Analisis pengembangan usaha kantin `Kantinku`.
Kantin “Kantinku”
Monica Ira Hendra P
UniversitasSanata Dharma
Yogyakarta
RingkasanEsekutif
“Kantinku” adalah
sebuah bisnis retail makanan yang berlokasi di SMP 2
Kalasan. Bisnis ini dijalankan dengan tujuan mendapatkan laba sebesar Rp.
1.053.092,00/bulan.
Terdapat 4 program untuk mencapai tujuan pengembangan usaha yaitu
program operasi, program sumberdaya manusia, program keuangan, dan program
pemasaran. Masa implementasi program adalah bulanFebruari 2013 sampai bulan Mei
2013. Setiap unit bisnis harus memberikan kesejahteraan bagi pemilik usaha, pemilik
“Kantinku”
mendapatkan laba dari bisnis ini sebesar Rp. 1577.415,00/ bulan. Hasil ini
lebih besar dari laba yang direncanakan yaitu sebesar Rp. 1.053.092/ bulan.
Disimpulkan bahwa bisnis kantin ini, memiliki peluang bisnis yang bagus dan layak
(2)
xvii
Kantin" Kantinku "
Monica Ira Hendra P
Sanata Dharma University
Yogyakarta
Summary Esekutif
"Kantinku" is a food retail business located in SMP 2 Kalasan. The objective
of this business program is to make a profit of Rp. 1.053.092/month.
There are 4 programs arranged to pursue the business objective. They are
operation, human resource, financial, and marketing programs. Those programs were
implemented during February 2013 until May 2013. All business unit should provide
profits for the owner of the business.The owner of "Kantinku" get Rp. 1.577.415,00/
month as profits. The result is larger than the amount of Rp. 1,053,092 / month as
planned. The conclusion is that business is a promising business to continue in the
(3)
LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA
KANTIN “KANTINKU”
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh: Monica Ira Hendra P
NIM: 082214088
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(4)
i
LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA
KANTIN “KANTINKU”
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh: Monica Ira Hendra P
NIM: 082214088
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
Laporan Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada:
Ayahku Cahyo Sindoro
ibuku Lusia R
(8)
v
Motto:
“Only God Knows Why”
“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan
segenap hatimu dan dengan
segenap j iwamu dan dengan
segenap akal budimu”
(Matius 23:37)
(9)
(10)
(11)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini. Penulis tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini peneliti banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ, selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma,
2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. , selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma,
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si. , selaku Ketua Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma,
4. Bapak John Philio Simandjuntak, S.E., M.M, selaku pembimbing Tugas Akhir
Pengembangan Usaha yang telah berbaik hati meluangkan waktu untuk membantu menyelesaikan dan menemukan berbagai solusi dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
5. Ibu Dra. Diah Utari BR., M.Si, selaku dosen pembimbing akademik penulis.
6. Semua dosen Program Studi Manajemen yang telah membantu penulisan tugas
akhir ini.
7. Semua karyawan administratif Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
kemudahan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
8. Yesus Kristus yang telah memberikan berkat kemudahan dan kelancaran dalam
penyusunan tugas akhir ini.
9. Ayahku Cahyo Sindoro dan ibuku Lusia R yang telah mendoakan dan membiayai
demi kelancaran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Semua kawan-kawan, Hanes, Tarjo, Rika, Baskoro, Rio, Yosha, yang telah
membantu penulis pada masa implementasi rencana pengembangan usaha.
Terima kasih atas bantuan kalian semua, maju terus buat komunitas underground
(12)
(13)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ... vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv
HALAMAN RINGKASAN EKSEKUTIF ... xvi
HALAMAN EXECUTIVE SUMMARY ... xvii
BAB I PENDAHULUAN……… 1
1. Sekilas Tentang Kantin Sekolah ………..……….. 1
2. Latar Belakang Pengembangan Usaha……… 3
BAB II RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)………..………… 5
1. Deskripsi Usaha Kantin Sekolah………..……….. 5
1.1. Pendirian Usaha………..……….. 5
1.2. Tujuan Pendirian Usaha………..………. 5
1.3. Lokasi Usaha………..…... 6
1.4. Modal Usaha………..…….. 6
1.5. Bentuk Kepemilikan………..……... 6
1.6. Bagan Organisasi………..……… 6
1.7. Keunikan Usaha Dibanding Usaha Lain Sejenis…………..……… 7
2. Analisis Pasar………..……… 7
2.1. Analisis Kondisi Pasar………..……… 7
2.2. Analisis Pola Perilaku Pasar Sasaran………..……. 9
3. Analisis Industri dan Persaingan………..…….. 10
3.1. Persaingan Usaha………..……… 10
3.2. Posisi Usaha………..……… 11
4. Rencana Program Pemasaran………..……… 12
4.1. Kondisi Aktual Program Pemasaran………..……... 12
4.2. Rencana Program Pemasaran Bulan Februari 2013 – Mei 2013..… 14
5. Rencana Program Operasi………..…. 14
(14)
xi
5.2. Rencana Program Operasi Bulan Februari 2013 – Mei 2013………. 18
6. Rencana Program Sumber Daya Manusia……… 19
6.1. Kondisi Aktual Program Sumber Daya Manusia………... 19
6.2. Rencana Program Sumber Daya Manusia Bulan Februari 2013 – Mei 2013……… 20
7. Rencana Program Keuangan………..……… 20
BAB III RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN 27 BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA………….. 30
1. Kondisi Aktual Indikator Utama Pengembangan Usaha……….. 30
1.1. Kondisi Aktual Pasar Usaha Kantin Sekolah……….... 30
1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran……… 31
1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan………. 33
1.4. Produk yang Ditawarkan……… 34
1.5. Proses Produksi……….. 34
1.6. Proses Penjualan………. 36
1.7. Keterampilan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan…………. 36
1.8. Total Penjualan, Biaya, dan Laba Selama Masa Pengembangan Usaha……….. 37
2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual Selama Masa Pengembangan Usaha………... 37
2.1. Perkembangan Kinerja Pendapatan dan Pengeluaran………. 37
3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha………. 39
3.1. Proses……….. 39
3.2. Hasil ……… 40
BAB V EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA…… 42
1. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha………. 42
1.1. Kondisi Pasar Usaha Kantin Sekolah……… 42
1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran……… 42
1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan………. 43
1.4. Produk yang Ditawarkan……… 43
1.5. Proses Produksi……….. 43
1.6. Keterampilan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan………… 44
2. Evaluasi Kinerja Keuangan………. 44
2.1. Evaluasi Kinerja Keuangan Berdasarkan Pendapatan dan Pengeluaran Usaha………. 44
3. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha……….. 45
3.1. Program Pemasaran……… 45
3.2. Program Operasi………. 46
3.3. Program Sumber Daya Manusia……… 46
3.4. Program Keuangan……… 46
(15)
4.1. Hambatan yang Terjadi Selama Masa Pengembangan Usaha…… 47
4.2. Cara Mengatasi Hambatan-Hambatan……… 47
5. Refleksi………. 48
5.1. Suka Duka yang Dialami Pada Masa Pengembangan Usaha……. 48
5.2. Manfaat yang Dirasakan Setelah Mengalami Proses PengembanganUsaha……….. 48
5.3. Makna yang Dapat Dipetik Selama Masa Pengembangan Usaha Bagi Pengembangan Diri……… 49
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………. 50
1. Kesimpulan……….. 50
2. Saran……… 50
DAFTAR PUSTAKA ………... 52
(16)
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1. Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan ... 22
Tabel II.2. Biaya Operasional ... 23
Tabel II.3 Metode Depresiasi Garis Lurus……… 24
Tabel II.4 Perkiraan laba rugi perbulan……… 25
Tabel III.1. Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha Kantin Sekolah… ... 28
Tabel IV.1. Pendapatan Kotor yang Diterima Setelah Program Berjalan ... 38
Tabel IV.2. Biaya operasional setelah Program Berjalan ... 38
(17)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar II.1. Susunan Perkakas Usaha Kantin ... 16
Gambar II.2. Tampak Depan Katinku……….. 17
(18)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Laporan Harian ... 54 Lampiran 2. Laporan Bulanan ... 58 Lampiran 3. Rincian Proses Pembuatan ... 59
(19)
Kantin “Kantinku” Monica Ira Hendra P Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Ringkasan Esekutif
“Kantinku” adalah sebuah bisnis retail makanan yang berlokasi di SMP 2 Kalasan. Bisnis ini dijalankan dengan tujuan mendapatkan laba sebesar Rp. 1.053.092,00/bulan.
Terdapat 4 program untuk mencapai tujuan pengembangan usaha yaitu program operasi, program sumberdaya manusia, program keuangan, dan program pemasaran. Masa implementasi program adalah bulan Februari 2013 sampai bulan Mei 2013. Setiap unit bisnis harus memberikan kesejahteraan bagi pemilik usaha, pemilik “Kantinku” mendapatkan laba dari bisnis ini sebesar Rp. 1577.415,00/ bulan. Hasil ini lebih besar dari laba yang direncanakan yaitu sebesar Rp. 1.053.092/ bulan. Disimpulkan bahwa bisnis kantin ini, memiliki peluang bisnis yang bagus dan layak dijalankan serta dikembangkan lebih lanjut.
(20)
xvii
Kantin " Kantinku " Monica Ira Hendra P Sanata Dharma University
Yogyakarta Summary Esekutif
"Kantinku" is a food retail business located in SMP 2 Kalasan. The objective of this business program is to make a profit of Rp. 1.577.415,00/month.
There are 4 programs arranged to pursue the business objective. They are operation, human resource, financial, and marketing programs. Those programs were implemented during February 2013 until May 2013. All business unit should provide profits for the owner of the business.The owner of "Kantinku" get Rp. 1.577.415,00/ month as profits. The result is larger than the amount of Rp. 1,053,092 / month as planned. The conclusion is that business is a promising business to continue in the next future.
(21)
BAB I PENDAHULUAN
Usaha yang akan penulis kembangkan merupakan usaha berskala kecil yang beroperasi di bidang penjualan kembali produk makanan maupun kuliner. Penulis juga ingin mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi para pengusaha maka dengan segenap pengetahuan dan berbagai hasil survei serta konsultasi, penulis menyusun laporan pengembangan usaha kantin sekolah.
Usaha kantin ini dipilih atas beberapa alasan diantaranya, karena adanya peluang,
kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telah
tersedianya sarana dan prasarana utama, dan pangsa pasar yang sudah jelas ada, tinggal menerapkan strategi yang telah saya peroleh dibangku kuliah. Dan usaha kantin ini bisa dibilang usaha cafeteria karena produk yang dijual merupakan makanan, minuman dan snack.
1. Sekilas Tentang Kantin Sekolah
Kantin (dari bahasa Belanda: kantine) adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli di sana. Layanan kantin atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah yang berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau personil sekolah. Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education mengatakan bahwa: “cafetaria a room or building in which public school pupuils or college student select prepared food and serve themselves”. Kantin sekolah adalah suatu ruang atau bangunan yang berada di sekolah maupun
(22)
perguruan tinggi, jenis-jenis makanan yang disediakan pun minimal harus
memenuhi 4 sehat 5 sempurna yang dilayani oleh petugas kantin.
William H. Roe (1961) dalam bukunya School Business Management menyebutkan beberapa tujuan yang dapat dicapai melalui penyediaan layanan kantin di sekolah:
a. memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar memilih
makanan yang baik atau sehat;
b. memberikan bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara nyata;
c. menganjurkan kebersihan dan kesehatan;
d. menekankan kesopanan dalam masyarakat, dalam bekerja, dan
kehidupan bersama;
e. menekankan penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan
yang berlaku di masyarakat;
f. memberikan gambaran tentang manajemen yang praktis dan baik;
g. menunjukan adanya koordinasi antara bidang pertanian dengan bidang
industri;
h. menghindari terbelinya makanan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebersihannya dan kesehatannya.
Terkait dengan bentuk pelayanan kantin sekolah, terdapat 3 (tiga) alternatif bentuk layanan, yaitu:
a. Self service system. Sistem pelayanan dimana pembeli melayani dirinya sendiri makanan yang diingini;
b. Wait service system. Sistem pelayanan dimana pembeli menunggu dilayani oleh petugas kantin sesuai dengan pesanan;
(23)
c. Tray service system. Sistem pelayanan dimana pembeli dilayani petugas kantin, dan penyajian makanannya dengan menggunakan baki atau nampan.
Dengan dimikian, keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya. Di sinilah letak arti penting manajemen kantin sekolah sebagai salah satu substansi manajemen sekolah.
2. Latar Belakang Pengembangan Usaha
Pemilihan bentuk usaha kantin sekolah SMP N 2 kalasan, dilatar belakangi oleh:
a. Sebelum usaha kantin penulis memiliki beberapa pilihan usaha diantaranya
adalah usaha penjualan beras dengan sistem jemput bola tetapi penulis paham akan besarnya investasi awal, penumpukan stock gudang yang mengakibatkan beras menjadi bau dan resiko kegagalan karena adanya usaha yang sama dan telah lama berdiri. Selain usaha penjualan beras penulis juga mempunyai ide untuk membuka warung sembako, hal ini juga tidak terealisasikan karena penulis kesulitan mendapatkan ruko untuk membuka usaha tersebut. Usaha kantin merupakan pilihan usaha penulis karena adanya tawaran dari beberapa pihak dan akhirnya penulis membuka usaha kantin di SMP N 2, Kalasan, Yogyakarta.
b. Usaha kantin sekolah yang bergelut dalam bidang penjualan makanan,
(24)
dalam usaha kantin tersebut tergolong mudah, karena sudah memiliki pangsa pasar yang jelas.
c. Usaha kantin sekolah tidak membutuhkan modal yang tidak terlalu besar.
Sehingga dalam penyediaan barang dan jasa serta biaya operasional tidak terlalu besar.
d. Media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam
memasuki dunia bisnis.
(25)
BAB II
RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)
1. Deskripsi Usaha Kantin Sekolah
1.1Pendirian Usaha
Usaha yang akan penulis jalankan akan dimulai dari 25 Februari 2012. Diharapkan usaha yang akan penulis dirikan akan mampu menghasilkan laba yang ditargetkan, mampu bertahan, dan berkembang. Dengan perencanaan yang matang maka akan memperkecil resiko kegagalan dalam menjalankan bisnis ini.
1.2Tujuan Pendirian Usaha
Setiap pendirian usaha tentu saja memiliki tujuan yang ingin dicapai. Demikian pula dengan usaha yang akan penulis kembangkan ini. Penulis bertujuan ingin memiliki usaha sendiri yang dapat menghasilkan keuntungan kurang lebih sebesar Rp. 9.100.000 dalam sebulan (Laba kotor). Dengan mematok Rp.3.500/anak sebanyak 100 anak dalam sehari. Selain itu penulis juga ingin menerapkan ilmu yang telah didapat dari perkuliahan ke dunia bisnis yang sebenarnya. Penulis berharap dengan adanya pendirian usaha kantin sekolah ini akan mendapatkan pengalaman yang berharga menjadi seorang wirausahawan. Tujuan lain dari pendirian usaha ini adalah untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat kelulusan.
(26)
1.3Lokasi Usaha
Usaha yang akan dijalankan terletak di SMP N 2 Kalasan yang
berada di daerah selomartani kalasan, sleman. Alamat Sekolah : Kledokan
Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Dengan menyewa satu ruangan kantin di sekolah tersebut . Alamat Sekolah : Kledokan Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
1.4Modal Usaha
Modal awal yang dikantinku untuk mendirikan usaha ini berkisar pada angka Rp. 2.500.000,00. Modal awal tersebut belum termasuk peralatan, sewa tempat dan bahan yang nantinya dipakai dalam proses produksi. Modal yang diKantinku berasal dari uang tabungan milik pribadi. Untuk memperkecil pengeluaran biaya maka penulis berusaha memanfaatkan peralatan/perabotan yang sudah ada di rumah.
1.5Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan usaha kantin sekolah ini merupakan bentuk usaha perseorangan. Dimana usaha kantin sekolah ini disewa, dikelola, dan dipimpin oleh 1 orang yang bertanggungjawab penuh terhadap usaha. Selain itu, tidak terdapat pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan usaha
1.6Bagan Organisasi
Usaha yang akan penulis kembangkan masih dalam skala kecil. Usaha kantin sekolah ini memiliki 1 orang karyawan. Pemilik dari usaha ini yaitu penulis sendiri .
(27)
1.7Keunikan Usaha Dibanding Usaha Lain Sejenis
Umumnya kantin sekolah tidak berbeda dengan kantin yang ada di tempat-tempat umum. Namun kantin yang penulis dirikan berusaha memberikan pelayanan dan variasi makanan/ minuman yang lebih dibanding kantin yang lain. Bahkan pemilik kantin memberikan suatu apresiasi berbentuk voucer makan gratis bagi siswa yang pada hari tersebut berulang tahun. Hal tersebut bertujuan untuk menarik minat beli siswa.
2. Analisis Pasar
2.1Analisis Kondisi Pasar
2.1.1 Konsumen Aktual
Usaha kantin ini merupakan usaha yang baru berdiri, namun
usaha ini telah memiliki pasar (konsumen) aktual. Konsumen
aktual dari usaha ini adalah para siswa/siswi maupun guru SMPN 2 Kalasan.
2.1.2 Konsumen Pontensial
Konsumen potensial merupakan orang-orang yang membutuhkan dan memiliki kemampuan untuk membeli produk yang dijual di kantin, namun belum melakukan pembelian pada usaha. Konsumen potensial dapat menjadi konsumen yang benar-benar melakukan pembelian dengan didukung pemanfaatan yang
(28)
baik. Adapun konsumen potensial tersebut adalah seluruh orang yang berada dalam lingkungan SMP N 2 Kalasan.
2.1.3 Pasar Sasaran
Dalam mendirikan suatu usaha memiliki pasar sasaran untuk menjadi konsumen bagi barang maupun jasa yang dihasilkannya. Demikian juga dengan usaha kantin ini, yang mana menetapkan pasar sasarannya adalah bagian dari pasar aktual atau para konsumen yang berada di lingkungan SMP N 2 Kalasan. Namun penulis lebih memfokuskan pasar sasarannya yaitu pada siswa/siswi SMP N 2 Kalasan. Hal ini dilakukan karena pada pasar sasaran tersebut penjualan akan lebih mudah dilakukan, karena konsumennya jelas.
2.1.4 Prospek Pasar
Usaha kantin sekolah memang usaha yang dikatakan memiliki pasar yang jelas. Hal tersebut didukung dengan adanya kantin di tiap-tiap sekolah. Namun bedanya adalah bagaimana pengusaha mengembangkan usaha dan menyediaan kantin tersebut sesuai dengan minat beli siswa/siswi. Bahkan pengusaha tanpa melakukan kegiatan promosi, pembeli potensial sudah berada di lingkungan tersebut. Hanya saja bagaimana cara pengusaha akan mendapatkan para konsumennya dengan cara yang berbeda.
(29)
2.1.5 Proyeksi Pengembangan Usaha
Usaha ini diorientasikan sebagai usaha kecil menurut banyak pakar ekonomi namun usaha tersebut dipandang sebagai tulang punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia. Untuk itu pengembangan kantin akan dibagi dalam 2 tahap, yaitu: tahap industri kecil awal, dan tahap industri kecil. Pada tulisan ini, penulis tidak sampai pada tahap industri menengah karena tidak sesuai dengan jenis usaha dan tempat usaha.
2.1.6 Pesaing di Usaha kantin ini
Usaha ini berada diruang lingkup sekolahan SMP N 2 Kalasan yang telah lama berdiri. Dengan lama berdirinya sekolahan tersebut dipastikan juga sudah ada kantin didalamnya. Sehingga kantin yang sudah ada tersebut dijadikan sebagai pesaing usaha, Peneliti melihat ada 4 kantin dalam ruang lingkup SMP N 2 Kalasan dan juga penjual makanan yang berada di luar ruang lingkup SMP N 2 Kalasan.
2.2Analisis Pola Perilaku Pasar Sasaran
2.2.1 Pola Perilaku Pasar Sasaran
a. Waktu pembelian biasanya dilakukan oleh pasar sasaran pada
saat masuk sekolah, istirahat I dan II,istirahat extra kulikuler, serta saat pulang sekolah.
b. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung saat penulis
(30)
2.2.2 Pihak-Pihak yang Terlibat
a. Initiator, pihak-pihak yang berperan sebagai initiator dalam pembelian oleh pasar sasaran bisa oleh diri sendiri.
b. Influencer, pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap pembelian oleh pasar sasaran adalah penjual.
c. Decider, pihak yang berperan sebagai decider atau pengambil keputusan pembelian pada usaha kantin sekolah adalah pasar sasaran itu sendiri.
d. Buyer, pihak yang berperan sebagai buyer atau pembeli pada usaha kantin sekolah adalah pasar sasaran.
e. User, pihak yang berperan sebagai user atau pengguna pada
usaha kantin sekolah adalah pasar sasaran.
f. Evaluator, pihak-pihak yang berperan sebagai evaluator usaha kantin sekolah adalah para pengawas sekolah dan pihak pengelola kantin sekolah.
3. Analisis Industri dan Persaingan 3.1Persaingan Usaha
3.1.1 Pesaing dari Usaha Sejenis
Para pesaing usaha sejenis di sekolah tersebut ada 4 kantin. Sehingga dalam bisnis tersebut pemilik harus selalu berinovasi dan kreatif dalam penyajian dan pemilihan menu yang dijual.
(31)
3.1.2 Pesaing dari Usaha Tidak Sejenis
Pesaing dari usaha tidak sejenis bagi usaha kantin tidak pada sekolah tersebut. Karena usaha ini hanya berada di dalam lingkup sekolah.
3.2Posisi Usaha
Terdapat 4 kategori dalam strategi pemasaran kompetitif yaitu, market
leader, market challenger, market follower, dan market nicher. Posisi usaha kantin sekolah ini sendiri dalam strategi pemasaran kompetitif
masuk dalam kategori market follower.
Market follower adalah perusahaan–perusahaan nomor 3 yang selalu berusaha memperoleh pangsa pasar dan laba yang stabil dengan mengikuti tawaran produk, harga, saluran distribusi, dan program
pemasaran pesaing. Market follower mempunyai ciri secara terus menerus
mengikuti cara–cara perusahaan-perusahaan market leader dalam
menawarkan produk,menetapkan harga, dan menentukan saluran
distribusi serta belajar dari pengalaman market leader dalam
mengembangkan produk baru serta program pemasarannya.
Dalam bisnis ini tidak terdapat market leader yang dianggap tetap,
karena usaha kantin hanya bertahan beberapa tahun karena bersifat lelang.
Ketika lelang berikutnya perusahaan market leader memenangkan lelang
(32)
4. Rencana Program Pemasaran
4.1Kondisi Aktual Program Pemasaran
4.1.1 Produk yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan dalam usaha ini adalah makanan (soto, mie, bakso es teh, es jeruk, es juice, minuman kemas, snack, roti, dsb).
4.1.2 Distribusi
a. Lokasi Usaha
Usaha yang akan dijalankan terletak di SMP N 2 Kalasan
yang berada di daerah selomartani kalasan, sleman. Alamat
Sekolah: Kledokan Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dengan menyewa satu ruangan kantin di sekolah tersebut . Alamat Sekolah : Kledokan Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
b. Pemasok yang Dikantinku
Usaha kantin sekolah ini hanya beberapa produk berasal dari pemasok. Namun inti dari usaha ini adalah penjualan produk hasil olahan sendiri.
c. Cakupan Daerah Penjualan
Dalam memasarkan produk yang dijual di kantin sekolah, penulis hanya fokus kepada wilayah sekolah SMP N 2 Kalasan. Hal ini akan lebih memudahkan penulis sendiri karena keterbatasan waktu dan tenaga penulis
(33)
4.1.3 Promosi
Penulis sengaja tidak melakukan promosi secara besar-besaran. Hal ini dilakukan karena pasar sudah jelas sehingga tanpa promosi usaha sudah dapat berjalan. Penulis hanya melakukan promosi dengan memberikan gratis es teh jika makan . hal tersebut dilakukan agar menarik minat para siswa dan juga ketika siswa ulang tahun.
4.1.4 Penetapan Harga
Penetapan harga makanan disesuaikan dengan harga yang sudah dibuat oleh kantin-kantin tetangga yang sudah lama berdiri di situ. Selain itu harga ditentukan sesuai dengan biaya produksi makanan tersebut.
a. Soto Rp. 2.500
b. Bakso Rp. 2.500
c. Mie goreng Rp. 2.500
d. Mie rebus Rp. 2.500
e. Snack ringan menyesuaikan
f. Es teh Rp. 1.000
g. Es Jeruk Rp. 1.500
(34)
4.1.5 Indifferent Business
Pengembangan usaha kantin sekolah ini tidak memiliki pembeda khusus dalam bisnis/usaha. Usaha kantin sekolah ini yang akan penulis kembangkan tidak memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan dengan usaha kantin sekolah lainnya.
4.2Rencana Program Pemasaran Bulan Februari 2012 – Mei 2012
Rencana program pemasaran Februari 2012 – Mei 2012 disusun untuk mendukung pencapaian tujuan pengembangan usaha Februari 2012 – Mei 2012 yaitu promosi. Rencana ini disusun dengan bertujuan utuk mengenalkan kantin baru yang ada di lingkup sekolah serta menarik minat beli konsumen.
4.2.1 Promosi
Sama seperti diatas yang sudah dibahas sebelumnya, penulis sengaja tidak melakukan promosi secara besar-besaran. Hal ini dilakukan karena pasar sudah jelas sehingga tanpa promosi usaha sudah dapat berjalan
5. Rencana Program Operasi
Karena usaha ini masih tahap awal maka penulis hanya memakai modal sebesar Rp. 4.432.800,00. Dalam proses produksinya penulis hanya memproduksi makanan berat dan makanan ringan. Selain itu hanya mempekerjakan 1 orang karyawan untuk meminimalis biaya operasional.
(35)
5.1Kondisi Aktual Program Operasi
5.1.1 Peralatan dan Bahan Baku yang Dikantinku:
a. Papan nama
b. Mangkuk
c. Gelas
d. Sendok dan Garpu
e. Nampan
f. Penggorengan
g. Piring
h. Kompor
i. Dan peralatan dapur lainnya
Bahan baku membuat soto mudah didapat.Berikut bahan yang
dipakai untuk pembuatan soto :
a. Beras
b. Ayam
c. Bawang Merah dan Bawang Putih
d. Seledri
e. Daun Bawang
f. Kubis
g. Mie Bihun
(36)
5.1.2 Proses Produksi
a. Tahap Persiapan Tempat
Tempat yang dikantinku yaitu berupa ruang kosong
berukuran 4 m x 4 m dengan tinggi 3 m. Pastikan ruangan
tersebut dalam keadaan bersih. Persiapan tempat pada usaha
kantin tersebut tidak terlalu rumit, cukup menyediakan tempat yg sudah bersih, mencetak papan nama dan menyediakan beberapa perabotan seperti meja. kursi, kulkas, kompor dsb.
Ruangan tersebut dapat dibuat menjadi empat ruang, yaitu ruang untuk memasak, makan, menyajiakan makan, tempat minuman. Tata letak kantin sebagai berikut:
Gambar II.1
(37)
Gambar II.2 Tampak Depan Katinku
b. Perawatan Perabotan dan Pemeliharaan Kantin
Perawatan perabotan kantin tidak terlalu rumit. Hanya saja perlu dilakukan pembersihan yang rutin. Pemeliharaan kantin sangat sederhana, yaitu menciptakan dan menjaga kondisi lingkungan tetap bersih dan nyaman. Langkah-langkah perawatan perabotan meliputi membersihkan meja kursi dan peralatan memasak, mencuci dengan bersih peralatan makan, sedangkan pemeliharaan kantin dapat dilakukan dengan cara menyapu, mengepel, serta menyediakan tempat sampah
(38)
5.1.3 Teknologi dan Keterampilan
Teknologi yang dipakai selama proses produksi masih memakai cara-cara manual. Hal ini dikarenakan usaha kantin masih tergolong usaha kecil atau sederhana. Peralatan yang canggih ini tentu belum dibutuhkan dalam usaha ini, namun ketrampilan menghitung cepat sangat dibutuhkan pada bisnis ini. Selama proses produksi penulis hanya memakai peralatan sederhana sesuai yang dibutuhkan.
Keterampilan tenaga kerja yaitu kepandaian dalam hal
memasak karena ketrampilan tersebut sangat dibutuhkan dan
sangat berpengaruh dalam proses produksi. Karena penulis masih
awam akan pengetahuan tentang usaha kantin sekolah. Agar
rencana berjalan baik maka penulis harus belajar mengenai jenis
usaha tersebut. Agar dapat memiliki bekal pengetahuan yang
cukup maka penulis mencari informasi melalui internet, wawancara kepada orang yang berpengalaman pada bisnis kantin.
5.2Rencana Program Operasi Bulan Februari 2012 – Mei 2012
Rencana program operasi Februari 2012 – Mei 2012 disusun untuk mendukung pencapaian tujuan pengembangan usaha Februari 2012 – Mei 2012. Rencana ini disusun dengan mempertimbangkan ketidaksesuaian antara kondisi aktual dan kondisi idealnya program operasi serta kondisi internal dan eksternal usaha ini. Karena keterbatasan waktu maka dalam
(39)
pelaksanaan perencanaan dan implementasi dilakukan setelah ijin kontrak usaha diperoleh dari pihak sekolah.
6. Rencana Program Sumber Daya Manusia
6.1Kondisi Aktual Program Sumber Daya Manusia
Usaha yang akan dijalankan ini masih dalam tahap awal dan berskala kecil maka tidak perlu membutuhkan banyak karyawan. Pemilik hanya meembutuhkan 1 orang karyawan saja untuk memperlancar usaha tesebut. Hal ini dikarekan penulis ingin mengurangi biaya operasional. Jika memerlukan bantuan orang lain maka penulis akan meminta bantuan kepada orangtua penulis. Selain menjalankan bisnis kantin penulis juga harus membagi waktu untuk kuliah.
6.1.1. Keterampilan Sumber Daya Manusia
Pengetahuan akan memasak sangatlah diperlukan. Karena penulis masih awam akan pengetahuan memasak. Agar rencana berjalan baik maka penulis harus belajar mengenai hal ini. Penulis harus dapat memiliki bekal pengetahuan yang cukup maka penulis mencari informasi melalui internet, wawancara kepada orang yang berpengalaman usaha, dan observasi ke kantin sekolah. Keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha ini cukup banyak. Seperti harus bisa membuat dan menyajikan makanan dan minuman. mampu menggunakan peralatan untuk perawatan dan pemeliharaan kantin.
(40)
6.2Rencana Program Sumber Daya Manusia Februari 2012 – Mei 2012 Pada usaha yang akan penulis kembangkan terutama pada aspek sumber daya manusianya sebenarnya untuk saat ini belum terlalu dibutuhkan penambahan jumlah karyawan. Namun untuk rencana jangka panjang penambahan jumlah karyawan sangat diperlukan untuk kelancaran usaha kantin tersebut. Sumber daya manusia yang dimiliki saat ini menurut penulis belum begitu terampil dalam bidang tersebut. Sehingga dalam produksi penulis harus selalu mengawasi dan memantau jalannya proses produksi hingga proses penyajian kepada konsumen. Upah yang diberikan oleh penulis kepada karyawan masih dibawah UMR di propinsi DIY, karena usaha tersebut masih tergolong usaha kecil. Penulis berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menjalankan usaha ini seorang diri saja. Jika membutuhkan bantuan penulis akan meminta kepada orangtua. Sedangkan pengetahuan teknis dalam produksi, penulis dapatkan dari internet dan wawancara kepada orang yang sudah berpengalaman di bidang ini.
7. Rencana Program Keuangan
Penyusunan rencana program keuangan perlu direncanakan dalam setiap usaha. Dengan rencana program keuangan maka biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengembangan usaha dapat dialokasikan dengan tepat, dikontrol dan tahu jumlah biaya yang harus dikeluarkan. Dana pengembangan usaha berasal dari dana tabungan pribadi penulis. Dalam rencana program
(41)
keuangan, akan ditunjukkan posisi keuangan aktual dan rencana program keuangan selama pengembangan bulan Februari 2012 – Mei 2012.
(42)
Tabel II.1
Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan
No Kebutuhan Inventaris Harga satuan Kuantitas Jumlah
1 Sewa Kantin Rp. 2.500.000 1 Rp.2.500.000
2 Kulkas Rp.1.500.000 1 Rp.1.500.000
3 Etalase alumunium Rp.1.000.000 1 Rp.1.000.000
4 Kompor gas 2 tungku Rp.326.000 1 Rp.326.000
5 Blender Rp.125.000 1 Rp.125.000
6 Dispenser Rp.82.500 1 Rp.82.500
7 Gelas Rp.15.000 10 Rp.150.000
8 Mangkuk Rp.63.000 5 Rp. 315.000
9 Karpet Rp.13.000 1 Rp.13.000
10 Keset Rp.18.000 2 Rp.36.000
11 Box es Rp.46.500 1 Rp.46.500
12 Ember komet Rp.38.000 1 Rp.38.000
13 Ember pacific Rp.15.000 1 Rp.15.000
14 Lepek Plastik Rp.9.000 4 Rp.36.000
15 Tempat sampah jumbo Rp.7.000 2 Rp.14.000
16 Cangkir mini Rp.3.400 2 Rp.6.800
17 Sapu Rp.13.500 2 Rp.27.000
18 Pel Rp.15.000 1 Rp.15.000
19 Viola Rp.3.000 3 Rp.9.000
20 Saringan kecil Rp.1.000 1 Rp.1.000
21 Rice bucket Rp.53.800 1 Rp.53.800
22 Wajan Rp.32.950 1 Rp.32.950
23 Nampan Rp.33.750 2 Rp.67.500
24 Tempat Sendok Rp.3.500 4 Rp.14.000
25 Tutup gelas Rp.2.500 2 Rp.5.000
26 By Calista Rp.3.600 1 Rp.3.600
27 Telenan Rp.34.000 1 Rp.34.000
28 Irus Rp.21.000 1 Rp.21.000
29 Sapit Kue Rp.3.500 1 Rp.3.500
30 Corong Rp.3.000 1 Rp.3.000
31 Sotil K Rp.4.000 1 Rp.4.000
32 Sotil B Rp.26.000 1 Rp.26.000
33 Serok laba-laba Rp.15.000 2 Rp.30.000
34 Sotil K Rp.4.000 1 Rp.4.000
35 Sotil B Rp.26.000 1 Rp.26.000
36 Serok laba-laba Rp.15.000 2 Rp.30.000
(43)
Setelah mengetahui besaran biaya investasi kantin, kami kemudian menghitung seberapa besar biaya operasional bulanannya seperti terlihat pada Tabel II.2.
Tabel II.2. Biaya Operasional
No Keterangan Jumlah
1 Gaji pribadi Rp.750.000
2 Gaji Pegawai = 1 orang x @Rp. 500.000 Rp.500.000
3 Tangki gas elpiji = 6 x @Rp. 16.000 Rp.96.000
4 Galon= 20 Buah x @ Rp. 14.000 Rp.280.000
5 Bahan baku 26 hari x 150.000 Rp.3.900.000
6 Kantong Plastik Rp.34.000
7 Kecap dan saos Rp.50.000
8 Snack siap jual = 4 minggu x @Rp 500.000 Rp.2.000.000
9 ballpoint = 4 Buah x @Rp. 1500 Rp.6.000
10 Buku tulis Rp.2.000
11 Tisue roll Rp.56.000
12 Pipet Rp.12.000
Total biaya operasional perbulan Rp. 7.686.000
Aktiva-aktiva tetap yang ada pada Kantin “Kantinku” kemudian dikelompokkan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan PMK-96/PMK.03/2009 dan berdasarkan observasi kami di lapangan bahwa semua aktiva tetap tersebut memiliki nilai residu rata-rata sebesar 50% dari nilai aktivanya seperti terlihat pada Tabel II. 4.
(44)
Tabel II.3
DEPRESIASI METODE GARIS LURUS
No. Nama Aktiva Perolehan
Nilai sisa Umur Penyusutan pertahun Penyusutan Perbulan
1 Sewa Kantin Rp. 2.500.000 0 1 Rp. 2.500.000 Rp. 208.333
2 Kulkas Rp. 1.500.000 0 4 Rp. 375.000 Rp. 31.250
3 Etalase alumunium Rp. 1.000.000 0 4 Rp. 250.000 Rp. 20.833
4 Kompor gas 2 tungku Rp. 326.000 0 4 Rp. 81.500 Rp. 6.792
5 Blender Rp. 125.000 0 2 Rp. 62.500 Rp. 5.208
6 Dispenser Rp. 82.500 0 2 Rp. 41.250 Rp. 3.438
7 Gelas Rp. 150.000 0 1 Rp. 150.000 Rp. 12.500
8 Mangkuk Rp. 315.000 0 1 Rp. 315.000 Rp. 26.250
9 Karpet Rp. 13.000 0 1 Rp. 13.000 Rp. 1.083
10 Keset Rp. 36.000 0 1 Rp. 36.000 Rp. 3.000
11 Boy es Rp. 46.500 0 1 Rp. 46.500 Rp. 3.875
12 Ember komet Rp. 38.000 0 1 Rp. 38.000 Rp. 3.167
13 Ember pacific Rp. 15.000 0 1 Rp. 15.000 Rp. 1.250
14 Lepek Plastik Rp. 36.000 0 1 Rp. 36.000 Rp. 3.000
15 Tempat sampah jumbo Rp. 14.000 0 1 Rp. 14.000 Rp. 1.167
16 Cangkir mini Rp. 6.800 0 1 Rp. 6.800 Rp. 567
17 Sapu Rp. 27.000 0 1 Rp. 27.000 Rp. 2.250
18 Pel Rp. 15.000 0 1 Rp. 15.000 Rp. 1.250
19 Viola Rp. 9.000 0 1 Rp. 9.000 Rp. 750
20 Saringan kecil Rp. 1.000 0 1 Rp. 1.000 Rp. 83
21 Rice bucket Rp. 53.800 0 1 Rp. 53.800 Rp. 4.483
22 Wajan Rp. 32.950 0 1 Rp. 32.950 Rp. 2.746
23 Nampan Rp. 67.500 0 1 Rp. 67.500 Rp. 5.625
24 Sendok Rp. 14.000 0 1 Rp. 14.000 Rp. 1.167
25 Tutup gelas Rp. 5.000 0 1 Rp. 5.000 Rp. 417
26 By Calista Rp. 3.600 0 1 Rp. 3.600 Rp. 300
27 Telenan Rp. 34.000 0 1 Rp. 34.000 Rp. 2.833
28 Irus Rp. 21.000 0 1 Rp. 21.000 Rp. 1.750
29 Sapit Kue Rp. 3.500 0 1 Rp. 3.500 Rp. 292
30 Corong Rp. 3.000 0 1 Rp. 3.000 Rp. 250
31 Sotil K Rp. 4.000 0 1 Rp. 4.000 Rp. 333
32 Sotil B Rp. 26.000 0 1 Rp. 26.000 Rp. 2.167
33 Serok laba-laba Rp. 30.000 0 1 Rp. 30.000 Rp. 2.500
(45)
Setelah menghitung semua nilai residu dari aktiva tetap tersebut, kami kemudian
menghitung penyusutannya menggunakan metode garis lurus untuk setiap
kelompok aktiva per tahunnya.
Setelah diketahui nilai penyusutan per tahunnya, maka kami dapat mulai menghitung anggaran modal dari Kantin “Kantinku” ini. Adapun asumsi-asumsi yang kami Gunakan ketika menghitung anggaran modal tersebut antara lain:
Tabel II.4.
Perkiraan laba rugi perbulan Pendapatan:
Penjualan Rp. 3.500 x 100 siswa/hari = Rp. 350.000
Jumlah Pendapatan Perbulan Penjualan perhari x 26 hari Rp. 9.100.000
Beban Usaha:
Beban Operasional Rp. 7.686.000
Beban Depresiasi perbulan Rp. 360.908
Total Beban Rp. 8046908
Laba Rp. 1.053.092
Berdasrkan tabel di atas di temukan bahwa laba per bulan didapat sekitar Rp. 1.053.092/ bulan
Rencana program keuangan yang disusun akan mendukung program pengembangan usaha Kantinku pada bulan Februari 2013 – Mei 2013 dalam mencapai tujuan. Rencana keuangan ini juga mempertimbangkan faktor eksternal
dan internalpada usaha ini. Sedangkan target perolehan keuntungan bersih yang
ingin diperoleh dalam usaha ini adalah adanya peningkatan penjualan dari Rp. 1.053.092/ bulan menjadi lebih besar daripada sebelumnya.
Untuk memenuhi pendanaan yang dibutuhkan dalam pengembangan usaha Kantinku, perlu juga direncanakan sumber pendanaan tersebut. Seperti telah dikatakan di latar belakang pengembangan usaha, tepatnya pada pengembangan
(46)
aspek keuangan, dalam pengembangan usaha ini pemenuhan kebutuhan pembiayaan berasal dari uang tabungan pribadi penulis sendiri. Dari dana tersebut akan dialokasikan untuk pembelian varian makanan agar terciptanya loyalitas konsumen di dalam usaha “Kantinku” ini.
(47)
27 BAB III
RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA
Untuk mendukung terlaksananya berbagai rencana program yang telah ditetapkan, maka diperlukan dalam pengembangan usaha kantin adalah tahap implementasi program. Sebelum implementasi program tentunya harus lebih dahulu dibuat rencana implementasi program pengembangan usaha. Dengan rencana implementasi program pengembangan usaha, akan menjadikan pelaksanaan setiap program menjadi teratur baik dari segi waktu maupun biaya. Yang terpenting dengan adanya rencana implementasi program pengembangan usaha, pencapaian tujuan suatu program akan dapat dengan mudah diukur keberhasilannya, karena dengan rencana implementasi program pengembangan usaha indikator-indikator pencapaian tujuan program tergambarkan dengan jelas. Mengenai gambaran rencana implementasi program pengembangan usaha dapat kita lihat dengan lebih jelas seperti dalam tabel yang akan ditampilkan berikut ini.
(48)
28
Tabel III.1
Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha kantin sekolah
No. Nama
Program Rincian Program Tujuan Program
Waktu Pelaksanaan Program Biaya Program Indikator Keberhasilan Program 1. Rencana Program Operasi
1.1. Menata dan membersihkan ruangan
Agar tercipta kenyamanan
pelanggan Februari 2013 Rp 20.000
Ruangan menjadi bersih dan steril
1.2. Mencari variasi
makanan Mendapat variasi makanan Februari 2013 Rp 200.000,00
Kantin dan produk siap dijual
1.3. menyusun layout
kantin Agar kantin tersusun rapi. Februari 2013 Rp 30.000
Layout kantin yang tertata dan nyaman
2. Rencana
Program SDM
2.1 Memberikan
pelatihan/keterampila
n Membantu proses produksi. Februari 2013 Rp 10.000
Mempercapat proses produksi 3. Rencana Program Keuangan
3.1. Alokasi dana kepada tiap program
pengembangan sesuai kebutuhan
Kebutuhan akan biaya terpenuhi. Februari 2013 Rp 5000 Keuangan dapt dilihat
4.
Rencana Program Pemasaran
4.1. Memberikan
pelayanan terbaik Agar konsumen manjadi banyak Februari 2013 Rp. 10.000
Loyalitas pelanggan akan meningkat 4.1. Program promosi
(49)
Dari tabel di atas terdapat 4 program rencana implementasi yaitu program operasi,
program sumber daya manusia, program keuangan, dan program pemasaran. Pada program
operasi adalah bagian program yang paling banyak memiliki rincian program dan memerlukan
biaya paling tinggi. Hal ini dikarenakan usaha kantin ini masih dilakukan sendiri dan masih
dalam tahap awal pengembangan usaha. Pada program sumber daya manusia, penulis
memberikan pelatihan maupun ketrampilan khusus dalam hal pengolahan dan pelayanan
terhadap konsumen. Untuk itu program sumber daya manusia memiliki tujuan mendapat laba
yang meningkat.
Penulis mendapat informasi dan pengetahuan tentang kantin sekolah dari internet,
observasi ke tempat pengusaha kantin sebelumnya, dan wawancara kepada pengusaha kantin.
Rencana program keuangan tidak mempunyai rincian program yang banyak. Penulis sudah dapat
menyediakan modal sendiri. Modal tersebut berasal dari tabungan pribadi penulis. Kemudian
yang terakhir adalah program pemasaran. Penulis juga berharap usaha yang dijalankan mampu
menghasilkan keuntungan sesuai rencana yaitu mendapat laba bersih paling tidak sebesar 80%
dari total laba bersih yang diperkirakan.
(50)
30 BAB IV
PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA
1. Kondisi Aktual Indikator Utama Pengembangan Usaha
Setelah melakukan implementasi pengembangan usaha kantin sekolah, maka dapat diketahui kondisi aktual berbagai indikator yang utama dalam pengembangan usaha. Indikator yang utama dalam pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1.1. Kondisi Aktual Pasar Usaha Kantinku
1.1.1. Pasar Aktual
Selama masa pengembangan usaha kantin sekolah memiliki pasar (konsumen) aktual yang berasal dari wilayah Kalasan dan sekitarnya. Konsumen aktual dari usaha ini adalah para warga yang belajar/bekerja di SMP N 2 Kalasan.
1.1.2. Pasar Potensial
Konsumen atau pasar potensial merupakan orang-orang yang membutuhkan dan memiliki kemampuan untuk membeli produk dari usaha kantin sekolah, namun belum melakukan pembelian pada usaha. Konsumen potensial dapat menjadi konsumen yang benar-benar melakukan pembelian dengan didukung pemanfaatan yang baik.
(51)
Adapun konsumen potensial tersebut adalah siswa/siswi, beserta staff dan guru SMP N 2 Kalasan.
1.1.3. Pasar Sasaran
Dalam mendirikan suatu usaha memiliki pasar sasaran untuk menjadi konsumen bagi barang maupun jasa yang dihasilkannya. Demikian juga dengan usaha kantin sekolah ini, yang mana menetapkan pasar sasarannya adalah bagian dari pasar aktual. Namun penulis lebih memfokuskan pasar sasarannya yaitu pada tingkat siswa/siswi SMP N 2 Kalasan. Hal ini dilakukan karena pada pasar sasaran tersebut penjualan akan lebih mudah karena dapat membeli produk yang dihasilkan dalam jumlah tertentu.
1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran
Setelah mengetahui pasar sasaran usaha kantin sekolah, selama masa pengembangan usaha penulis menguraikan mengenai pola perilaku dari pasar sasaran tersebut adalah siswa/siswi SMP N 2 Kalasan.
1.2.1. Pola Perilaku
a. Berikut ini adalah pola perilaku pasar sasaran usaha
(52)
sasaran pada saat masuk sekolah, istirahat I dan II, serta saat pulang sekolah.
b. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung saat
penulis menjual produk kepada konsumen akhir.
1.2.2. Pihak yang Terlibat
a. Initiator, pihak-pihak yang berperan sebagai initiator
dalam pembelian oleh pasar sasaran bisa oleh diri sendiri, yaitu penulis itu sendiri selaku pemilik dari usaha ini, serta
b. Influencer, pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap pembelian oleh pasar sasaran adalah Ibu Lusia selaku orang tua penulis.
c. Decider, pihak yang berperan sebagai decider atau pengambil keputusan pembelian pada usaha kantin sekolah adalah warga SMPN 2 kalasan.
d. Buyer, pihak yang berperan sebagai buyer atau pembeli pada usaha kantin sekolah adalah warga SMPN 2 kalasan.
e. User, pihak yang berperan sebagai user atau pengguna
pada usaha kantin sekolah adalah warga SMPN 2 kalasan.
(53)
f. Evaluator, pihak-pihak yang berperan sebagai
evaluator usaha kantin sekolah adalah para pengawas sekolah SMPN 2 kalasan dan Ibu Bano (guru) selaku pihak pengelola kantin sekolah SMPN 2.
1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan
1.3.1. Pesaing dari Usaha Sejenis
Para pesaing usaha sejenis di sekolah tersebut ada 4 kantin. Sehingga dalam bisnis tersebut pemilik harus selalu berinovasi dan kreatif dalam penyajian dan pemilihan menu yang dijual.
1.3.2. Pesaing dari Usaha Tidak Sejenis
Pesaing dari usaha tidak sejenis bagi usaha kantin tidak pada sekolah tersebut. Karena usaha ini hanya berada di dalam lingkup sekolah.
1.3.3. Posisi Usaha
Terdapat 4 kategori dalam strategi pemasaran
kompetitif yaitu, market leader, market challenger, market
follower, dan market nicher. Posisi usaha kantin sekolah ini sendiri dalam strategi pemasaran kompetitif masuk
(54)
dalam kategori market follower. Market follower adalah perusahaan–perusahaan nomor 3 yang selalu berusaha memperoleh pangsa pasar dan laba yang stabil dengan mengikuti tawaran produk, harga, saluran distribusi, dan
program pemasaran pesaing. Market follower mempunyai
ciri secara terus menerus mengikuti cara–cara
perusahaan-perusahaan market leader dalam menawarkan
produk,menetapkan harga, dan menentukan saluran
distribusi serta belajar dari pengalaman market leader
dalam mengembangkan produk baru serta program
pemasarannya. Dalam bisnis ini tidak terdapat market
leader yang dianggap tetap, karena usaha kantin hanya bertahan beberapa tahun karena bersifat lelang. Ketika
lelang berikutnya perusahaan market leader memenangkan
lelang maka kantin tersebut akan hilang dan diganti dengan usaha kantin lainnya.
1.4. Produk yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan dalam usaha ini adalah makanan (soto, mie, bakso es teh, es jeruk, es juice, minuman kemas, snack, roti, dsb).
1.5. Proses Produksi
(55)
Tempat yang digunakan yaitu berupa ruang kosong berukuran 4 m x 4 m dengan tinggi 3 m. Pastikan ruangan tersebut dalam keadaan bersih. Ruangan tersebut dapat dibuat 4 bagian yaitu tempat masak, tempat minum, tempat display makanan, tempat untuk makan. Posisi susunan kantin dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar IV.1 Layout kantin
Setelah disusun seperti gambar diatas, dilakukan pengisian snack/minuman yang akan dijual(snack/minuman kemasan).
PINTU
MEJA DISPLAY SNACK
T E M P A T M A S A K KULKAS ETA LA SE MA KA NA N KURSI MEJA KURSI KURSI KURSI KURSI KURSI MEJA MEJA
(56)
1.5.2. Perawatan Perabotan dan Pemeliharaan Kantin
Perawatan perabotan kantin tidak terlalu rumit. Hanya saja perlu dilakukan pembersihan yang rutin. Pemeliharaan kantin sangat sederhana, yaitu menciptakan dan menjaga kondisi lingkungan tetap bersih dan nyaman.
Langkah-langkah perawatan perabotan meliputi membersihkan meja kursi dan peralatan memasak, mencuci dengan bersih peralatan makan, sedangkan pemeliharaan kantin dapat dilakukan dengan cara menyapu, mengepel, serta menyediakan tempat sampah sehingga lingkungan kantin tetap nyaman digunakan.
1.6. Proses Penjualan
1.6.1. Pemasaran
Sama seperti pada tahap perencanaan pemasaran, penulis sengaja tidak melakukan promosi secara besar-besaran. Hal ini dikarenakan sudah ada pembeli potensial. Penulis mencari sendiri bagaimana cara mendapatkan pelanggan. Informasi dan strategi penjualan penulis dapatkan dari wawancara orang yang sudah menggeluti bisnis ini. Setelah mendapat informasi tersebut kemudian mengimplementasikan pada kantin penulis.
(57)
Pengetahuan akan memasak sangatlah diperlukan. Karena penulis masih awam akan pengetahuan memasak. Agar rencana berjalan baik maka penulis harus belajar mengenai hal ini. Penulis harus dapat memiliki bekal pengetahuan yang cukup maka penulis mencari informasi melalui internet, wawancara kepada orang yang berpengalaman usaha, dan observasi ke kantin sekolah. Keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha ini cukup banyak. Seperti harus bisa membuat dan menyajikan makanan dan minuman. mampu menggunakan peralatan yang digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan kantin.
1.8. Total Penjualan, Biaya, dan Laba Selama Masa
Pengembangan Usaha
Setelah penulis membuat rencana keuangan sebelumnya dan sekarang telah diketahui hasil keuntungan dari pengembangan usaha kantin sekolah selama 4 bulan masa pengembangan bulan Februari 2012 – Mei 2012, maka dapat diketahui seberapa besar pendapatan, biaya dan laba yang diperoleh usaha ini selama masa pengembangan. Pendapatan pada usaha kantin sekolah merupakan pendapatan dari hasil penjualan seluruh makanan yg dijual di kantin. Biaya adalah biaya operasi dan biaya non operasi. Laba adalah laba bersih yang diperoleh usaha ini selama masa pengembangan. Akan disajikan total pendapatan, biaya dan laba
(58)
usaha kantin sekolah selama masa pengembangan sebagai berikut:
2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual Selama Masa
Pengembangan Usaha
2.1. Perkembangan Kinerja Pendapatan dan Pengeluaran
Semua program yang direncanakan telah terlaksana selama masa pengembangan bulan Februari 2012 – Mei 2012. Usaha ini memang telah mendapat keuntungan namun belum sesuai target keuntungan yang direncanakan sebelumnya yaitu 80% dari perkiraan laba bersih. Berikut ini adalah laporan keuangan pendapatan dan pengeluaran selama masa pengembangan usaha kantin sekolah.
Tabel IV.1
Pendapatan Kotor yang Diterima Setelah Program Berjalan
Bulan Pendapatan Kotor Perminggu Pendapatan
kotor perbulan
I II III IV
Februari Rp. 2.525.500 Rp. 1.998.100 Rp. 2.775.400 Rp. 2.565.300 Rp. 9.864.300
Maret Rp. 1.475.300 Rp. 2.090.500 Rp. 1.495.200 Rp. 3.435.100 Rp. 8.496.100
April Rp. 1.911.000 Rp. 3.812.300 Rp. 2.696.100 Rp. 2.737.800 Rp. 11.157.200
Mei Rp. 2.798.200 Rp. 3.470.100 Rp. 2.641.100 Rp. 2.122.900 Rp. 11.032.300
Tabel IV.2.
Biaya operasional setelah Program Berjalan
No Keterangan Februari Maret April Mei
1 Gaji pribadi Rp. 750000 Rp. 750000 Rp. 750000 Rp. 750000
2
Gaji Pegawai
= 1 orang x @Rp. 540.000 Rp. 500000 Rp. 500000 Rp. 500000 Rp. 500000
(59)
= 6 x @Rp. 16.000 4
Galon
= 20 Buah x @ Rp. 14.000 Rp. 280000 Rp. 280000 Rp. 280000 Rp. 280000
5
Bahan baku
= Hari efektif x Rp. 150.000 Rp. 3600000 Rp. 4050000 Rp. 3900000 Rp. 4050000
6 Kantong Plastik Rp. 34000 Rp. 34000 Rp. 34000 Rp. 34000
7 Kecap dan saos Rp. 50000 Rp. 50000 Rp. 50000 Rp. 50000
8 Snack siap jual Rp. 2800000 Rp. 2800000 Rp. 2800000 Rp. 2800000
9
ballpoint
= 4 Buah x @Rp. 1500 Rp. 6000 Rp. 6000 Rp. 6000 Rp. 6000
10 Buku tulis Rp. 2000 Rp. 2000 Rp. 2000 Rp. 2000
11 Tisue roll Rp. 56000 Rp. 56000 Rp. 56000 Rp. 56000
12 Pipet Rp. 12000 Rp. 12000 Rp. 12000 Rp. 12000
Total pengeluaran Rp. 8186000 Rp. 8636000 Rp. 8486000 Rp. 8636000
Tabel IV. 3 Kantinku Laporan Rugi Laba Per 28 Februari 2013 -30 Mei 2013
Februari Maret April Mei
Pendapatan:
Penjualan Rp. 9.864.300 Rp. 8.496.100 Rp. 11.157.200 Rp. 11.032.300
Beban Usaha:
Beban Operasional Rp. 8.186.000 Rp. 8.636.000 Rp. 8.486.000 Rp. 8.636.000
Beban Depresiasi perbulan Rp. 360.908 Rp. 360.908 Rp. 360908 Rp. 360.908
Biaya lain-lain Rp. 85.000
Total Beban Rp. 8.631.908 Rp. 8.996.908 Rp. 8.846.908 Rp. 8.996.908
Laba/ Rugi Rp. 1.232.392 Rp. -500.808 Rp. 2.310.292 Rp. 2.035.392
3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha
3.1. Proses
Agar pengembangan usaha Kantinku lancar penulis telah merencanakan secara singkat sebelum masa pengembangan.
(60)
Selama masa pengembangan usaha kantin sekolah penulis melakukan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan oleh usaha ini antara lain berkaitan dengan program pemasaran, operasi, sumber daya manusia, dan keuangan.
Pada program operasi adalah bagian program yang paling banyak memiliki rincian program dan memerlukan biaya paling tinggi. Hal ini dikarenakan usaha kantin sekolah ini masih dilakukan sendiri dan masih dalam tahap awal pengembangan usaha. Program operasi dilaksanakan pada akhir bulan Februari 2012 sampai awal bulan Maret 2012. Pada program sumber daya manusia penulis yang sekaligus menjadi tenaga kerja yang akan menjalankan usaha ini belum mempunyai bekal pengetahuan yang cukup. Untuk itu program sumber daya manusia memiliki tujuan mendapat informasi dan pengetahuan yang selengkap mungkin dan melatih penulis agar dapat menjalankan bisnis ini dengan lancar.
Penulis mendapat informasi dan pengetahuan tentang kantin sekolah dari internet, dan wawancara kepada sesama pengusaha kantin. Kemudian pada program pemasaran, selama penulis menjalankan program tersebut penulis mendapat banyak konsumen tetap. Penulis tidak berani membuat promosi secara besar karena produk yang dijual tidak mahal. Rencana program
(61)
keuangan tidak mempunyai rincian program yang banyak. Penulis sudah dapat menyediakan modal sendiri. Modal tersebut berasal dari tabungan pribadi penulis. Pada program keuangan yang paling banyak membutuhkan anggaran adalah pada program operasi.
3.2. Hasil
3.2.1. Laba bersih
Dari berbagai program yang dibuat semuanya bertujuan untuk mendapatkan peningkatan laba bersih. Setelah program berjalan hasil yang didapatkan sebesar Rp 5.077.268 dalam kurun waktu 4 bulan dengan rincian pada bulan Februari keuntungan bersih sebesar Rp. 1.232.392, bulan Maret usaha kantinku mengalami kerugian sebesar Rp. 500.808, bulan April mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 2.310.292, dan pada bulan Mei usaha kantinku mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 2.035.392. hasil tersebut lebih besar daripada program perencanaan yang telah dijelaskan di bab II yaitu sebesar Rp. 1.053.092/ bulan.
(62)
42 BAB V
EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA
1. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha
Evaluasi indikator utama pengembangan usaha akan mencoba membandingkan kondisi-kondisi indikator utama pengembangan usaha sebelum masa pengembangan dan sesudah masa pengembangan.
1.1. Kondisi Pasar Usaha Kantin Sekolah
Dengan melihat kondisi aktual pasar usaha kantin sekolah baik sebelum masa pengembangan usaha dan sesudah masa pengembangan usaha, dapat dikatakan sangat berbeda. Di mana pasar aktual, pasar potensial dan pasar sasaran usaha kantin sekolah sebelum dan sesudah masa pengembangan mengalami perubahan yang signifikan.
1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran
Pada bagian ini sama dengan kondisi pasar usaha, pola perilaku pasar sasaran usaha pengembangan kantin sekolah juga tidak berbeda antara pola perilaku pasar sasaran sebelum dan sesudah pengembangan. Hal ini dikarenakan pasar sasaran yang juga tidak berubah baik sebelum maupun sesudah masa pengembangan.
(63)
1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan
Berdasarkan analisis kondisi aktual industri dan persaingan sebelum dan sesudah masa pengembangan mengalami perbedaan. Para pesaing usaha sejenis di SMP N 2 Kalasan semakin berusaha menyaingi usaha penulis. Selain itu banyak cara yang dilakukan pesaing dalam menghadapi pesaingan usaha ini, baik yang wajar maupun yang tidak wajar.
1.4. Produk yang Ditawarkan
Sama seperti sebelum dan sesudah masa pengembangan usaha kantin sekolah menawarkan produk berupa soto, mie, bakso es teh, es jeruk, es juice, minuman kemas, snack, roti, dsb. Terdapat perbedaan dalam hal produk yang ditawarkan oleh usaha kantin sekolah sebelum dan sesudah masa pengembangan. Selain sebagai inovasi produk juga sebagai upaya pemenuha kebutuhan akan pangan yang sehat.
1.5. Proses Produksi
Dengan membandingkan proses produksi usaha kantin sekolah yang tertulis pada BAB II (sebelum masa pengembangan) dengan yang tertulis pada BAB IV (sesudah masa pengembangan), dapat ditegaskan bahwa proses produksi yang dilakukan oleh usaha kantin sekolah sebelum dan sesudah masa pengembangan tidak berbeda.
(64)
1.6. Keterampilan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan
Dalam hal keterampilan sumberdaya manusia yang dibutuhkan usaha kantin sekolah antara sebelum masa pengembangan dan sesudah masa pengembangan usaha tidak mengalami perbedaan. Dimana keterampilan yang diperlukan antara lain seperti harus bisa menyajikan dan mengolah berbagai makanan dan minuman sebagai mana mestinya.
2. Evaluasi Kinerja Keuangan
2.1. Evaluasi Kinerja Keuangan Berdasarkan Pendapatan dan
Pengeluaran Usaha
Jika dibandingkan antara perkiraan pendapatan sebelum masa pengembangan dan pendapatan sesudah masa pengembangan
maka pendapatan yang dicapai cukup memuaskan. Dari berbagai
program yang dibuat semuanya bertujuan untuk mendapatkan laba
bersih yang meningkat. Setelah program berjalan hasil yang
didapatkan Rp 5.077.268 dalam kurun waktu 4 bulan dengan rincian pada bulan Februari keuntungan bersih sebesar Rp. 1.232.392, bulan Maret usaha kantinku mengalami kerugian sebesar Rp. 500.808, bulan April mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 2.310.292, dan pada bulan Mei usaha kantinku mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 2.035.392. hasil
(65)
tersebut lebih besar daripada program perencanaan yang telah dijelaskan di bab II yaitu sebesar Rp. 1.053.092/ bulan.
Banyak aspek yang mempengaruhi pendapatan usaha kantin sehingga perbedaan pendapatan sesudah dan sebelum masa pengembangan cukup besar. Aspek yang mempengaruhi diantaranya adalah hari tertentu yang menyebabkan liburnya para siswa dan adanya pesaing yang menyebabkan turunnya penjualan di kantin. Kemudian pada pengeluaran biaya-biaya yang dibutuhkan antara sesudah dan sebelum masa pengembangan usaha tidak memiliki perbedaan yang besar.
3. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha
3.1. Program Pemasaran
Selama masa pengembangan usaha kantin sekolah, semua program pengembangan yang terkait dalam program pemasaran kurang begitu menonjol. Hanya saja kualitas yang semakin ditingkatkan saja yang diperlukan pada usaha ini, karena pasar dari usaha ini sudah sangat jelas.
3.2. Program Operasi
Selama menjalankan program operasi penulis merasa belum begitu berjalan dengan baik. Hal ini karena keterbatasan penulis
(66)
seperti masih minimnya pengalaman penulis dalam memelihara usaha tersebut. Selain itu selera akan sebuah produk bervariasi.
3.3. Program Sumber Daya Manusia
Semua pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan telah didapat. Dalam menjalankan program sumber daya manusia juga dapat terlaksana dengan baik. Namun pengalaman penulis belum cukup berpengalaman dalam menjalankan bisnis kantin sekolah. Dalam menjalankan usaha kantin sekolah tenaga kerja hanya 2 orang saja. Penulis harus membagi waktu selain meluangkan waktu untuk menjalankan usaha kantin sekolah juga harus meluangkan waktu untuk kuliah. Jika membutuhkan bantuan penulis akan meminta bantuan pada orang tua.
3.4. Program Keuangan
Selama masa pengembangan usaha kantin sekolah program keuangan dapat berjalan dengan baik. Program keuangan ini berupa pengalokasian dana untuk keperluan biaya-biaya selama masa pengembangan atau implementasi. Waktu pelaksanaannya dapat dikatakan sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan. Program ini juga dapat dikatakan berhasil, dimana dana dialokasikan kepada setiap program dengan baik. Hal ini juga didukung karena sumber pendanaan sudah tersedia semua dari tabungan penulis sendiri.
(67)
4. Hambatan Dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya
4.1. Hambatan yang terjadi selama masa pengembangan usaha
antara lain:
a. Penulis harus membagi waktu selain meluangkan waktu untuk
menjalankan usaha kantin sekolah juga harus meluangkan waktu untuk kuliah.
b. Hambatan datang dari dalam diri penulis sendiri yaitu penulis
harus mengalahkan rasa malas dalam melaksanakan program.
4.2. Cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut antara lain:
a. Hambatan waktu, penulis mengatasinya dengan membuat
jadwal. Penulis tidak berada di dalam bisnis usaha Kantinku karena kegiatan perkuliahan yang padat, maka penulis masih ada pegawai dan sering juga meminta bantuan orang tua.
b. Hambatan dari dalam diri, untuk mengatasi hambatan ini
penulis mengatasi dengan memotivasi diri sendiri agar tetap bersemangat.
5. Refleksi
(68)
Hal yang menyenangkan dalam menjalankan usaha ini yaitu ketika berjualan bertemu anak-anak SMP yang membuat saya terhibur dengan candaan mereka. Selain itu, ketika penulis membuat menu baru yang pastinya laris terjual dan banyak diminati para siswa. Siswa masuk sekolah dapat membuat senang penulis, karena penulis akan meraup keuntungan yang lebih ketika seluruh siswa-siswi masuk sekolah semua.
Duka yang penulis alami yaitu penulis harus merelakan waktu istirahat dan bermain untuk usaha kantin. Penulis juga harus bolak-balik dari rumah menuju tempat usaha kantin kemudian pergi ke kampus. Paling sedih ketika kantin lain meniru menu makanan yang penulis produksi, sehinga pelanggan lari ke kantin lain. Bahkan persaingan di area kantin menggunakan hal-hal diluar akal sehat(dukun), sehingga kantin menjadi sepi. Bahkan makanan yang dijual kadang basi mendadak(diluar akal sehat). Namun dalam kasus ini penulis hanya terus berusaha saja bagaimana mengatasi hal-hal seperti itu.
5.2. Manfaat yang Dirasakan Setelah Mengalami Proses
Pengembangan Usaha
Banyak sekali manfaat yang penulis dapatkan dari menjalankan usaha budidaya jamur kuping ini. Diantaranya penulis mendapat pengalaman-pengalaman yang banyak. Penulis menjadi tahu bagaimana cara berdagang, berinovasi serta berspekulasi
(69)
dalam usaha kantin sekolah. Penulis dapat melawan rasa malu jika penulis berkomunikasi langsung dengan siswa-siswi yang belum dikenal. Penulis juga mendapat relasi terutama dari siswa-siswi SMP Kalasan dan orang-orang yang berkecimpung dalam bisnis ini. Penulis juga mendapat pengalaman berwiraswasta khususnya usaha kantin sekolah. Kiranya masih banyak manfaat-manfaat yang belum penulis tuliskan di sini namun kurang lebih seperti itulah manfaat-manfaat yang penulis dapatkan dalam menjalankan usaha kantin ini.
5.3. Makna yang Dapat Dipetik Selama Masa Pengembangan
Usaha Bagi Pengembangan Diri
Selama pengembangan usaha penulis mendapat makna yang banyak. Diantaranya seperti inilah kerja keras dari seorang yang berwiraswasta. Makna lain yang penulis petik selama masa pengembangan usaha bagi pengembangan diri seperti, harus sabar, berpikir positif, terus bertahan dan yakin bahwa usaha yang dikerjakan akan berkembang. Selain itu kita dapat memberikan inovasi-inovasi yang lain untuk dapat terus mempertahankan atau bahkan mengembangkan usaha yang sedang dijalankan. Penulis juga lebih bisa berkomunikasi lebih baik dengan orang lain.
(70)
50
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Setelah selesai masa pengembangan atau implementasi dari semua program
didapatkan laba bersih sebesar Rp 5.077.268 dalam kurun waktu 4 bulan dengan rincian
pada bulan Februari keuntungan bersih sebesar Rp. 1.232.392, bulan Maret usaha
kantinku mengalami kerugian sebesar Rp. 500.808, bulan April mendapatkan keuntungan
bersih sebesar Rp. 2.310.292, dan pada bulan Mei usaha kantinku mendapatkan
keuntungan bersih sebesar Rp. 2.035.392. hasil tersebut lebih besar daripada program
perencanaan yang telah dijelaskan di bab II yaitu sebesar Rp. 1.053.092/ bulan.
Hal ini dikarenakan masih banyak keterbatasan penulis terutama pada aspek
sumber daya manusia dan operasi yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Penulis
yakin usaha kantin cukup prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut karena jika pada
aspek sumber daya manusia dan operasinya diperbaiki maka laba bersih yang akan
diperoleh akan lebih tinggi lagi.
2.
Saran
Setelah masa pengembangan yang penulis laksanakan dan penulis telah
membandingkan dengan masa sebelum masa pengembangan, maka penulis akan
memberikan saran kepada penulis sendiri diantaranya yaitu:
a.
Memberikan variasi makanan agar para pelanggan akan loyal sehingga
(71)
b.
Memberikan pelayanan yang sebaik mungkin agar pelanggan merasa puas
membeli makanan di kantinku
Mimpi yang dilakukan adalah dengan adanya bisnis ini bisa di implementasikan di bisnis
selanjutnya. Maka dengan adanya usaha ini bias di jadikan acuan dalam pengembangan
(72)
52
Daftar Pustaka
Dharmesta, Basu Swastha, dkk. 2000 Manajemen Pemasaran (Analisis Perilaku
Konsumen). Yogyakarta: BPFE
Engel, James F, dkk. 1994. Perilaku Konsumen (Edisi Keenam). Jakarta: Binarupa
Aksara
Griffin, Jill. 2002. Customer Loyality: Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga
Kotler, Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran (edisi 9). Jakarta: Indeks Gramedia
Sciffman, Leon.G. 2007. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Indeks
Setiadi, Nugroho J. 2010 Perilaku Konsumen : Kencana Prenada Media Group
William H. Roe. 1961. School Business Manaement. New York. The Mc. Graw .
(73)
53
(74)
54
LAMPORAN HARIAN BULAN FEBRUARI - MEI
Laporan bulan ferbruari 2013
No. Tanggal Hari Debet
Kredit
Saldo
Rp. 2.500.000
1 1/2/2013 Jumat
Rp. 321.400
Rp. 882.000
Rp. 1.939.400
2 2/2/2013 Sabtu
Rp. 396.100
Rp. 226.000
Rp. 2.109.500
3 4/2/2013 Senin
Rp. 427.500
Rp. 220.000
Rp. 2.317.000
4 5/2/2013 Selasa
Rp. 540.200
Rp. 180.000
Rp. 2.677.200
5 6/2/2013 Rabu
Rp. 375.900
Rp. 170.000
Rp. 2.883.100
6 7/2/2013 Kamis
Rp. 464.400
Rp. 164.000
Rp. 3.183.500
7 8/2/2013 Jumat
Rp. 320.800
Rp. 864.000
Rp. 2.640.300
8 9/2/2013 Sabtu
Rp. 236.300
Rp. 166.000
Rp. 2.710.600
9 11/2/2013 Senin
Rp. 368.700
Rp. 164.000
Rp. 2.915.300
10 12/2/2013 Selasa
Rp. 321.300
Rp. 184.000
Rp. 3.052.600
11 13/2/2013 Rabu
Rp. 375.000
Rp. 164.000
Rp. 3.263.600
12 14/2/2013 Kamis
Rp. 376.000
Rp. 166.000
Rp. 3.473.600
13 15/2/2013 Jumat
Rp. 387.100
Rp. 864.000
Rp. 2.996.700
14 16/2/2013 Sabtu
Rp. 421.200
Rp. 164.000
Rp. 3.253.900
15 18/2/2013 Senin
Rp. 436.300
Rp. 180.000
Rp. 3.510.200
16 19/2/2013 Selasa
Rp. 421.700
Rp. 164.000
Rp. 3.767.900
17 20/2/2013 Rabu
Rp. 567.600
Rp. 164.000
Rp. 4.171.500
18 21/2/2013 Kamis
Rp. 541.500
Rp. 164.000
Rp. 4.549.000
19 22/2/2013 Jumat
Rp. 378.300
Rp. 864.000
Rp. 4.063.300
20 23/2/2013 Sabtu
Rp. 426.300
Rp. 166.000
Rp. 4.323.600
21 25/2/2013 Senin
Rp. 368.800
Rp. 164.000
Rp. 4.528.400
22 26/2/2013 Selasa
Rp. 431.500
Rp. 164.000
Rp. 4.795.900
23 27/2/2013 Rabu
Rp. 389.600
Rp. 164.000
Rp. 5.021.500
24 28/2/2013 Kamis
Rp.
570.800
Rp.
1.414.000
Rp.
4.178.300
(75)
55
Laporan bulan Maret 2013
No. Tanggal Hari
Debet
Kredit
Saldo
Rp. 4.178.300
1 1/3/2013 Jumat
Rp. 221.100
Rp. 882.000
Rp. 3.517.400
2 2/3/2013 Sabtu
Rp. 294.100
Rp. 164.000
Rp. 3.585.500
3 4/3/2013 Senin
Rp. 350.200
Rp. 166.000
Rp. 3.715.700
4 5/3/2013 Selasa
Rp. 214.000
Rp. 164.000
Rp. 3.749.700
5 6/3/2013 Rabu
Rp. 195.200
Rp. 170.000
Rp. 3.774.900
6 7/3/2013 Kamis
Rp. 200.700
Rp. 164.000
Rp. 3.811.600
7 8/3/2013 Jumat
Rp. 213.300
Rp. 864.000
Rp. 3.160.900
8 9/3/2013 Sabtu
Rp. 357.600
Rp. 166.000
Rp. 3.352.500
9 11/3/2013 Senin
Rp. 269.100
Rp. 220.000
Rp. 3.457.600
10 12/3/2013 Selasa
Rp. 265.600
Rp. 184.000
Rp. 3.539.200
11 13/3/2013 Rabu
Rp. 478.800
Rp. 164.000
Rp. 3.854.000
12 14/3/2013 Kamis
Rp. 506.100
Rp. 150.000
Rp. 4.194.100
13 15/3/2013 Jumat
Rp. 266.900
Rp. 864.000
Rp. 3.597.000
14 16/3/2013 Sabtu
Rp. 169.800
Rp. 164.000
Rp. 3.602.800
15 18/3/2013 Senin
Rp. 213.200
Rp. 180.000
Rp. 3.636.000
16 19/3/2013 Selasa
Rp. 320.600
Rp. 164.000
Rp. 3.792.600
17 20/3/2013 Rabu
Rp. 298.500
Rp. 164.000
Rp. 3.927.100
18 21/3/2013 Kamis
Rp. 226.200
Rp. 164.000
Rp. 3.989.300
19 22/3/2013 Jumat
Rp. 265.300
Rp. 864.000
Rp. 3.390.600
20 23/3/2013 Sabtu
Rp. 326.200
Rp. 166.000
Rp. 3.550.800
21 25/3/2013 Senin
Rp. 465.500
Rp. 164.000
Rp. 3.852.300
22 26/3/2013 Selasa
Rp. 346.200
Rp. 164.000
Rp. 4.034.500
23 27/3/2013 Rabu
Rp. 326.300
Rp. 180.000
Rp. 4.196.800
24 28/3/2013 Kamis
Rp. 498.300
Rp. 226.000
Rp. 4.545.100
25 29/3/2013 Jumat
Rp. 378.900
Rp. 150.000
Rp. 4.774.000
26 30/3/2013 Sabtu
Rp. 397.700
Rp. 164.000
Rp. 5.007.700
27 31/3/2013 Senin
Rp. 430.700
Rp. 1.400.000
Rp. 4.038.400
Rp. 8.496.100
Rp. 8.636.000
(76)
56
Laporan bulan April 2013
No. Tanggal Hari
Debet
Kredit
Saldo
Rp. 4.380.400
1 1/4/2013 Selasa
Rp. 298.900
Rp. 882.000
Rp. 3.797.300
2 2/4/2013 Rabu
Rp. 365.400
Rp. 164.000
Rp. 3.998.700
3 4/4/2013 Kamis
Rp. 356.500
Rp. 166.000
Rp. 4.189.200
4 5/4/2013 Jumat
Rp. 268.600
Rp. 164.000
Rp. 4.293.800
5 6/4/2013 Sabtu
Rp. 360.500
Rp. 164.000
Rp. 4.484.300
6 7/4/2013 Senin
Rp. 261.100
Rp. 164.000
Rp. 4.581.400
7 8/4/2013 Selasa
Rp. 598.500
Rp. 864.000
Rp. 4.315.900
8 9/4/2013 Rabu
Rp. 656.300
Rp. 166.000
Rp. 4.806.200
9 11/4/2013 Kamis
Rp. 578.300
Rp. 164.000
Rp. 5.164.500
10 12/4/2013 Jumat
Rp. 671.500
Rp. 184.000
Rp. 5.652.000
11 13/4/2013 Sabtu
Rp. 679.800
Rp. 164.000
Rp. 6.167.800
12 14/4/2013 Senin
Rp. 627.900
Rp. 150.000
Rp. 6.645.700
13 15/4/2013 Selasa
Rp. 560.300
Rp. 864.000
Rp. 6.342.000
14 16/4/2013 Rabu
Rp. 540.800
Rp. 164.000
Rp. 6.718.800
15 18/4/2013 Kamis
Rp. 246.300
Rp. 180.000
Rp. 6.785.100
16 19/4/2013 Jumat
Rp. 465.200
Rp. 220.000
Rp. 7.086.300
17 20/4/2013 Sabtu
Rp. 359.800
Rp. 170.000
Rp. 7.282.100
18 21/4/2013 Senin
Rp. 523.700
Rp. 164.000
Rp. 7.641.800
19 22/4/2013 Selasa
Rp. 265.700
Rp. 864.000
Rp. 7.043.500
20 23/4/2013 Rabu
Rp. 323.100
Rp. 166.000
Rp. 7.200.600
21 25/4/2013 Kamis
Rp. 354.600
Rp. 164.000
Rp. 7.391.200
22 26/4/2013 Jumat
Rp. 319.600
Rp. 164.000
Rp. 7.546.800
23 27/4/2013 Sabtu
Rp. 379.800
Rp. 180.000
Rp. 7.746.600
24 28/4/2013 Senin
Rp. 378.500
Rp. 226.000
Rp. 7.899.100
25 29/4/2013 Selasa
Rp. 312.900
Rp. 164.000
Rp. 8.048.000
26 30/4/2013 Rabu
Rp. 403.600
Rp. 1.400.000
Rp. 7.051.600
Rp. 11.157.200
Rp. 8.486.000
(1)
Laporan bulan Maret 2013
No. Tanggal Hari Debet Kredit Saldo Rp. 4.178.300
1 1/3/2013 Jumat Rp. 221.100 Rp. 882.000 Rp. 3.517.400 2 2/3/2013 Sabtu Rp. 294.100 Rp. 164.000 Rp. 3.585.500 3 4/3/2013 Senin Rp. 350.200 Rp. 166.000 Rp. 3.715.700 4 5/3/2013 Selasa Rp. 214.000 Rp. 164.000 Rp. 3.749.700 5 6/3/2013 Rabu Rp. 195.200 Rp. 170.000 Rp. 3.774.900 6 7/3/2013 Kamis Rp. 200.700 Rp. 164.000 Rp. 3.811.600 7 8/3/2013 Jumat Rp. 213.300 Rp. 864.000 Rp. 3.160.900 8 9/3/2013 Sabtu Rp. 357.600 Rp. 166.000 Rp. 3.352.500 9 11/3/2013 Senin Rp. 269.100 Rp. 220.000 Rp. 3.457.600 10 12/3/2013 Selasa Rp. 265.600 Rp. 184.000 Rp. 3.539.200 11 13/3/2013 Rabu Rp. 478.800 Rp. 164.000 Rp. 3.854.000 12 14/3/2013 Kamis Rp. 506.100 Rp. 150.000 Rp. 4.194.100 13 15/3/2013 Jumat Rp. 266.900 Rp. 864.000 Rp. 3.597.000 14 16/3/2013 Sabtu Rp. 169.800 Rp. 164.000 Rp. 3.602.800 15 18/3/2013 Senin Rp. 213.200 Rp. 180.000 Rp. 3.636.000 16 19/3/2013 Selasa Rp. 320.600 Rp. 164.000 Rp. 3.792.600 17 20/3/2013 Rabu Rp. 298.500 Rp. 164.000 Rp. 3.927.100 18 21/3/2013 Kamis Rp. 226.200 Rp. 164.000 Rp. 3.989.300 19 22/3/2013 Jumat Rp. 265.300 Rp. 864.000 Rp. 3.390.600 20 23/3/2013 Sabtu Rp. 326.200 Rp. 166.000 Rp. 3.550.800 21 25/3/2013 Senin Rp. 465.500 Rp. 164.000 Rp. 3.852.300 22 26/3/2013 Selasa Rp. 346.200 Rp. 164.000 Rp. 4.034.500 23 27/3/2013 Rabu Rp. 326.300 Rp. 180.000 Rp. 4.196.800 24 28/3/2013 Kamis Rp. 498.300 Rp. 226.000 Rp. 4.545.100 25 29/3/2013 Jumat Rp. 378.900 Rp. 150.000 Rp. 4.774.000 26 30/3/2013 Sabtu Rp. 397.700 Rp. 164.000 Rp. 5.007.700 27 31/3/2013 Senin Rp. 430.700 Rp. 1.400.000 Rp. 4.038.400 Rp. 8.496.100 Rp. 8.636.000
(2)
Laporan bulan April 2013
No. Tanggal Hari Debet Kredit Saldo
Rp. 4.380.400
1 1/4/2013 Selasa Rp. 298.900 Rp. 882.000 Rp. 3.797.300 2 2/4/2013 Rabu Rp. 365.400 Rp. 164.000 Rp. 3.998.700 3 4/4/2013 Kamis Rp. 356.500 Rp. 166.000 Rp. 4.189.200 4 5/4/2013 Jumat Rp. 268.600 Rp. 164.000 Rp. 4.293.800 5 6/4/2013 Sabtu Rp. 360.500 Rp. 164.000 Rp. 4.484.300 6 7/4/2013 Senin Rp. 261.100 Rp. 164.000 Rp. 4.581.400 7 8/4/2013 Selasa Rp. 598.500 Rp. 864.000 Rp. 4.315.900 8 9/4/2013 Rabu Rp. 656.300 Rp. 166.000 Rp. 4.806.200 9 11/4/2013 Kamis Rp. 578.300 Rp. 164.000 Rp. 5.164.500 10 12/4/2013 Jumat Rp. 671.500 Rp. 184.000 Rp. 5.652.000 11 13/4/2013 Sabtu Rp. 679.800 Rp. 164.000 Rp. 6.167.800 12 14/4/2013 Senin Rp. 627.900 Rp. 150.000 Rp. 6.645.700 13 15/4/2013 Selasa Rp. 560.300 Rp. 864.000 Rp. 6.342.000 14 16/4/2013 Rabu Rp. 540.800 Rp. 164.000 Rp. 6.718.800 15 18/4/2013 Kamis Rp. 246.300 Rp. 180.000 Rp. 6.785.100 16 19/4/2013 Jumat Rp. 465.200 Rp. 220.000 Rp. 7.086.300 17 20/4/2013 Sabtu Rp. 359.800 Rp. 170.000 Rp. 7.282.100 18 21/4/2013 Senin Rp. 523.700 Rp. 164.000 Rp. 7.641.800 19 22/4/2013 Selasa Rp. 265.700 Rp. 864.000 Rp. 7.043.500 20 23/4/2013 Rabu Rp. 323.100 Rp. 166.000 Rp. 7.200.600 21 25/4/2013 Kamis Rp. 354.600 Rp. 164.000 Rp. 7.391.200 22 26/4/2013 Jumat Rp. 319.600 Rp. 164.000 Rp. 7.546.800 23 27/4/2013 Sabtu Rp. 379.800 Rp. 180.000 Rp. 7.746.600 24 28/4/2013 Senin Rp. 378.500 Rp. 226.000 Rp. 7.899.100 25 29/4/2013 Selasa Rp. 312.900 Rp. 164.000 Rp. 8.048.000 26 30/4/2013 Rabu Rp. 403.600 Rp. 1.400.000 Rp. 7.051.600 Rp. 11.157.200 Rp. 8.486.000
(3)
Laporan bulan Mei 2013
No. Tanggal Hari Debet Kredit Saldo
Rp. 7.051.600
1 1/2/2013 Kamis Rp. 450.600 Rp. 882.000 Rp. 6.620.200 2 2/2/2013 Jumat Rp. 264.100 Rp. 170.000 Rp. 6.720.300 3 4/2/2013 Sabtu Rp. 600.600 Rp. 166.000 Rp. 7.154.900 4 5/2/2013 Senin Rp. 570.300 Rp. 164.000 Rp. 7.561.200 5 6/2/2013 Selasa Rp. 425.800 Rp. 220.000 Rp. 7.817.000 6 7/2/2013 Rabu Rp. 486.800 Rp. 164.000 Rp. 8.139.800 7 8/2/2013 Kamis Rp. 460.100 Rp. 864.000 Rp. 7.735.900 8 9/2/2013 Jumat Rp. 391.200 Rp. 166.000 Rp. 7.961.100 9 11/2/2013 Sabtu Rp. 584.600 Rp. 150.000 Rp. 8.325.700 10 12/2/2013 Senin Rp. 600.900 Rp. 184.000 Rp. 8.742.600 11 13/2/2013 Selasa Rp. 693.300 Rp. 164.000 Rp. 9.271.900 12 14/2/2013 Rabu Rp. 740.000 Rp. 150.000 Rp. 9.861.900 13 15/2/2013 Kamis Rp. 467.300 Rp. 864.000 Rp. 9.465.200 14 16/2/2013 Jumat Rp. 432.100 Rp. 164.000 Rp. 9.733.300 15 18/2/2013 Sabtu Rp. 369.200 Rp. 180.000 Rp. 9.922.500 16 19/2/2013 Senin Rp. 607.800 Rp. 164.000 Rp. 10.366.300 17 20/2/2013 Selasa Rp. 468.900 Rp. 164.000 Rp. 10.671.200 18 21/2/2013 Rabu Rp. 295.800 Rp. 164.000 Rp. 10.803.000 19 22/2/2013 Kamis Rp. 364.900 Rp. 864.000 Rp. 10.303.900 20 23/2/2013 Jumat Rp. 236.200 Rp. 166.000 Rp. 10.374.100 21 25/2/2013 Sabtu Rp. 136.500 Rp. 164.000 Rp. 10.346.600 22 26/2/2013 Senin Rp. 254.700 Rp. 164.000 Rp. 10.437.300 23 27/2/2013 Selasa Rp. 265.800 Rp. 180.000 Rp. 10.523.100 24 28/2/2013 Rabu Rp. 149.800 Rp. 226.000 Rp. 10.446.900 25 29/3/2013 Kamis Rp. 168.600 Rp. 164.000 Rp. 10.465.500 26 30/3/2013 Jumat Rp. 346.100 Rp. 164.000 Rp. 10.647.600 27 31/3/2013 Sabtu Rp. 200.300 Rp. 1.400.000 Rp. 9.447.900 Rp. 11.032.300 Rp. 8.636.000
(4)
Laporan Bulanan Februari 2013 – Mei 2013
Bulan Pendapatan Kotor Perminggu Pendapatan kotor perbulan
I II III IV
Februari Rp. 2.525.500 Rp. 1.998.100 Rp. 2.775.400 Rp. 2.565.300 Rp. 9.864.300 Maret Rp. 1.475.300 Rp. 2.090.500 Rp. 1.495.200 Rp. 3.435.100 Rp. 8.496.100 April Rp. 1.911.000 Rp. 3.812.300 Rp. 2.696.100 Rp. 2.737.800 Rp. 11.157.200 Mei Rp. 2.798.200 Rp. 3.470.100 Rp. 2.641.100 Rp. 2.122.900 Rp. 11.032.300
(5)
RINCIAN PROSES PEMBUATAN
Gorengan dalam 1 hari
Minyak 1/3kg Rp. 3.300
Tepung 1/6 kg Rp. 2.100
Bumbu Rp. 1.000
Tempe Rp. 5.000
Total Rp. 11.400
Jadi 32 potong
32 X @Rp 500 Rp. 16.000
Laba Rp 4.600
Tahu bakso
250 X@Rp400 Rp. 100.000
Jual @Rp. 500 x 250 Rp. 125.000
Laba Rp. 25.000
Es teh
@Rp 2.600/ 4 Hari
The Rp. 650
Gula Rp. 5.050
Rp. 5.700
Aqua botol 1 hari
2 dus – 24 x 2 = 48 biji
@Rp. 38.400 x 2 Rp. 76.800
Jual @Rp. 2.000 x 48 Rp. 96.000
Laba Rp. 19.200
Mr. Jussie
1 Dus 36 biji Rp. 29.000
Jual Rp. 1.000 x 36 Rp. 36.000
Untung Rp. 7.000
Juice
Melon Rp. 9.000
Gula + Plastik Rp. 6.000
Total Rp 15.000
Jadi 30 biji
30 x Rp. 1000 Rp. 30.000
(6)
Es jeruk
Jeruk Rp. 2.500
Gula Rp. 5.050
Total Rp. 7.550
Jadi 30 gelas
30 x Rp. 1.000 Rp. 30.000