebih melalui kritik dan saran membangun dalam penyususnan skripsi ini.

5. Dr. C.B. Putranta, SJ., yang secara khusus memberikan bimbingan dan dukungan dalam seluruh proses studi yang ditempuh oleh penulis.

6. Segenap Staf Dosen Prodi PAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini.

7. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi PAK, dan seluruh karyawan bagian lain yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam skripsi ini. 8. Christophorus Tri Wahyono Djati Nugroho, Pr., selaku Romo Paroki Kuasi

Santo Yusup Bandung yang telah memberikan izin penelitian dan perhatian sehingga penelitian ini bisa terlaksana di Lingkungan Santo Xaverius Siyono. 9. Bapak Ag. Agus Sumartono, selaku Ketua Lingkungan Santo Xaverius

Siyono dan segenap umat yang telah memberi dukungan dan semangat dalam mengisi instrumen penelitian skripsi ini.


(12)

(13)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... DAFTAR GRAFIK ... xvii xx DAFTAR SINGKATAN ... xxi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penulisan ... 6

D.Manfaat Penulisan ... 7

E. Metode Penulisan ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 10

A.Kajian Pustaka ... 10 1. Perayaan Ekaristi ...

a. Pengertian Sakramen ... b. Pengertian Ekaristi ...

10 10 12


(14)

xiv

c. Makna Ekaristi sebagai perayaan ... d. Dasar-dasar Perayaan Ekaristi ... e. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi ... f. Makna Sakramen Ekaristi ... g. Tata Perayaan Ekaristi ...

14 16 20 21 28 2. Keterlibatan Umat dalam Tugas Pelayanan Gereja (Diakonia) ....

a. Pengertian Keterlibatan ... b. Keterlibatan Umat Sebagai Anggota Gereja ... c. Pengertian Pelayanan (Diakonia) ... d. Diakonia dalam Kitab Suci ... e. Arah Dasar Pelayanan ... f. Bentuk-bentuk Pelayanan (Diakonia) ... B.Penelitian yang Relevan ... C.Kerangka Pikir ... D.Hipotesis ...

30 30 31 32 32 34 38 40 40 43

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 44 A.Jenis Penelitian ...

B.Desain Penelitian ... C.Tempat dan Waktu penelitian ... D.Populasi dan Sampel penelitian ... E. Teknik dan Instrumen pengumpulan Data ... 1. Variabel ... 2. Definisi Konseptual ... 3. Definisi Operasiaonal ... 4. Teknik Pengumpulan Data ... 5. Instrumen Pengumpulan Data ... 6. Kisi-kisi Instrumen ... 7. Pengembangan Instrumen ... a. Analisis Validitas Instrumen Penelitian ... b. Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian ...

44 44 44 45 46 46 47 48 49 49 51 55 55 57


(15)

xv

F. Teknik Analisis Data ... 1. Persyaratan Analisis ... a. Uji Normalitas Data... b. Uji Linearitas Regresi ... c. Uji Homokedastisitas ... d. Uji Homogenitas ... 2. Teknik Analisis ... a. Analisis Deskriptif ... b. Uji Hipotesis ...

60 60 60 60 61 61 62 62 62 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 64

A.Hasil Penelitian ... 1. Uji Persyaratan Analisis ... a. Uji Normalitas ... b. Uji Linearitas ... c. Uji Homokedastisitas ... d. Uji Homogenitas ... 2. Analisis Deskripsi ... 3. Deskripsi Data ...

a. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi ... 1) Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi ... 2) Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi ... 3) Makna Sakramen Ekaristi ... b. Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia) ... 1) Arah Dasar Pelayanan ... 2) Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat ... 4. Uji Regresi ... a. Correlations ... b. Variables entered/removedb ... c. Model summaryb ... d. ANOVAb ... e. Coefficients ...

64 64 65 69 69 71 72 74 74 75 80 87 93 94 99 106 106 107 108 109 110


(16)

xvi

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... C.Refleksi Kateketis ... D.Keterbatasan Penelitian ...

112 123 136

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 139

A. Kesimpulan ... 139

B. Saran ... 142

DAFTAR PUSTAKA ... 145

LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian (1)

Lampiran 2: Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian (2)

Lampiran 3: Instrumen Penelitian (3)

Lampiran 4: Jawaban Instrumen Penelitian (8)


(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi kognitif ... 50

Tabel 2. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi afektif ... 50

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen ... 51

Tabel 4. Hasil analisis validitas variabel X ... 56

Tabel 5. Hasil analisis validitas variabel Y ... 57

Tabel 6. Hasil analisis reliabilitas variabel X ... 58

Tabel 7. Hasil analisis reliabilitas variabel Y ... 59

Tabel 8. Hasil analisis reliabilitas variabel X dan Y ... 59

Tabel 9. Tests of Normality ... 66

Tabel 10. ANOVA ... 69

Tabel 11. Uji Homogenitas ... 71

Tabel 12. Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) ... 72

Tabel 13. Deskriptif Statistik skewness dan kurtosis ... 73

Tabel 14. Rangkuman Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi ... 74

Tabel 15. Rangkuman Deskriptif Statistik Kehadiran Dalam Perayaan Ekaristi ... 75

Tabel 16. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ... 76

Tabel 17. Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ... 77

Tabel 18. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ... 78

Tabel 19. Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ... 79


(18)

xviii

Tabel 20. Rangkuman Deskriptif Statistik Peran dan Tugas Dalam

Perayaan Ekaristi ... 80

Tabel 21. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ... 81

Tabel 22. Analisis Deskriptif Peran dan Tugas Dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ... 82

Tabel 23. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ... 84

Tabel 24. Analisis Deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ... 85

Tabel 25. Rangkuman Deskriptif Statistik Makna Sakramen Ekaristi ... 87

Tabel 26. Makna Sakramen Ekaristi (kognitif) ... 88

Tabel 27. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (kognitif) ... 89

Tabel 28. Makna Sakramen Ekaristi (afektif) ... 90

Tabel 29. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (afektif) ... 91

Tabel 30. Rangkuman Deskriptif Statistik Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) ... 93

Tabel 31. Rangkuman Deskriptif Statistik Arah Dasar Pelayanan ... 94

Tabel 32. Arah Dasar Pelayanan (kognitif) ... 95

Tabel 33. Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan (kognitif) ... 95

Tabel 34. Arah Dasar Pelayanan (afektif) ... 97

Tabel 35. Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan (afektif) ... 97

Tabel 36. Rangkuman Deskriptif Statistik Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat ... 99 Tabel 37. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif) ... 100

Tabel 38. Analisis Deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif) ... 101


(19)

xix

Tabel 40. Analisis Deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif) ... 104 Tabel 41. Correlations ... 106 Tabel 42. Variables entered/removed ...

.

107 Tabel 43. Model summary b ... 108 Tabel 44. ANOVAb ... 109 Tabel 45. Coefficientsb ... 110


(20)

xx

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Normal P-P Plot of Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi ... 67

Grafik 2. Normal P-P Plot of Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) .. 68

Grafik 3. Scatterplot dari keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) ... 70

Grafik 4. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (Kognitif) ... 77

Grafik 5. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ... 79

Grafik 6. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ... 83

Grafik 7. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ... 86

Grafik 8. Makna Sakramen Ekaristi (kognitif) ... 89

Grafik 9. Makna Sakramen Ekaristi (afektif) ... 92

Grafik 10. Arah Dasar Pelayanan (kognitif) ... 96

Grafik 11. Arah Dasar Pelayanan (afektif) ... 98

Grafik 12. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif) ... 102


(21)

xxi

DAFTAR SINGKATAN

A.Singkatan dalam Penelitian ANOVA : Analisys of Variance Dev : Deviasi

df : Digree of fredom HO : Hipotesis Nol H1 : Hipotesis Alternatif Sig : Significant

SPSS : Statistical Product and Service Solutions Std. : Standard

ZPRED : Standardized Predicted Value ZRESID : Standardized Residual

B.Singkatan Teks Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia.

Gal. : Galatia Kel. : Keluaran Kor. : Korintus


(22)

xxii Mat. : Matius

Mrk. : Markus Ptr. : Petrus Yoh. : Yohanes

C.Singkatan Dokumen Gereja

AA : Apostolicam Actuosiatem, dekrit tentang Kerasulan Awam, Dokumen Konsili Vatikan II, 8 Desember 1965.

AG : Ad Gentes, Kontitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Kegiatan Misioner Gereja, 18 November 1965.

CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.

EN : Evangelii Nuntiandi, Anjuran Apostolik Paus Paulus VI tentang Pewartaan Injil di Dunia Modern, 8 Desember 1975.

GS : Gaudium et Spes, Kontitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja di Dunia Dewasa ini, 8 Desember 1965.

LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.

SC : Sacrosantum Concilium, Konsili Suci, Kontitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Liturgi kudus, 8 Desember 1965.


(23)

xxiii C. Singkatan Lain

APP : Aksi Puasa Pembangunan Art. : Artikel

DKU : Direktorium Kateketik Umum dls. : dan lain sebagainya

DSA : Doa Syukur Agung

HAK : Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Kan. : Kanon

Km : Kilo meter

KWI : Konfrensi Waligereja Indonesia adalah Organisasi Gereja Katolik yang beranggotakan para Uskup di Indonesia

lih : Lihat

NO : Nomor

Pr : Praja

PSE : Pengembangan Sosial Ekonomi

PUMR : Pedoman Umum Misale Romawi (Institutio Generalis Missalis Romawi)

PUK : Panduan Umum Katekese ST./St : Santo/Santa


(24)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti akan membahas latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan.

A. Latar Belakang

Sebagai umat beragama ibadat merupakan tindakan pokok sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Orang beriman katolik memandang perayaan Ekaristi sebagai bentuk ibadat yang paling utama dan pokok. Perayaan Ekaristi sebagai sumber iman dan puncak seluruh hidup kristiani yang menunjuk bahwa Ekaristi tidak terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari umat. Dalam Gereja Paroki dan seluruh Gereja, Ekaristi merupakan salah satu sakramen Gereja. Seluruh sakramen Gereja berpusat pada sakramen Ekaristi. Ekaristi sebagai pelaksanaan diri Gereja di bidang Liturgi. Sebagai sakramen yang merupakan tanda dan sarana persatuan dengan Allah dan dengan sesama manusia. Ekaristi adalah Gereja dalam bentuk sakramen yang merupakan perayaan umat di mana menandakan kehadiran Tuhan dalam umat yang sungguh-sungguh dihayati dalam iman. Ekaristi menjadi bentuk ikatan dengan sesama dalam bentuk ibadat yang dasarnya berasal dari agama Yahudi, melalui Perjamuan Terahkir. Di dalam sakramen Ekaristi, Gereja merayakan dan mengenang misteri sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus dalam penyelamatan umat manusia. Perayaan Ekaristi inilah yang terus dirayakan Gereja sampai saat ini.


(25)

Sudah sejak awal Gereja merayakan Ekaristi sebagai pusat dan puncak kehidupannya. Begitu pula sejak awal berdirinya, Gereja di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul melaksanakan Ekaristi sebagai sesuatu yang penting dan dilaksanakan dalam gereja untuk mendukung perkembangan iman umat. Melihat luasanya Wilayah Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul, paroki mempunyai 9 kapel dan 1 gereja Paroki yang tersebar di beberapa daerah untuk memenuhi kebutuhan Ekaristi umat. Paroki dengan totalitas memberikan pelayanan pada umat di wilayahnya dengan segala keterbatasanya mengingat wilayah yang luas dan jumlah kapel yang cukup banyak. Gereja Paroki juga berusaha memberikan kenyamanan pada umat dalam mengikuti Peryaan Ekaristi dengan fasilitas yang mendukung dan juga melaksanakan perayaan yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa sesuai dengan situasi umat yang ada di desa. Dengan totalitas pelayanan Gereja yang diberikan oleh Paroki, Gereja Paroki mengharapkan agar setiap umat di wilayahnya atau lingkungan untuk rajin mengikuti Perayaan Ekaristi di gereja seperti yang ada pada Konsili Vatikan II yang mementingkan partisipasi aktif umat dalam perayaan itu sendiri: “Orang beriman harus yakin bahwa penampilan Gereja terutama terletak dalam peran serta penuh dan aktif seluruh umat” (SC 41; 30 dan 48). Di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung selain menjadi umat pada Perayaan Ekaristi ada juga pembagian tugas dalam Perayaan Ekaristi yang melibatkan umat. Untuk meningkatkan keterlibatan umat ada pembagian tugas yang sudah terjadwal dalam Perayaan Ekaristi yang dibagi untuk setiap lingkungan baik tugas koor, parkir, dana kolekte, persembahan dls.


(26)

Lingkungan Xaverius Siyono terdiri dari 38 keluarga dengan jumlah total umat 107 orang yang terdiri dari dewasa dan anak-anak. Dari semua gereja dan kapel yang ada di wilayah Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, umat di lingkungan Xaverius Siyono biasanya mengikuti perayaan Ekarisiti di gereja Wilayah Santo Yusup Bogor yang berjarak ± 1 Km dan gereja Paroki Santo Yusup Bandung yang berjarak ± 4 Km mengingat kedua gereja inilah yang paling dekat. Karena jumlah gereja yang banyak dan jumlah romo paroki yang hanya 2 maka di gereja wilayah Santo Yusup Bogor setiap bulan hanya diadakan Perayaan Ekaristi pada Minggu petama dan Minggu ketiga selain hari raya. Sebagian Perayaan Ekarisiti dipusatkan di gereja Paroki Santo Yusup Bandung yaitu misa hari Sabtu sore, Minggu pagi, Jumat pertama, Jumat legi, dan misa pagi harian (hari Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu).

Hidup orang beriman Katolik yang ekaristis tentu mengandaikan bahwa seseorang pernah dan mempunyai kebiasaan (habitus) untuk merayakan Ekaristi, entah setiap hari, setiap Minggu atau setiap jangka waktu tertentu. Sulit untuk menentukan dan memberi penilaian secara kasatmata apakah umat di Lingkungan Xaverius Siyono ini sudah aktif mengikuti perayaan Ekaristi atau belum. Hal ini dikarenakan umat bebas memilih untuk ikut Perayaan Ekaristi atau tidak, hadir di gereja wilayah atau di paroki, hadir pada Misa sore atau pagi, mengikuti Misa setiap hari atau tidak, rutin Misa setiap Minggu atau tidak, jumlah umat lingkungan yang mengikuti Ekaristi sulit untuk dihitung karena berbaur dengan umat yang lain sedangkan tidak ada absensi untuk perayaan Ekaristi seperti di sekolah. Dalam bertugas juga sulit untuk menentukan secara kesuluruhan umat


(27)

lingkungan apakah sudah aktif atau belum karena tidak semua umat mendapatkan tugas dan terkadang tugas hanya dilaksanakan oleh pengurus lingkungan ataupun orang-orang yang sama di setiap tugas lingkungan. Partisipasi aktif disaat menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi juga sulit untuk dinilai apakah seseorang secara serius mengikuti rangkaian Perayaan Ekaristi baik itu saat doa bersama, doa pribadi, nyanyian bersama dan jawaban-jawaban doa, karena itu berkaitan dengan pribadi masing-masing umat. Hal keaktifan inilah yang harus diketahui untuk semakin mengembangkan iman umat ke depannya, terlebih perayaan Ekaristi merupakan suatu yang sakral dan suci bagi umat katolik.

Iman tidak hanya diungkapkan dalam ibadat (liturgia) tetapi juga diwujutkan lewat perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai warga yang hidup di desa dan di tengah masyarakat umat Lingkungan Xaverius Siyono melihat bahwa pelayanan terhadap Gereja dan masyarakat menjadi sesuatu yang penting. Gotong royong dan kekerabatan menjadi tradisi yang mengakar pada pribadi orang desa. Yesus Kristus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani (Mrk. 10:45) inilah yang mendasari Gereja untuk melakukan pelayanan. Pelayanan Gereja ditujukan ke dalam, kepada sesama anggota jemaat dengan menjadi pengurus lingkungan, wilayah dan dewan paroki. Pelayanan Gereja juga terbuka ke luar, bagi masyarakat luas dengan mengutamakan mereka yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas. Gereja Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung juga menekankan pelayanan (diakonia) sebagai tugas Gereja. Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung membentuk bidang diakonia (pelayanan kemasyarakatan) terdiri dari Tim Kerja PSE, Tim Kerja Pendidikan, Tim Kerja Kesehatan, Tim Kerja


(28)

Pangruktiloyo, Tim Kerja Seni Budaya, Tim Kerja HAK (Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan), dan Tim Kerja APP. Keterlibatan umat dalam pelayanan baik di Gereja maupun dimasyarakat masih ada yang secara terpaksa ataupun sukarela, seperti pembentukan pengurus lingkungan masih tidak ada yang bersedia sehingga harus ditunjuk dan dipilih bersama, begitupun dalam pembentukan tim kerja yang lain. Apakah umat di lingkungan Xaverius Siyono sudah melibatkan diri dalam pelayanan terhadap sesama, tetangga, ataupun masyarakat di sekitar mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel di sekitarnya.

Penulis sebagai warga lingkungan St. Xaverius Siyono mempunyai kesan kepada umat bahwa ada umat yang aktif mengikuti perayaan Ekaristi dan ada juga yang sebaliknya. Padahal Ekaristi merupakan pusat dan puncak kekuatan hidup umat Kristiani harus dihayati dan dimaknai bagi diri sendiri serta kita juga diutus untuk mewartakan melalui segala tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari. Keterlibatan umat dalam pelayanan (diakonia) menjadi hal yang penting dalam mewujutkan Kerajaan Allah di dunia ini seperti yang sudah Yesus ajarkan dan wariskan kepada kita semua. Namun pada kenyataannya bagaimana keterlibatan umat dalam pelayanan tersebut apakah sudah baik atau belum. Oleh sebab itu, pada skripsi ini penulis merasa tertarik untuk meneliti apakah keakktifan umat mengikuti perayaan Ekaristi berpengaruh terhadap keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia). Maka penulis menuliskan judul Skipsi yaitu:

“PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT


(29)

LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS SIYONO KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penulisan ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana keaktifan umat Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul dalam mengikuti perayaan Ekaristi?

2. Bagaimana keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul?

3. Seberapa besar pengaruh perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah:

1. Mengetahui keaktifan umat Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul dalam mengikuti Perayaan Ekaristi.

2. Mengetahui keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.


(30)

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Memberikan data tentang keaktifan umat dalam mengikuti perayaan Ekaristi dan keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) serta pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi serta keterlibatan umat demi mengembangkan iman dalam kehidupan menggereja.

3. Memberikan sumbangan kepada Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul dalam upaya meninggkatkan keterlibatan umat mengikuti perayaan Ekaristi dan keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia).

E.Metode Penulisan

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yang didukung dengan data kuantitatif. Data diperoleh dengan menyebarkan angket kepada umat di lingkungan Xaverius Siyono paroki Santo Yusup Bandung. Data yang dibutuhkan


(31)

dikumpulkan menggunakan angket berskala yang jawabanya bersifat tertutup. Selain itu penulis juga mengembangkan refleksi pribadi dengan bantuan buku-buku pendukung.

F.Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas, penulis menyampaikan pokok-pokok sebagai berikut:

BAB I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II berisi tinjauan teoritis dan hipotesis tentang perayaan Ekaristi dan Tugas pelayanan Gereja (diakonia) yang meliputi Perayaan Ekaristi: Sakramen Ekaristi dalam Gereja Katolik, Pengertian Sakramen, Pengertian Ekaristi, Ekaristi Sebagai Perayaan Gereja, Makna Ekaristi sebagai perayaan, Partisipasi Umat dalam Perayaan Ekaristi, Dasar Sakramen Ekaristi, Makna Sakramen Ekaristi, Tata perayaan Ekaristi. Keterlibatan Umat dalam Tugas Pelayanan (diakonia): Pengertian keterlibatan, Keterlibatan Umat Sebagai Anggota Gereja, Pengertian Diakonia, Diakonia dalam Alkitab, Arah Dasar Pelayanan, Bentuk-bentuk Diakonia.

BAB III menjelaskan metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.


(32)

BAB IV menguraikan tentang hasil penelitian yang terdiri dari uji persyaratan analisis, deskripsi data hasil penelitian, uji hipotesis, pembahasan hasil penelitian, refleksi kateketik dan keterbatasan penelitian.

BAB V merupakan bagian penutup yang berisikan, kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan sekaligus menjawab permasalahan dari judul yang telah dipilih oleh penulis.


(33)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A.Kajian Pustaka

Kajian pustaka yang dipaparkan oleh penulis membahas teori berdasarkan variabel dari penulisan skripsi tentang pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Ada dua aspek yang diungkap yaitu Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yang masing-masing diduga memiliki korelasi satu terhadap yang lain.

Maka pada bagian ini, akan diulas lebih dalam apa itu Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia), kemudian akan memahami apa yang dimaksud dengan Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) secara keseluruhan.

1. Perayaan Ekaristi a. Pengertian Sakramen

Martasudjita, (2003: 61) dalam bukunya menjelaskan, kata "sakramen" dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Latin sacramentum yang menunjukkan tindakan penyucian atau pengkudusan yang pada abad ll dipakai untuk menerjemahkan kata Yunani, mysterion dalam Kitab Suci. Sacramentum bisa juga berarti “Sumpah” pengabdian diri prajurit dalam dunia militer. Kata


(34)

sacramentum sendiri dipakai untuk menerjemahkan mysterion dalam Kitab Suci. Dalam Perjanjian Lama mysterion menggambarkan Allah sendiri yang mewahyukan diri baik dalam sejarah masa kini maupun masa yang akan datang (eskatologis) atau rencana penyelamatan-Nya dalam sejarah manusia. Perjanjian Baru memahami mysterion sebagai rencana keselamatan Allah yang terlaksana dalam Yesus Kristus, sebagaimana dikatakan dalam Kol. 2:2 “… sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus”.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) (1996: 400) mendefinisikan: "sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi yang menandai, menampakkan, dan melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau dengan lebih tepat Allah yang menyelamatkan”. Sakramen itu sungguh-sungguh nyata datang dari Allah yang menyelamatkan umat-Nya. Keselamatan yang datang melalui sakramen-sakramen bisa dirasakan dengan penghayatan dalam hidup sehari-hari.

Dalam buku Kitab Hukum Kanonik (KHK, 1983: § 840) disampaikan “Sakramen merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan dan menguatkan iman”. Sakramen yang telah kita terima dalam Gereja memberikan kekuatan, menciptakan dan memperkokoh persatuan umat. Dengan begitu umat Kristiani yang menerima sakramen sungguh dipersatukan dalam Gereja dalam persekutuan Roh Kudus dan dipersatukan dengan Allah dalam kemuliaan-Nya.

Menurut dokumen Gereja Kompendium Katekismus Gereja Katolik (2009: art. 224) yang menyatakan bahwa “sakramen merupakan tanda yang mendatangkan rahmat”. Sakramen-sakramen yang kita peroleh dari Gereja


(35)

sungguh memberikan rahmat yang dapat dirasakan yakni kedamaian, ketentraman, persaudaraan, kerukunan, kasih sesama, dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi yang menandai, menampakkan dan melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau dengan lebih tepat Allah yang menyelamatkan. Sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi dapat dilihat dalam Gereja. Sakramen menandakan, menampakkan dan melaksanakan perintah Tuhan sebelum wafat dan kebangkitan-Nya. Sakramen ini menunjukkan suatu kesatuan, ikatan cinta kasih yang sungguh dipenuhi oleh rahmat karunia Roh Kudus. Hal ini menjadi peristiwa konkret yang penulis lihat, terima dan ini sungguh memberikan rasa kedamaian, kebahagian, kesatuan, dan persaudaraan yang terjadi dalam hidup.

b. Pengertian Ekaristi

Dalam buku Ekaristi: Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral (Martasudjita, 2005: 28) menjelaskan tentang arti Ekaristi yang berasal dari bahasa Yunani eucharistia atau puji syukur. Eucharistia merupakan kata benda yang berasal dari kata kerja bahasa Yunani eucharistein yang berarti memuji dan mengucap syukur. Eucharistein dalam Perjanjian Baru, terdapat dalam Mat. 26:27; Luk. 22:19.20 digunakan bersama-sama dengan kata eulogein Mat. 26:26: 1Kor. 10:16 yang berarti memuji-bersyukur. Pengertian ini digunakan untuk menerjemahkan kata dari bahasa Ibrani barekh yang artinya memuji dan memberkati. Barekh atau berakhah dalam tradisi liturgi Yahudi dipergunakan dalam konteks doa berkat perjamuan yang berisi pujian, syukur, dan permohonan.


(36)

Doa berkat dalam tradisi Yahudi berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi yakni doa berkat atas roti dan piala. Dengan demikian Ekaristi dapat dimengerti sebagai doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi.

Bapa Gereja Santo Ignatius dari Antiokia berpendapat Ekaristi itu membangun kesatuan Gereja. Bilamana orang menerima Ekaristi, maka akan disatukan dengan Yesus Kristus. Ekaristi bukanlah barang atau benda melainkan peristiwa dan sarana untuk identifikasi dengan Kristus. Santo Yustinus juga berpendapat Ekaristi adalah kurban rohani sebab Ekaristi itu adalah doa yang benar dan pujian syukur yang tepat. Ekaristi itu merupakan kenangan akan penderitaan Yesus, sekaligus akan penciptaan dan penebusan. Dalam kenangan tersebut, peristiwa inkarnasi juga dihadirkan. Santo Irenius juga berpendapat bahwa Ekaristi merupakan kurban pujian syukur. Dia berpendapat demikian karena dalam Ekaristi diungkapkan pujian-syukur atas pencipataan, tentu saja atas peristiwa penebusan Yesus Kristus (Martasudjita, 2005: 28).

Ekaristi dari dokumen Gereja dalam Kompendium Katekismus Gereja Katolik (KWI, 2009: 99) menyebutkan Ekaristi sebagai kurban tubuh dan darah Tuhan Yesus sendiri yang ditetapkan-Nya untuk mengabadikan kurban salib selama perjalanan waktu sampai kembali-Nya dalam kemuliaan. Seluruh perjalanan hidup Yesus diabadikan di dalam Gereja. Gereja menjadi tempat yang dipercaya oleh-Nya untuk mengabadikan kenangan wafat dan kebangkitan-Nya. Hal ini menjadi tanda bahwa di dalam Ekaristi terlihat adanya kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan paskah, di mana rahmat dan jaminan kemuliaan yang akan datang dicurahkan kepada umat-Nya.


(37)

Ekaristi dalam Kitab Hukum Kanonik (1983: kan. 899 § l) merupakan tindakan Kristus sendiri dan Gereja: di dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan diri-Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya.

Berdasarkan pengertian di atas diketahui bahwa pengertian Ekaristi adalah sebagai doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan untuk membangun kesatuan Gereja dan dengan Yesus Kristus. Ekaristi itu merupakan kenangan akan penderitaan Yesus, sekaligus akan penciptaan, penebusan, peristiwa kemuliaan dan juga merupakan kurban pujian syukur. Ekaristi sebagai kurban tubuh dan darah Tuhan Yesus sendiri yang ditetapkan-Nya untuk mengabadikan kurban salib selama perjalanan waktu sampai kembali-Nya dalam kemuliaan. Melalui Ekaristi ada kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan paskah, di mana rahmat dan jaminan kemuliaan yang akan datang dicurahkan kepada umat-Nya. Ekaristi sebagai tindakan Kristus sendiri dan Gereja: di dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan diri-Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya.

c. Makna Ekaristi sebagai perayaan

Rob van Kessel (1997:35-36) menyebutkan bahwa liturgi sebagai perayaan dan kenangan akan misteri kristus yaitu bagaimana Allah


(38)

menyelamatkan manusia. Orang kristiani dalam pertemuan merayakan Perjamuan selalu mengadakan anamneses, yaitu kenangan akan hidup, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Kenangan yang membebaskan inilah yang menjadi fokus pada umat.

Martasudjita (2005: 105) dalam bukunya menyebutkan bahwa Ekaristi merupakan perayaan. Perayaan dari bahasa Latin celebratio dari kata kerja celebrare yang banyak memiliki arti seperti: merayakan, mengunjungi, meramaikan, memuji, memasyurkan, dls, sehingga dasar dari perayaan selalu berunsur banyak, plural. Dalam pengertian teologis-liturgis ada tiga arti pokok dari kata perayaan Martasudjita (2005: 106-108) sebagai berikut:

 Segi kebersamaan. Perayaan merupakan kegiatan bersama, subjek perayaan Ekaristi adalah Kristus dan bersama seluruh Gereja. Konsili Vatikan ke II menegaskan “upacara-upacara liturgi bukanlah tindakan perorangan, melainkan perayaan Gereja sebagai sakramen kesatuan” (LG 26). Perayaan Ekaristi selalu bersifat resmi, umum, eklesial (artinya menghadirkan seluruh Gereja). Sehingga kapanpun dan dimanapun Ekaristi merupakan perayaan bersama dari Kristus dan seluruh Gereja-Nya.

 Segi partisipatif. Perayaan menunjuk makna keterlibatan atau partisipasi dari seluruh hadirin. Ekaristi menuntut partisipasi sadar dan aktif dari seluruh umat beriman (SC 14). Orang yang melakukan dengan sadar tahu dengan yang Ia perbuat, maka umat beriman perlu memahami seluruh makna perayaan Ekaristi, termasuk arti semua simbolnya. Kata aktif menunjuk keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya. Umat beriman diharapkan agar merayakan perayaan Ekaristi bukan sebagai penonton yang bisu, melainkan bisa


(39)

memahami misteri yang dirayakan dengan baik dan ikut serta secara penuh, khidmat, dan aktif (SC 48). Keterlibatan tersebut dilakukan mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga sesudah perayaan, yakni dengan menghasilkan buah-buah perwujudan iman.

 Segi kontekstual. Perayaan dilaksanakan menurut situasi dan kondisi setempat di mana unsur kebutuhan, situasi, dan tantangan zaman, unsur-unsur budaya lokal ikut mempengaruhi sebuah perayaan. Ekaristi sebagai perayaan seluruh Gereja juga dirayakan menurut gaya dan model penghayatan setempat. Para Bapa Konsili Vatikan II sangat mendorong berbagai penyesuaian liturgi, termasuk dalam hal inkulturasi liturgi, tentu saja asalkan selaras dengan hakikat semangat liturgi yang asli dan sejati (SC 37). Sehingga perayaan Ekaristi mesti menjawab kebutuhan dan kerinduan aktual dan kontekstual dari umat beriman setempat.

d. Dasar-dasar Perayaan Ekaristi

1)Paskah Yahudi Sebagai Kenangan akan Pembebasan dari Mesir (Eksodus) Kenangan adalah peristiwa yang menentukan perjalanan hidup bersama terlebih bagi sebuah bangsa. Bagi bangsa Israel kenangan yang tak dapat dilupakan adalah peristiwa pembebasan dari Mesir. Peristiwa pembebasan dari Mesir yang tertulis dalam Kitab Keluaran menjadi sangat penting karena diikuti oleh penggambaran di padang Gurun dan pembentukan bangsa Israel sebagai umat Allah dalam ikatan perjanjian bangsa Israel dipilih menjadi umat Israel yang Kudus oleh Yahwe. (Prasetyantha, 2008: 19).


(40)

Kenangan akan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dipandang sebagai awal dari pembentukan umat dan agama Israel yang kemudian dirayakan setiap tahun pada perayaan Paskah yang jatuh pada musim semi, yaitu pada tanggal 14 bulan Nisan (sekitar Bulan Maret April). Acara pokok dalam perayaan Paskah adalah pembersihan dan pembakaran semua ragi yang dilakukan pada pagi hari tanggal 14 bulan Nisan, dan penyembelihan binatang kurban yang dilakukan di Bait Allah. Dan setelahnya diadakan Perjamuan Paskah yang diadakan secara berkelompok (Prasetyantha, 2008: 22).

Perayaan Ekaristi Gereja berakar pada tradisi perjamuan makan (Paskah) Yahudi. Adapun Inti pokok tradisi perjamuan makan Yahudi adalah doa sebelum perjamuan yang berisi doa syukur atas Roti, perjamuan makan, lalu doa sesudah perjamuan yang berisi doa syukur atas Piala sebagai bentuk “berkat perjamuan” (Martasudjita, 2003: 273).

2)Perkembangan Perayaan Paskah dan Roti Tak Beragi

Perayaaan Paskah mempunyai akarnya pada tradisi para gembala, sedangkan perayaan Roti Tak Beragi pada mulanya berakar pada perayaan di lingkungan para petani. Bangsa Israel menyatukan kedua perayaan itu dan memberi makna teologis yang khas bangsa Israel. Hari raya Paskah dan Roti Tak beragi memiliki sejarah yang sangat panjang. Secara kronologis, umat Israel menempatkan titik awal terjadinya pada peristiwa Keluaran dari Mesir. Hari Raya Paskah dan Roti Tak Beragi bersama-sama diberi nama perayaan Paskah. (Prasetyantha, 2008: 22).


(41)

3)Perjamuan Paskah Yahudi di Zaman Yesus

Perayaan Paskah tetap menjadi perayaan keagamaan Yahudi yang utama pada zaman Yesus. Paskah masih dilaksanakan pada tanggal 14 bulan Nisan. Pada pagi hari, umat mengumpulkan semua ragi, membawanya ke Bait Allah untuk dibakar bersama-sama oleh para imam. Dan pada sore hari dilaksanakan penyembelihan kambing dan domba yang dilakukan di Bait Allah, dan setelah matahari terbenam dimulailah perjamuan Paskah yang dilaksanakan di dalam keluarga atau di dalam kelompok, dengan cara mengelilingi meja Paskah dengan jumlah paling sedikit sepuluh orang. Namun jika di dalam satu keluarga tidak memenuhi jumlah minimal tersebut, mereka dapat mengundang keluarga lain untuk bergabung. Adapun tujuannya yaitu agar anak domba Paskah dapat disantap sampai habis, tanpa sisa. Sesuai dengan peraturan seluruh daging kurban harus habis, dimakan dan tulang-tulangnya dibakar. Adapun peserta perjamuan biasanya memakai pakaian putih, menyantap makanan dengan setengah berbaring mengitari meja perjamuan yang berurkuran rendah yang dipimpin oleh kepala keluarga (Prasetyantha, 2008: 25).

Di dalam Perjanjian Lama peraturan tentang perjamuan Paskah ini dapat kita temukan pada Kel. 12: 1-13: 6. Macam-macam makanan yang disantap di dalam perjamuan Paskah mempunyai maknanya masing-masing. Semuanya dikaitkan dengan peristiwa keluaran dari Mesir (eksodus). Anak domba Paskah dipakai sebagai kenangan akan belas kasih Allah yang telah “melewati” rumah rumah nenek moyang Israel di tanah Mesir dan tidak membinasakan anak-anak sulung mereka (Kel. 12:27). Adapun beberapa lambang yang digunakan dalam


(42)

Paskah yang dapat dilihat antara lain: sayur pahit melambangkan kondisi perbudakan yang membawa kepahitan hidup bangsa Israel karena bangsa Mesir (Kel. 1:14) sedangkan Roti tak Beragi melambangkan penderitaan di masa lalu dan dikaitkan dengan situasi yang tergesa gesa ketika bangsa Israel hendak meninggalkan Mesir setiap perlambangan mengalami perubahan sesuai dengan zamannya yang semakin rohani (Prasetyantha, 2008: 28).

4)Perjamuan Malam Terakhir Yesus

Dalam buku Ekaristi dalam Hidup Kita (Prasetyantha, 2008: 29), mengatakan perjamuan Tuhan sudah menjadi salah satu faktor utama yang meneguhkan ikatan persaudaraan antar anggota jemaat dan antar komunitas Gerejani, sejak berkembangnya jemaat kristiani. Perjamuan Tuhan menjadi sarana utama untuk menyatukan umat dengan Kristus Sang Penebus. Perjamuan malam terakhir Yesus dengan para Rasul dikisahkan dalam Injil Sinoptik. Kisah tentang perjamuan malam terakhir dimulai dengan pertanyaan para rasul kepada Yesus mengenai tempat untuk mengadakan perjamuan Paskah bagi mereka. Dari jawaban Yesus dapat kita duga bahwa tampaknya Dia sudah merencanakan hal itu dan sudah menghubungi salah seorang yang bersedia menyediakan tempat bagi mereka di dalam kota (Mat. 26: 18). Injil sipnotik Matius, Markus, Lukas dan Yohanes sepakat menganggap perjamuan malam terakhir Yesus sebagai perjamuan Paskah.


(43)

e. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi

Martasudjita (2005:108) dalam bukunya menjelaskan bagian-bagian manakah yang dapat menjadi perhatian utama partisipasi aktif umat dalam Perayaan Ekaristi yaitu sebagai berikut:

 Partisipasi umat beriman diharapkan secara sadar dan aktif dalam seluruh Perayaan Ekaristi, mulai dari persiapan, saat pelaksanaan, dan juga saat pengamalan misteri iman itu dalam kehidupan sehari-hari (SC 14 dan 48). Melalui kehadiran dan keikutsertaannya dalam seluruh bagian Perayaan Ekaristi, umat beriman berpartisipasi aktif. Umat dianjurkan ikut merayakan Ekaristi sejak awal hingga akhir karena Perayaan Ekaristi karena merupakan satu kesatuan tindakan ibadat (SC 56). Partisipasi sadar dan aktif itu dituntut oleh hakikat liturgi sendiri yang merupakan perayaan iman dari umat beriman sebagai “bangsa terpilih, imamat rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri” (1 Ptr. 2: 9).

 Dalam liturgi partisipasi sadar dan aktif umat beriman dilaksanakan menurut “tingkatan, tugas, serta keikutsertaan mereka” (SC 26). Artinya, dalam menjalankan partisipasi tersebut, masing-masing umat beriman “menjalankan dan melakukan seutuhnya, apa yang menjadi perannya menurut hakikat perayaan serta kaidah-kaidah liturgi” (SC 28). Dengan kata lain, partisipasi sadar dan aktif seluruh umat beriman harus dilaksanakan sesuai dengan peran dan tugas masing-masing. Pembagian peran dan tugas dalam kehidupan bersama atau suatu perayaan merupakan sesuatu yang wajar dan biasa. Yang


(44)

paling penting ialah koordinasi dan pengetahuan keterampilan masing-masing menurut tugasnya.

 Umat beriman juga ada yang dipilih sebagai petugas-petugas liturgi yang ambil bagian dalam pelayanan liturgi bagi seluruh umat beriman. Mereka itu antara lain lektor, akolit, pelayan komuni tak lazim, pemazmur, paduan suara atau kor, petugas musik, koster, komentator, kolektan, penyambut jemaat, seremoniarius, dan sebagainya (lih. PUMR 98-107).

 Sedangkan kesempatan partisipasi aktif umat yang tidak terlibat dalam petugas liturgi ialah aklamasi dan jawaban-jawaban umat terhadap salam dan doa-doa imam (PUMR 35), Pernyataan Tobat, Syahadat, Doa Umat, Doa Bapa Kami (PUMR 36). Umat selurus sebaiknya juga ikut terlibat dalam pengucapan atau menyanyikan: nyanyian Kemuliaan, refren Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil (dengan atau tanpa alleluia), nyanyian persiapan persembahan, Kudus, aklamasi anamnesis, nyanyian pemecahan Hosti (Agnus Dei), madah pujian sesudah komuni, dan nyanyian penutup (PUMR 37).

f. Makna Sakramen Ekaristi

1) Ekaristi sebagai Ungkapan Cinta Kasih Yesus yang Sehabis-habisnya

Kematian Yesus di kayu salib mengungkapkan cinta kasih-Nya kepada para murid serta seluruh umat manusia demi persatuan dengan Allah. Ia mengorbankan diri di kayu salih demi memenuhi karya keselamatan dari Allah bagi umat-Nya. Ia memiliki jiwa pengorbanan yang sungguh luar biasa dan memiliki kasih yang sungguh total terhadap sahabat-sahabat-Nya. Hal ini dapat dilihat dalam Yoh. 15:13 yang berbunyi “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya”.


(45)

Yesus memberikan teladan bagaimana memberikan kasih terhadap sesama. Yesus mengajarkan nilai cinta kasih yang sungguh-sungguh menyentuh hati bagi sahabat-sahabat-Nya tiada kasih yang sempurna selain kasih yang rela memberikan nyawa-Nya untuk orang yang dikasihi-Nya.

Yesus memberikan anugerah cinta kasih yang tanpa batas kepada para murid serta umat-Nya. Yesus telah memberikan kemenangan sejati dan keselamatan bagi semua orang, oleh sebab itu untuk mengenang anugerah-Nya, Gereja mengabadikan dan mengenang-Nya dalam Ekaristi Suci. Ekaristi menjadi suatu kenangan akan anugerah cinta kasih yang mendalam dan memiliki kekuatan untuk hidup rohani yang bersumber dari Allah. Ekaristi disebut Sakramen cinta kasih, lambing kesatuan baik dengan Allah maupun dengan warga Gereja sendiri (Martasudjita, 2005: 295-296).

Yesus selama hidup menumpahkan cinta kasih-Nya yang tanpa batas atau sehabis-habisnya kepada para murid-Nya. Hal ini tersirat dalam Yoh. 13:1 yang berbunyi "sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti la senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang la mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Ia memberikan pelayanan dengan kasih yang sungguh luar biasa. Ia mengasihi murid-murid-Nya tanpa batas dan menyayangi mereka sampai akhir hayat. Yesus memberikan kasih-Nya secara total kepada mereka sampai pada kesudahan dan la rela memberikan nyawa-Nya demi keselamatan para murid serta seluruh umat beriman. Ekaristi jauh melampaui batas-batas orang-orang yang hadir, tetapi dengan seluruh Gereja dan bahkan seluruh umat manusia.


(46)

Dalam perayaan Ekaristi, hidup Allah melalui Kristus dibagikan lewat misteri roti yang dipecah dan dibagikan dalam arti harus menderita dan membagikan hidupnya. Namun dalam perayaan Ekaristi pula, umat beriman saling berbagi dalam patisipasi seluruh umat Gereja dan khususnya umat yang hadir dengan imam dan petugasnya. Setelah Misa kita diutus untuk berbagi yang kita alami selama perayaan Ekaristi tadi. Kita yang memperoleh hidup Allah secara cuma-cuma, kini kita harus mau membagikan rahmat hidup Allah kepada sesama kita, baik keluarga maupun masyarakat kita. Berbagi bagi Gereja dan masyarakat, berbagi pula terhadap mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir. Berbagai bentuk pengorbanan kita persis perutusan dari Ekaristi. Kita yang menerima hidup Tuhan yang dibagikan, kita juga diundang untuk berani berbagi kepada sesama, entah apapun bentuknya itulah wujut pelayanan kita kepada Allah dan sesama (Martasudjita, 2012: 124).

2) Ekaristi sebagai Perjamuan yang Mempersatukan Umat dengan Allah, Umat dengan Umat

Pada zaman dahulu perjamuan adalah pengalaman kebersamaan yang paling mendalam dengan para peserta perjamuan dan sekaligus dengan Allah (Grun, 1998: 29). Perjamuan ini menunjukkan bahwa Allah mengundang dan mengajak para murid serta umat untuk berkumpul bersama dengan-Nya menjadi satu kesatuan keluarga besar. Perjamuan ini membuat umat merasakan kerinduan untuk berkumpul bersama. Semua ini menjadi tanda bahwa Allah solider atau peduli dengan umat, dan umat peduli dengan sesama dalam suatu kebersamaan. Tuhan Yesus sendiri Bersabda “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Mat. 18: 20).


(47)

Konsili Vatikan II mengajarkan Ekaristi sebagai perjamuan Paskah (SC 7). Hal ini dimengerti dalam keseluruhan perayaan Ekaristi sehingga Ekaristi menjadi tempat untuk mengenang seluruh karya keselamatan Yesus Kristus yang berakhir dengan wafat dan kebangkitan-Nya (Martasudjita, 2005: 297-298).

Umat dalam mengikuti perayaan Ekaristi diajak untuk bersatu dengan Allah melalui terang Roh Kudus (koinonia). Koinonia merupakan bentuk keterlibatan umat untuk bersatu dengan Allah melalui Ekaristi dan membentuk suatu persaudaraan antar umat beriman dengan terang Roh Kudus. Dalam LG 7 dinyatakan “Dalam pemecahan Ekaristi kita secara nyata ikut serta dalam tubuh Tuhan; maka, kita diangkat untuk bersatu dengan Dia dan bersatu antara kita”. Hal ini menjadi tempat dihimpunnya persatuan antara umat dengan Allah, umat dengan umat yang membentuk suatu Gereja. Allah selalu hadir di tengah hidup umat dalam setiap perkumpulan yang melibatkan kehadiran-Nya (Martasudjita, 2005: 358).

3) Ekaristi sebagai Permohonan Seruan datang-Nya Karunia Roh Kudus (Epiklese)

Martasudjita (2005: 357-358) di dalam bunya menjelaskan Epiklese merupakan bagian pokok dalam Doa Syukur Agung (DSA). Hal ini merupakan faktor utama terjadinya karya keselamatan Allah yang terlaksana dalam diri Yesus Kristus. Keselamatan yang datang tidaklah datang dengan begitu saja tetapi ada yang membawa atau mengkaruniakannya yaitu Roh Kudus. Roh Kuduslah yang membuat keselamatan itu dapat sampai pada semua orang beriman. Pada waktu Ekaristi imam dan umat berdoa bersama memohon kepada Allah supaya mengkuduskan persembahan yang berupa roti dan anggur melalui Roh-Nya agar


(48)

menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Di sinilah karunia Roh Kudus sungguh bekerja dan memberikan hidup bagi umat-Nya yang telah dikasihi oleh Allah. Tanpa kehadiran Roh Kudus keselamatan yang telah dipercayakan di dalam Gereja tidak terjadi dan rencana keselamatan Allah hanya terlihat abstrak tanpa ada perwujudan yang nyata. Berkat karya Roh Kudus rencana Keselamatan Allah sungguh-sungguh terjadi dalam diri Kristus dan di dalam Gereja.

Dalam Epiklese terkandung doa permohonan untuk Roh Kudus supaya turun untuk mengkuduskan roti dan anggur sebagai Tubuh dan Darah Kristus dan mengkuduskan umat Allah yang sungguh beriman. Berkat Roh Kuduslah umat Allah yang beriman memperoleh kesatuan diri dengan Allah melalui Tubuh dan Darah Kristus. Dengan demikian umat yang telah dikuduskan melalui karya Roh Kudus memperoleh hubungan yang mesra dengan Allah dan umat menjadi buah karya Roh Kudus yang telah disucikan atas segala perbuatan yang baik (Martasudjita. 2005: 358).

4) Ekaristi Memampukan Kita Untuk Tinggal Dalam Kristus

Yesus di dalam injil Yohanes 1:39 bersabda: “Marilah dan kamu akan melihatnya. Mereka pun datang dan melihat di mana la tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama sama dengan Dia". Yesus mengundang para murid untuk tinggal bersama Dia. Yesus mengundang mereka untuk masuk dan bersatu dalam persekutuan dengan-Nya. Hal ini bertujuan agar para murid mengalami, merasakan, menghidupi dan mengalami sendiri misteri pribadi dan hidup Kristus. Maka dengan demikian para Murid memiliki suatu pengalaman pribadi tinggal


(49)

bersama Kristus dan pengalaman itu menjadi suatu misi dalam perutusan dalam mewartakan kabar gembira keseluruh dunia (Martasudjita, 2012: 21).

Pengalaman pribadi para murid masuk dan tinggal bersama Kristus menjadi tujuan utama dari seluruh hidup umat beriman. Pengalaman pribadi ini menjadi salah satu wujud kesaksian untuk bersatu dengan Tuhan yang menjadi ujung tombak dalam bersaksi bagi orang lain. Hal ini nampak di dalam 1 Yoh. 1: 1-3, Perikop ini mengungkapkan pengalaman tinggal dalam Kristus yang terlihat dalam pernyataan berikut: apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hal ini menunjukkan suatu kesatuan dan pengalaman iman yang luar biasa. Pengalaman tinggal bersama-Nya membuat kita sadar bahwa hidup bersama-Nya membawa suatu anugerah yang terindah, kedamain cinta kasih, dalam seluruh hidup Kristus. Pengalaman inilah yang harus kita bawa bagi orang lain dalam hidup bersama di tengah-tengah dunia (Martasudjita, 2012: 22).

Peristiwa tinggal bersama Kristus terwujud di dalam Ekaristi. Di dalam Ekaristi Yesus menjadi roti hidup yang diserahkan bagi umat-Nya. Roti hidup ini memberikan kehidupan bagi umat dimanapun berada. Melalui Ekaristi umat diajak untuk masuk dan bersatu di dalalm misteri Ekaristi, yakni mengenangkan misteri wafat dan kebangkitan-Nya. Peristiwa tinggal bersama Kristus terwujud dalam penyambutan Komuni Suci. Kita merayakan Ekaristi, menyambut tubuh dan darah-Nya dalam Komuni Suci menjadi tanda bahwa kita “tinggal di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita” (Martasudjita, 2012: 23).


(50)

5) Ekaristi sebagai Sumber untuk Memperoleh Kekuatan Hidup Umat dalam Menghadapi Persoalan Hidup

Ekaristi merupakan sumber kekuatan orang Kristiani. Dengan Ekaristi umat Kristiani memperoleh kekuatan untuk menghadapi masalah hidup sehari-hari (Martasudjita, 2012: 57). Dalam kehidupan sesehari-hari-sehari-hari umat akan dihadapkan dengan permasalahan hidup yang kompleks. Dengan begitu umat tentunya ingin mencari jalan keluar dari permasalahan dan ingin memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Untuk itulah umat Kristiani selalu merayakan Ekaristi untuk menimba kekuatan dari Allah dalam menghadapi segala rintangan yang ada. Selain itu juga umat dapat memperoleh kekuatan untuk dapat mewartakan kabar gembira dari Allah kepada seluruh bangsa.

6) Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja

Martasudjita (2003; 297) mengatakan bahwa, Ekaristi tidak hanya pusat seluruh liturgi Gereja, tetapi juga menjadi sumber dan puncak kehidupan Gereja. Dalam hal ini LG art. 11 (Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili vatikan II tentang Gereja) mengatakan demikian:

“Dengan ikut serta dalam kurban Ekaristi, sumber dan puncak seluruh hidup kristiani, mereka mempersembahkan Anak Domba Ilahi dan diri sendiri bersama dengan-Nya kepada Allah: demikianlah semua menjalankan peranannya sendiri dalam perayaan liturgis. Baik dalam persembahan maupun dalam komuni suci, bukan dengan campur baur, melainkan masing-masing dengan caranya sendiri. Kemudian, sesudah memperoleh kekuatan dari tubuh Kristus dalam perjamuan Suci, mereka secara konkret menampilkan kesatuan Umat Allah, yang oleh sakramen mahaluhur itu dilambangkan dengan tepat dan diwujudkan secara mengagumkan”.

Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani menunjukkan sebuah pemahaman dari Konsili Vatikan II, yang tidak dapat


(51)

memisahkan Ekaristi dengan Kehidupan sehari-hari. Hidup sehari-hari memperoleh kekuataan dan dasarnya dari Ekaristi sebagai sumber. Selain itu Ekaristi juga menjadi puncak dari seluruh kegiatan umat Kristiani. Artinya, semua bidang kehidupan yang dijalani umat Kristiani tertuju dan mengarah kepada Ekaristi sebagai puncaknya.

g. Tata perayaan Ekaristi

Perayaan Ekaristi terdiri atas dua bagian pokok, yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi, dan kedua bagian pokok itu diapit oleh Ritus Pembuka sebagai bagian yang mempersiapkan dan Ritus Penutup sebagai bagian yang menutup. Keempat bagian tersebut berhubungan begitu erat sehingga seluruhnya menjadi satu tindakan ibadat (SC 56).

Martasudjita (2005: 118) menjelaskan,Ritus pembuka memiliki tujuaan untuk mempersatukan dan mempersiapkan umat agar mereka dapat mendengarkan Sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus pembuka dapat dihilangkan atau dilaksanakan secara khusus apabila Misa didahului perayaan lain, asalkan sesuai dengan kaidah buku liturgi (PUMR 45). Bagian-bagian dalam Ritus pembuka biasanya ada perarakan masuk, penghormatan altar dan pendupaan, tanda salib, salam, pengantar, tobat, Kyrie (Tuhan Kasihanilah), Gloria (Kemuliaan), dan doa pembuka.

Liturgi Sabda bersama Liturgi Ekaristi merupakan dua bagian pokok dari Perayaan Ekaristi. Liturgi Sabda ada dua struktur, yakni Pewartaan Sabda Allah dan Tanggapan umat atas Sabda Allah. Terdapat dialog perjumpaan antara Allah


(52)

yang bersabda dan umat yang mengggapi Sabda Allah. Pewartaan Sabda Allah dilaksanakan dalam pembacaan Kitab Suci dan Homili yang memperdalam sabda Allah itu. Tanggapan umat atas Sabda Allah itu terungkap melalui Mazmur Tanggapan dan Bait Pengantar Injil, serta Syahadat dan Doa Umat yang memperdalam tanggapan umat tersebut (Martasudjita, 2005: 133).

Liturgi Ekaristi menjadi pusat seluruh perayaan Ekaristi, di dalamnya terdapat kekhasan dan keagungan, tanpa ini suatu perayaan tidak bisa disebut Perayaan Ekaristi. Doa Syukur Agung menjadi pusat dan puncak seluruh Perayaan Ekaristi (PUMR 30 dan 78). Struktur liturgi Ekaristi berakar dan berpangkal tolak dari perayaan perjamuan malam terakhir Yesus bersama para murid. Gereja melaksanakan menurut perintah Tuhan “Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku” (Luk 22: 19). Yang dikenang Gereja adalah misteri karya penyelamatan Allah yang terlaksana melalui wafat dan kebangkitan Kristus. Liturgi Ekaristi dibagi menjadi tiga hal pokok yaitu persiapan persembahan, Doa Syukur Agung dan pemecahan roti serta komuni (Martasudjita, 2005: 143).

Bagian terakhir dari Perayaan Ekaristi adalah Ritus Penutup yang berguna untuk menutup dan mengantar umat beriman untuk kembali ke perjuangan hidup sehari-hari dan menjalankan perutusanya di dunia. Inti pokok Ritus Penutup ini adalah Berkat dan Pengutusan sebelumnya bisa disampaikan pengumuman serta ada perarakan keluar. Berkat mengungkapkan bahwa Tuhan sungguh hadir dan menyertai umat-Nya, dengan menerima berkat kita dianugrahi kesatuan hidup dengan persekutuan Allah Tritunggal. Berkat memungkinkan kita untuk melaksanankan tugas perutusan. Pengutusan mengharapkan kita untuk


(53)

melaksanakan atau menghadirkan apa yang telah kita rayakan dalam Misa Kudus di dunia. Dalam teks TPE 2005 pengutusan diawali dengan pernyataan “Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai”, dan umat menjawab: “Syukur kepada Allah”. Kemudian disampaikan pengutusan itu: “Marilah pergi! Kita diutus”, dan umat menjawab “Amin” (Martasudjita, 2005: 212).

2. Keterlibatan Umat dalam Tugas Pelayanan Gereja (Diakonia) a. Pengertian keterlibatan

Menurut Dua Gete (1975: 9) keterlibatan adalah suatu sikap manusia untuk mencurahkan tenaganya serta perhatiannya sepenuh-penuhnya, dengan jiwa raga, kepada suatu pekerjaan atau usaha. Keterlibatan mengandung unsur kehendak, akal budi dan perasaan. Jika ketiganya selaras dan maksimal akan terwujut keterlibatan yang maksimal.

Pengertian Keterlibatan menurut Kompedium Katekisimus Gereja Katolik (art. 1913) diartikan sebuah pengabdian yang sukarela dan luhur dari pribadi-pribadi dalam peranannya semua orang harus turut serta dalam peningkatan kesejahteraan umum. Keterlibatan dilaksanakan secara sukarela oleh setiap pribadi, keinginan yang timbul dari dalam dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara sukarela karena keinginan dari dalam diri untuk memberikan tenaga, pikiran dan kemampuan pada suatu pekerjaan atau usaha selaras dengan kehendak, akal budi dan perasaan.


(54)

b. Keterlibatan Umat Sebagai Anggota Gereja

Prasetya (2003: 40) menjelaskan bahwa dalam kehidupannya sebagai umat berima Katolik, berdasarkan sakramen Baptis dan Krisma serta aneka karunia yang diterimanya dari Allah, kaum awam diharapkan mau mengambil bagian dalam tugas perutusan Yesus Kristus sebagai imam, nabi, dan raja, dikatakan juga dalam Konsili Vatikan II “Kaum beriman kristiani, yang berkat Baptis telah menjadi anggota Tubuh Kristus, terhimpun menjadi Umat Allah, dengan cara mereka sendiri ikut mengemban tugas imamat, kenabian dan rajawi Kristus” (LG 31).

Keterlibatan kaum awam ke dalam Gereja ini dimaksudkan agar Gereja Katolik hidup dan berkembang, serta menghasilkan buah yang berkelimpahan bagi seluruh umat beriman Katolik. Berperan serta dalam tugas Kristus sebagai Imam, Nabi dan Raja, kaum awam berperan aktif dalam kehidupan dan kegiatan Gereja. Keterlibatan kaum awam dalam upaya untuk mengembangkan Gereja Katolik tampak secara nyata dalam kegiatan liturgi, kegiatan pewartaan, dan kegiatan penggembalaan anggota Gereja. Keterlibatan kaum awam dalam tugas-tugas ini hendaknya dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab, secara maksimal dan optimal, disertai usahanya untuk memupuk aneka keutamaan hidup "Oleh karena itu janganlah mereka berhenti memupuk dengan tekun sifat-sifat dan keutamaan-keutamaan sesuai dengan keadaan-keadaan itu yang telah mereka terima, dan mengamalkan karunia-karunia yang telah mereka terima dari Roh Kudus" (AA 4). Kaum awam dan Hierarki diharapkan dapat saling bekerjasama dengan semangat kemitraan (Prasetya 2003: 42-43).


(55)

c. Pengertian pelayanan (Diakonia)

Anne Hommes, MSW dalam buku yang berjudul Spiritualitas dan Pelayanan (2012: 1) mengartikan pelayanan sebagai "perbuatan yang baik". Kaum Kristen dapat mengabdi kepada Kerajaan Allah sebagaimana orang-orang Indonesia dapat mengabdi kepada tanah airnya. Di samping arti pengabdian ada makna yang lain, yaitu bantuan yang diberikan untuk orang lain.

Hardawiryana (1977: 11) menyebutkan bahwa pelayanan ialah bentuk pengabdian tertentu yang diterima atau diakui dalam lingkup jemaah tertentu. Bentuk pelayanan bersifat resmi dan banyak umat menjalankan pengabdian tanpa diakui secara explisit dan formal.

Ardisubagyo (1987: 30) menjelaskan bahwa kata diakonia biasanya diartikan sebagai pelayanan. Pelayanan Gereja didasari oleh Yesus sendiri, Sang Kepala Gereja “Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani (Mrk. 10: 45).

d. Diakonia dalam Kitab Suci

1) Kepekaan dan Tanggung Jawab Sosial dalam Perjanjian Lama

Kepedulian dan sikap Allah terhadap ketidakadilan sosial terlihat dalam Keluaran 2:23-25, 3:7-10. Dalam bacaan itu kita dapat melihat, Ia memperhatikan sungguh-sungguh kesengsaraan umat-Nya, Ia mendengarkan seruan mereka, Ia mengetahui penderitaan mereka, la turun untuk melepaskan umat-Nya dan la mengutus Musa untuk menjalankan misi-Nya. Membebaskan bangsa Israel dari perbudakan (Widyatmadja, 2009: 45).


(1)

(20)

3 5 5 3 16 2 1 3 1 4 1 4 3 2 21 4 4 5 3 5 4 25 62 5 5 10 3 3 3 5 5 5 2 5 1 32 42 104 2 4 5 2 13 2 1 4 2 5 3 5 4 4 30 4 3 3 3 4 3 20 63 5 5 10 2 2 2 3 4 4 2 5 1 25 35 98 5 9 10 5 29 4 2 7 3 9 4 9 7 6 51 8 7 8 6 9 7 45 125 10 10 20 5 5 5 8 9 9 4 10 2 57 77 202 1 3 5 1 10 3 1 1 1 4 3 3 3 4 23 4 3 2 2 3 4 18 51 3 2 5 2 2 3 3 3 3 2 4 3 25 30 81 2 1 4 2 9 5 3 2 2 5 5 5 5 5 37 5 5 5 5 5 5 30 76 5 5 10 1 1 1 5 5 1 5 5 5 29 39 115 3 4 9 3 19 8 4 3 3 9 8 8 8 9 60 9 8 7 7 8 9 48 127 8 7 15 3 3 4 8 8 4 7 9 8 54 69 196 1 5 5 3 14 4 1 3 1 4 3 5 3 4 28 5 4 5 5 5 4 28 70 5 3 8 2 2 3 5 4 2 3 5 1 27 35 105 1 3 3 5 12 5 4 5 2 5 5 3 5 5 39 3 5 3 3 2 5 21 72 3 5 8 1 1 5 2 5 5 5 3 5 32 40 112 2 8 8 8 26 9 5 8 3 9 8 8 8 9 67 8 9 8 8 7 9 49 142 8 8 16 3 3 8 7 9 7 8 8 6 59 75 217 5 5 5 4 19 5 2 2 1 5 5 5 4 5 34 5 5 5 5 5 4 29 82 5 5 10 3 2 5 5 5 5 5 5 5 40 50 132 5 5 4 4 18 4 3 4 2 4 4 5 4 5 35 5 5 5 5 5 5 30 83 4 5 9 3 2 4 5 4 4 5 5 5 37 46 129 10 10 9 8 37 9 5 6 3 9 9 10 8 10 69 10 10 10 10 10 9 59 165 9 10 19 6 4 9 10 9 9 10 10 10 77 96 261 2 3 5 4 14 3 2 1 2 4 4 3 3 5 27 4 3 4 4 4 4 23 64 3 3 6 2 2 3 4 4 3 2 4 2 26 32 96 2 2 4 4 12 2 2 2 3 4 4 4 4 4 29 3 3 4 4 4 3 21 62 3 3 6 2 2 2 3 3 3 2 3 2 22 28 90 4 5 9 8 26 5 4 3 5 8 8 7 7 9 56 7 6 8 8 8 7 44 126 6 6 12 4 4 5 7 7 6 4 7 4 48 60 186 4 3 5 5 17 3 2 5 3 5 5 5 4 5 37 5 5 5 5 5 4 29 83 4 4 8 3 3 3 4 4 4 5 4 4 34 42 125 3 2 5 5 15 3 3 4 4 5 5 5 5 5 39 3 4 4 3 4 3 21 75 3 4 7 2 2 2 3 3 3 4 4 3 26 33 108 7 5 10 10 32 6 5 9 7 10 10 10 9 10 76 8 9 9 8 9 7 50 158 7 8 15 5 5 5 7 7 7 9 8 7 60 75 233 2 5 5 5 17 5 4 5 3 5 5 5 5 5 42 5 5 5 5 5 5 30 89 5 5 10 3 3 2 5 5 5 5 5 5 38 48 137 2 5 5 4 16 4 3 3 3 4 4 4 3 3 31 3 3 4 4 3 4 21 68 4 3 7 2 1 3 4 3 4 4 4 5 30 37 105 4 10 10 9 33 9 7 8 6 9 9 9 8 8 73 8 8 9 9 8 9 51 157 9 8 17 5 4 5 9 8 9 9 9 10 68 85 242 2 5 5 5 17 5 2 5 3 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 5 30 87 5 5 10 2 2 2 5 5 5 5 5 5 36 46 133 3 3 4 2 12 5 3 4 3 4 5 4 4 4 36 3 3 4 4 2 2 18 66 3 4 7 3 2 3 4 4 3 4 5 4 32 39 105 5 8 9 7 29 10 5 9 6 9 10 9 9 9 76 8 8 9 9 7 7 48 153 8 9 17 5 4 5 9 9 8 9 10 9 68 85 238 2 5 5 5 17 5 2 4 2 5 5 5 4 5 37 5 5 5 5 5 5 30 84 5 2 7 2 2 2 5 5 5 5 2 2 30 37 121 2 3 5 4 14 3 1 3 3 3 2 3 3 2 23 4 3 3 3 2 2 17 54 2 1 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 22 25 79 4 8 10 9 31 8 3 7 5 8 7 8 7 7 60 9 8 8 8 7 7 47 138 7 3 10 4 4 4 8 7 8 9 4 4 52 62 200 1 5 5 5 16 2 2 5 1 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 30 81 5 5 10 3 3 2 5 4 5 5 5 5 37 47 128 3 2 3 2 10 4 4 3 3 4 3 4 5 5 35 3 4 2 2 4 2 17 62 3 2 5 1 1 4 4 2 3 4 4 2 25 30 92 4 7 8 7 26 6 6 8 4 9 8 9 10 10 70 8 9 7 7 9 7 47 143 8 7 15 4 4 6 9 6 8 9 9 7 62 77 220

29

T. S Andoyo

26

CH. Sri Bargiyati

27

Sukirjo P

28

F. Anom

M. St. Jumiran

20

21

22

23

24

25

Lusia Rina F

Bayu C.N

Rosa Vita L

T. Aji Prasetyo


(2)

(21)

1 5 5 2 13 3 1 1 3 5 1 5 5 5 29 4 5 5 5 1 5 25 67 5 5 10 1 1 1 5 5 3 4 5 1 26 36 103 1 3 4 1 9 5 2 1 5 5 3 4 2 4 31 2 2 2 2 2 1 11 51 2 1 3 2 2 2 4 4 1 1 4 2 22 25 76 2 8 9 3 22 8 3 2 8 10 4 9 7 9 60 6 7 7 7 3 6 36 118 7 6 13 3 3 3 9 9 4 5 9 3 48 61 179 1 5 5 5 16 1 3 5 1 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 30 81 5 5 10 5 4 2 5 4 5 5 5 4 39 49 130 3 4 5 2 14 4 4 2 1 5 2 2 3 2 25 4 2 1 3 1 2 13 52 3 2 5 1 1 3 4 3 3 5 5 4 29 34 86 4 9 10 7 30 5 7 7 2 10 7 7 8 7 60 9 7 6 8 6 7 43 133 8 7 15 6 5 5 9 7 8 10 10 8 68 83 216 5 3 5 5 18 5 2 5 5 5 5 5 5 5 42 5 5 5 5 5 4 29 89 5 5 10 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 54 143 4 3 5 5 17 4 2 5 5 5 5 5 5 5 41 5 5 4 5 5 4 28 86 5 4 9 4 4 5 5 5 4 4 5 5 41 50 136 9 6 10 10 35 9 4 10 10 10 10 10 10 10 83 10 10 9 10 10 8 57 175 10 9 19 9 8 10 10 10 9 9 10 10 85 104 279 1 5 5 4 15 5 1 3 1 5 5 3 4 4 31 4 5 5 5 5 4 28 74 4 5 9 1 1 1 1 5 5 5 5 1 25 34 108 3 5 5 4 17 5 2 4 2 4 5 3 4 3 32 5 4 5 5 5 4 28 77 4 5 9 1 1 1 1 5 5 2 5 1 22 31 108 4 10 10 8 32 10 3 7 3 9 10 6 8 7 63 9 9 10 10 10 8 56 151 8 10 18 2 2 2 2 10 10 7 10 2 47 65 216 5 5 5 4 19 4 3 5 3 5 5 4 4 5 38 5 5 5 5 5 4 29 86 4 4 8 4 4 3 5 4 5 5 4 4 38 46 132 5 5 4 3 17 4 4 5 4 5 5 5 5 5 42 4 5 5 5 5 4 28 87 5 5 10 4 3 3 3 4 4 5 4 3 33 43 130 10 10 9 7 36 8 7 10 7 10 10 9 9 10 80 9 10 10 10 10 8 57 173 9 9 18 8 7 6 8 8 9 10 8 7 71 89 262 5 5 5 4 19 5 4 5 4 5 4 4 4 3 38 5 4 5 5 5 3 27 84 5 5 10 3 3 1 5 5 5 5 4 3 34 44 128 5 5 4 3 17 5 3 5 5 5 3 5 5 4 40 3 3 4 3 4 3 20 77 5 5 10 2 3 1 2 3 4 5 3 2 25 35 112 10 10 9 7 36 10 7 10 9 10 7 9 9 7 78 8 7 9 8 9 6 47 161 10 10 20 5 6 2 7 8 9 10 7 5 59 79 240 1 3 4 3 11 4 5 3 4 4 3 4 3 4 34 3 3 3 4 4 4 21 66 4 3 7 3 3 3 3 4 4 5 4 3 32 39 105 1 3 4 3 11 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30 3 2 3 3 4 3 18 59 3 4 7 3 2 3 2 4 3 4 3 3 27 34 93 2 6 8 6 22 7 9 6 7 8 6 7 7 7 64 6 5 6 7 8 7 39 125 7 7 14 6 5 6 5 8 7 9 7 6 59 73 198 1 3 4 2 10 3 3 1 1 4 4 2 2 3 23 2 3 3 2 3 2 15 48 2 2 4 2 1 1 1 3 2 4 4 2 20 24 72 2 3 3 2 10 4 2 1 2 4 5 2 2 4 26 2 2 3 2 3 2 14 50 3 3 6 3 5 5 5 3 2 4 4 1 32 38 88 3 6 7 4 20 7 5 2 3 8 9 4 4 7 49 4 5 6 4 6 4 29 98 5 5 10 5 6 6 6 6 4 8 8 3 52 62 160 2 4 5 2 13 2 2 4 3 4 4 4 4 3 30 3 5 2 3 3 3 19 62 3 2 5 2 2 2 2 3 3 4 4 3 25 30 92 2 2 3 2 9 3 2 4 2 2 2 5 3 2 25 4 3 3 2 1 4 17 51 4 3 7 3 3 3 2 4 4 4 5 3 31 38 89 4 6 8 4 22 5 4 8 5 6 6 9 7 5 55 7 8 5 5 4 7 36 113 7 5 12 5 5 5 4 7 7 8 9 6 56 68 181 2 4 5 4 15 3 4 2 3 5 3 3 4 4 31 4 4 4 4 3 4 23 69 4 3 7 2 2 3 4 5 3 5 5 4 33 40 109 2 5 4 4 15 3 4 3 3 5 3 3 3 3 30 4 4 3 3 3 5 22 67 3 3 6 2 3 4 4 4 4 3 3 4 31 37 104 4 9 9 8 30 6 8 5 6 10 6 6 7 7 61 8 8 7 7 6 9 45 136 7 6 13 4 5 7 8 9 7 8 8 8 64 77 213

38

Kiki Nurhayati

39

Sukardi

35

Suratini

36

Tukini

37

Ari Prasetyo

32

TC. Haryanto

33

C. Sumisih

34

Cincin

30

E. Galuh A.P


(3)

(22)

2 5 5 5 17 3 4 2 2 5 3 4 4 4 31 5 4 5 5 5 5 29 77 5 5 10 4 4 4 4 4 3 4 5 5 37 47 124 3 5 5 5 18 3 4 2 4 5 3 4 4 4 33 5 4 3 3 4 4 23 74 5 5 10 3 4 4 4 4 3 3 5 5 35 45 119 5 10 10 10 35 6 8 4 6 10 6 8 8 8 64 10 8 8 8 9 9 52 151 10 10 20 7 8 8 8 8 6 7 10 10 72 92 243 5 5 5 5 20 5 3 5 5 5 5 5 5 5 43 5 5 5 5 5 5 30 93 4 5 9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 54 147 3 5 5 4 17 4 5 5 4 5 4 4 5 5 41 3 4 3 4 3 2 19 77 2 4 6 3 3 4 4 4 4 5 4 3 34 40 117 8 10 10 9 37 9 8 10 9 10 9 9 10 10 84 8 9 8 9 8 7 49 170 6 9 15 8 8 9 9 9 9 10 9 8 79 94 264 1 4 4 2 11 2 2 2 1 4 4 1 1 2 19 4 3 3 2 3 2 17 47 2 2 4 1 1 2 3 5 3 4 4 2 25 29 76 3 3 5 2 13 3 2 1 1 3 3 1 2 1 17 4 4 3 3 3 1 18 48 2 3 5 1 2 2 3 4 3 3 4 2 24 29 77 4 7 9 4 24 5 4 3 2 7 7 2 3 3 36 8 7 6 5 6 3 35 95 4 5 9 2 3 4 6 9 6 7 8 4 49 58 153 3 4 5 4 16 3 2 2 1 4 4 3 3 3 25 4 3 4 5 4 4 24 65 2 3 5 1 1 2 5 4 2 4 5 3 27 32 97 2 4 4 4 14 2 4 2 1 3 2 3 3 4 24 5 4 4 5 4 4 26 64 2 2 4 1 4 2 5 4 1 5 5 4 31 35 99 5 8 9 8 30 5 6 4 2 7 6 6 6 7 49 9 7 8 10 8 8 50 129 4 5 9 2 5 4 10 8 3 9 10 7 58 67 196 2 1 5 4 12 3 1 1 1 2 2 2 2 3 17 2 2 3 4 2 3 16 45 2 5 7 1 1 1 2 5 5 5 5 4 29 36 81 3 2 4 4 13 4 2 2 1 3 3 2 3 3 23 3 2 4 5 2 4 20 56 2 4 6 1 1 1 2 5 5 4 5 3 27 33 89 5 3 9 8 25 7 3 3 2 5 5 4 5 6 40 5 4 7 9 4 7 36 101 4 9 13 2 2 2 4 10 10 9 10 7 56 69 170 3 1 5 4 13 5 1 3 1 2 1 2 3 3 21 2 3 3 3 3 4 18 52 3 4 7 1 1 1 1 4 2 3 3 2 18 25 77 2 1 5 4 12 4 1 3 1 3 1 2 4 3 22 2 4 3 3 4 3 19 53 4 5 9 1 1 1 2 4 2 3 2 2 18 27 80 5 2 10 8 25 9 2 6 2 5 2 4 7 6 43 4 7 6 6 7 7 37 105 7 9 16 2 2 2 3 8 4 6 5 4 36 52 157 2 4 5 4 15 5 1 2 1 5 5 5 4 5 33 5 5 5 5 5 4 29 77 5 5 10 1 1 2 4 4 5 5 5 5 32 42 119 4 4 4 4 16 4 2 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 24 74 4 4 8 1 1 1 4 4 4 4 4 5 28 36 110 6 8 9 8 31 9 3 6 5 9 9 9 8 9 67 9 9 9 9 9 8 53 151 9 9 18 2 2 3 8 8 9 9 9 10 60 78 229 1 4 4 5 14 5 1 3 1 5 5 5 4 5 34 5 5 5 5 5 4 29 77 5 5 10 1 1 1 4 4 5 5 5 1 27 37 114 2 3 4 4 13 4 3 4 2 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 24 70 4 4 8 1 1 1 3 3 4 4 4 1 22 30 100 3 7 8 9 27 9 4 7 3 9 9 9 8 9 67 9 9 9 9 9 8 53 147 9 9 18 2 2 2 7 7 9 9 9 2 49 67 214 2 1 5 2 10 4 1 3 1 3 3 2 3 2 22 2 2 3 2 2 2 13 45 2 3 5 1 2 2 3 4 2 2 4 2 22 27 72 2 2 5 3 12 5 1 2 1 3 4 2 3 2 23 3 2 3 2 2 2 14 49 3 4 7 1 2 2 3 4 2 1 4 1 20 27 76 4 3 10 5 22 9 2 5 2 6 7 4 6 4 45 5 4 6 4 4 4 27 94 5 7 12 2 4 4 6 8 4 3 8 3 42 54 148 1 4 5 4 14 4 2 2 3 5 4 5 5 5 35 4 3 3 4 5 2 21 70 5 5 10 1 1 1 5 5 3 4 5 4 29 39 109 1 3 3 1 8 3 4 2 3 3 3 5 3 4 30 4 4 3 4 5 3 23 61 4 4 8 3 3 4 2 4 3 4 5 4 32 40 101 2 7 8 5 22 7 6 4 6 8 7 10 8 9 65 8 7 6 8 10 5 44 131 9 9 18 4 4 5 7 9 6 8 10 8 61 79 210

47

Sarinten

48

Ayu

49

Endang Sulastri

44

Rendy

45

Reno

46

Sarengat

41

AG. Agus S

42

David Rudi

43

Retno


(4)

(23)

2 4 5 2 13 3 5 2 1 5 5 3 4 4 32 5 4 4 5 3 4 25 70 5 3 8 1 1 1 5 3 2 3 5 1 22 30 100 3 3 3 1 10 4 5 3 4 4 3 4 5 4 36 4 3 4 3 3 3 20 66 4 3 7 3 3 3 1 2 2 4 3 4 25 32 98 5 7 8 3 23 7 10 5 5 9 8 7 9 8 68 9 7 8 8 6 7 45 136 9 6 15 4 4 4 6 5 4 7 8 5 47 62 198 4 5 5 5 19 4 3 3 4 5 4 4 4 4 35 5 5 4 4 5 5 28 82 5 5 10 3 3 3 5 5 4 5 5 3 36 46 128 3 5 5 5 18 5 4 3 5 5 4 5 4 5 40 5 5 4 4 4 4 26 84 4 5 9 3 3 4 3 3 3 5 4 4 32 41 125 7 10 10 10 37 9 7 6 9 10 8 9 8 9 75 10 10 8 8 9 9 54 166 9 10 19 6 6 7 8 8 7 10 9 7 68 87 253 2 3 5 3 13 3 2 1 1 4 3 3 3 2 22 3 3 3 4 4 3 20 55 3 4 7 1 1 1 2 3 4 2 3 1 18 25 80 3 2 5 3 13 3 2 1 1 4 2 3 4 3 23 3 3 4 3 4 3 20 56 4 4 8 1 2 1 2 4 3 2 4 1 20 28 84 5 5 10 6 26 6 4 2 2 8 5 6 7 5 45 6 6 7 7 8 6 40 111 7 8 15 2 3 2 4 7 7 4 7 2 38 53 164 2 4 5 4 15 3 1 1 1 3 2 3 3 2 19 2 3 3 3 5 2 18 52 3 3 6 1 1 1 2 4 3 5 4 4 25 31 83 2 2 5 4 13 3 1 1 2 3 1 2 2 3 18 2 2 3 2 4 2 15 46 4 4 8 1 1 1 3 4 4 5 4 4 27 35 81 4 6 10 8 28 6 2 2 3 6 3 5 5 5 37 4 5 6 5 9 4 33 98 7 7 14 2 2 2 5 8 7 10 8 8 52 66 164 1 3 5 5 14 5 3 1 1 4 5 4 3 5 31 5 5 5 5 5 5 30 75 5 5 10 1 1 3 3 4 5 3 3 1 24 34 109 1 3 5 4 13 4 3 1 3 4 4 4 3 4 30 4 4 4 4 5 4 25 68 5 4 9 1 1 1 1 3 4 3 3 2 19 28 96 2 6 10 9 27 9 6 2 4 8 9 8 6 9 61 9 9 9 9 10 9 55 143 10 9 19 2 2 4 4 7 9 6 6 3 43 62 205 1 3 5 5 14 5 1 3 1 5 5 4 4 5 33 5 5 5 5 5 5 30 77 5 4 9 1 1 1 3 5 5 3 3 1 23 32 109 1 3 5 4 13 4 3 3 3 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 24 70 5 4 9 1 1 1 3 4 4 3 3 2 22 31 101 2 6 10 9 27 9 4 6 4 9 9 8 8 9 66 9 9 9 9 9 9 54 147 10 8 18 2 2 2 6 9 9 6 6 3 45 63 210 5 1 5 4 15 5 3 1 1 5 5 4 4 5 33 4 4 4 4 4 5 25 73 5 5 10 2 1 2 3 3 5 5 4 4 29 39 112 3 1 4 4 12 4 3 2 3 4 4 4 4 4 32 4 4 5 5 5 4 27 71 4 4 8 2 1 2 2 3 4 4 4 4 26 34 105 8 2 9 8 27 9 6 3 4 9 9 8 8 9 65 8 8 9 9 9 9 52 144 9 9 18 4 2 4 5 6 9 9 8 8 55 73 217 1 5 5 4 15 5 3 3 1 5 5 5 5 5 37 5 5 5 5 5 25 77 5 4 9 1 1 3 3 4 5 3 3 2 25 34 111 2 4 4 4 14 4 3 3 3 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 20 67 4 4 8 1 1 1 3 3 4 3 3 2 21 29 96 3 9 9 8 29 9 6 6 4 9 9 9 9 9 70 9 9 9 9 9 0 45 144 9 8 17 2 2 4 6 7 9 6 6 4 46 63 207 5 5 5 2 17 2 2 3 2 5 5 5 4 2 30 4 4 5 4 5 3 25 72 2 4 6 1 1 1 1 2 4 1 2 1 14 20 92 2 5 4 2 13 5 2 3 3 5 5 5 5 4 37 2 3 4 3 2 3 17 67 2 3 5 1 1 1 1 3 2 2 3 1 15 20 87 7 10 9 4 30 7 4 6 5 10 10 10 9 6 67 6 7 9 7 7 6 42 139 4 7 11 2 2 2 2 5 6 3 5 2 29 40 179 1 5 5 4 15 5 3 4 3 5 4 5 5 5 39 5 5 5 5 5 5 30 84 5 5 10 4 3 3 4 5 5 3 3 2 32 42 126 1 5 5 4 15 4 3 4 3 5 4 5 5 4 37 4 5 4 4 5 4 26 78 4 5 9 1 1 2 3 4 4 3 3 2 23 32 110 2 10 10 8 30 9 6 8 6 10 8 10 10 9 76 9 10 9 9 10 9 56 162 9 10 19 5 4 5 7 9 9 6 6 4 55 74 236

59 KH Sri Kusmiyati

56

A. Suharno

57

Miswanti

58

Via

53

Iwan

54

Sukadi

55

Sukartini

50

Wahyu

51

FX. Rubiyanto


(5)

(24)

3 4 5 4 16 5 2 3 3 5 5 5 5 5 38 5 5 5 5 5 5 30 84 5 4 9 2 3 3 4 4 5 3 4 2 30 39 123 1 4 5 4 14 4 3 4 3 5 5 4 4 5 37 4 4 4 4 4 4 24 75 4 4 8 2 1 1 3 4 4 3 4 2 24 32 107 4 8 10 8 30 9 5 7 6 10 10 9 9 10 75 9 9 9 9 9 9 54 159 9 8 17 4 4 4 7 8 9 6 8 4 54 71 230 5 5 5 5 20 5 3 5 5 5 5 5 5 5 43 5 5 5 5 5 5 30 93 4 5 9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 54 147 4 4 5 5 18 3 5 4 4 3 4 4 5 5 37 4 5 3 4 3 5 24 79 5 3 8 3 3 3 4 4 4 3 4 4 32 40 119 9 9 10 10 38 8 8 9 9 8 9 9 10 10 80 9 10 8 9 8 10 54 172 9 8 17 8 8 8 9 9 9 8 9 9 77 94 266 5 5 5 5 20 4 4 3 4 5 5 4 5 4 38 4 5 5 5 3 4 26 84 5 5 10 3 2 3 5 4 5 4 5 2 33 43 127 5 5 5 5 20 3 4 3 4 4 5 5 4 4 36 5 5 4 5 3 4 26 82 4 5 9 3 2 3 4 4 4 5 5 2 32 41 123 10 10 10 10 40 7 8 6 8 9 10 9 9 8 74 9 10 9 10 6 8 52 166 9 10 19 6 4 6 9 8 9 9 10 4 65 84 250 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 30 95 5 5 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 55 150 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 30 95 5 5 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 55 150 10 10 10 10 40 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90 10 10 10 10 10 10 60 190 10 10 20 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90 110 300 2 3 5 2 12 3 1 1 1 4 4 4 4 4 26 3 4 4 5 4 3 23 61 3 4 7 1 2 3 3 3 3 2 3 2 22 29 90 3 3 5 3 14 3 1 1 2 4 5 5 4 4 29 4 3 4 4 5 3 23 66 2 4 6 1 2 1 2 3 3 2 3 2 19 25 91 5 6 10 5 26 6 2 2 3 8 9 9 8 8 55 7 7 8 9 9 6 46 127 5 8 13 2 4 4 5 6 6 4 6 4 41 54 181 3 3 5 3 14 3 1 2 2 3 3 3 3 2 22 2 3 3 2 4 2 16 52 3 3 6 1 1 1 2 4 2 2 3 2 18 24 76 3 4 5 3 15 4 2 2 2 3 3 4 3 3 26 2 3 3 2 4 2 16 57 3 4 7 1 1 1 3 4 2 1 3 2 18 25 82 6 7 10 6 29 7 3 4 4 6 6 7 6 5 48 4 6 6 4 8 4 32 109 6 7 13 2 2 2 5 8 4 3 6 4 36 49 158 1 4 5 4 14 3 1 1 1 4 5 2 3 5 25 4 5 5 4 5 3 26 65 4 5 9 1 1 1 5 5 4 5 5 1 28 37 102 1 5 5 2 13 4 2 3 3 4 4 3 3 5 31 4 5 4 4 1 3 21 65 5 5 10 1 2 3 2 3 4 3 4 1 23 33 98 2 9 10 6 27 7 3 4 4 8 9 5 6 10 56 8 10 9 8 6 6 47 130 9 10 19 2 3 4 7 8 8 8 9 2 51 70 200 2 4 4 4 14 4 1 1 1 4 5 2 2 5 25 4 4 4 3 5 3 23 62 4 4 8 1 1 1 4 4 4 5 5 1 26 34 96 2 3 4 3 12 3 3 2 1 4 5 5 3 5 31 4 5 3 4 2 4 22 65 4 4 8 2 3 3 2 4 1 4 3 2 24 32 97 4 7 8 7 26 7 4 3 2 8 10 7 5 10 56 8 9 7 7 7 7 45 127 8 8 16 3 4 4 6 8 5 9 8 3 50 66 193 3 3 5 4 15 5 1 3 3 5 5 5 5 5 37 5 5 5 5 5 5 30 82 5 5 10 4 3 3 4 5 5 3 3 4 34 44 126 2 3 5 4 14 4 2 3 3 4 5 5 3 4 33 3 5 5 4 5 4 26 73 5 5 10 4 3 3 3 4 4 3 3 4 31 41 114 5 6 10 8 29 9 3 6 6 9 10 10 8 9 70 8 10 10 9 10 9 56 155 10 10 20 8 6 6 7 9 9 6 6 8 65 85 240 2 2 4 2 10 3 1 1 1 2 2 3 3 2 18 2 3 3 4 4 2 18 46 3 3 6 2 2 2 3 3 2 1 2 1 18 24 70 2 2 5 1 10 4 2 1 1 3 2 3 3 2 21 2 2 2 3 3 2 14 45 4 4 8 2 1 1 3 3 2 1 3 1 17 25 70 4 4 9 3 20 7 3 2 2 5 4 6 6 4 39 4 5 5 7 7 4 32 91 7 7 14 4 3 3 6 6 4 2 5 2 35 49 140

68

Sujoko

69

Anggit

65

Y Batista

66

Karso suwito

67

Sutirah

62

Panut S

63

Veronika W

64

Emanuel

60

Wandi


(6)

(25)

1 3 4 3 11 4 1 1 1 4 5 3 2 5 26 5 4 3 4 4 5 25 62 5 4 9 1 1 1 5 4 4 5 5 1 27 36 98 1 2 2 2 7 5 4 3 3 4 5 3 2 5 34 3 3 3 3 4 4 20 61 5 5 10 1 1 1 1 4 1 5 5 2 21 31 92 2 5 6 5 18 9 5 4 4 8 10 6 4 10 60 8 7 6 7 8 9 45 123 10 9 19 2 2 2 6 8 5 10 10 3 48 67 190 1 3 5 5 14 5 1 1 1 4 4 4 3 5 28 5 5 5 5 5 4 29 71 4 4 8 2 2 3 3 4 3 4 4 2 27 35 106 1 1 5 4 11 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32 4 4 4 4 4 4 24 67 4 4 8 1 1 1 3 4 3 4 3 1 21 29 96 2 4 10 9 25 9 4 4 4 8 8 8 6 9 60 9 9 9 9 9 8 53 138 8 8 16 3 3 4 6 8 6 8 7 3 48 64 202 1 4 4 5 14 5 1 1 1 4 5 3 3 5 28 5 5 5 5 5 5 30 72 4 4 8 2 2 2 3 4 3 5 5 5 31 39 111 1 3 4 4 12 4 2 3 3 4 4 3 3 4 30 4 4 4 4 4 3 23 65 4 4 8 2 2 2 3 4 3 4 4 4 28 36 101 2 7 8 9 26 9 3 4 4 8 9 6 6 9 58 9 9 9 9 9 8 53 137 8 8 16 4 4 4 6 8 6 9 9 9 59 75 212 2 2 4 3 11 4 1 2 2 2 1 2 3 2 19 2 3 2 3 2 2 14 44 3 4 7 2 2 2 3 4 2 2 3 2 22 29 73 2 2 4 4 12 5 1 2 1 3 2 3 3 3 23 2 3 3 4 3 3 18 53 3 4 7 2 2 2 4 3 2 2 2 3 22 29 82 4 4 8 7 23 9 2 4 3 5 3 5 6 5 42 4 6 5 7 5 5 32 97 6 8 14 4 4 4 7 7 4 4 5 5 44 58 155 3 5 5 5 18 5 3 2 3 5 5 5 5 5 38 5 5 5 5 5 5 30 86 5 5 10 5 5 5 5 5 5 4 5 3 42 52 138 3 4 5 2 14 5 3 2 2 5 4 5 5 4 35 3 2 2 4 2 3 16 65 3 3 6 3 3 3 3 3 5 4 4 2 30 36 101 6 9 10 7 32 10 6 4 5 10 9 10 10 9 73 8 7 7 9 7 8 46 151 8 8 16 8 8 8 8 8 10 8 9 5 72 88 239 5 5 5 5 20 5 5 4 5 5 5 5 4 5 43 5 5 5 5 5 5 30 93 5 5 10 4 4 4 5 5 5 4 5 3 39 49 142 3 4 5 4 16 5 3 3 5 4 4 5 5 4 38 3 3 3 4 2 3 18 72 3 3 6 3 3 3 3 4 5 4 4 2 31 37 109 8 9 10 9 36 10 8 7 10 9 9 10 9 9 81 8 8 8 9 7 8 48 165 8 8 16 7 7 7 8 9 10 8 9 5 70 86 251

74

V. Sumiyati

75

AL. Agus S

71

Muji Rahayu

72

Aryowidodo

73

Anisa