LAPORAN KEWIRUS BARU DIPERBAIKI
I. RANCANGAN DAN URAIAN PRODUK
1.1 Substansi Produk
Produk adalah barang dan jasa yang perjual berlikan dan dikonsumsi oleh masyarakat yang sangat besar jumlah dan variasinya, baik dalam jenis, model, ukuran, dan kualitas atau mutunya melalui kegiatan kegunaan dan masukan menjadi keluaran (Yusgaff, 2010).
Produk adalah barang dan jasa yang diperjual belikan dan dikonsumsi oleh masyarakat yang sangat besar jumlah dan variasinya, baik dalam jenis, model, ukuran, dan kualitas atau mutunya melalui kegiatan penambahan kegunaan dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Produk adalah suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan (Dafid, 2012).
Produk yang ditawarkan tersebut meliputi: barang fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi, dan ide. Secara lebih rinci, konsep produk meliputi: barang, kemasan, merk, warna, label, harga, kualitas, pelayanan dan jaminan. Selama ini banyak penjual melakukan kesalahan dengan memberikan perhatian lebih banyak pada produk fisik daripada manfaat yang dihasilkan dari produknya. Mereka menempatkan diri lebih dari sebagai penjual daripada memberikan pemecahan kebutuhan.
(2)
Padahal perusahaa harus berpusat pada kebutuhan pelanggan, bukan hanya pada keinginan yang sudah ada. Hal ini dikarenakan produk merupakan alat untuk memecahkan masalah konsumen (Dafid, 2012).
Dari beberapa definisi diatas dapat diketahui bahwa produk merupakan elemen penting dalam sebuah perusahaan yang nantinya akan dipergunakan perusahaan sebagai alat pertukaran dengan konsumen yang bisa dimiliki dan dikonsumsi baik itu produk berwujud maupun produk tidak berwujud agar kebutuhan dan keinginan konsumen dapat terpenuhi.
Kami menghasilkan satu jenis produk yang dapat membantu memenuhi keinginan masyarakat akan produk olahan wortel dan ubi menjadi sebuah jajanan yang sehat dan berkualitas serta mempunyai cita rasa cokelat, keju dan abon yang belum ada di pasaran. Oleh karena itu kami hadirkan L2 WOBI CAKE sebagai salah satu badan usaha yang bergerak di bidang produksi. Dimana kami melakukan proses produksi dari wortel dan ubi jalar ungu yang dipadukan dengan tepung beras kemudian dijadikan jajanan kue yang manis dan asin yang terletak di Perintis Kemerdekaan 7, Perumahan Trika Mahkota Indah, Blok D, No 13, Makassar Sulawesi selatan.
Produk yang kami pilih sebagai produk utama dalam usaha kami adalah L2 WOBI CAKE (Laklak wortel Dan Ubi). Produk yang kami tawarkan menitikberatkan pada asas manfaat terhadap konsumen, manfaat dalam hal ini adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh.
(3)
Di mana produk kami bahan baku utamanya berasal dari wortel dan ubi jalar ungu yang dikombinasikan dengan tepung beras. wortel dan ubi jalar ungu merupakan bahan pangan yang kaya akan kandungan gizi. Woetel dan ubi jalar ungu adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Wortel mengandung energi sebesar 364 kilokalori, protein 7 gram, karbohidrat 80 gram, lemak 0,5 gram, kalsium 5 miligram, fosfor 140 miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,12 miligram dan vitamin C 0 miligram. Dan ubi ungu mengandung energi sebesar 123 kilokalori, protein 7 gram, karbohidrat 27,9 gram, lemak 0,7 gram, kalsium 5 miligram, fosfor 140 miligram, dan zat besi 0,7 miligram, vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,12 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100%.
Keunggulan produk kami dibandingkan dengan produk pesaing kami yaitu aroma serta rasa khas yang unik dan tidak dimiliki oleh produk lain yang sama. Produk kami juga dapat dijadikan sebagai hidangan dalam berbagai acara, Karena produk ini mempunyai ciri khas dan aroma yang unik serta kandungan gizi yang tinggi selain itu harga yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Dalam setiap keunggulan pastinya ada kelemahan. Kelemahan yang dimiliki pada produk kami ialah dengan adanya campuran toping susu cair dan coklat cair pada produk ini membuat ketahanan produk ini
(4)
hanya sampai satu hari saja. Oleh karena itu, produk ini tidak dapat dibuat ketika tidak ada orang yang memesan. Kelemahan lain yakni harganya yang cukup mahal. Dengan adanya bahan tambahan, membuat produk kami agak mahal untuk dibeli oleh konsumen.
(5)
Kandungan gizi yang terdapat dalam produk L2 WOBI CAKE secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Komposisi Kandungan Gizi Per 100 Gram “LAK’LAK WOBI” N
o BahanJenis Energi (kal) Protein (g) Lemak (g) Karb(g) Vit.A(RE) Zat Besi(mg) Vit.
C (mg)
Vit.B (mg)
1 Wortel 42,0 1,2 0,3 9,3 12.000 0,8 6,0 0,1
2 UnguUbi 123 1,8 0,7 27,9 0 0,7 0,0 0,12
3 Keju 326 22,8 20,3 13,0 750 1,5 1 0,01
4
Tepun g
Beras 364 7,0 0,5 80,0 0,0 0,1 0,0 0,0
5 Tepung
Terigu 365 8,9 1,3 77,3 1,5 0,0 0,0 0,0
6 PasirGula 364 0 0 94 0 0,1 0 0
7 SusuCair 336 22,8 20,3 13,1 570 1,5 1 0,01
8 Keju 326 22,8 20,3 13,0 750 1,5 1 0,01
9 Coklat 472 2,0 29,8 62,7 3,0 2,8 0 0,03
10 abon 187,0 13,0 6 22,6 0 27,0 0 0,1
11 Saos 98,0 2,0 0,4 24,5 1.880 0,8 11,0 0,1
12 Santan 324,0 4,2 34,3 5,6 0,0 1,9 2,0 0,0
13 Sodakue 136,0 43,0 2,4 3,0 0,0 20,0 0 6000
Jumlah 3.264 115,9 127,8 433,7 16.104,5 57,9 21 6.000,57 Sumber: Data Sekunder, 2015.
Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa setiap bahan makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda-beda. Dapat diketahui bahwa jenis
(6)
bahan makanan yang digunakan dalam pembuatan produk L2 WOBI CAKE menggunakan bahan baku utama berupa tepung beras yang dikombinasikan dengan wortel dan ubi ungu, dengan bahan tambahan yaitu keju, cokelat, susu cair, telur, gula pasir, abon, dan santan. Tabel di atas menunjukkan bahwa produk L2 WOBI CAKE termasuk makanan (cemilan) yang sehat dan bergizi. Peran makanan bergizi menjadi sangat penting bagi kebutuhan dan kesehatan tubuh manusia.
1.2 Tampilan Produk
Tampilan atau kualitas adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Kualitas adalah keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk dan lain-lain. Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah diterapkan
(7)
sehingga kinsmen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan (Akbar, 2012).
Kualitas dapat diartikan kemampuan dari produk untuk menjalankan fungsinya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya. Kualitas pelayanan merupakan isu krusial bagi setiap perusahaan, apapun bentuk produk yang dihasilkan. Kualitas layanan secara sederhana bisa diartikan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan (Sarini, 2013).
Untuk tampilan siap jual dari produk kami yaitu pertama-tama kue yang telah jadi diberi cup sebagai alas kue dan kemudian dimasukkan ke dalam kemasan dos yang berbentuk persegi panjang agar kue tidak mudah rusak. Kemudian kemasan tersebut ditutup rapat agar produk tidak cepat rusak. Setelah proses pengemasan selesai, selanjutnya dilakukan penempelan label pada kemasan agar tampilannya lebih bagus dan mudah dikenali di pasaran. Produk L2 Wobi Cake ini tentunya akan menarik perhatian konsumen karena selain tampilan kemasan yang terlihat menarik, produk L2 Wobi Cake ini belum ada di pasaran sehingga konsumen akan merasa penasaran dengan cita rasa kue yang kami tawarkan dan akhirnya akan membeli produk ini.
(8)
Gambar 1. Tampilan Produk L2 Wobi Cake
1.2.1 Bentuk Produk
Menurut Kasmir (2011) produk dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, seperti berikut :
1. Produk yang berupa benda fisik atau benda berwujud, seperti buku, meja, kursi, rumah, mobil, dan lain-lain.
2. Produk yang tidak berwujud, biasanya disebut jasa. Jasa dapat disediakan dalam berbagai wahana, seperti pribadi, tempat, kegiatan, organisasi, dan ide-ide
Adapun bentuk produk yang kami tawarkan yaitu sejenis kue yang berbentuk bulat dan agak tebal. Bentuk produk kami dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
(9)
Gambar 2 menunjukkan bentuk produk Lak’lak Wobi dari CV. Gle yang memiliki spesifikasi bentuk bulat dan tebal. Dan kami menambahkan keju, susu, coklat cair, dan abon sebagai bahan untuk menambah cita rasa pada produk ini. Hal itu membuat produk kami tampil berbeda dari produk cemilsn yang seperti biasanya yang ada di pasaran.
1.2.2 Label Produk
Label makanan adalah informasi identitas/ “jati diri” dari produk yang menjadi hak milik perusahaan sebagai alat komunikasi tertulis pihak produsen dengan pihak konsumen dalam melakukan pelayanan jaminan persyaratan mutu produk dan kesehatan. Label bisa menyatu dengan kemasan, bisa juga terpisah dari kemasan. Untuk produk produk dari negara tertentu seperti Amerika Serikat dan Jepang, maka ada symbol simbol yang bisa dimunculkan di dalam label. Masyarakat Jepang hampir seluruhnya dari berbagai lapisan masyarakat sangat kritis pada produk pangan yang beredar sehingga mereka sangat mempercayai keamanan dan jaminan mutu dengan hanya membaca simbol (Juwaedah, 2010).
Kami menampilkan sebuah tampilan label dengan memberikan tampilan warna-warna cerah yang sangat menarik. Adapun label produk dari CV. Gle adalah sebagai berikut:
(10)
Gambar 3. Label Produk “L2 Wobi Cake” CV. GLE
Gambar 3 menunjukkan label produk “L2 Wobi Cake” CV. GLE yang terdiri dari logo perusahaan, logo produk, rasa produk, kode , bentuk produk, alamat produksi, dan hal-hal yang digunakan dalam kegiatan promosi seperti facebook dan nomor hp, logo buang sampah pada tempatnya yang berarti bahwa kita harus membuang sisa kemasan pada tempatnya, logo halal yang berarti bagwa produk ini halal untuk dikonsumsi. Keseluruhan dari label produk merupakan gambaran dari CV. GLE.
(11)
1.2.3 Kemasan Produk
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan juga dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang guna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya serta dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label (Wiguna, 2009).
Kemasan adalah wadah atau bungkus. Jadi beberapa pendapat para ahli tersebut dapat di simpulkan kemasan adalah suatu kegiatan merancang dan memproduksi bungkus suatu barang yang meliputi desain bungkus dan pembuatan bungkus produk tersebut. Wadah atau bungkus terdiri dari : a. Kemasan dasar (primer Package) yaitu bungkus langsung dari suatu
produk
b. Kemasan tambahan (Secondary Package) yaitu bahan yang melindungi kemasan dasar dan di buang bila produk tersebut di gunakan.
c. Kemasan pengiriman (shipping package) yaitu setiap kemasan yang di Menurut Wiguna (2009) fungsi kemasan adalah :
a. Untuk melindungi benda perniagan yang bersangkutan terhadap kerusakan-kerusakan dari saat di produksinya sampai saat benda tersebut di konsomsi
(12)
b. Untuk memudahkan pengerjaan dan penyimpanan benda-benda perniagaan tersebut. Oleh para perantara dan para konsumen. c. Guna menjual produk yang bersangkutan.
Adapun bentuk tampilan kemasan produk L2 Wobi Cake adalah sebagai berikut:
Gambar 4. Kemasan Produk “L2 Wobi Cake” CV. GLE
Gambar 4 menunjukkan kemasan produk yang akan digunakan oleh CV. GLE dalam memasarkan L2 Wobi Cake. Kemasaan produk berbentuk dos yang terbuat dari karton yang tebal sehingga tampilan produk lebih menarik dibandingkan jika produk hanya dikemas dalam bentuk dos b biasa. Kemasan sangat perlu dipertimbangkan dalam memasarkan produk karena seorang pembeli terkadang pertama kali ingin membeli suatu produk biasanya berawal dari ketertarikan pada kemasan produk tersebut.
(13)
1.3 Fungsi Produk
Sebuah produk lebih dari sekedar barang fisik. Produk merupakan sekumpulan kepuasan (kegunaan) yang diterima pembeli. Kepuasan tersebut meliputi bentuk, rasa, warna, aroma, tekstur; dan bagaimana produk berfungsi ketika digunakan. Atribut fisik dari sebuah produk umumnya dibutuhkan untuk membentuk fungsi utamanya (Cateora, dkk, 2010).
Fungsi produk menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu. Produksi sering didefinisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna berarti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Produk meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pengertian yang sangat luas, produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah berbagai macam input yang digunakan untuk melakukan proses produksi (Erin, 2011).
L2 Wobi Cake (Lak-Llak Wortel dan Ubi) merupakan sebuah produk yang dapat dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan akan cemilan yang sehat baik itu ketika kita bersantai bersama keluarga, maupun acara arisan dan sebagainya.
(14)
Kelebihan dan kelemahan produk L2 Wobi Cake yaitu sebagai berikut: Kelebihan produk kami yang sekaligus menjadi fungsi dari produk
kami, yaitu:
o Memiliki kandungan gizi yang tinggi
Wortel mengandung energi sebesar 364 kilokalori, protein 7 gram, karbohidrat 80 gram, lemak 0,5 gram, kalsium 5 miligram, fosfor 140 miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,12 miligram dan vitamin C 0 miligram. Dan ubi ungu mengandung energi sebesar 123 kilokalori, protein 7 gram, karbohidrat 27,9 gram, lemak 0,7 gram, kalsium 5 miligram, fosfor 140 miligram, dan zat besi 0,7 miligram, vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,12 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100%.
o Bahan-bahan untuk pembuatan produk sangat mudah diperoleh di pasaran
Untuk produk kami yaitu L2 Wobi Cake, bahan baku yang kami gunakan dipasok dari daerah sekitar tempat kami berproduksi, seperti di pasar tradisional, supermarket, dan toko-toko lainnya yang berada di sekitar perusahaan kami.
(15)
o Produk tidak menggunakan bahan-bahan kimia sebagai pengawet
Produk kami tidak menggunakan bahan kimia seperti bahan pengawet karena tujuan utama kami adalah menciptakan produk makanan yang sehat dan berkualitas.
o Dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan berbagai tingkat usia
Produk kami dapat dikonsumsi oleh anak-anak, remaja, dewasa, sampai dengan orang tua karena pada umumnya produk kami dapat dinikmati dan disukai oleh semua kalangan.
o Produk dapat dimanfaatkan sebagai cemilan yang dapat dikonsumsi beramai-ramai atau bersama-sama
Produk yang kami tawarkan memiliki jumlah yang banyak pada setiap kemasannya sehingga pembeli dapat berbagi dan menikmatinya bersama.
Kelemahan produk
o Kue Ini hanya dapat bertahan hinga satu hari dikarenakan bahan produk menggunakan santan.
(16)
II. ASPEK PEMASARAN
Kegiatan pemasaran sering diartikan sebagai kegiatan dalam memasarkan suatu produk yang diperjual belikan oleh perusahaan dan ditujukan kepada para konsumen. Namun jika dilihat makna sebenarnya pemasaran bukan hanya sekedar menjual produk saja, akan tetapi pemasaran juga memiliki aktvitas penting dalam menganalisis dan mengevaluasi segala kebutuhan dan keinginan para konsumen. Pemasaran juga meliputi segala aktivitas di dalam perusahaan. Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dimana perusahaan menganalisis struktur pasar serta memposisikan perusahaan agar mendapatkan suatu penilaian yang baik dalam benak konsumen untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan (Anggreani, 2013).
Konsep pemasaran didasarkan pada pandangan dari luar ke dalam. Konsep ini diawali dengan mendefinisikan pasar yang jelas berfokus pada kebutuuhan pelanggan, memadukan semua sistem kegiatan yang akan memengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan. Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar utama.
1. Pasar sasaran tidak ada perusahan yang dapat beroperasi di semua pasar dan memuaskan semua kebutuhan dan juga tidak ada yang dapat beroperasi dengan baik dalam pasar yang luas, sehingga jika suatu perusahaan itu ingin berhasil maka ia harus dapat mendefinisikan pasar sasaran meraka dengan cermat danmenyiapkan program pemasaran.
(17)
2. Kebutuhan pelanggan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu merupakan tugas yang sederhana dikarekan beberapa pelanggan itu memiliki kebutuhan sendiri yang tidak mereka sadari atau mereka tidak dapat mengutarakan kebutuhan-kebutuhan ini.
3. Pemasaran terpadu, jika semua departemen bekerja sama melayani kepentingan pelanggan maka hasilnya adalah pemasaran terpadu. Pemasaran terpadu berjalan dalam dua tahap yaitu :
a. Tahap Pertama : beragam fungsi pemasaran, tenaga penjualan periklanan, manajemen produk, riset pemasaran dan lainnya harus bekerja sama.
b. Tahap Kedua : pemasaran harus dikoordinasikan dengan baik pada bagian lain perusahaan.
c. Profitabilitas, tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan mereka (Ecclisia, 2012).
Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut bauran pemasaran (marketing mix) yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan untuk dapat memuaskan para konsumen. Bauran pemasaran merupakan alat pemasaranyang baik yang berada dalam suatu perusahaan,
(18)
dimana perusahaan mampu mengendalikannya agar dapat mempengaruhi respon pasar sasaran. Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal dalam istilah 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi), sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti people (orang), physical evidence (fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga dikenal dengan istilah 7P maka dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people, physical evidence, and process (Ecclisia, 2012).
2.1 Sasaran Pemasaran
Sasaran pemasaran yaitu mengetahui situasi pasar dan mampu menembus pasar untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan kualitas yang memuaskan. Fungsi pemasaran yaitu pengambil keputusan untuk memperbaiki strategi pemasaran yang layak ditawarkan ke konsumen. Tugas-tugas pemasaran adalah menawarkan nilai, nilai dimana dalam ekonomi pemasaran harga merupakan alat pengukur nilai, menawarkan barang atau jasa yang ditawarkan ke konsumen (Firdaus, 2009).
Sasaran pemasaran adalah langkah penting dalam proses perencanaan. Suatu perusahaan yang telah menetapkan sasarannya mengetahui apa yang ingin dia capai dengan strategi yang ditetapkannya, dan kapan suatu strategi dikatakan telah berjalan dengan baik. Tanpa sasaran, langkah strategi dan segala sesuatu yang mengikutinya tidak ada artinya sama sekali. Sebagian besar ahli sepakat bahwa pendekatan
(19)
logis untuk melakukan tugas sulit menetapkan sasaran pemasaran dengan bergerak dari yang umum menuju ke yang khusus. Langkahnya diawali dengan suatu pernyataan tentang sifat dari bisnis yang digeluti (pernyataan misi), yang darinya kemudian akan mengalir sasaran umum perusahaan. Sasaran umum perusahaan harus diterjemahkan ke bidang-bidang hasil utama, yang merupakan bidang di mana keberhasilan dalam bidang tersebut akan sangat berpengaruh bagi perusahaan. Penetrasi pasar dan tingkat pertumbuhan penjualan adalah contoh dari bidang hasil utama. Langkah selanjutnya adalah penetapan sub sasaran yang diperlukan untuk mencapai sasaran umum tersebut, seperti sasaran volume penjualan produk, pelebaran geografis, perpanjangan ini produk, dan sasaran khusus untuk setiap elemen bauran pemasaran (Wahyono, 2012).
Adapun sasaran pemasaran CV. GLE untuk produk ‘’L’2 Wobi Cake’’ ini ditujukan kepada seluruh kalangan masyarakat baik itu anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua.
2.1.1 Daerah Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dimana perusahaan menganalisis struktur pasar serta memposisikan perusahaan agar mendapatkan suatu penilaian yang baik dalam benak konsumen untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan (Pratama, 2013).
(20)
Daerah pemasaran adalah daerah perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus-menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru. Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal (Setiawan, 2011).
Lokasi pemasaran produk “L’2 Wobi Cake” yaitu di daerah Sulawesi Selatan, tepatnya di Kota Makassar yang merupakan daerah yang potensial untuk mengembangkan suatu usaha. Rumah Produksi dari CV. GLE untuk saat ini masih berada di sekitar kawasan Makassar, yaitu di Jl. Perintis Kemerdekaan 7, Perumahan Trika Mahkota Indah D/13 Makassar. Untuk daerah pemasarannya sendiri berada di daerah Kecamatan Tamalanrea dan sekitar daerah rumah produksi itu sendiri. Lokasi tersebut sangat strategis bagi perusahaan karena lokasinya berada
(21)
dekat dengan pusat kota dan padat penduduk. Namun demikian pada penjualannya kami akan pasarkan produk ini kepada konsumen langsung.
Adapun kelompok pelanggan produk L’2 Wobi Cake dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Pelanggan, Asal, dan Karakteristik Pada L’2 Wobi Cake
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa kelompok pelanggan kami adalah pedagang atau konsumen langsung yaitu semua kalangan masyarakat yang berasal dari sekitar tempat produksi yaitu di Jl. Perintis Kemerdekaan 7 dan secara umum adalah masyarakat luas serta kalangan mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar.
Pelanggan merupakan seseorang yang secara berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan jasa dengan membayar produk atau jasa tersebut. Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan konsumen, sehingga dalam
No Kelompok Konsumen Tempat Asal Karakteristik
(22)
jangka panjang perusahaan mendapatkan keuntungan yang diharapkannya. Melalui produk yang dihasilkannya, perusahaan menciptakan dan membina langganan. Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha pemasaran dari produk yang dihasilkannya. Keberhasilan ini ditentukan oleh ketepatan produk yang dihasilkannya dalam memberikan kepuasan dari sasaran konsumen yang ditentukannya. Dengan kata lain, usaha-usaha pemasaran haruslah diarahkan pada konsumen yang ingin dituju sebagai sasaran pasarnya. Dalam hal ini, maka usaha pemasaran yang menunjang keberhasilan perusahaan haruslah didasarkan pada konsep pemasaran yang tepat untuk dapat menentukan strategi pasar yang dituju. Untuk pembahasan yang lebih terarah, terlebih dahulu perlu dibatasi pengertian pemasaran. Selanjutnya perlu ditinjau perkembangan pemikiran tentang pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran serta cakupan ruang lingkup dari manajemen (Rahman , 2013).
Berikut tabel jumlah pelanggan dan unit produk yang diperkirakan dapat dibeli oleh pelanggan setiap bulannya:
Tabel 3. Jumlah Pelanggan dan Unit Produk yang Diperkirakan Dapat Dibeli Oleh Pelanggan Setiap Bulan Pada L’2 Wobi Cake
(23)
No. KonsumenKelompok Jumla h Konsume n Frekuensi Pembelian perbulan (unit) Jumlah Pembeli an Setiapk ali Membe Jumlah Permintaa n Per Bulan (unit
1 2 3 4 5 6 (3x4 x5)
1 Konsumen
Langsung
±100 ±10 ±1 1000
TotalPermintaan/ Bulan
1000 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.
BerdasarkanTabel 3, dapat diketahui bahwa jumlah permintaan produk kami per bulan adalah 1000 unit yang terdiri jumlah konsumen ±100 orang dan pembelian selama ±10 hari. Pembelian setiap kali membeli sebanyak ±1 unit.
Adapun produk yang kami produksi merupakan produk yang belum pernah ada sebelumnya di pasar karena produk “L’2 Wobi Cake” merupakan hasil kreativitas kami, sehingga prospek pasarnya lebih menjanjikan. Walaupun bahan bakunya berasal dari wortel dan ubi jalar ungu namun akan memberikan kesan unik karena memiliki cita
rasa cokelat, keju, abon dan saos sesuai selera yang diinginkan konsumen. Hal ini akan membuat produk kami dapat bersaing di pasar dengan produk yang lain.
(24)
Adapun pesaing potensial di wilayah pasar dan perkiraan penjualan masing-masing dalam perbulan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Pesaing Potensial di Wilayah Pasar dan Perkiraan Penjualan masing-masing per Bulan
No.
Nama Perusahaan Pesaing
Wilayah Pasar Tempat Pesaing
Perkiraan jumlah Penjualannya Per
Bulan (unit) 1. Soerabi Bandung Kecamatan Tamalanrea ±1200
Total Penjualan Pesaing dalam Per Bulan 1200
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa pesaing kami yaitu Soerabi Bandung yang dipasarkan di Kecamatan Tamalanrea yang menghasilkan ±1200 unit produk perbulan.
2.1.2 Situasi Pasar
Perubahan kebutuhan pembeli, kekuatan sosial ekonomi, teknologi baru, kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan dapat menyebabkan perubahan pada pasar. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani pasar. Analisa situasi pasar persaingan adalah langkah
pertama dalam merancang strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini dilakukan setelah strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan.
(25)
Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Merek (brand) merupakan nilai utama pemasaran. Peran pemasaran akan semakin meningkat seiring dengan situasi persaingan yang semakin meningkat pula dan pada saat yang sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikan, brand bukan hanya sebagai sekedar identitas suatu produk dan sebagai pembeda dari produk pesaing saja, melainkan lebih dari itu, brand memiliki ikatan emosional istimewa yang tercipta antara konsumen dengan produsen. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tetapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama (Pangaribuan, 2011).
Adapun posisi pasar “L’2 Wobi Cake” CV. GLE dibandingkan dengan pesaing di wilayah pasar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5. Posisi Pasar “L2 Wobi Cake” CV. GLE dibandingkan dengan Pesaing di Wilayah Pasar
Perkiraan Jumlah Penjualan Perusahaan Pesaing Anda*)
Perkiraan Jumlah Penjualan Perusahaan
Anda**)
Total Penjualan Keseluruhan
Prosentase Penjualan Anda
Terhadap Total
1 2 3 (1 + 2) 4 ( 2 : 3 x 100)
1200 1000 2200 45 %
(26)
Berdasarkan Tabel 5, terlihat bahwa dengan hasil produksi CV. GLE yaitu sebanyak ±1000 unit per bulan ternyata mampu mengusai 45% pasar selebihnya itu dikuasai oleh pesaing dari CV. GLE dengan total penjualan pesaing usaha ±1200 unit per bulan. Hal ini menandakan bahwa produk L2 Wobi Cake dari perusahaan CV. GLE dapat mengungguli pesaing produk Soerabi yang sejenis sehingga produk L’2 Wobi Cake dapat bersaing di pasaran. Produk dari perusahaan CV. GLE memiliki perbedaan dan keistimewaan tersendiri baik itu dari segi bahan baku maupun tampilan kemasan produk.
2.1.3 Proyeksi permintaan
Permintaan adalah sejumlah produk barang atau jasa yang merupakan barang-barang ekonomi yang akan dibeli konsumen dengan harga tertentu dalam suatu waktu atau periode tertentu dan dalam jumlah tertentu. Demand seperti ini lebih tepat disebut sebagai permintaan pasar (market demand), dimana tersedia barang tertentu dengan harga yang tertentu pula (Thomas, 2010).
Proyeksi secara umum adalah untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan datang berdasarkan data yang telah ada. Proyeksi pada dasarnya merupakan suatu perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian (nilai dari suatu variabel) untuk waktu yang akan datang seperti proyeksi ternak unggas untuk empat tahun yang akan datang.Hasil proyeksi menggambarkan tingkat kemampuan untuk masa yang akan datang, untuk menghindari atau mengurangi tingkatan resiko dari kesalahan,
(27)
Maka diperlukan asumsi-asumsi yang dibuat oleh pihak pengambil keputusan, yang didukung oleh proyeksi tentang tingkat kemampuan populasi peternakan di masa depan secara objektif.
Secara umum, permintaan dapat diartikan sebagai proyeksi kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh/memiliki sejumlah barang/jasa pada tingkat harga tertentu dan dalam periode waktu tertentu (Harlina, 2010).
Tabel 6. Perkiraan Permintaan Produk oleh Konsumen dalam Setiap Periode Selama Tahun (2015 – 2019)
Periode
Total Produksi Perbulan
(kemasan)
Pertahun (kemasan)
Harga
(Rp) Total Nilai Produksi(Rp)
I ±1.000 ±12.000 @10.000 ±120.000.000
II ±1.500 ±18.000 @10.000 ±180.000.000
III ±2.000 ±24.000 @10.000 ±240.000.000
IV ±2.500 ±30.000 @10.000 ±300.000.000
V ±3.000 ±36.000 @10.000 ±360.000.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.
Berdasarkan Tabel 6 dan Gambar 8, menunjukkan bahwa proyeksi anggaran produksi L’2 Wobi Cake untuk 5 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama CV. GLE memproduksi 1.000 kemasan/bulan dan
±12.000 kemasan/tahun dengan total nilai produksi Rp 120.000.000. Pada tahun ke-2 produk L’2 Wobi Cake mengalami peningkatan yaitu ±1.500 kemasan/bulan dan ±18.000 kemasan/tahun dengan total nilai produksi sebesar Rp ±180.000.000. Pada tahun ke-3 produksi
(28)
L’2 Wobi Cake mencapai ±2.000 kemasan/bulan dan ±24.000
kemasan/tahun dengan total nilai produksi sebesar Rp ±240.000.000. Pada tahun ke-4 produk L’2 Wobi Cake semakain bertambah yaitu ±2.500
kemasan/bulan dan ±36.000 kemasan/tahun untuk total nilai produksi sebesar Rp ±300.000.000. Pada tahun ke-5 produk L’2 Wobi Cake semakin meningkat yaitu ±3.000 kemasan/bulan dan ±36.000 kemasan/tahun dengan total nilai produksi Rp ±360.000.000
2.2 Strategi dan Taktik Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan rencana yang terpadu sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan pemasaran kepada pasar sasaran dengan mengembangkan program pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Untuk berhasilnya strategi pemasaran yang dijalankan, dibutuhkan 2 (dua) hal yang sangat penting dan saling berkaitan, yaitu : (1) target pasar yang dituju, (2) bauran pemasaran yang dijalankan untuk mencapai target pasar tersebut. Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Masing-masing faktor lingkungan dapat menimbulkan adanya kesempatan atau ancaman bagi pemasaran produk suatu perusahaan, yaitu terdiri atas: keadaan pasar, persaingan, teknologi, ekonomi, sosial budaya, hukum dan peraturan. Sedangkan faktor-faktor internal perusahaan menunjukkan adanya
(29)
keunggulan atau kelemahan perusahaan, meliputi keuangan, produksi, personalia, dan khususnya bidang pemasaran yang terdiri atas produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses dan bukti fisik. Analisa tersebut merupakan penilaian apakah strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan sesuai dengan keadaan saat ini. Hasil penilaian tersebut digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi yang sedang dijalankan perlu diubah, dan untuk menyusun atau menentukan strategi yang akan dijalankan pada masa yang akan datang (Nasution, 2014).
Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga, promosi dan distribusi (marketing mix) terhadap pesaing dekatnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam strategi dan taktik pemasaran yaitu produk, pendistribusian, harga, bukti fisik, promosi, proses, orang dan produktivitas kualitas.
2.2.1 Product (Produk)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Segala sesuatu yang termasuk di dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide ataupun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan (Nasution, 2014) Produk yang kami tawarkan berupa makanan ringan (cemilan) yang terbuat dari bahan utama wortel dan ubi jalar ungu yang memiliki cita rasa cokelat, keju, abon dan saos sesuai selera yang di inginkan konsumen
(30)
sehingga memiliki nilai gizi yang tinggi. Produk yang kami tawarkan bentuknya seperti soerabi pada umumnya, yaitu berbentuk bulat agak tebal. 2.2.2 Price (Harga)
Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat produk (bagi konsumen maupun bagi produsen) yang pada umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (rupiah, dollar, yen, rupee dan sebagainya). Harga terbentuk dari kompetensi produk untuk tujuan dua pihak produsen dan konsumen. Produsen memandang harga adalah sebagai nilai barang yang mampu memberikan keuntungan diatas biaya produksinya (atau tujuan-tujuan yang lain, misalnya keuntungan). Konsumen memandang harga adalah sebagai nilai barang yang mampu memberikan manfaat atas pemenuhan kebutuhannya dan keinginannya (misalnya hemat, prestis, syarat pembayaran, dsb
Harga yang kami tawarkan relatif terjangkau karena proses rangkaian penyediaan produk menggunakan biaya yang minim. Harga produk kami akan mampu bersaing dengan produk perusahaan lain. Harga yang kami tawarkan yaitu Rp 10.000,-/kemasan. Satu kemasan berisi 4 buah. Penetapan harga merupakan salah satu bagian yang cukup rumit dan memerlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Kami mengusahakan harga yang terjangkau bagi semua kalangan yang ingin menikmati produk kami.
(31)
Untuk tingkat harga produk yang kami tawarkan dan yang ditawarkan perusahaan pesaing dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 7. Tingkat Harga Produk yang Kami Tawarkan dan yang Ditawarkan Perusahaan Pesaing
No. Kelompok Konsumen
Tingkat Harga Produk Anda (Rp/unit)
Tingkat Harga Produk Pesaing (Rp/unit)
1. Konsumen Langsung Rp. 10.000 Rp. 15.000
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2015.
Berdasarkan Tabel 7, dapat diketahui bahwa tingkat harga produk kami konsumen langsung yaitu Rp 10.000,-/kemasan. Harga yang kami tawarkan berbeda dengan harga yang ditawarkan perusahaan pesaing. Harga yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing untuk pedagang pengecer dan konsumen langsung adalah Rp 14.000,-/kemasan dan Rp 15.000,-/kemasan. Harga yang kami tawarkan lebih murah dari pada harga pesaing. Hal ini berhubungan dengan konsumen karena pada kenyataannya konsumen lebih tertarik pada harga murah disamping itu kualitas produk dan kemasan yang menunjang.
2.2.3 Place (Pendistribusian)
Saluran pemasaran/saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen. Fungsi saluran distribusi adalah aktivitas-aktivitas
(32)
yang dilaksanakan anggota saluran distribusi dalam memindahkan barang dari produsen ke konsumen dan menciptakan kegunaan produk tersebut bagi konsumen.
Saluran distribusi itu adalah bagian dari marketing mix (bauran pemasaran). Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan, sebab kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat usaha menyalurkan barang atau jasa tersebut. Saluran distribusi terdiri dari beberapa macam, yaitu :
1. Perantara Pedagang
Pada dasarnya perantara pedagang (Merchant Middlemen) ini bertanggung jawab terhadap kepemilikan semua barang yang dipasarkannya. Dalam hubungannya dengan pemindahan milik, kegiatan perantara pedagang ini berbeda dengan lembaga lain. Adapun lembaga-lembaga yang termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah :
a) Pedagang Besar (Wholesaler)
Istilah pedagang besar ini hanya digunakan pada perantara pedagang yang terikat dengan kegiatan perdagangan besar dan biasanya tidak
(33)
melayani penjualan eceran kepada konsumen akhir. Untuk lebih jelasnya defenisi dari, Pedagang Besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain dan/atau kepada pemakai industri, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.
b) Pengecer (Retailer)
Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara langsung dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi (bukan untuk keperluan usaha). Namun demikian tidak tertutup kemungkinan adanya penjualan secara langsung dengan para pemakai industri karena tidak semua barang industri selalu dibeli dalam jumlah besar. Secara definisi dapat dikatakan bahwa pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi.
2. Perantaraan Agen
Perantara agen (Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Untuk lebih jelasnya, agen adalah lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan. Pada dasarnya perantara agen dapat digolongkan kepada dua golongan, yakni:
(34)
Agen penunjang merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam beberapa aspek pemindahan barang dan jasa. Mereka terbagi dalam beberapa golongan, yaitu:
1) Agen pengangkutan borongan (Bulk Transportation Agent) 2) Agen penyimpanan (Storage Agent)
3) Agen pengangkutan khusus (Specialty Shipper)
4) Agen pembelian dua penjualan (Purchase and sales agent)
Kegiatan agen penunjang adalah membantu untuk memindahkan barang-barang sedemikian rupa sehingga mengadakan hubungan langsung dengan pembeli dua penjual. Jadi agen penunjang ini melayani kebutuhan-kebutuhan dari setiap kelompok secara serempak. Dalam praktek agen semacam ini dapat dilakukan sendiri oleh si penerima barang.
b) Agen Pelengkap (Supplemental Agent)
Agen Pelengkap berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam penyaluran barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan-kekurangan. Apabila pedagang atau lembaga lain tidak dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran barang, maka agen pelengkap dapat menggantikannya. Jasa-jasa yang dilakukannya antara lain berupa:
1. Jasa pembimbing/konsultan 2. Jasa Finansial
3. Jasa Informasi
4. Jasa khusus lainnya (Ranjetha, 2010)
Berikut ini merupakan gambar jalur distribusi CV. GLE
(35)
Gambar 5. Jalur Distribusi Produk “L2 WOBI CAKE” CV. GLE Berdasarkan Gambar 5, menunjukkan bahwa jalur distribusi yang CV. GLE langsung kepada konsumen langsung.
2.2.4 Promotion (Promosi)
Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya. Dalam promosi juga, terdapat beberapa unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut bauran promosi (Basir, 2012).
Adapun bentuk promosi yang dilakukan oleh CV. GLE untuk memperkenalkan produk kami kepada masyarakat luas yaitu sebagai berikut: Media Sosial
Kami memilih media sosial seperti facebook. Karena saat ini hampir semua masyarakat memiliki akun media sosial sehinggadengan
(36)
memasarkan produk melalui media sosial dapat memudahkan produk diketahui masyarakat. Pemasaran dengan cara ini juga sangat efektif dan efisien.
Iklan media cetak
Kami memilih koran sebagai media untuk mempromosikan produk kami karena biayanya murah, dan sebagian besar masyarakat gemar membaca koran sehingga produk kami mudah diketahui oleh masyarakat.
Brosur dan pamflet
Kami akan membagikan brosur mengenai produk kami pada daerah yang padat penduduk dan menempelkan pamflet di berbagai tempat strategis agar produk kami dikenal oleh kalangan masyarakat luas.
2.2.5 Process (Proses)
Proses merupakan semua prosedur actual, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan produk atau jasa. Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya.
Proses dan mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan, seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan
(37)
yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja (Suharyadi, 2010).
Bentuk proses yang dilakukan oleh CV. GLE agar produknya bisa sampai kepada konsumen yaitu dengan cara melakukan promosi kepada masyarakat tentang produk L2 Wobi Cake yang merupakan makanan tradisional bali hasil olahan dari bahan baku wartel dan ubi jalar ungu yang dicampurkan dengan wortel dan ubi sehingga membuat L2 Wobi Cake berbeda dari Soerabi yang telah banyak dijual di pasaran. Sehingga untuk proses penyampaian produk merupakan suatu kemudahan bagi CV. GLE karena kami menawarkan produk L2 Wobi Cake dengan inovasi rasa yang baru.
2.2.6 People (Orang)
Orang merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan penampilan tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan pengetahuan yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Sikap sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, penampilan tubuh, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkanpenyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada
(38)
level yang diekspetasikan personil perusahaan yang secara konstan mengadakan kontak dengan konsumen dimana konsumen akan menilai perolehan produk jasa yang diinginkan (Suharyadi, 2010).
Pada CV. GLE terdapat tenaga kerja yang bertugas pada bidang pemasaran. Pada hakekatnya tenaga kerja yang bertugas pada bidang pemasaran bertugas untuk memberi informasi dan pelayanan terhadap produk yang ditawarkan kepada konsumen. Kami memiliki satu orang yang bekerja di bidang pemasaran karena produksi kami dalam skala kecil dan luas jangkauan daerah pemasaran masih berada di sekitar kota Makassar.
2.2.7 Physical Environment (Bukti Fisik)
Physical environment atau kita kenal dengan kata lain “bukti fisik” ini yaitu merupakan suatu hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Bukti fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyediaan jasa serta konsumen berinteraksi, ditambah elemen yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu. Berdasarkan penjabaran tersebut dapat di simpulkan bahwa bukti fisik adalah struktur fisik dari sebuah perusahaan yang merupakan komponen utama dalam membentuk kesan sebuah perusahaan. Bukti fisik memiliki peranan penting untuk menarik minat konsumen agar datang ke suatu perusahaan dan melakukan pembelian. Segala sesuatu bentuk fisik
(39)
perusahaan dalam mendukung produk atau jasa yang di tawarkan. (gedung, kendaraan, peralatan, seragam karyawan) (Suharyadi, 2010).
Bentuk fisik yang dimiliki oleh perusahaan CV. GLE yaitu cukup baik dalam menunjang sistem pemasaran. Dimulai dari bangunan gedung perusahaan,dekorasi sampai dengan interior yang sangat memuaskan mata konsumen yang datang untuk berbelanja sehingga konsumen merasa cukup nyaman berada dalam perusahaan CV.GLE. Desain interior yang juga terdiri dari beberapa lukisan bergambar daerah Bali dan lukisan gambar wortel dan ubi yang merupakan logo produk L2 Wobi Cake yang terpajang di perusahaan CV. GLE.
Bukti fisik L2 Wobi Cake yaitu berbentuk bulat dan agak tebal serta memiliki tekstur yang lembut seperti soerabi pada umumnya.
2.2.8 Productivity and Quality (Produktivitas dan Kualitas)
Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memliliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kuaitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Kualitas merupakan kunci keunggulan bersaing, yaitu kemampuan sebuah perusahaan untuk mencapai keunggulan pasar. Dalam jangka panjang, keunggulan bersaing yang terjaga akan menghasilkan kinerja di atas rata-rata. Tujuan umum pembentukan kualitas produk itu sendiri
(40)
adalah untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang terbaik menurut kebutuhan konsumen (Suharyadi, 2010).
CV. GLE sangat memperhatikan tentang kualitas produk yang kami tawarkan, dimana jenis bahan-bahan yang kami gunakan dalam memproduksi L2 Wobi Cake merupakan bahan-bahan yang memiliki kualitas tinggi terutama pada bahan baku yaitu wortel dan ubi jalar ungu. Kami tidak akan membeli wortel dan ubi jalar ungu yang sudahsudah. Oleh karena itu, produk CV. GLE dapat bersaing di pasaran disebabkan tingkat kualitas yang dimilikinya. Sehingga tingkat produktivitas CV. GLE dapat dikatakan rendah karena lebih mementingkan kualitas produk.
2.3 Penganggaran Pemasaran
Biaya pemasaran dimulai pada saat biaya produksi selesai, yaitu pada saat proses produksi selesai dan barang-barang sudah siap untuk dijual. Biaya ini mencakup biaya penjualan dan biaya pemenuhan pesanan.
1. Biaya penjualan adalah keseluruhan aktivtas yang berkaitan dengan upaya untuk mencari dan memperoleh penjualan produk perusahaan. Biaya ini mencakup biaya iklan, pemberian contoh produk, komisi wiraniaga, biaya demo dan sebagainya.
2. Biaya pemenuhan pesanan adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan upaya untuk memenuhi seluruh produk sesuai keinginan konsumen. Karena itu, mencakup biaya pergudangan, pengepakan, pengiriman, pemberian kredit, dan penagihan, serta administrasi pemasaran.
(41)
Anggaran biaya pemasaran adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan seluruh aktivitas penjualan dan pendistribusian produk perusahaan. Aktivitas perusahaan adalah aktivitas yang sangat vital bagi perusahaan. Tanpa aktivitas pemasaran maka tidak akan ada pendapatan bagi perusahaan. Tanpa perusahaan maka tidak ada laba yang diperoleh perusahaan. Tanpa memperoleh laba usaha maka tujuan perusahaan tidak dapat tercapai.
Karena itu, aktivitas pemasaran perlu direncanakan sebaik-baiknya untuk menjamin bahwa produk perusahaan akan dibeli oleh konsumen. Itu berarti, mencakup seluruh aktivitas promosi, pemberian contoh barang, pelatihan untuk tenaga wiraniaga, aktivitas menelepon, dan korespondensi pemasaran hingga pengiriman barang kepada konsumen. Pada dasarnya, biaya pemasaran adalah seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan produk perusahaan sejak dari gudang perusahaan hingga ke tangan konsumen (Hidayah, 2009).
Anggaran pemasaran berpatok pada biaya-biaya yang dikeluarkan dalam sekali siklus distribusi, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 8. Perincian Biaya yang Dikeluarkan CV. GLE untuk Operasional
No. Jenis Biaya Jumlah
(unit) Nilai/unit (Rp) Nilai (Rp) 1. Pengangkutan/
Transportasi
20 Rp.7.500,00 Rp. 150.000,00
2. Tenaga Kerja 1 Rp. 1.400.000,00 Rp. 1.400.000,00
(42)
4. Promosi
Sosial Media Brosur/Plamfet
-1
Rp. 50.000 Rp. 120.000
Rp. 50.000 Rp. 120.000
Total Biaya Pemasaran/Bulan Rp. 1.770.000
Pemasaran Produk per Bulan Sumber : DataPrimer Setelah Diolah, 2015.
Berdasarkan Tabel 8, menunjukkan bahwa total biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasional pemasaran produk perbulan yaitu Rp 1.770.000,00 dengan rincian biaya bahan bakar transportasi adalah sebesar Rp. 150.000,00. Transportasi yang dimaksud adalah kendaraan bermotor dengan biaya yang dikeluarkan per hari untuk transportasi adalah Rp 7.500/liter. Untuk biaya promosi yaitu pembelian pulsa untuk sosial media yaitu sebesar Rp 50.000 dan brosur/plamfet Rp. 120.000. Untuk retribusi pasar sebesar Rp. 50.000
III. ASPEK PRODUKSI
Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk seperti yang diharapkan. Umumnya suatu sistem diukur dengan kemampuan memproduksi dalam jumlah dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan konsumen, kemampuan sumberdaya perusahaan serta harapan
(43)
dariwirausahawan sebagai pemilik dan mungkin juga sekaligus sebagai manajer.
Proses produksi menghasilkan produk. Pengusaha haruslah memikirkan tentang mutu produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya. Sebelum merencanakan desain atau mutu produk, kita harus mengetahui atributproduk yang antara lain adalah : bentuk produk, warna, bungkus, merk, label, prestise perusahaan, pelayanan perusahaan dan sebagainya. Atribut produk tersebut selalu memiliki 2 aspek yaitu atribut yang menunjukan aspek yang tangible yaitu aspek teknis yang tercermin dalam bentuk fisik produknya dan aspek intangible yaitu aspek yang sosial budaya yang tercermin pada tanggapan masyarakat terhadap pemakaian produk tersebut. Dengan mamakai produk yang desain atau atribut-atribut lainnya (bungkus, merk dagang, dan sebagainya) yang menarik si pembeli maka dia akan merasa bangga bahkan merasa berada pada status sosial tertentu. Aspek itulah yang merupakan aspek intangible (Gitosudarmo, 2009). Tahap awal dalam pelaksanaan proses produksi adalah merencanakan produk yang akan diproduksi. Pada pembelajaran sebelumnya (aspek pemasaran) telah dirumuskan jenis produk yang akan dihasilkan sesuai dengan potensi diri yang dimiliki, tentunya produk tersebut memiliki potensi/prospek pasar yang memadai. Gambaran mengenai karakteristik produk yang akan dihasilkan, memberikan kemudahan dalam
(44)
menyusun kebutuhan bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi produksi dan biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi. Dengan gambaran produk ini, juga akan memudahkan dalam menetapkan sistem produksi yang akan diterapkan dalam menghasilkan produk yang dimaksud. Olehnya itu, dalam sistem produksi dikenal adanya 3 (tiga) komponen, yaitu masukan (input), proses dan keluaran (output) (Wirawan, 2013).
Proses produksi merupakan suatu cara, metode dan teknik untuk mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi dengan menggunakan sumber-sumber yang ada. Selain itu, proses produksi juga merupakan proses perubahan masukan menjadi keluaran. Macam barang yang dikerjakan di unit produksi banyak sekali sehingga macam proses yang ada juga banyak (Yani, 2010).
CV. GLE merupakan perusahaan yang memproduksi sebuah produk sejenis cemilan yang diberi nama “L2 WOBI CAKE”. Produk ini terbuat dari komposisi bahan dari wortel, ubi ungu, tepung beras, keju, cokelat cair, telur,
gula pasir, air , dan minyak goreng. Kesatuan bahan ini akan menghasilkan sebuah cemilan yang memiliki perpaduan cita rasa keju dan cokelat, abon ikan, serta tampilan kemasan produk yang menarik.
(45)
Bahan baku adalah material atau bahan dasar yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk tertentu setelah melewati suatu proses tertentu. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan dapat diperoleh dari pembelian atau dari pengolahan sendiri (Syamri, 2010).
Pada umumnya yang dimaksud bahan baku dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu bahan baku langsung (direct materials) dan bahan baku tidak langsung (indirect materials). Bahan baku langsung adalah bahan baku yang membentuk dan merupakan bagian produk jadi yang biayanya dengan mudah ditelusuri dari biaya produk tersebut. Pada umumnya, bahan baku ini bersifat variabel, yaitu berubah secara proporsional dengan perubahan output. Sedangkan bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, tetapi biayanya sulit ditelusuri dari biaya produk tersebut (Gunadarma, 2010).
Bahan langsung yang digunakan dalam pembuatan L2 WOBI CAKE yaitu tepung beras, tepung terigu, wortel, ubi ungu, gula pasir, santan, backing powder, telur, keju, air, susu cair, saos, abon, coklat dan kotak kemasan, sedangkan bahan tak langsung yaitu gas elpiji. Bahan-bahan yang kami gunakan dalam membuat L2 WOBI CAKE kami peroleh dari pasar tradisional dan toko bahan kue Coang.
(46)
Adapun bahan yang digunakan pada pembuatan L2 WOBI CAKE baik bahan yang berpengaruh langsung maupun bahan yang tidak langsung mempengaruhi kegiatan produksi dapat di lihat pada tabel pengadaan bahan baku langsung dan tak langsung yaitu sebagai berikut:
Tabel 9. Pengadaan Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung No
.
JenisBahan AspekKualitasYangdiharapkan I. BAHANLANGSUNG
1. Tepung Beras Berwarna putih, bertektur lembut dan tidak terdapat kutu 2. Tepung Terigu Berwarna putih, bertektur lembut dan tidak terdapat kutu 3. Wortel Masih segar, berwarna orange cerah dan bertektur padat 4. Ubi jalar Masih segar, berwarna cerah dan bertektur padat
5. Gula Pasir Memiliki tekstur yang kasar 6. Santan Berwarna putih dan kental
7. Backing Powder Memiliki tekstur yang lembut dan berwarna putih 8. Telur Berukuran sedang, tekstur cangkang yang rata
9. Keju Berwarna kekuningan
10. Air Jernih, tidak berbau
11. Susu Kental Kental, berwarna putih
12. Saos Kental, berwarna tidak terlalu cerah
13. Abon Beraroma enak
14 Coklat Berwarna coklat pekat
15 Kotak kemasan Terbuat dari kertas yang tebal dan tidak mudah rusak
II BAHAN TAK LANGSUNG
1. Gas elpiji Gas tidak bocor
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.
Bahan baku proses pembuatan produk “L2 WOBI CAKE” ini terdiri atas bahan langsung dan bahan tidak langsung. Bahan langsung adalah bahan-bahan yang bersentuhan langsung atau terikat secara fisik dalam
(47)
produksi. Pada usaha “L2 WOBI CAKE” ini bahan langsung yang kami gunakan adalah tepung beras, tepung terigu, wortel, ubi jalar ungu, santan, backing powder, telur ayam, keju, coklat, abon, saos, gula pasir, susu cair, air dingin, dan kotak kemasan. Di mana Wortel dan ubi jalar ungu digunakan sebagai bahan dasar dari kue L2 WOBI CAKE yang bergizi sehingga dapat memperoleh warna yang alami yaitu warna orange dan ungu dan berstekstur padat. Tepung beras dan tepung terigu digunakan sebagai bahan baku utama yang memiliki karakteristik berwarna putih dan bertekstur lembut. Telur ayam yang digunakan sebagai bahan campuran pada adonan L2 WOBI CAKE agar tepung beras mudah menyatu/melengket dengan bahan-bahan yang lain dan memiliki karakteristik berwarna kuning, tidak pecah atau retak, dan tidak busuk yang berstekstur cangkang yang rata. Keju, coklat, saos dan abon digunakan untuk taping kue sehingga menambah cita rasa pada L2 WOBI CAKE yang memiliki karakteristik berwarna yang berbeda. Gula pasir digunakan untuk menambah cita rasa manis pada L2 WOBI CAKE dan memiliki tekstur yang kasar. Susu kental digunakan untuk menambah kelezatan pada kue lak-lak dan memiliki tekstur yang halus. Air digunakan agar adonan menjadi padat dan dapat tercampur dengan baik dan memiliki tekstur yang jernih dan tidak berbau. Kotak kemasan digunakan sebagai kemasan untuk mengemas kue L2 Wobi Cake berkarakteristik tebal dan tidak mudah rusak yang siap untuk dijual.
(48)
Bahan baku tidak langsung merupakan bahan yang secara tidak langsung turut memberikan kontribusi terhadap proses pembuatan produk kami. Bahan tidak langsung yang kami gunakan adalah gas elpiji sebagai bahan bakar yang digunakan untuk membakar adonan kue lak-lak dengan karakteristik gas dan tidak bocor. Bahan-bahan yang kami gunakan merupakan bahan pilihan yang mempunyai mutu yang terbaik. Kami memilih bahan-bahan yang bermutu baik sebagai bahan baku utama karena merupakan bahan dasar untuk membuat L2 WOBI CAKE yang enak dan berkualitas.
Berikut perencanaan volume dan harga bahan baku produk dan sumber pasokan perusahaan per bulan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 10. Volume dan Harga Bahan Baku Produk serta Sumber Pasokannya per Bulan
No JenisBahan
Jumlah Kebutuha n
(unit)
Harga Satuan (Rp/unit)
Jumlah
Biaya(Rp) SumberPasokan I BAHANLANGSUNG
1
. Wortel 15 kg 10.000.00Rp. Rp. 75.000.00 Pasar
2
. Ubi jalar ngu 15 kg Rp. 5.000.00 75.000.00 Rp. Pasar 3
(49)
4
. TepungTerigu 10 kg Rp. 8.000.00 Rp. 80.000.00 Toko Coang 5
. Gula Pasir 10 kg 13.000.00Rp.Rp. 130.000.00 Toko Coang 6
. Santan 50 bks Rp. 2.500.00 Rp. 125.000.00 Toko Coang 7 Backing
Powder
3 bks Rp. 5.000.00 Rp. 15.000.00 Toko Coang 8 Telur 30 butir Rp. 1.500.00 Rp. 45.000.00 Pasar Tradisional Daya 9. Air 10 galon Rp. 5.000.00 Rp. 50.000.00 Minimarket 10
. Keju 20 bks 14.000.00Rp. Rp. 70.000.00 Toko Coang
11 Susu Kental 20 bks Rp. 8.000.00 Rp. 280.000.00 Toko Coang
12 Saos 10 bks Rp.
10.000.00
Rp. 100.000.00 Toko Coang
13 Abon 10 bks Rp.
15.000.00
Rp. 150.000.00 Toko Coang
14 Coklat 20 bks Rp.
20.000.00
Rp. 400.000.00 Toko Coang 15 Kotak
kemasan
1000 Rp. 1.500.00 Rp.
1.500.000.00
Toko Coang
Sub-Total BiayaBahan Langsung Rp.3.454.000
II BAHAN TAK LANGSUNG
1
. Gas elpiji 3 tabung Rp. 15.000.00 Rp. 45.000.00 Distributor
Sub-Total BiayaBahan Tak Langsung Rp.45.000.00 TOTAL BIAYA PENGADAAN BAHAN Rp.3.590.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.
Berdasarkan Tabel 10, diketahui bahwa bahan baku langsung dalam pembuatan L2 WOBI CAKE adalah wortel, ubi jalar ungu, tepung beras, tepung terigu, , santan, gula, pasir, santan, backing powder, telur ayam, air, keju, susu kental, saos, abon, coklat kotak kemasan. Jumlah biaya keseluruhan dari bahan langsung ini diperkirakan sebesar
(50)
Rp.3.454,000.Untuk bahan tak langsung adalah gas elpiji. Jumlah biaya keseluruhan untuk bahan tak langsung ini diperkirakan sebesar Rp 45.000,00 Sehingga total biaya bahan langsung dan bahan tak langsung adalah Rp 3.590.000. Keseluruhan bahan yang digunakan dalam poduksi L2 WOBI CAKE baik bahan langsung maupun bahan tidak langsung memiliki perbedaan tempat pembelian seperti wortel dan ubi jalar ungu di beli di pasar tradisional Daya, sedangkan tepung beras, tepung terigu, gula pasir, santan, backing powder, keju, susu kental, saos, abon, dan coklat dibeli di Toko Coang. Gas elpiji dibeli di distributor dan kemasan plastik dibeli di toko Pelangi, Abdesir.
3.2 Kebutuhan Sumber Daya Produksi
Dalam melakukan proses produksi kami membutuhkan berbagai jenis kebutuhan sumber daya. Kebutuhan sumber daya produksi terdiri atas 3 yakni sumber daya bangunan, sumber daya peralatan, dan sumber daya tenaga kerja. Ketiga sumber daya ini merupakan hal yang sangat penting untuk medukung proses produksi dari awal hingga akhir (Supriatna, 2010). 3.2.1 Sumber Daya Bangunan
Bangunan merupakan hasil karya seseorang atau sekumpulan orang atau merupakan hasil penambahan atau perubahan dari sesuatu yang
(51)
pernah ada yang digunakan untuk tujuan tertentu dimana ukuran dari karya tersebut tidak dapat dipindahkan (Grya, 2014).
CV. GLE merupakan tempat usaha yang kami gunakan untuk setiap kegiatan perusahaan. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi yang berlokasi di Jln. Perintis Kemerdekaan 7, Perumahan Trika Mahkota Indah, Blok D no 13, Makassar dengan luas tanah 84 m2. Oleh sebab itu kami memerlukan sumber daya bangunan untuk membantu semua kegiatan perusahaan kami. Berikut merupakan jenis lahan dan bangunan untuk proses produksi perusahaan kami yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11. Jenis Lahan dan Bangunan untuk Proses Produksi
Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2015.
Berdasarkan Tabel 11, menunjukkan bahwa tempat kami melakukan semua kegiatan perusahaan adalah dalam sebuah rumah dengan luas bangunan 81 m2 dan status kepemilikan yaitu sewa. Nilai dari rumah yang kami gunakan yaitu sebesar Rp. 16.000.000,-.
No Jenis Bangunan/Ruangan
Luas Lahan
(m2) Status
(Milik/Sewa)
Nilai (Rp)
1.
(52)
Adapun luas ruangan yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas masing-masing tahapan produksi dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini: Tabel 12. Luas Ruangan untuk Aktivitas masing-masing Tahapan
Produksi
No. Aktifitas Tahapan Produksi Luas Kebutuhan Ruangan (m2)
1. Ruang Penyimpanan Bahan 3 x 3
2. Tahapproduksi (pencampuran adonan dan penggorengan) 4 x 5
3. Tahap Pengemasan 3 x 2
4. Ruang Pemasaran 6 x 5
5. Administrasi dan Keuangan 2 x 3
6. Jalan 1 x 8
7. WC 1 x 2
Total Kebutuhan Ruangan (m2) 81 m2
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.
Berdasarkan Tabel 12, dapat dilihat bahwa aktivitas produksi pada CV. GLE terdiri dari 7 ruangan, yaitu ruang penyimpanan bahan seluas 3 x 3 m2. Ruang produksi ( pencampuran adonan dan panggang ) seluas 4 x 5 m2. Ruang pengemasan 3 x 2 m2. Ruang pemasaranseluas 6 x 5 m2. Ruang administrasi dan keuangan seluas 2 x 3 m2. Jalan seluas 1 x 8 m2, serta WC seluas 1 x 2 m2 yang berada di dalam ruang pemasaran. Jadi, luas ruangan yang dibutuhkan adalah seluas 76,5 m2.
Berikut adalah layout perusahaan CV.GLE: 9 m
Ruang Penyimpanan Bahan 3x3 m2
Tahap Produksi (Pencampuran Adonan
dan Penggorengan) 4x5 m2
(53)
9 m
Gambar 6. Layout Perusahaan CV. GLE 3.2.2 Sumber Daya Peralatan
Peralatan adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk mengubah alam sekitarnya termasuk dirinya dan orang lain dengan menciptakan alat-alat sebagai sarana dan prasarana. Oleh karena itu, peralatan merupakan suatu alat sangat dibutuhkan yang biasa digunakan dalam membantu aktivitas manusia, yang memiliki fungsi tertentu dan
sebagai modal tetap. Peralatan juga mendukung kegiatan manusia dalam mengelola dan memproduksi suatu produk dengan berbagai kecanggihan teknologi yang ada seperti sekarang ini (Melayu, 2009).
Ja L an
Ruang Administrasi dan Keuangan
2x3 m2
Ruang Pengemasan 3x2 m2
Ruang Pemasaran
6x5 m2 WC
(54)
Dalam sumber daya peralatan dikenal istilah NPA atau Nilai Penyusutan Alat, yaitu nilai yang terdapat pada suatu alat dengan melihat harga awal dari barang tersebut, harga akhir, lama pemakaian, dan jumlah barang tersebut (Suratiyah, 2011).
Rumus untuk menghitung nilai penyusutan alat adalah sebagai berikut:
NPA (Nilai Penyusutan Alat) = Harga Awal (Rp) – Harga Akhir (Rp) x ∑ alat Umur alat (tahun)
Adapun sumber daya peralatan yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13. Jumlah, Nilai dan Jenis Peralatan yang Digunakan dalam Proses Produksi
No Jenis
Mesin/ Peralat
an
Jumlah Kebutuh an (unit)
Harga awal
(Rp/unit) Harga akhir(Rp) EkonoUmur mi (tahun)
Nilai Penyusut
an (Rp/tahu)
Nilai (Rp)
(55)
1 2 3 4 5 6
1. Kompor 1 Rp.200.000.00 Rp.100.000.00 10 Rp.10.000.00 Rp.200.000.00 2. Teflon 2 70.000.00Rp. 40.000.00Rp. 4 Rp.15.000.00 140.000.00Rp. 3. Mixer 1 Rp.250.000.00 Rp.150.000.00 3 Rp.33.333.00 Rp.
250.000.00 4. Pisau 2 10.000.00Rp. 5.000.00Rp. 5 2.000.00Rp. Rp.
20.000.00 5. Sendok 2 10.000.00Rp. Rp.5.000.00 5 2.000.00Rp. Rp.
20.000.00 6. Baskom 3 15.000.00Rp. Rp.5.000.00 5 6.000.00Rp. Rp.
45.000.00
Total Rp.68.333.0
0 Rp.675.000.00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.
Berdasarkan Tabel 13, menunjukkan bahwa jenis peralatan yang digunakan dalam proses produksi berjumlah 6 jenis, yaitu kompor, teflon, mixser, pisau, sendok, dan baskom. Total biaya peralatan tersebut sebesar Rp 675.000,-. Beberapa jenis peralatan diatas setelah digunakan akan mengalami penyusutan sehingga total nilai penyusutan adalah Rp. 68.333,00- per tahunnya. Penggunaan peralatan tersebut memiliki tujuan dan fungsi masing-masing.
Adapun tujuan dan fungsi peralatan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 14. Tujuan dan Fungsi Masing-masing Peralatan dan Sumber Pasokan Produksi
(56)
1. Kompor Alat untuk memasak adonan Toko Maxi
2. Teflon Alat untuk mencetak bentuk
adonan
Toko Maxi
3. Mixser Alat untuk mencampur dan
mengaduk adonan
Toko Alaska
4. Pisau Alat untuk memotong bahan
adonan
Toko Top Mode
5. Sendok Alat untuk mengaduk adonan Toko peralatan rumah tangga
6. Baskom Wadah untuk menghancurkan
wortel dan ubi serta tempat pencampur adonan
Pasar Daya
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.
Berdasarkan Tabel 14, menunjukkan bahwa jenis, fungsi serta sumber pasokan peralatan yang digunakan oleh CV.GLE dalam memproduksi produk L2 WOBI CAKE. Perlengkapan yang digunakan seperti kompor digunakan sebagai alat untuk membakar adonan lak-lakdan dibeli di toko Maxi, teflon digunakan sebagai alat untuk mencetak bentuk adonan lak-lak dan dibeli di Toko Maxi, mixer berfungsi sebagai alat untuk mengaduk dan mencampur adonan lak-lak dan dibeli di toko Alaska, pisau berfungsi sebagai alat untuk memotong bahan adonan dan dibeli di Toko Top Mode, sendok digunakan sebagai alat untuk mengaduk Lak-Lak pada saat memanggang dan dibeli di Toko Peralatan Rumah Tangga, serta baskom digunakan sebagai wadah
untuk menghancurkan dan pencampuranadonan Lak-Lak yang dibeli pada pasar Daya. Seluruh alat ini berperan penting agar produk yang kami rencanakan dapat terwujud.
(57)
3.2.3 Sumber Daya Tenaga Kerja
Sumber daya manusia sebagai faktor produksi disebut tenaga kerja atau labor. Jenis tenaga kerja dalam perusahaan yaitu tenaga kerja yang brsifat langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja dalam perusahaan memiliki dinamika dalam pengembangan industrinya sehingga pengelolaan sumber daya dalam sebuah perusahaan memiliki arti yang sangat signifikan, sumber daya dalam sebuah perusahaan terdiri dari sumber daya alam dan manusia, pengembangan dari sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat besar sebagai investasi untuk peningkatan produktivitas. Produktivitas mengacu pada kinerja karyawan sehingga peningkatan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan merupakan suatu kebutuhan yang harus terpenuhi.
Sumber daya manusia (tenaga kerja) merupakan salah satu aset yang sangat penting peranannya dalam suatu perusahaan. Sumber daya yang dimaksud adalah tenaga kerja yang terlibat dalam aktivitas atau kegiatan dalam rangkaian proses yang berlangsung dalam suatu perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung dan merupakan faktor produksi utama dan selalu ada dalam setiap perusahaan. Kepentingan untuk mengutamakan karyawan merupakan inti dalam keberhasilan menjalani sebuah bisnis. Struktur organisasi yang solid dan sumber daya manusia yang tangguh akan membuat kinerja dan produktivitas perusahaan semakin tinggi (Diana, 2009).
(58)
Adapun kebutuhan tenaga kerja dalam proses produksi baik tenaga kerja langsung maupun tenaga kerja tidak langsung dalam melaksanakan tahapan-tahapan dalam produksi L2 WOBI CAKE dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 15. Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung untuk Melaksanakan Tahapan-tahapan dalam Proses Produksi
No
Tahapan Proses Kegiatan
Jumlah Tenaga Kerja (orang)
Kualifikasi Tenaga
Kerja Keterangan
1. Proses produksi 2 Bertanggung jawab,
cekatan, rajin dan terampil
Tenaga kerja langsung
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.
Berdasarkan Tabel 15, menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi adalah sebanyak 3 orang. Tenaga kerja tersebut akan dijadikan sebagai tenaga kerja tetap dan merupakan tenaga kerja langsung. Tenaga kerja langsung tersebut akan berhubungan langsung dengan proses produksi pembuatan produk L2 WOBI CAKE dan pemasaran produk. Pengadaan tenaga kerja yang dilakukan perusahaan berdasarkan kualifikasi tertentu di antaranya tenaga kerja di bidang produksi harus bertanggung jawab, cekatan, rajin dan terampil. Tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan akan diberi upah atas aktivitas dalam usaha pada perusahaan. Adapun biaya tenaga kerja yang dikeluarkan per bulan adalah sebagai berikut:
(59)
Tabel 16. Biaya Tenaga Kerja dalam Siklus Produksi N o Jenis Tenaga Kerja Juml ah (org) Gaji/ Upah (Rp/org) Total Gaji (Rp) Tunjanga n (Rp/org) Total Tunjanga n (Rp) Jumlah Biaya (Rp/bln)
1 2 3 4 5=3x4 6 7=3x6 8=5+7
1. Langsun
g 2 Rp.1.400.000 Rp.2.800.000 Rp.100.000 Rp.200.000 Rp.2.000.000
Total Rp.
2.000.000 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.
Berdasarkan Tabel 16, menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja yang dikeluarkan pada proses produksi oleh CV. GLE yaitu sebesar Rp 2.000.000,-perbulan untuk satu orang tenaga kerja langsung yang terdiri dari dua orang tenaga kerja proses produksi (pencampuran adonan, pembakaran dan proses produksi).
3.3 Proses Produksi
Produksi berarti kegiatan menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa. Produksi juga mengandung arti kegiatan untuk menambah nilai guna barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau badan untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang dan jasa. Orang yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Tujuan akhir kegiatan produksi adalah
(60)
memenuhi kebutuhan manusia sebagai konsumen. Untuk itu, produsen harus dapat menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa (Astuti, 2009).
Proses produksi rangkaian kegiatan yang terencana dan terkendali dalam rangka mengubah input menjadi output, dan melakukan evaluasi terhadap output melalui umpan balik. Dari pengertian ini terdapat dua hal penting yang mendapat perhatian dalam manajemen produksi, yaitu perancangan sistem produksi dan pengendalian sistem produksi (Alam, 2009). Adapun cara atau proses produksi L2 WOBI CAKE yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Mengupas ubi dan wortel
3. Mencuci dan merebus wortel dan ubi jalar ungu 4. Mencampurkan semua adonan
5. Mencampurkan adonan dengan wortel dan ubi jalar ungu yang sudah dihancurkan
6. Memanggang adonan dan beri toping sesuai selera 7. Melakukan pengemasan
8. Produk L2 Wobi Cake siap disajikan
Gambaran proses produksi yang dilakukan CV. GLE dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Mencuci dan merebus wortel
dan ubi Mengupas wortel
dan ubi
Mencampurkan semua adonan Menyiapkan alat
dan bahan
Mencampurkan adonan dengan ubi
(61)
Ket. :
: Limbah yang dihasilkan : Tahapan proses produksi
Gambar 7. Proses Produksi 3.4 Perkiraan Jumlah Produksi
Keputusan perusahaan dalam menentukan jumlah produk pada satu periode selanjutnya bergantung pada sisa persediaan dari satu periode sebelumnya dan juga perkiraan jumlah permintaan pada satu periode selanjutnya (Norma, 2013).
Perusahaan kami yaitu CV. GLE akan memproduksi L2 WOBI CAKE sebanyak kurang lebih 3000 unit dalam sebulan. Total produksi kami ini bisa saja mengalami kenaikan jika permintaan pasar selanjutnya terhadap produk
Memanggang adonan dan memberi
toping Limbah padat kemasanadonan Limbah padat kulit ubi dan
wortel serta kemasan ubi dan wortel
Melakukan pengemasan Limbah air cucian wortel
dan ubi
(1)
Untuk mengetahui analisis rasio keuangan pada perusahaan kami dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 26. Analisis Rasio Keuangan CV. GLE Selama 5 Tahun Komersial
NO. Rasio Nilai Tahun ke
-1 2 3 4 5
I. RASIO LIKUIDITAS
1 Rasio Lancar (kali) 0 0 0 0 0
2 Rasio Cair (kali) 0 0 0 0 0
II. RASIO SOLVABILITAS
1 Harta atas Utang (kali) 0 0 0 0 0
2 Resiko Utang (%) 0 0 0 0 0
III. RASIO AKTIVITAS/EFEKTIVITAS/PRODUKTIVITAS
1 Perputaran Harta (kali) 1,91 1,07 0,75 0,63 1,54 2 Perputaran Modal Kerja (kali) 1,91 1,07 0,75 0,63 1,54 3 Perputaran Persediaan Barang (kali)
4 Perputaran Persediaan Bahan (kali) 5 Perputaran Piutang (kali)
6 Jangka Waktu Penagihan (bulan) IV. RASIO PROFITABILITAS/LABA
1 Profit Margin/Margin Laba (%) 6,74 27,8 2 40,3 3 33,7 1 40,0 6 2 Laba atas Harta Operasi (ROA) (%)
12,8 9 80,9 9 30,6 1 21,2 6 21,7 8 3 Laba atas Modal Sendiri (%) 11,60 26,97 27,55 19,26 19,59 V. RASIO EFISIENSI/BIAYA
1 Rasio Harga Pokok Produksi (%) 51,68 41,76 36,06 46,98 38,79 2 Rasio Pemasaran (%) 2,74 2,00 2,03 1,66 1,38 3 Rasio Biaya Administrasi (%)
41,5 6 45,7 0 23,5 9 19,3 0 21,1 3 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2015.
(2)
EPILOG
Studi Kewirausahaan merupakan mata kuliah yang telah kami ikuti sampai selesainya pembuatan laporan ini, tentunya menjadi harapan kami untuk dapat mewujudkan rancangan usaha yang kami buat. Paling tidak setelah mengikuti mata kuliah ini kami telah memiliki watak wirausaha yang mandiri, kreatif, dan inovatif, berani mengambil resiko, dan berjiwa kepemimpinan yang ilmunya tidak hanya dipakai untuk berwirausaha namun juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah mengikuti mata kuliah ini banyak pelajaran baru yang dapat kami petik. Kami telah mengetahui bagaimana fungsi manajemen yang diterapkan dapat memberikan hasil yang optimal bagi suatu usaha. Kekompakan dan kebersamaan menjadi sesuatu yang penting bagi kami setelah mengikuti mata kuliah ini karena tanpa kekompakan dan kebersamaan pengerjaan laporan ini tidak mungkin rampung tepat pada waktunya.
Adapun pelajaran-pelajaran penting dari kewirausahaan ditinjau dari :
1. Refleksi Teoritis
Mata kuliah ini memberikan pengaruh positif bagi kami karena kami dapat mengetahui berbagai hal mengenai kewirausahaan secara
(3)
menyeluruh. Adapun bidang-bidang ilmu yang menjadi sasaran-sasaran dalam kewirausahaan di antaranya:
Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.
Organisasi
Organisasi yaitu tempat atau wadah untuk mencapai tujuan perusahaan atau tempat untuk melakukan kegiatan perusahaan. Organisasi juga diartikan sebagai tempat berkumpulnya dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengendalian Dampak Lingkungan
Produk yang kami produksi memiliki limbah yang dapat mencemari lingkungan. Limbah ini merupakan limbah rumah tangga, namun dapat kami atasi sehingga tidak merugikan pihak lain.
Keuangan
Pengelola CV. GLE membutuhkan dana yang banyak. Dari aspek keuangan ini kami mempelajari banyak hal di antaranya penggunaan modal dengan baik, apakah usaha ini untung atau rugi, apakah kami bisa mengembalikan modal (investasi) dalam waktu cepat atau tidak.
(4)
2. Refleksi Metodologis
Pelajaran-pelajaran penting dari aspek metodologis yaitu bagaimana cara kami dapat mengusahakan suatu produk dengan berbagai parameter-parameter yang digunakan. Kami pun menggunakan beberapa teknik/metode dalam pemilihan produk:
Analisis Makro
Analisis ini kami gunakan dengan cara memilih beberapa produk/usaha yang ingin kami usahakan. Kami tidak asal memilih tetapi harus mengetahui apakah layak untuk kami usahakan atau tidak. Produk atau usaha kami pilih sebanyak-banyaknya pada analisis makro ini dan memberikan prioritas-prioritas terhadap produk/usaha mana yang paling utama, serta alasan-alasan memilih produk/usaha tersebut. Kami pun harus mengurut mulai dari nomor dan seterusnya hingga mendapatkan produk yang paling layak.
Analisis Mikro
Analisis ini menggunakan cara yaitu setelah ada 10 produk utama dari analisis makro tadi maka kami memberikan beberapa parameter. Kami memberikan nilai/persentase nama produk/usaha yang paling memenuhi parameter tersebut. Setelah itu kami mendapatkan tiga buah produk/usaha yang akan kami usahakan.
(5)
Analisis ini menggunakan parameter yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari masing-masing produk tersebut. Kami memberikan nilai dari 1 sampai 5. Produk/usaha yang memiliki nilai yang tertinggi akan menjadi produk/usaha yang layak untuk dikembangkan.
Penetapan Produk
Hasil dari semua analisis tersebut akan menjadi produk/usaha yang akan kami kembangkan. Dengan cara ini maka kami akan memperoleh produk/usaha yang baik sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihannya.
3. Refleksi Etis
Pelajaran-pelajaran penting dari aspek etika yaitu kami memilih produk/usaha yang tidak melanggar undang-undang dan hukum agama. Kami berusaha membuat suatu produk/usaha dengan berbagai aturan-aturan. Perusahaan kami yaitu CV. GLE memiliki visi dan misi yang dijunjung tinggi bagi setiap pelaku usahanya agar dapat menjadi perusahaan besar.
Begitu banyak hal yang kami peroleh setelah mengikuti mata kuliah Studi Kewirausahaan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Sekiranya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
(6)
pembimbing mata kuliah serta asisten pembimbing dan teman-teman yang membantu kami dalam pengerjaan laporan Studi Kewirausahaan.