Buku SMK Agroindustri - Budidaya Ikan - Jilid 2.pdf

BUDIDAYA IKAN

JILID 2

SMK

H Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

BUDIDAYA IKAN

JILID 2

Untuk SMK

Penulis : Gusrina Perancang Kulit : Tim

Ukuran Buku

: 17,6 x 25 cm

GUS GUSRINA

b Budi Daya Ikan Jilid 1 untuk SMK /oleh Gusrina —— Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

vi. 162 hlm Daftar Pustaka : 377–384 Glosarium : 385–394 ISBN :978-602-8320-19-1 ISBN : 978-602-8320-21-4

Diperbanyak oleh:

PT. MACANAN JAYA CEMERLANG

Jalan Ki Hajar Dewantoro Klaten Utara, Klaten 57438, PO Box 181 Telp. (0272) 322440, Fax. (0272) 322603 E-mail: macanan@ygy.centrin.net.id

Diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit didapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khususnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK

KATA PENGANTAR

Buku Budi Daya Ikan merupakan salah satu judul buku teks kejuruan yang akan digunakan oleh para pendidik dan peserta didik SMK dan lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya. Buku teks kejuruan dalam bidang budi daya ikan saat ini belum banyak dibuat, yang beredar saat ini kebanyakan buku-buku praktis tentang beberapa komoditas budi daya ikan. Buku Budi Daya Ikan secara menyeluruh yang beredar di masyarakat saat ini belum memenuhi kebutuhan sebagai bahan ajar bagi siswa SMK yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK.

Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari isi buku, maka buku Budi Daya Ikan ini kami susun menjadi 3 (tiga) jilid.

Dengan melakukan budi daya ikan maka keberadaan ikan sebagai bahan pangan bagi masyarakat akan berkesinambungan dan tidak akan punah. Pada buku ini akan dibahas beberapa bab yang dapat digunakan sebagai dasar dalam melakukan budi daya ikan. Bab pertama berisi tentang wadah budi daya ikan, bab kedua berisi tentang media budi daya ikan, bab ketiga berisi tentang hama dan penyakit ikan, bab keempat berisi tentang nutrisi ikan, bab kelima berisi tentang teknologi pakan buatan, bab keenam berisi tentang teknologi pakan alami, bab ketujuh berisi tentang pengembangbiakan ikan, dan bab kedelapan berisi tentang hama dan penyakit ikan. Sedangkan materi penunjang seperti pemasaran, analisa usaha budi daya ikan dan kesehatan dan keselamatan kerja terdapat pada bab terakhir.

Agar dapat membudidayakan ikan yang berasal dari perairan tawar, payau maupun laut ada beberapa hal yang harus dipahami antara lain adalah memahami jenis-jenis wadah dan media budi daya ikan, pengetahuan tentang nutrisi ikan dan jenis-jenis pakan alami yang meliputi tentang morfologi, biologi, dan kebiasaan hidup. Selain itu pengetahuan teknis lainnya yang harus dipahami adalah tentang pengembangbiakan ikan mulai dari seleksi induk, teknik pemijahan ikan, proses pemeliharaannya sampai pemanenen ikan.

Akhir kata penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku ini di hadapan pembaca. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada suami dan anak- anak atas dukungan dan orang tua tercinta serta teman-teman yang telah membantu. Selain itu kepada Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah yang menyediakan anggaran untuk menyediakan sumber belajar buku teks kejuruan yang sesuai dengan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan SMK. Semoga buku ini bermanfaat bagi yang membacanya dan menambah pengetahuan serta wawasan. Kami mohon saran dan masukan yang membangun karena keterbatasan yang dimiliki oleh penyusun.

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN iii KATA PENGANTAR

iv DAFTAR ISI

vi BAB V

NUTRISI IKAN 233

5.1 Energi 233

5.2 Protein 237

5.3 Karbohidrat 250

5.4 Lipid 257

5.5 Vitamin 265

5.6 Mineral 294

BAB VI TEKNOLOGI PAKAN BUATAN 303

6.1 Jenis-Jenis Bahan Baku 306

6.2 Penyusunan Formulasi Pakan 315

6.3 Prosedur Pembuatan Pakan 334

6.4 Uji Coba Pakan Ikan

343

6.5 Manajemen Pemberian Pakan

361

6.6 Pakan dan Kualitas Air

369

LAMPIRAN A DAFTAR PUSTAKA 375 LAMPIRAN B GLOSARIUM 383

vi i

BAB V NUTRISI IKAN

D alam Bab ini akan didiskusikan tentang berbagai macam bahan gizi pakan ikan/

makanan yang sangat penting bagi kebutuhan ikan. Ikan merupakan salah satu jenis organisme air sumber pangan bagi manusia yang banyak mengandung protein. Agar dapat dibudidayakan dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama maka dalam proses pembudidayaannya selain menggunakan pakan alami juga memberi- kan pakan buatan. Pakan buatan yang diberikan pada ikan harus mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan ikan tersebut. Saat ini dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan tentang nutrisi ikan maka pabrik pakan buatan ikan menyusun formulasi pakan sesuai dengan kebutuhan gizi setiap jenis ikan yang akan dibudidayakan. Oleh karena itu, dalam bab ini akan dibahas beberapa subbab yang sangat mendukung dalam proses pem- buatan pakan ikan yaitu pengetahuan tentang energi dan kandungan nutrien yang harus terdapat pada pakan ikan yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Pengetahuan tentang zat gizi ini meliputi penggolongan nutrien dan tipe, struktur kimia, fungsi umum, dan arti penting di dalam ilmu gizi hewan air. Nutrien atau kandungan zat gizi dalam bahan pakan di bagi menjadi enam bagian

yaitu: energi, protein dan asam amino, lipid dan asam lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Dalam materi ini akan dipelajari secara spesifik objektivitas untuk masing- masing bagian tersebut.

5.1 Energi

Dalam kehidupan manusia setiap hari sering mendengar istilah energi. Energi berasal dari kata Yunani, yaitu En yang berarti in dan Ergar yang berarti work. Dari arti kata asalnya energi dapat didefenisi- kan sebagai kapasitas atau sesuatu yang dapat diolah ke dalam bentuk kerja atau kemampuan untuk bekerja. Bentuk energi dalam kehidupan manusia dapat di- kelompokkan berdasarkan sumbernya yaitu energi mekanik, energi panas, energi listrik dan energi molekuler. Energi akan ada dan hadir dalam setiap bentuk yang berbeda dan disesuaikan dengan pekerjaan berbeda. Pada ikan 167 sebagai organisme yang berhubungan dengan air membutuhkan makanan untuk menyedia- kan energi yang mereka perlukan. Energi bagi makhluk hidup berasal dari makanan. Makanan ini akan diubah menjadi energi kimia dan disimpan dalam tubuh dalam bentuk Adenosin Tri Phosphat (ATP). Dengan adanya energi ini dapat meng- Dalam kehidupan manusia setiap hari sering mendengar istilah energi. Energi berasal dari kata Yunani, yaitu En yang berarti in dan Ergar yang berarti work. Dari arti kata asalnya energi dapat didefenisi- kan sebagai kapasitas atau sesuatu yang dapat diolah ke dalam bentuk kerja atau kemampuan untuk bekerja. Bentuk energi dalam kehidupan manusia dapat di- kelompokkan berdasarkan sumbernya yaitu energi mekanik, energi panas, energi listrik dan energi molekuler. Energi akan ada dan hadir dalam setiap bentuk yang berbeda dan disesuaikan dengan pekerjaan berbeda. Pada ikan 167 sebagai organisme yang berhubungan dengan air membutuhkan makanan untuk menyedia- kan energi yang mereka perlukan. Energi bagi makhluk hidup berasal dari makanan. Makanan ini akan diubah menjadi energi kimia dan disimpan dalam tubuh dalam bentuk Adenosin Tri Phosphat (ATP). Dengan adanya energi ini dapat meng-

Pada ikan sumber energi diperoleh dari pakan, di mana pada pakan ikan ini mengandung zat gizi/nutrien yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein dan dapat terukur secara langsung atas per- tolongan bom kalorimeter. Energi diperlu- kan untuk melakukan pekerjaan mekanis (aktivitas otot), pekerjaan kimia (proses kimia yang berlangsung dalam tubuh), kerja elektrik (aktivitas saraf), dan pekerja- an osmotik (memelihara badan untuk men- jaga keseimbangan satu sama lain dan dengan medium air tawar, payau, atau air laut di mana organisme air itu hidup). Energi yang diperoleh oleh makhluk hidup ini dapat menimbulkan panas di mana menurut ilmuwan Lavoiser dan La Place (1780). Panas dari tubuh hewan berasal dari oksidasi zat-zat organik dan makanan yang diberikan digunakan sebagai sumber energi. Oleh karena itu, nilai energi suatu bahan makanan dapat dipakai sebagai dasar dalam menentukan nilai gizi dari bahan makanan tersebut.

Energi bebas adalah energi yang tersedia untuk aktifitas biologi dan pertumbuhan setelah kebutuhan energi terpenuhi. Kuantitas dan energi yang tersedia untuk pertumbuhan merupakan jenis energi yang paling utama dari segi pandangan akuakultur. Kebutuhan energi hewan air berbeda-beda kuantitasnya, hal ini dapat dibedakan berdasarkan jenis ikan yang dibudidayakan, kebiasaan makan, ukuran ikan, lingkungan, dan status reproduksi. Energi yang disediakan oleh makanan adalah salah satu pertimbangan yang penting di dalam menentukan nilai gizinya. Energi dinyatakan dalam kilokalori

(kkal) atau kilojoule (kJ). Satu kilokalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur satu gram air dari 14,5° C menjadi 15,5° C (dalam air 1° C). Joule adalah satuan tenaga listrik dalam sistem metrik dan satu kkal sama dengan 4.184 kJ. Sebagai contoh, 70 kkal sama dengan 293.02 kJ atau dapat juga menggunakan satuan British Thermal Unit (BTU) di mana 1 BTU = 252 kalori.

Setelah mempelajari bagian ini, pembaca harus bisa membedakan bentuk energi dan pengukurannya. Memahami metabolisme energi berkenaan dengan makanan, persamaan energi dalam keseimbangan dan faktor-faktor yang berpengaruh pada energi yang menyebab- kan kebutuhan ikan akan energi disesuai- kan dengan cara pemberian pakan dalam budi daya ikan dan memahami arti protein energi ratio yang merupakan per- bandingan antara protein optimal dengan energi yang terdapat dalam pakan ikan.

Pemanfaatan Energi

Energi yang diperoleh dari pakan digunakan sebagai sumber energi utama yang dalam pembagian energi disebut dengan Gross Energi atau energi kotor. Gross Energi (GE) nilai makanan ini dapat didefenisikan sebagai total energi yang terdapat dalam makanan. Semua energi yang diperoleh dari asupan pakan yang dikonsumsi oleh ikan, tidak semuanya dipergunakan untuk keperluan pertumbuh- an dan perkembangan ikan karena energi tersebut akan dibagi menjadi Digestible energy (DE) yaitu energi yang dapat dicerna dan Fecal energy (FE) yaitu energi yang digunakan untuk kegiatan pem- buangan hasil eksresi pada ikan berupa feses. Dari Digestible Energy ini yang

selanjutnya akan dipergunakan oleh ikan untuk kegiatan proses metabolisme dan proses hasil buangan metabolisme yang terbagi menjadi Metabolizable Energy (ME) yaitu energi yang dapat diperguna- kan untuk kegiatan metabolisme dan Metabolic Excretion yaitu energi yang dikeluarkan oleh ikan untuk proses pem- buangan urin (Urine Excretion) dan Gill Excretion (GE). Energi yang dipergunakan untuk kegiatan metabolisme di dalam tubuh ikan ini dibagi lagi menjadi dua yang akan dipergunakan untuk kegiatan dalam media pemeliharaan yang biasa disebut dengan Heat Increment (HiE) atau dengan kata lain dalam proses fisiologis ikan yang disebut dengan Specific Dynamic Action yaitu energi yang diperlukan oleh ikan untuk aktivitas hidup harian ikan. Energi yang tersisa dari proses kegiatan metabolisme adalah energi bersih yang disebut dengan Net Energy (NE) yang akan dipergunakan maintenance atau perawatan ikan seperti metabolisme basal, aktivitas ikan, aktivitas renang, adaptasi terhadap suhu, dan sisanya baru akan dipergunakan untuk pertumbuhan. Jadi energi yang akan dipergunakan untuk pertumbuhan adalah energi yang tertinggal setelah kebutuhan untuk metabolisme basal ikan terpenuhi dan jika masih ada yang tersisa energi tersebut akan dipergunakan untuk kegiatan reproduksi. Jadi per- tumbuhan dapat terjadi jika semua proses metabolisme ikan terpenuhi dan setelah pertumbuhan somatik terpenuhi baru akan dilanjutkan dengan pertumbuhan gonadik. Untuk memudahkan dalam memahami pembagian energi yang diperoleh dari pakan oleh ikan dapat dilihat pada diagram berikut.

Gross Energy(GE)/Intake Energy

Fecal Energy (FE)

Digestible Energy (DE) ▲

Metabolic Excretion

Metabolizable Energy

Heat Increment (HiE) Net Energy (NE) ▲

Maintenance (HEm) Recovered Energy (RE) Sumber Watanabe (1988)

Energi Metabolisme

Tingkat kebutuhan energi pada ikan biasanya dikaitkan dengan tingkat kebutuhan protein optimal dalam pakan. Dalam dunia akuakultur biasa disebut dengan protein energi ratio (P/e). Nilai protein energi ratio pada ikan konsumsi sebaiknya berkisar antara 8–10. Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan antara kadar protein dalam pakan dengan jumlah energi yang diperoleh dalam formulasi pakan tersebut pada level energi yang dapat dicerna (DE). Nilai energi yang diperhitungkan tersebut biasa disebut dengan energi metabolisme. Energi metabolisme ini diperoleh setelah nutrien utama karbohidrat, lemak, dan protein mengalami beberapa proses kimia seperti katabolisme dan oksidasi di dalam tubuh hewan. Energi bebas digunakan untuk pemeliharaan pada proses kehidupan seperti metabolisme sel, pertumbuhan, Tingkat kebutuhan energi pada ikan biasanya dikaitkan dengan tingkat kebutuhan protein optimal dalam pakan. Dalam dunia akuakultur biasa disebut dengan protein energi ratio (P/e). Nilai protein energi ratio pada ikan konsumsi sebaiknya berkisar antara 8–10. Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan antara kadar protein dalam pakan dengan jumlah energi yang diperoleh dalam formulasi pakan tersebut pada level energi yang dapat dicerna (DE). Nilai energi yang diperhitungkan tersebut biasa disebut dengan energi metabolisme. Energi metabolisme ini diperoleh setelah nutrien utama karbohidrat, lemak, dan protein mengalami beberapa proses kimia seperti katabolisme dan oksidasi di dalam tubuh hewan. Energi bebas digunakan untuk pemeliharaan pada proses kehidupan seperti metabolisme sel, pertumbuhan,

sumber energi. Seperti kita ketahui pada untuk satu gram lemak 9,4 kkal/g dan ikan protein sangat berperan dalam untuk satu gram karbohidrat 4,1 kkal/g. pembentukan sel baru, jika protein dipakai Nilai energi ini merupakan nilai energi yang sebagai sumber energi maka akan diperoleh apabila zat makanan secara menyebabkan pertumbuhan ikan ter- sempurna dibakar menjadi hasil-hasil

hambat. Oleh karena itu, jumlah energi oksidasi melalui CO 2 ,H 2 O dan gas yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan lainnya. Menurut Buwono (2004) distribusi pemeliharaan ikan budi daya sangat energi pada ikan budi daya dapat di- dipengaruhi oleh jenis ikan, umur ikan, kelompokkan sebagai berikut. komposisi pakan, tingkat reproduksi, dan •

Gross Energy adalah 100%

Digestible Energy adalah 85% Energi di dalam tubuh organisme • Fecal Energy untuk ikan herbivora

tingkat metabolisme standar. •

biasanya akan diubah menjadi energi adalah 15% sedangkan untuk ikan kimia yang biasa disebut dengan Adenosin

karnivora adalah 20% Triphosphat atau ATP. ATP ini sangat •

Metabolizable Energy adalah 80% dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai aktivitas misalnya proses kehidupan •

Metabolic Excretion berkisar antara 3– biokimia seperti anabolisme atau sintesa,

daya mekanis, tenaga elektris, kerja • Net Energy adalah 52,5 % osmotik dan proses metabolisme lainnya. •

Heat Increment Energy adalah 27,5% ATP adalah suatu energi yang kaya akan Jika pakan yang dikonsumsi oleh ikan

molekul karena unit triphosphatnya berisi masuk kedalam tubuh ikan sebagai energi dua ikatan phosphoanhydride. Adenosin kotor yang secara distribusi energi adalah triphosphat (ATP) adalah daya penggerak 100% maka konversi energi untuk satu penting karena merupakan energi yang gram protein pada DE adalah 80% dikali yang dibutuhkan dalam proses biokimia 5,6 kkal/g yaitu 4,48 atau 4,5 kkal/g,

pada kehidupan. sedangkan untuk karbohidrat adalah 80% Ikan merupakan organisme air yang dikali 4,1 kkal/g yaitu 3,8 kkal/g, untuk satu

menggunakan protein sebagi sumber gram lemak adalah 80% dikali 9,4 kkal/g energi utama berbeda dengan manusia yaitu 7,52 kkal/g. Tetapi nilai konversi yang menggunakan karbohidrat sebagai energi ini dari hasil penelitian sangat sumber energi utama. Oleh karena itu, berbeda untuk setiap jenis ikan yang dalam menyusun pakan ikan ada suatu dibudidayakan seperti terlihat pada Tabel parameter yang disebut dengan ke-

5.1 dan Tabel 5.2.

simbangan energi yang diperoleh dari

Tabel 5.1 Kebutuhan Energi untuk Ikan Salmon

Nutrient Gross Energy Digestibility Available (kkal/g) (persent) (kkal/g)

Protein 5,6 70 3,9 Lemak

Karbohidrat 4,1 40 1,6

Tabel 5.2 Kebutuhan Energi untuk Catfish

Nutrient Gross Energy Digestibility Available (kkal/g) (persent) (kkal/g)

Protein 5,6 80 4,5 Lemak

Karbohidrat 4,1 70 29

Berdasarkan data dari tabel tersebut makanan untuk pertumbuhan dan di atas maka dapat diambil suatu perbaikan jaringan yang rusak. Protein kesimpulan bahwa setiap jenis ikan mengandung karbon sebanyak 50–55%, mempunyai daya cerna yang berbeda hidrogen 5–7%, dan oksigen 20–25% pada nutrisi yang dikonsumsinya. Pada yang bersamaan dengan lemak dan

ikan salmon merupakan salah satu jenis karbohidrat, juga mengandung nitrogen ikan karnivora mempunyai kecernaan sebanyak 15–18%, rata-rata adalah 16% yang rendah terhadap karbohidrat dan sebagian lagi merupakan unsur sehingga energi yang diperoleh dari sulfur dan sedikit mengandung fosfat dan

karbohidrat hanya dapat dicerna sebanyak besi. Oleh karena itu, beberapa literatur 40%, sedangkan ikan catfish merupakan mengatakan bahwa protein adalah makro salah satu jenis ikan omnivora mempunyai molekul yang terdiri dari karbon, hidrogen, kemampuan mencerna karbohidrat lebih oksigen, nitrogen, dan boleh juga berisi tinggi dibandingkan dengan ikan karnivora sulfur. Kadar nitrogen pada protein dapat

yaitu 70%. dibedakan dari lemak dan karbohidrat serta komponen bahan organik lainnya.

5.2 Protein Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Proteos yang berarti pertama atau

Protein merupakan nutrisi utama yang utama. Hal ini dikarenakan protein mengandung nitrogen dan merupakan merupakan makromolekul yang paling unsur utama dari jaringan dan organ tubuh berlimpah di dalam sel hidup dan merupa- hewan dan juga senyawa nitrogen lainnya kan 50% atau lebih berat kering sel. seperti asam nukleat, enzim, hormon, Protein dalam setiap sel makhluk hidup vitamin, dan lain-lain. Protein dibutuhkan tersimpan dalam jaringan organ dan sebagai sumber energi utama karena sebagai komponen utama jaringan tubuh protein ini terus-menerus diperlukan dalam ikan. Nutrient ini diperlukan untuk per- Protein merupakan nutrisi utama yang utama. Hal ini dikarenakan protein mengandung nitrogen dan merupakan merupakan makromolekul yang paling unsur utama dari jaringan dan organ tubuh berlimpah di dalam sel hidup dan merupa- hewan dan juga senyawa nitrogen lainnya kan 50% atau lebih berat kering sel. seperti asam nukleat, enzim, hormon, Protein dalam setiap sel makhluk hidup vitamin, dan lain-lain. Protein dibutuhkan tersimpan dalam jaringan organ dan sebagai sumber energi utama karena sebagai komponen utama jaringan tubuh protein ini terus-menerus diperlukan dalam ikan. Nutrient ini diperlukan untuk per-

Selain itu protein mempunyai peranan biologis karena merupakan instrumen molekuler yang mengekspresikan informasi genetik. Semua protein pada makhluk hidup dibangun oleh susunan yang sama yaitu 20 macam asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologi. Dari 20 macam asam amino ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu asam amino essensial sebanyak 10 macam merupakan asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh tetapi tubuh ikan tidak dapat mensintesis- nya, dan asam amino nonessensial sebanyak 10 macam yaitu asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat disintesis dalam tubuh ikan itu sendiri. Dalam bab ini akan dipelajari tentang sepuluh asam amino yang penting yang diperlukan oleh ikan dan struktur bahan kimia, membedakan antara asam amino essensial dan asam amino nonessensial; asam amino yang diserap ikan; efek defisiensi dan kelebihan dari asam amino berkenaan dengan aturan makan ikan; prosedur bagaimana cara menentukan kebutuhan asam amino secara kwantitatif dan kwalitatif pada ikan; metoda meng- evaluasi mutu protein; dan bagaimana

cara menentukan kebutuhan protein beberapa jenis ikan budi daya.

Penggolongan Protein Sampai saat ini protein dapat di-

klasifikasikan penggolongannnya ber- dasarkan bentuk, struktur tiga dimensi, serta penggolongan lainnya. Berdasarkan bentuk protein dibagi menjadi dua golong- an yaitu protein globular dan protein serabut.

Protein globular adalah protein yang rantai-rantai polipeptidanya berlipat rapat-rapat menjadi bentuk globular atau bulat yang padat atau berbentuk bola. Jenis protein ini biasanya larut dalam sistem larutan (air) dan segera berdifusi dan mempunyai fungsi gerak atau dinamik. Beberapa contoh dari protein globular antara lain enzim, protein transport pada darah, hormon protein, protein pecahan serum darah, antibodi, dan protein penyimpan nutrien.

Protein serabut adalah protein yang tidak larut dalam air dan merupakan molekul serabut panjang dengan rantai polipeptida yang memanjang pada satu sumbu dan tidak berlipat menjadi globular. Protein globular ini terdiri dari suatu rantai panjang polypeptide. Protein ini biasanya memberikan peranan struktural atau pelindung. Beberapa contoh protein serabut antara lain collagen, yang ditemukan dalam tulang rawan atau tulang lembut, pembuluh darah, acuan/matriks tulang, urat daging, sirip dan kulit; elastins. Hal tersebut adalah suatu komponen nadi/jalan utama dan ikatan sendi; dan keratins, di mana protein jenis ini bersifat me- lindungi seperti kulit dan timbangan.

Pengelompokkan protein lainnya Phosphoprotein adalah gabungan adalah diklasifikasikan berdasarkan

molekul protein dengan zat yang pada sifat fisis atau disebut juga ke

mengandung phosphor selain dari dalam protein yang digolongkan ber-

asam nukleat atau lecithin misalnya dasarkan penggolongan lain. Protein

kasein. Hemoglobin adalah gabungan jenis ini dapat dikelompokkan ke

molekul protein dengan hematin atau dalam protein sederhana, protein

zat-zat yang sejenis. Lecithoprotein gabungan, dan protein asal. adalah gabungan molekul protein

• Protein sederhana adalah protein dengan lecithin misalnya jaringan yang pada saat dihidrolisis hanya

fibrinogen.

menghasilkan asam amino-asam • Protein asal adalah protein yang amino atau derivat-derivatnya. Protein

berasal dari protein bermolekul tinggi jenis ini antara lain albumin (zat putih

yang mengalami degradasi karena telur), zat serum dari darah, lactoalbumin

pengaruh panas, enzim, atau zat-zat dari susu, leucosin dari gandum;

kimia. Protein yang termasuk ke albuminoids (keratin dari rambut, kuku

dalam golongan ini terdiri dari protein jari tangan, bulu, wol, sutera fibroin,

primer misalnya protean dan protein elastin dari jaringan/tisu menghubung-

sekunder misalnya protease, pepton, kan collagen dari tulang rawan dan

dan peptida.

tulang); globulins (edestin dari biji- Pengelompokkan protein yang ketiga

rami, serum globulin dari darah, lacto- adalah pengelompokkan protein ber-

globulin dari susu, legumin dari kacang dasarkan struktur protein. Seperti polong); histones (globin dari hemo-

diketahui bahwa semua protein adalah globin, scombrone dari spermatozoa polipetida dengan berat molekul yang sejenis ikan air tawar); dan protamins besar. Suatu peptida yang mengandung (salmine dari ikan salem, scombrine lebih dari 10 asam amino dinamakan dari sejenis ikan air tawar). Kelompok dengan polipeptida. Peptida ini mem-

ini dibedakan oleh daya larut dalam punyai satu gugus α-asam amino bebas berbagai bahan pelarut seperti air,

dan satu gugus α-karboksi bebas. Ber- larutan garam, alkohol, dan oleh dasarkan strukturnya protein dikelompok- karakteristik lain. kan menjadi struktur primer, struktur

• Protein gabungan adalah protein sekunder, struktur tersier, dan struktur sederhana bergabung dengan radikal kwarterner. nonprotein. Protein jenis ini antara lain •

Struktur Primer merupakan struktur adalah nukleoprotein, glykoprotein,

rangkaian asam amino yang me- phosphoprotein, hemoglobins, dan manjang pada suatu rantai polypeptida. lecithoproteins. Nukleoproteins adalah Sebagai contoh, peptide Leu-Gly-Thr- gabungan dari satu atau lebih molekul His-Arg-Asp-Val mempunyai suatu protein dengan asam nukleat yang struktur yang utama berbeda dari disajikan dalam semua nucleus sel.

peptide Val-Asp-His-Leu-Gly-Arg-Thr. Glykoprotein adalah gabungan dari molekul protein dan unsur yang berisi •

Struktur sekunder merupakan asam suatu karbohidrat selain dari asam

amino dalam rangkaian polipeptida nukleat atau lesitin misalnya mucin. yang membentuk suatu lilitan misal- amino dalam rangkaian polipeptida nukleat atau lesitin misalnya mucin. yang membentuk suatu lilitan misal-

terikat untuk suatu kelompoknya, yang α heliks kerangka peptida secara ketat

berfungsi mengangkut oksigen ke mengelilingi sumbu panjang molekul

jaringan badan. Protein kwarterner dan gugus R residu asam amino

mudah dirusak oleh berbagai dibiarkan mengarah keluar dari heliks

manipulasi dengan akibat kehilangan dan kaya akan residu sistein yang

aktivitas biologi. Kehilangan aktivitas dapat memberikan jembatan disulfida.

ini disebut denaturasi yang secara fisik Konformasi yang stabil α heliks dari

denaturasi ini dapat dipandang rantai polipeptida karena adanya

sebagai suatu mempengaruhi struktur ikatan peptida yang berada pada

primernya.

bidang datar, tidak berotasi, dan pembentukan banyak ikatan. Struktur Asam Amino sekunder lembaran berlipat β mem-

Dalam menyusun komposisi pakan bentuk zig-zag dan tidak ada ikatan ikan saat ini para peneliti sudah melakukan

hidrogen dalam rantai polypeptida penyusunan komposisi pakan ber- yang berdekatan. Gugus R mengarah dasarkan kebutuhan asam amino setiap keluar dari struktur zig-zag. Pada jenis ikan. Hal ini dikarenakan komposisi struktur ini tidak dijumpai jembatan kebutuhan asam amino setiap jenis ikan disulfida di antara rantai bersisihan sangat berbeda dan sangat menentukan dan rantai polipeptida yang berdekat- laju pertumbuhan dari ikan yang an biasanya mempunyai arah yang dibudidayakan. Asam amino merupakan

berlawanan atau bersifat antipararel. bahan dasar yang dihasilkan dari proses • Struktur tersier merupakan bentuk pemecahan atau hidrolisis dari protein.

tiga dimensi dari semua atom di dalam Asam amino ini membangun blok protein. molekul protein. Interaksi antara Istilah amino datang dari –NH 2 atau suatu residu asam amino yang jauh pada kelompok amino yang merupakan bahan suatu rantai polypeptide memimpin ke dasar alami dan asam datang dari per- arah lipatan dan suatu penyesuaian bandingan –COOH atau suatu kelompok yang berbentuk rantai polypeptide karboxyl, oleh karena itu disebutlah asam bulat yang mengumpamakan tiga amino. Dalam molekul protein asam amino satuan bentuk dimensional, sebagai membentuk ikatan peptida (ikatan antara

contoh, myoglobin. amino dan kelompok karboxyl) di dalam rantai yang panjang disebut rantai

• Struktur kwarterner merupakan polipeptida. Ada banyak asam amino di bentuk protein yang terdiri dari dua alam tetapi hanya dua puluh yang terjadi atau lebih rantai polypeptide menjadi

secara alami. Asam amino sangat bagian dari molekul protein tunggal. dibutuhkan oleh ikan untuk tumbuh dan Yang biasanya terjadi seperti dimers, berkembang. Dalam pengelompokannya

trimers, tetramers, terdiri dari dua, tiga, dibagi menjadi dua yaitu asam amino dan empat rantai polypeptide. Poly- essensial dan nonessensial. Asam amino peptide menjaga kesatuan oleh ikatan secara umum ditulis dengan satu atau tiga kimia lemah, sebagai contoh, hemo-

huruf yang dapat dilihat pada Tabel 5.3. globin molekul terdiri dari dua rantai α dan dua rantai β. Masing-masing

Tabel 5.3 Nama dan Singkatan Asam Amino (Millamena, 2002)

Asam Amino Singkatan Tiga Huruf Singkatan Satu Huruf

Asam Amino Essensial

Arginin

R Histidin

Arg

H Isoleucin

His

I Leucin

Ile

L Lysin

Leu

Lys

M Phenylalanin

Methionin Met

F Threonin

Phe

T Tryptophan

Thr

W Valin Val V

Trp

Asam Amino Nonessensial

Alanin

A Asparagin

Ala

N Asam Aspartad

Asn

Asp

Cystein Cys

E Glutamin

Asam Glutamat Glu

Q Glycin

Gln

G Prolin

Gly

P Serin

Pro

Ser

Tyrosin Tyr Y

Asam amino digolongkan menjadi Asam amino dapat juga digolongkan asam amino essensial dan asam amino berdasarkan komposisi kimia menurut nonessensial. Asam amino essensial Millamena (2002) sebagai berikut.

adalah asam amino yang tidak bisa dibuat

1. Asam amino alifatik atau disintesis oleh organisme mendukung • Basic terdiri dari: arginine dan pertumbuhan maksimum dan dapat men-

lysin.

jadi penyuplai dari asam amino. • Acidic terdiri dari: asam aspartic

Kapasitas dari pakan ikan memiliki dan asam glutamic. kandungan asam amino yang dibutuhkan

ikan berbeda-beda. Esensialitas dari suatu • Netral terdiri dari: leocin, isoleu- asam amino akan tergantung pada ikan

cine, valine, alanine, glycine, yang diberi pakan. Sebagai contoh,

methionine, chysteine, threonine, glycine diperlukan oleh ayam tetapi

dan serine.

bukanlah penting bagi ikan. Asam amino

2. Asam amino aromatic terdiri dari: nonesensial yaitu asam amino yang dapat

phenylalanine dan tyrosine. dibentuk atau disintesis dalam jaringan

3. Asam amino heterocyclic terdiri dari dan tidak perlu ditambahkan dalam

histidine, tryptophan dan proline. komposisi pakan.

Asam Amino Esensial Ada sepuluh asam amino esensial

(EAA) yang diperlukan oleh pertumbuhan ikan yaitu: arginin, histidin, isoleucin, leucin, methionin, phenylalanin, threonin, tryptophan, dan valin. Kesepuluh asam amino ini merupakan senyawa yang membangun protein dan ada beberapa asam amino merupakan bahan dasar dari struktur atau unsur lain. Methionin adalah prekursor dari cyestein dan cystin. Methionin juga sebagai penyalur metil (CH3). Beberapa kelompoknya terdiri dari creatin, cholin, dan banyak unsur lain. Jika suatu basa hydrogen (OH) ditambahkan ke phenylalanin, maka tyrosin dibentuk. Tyrosin diperlukan untuk hormon thyroxin, epinephrin, norepinephrin, dan melanin pigmen. Arginin menghasilkan ornithin ketika urea dibentuk dalam siklus urea. Perpindahan suatu karboksil (COOH) digolongkan dalam bentuk histamin. Tryptophan adalah prekursor dari sero- tonin atau suatu vitamin, asam nikotinik. Semua ikan bersirip membutuhkan ke sepuluh asam amino esensial.

Asam Amino Nonessensial Asam amino nonesensial yang di-

butuhkan untuk ikan adalah: alanine, asparagirie, asam aspartad, cyestin, asam glutamat, glutamin, glycin, prolin, serin, dan tyrosin. Asam amino nonesensial asam amino yang dapat secara parsial menggantikan atau memberikan asam amino yang sangat dibutuhkan atau harus ada dalam komposisi pakan.

Metabolisme Asam Amino Metabolisme asam amino

meliputi sintesis dan pemecahan protein. Protein dalam pakan pertama kali dicerna didalam lambung dan asam klorida yang terdapat dalam lambung akan memberi-

kan medium asam yang dapat meng- aktivasi pepsin dan renin untuk membantu mencerna protein. Pepsin memecah protein dalam gugus yang lebih sederhana yaitu protease dan pepton dan akhirnya akan dipecah menjadi asam amino. Protein kemudian diserap ke dalam usus dalam bentuk asam amino.

Metabolisme asam amino umumnya dapat terjadi dalam tiga lintasan, yaitu 2 lintasan proses katabolisme asam amino yang merupakan proes degradasi dan glukoneogenesis, serta satu lintasan proses anabolisme asam amino yang merupakan proses sintesa protein. Ada 20 asam amino dalam protein. Bila selama sintesis protein, satu dari asam amino hilang, maka sintesis protein terhenti. Karena sintesis dan degradasi terus- menerus dari protein adalah khas untuk semua bentuk kehidupan. Sintesis protein dikode oleh DNA (kode genetik) yang terdapat di inti mitokondria. Tersedianya asam amino harus mencerminkan distribusinya dalam protein. Bila tidak, sintesis protein dibatasi oleh nutrien.

Asam-asam amino terutama diperlu- kan dalam sintesis protein tubuh dan senyawa-senyawa lain yang secara fisiologis penting bagi metabolisme, misalnya hormon-hormon dan neurotrans- miter. Pada umumnya kelebihan asam amino akan segera dikeluarkan oleh deaminasi oksidatif dan rangka karbonnya diubah menjadi asetil atau aseto-asetil Ko

A, piruvat, atau salah satu dari zat antara siklus asam trikarboksilat yang kemudian dioksidasi menjadi energi. Namun dalam beberapa kasus tertentu akan diubah menjadi glukosa dan lemak. Ikan meng- ekskresikan amonia bebas dan disebut sebagai amonetilik.

Amonia adalah toksik terhadap sistem umumnya menya- lurkan gugus α amino syaraf pusat oleh mekanisme yang belum dari berbagai asam amino kepada seluruhnya dimengerti tetapi tampaknya α–ketoglutarat untuk diubah menjadi NH4 melibatkan pembalikan jalan glutamat (ion amonium). Ion amonium dibentuk dari dehidrogenase dan akibatnya kekurangan glutamat dengan deaminasi oksidatif. ketoglutarat, zat antara yang diperlukan Reaksi dikatalisis oleh enzim glutamat dalam siklus asam trikarboksilat. Asam dehidrogenase yang tidak biasa karena sitrat dan garam-garamnya bersifat sangat dapat menggunakan NAD+ maupun tidak larut serta mengendap dalam NADP+. Aktivitas glutamat dehidrogenase jaringan dan cairan bila konsentrasinya diatur secara alosterik. Guanosin trifosfat melampaui beberapa miligram per 100 ml. (GTP) dan Adenosin Trifosfat (ATP) Karena itu tidak ada produk akhir dari adalah inhibitor alosterik, sedangkan metabolisme nitrogen yang dapat ditolelir Guanosin Difosfat (GDP) dan Adenosin

dengan baik oleh organisme tingkat tinggi. Difosfat (ADP) adalah aktivator alosterik. Asam amino yang berlebihan dari Jadi penurunan muatan energi akan mem-

yang diperlukan untuk sintesis protein dan percepat oksidasi asam amino. biomolekul lainnya tidak dapat disimpan

Dalam proses katabolisme protein dalam tubuh maupun diekskresikan keluar maka akan dihasilkan amonia sebagai tubuh. Kelebihan asam amino cenderung hasil deaminasi oksidatif, zat ini merupa- digunakan untuk bahan bakar. Sebelum kan bahan yang bersifat racun dan harus memasuki siklus asam trikarboksilat untuk dikeluarkan dari tubuh. Pada makhluk menghasilkan energi asam amino harus hidup sebagian besar dikeluarkan melalui didegradasi terlebih dahulu. Degradasi dua jalan kecil dalam tubuhnya yaitu: asam amino terjadi dalam dua tahap •

Amonia dengan asam glutamat dalam utama. Tahap pertama adalah deaminasi

hati, untuk membentuk glutamin oksidatif, merupakan tahap pengubahan

membutuhkan ATP, ditranspot ke asam amino menjadi zat antara yang

ginjal dan kemudian dipisahkan dapat memasuki siklus asam trikar-

kembali menjadi glutamat dan amonia. boksilat, dan gugus amino. Tahap kedua

Akhirnya dieksresikan ke urin sebagai adalah tahap oksidasi zat dalam siklus

asam trikarboksilat menjadi CO dan H O. garam amonium ( NH + 4 ).

Amonia dengan karbon dioksida untuk adalah hati. Gugus α amino dari banyak

Tempatnya pemecahan asam amino •

membentuk carbamil, yang kemudian asam amino mula-mula akan dipindahkan

difosforilasi menjadi karbokmoil fosfat, ke α keto glutarat untuk membentuk asam

sebuah reaksi yang membutuhkan glutamat yang kemudian mengalami dua ATP. Karbamoil fosfat kemudian

masuk ke dalam siklus ornithin urea.

deaminasi oksidatif membentuk ion NH 4 .

Ikan-ikan yang memiliki paru-paru Enzim aminotransferase mengkatalisis

(lungfish), pada musim kering menjadi pemindahan suatu gugus α amino dari ikan darat dan mengeksresikan urea

suatu asam amino α kepada keto. Enzim- untuk menghemat air. enzim ini disebut juga transaminase,

Kebutuhan Asam Amino Essensial harus memperoleh asam amino dari dalam Pakan Ikan protein makanannya secara terus- Pakan ikan sangat dibutuhkan bagi menerus yang sangat diperlukan bagi ikan yang dibudidayakan dalam suatu pertumbuhan sel dan pembentukan wadah budi daya. Fungsi utama pakan ini jaringan tubuhnya. Melalui sistem sebagai penyedia energi bagi aktivitas sel- peredaran darah, asam amino ini diserap sel tubuh. Dalam tubuh ikan energi yang oleh seluruh jaringan tubuh yang berasal dari pakan dipergunakan untuk memerlukannya. Pertumbuhan somatik, proses hidupnya yaitu tumbuh, ber- pertumbuhan kelanjar reproduksi, per- kembang, dan bereproduksi. Dalam tubuh kembangan dan pembangunan jaringan ikan berisi sekitar 65–75% protein pada baru ataupun perbaikan jaringan yang suatu basis berat kering. Protein sangat rusak selalu membutuhkan protein secara menentukan dalam menyusun formulasi optimal yang terutama diperoleh dari pakan ikan. Asam amino yang berasal dari asam-asam amino essensial yang ber- protein ini sangat diperlukan oleh berbagai sumber dari pakan ikan yang dikonsumsi. sel untuk membangun dan memperbaiki

Ikan tidak mempunyai kebutuhan jaringan rusak. Kelebihan Asam amino protein yang mutlak namun untuk me- digunakan sebagai sumber energi atau nunjang pertumbuhannya ikan membutuh- dikonversi ke lemak. Informasi tentang kan suatu campuran yang seimbang kebutuhan protein kotor ikan menjadi nilai antara asam-asam aminoesensial dan yang menentukan dan data tentang nonesensial. Protein yang dibutuhkan ikan kebutuhan asam amino untuk setiap ikan dipengaruhi faktor-faktor yang bervariasi penting karena mutu protein sangat seperti ukuran ikan, temperatur air, bergantung kepada komposisi asam kecepatan pemberian pakan, ketersediaan aminonya dan penyerapannya. Penentuan dan kualitas pakan alami, kandungan tentang kebutuhan asam amino sangat energi keseluruhan yang dapat dihasilkan penting karena akan sangat membantu dari pakan, dan kualitas protein. dalam melakukan perancangan diet uji

Kualitas pakan dikatakan rendah amino yang digunakan untuk menentukan apabila kadar asam-asam amino esensial

kebutuhan asam amino yang diperlukan dalam proteinnya juga rendah. Pemilihan bagi ikan. bahan dan komposisi bahan-bahan yang

Protein dalam pakan ikan akan saling digunakan dalam pembuatan pakan akan keterkaitan dengan zat nutrien lainnya, sangat menentukan kelengkapan dan misalnya protein bersama dengan mineral keseimbangan antara asam-asam amino dan air merupakan bahan baku utama esensial dan tak esensial. Ikan dapat dalam pembentukan sel-sel dan jaringan tumbuh normal apabila komposisi asam tubuh. Protein bersama dengan vitamin amino esensial dalam pakan tak jauh dan mineral ini berfungsi juga dalam berbeda (mirip) dengan asam amino pengaturan suhu tubuh, pengaturan dalam tubuhnya. Oleh karena itu, adanya keseimbangan asam basa, pengaturan variasi keseimbangan antara asam amino tekanan osmotik cairan tubuh, serta esensial dan nonesensial dalam pakan pengaturan metabolisme dalam tubuh. diharapkan dapat memacu pertumbuhan

Oleh karena itu, ikan yang dibudidayakan ikan.

Cepat tidaknya pertumbuhan ikan dipeptida dapat masuk ke dalam aliran ditentukan oleh banyaknya protein yang darah dengan cara transpot aktif. dapat diserap dan dimanfaatkan oleh

Kualitas protein berbeda-beda ter- tubuh sebagai zat pembangun. Oleh gantung pada jenis dan jumlah asam karena itu, agar ikan dapat tumbuh secara amino penyusunannya. Penentuan normal, pakan harus memiliki kandungan kualitas protein dapat dilakukan dengan energi yang cukup untuk memenuhi membandingkan komposisi asam amino kebutuhan energi metabolisme sehari-hari esensial yang dikandung bahan makanan dan memiliki kandungan protein yang dengan standar kebutuhan asam amino

cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan esensial pada hewan uji. pembangunan sel-sel tubuh yang baru. Persentase terendah dari kandung-

Keseimbangan antara energi dan an asam amino esensial pada makanan kadar protein sangat penting dalam laju terhadap pola standar tersebut dinamakan pertumbuhan, karena apabila kebutuhan sebagai skore asam amino. Adapun yang energi kurang, maka protein akan dipecah dimaksud dengan asam amino esensial dan digunakan sebagai sumber energi. pembatas adalah asam amino esensial Pemakaian sebagian protein sebagai yang mempunyai presentase terendah sumber energi ini akan menghambat yang terkandung dalam suatu protein pertumbuhan ikan, mengingat protein bahan makanan. sangat berperan dalam pembentukan sel

Dalam penyusunan komposisi bahan- baru. bahan pembuat pakan ikan, harus di-

Pemberian pakan yang tepat dengan perhitungkan terlebih dahulu kelengkapan kisaran nilai kalori/energi yang memenuhi asam amino esensial pada bahan dan persyaratan bagi pertumbuhan ikan dan kebutuhan tiap jenis ikan terhadap asam dengan kandungan gizi yang lengkap akan amino esensial dan nonesensial. Kebutuh- dapat meningkatkan nilai retensi protein. an setiap jenis ikan terhadap asam amino Retensi protein merupakan gambaran dari esensial dan nonesensial berbeda-beda, banyaknya protein yang diberikan, yang sehingga perlu dipertimbangkan adanya dapat diserap dan dimanfaatkan untuk keseimbangan antara asam-asam amino membangun ataupun memperbaiki sel-sel esensial dan nonesensial yang terkandung tubuh yang rusak, serta dimanfaatkan bagi pada protein bahan dasar pembuat pakan

metabolisme sehari-hari. ikan tersebut. Tidak semua bahan makanan Dalam proses pencernaan, protein yang merupakan sumber protein hewani

akan dipecah menjadi bentuk-bentuk yang maupun nabati mengalami defisiensi asam lebih sederhana yaitu asam amino dan amino yang sama. Oleh karena itu, dipeptida. Ada dua jenis enzim yang defisiensi pada salah satu asam amino terlibat dalam proses pencernaan protein, pada suatu bahan dapat disubstitusi yaitu enzim endopeptidase yang berfungsi dengan asam amino yang sama dari memutuskan ikatan peptida pada rantai bahan yang berbeda. polipeptida dan enzim eksopeptidase yang

Arginin merupakan asam amino yang berfungsi memutuskan gugus fungsional sangat diperlukan bagi pertumbuhan karboksil (–COOH) dan amina (–NH 2 ) optimal ikan muda. Di samping berperan

yang dimiliki protein. Asam amino dan dalam sintesia protein, arginin juga ber- peran dalam biosintesis urea.

Histidin merupakan asam amino menggantikan. Fenil alanin dan tirosin esensial bagi pertumbuhan larva dan diklasifikasikan sebagai asam amnino anak-anak ikan. Histidin diperlukan untuk aromatik. Keduanya diperlukan dalam menjaga keseimbangan nitrogen dalam jumlah yang cukup untuk mendorong

tubuh. sintesis protein dan fungsi-fungsi fisiologis Perubahan-perubahan konsentrasi lain pada ikan. Ikan mampu dengan

isoleisin, leusin, dan valin dalam serum segera mengubah fenil alanin menjadi dipengaruhi oleh peningkatan kadar pro- tirosin atau menggunakan tirosin untuk tein pakan. Peningkatan konsentrasi dari melakukan metabolisme yang diperlukan salah satu asam amino berantai cabang bagi asam amino fenil alanin tersebut. ini, misalnya leusin, akan memberikan Oleh karena itu, untuk menentukan pengaruh pada konsentrasi isoleisin dan kebutuhan asam amino aromatik khusus- valin dalam serum. Pengamatan ini nya fenil alanin, dalam pengujian haruslah memberikan indikasi leisin mungkin digunakan bahan pangan tanpa tirosin mampu mempermudah jaringan tubuh atau berkadar tirosin rendah. dalam menyerap asam-asam amino

Triptofan merupakan asam amino berantai cabang. pembatas dalam bahan makanan sumber Lisin merupakan asam amino protein nabati. Defisiensi triptofan pada esensial pembatas dalam protein nabati. ikan salmon menyebabkan lordosis dan Defisiensi lisin dalam pakan ikan dapat skoliosis sedangkan pada ikan rainbow menyebabkan kerusakan pada sirip ekor trout menyebabkan nekrosis pada sirip (nekrosis), yang apabila berkelanjutan ekor, kerusakan pada operculum insang, dapat menyebabkan terganggunya per- dan katarak pada mata. Selain me- tumbuhan. Tingkat penggunaan lisin nyebabkan penyakit pada mata, defisiensi dipengaruhi oleh kadar arginin, urea, dan triptopan juga akan meningkatkan kadar amonia. Ketika terjadi degradasi arginin, kalsium, magnesium, sodium, dan

maka penggunaan lisin akan meningkat. potasium dalam ginjal dan hati ikan. Metionin (essensial) dan sistein

Kebutuhan asam amino essensial dan (nonessensial) merupakan asam amino nonessensial pada ikan sangat ditentukan

yang mengandung sulfur. Sistein mampu oleh jenis bahan baku pembuatan pakan. mereduksi sejumlah metionin yang Hal ini dapat mengakibatkan kekurangan diperlukan bagi pertumbuhan optimal. asam amino esensial yang disebabkan Kebutuhan metionin pada ikan biasanya oleh penggunaan komposisi pakan yang berkaitan dengan kadar metionin dalam kandungan proteinnya sedikit atau tidak serum dan kadar makanan yang dicerna. mencukupi kebutuhan asam amino Metionin juga merupakan asam amino esensial. Dapat juga disebabkan adanya pembatas dalam beberapa bahan makan- bahan kimia yang dapat mempengaruhi an sumber protein nabati. Defisiensi komposisi pakan, pemanasan yang ber- metionin dapat mengakibatkan penyakit lebih saat pembuatan pakan, dan peng- katarak pada rainbow trout. Fenil alanin uapan dari pakan tersebut. Ketidak- (essensial) dan tirosin (nonessensial) seimbangan asam amino kaitannya keduanya mempunyai struktur kimia yang dengan asam amino yang saling ber-

mirip sehingga keduanya bisa saling tentangan atau asam amino yang ber- mirip sehingga keduanya bisa saling tentangan atau asam amino yang ber-

pakan. asam amino essensial dalam makanan Di dalam perumusan komposisi yang dibutuhkan oleh ikan dan jumlah

pakan, komposisi pakan yang di- yang dibutuhkan pada ikan budi daya telah rekomendasikan tentang asam amino ditetapkan pada beberapa jenis ikan esensial harus dengan hati-hati dalam berdasarkan hasil penelitian. Kebutuhan

memilih dan mengkombinasikan dua atau asam amino essensial pada beberapa lebih sumber protein. Keterbatasan jenis ikan dapat dilihat pada Tabel 5.4. kandungan asam amino dalam salah satu

Tabel 5.4 Kebutuhan Asam Amino Essensial pada Beberapa Jenis Ikan dalam % Protein Pakan (Akiyama et al, 1997)

Jenis Ikan Arg His Leu Lys Met + Phe + Thr Trp Val Ile

Cys Tyr

Chum Salmon 6,5 1,6 3,8 5,0 3,0 6,3 3,0 0,7 3,0 2,4 Chinook Salmon

6,0 1,8 3,9 5,0 4,0 5,1 2,2 0,5 3,2 2,2 Coho Salmon

3,2 0,9 3,4 3,8 2,7 4,5 2,0 0,5 2,2 1,2 Channel Catfish

4,3 1,5 3,5 5,1 2,3 5,0 2,2 0,5 3,0 2,6 Common carp

4,3 2,1 3,3 5,7 3,1 6,5 3,9 0,8 3,6 2,5 Catle 4,8 2,5 3,7 6,2 3,4 6,2 5,0 1,0 3,6 2,4

Nile Tilapia 4,2 1,7 3,4 5,1 3,2 5,5 3,8 1,0 2,8 3,1 Milk Fish

5,3 2,0 5,1 4,0 3,3 5,2 4,5 0,6 3,6 4,0 Japanese eel

4,5 2,1 5,3 5,3 3,2 5,8 4,0 1,1 4,0 4,0 Rainbow trout

3,5 1,6 4,4 5,3 2,7 5,2 3,4 0,5 3,1 2,4 Yellow tail

3,9 2,6 4,7 5,3 2,4 4,5 2,9 0,7 3,0 2,6 White surgeon

Red drum 3,7 1,7 4,7 5,7 2,9 4,5 2,8 0,8 3,1 2,9

Kebutuhan asam amino pada ikan amino tersebut termasuk dalam kelompok seperti tabel di atas diperoleh dengan cara asam amino essensial dan nonessensial melakukan penelitian. Menurut Millamena yaitu: (2002) ada dua metode yang digunakan • Metode pertumbuhan

untuk menentukan apakah suatu asam •

Metode radio isotop