PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL

PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL

Skripsi

Oleh: Wulan Yunita K2307054 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertand a tangan di bawah ini

Nama

: Wulan Yunita

NIM

: K2307054

Jurusan/Program Studi

: P.MIPA/P.Fisika

Menyatakan bahwa Skripsi saya berjudu l “PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL” ini b enar-benar merupakan hasil kar ya saya sendiri. Selain itu sumber informasi yang d ikutip dari p enulis lain telah disebutkan dalam teks d an tela h dicantu mka n dalam daftar pu staka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Skripsi ini hasil jip lakan, saya bersedia menerima sanksi atas p erbuatan saya.

Surakarta, 11 November 2012 Yang menbuat pernyataan

Wu lan Yunita

PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL

Oleh: Wulan Yunita K2307054

Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah d isetuju i untuk dipertahankan d i hadapan Tim Penguji Skripsi Pro gram Studi Pendid ikan Fisika Ju rusan Pendidikan Matematika d an Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Su rakarta.

Hari : Selasa Tanggal : 4 Desember 2012

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

PENGESAHAN

Skrip si ini telah dip ertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Pro gram Studi Fisika Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pend idika n Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan d iterima u ntuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu Tanggal : 19 Desember 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang

Tanda Tangan Ketua

: Dyah Fitriana Masithoh, M.Sc

Sekretaris

: Dra. Rini Budiharti, M.Pd

Anggota I

: Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si

Anggota II

: Elvin Yusliana Ekawati, S.Pd, M.Pd

Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pend idikan Universitas Seb elas Maret Dekan

Prof.Dr.H.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001

ABSTRAK

Wulan Yunita. K2307054. PENGEM BANGAN TES FISIKA SM A KELAS X SEMESTER GANJIL. Skripsi. Su rakarta: Fakultas Keguru an d an Ilmu Pendidikan. Universitas Seb elas Maret Surakarta. Oktob er 2012 .

Penelitian ini b ertujuan untu k mengembangkan tes Fisika dan menganalisis hasil pengembangan tes F isika SM A kelas X semester ganjil. Pengembangan pada penelitian ini menggu nakan model 4D yaitu define, design, develop dan dissemin ate. Namu n pada penelitian ini pengembangan hanya dilakukan hingga tahap develop. Subjek coba dalam penelitian yaitu siswa kelas XE dan XF SM A Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012. W aktu penelitian adalah Ju li sampai Desember 2011 bertempat d i SM A Negeri 1 Kartasura. Data yang dihimp un berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, lembar penelaahan item tes dan tes kognitif siswa. Teknik analisis data menggunakan telaah kualitatif dan kuantitatif. Telaa h kualitatif berupa exp ert judgmen t. Telaah kuantitatif yaitu dengan menghitung reliab ilitas, daya pembed a, taraf kesukaran dan efektivitas p engecoh item tes.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Pengembangan tes pilihan ganda menggu nakan mo del 4D melip uti tahap define, design dan develop. Tahap define meliputi: a) analisis kebutuhan; b) analisis sta ndar kompetensi; c) analisis komp etensi d asar. Tahap design

melipu ti: a) menentukan tu juan tes; b) menentukan bentuk tes; c) menentukan panjang tes; d) pengembangan indikator tes; e) penyusunan kisi-kisi;

f) penulisan item tes. Tahap develop meliputi: a) uji ahli; b ) uji coba kelompok kecil; c) uji cob a kelompok besar. 2) Produk akhir berupa tes sumatif Fisika kelas

X SMA semester ganjil berbentuk tes objektif pilihan ganda denga n lima pilihan jawaban. Materi tes meliputi Besaran dan Satu an, Vektor, Gerak Lu rus, Gerak Melingkar, Dan Dinamika Gerak. Pengembangan 4 7 ind ikator tes dari kelima materi terseb ut telah menghasilkan 83 item tes dengan parameter yang diterima. Dari 83 item tes tersebut kemud ian disusun paket so al UAS yang terdiri dari 50 item tes. Parameter tes paket so al UAS tersebut ad alah: a) reliabilitas 0,88; b) 48 item tes termasuk katego ri sedang dan 2 item tes termasu k kategori sukar; c) 50 item tes daya pemb ed anya diterima; d) 50 item tes pengecohnya berfungsi. Kelebihan item tes yang dikembangkan antara lain item tes mud ah d ip ahami, pokok soal jelas dan hanya ada satu jawaban benar. Kelemahan penelitian ini yaitu p engembangan item tes dilakukan berdasarkan teori tes klasik sehingga hasiln ya tergantung karakteristik peserta tes.

Kata Kunci: tes, Fisika, SMA, kelas X, semester ganjil, penelitian, p engembangan

ABSTRACT

Wulan Yunita. K2307054. THE PHYSICS TEST DEVELOPMENT OF FIRST SEMESTER OF THE TENTH GRADE SENIOR HIGH SCHOOL. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Edu cation Faculty. Sebelas Maret University. 2012 October.

The aims of research are to describe the procedurs and products of Physics test d evelopment of 1 st semester of the tenth grad e senior high school. This research is u sing 4D model o f development define, design, develop and disseminate. Although in this research the test development only up to develop step . The try out subject in this research are students of the XE and XF classes of SMA Negeri 1 Kartasura 2011/2012. The research’s perio de are July up to Decemb er 2011, taking place in SM A Negeri 1 Kartasura. The data are o rganized as qualitative and qu antitative data. The data are co llected from interview, qualitative analysis sheet and student’s co gnitive worksheets. The technique of data analysis are using qualitative and quantitative analysis. The qualitative analysis organized as expert judg ment. The quantitative analysis by calcu lating the reliab ility index, d iscrimination index, level o f d ifficulty and distracters efectivity.

Based on the data research analysis and discu ssion results, it can be co ncluded that: 1) The multiple choice development using 4D model included define, design and d evelop. The define’s involved: a) needs analysis; b ) standard co mpetenc y analysis; c) based competency analysis. The design’s involved : a) determine test’s purpose; b) d etermine test’s type; c) determine test’s length; d) test ind icaters development; e) blu e print test arrangement; f) test arrangement. The d evelop’s involved: a) exp ert judgment; b) limited group test try ou t; c) field test try o ut. 2) The final products are a set of 1 st semester of 10 th grade Physics summative ob jective multiple choice test with five options. The test topics included Quantity and Unit, Vector, Linear Motion, Rotation M otion And Dynamic M otio n. The development o f 47 test indicaters fro m the five topics successes to arrange 8 3 test items of 1 st semester of the 10 th grade which have a good parameter. From the 83 test items then were arranged into a set of summative test which consist of 50 items. The p arameter of summative test are: 1) reliab ility index 0,88 ; 2) 48 items are medium and 2 items are difficult; 3) 50 items have go od discrimination index; 4) 50 items have go od distracters. The excess o f research are the easy understand ing test, the stem unequivocal and there is only one key. The weakness of research is the test item depends on testee’s character since the research using classic test theo ry.

Key word: test, Physics, senior high school, tenth grade, first semester, research, development

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemu dahan, maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (u ntuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmula h engkau berharap (QS. Al-Insyiroh: 6 -8).

Yang memb uat kita kaya dalam du nia ini bu kanlah apa yang kita ambil, tapi apa yang kita berikan ( Henry Ward Beecher).

PERSEMBAHAN

Skrip si ini khusu s dipersembahkan kepada: Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas doa dan

dukungannya. Kakakku Dedy, Anto, Fajar dan adikku Bagus

Sahabat-sahabatku Nurfa, Icha, Aya, Vivi, Aru m, Anis, Rina d an Tria terima kasih selalu bersama dan menyemangatiku.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SW T yang telah memberikan rahmat, tau fik dan hid ayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Pen yusunan Skripsi ini dap at diselesaikan berkat bantuan dan b imbingan dari b erbagai p ihak. Oleh karena itu , p enulis mengucapkan terima kasih kepad a :

1. Bapak Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatu llah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Kegu ruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas M aret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Sukarmin, S.Pd, Ph.D. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Kegu ruan dan Ilmu Pendid ikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Supurwo ko, M.Si. Selaku Ketua Program Stud i Pendid ikan Fisika Ju rusan Pend idikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakulta s Kegu ruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Dra. Rini Budiharti, M.Pd. Selaku Koord inato r Skripsi Program Studi Pendid ikan Fisika Universitas Seb elas Maret Surakarta.

5. Bapak Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si. Selaku Pembimbing I atas kesabaran dalam memberikan bimb ingan, pengarahan dan dorongan yang luar biasa sehingga Skrip si ini dap at terselesaikan.

6. Ibu Elvin Yusliana Ekawati, S.Pd, M .Pd. Selaku Pemb imbing II atas kesabaran d alam memb erikan bimbingan, pengarahan d an dorongan yang lu ar

biasa sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Bapak Drs. Widodo , MM. Selaku Kepala Seko lah SMA Negeri 1 Kartasu ra yang telah mengizinkan penu lis u ntuk mengadakan penelitian.

8. Bapak Hari Suprianto , S.Pd, M.Eng. Selaku guru mata pelajaran Fisika SM A Negeri 1 Kartasura yang telah memberikan waktu mengajar kepad a penulis untu k mengadakan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas XE d an XF SM A Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 201 1/2012 atas b antuan dan kerjasamanya.

10. Bapak dan Ibu serta kelu arga d i rumah yang senantiasa mendoakan dan mendukung.

11. Sahab at-sahab at terbaikku yang selalu bersama dan menyemangatiku.

12. Teman-teman P. Fisika yang selalu menduku ng d alam doa dan memb antu dalam menyelesaikan Skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penu lis sebutkan satu p ersatu yang telah membantu sehingga p enu lis dap at menyelesaikan Skrip si ini. Akhirn ya penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan ilmu p engetahuan.

Surakarta, November 2012

Penulis

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3

Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8

Tabel 4.9 Tabel 4.10

Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19

Kategori Hasil Analisis Ku alitatif Item Tes Buatan Guru.............. Jumlah Indikator Tes Tiap Kompetensi Dasar...................… …… . Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket Soal Besaran dan Satu an................................................................................….......... Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket S oal Vekto r.........… .......... Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket S oal Gerak Lu rus.............. Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket S oal Gerak Melingkar...... Kategori Hasil Telaah Kualitatif Paket S oal Dinam ika Gerak....... Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket So al Besaran dan Satu an... …… …… …… ……… …… ……… …… ……… …… .... Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil P aket So al Vektor… …….... Hasil Analisis Uji Kelo mpok Kecil Paket So al Gerak Lurus...............................................................................… …… .... Hasil Analisis Uji Kelo mpok Kecil Paket So al Gerak Melingkar........................................................................… …… .... Hasil Analisis Uji Kelompok Kecil Paket Soal Dinam ika Gerak............................................................................................... Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Besaran dan Satu an....................................................................................... Kategori Hasil Analisis Daya Pemb eda Paket So al Besaran dan Satu an.............................................................................................. Kategori Hasil Analisis Efe ktivitas Pengecoh Paket Soal Besaran dan Satuan..................................................................................... Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Vekto r............................................................................................. Kategori Hasil Analisis Da ya P embeda Paket Soal Vekto r............ Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal Vektor.. Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Gerak

51

53

55

55

56

56

57

58

58

58

58

59

60

60

61

62

62

63

Tabel 4.28 Tabel 4.29 Tabel 4.30 Tabel 4.31

Tabel 4.32 Tabel 4.33

Tabel 4.34

Tabel 4.35

Lurus............................................................................................... Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Gerak Lurus...................................................... ........................................ Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pe ngecoh Paket Soal Gerak Lurus........................................................................................... Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal Gerak Melingkar........................................................................................ Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Gerak Melingkar....................................................................................... Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal Gerak Melingkar..................................................................................... Kategori Hasil Analisis Taraf Kesu karan Paket So al Dinamika Gerak............................................................................................... Kategori Hasil Analisis Daya Pembeda Paket Soal Dinam ika Gerak.............................................................................................. Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengeco h Paket Soal Dinam ika Gerak.............................................................................. Kategori Hasil Analisis Taraf Kesukaran Paket Soal UAS…….... Kategori Hasil Analisis Da ya P embeda Paket Soal UAS… …… . Kategori Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Paket Soal UAS… Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Besaran dan Satu an.............................................................................................. Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Vektor.......... Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Gerak Lurus............................................................................................... Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Gerak Melingkar........................................................................................ Indikator Beserta Item Tes Kriteria Baik Paket Soal Dinam ika Gerak..............................................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar 3.1

Skema Kerangka Berpikir…… …… …… …… …… …… …… Skema Desain Uji Coba Pengembangan Tes..........................

37

42

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6

Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14

Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17

Lampiran 18 Lampiran 19 Lampiran 20

Lampiran 21 Lampiran 22 Lampiran 23

Lampiran 24

Pedoman W awancara Guru....…… …… …… …................. Hasil Wawancara................................…… …… ……….... Analisis Item Tes Buatan Guru.…… …… …… ….............. Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar......... Pengembangan Indikator.......................................…… ….. Lembar Telaah Kualitatif Paket So al Besaran d an Satuan................................................................................. Lembar Telaah Kualitatif Paket So al Vekto r.....……… ..... Lembar Telaah Kualitatif Paket So al Gerak Lurus…… ..... Lembar Telaah Kualitatif Paket So al Gerak Melingkar...... Lembar Telaah Kualitatif Paket So al Dinamika Gerak....... Revisi Uji Ahli......................................… …...................... Revisi Uji Coba Kelo mpok Kecil…… …… ....................... Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket So al Besaran dan Satuan.. Lembar Soal Uji Coba Kelompo k Besar Paket Soal Besaran dan Satuan… ……… …… …… …… ……… …… . Kunci Jawaban Paket So al Besaran dan Satuan.................. Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket So al Vekto r……… …… .. Lembar Soal Uji Coba Kelompo k Besar Paket Soal Vektor… …… …… …… ……… …… …… …… …… …. Kunci Jawaban Paket So al Vektor...................................... Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket So al Gerak Lu rus…… …. Lembar Soal Uji Coba Kelompok Besar Paket Soal Gerak Lurus…… …… …… …… …… ……… …… …… ……… ... Kunci Jawaban Paket So al Gerak Lurus............................. Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket So al Gerak Melingkar….. Lembar Soal Uji Coba Kelompok Besar Paket Soal Gerak Melingkar…… …… …… …… …… ……… …… …… …… Kunci Jawaban Paket So al Gerak Melingkar......................

Lampiran 25 Lampiran 26

Lampiran 27 Lampiran 28

Lampiran 34 Lampiran 35

Lampiran 36 Lampiran 37

Lampiran 38 Lampiran 39

Lampiran 40 Lampiran 41

Lampiran 42

Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket So al Dinamika Gerak…... Lembar Soal Uji Coba Kelompo k Besar Paket Soal Dinamika Gerak…… …… …… …… …… ……… … …… .. Kunci Jawaban Paket So al Dinam ika Gerak....................... Kisi-Kisi Item Tes Fisika Paket Soal Ujian Akhir Semester…… …… …… …… …… ……… …… …… …… .. Lembar Soal Uji Coba Kelompok Besar Paket S oal Ujian Akhir Semester..…… …… …… …… …… ………… …… .. Kunci

Jawaban

Paket

Soal Ujian Akhir Semester............................................................................ Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya P embeda Paket Soal Besaran dan Satuan....................................... Analisis Distribusi Jawaban Paket Soal Besaran dan Satuan.................................................................................. Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya P embeda Paket Soal Vektor............................................... ............. Analisis Distribusi Jawab an Paket Soal Vektor.................. Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya P embeda Paket Gerak Lu rus............................................................ Analisis Distribusi Jawab an Paket Soal Gerak Lurus......... Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya P embeda Paket Soal Gerak Melingkar............................... Analisis Distribusi Jawab an Paket Soal Gerak Melingkar.. Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya P embeda Paket Soal Dinam ika Gerak................................ Analisis Distribusi Jawab an Paket Soal Dinamika Gerak... Analisis Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya P embeda Paket Soal Ujian Akhir Semester........................ Analisis Distribu si Jawaban Paket Soal Ujian Akhir Semester..............................................................................

331

332 338

339

343

360

361

377

379 387

388 408

411 415

416 424

425

440

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang mem iliki keragama n budaya, latar belakang dan karakteristik peserta didik. Ole h karena itu , proses pemb elajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Salah satu standar yang harus dikembangkan dalam pendid ikan adalah standar proses sep erti diatur dalam Permendiknas No. 41 Tahu n 2007. Standar proses mencakup perencanaan proses pembelajaran, p elaksanaan proses pembelajaran, penilaia n hasil p emb elajaran, dan pengawasan pro ses p emb elajaran untu k terlaksananya proses p emb elajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan Permendiknas No.41 Tahun 2007 penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dalam pembelajaran.

Penilaian d ilakukan oleh pendidik terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian digunakan pula

seb agai bahan penyu su nan laporan kema ju an hasil belajar dan memp erb aiki pro ses pembelajaran. Oleh karena itu , penilaian hasil belajar haruslah dilaku kan secara konsisten, sistematik, dan terprogram. Untuk mencap ai tujuan tersebut dibutuhkan suatu alat evaluasi yang dapat mempermudah p enilaian. Evaluasi

dapat dilaku kan dengan du a cara yaitu tes dan non tes. Tes merupakan salah satu alat evaluasi yang umum digunakan dan hampir semu a evaluasi menggu nakan tes. Mulai dari ujian sekolah hingga ujian masuk p erguruan tinggi menggunakan tes dalam penilaiannya. Dengan demikian p eranan tes d alam p enilaian sangatlah penting.

Pemilihan bentuk tes yang digunakan sebaiknya disesuaikan tujuan, materi dan waktu pengerjaan. Ditinjau dari bentuknya, tes d apat dibedakan menjadi du a macam yaitu tes uraian dan tes objektif. Tes objektif masih dapat digolongkan menjadi lima macam yakni tes benar-salah, menjodohkan, melengkapi, isian, dan pilihan ganda. Kelima bentuk tes objektif tersebut memiliki Pemilihan bentuk tes yang digunakan sebaiknya disesuaikan tujuan, materi dan waktu pengerjaan. Ditinjau dari bentuknya, tes d apat dibedakan menjadi du a macam yaitu tes uraian dan tes objektif. Tes objektif masih dapat digolongkan menjadi lima macam yakni tes benar-salah, menjodohkan, melengkapi, isian, dan pilihan ganda. Kelima bentuk tes objektif tersebut memiliki

Tes sebagai alat e valuasi haruslah mem iliki parameter item tes yang teruji sehingga keterand alannya tidak diragukan lagi. Tes yang baik adalah tes yang mampu mengungkapkan kemampu an peserta tes yang sebenarnya. Ole h karena itu, perlu adanya pengembangan tes demi mencapai parameter yang dikehend aki. Parameter item tes dapat d iketahui melalui telaah item tes baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Telaah ku alitatif merupakan telaah item tes yang dilakukan oleh para pakar. Hasil dari telaah kualitatif b erupa judgment berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dari pakar. Sedangkan telaah kuantitatif merupakan telaah terhadap d ata empiris hasil uji coba kepada sejumlah peserta tes. Telaah kuantitatif melip uti reliabilitas, daya pemb eda, taraf kesukaran, dan efektivitas p engecoh. Dengan adanya kedua penelaahan tersebu t akan diperoleh data berupa judgment dan angka yang menunjukkan baik buruknya item tes. Sayangnya tahap penelaahan ini seringkali terabaikan, sehingga parameter item tesnya b elum diketahui.

Hasil wawancara denga n tiga guru Fisika dari b eb erap a sekolah di Wilayah eks-Karesid enan Surakarta menunjukkan ketiga nara su mber tersebut tid ak melakukan telaah item tes yang dibuatnya. Secara teori ketiga guru tersebut mengetahui perlu nya suatu telaah untuk mengetahui keterandalan item tes. Namu n

beban kerja yang tinggi dan penuhnya waktu mengajar menyebabkan pendid ik tid ak memiliki waktu luang untu k melaku kan telaah. Selain itu , pendidik ditu ntut membu at item tes baru tiap semester u ntuk mencegah kebocoran soal. Item tes yang pernah digu nakan memiliki kemungkinan kecil untuk diujikan kembali. Hal inilah yang kemudian menyebabkan kurangnya motivasi pendidik untuk mengembangkan tes.

Pen yusunan item tes harus dilakukan dengan teliti dan cermat. Hal ini bertujuan untuk memperkecil kemungkinan adan ya item tes yang cacat. Seringkali kesalahan pad a item tes begitu kecil sehingga terabaikan. Kesalahan kecil seperti salah tulis, salah eja, maupun gambar yang kurang jelas meru pakan kesalahan Pen yusunan item tes harus dilakukan dengan teliti dan cermat. Hal ini bertujuan untuk memperkecil kemungkinan adan ya item tes yang cacat. Seringkali kesalahan pad a item tes begitu kecil sehingga terabaikan. Kesalahan kecil seperti salah tulis, salah eja, maupun gambar yang kurang jelas meru pakan kesalahan

XII M A Negeri Kendal Tahu n Pelajaran 2010 /2011 tergolong mudah. Item tes yang do minan mudah seperti itu tentu saja tidak ideal karena kemampuan peserta tes yang seb enarnya tidak terlihat. Fakta ini tentu saja memprihatinkan b agi d unia pendidikan mengingat p entingnya tes b agi evalu asi hasil belajar.

Apabila item tes yang cacat terlanjur dipakai dalam u jian, maka salah satu cara ya ng dap at d ilakukan ya itu dengan meralat item tes tersebut. Jika ralat dilakukan saat tes berlangsung ma ka akan menga nggu konsentrasi p eserta tes, terutama apabila peserta tes merupakan siswa baru seperti siswa kelas X SM A yang masih menyesuaikan d iri dengan lingkungan sekolah. Pengawas juga akan disib ukkan mengkond isikan peserta sehingga mengganggu konsentrasinya dalam pengawasan. Situasi seperti ini tentunya menyebabkan pelaksanaan ujian menjadi kurang nyaman. Selain itu, keadaan ini memp erbesar kemungkinan timbulnya kecurangan saat tes be rlangsung.

Pengembangan tes merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas tes. Dengan ad anya pengembanga n maka ku alitas tes akan meningkat dan semakin tinggi pula kualitas pendidikan. Ole h karena itu, pendidik seb agai p elaksana pendidikan harus berperan aktif dalam mengembangkan tes. Karena pada dasarnya pendidiklah yang bertanggungjawab dalam p elaksanaan proses pengembangan. Pendidik ju ga b erperan dalam mendo kumentasikan hasil pengemb angannya. Tes yang terdokumentasi d engan baik akan memud ahka n dalam penggunaan kemb ali tes tersebut.

Fisika yang merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam sering menggunakan tes dalam penilaiannya. Tentu saja pengembangan tes Fisika juga harus d ilakukan dengan b enar agar d iperoleh tes yang mampu mengukur tujuan pembelajaran Fisika. Berdasarkan pemikiran di atas akan dilakukan p enelitian dengan judul “Pengembangan Tes Fisika SMA Kelas X Semester Ganjil”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat diidentifikasi b eb erapa masalah sebagai b erikut:

1. Ditemukannya item tes yang salah eja, gambar kurang jelas dan tidak memiliki kunci jawaban men yebabkan pelaksanaan tes menjadi kurang efisien.

2. Tidak semua pendid ik menelaah tiap item tes yang dibu atnya sehingga belu m diketahui keterandalan soal tersebut. Item tes seperti ini m asih diragu kan keakuratann ya d alam mengukur tujuan pembelajaran.

3. Penuhnya waktu mengajar dan tuntutan untuk selalu membuat item tes baru mengakibatkan kurang termotivasin ya pendid ik dalam mengembangkan item tes secara maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka p erlu d iadakan pembatasan masalah agar dalam penelitian ini lebih efektif dan efisien serta terarah, maka masalah yang d iteliti dibatasi seb agai berikut:

1. Pen yusunan item tes berb entuk p ilihan ganda dengan lima pilihan jawaban.

2. Item tes yang dikembangkan merup akan item tes kelas X Sekolah M enengah Atas semester ganjil mata pelajaran Fisika.

3. Item tes yang dikembangkan han ya mencakup ranah kognitif.

D. Perumusan Masalah

Sesuai d engan identifikasi masalah dan pemb atasan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diru muskan masalah sebagai b eriku t :

1. Bagaimana prosedur mengembangkan tes Fisika SMA kelas X semester ganjil pada penelitian ini?

2. Bagaimana hasil analisis produk akhir tes Fisika SMA kelas X semester ganjil pada penelitian ini?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan p erumusan dan p embatasan masalah yang telah dikemukakan di depan, tujuan yang ingin dicap ai dalam penelitian ini adalah:

1. M engembangkan tes Fisika SM A kelas X semester ganjil dengan prosedur yang sesuai standar.

2. M enganalisis produ k akhir tes Fisika SM A kelas X semester ganjil.

E. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Penelitian ini mengembangkan produ k berupa item tes yang digunakan untuk evaluasi akhir semester ganjil kelas X SM A. Produ k yang d ikembangkan berupa tes sumatif berbentuk tes objektif pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Item tes terdiri atas kalimat pokok yang berupa pernyataan yang b elum le ngkap diikuti oleh lima alternatif jawaban yang dapat melengkap i pernyataan tersebut. Materi yang diu jikan terdiri dari lima materi pokok yaitu satuan dan besaran, vektor, gerak lurus, gerak melingkar dan dinamika gerak. Kemudian item tes dari kelima materi pokok tersebu t disusu n menjadi satu paket soal latihan ujia n akhir semester ganjil kelas X SMA.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. M enghasilkan perangkat instru men tes yang baik, khusu snya tes Fisika SM A kelas X semester ganjil.

2. M emberikan informasi dalam pengemb angan tes Fisika hingga menghasilkan tes yang mampu menguku r ketercapaian tujuan pembelajaran.

3. Dapat mengetahu i tingkat p enguasaan siswa terhadap mata pelajaran Fisika terutama pada kelas X semester ganjil, sehingga dapat dijadikan masukan bagi kegiatan pemb elajaran selanjutn ya.

G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Adapun asumsi dari pengemba ngan perangkat evaluasi ini adalah aka n dihasilkan seperangkat p aket soal Fisika kelas X SM A semester ganjil dengan parameter item tes yang baik. Sedangkan keterbatasan dari pengembangan tes ini

ad alah tahap pengembangan 4D yang diterapkan kurang maksimal karena pada tingkat S1 tahap an pengembangan yang dilakukan hanya tiga tahap yaitu define, design dan develop.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

Manusia merupakan makhluk peb elajar di mana sepanjang hid up nya manusia akan selalu belajar. Belajar bukan hanya terjadi di seko lah karena belajar mencakup pula aspek-asp ek kehidup an manusia lainnya. Istilah belajar sendiri merupakan usaha sadar manusia dengan tujuan tertentu melaku kan interaksi dengan lingkungan sehingga menyebabkan adanya perubahan tingkah laku pada manusia terseb ut. Dapat dikatakan manusia akan selalu belajar seiring pertumbuhannya.

Definisi belajar b erdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ya itu berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendap at sesuatu kepandaian. W inkel mengartikan b elajar sebaga i, “Suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam p engetahuan-pemahaman, keteramp ilan dan nilai-sikap ” (Purwanto, 2009: 39). Berdasarkan pendapat tersebut tampak jelas bahwa belajar merupakan suatu proses yang dialami seseorang dalam rangka mengu bah pengetahuan maupun perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan. Perub ahan yang terjadi selama proses belajar bersifat relatif konstan dan b erbekas.

Witting mengelompo kkan tahapan belajar ke dalam tiga tahap an yaitu acquisition, storag e, dan retrieval. Tahap acquisition merup akan tahap dasar di mana pebelajar mulai menerima informasi seb agai stimu lus dan memberika n respon sehingga terbentu k p emahaman atau p erilaku baru. Tahap sto rage merupakan tahap saat memori otak telah melakukan proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang diberikan pad a tahap acquisition. Tahap ketiga yaitu tahap recall, pada tahap ini pebelajar mampu mengungkap kan kembali pemahaman dan p erilaku yang telah tersimpan dalam memori otaknya (Sulistyorini, 2009: 6).

Gagne memb agi belajar menjadi tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, ko ndisi internal dan hasil belajar. Kondisi eksternal tercemin p ada kondisi dari lingkungan belajar. Kondisi internal menggambarkan keadaan internal dan pro ses kognitif siswa. Sedangkan hasil b elajar menggambarkan info rmasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan p siko motorik, sikap dan siasat kognitif. Ketiga komponen belajar tersebut saling terkait satu sama lain, di mana kondisi internal belajar berinteraksi dengan kondisi eksternal belajar dan interaksi keduanya tampak pada hasil belajar (Su listyorini, 2009: 13 ).

Oemar Hamalik (2 003: 30) menyatakan, ”Bukti b ahwa seseo rang telah belajar ialah terjadinya p erubahan tingkah la ku pada orang tersebut, misalnya dari tid ak tahu menjadi tahu dan d ari tidak mengerti menjadi mengerti”. Sehingga dapat dikatakan salah satu ciri b elajar adalah timbulnya perubahan tingkah laku. Tingkah la ku yang d imaksud merupakan suatu hal yang ko mp leks dan tidak berdiri sendiri. Tingkah laku manusia terdiri d ari b eberap a aspek d i mana hasil belajar tampak pada perubahan aspek-aspek tersebut. Oemar Hamalik (2003: 30) menyebutkan aspek-aspek tingkah laku meliputi, ”(1) pengetahuan; (2) pengertian; (3) kebiasaan; (4) keterampilan; (5) apresiasi; (6) emosional; (7) hubungan sosial; (8) jasmani; (9) etis atau budi pekerti; dan (10) sikap”.

Perubahan tingkah laku erat kaitannya dengan perilaku kejiwaan manusia. Untuk mempermud ah memaham i perilaku kejiwaan manusia, maka dip erlukan adanya su atu pengelompokan yang diseb ut taksonomi. Takso nomi berasal dari bahasa Yunani tassein yang berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Dalam dunia p endidikan terdapat beberapa jenis taksonomi, diantaranya yaitu taksono mi Guilford , takso nomi Bloom, dan takso nomi Kopfer.

Bloom mengelompokkan perilaku kejiwaan manusia menjadi tiga domain atau ranah yaitu kognitif, afektif dan psiko mo torik. Ranah kognitif berhubu ngan denga n kemamp uan berpikir. Rana h afektif mencakup watak perilaku manusia seperti sifat, konsep diri, minat dan moral. Sedangkan ranah psikomotorik berka itan dengan hasil belajar yang pencapaiann ya melalui keterampilan manip ulasi yang melibatkan kemampuan fisik. Secara eksplisit ketiga ranah tersebut tidak dapat dip isahkan satu dan lainnya. Tiap mata pelajaran Bloom mengelompokkan perilaku kejiwaan manusia menjadi tiga domain atau ranah yaitu kognitif, afektif dan psiko mo torik. Ranah kognitif berhubu ngan denga n kemamp uan berpikir. Rana h afektif mencakup watak perilaku manusia seperti sifat, konsep diri, minat dan moral. Sedangkan ranah psikomotorik berka itan dengan hasil belajar yang pencapaiann ya melalui keterampilan manip ulasi yang melibatkan kemampuan fisik. Secara eksplisit ketiga ranah tersebut tidak dapat dip isahkan satu dan lainnya. Tiap mata pelajaran

Purwanto (2009 : 50) menyatakan, ”Hasil b elajar kognitif bukanlah suatu kemampuan tunggal”. Pada umumnya ranah kognitif memiliki beberapa jenjang atau tingkatan. Anderson d an Krathwohl (2001: 66) membagi ranah kognitif menjadi enam tingkatan yaitu mengingat (rememb er), memahami (understand), menerapkan (app ly), menganalisis (analyze), menilai (evaluate), dan menciptakan (create). Takso nomi Anderson-Krathwohl merupakan p erbaikan dari taksono mi Bloom. Perbaikan yang dilakukan ad alah mengubah taksono mi Bloo m d ari kata benda (noun) menjad i kata kerja (verb ). Selain itu juga dilakukan pergeseran urutan taksonomi yang semula merupakan pro ses berp ikir tingkat rendah (low order thin king ) menjadi proses berpikir tingkat tinggi (high order thinking). Perbaikan taksonomi Blo om ini didasari oleh p endapat Anderson dan Krathwohl (2001 : 63) sebagai berikut:

Two of the most impo rtant educational goals are to promote retention and to promote transfer (wh ich when it o ccurs, ind icates meaningful lea rning ). Retention is the ab ility to rememb er material at some la ter time in much the same way as it was presented du ring instru ction . Transfer is ability to u se what was lea rned to so lve n ew problems, to answer new questions or to facilitate learn ing new subject matter.

Anderson dan Krathwohl (2001 : 66) menyimp ulkan, ”One most closely rela ted to retention (Remember) and the other five increasingly rela ted to tran sfer (Understand, Apply, Analyze, Evalute and Create) ”. Berdasarkan tu juan pendidikan yang d iungkapkan oleh Anderso n dan Krathwohl, tingkatan mengingat berkaitan erat dengan reten tion, sedangkan tingkatan memahami, menerapkan, menganalisis, menilai dan mencip takan berhubu ngan dengan tran sfer.

Penilaian ranah kognitif meru pakan penilaian yang sering digu nakan dalam kegiatan pembelajaran. Baik tes formatif maupu n tes su matif selalu menggunakan tes ko gnitif untuk mengukur hasil belajar p eserta didik. M imin Haryati (2007: 25) mengelompokkan bentuk tes ko gnitif menjadi, ”(1) tes atau pertanyaan lisan di kelas; (2) pilihan ganda; (3) u raian objektif; (4) uraian non Penilaian ranah kognitif meru pakan penilaian yang sering digu nakan dalam kegiatan pembelajaran. Baik tes formatif maupu n tes su matif selalu menggunakan tes ko gnitif untuk mengukur hasil belajar p eserta didik. M imin Haryati (2007: 25) mengelompokkan bentuk tes ko gnitif menjadi, ”(1) tes atau pertanyaan lisan di kelas; (2) pilihan ganda; (3) u raian objektif; (4) uraian non

Djemari Mardapi (2008: 101) menyatakan, ”Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti p erasaan, minat, sikap, emosi atau nilai”. Ranah kognitif dan afektif memiliki keterkaitan yang erat. Apab ila ditelusuri pada semua tujuan kognitif maka di dalamnya pasti terd apat komponen a fektif. M isalnya, dalam pembelajaran sains terdapat komponen sikap ilmiah yang merupakan kompo nen ranah afektif.

Krathwohl memb agi tahapan ranah afektif menjadi lima yaitu receiving, responding, valuing, organization , dan cha racterization. Receiving atau disebut juga attending merupakan tahap di mana peserta didik memiliki keinginan untuk memperhatikan suatu stimulus atau fenomena. Responding merup akan tahap di mana peserta did ik ikut berpartisipasi a ktif, bereaksi dan memberikan respon seb agai bagian dari perilakunya. Valuing merupakan tahap di mana hasil belajar telah konsisten dan stabil agar nilai d ikenal secara jelas d engan b erbasis pada internalisasi seperangkat nilai yang spesifik. Org an ization merupakan tahapan di mana nilai yang satu dikaitkan dengan nilai yang lain sehingga terb angun konseptualisasi nila i atau sistem nilai. Ch aracterization merup akan tahap di mana peserta didik telah mem iliki sistem nilai yang a kan m engendalikan perilakunya berkaitan dengan perso nal, emosi dan sosial (Djemari Mardapi, 2008: 104 ).

Secara umum ranah psikomotorik berkaitan dengan gerak. Anas Sud ijono (2008 : 57) menyatakan, ”Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan d engan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman b elajar tertentu ”. Hasil b elajar ranah psikomotorik sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif d an afektif. Sax dalam Djemari Mardapi (2008: 100 ) mengelompokkan ranah psikomo torik dalam lima tahapan yaitu gerakan reflek, gerakan dasar, kemamp uan perseptu al, kemampuan fisik, gerakan terampil dan ko mu nikasi nond isku rsip.

Gerakan reflek merupakan gerakan tanpa sad ar yang dimiliki sejak bayi. Gerakan dasar ad alah gerakan yang mengarah pada keterampilan kompleks khusu s yang memenuhi suatu kriteria. Kemampuan perseptual adalah kombinasi Gerakan reflek merupakan gerakan tanpa sad ar yang dimiliki sejak bayi. Gerakan dasar ad alah gerakan yang mengarah pada keterampilan kompleks khusu s yang memenuhi suatu kriteria. Kemampuan perseptual adalah kombinasi

Pengetahuan tentang ranah perilaku kejiwaan dip erlukan dalam pengemb angan alat ukur kemampuan peserta didik. M isalnya, dalam ranah kognitif khusu snya mata pelajaran Fisika banyak diju mpai item tes yang ha nya menuntut kemampuan kognitif mengingat dan memeca hkan masalah secara matematis. Item tes demikian tentunya tid ak efektif d alam mengu kur pemahaman konseptual dan kemampuan berpikir peserta didik. Perlu adanya penekanan item tes yang bersifat analitis yang tidak hanya mengandalkan hafalan (I Komang Werdhiana, 2008 : 2). Oleh karena itu , pendidik harus memaham i ranah kejiwaan peserta didik seb elum membu at alat ukur yang dibutuhkan. Pemahaman tentang ranah yang ingin diukur akan menentukan tepat atau tid aknya alat u kur yang

dikembangkan sehingga hasil pengukuran akurat.

2. Hakikat Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi

Pengu kuran, asesmen dan evaluasi merup akan suatu p roses yang berkesinambu ngan. Griffin dan Nick menyatakan, ”Pengu kuran, asesmen dan

evaluasi merupakan suatu hirarki” (Djem ari M ardapi, 2008: 1). Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan hasil p engamatan dengan kriteria, asesmen

ad alah kegiatan menjelaskan dan menafsirkan hasil p engu kuran, sedangkan evaluasi adalah kegiatan penetapan nilai suatu perilaku. Keadaan hirarki ini menunjukkan bahwa pengukuran dan asesmen memiliki andil dalam evaluasi (Djemari M ardap i, 2008: 1).

a. Hakikat Pengukuran

Semua kegiatan di d unia ini tidak b isa lepas dari kegiatan pengukuran. ”Pengukuran adalah proses pemberian angka atau u saha

memperoleh d eskripsi numerik dari suatu tingkatan d i mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu ” (M imin Haryati, 2007 : 16). Airasian dan Russel (2008: 9) mendefinisikan, ”Measu rement is the process of quantifying or assigning a nu mber to a performance or tra it” . Sedangkan Cangelosi (1990: 21) mengartikan, ”Pengukuran adalah proses pengu mpulan data melalu i pengamatan emp iris”. Linn dan Groundlund (2000: 31) menyatakan bahwa, ”Measu rement is the assgning o f numbers to the results of a test or other type of essessment according to sp ecific rule” . Angka-angka pada pengukuran hasil tes diperoleh berd asarkan aturan yang spesifik. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan pengukuran meru pakan proses pemberian angka pada suatu objek berd asarkan data pengamatan empiris dengan memperhatikan aturan yang spesifik.

Pada dasarnya pengu kuran berkaitan erat dengan proses penentuan nilai ku antitatif. Noll (1965: 7) mengatakan, ”Sin ce measuremen t is quantitative process, the results of measu rement a re always express in numbers ”. Produ k pengu kuran yaitu b erupa angka-angka yang menunjukkan karakteristik objek yang diukur. Oleh karena itu, hasil pengukuran haru s memiliki kesalahan yang sekecil mungkin. Tingkat kehandalan tersebut berkaitan d engan alat ukur yang digunakan. Alat ukur yang b aik akan memberikan hasil yang konstan ap abila digunakan secara berulang, dengan ketentu an kemampuan yang diuku r tidak berubah (Djemari M ardapi, 2008: 3). Alat ukur yang sering digunakan dalam pengukuran yaitu berb entuk tes dan non tes.

b. Hakikat Asesmen

Menurut TGAT (Ta sk Group on Assessment and Testing), “Asesmen meliputi semua hal yang berkaitan untu k menilai unjuk kerja individu atau kelompo k” (Djemari Mardapi, 2008: 1). Airasian dan Russell (200 8: 9) mendefinisikan asesmen seb agai, “Proses mengumpulkan, mensintesis dan menafsirkan data dengan tujuan untu k mengambil keputu san”. Hal senad a diungkapkan o leh Cru ickshank (1 999: 254), “The pro cess of collecting, synthesizing and interpreting information to aid decision making is called Menurut TGAT (Ta sk Group on Assessment and Testing), “Asesmen meliputi semua hal yang berkaitan untu k menilai unjuk kerja individu atau kelompo k” (Djemari Mardapi, 2008: 1). Airasian dan Russell (200 8: 9) mendefinisikan asesmen seb agai, “Proses mengumpulkan, mensintesis dan menafsirkan data dengan tujuan untu k mengambil keputu san”. Hal senad a diungkapkan o leh Cru ickshank (1 999: 254), “The pro cess of collecting, synthesizing and interpreting information to aid decision making is called

Pembuatan su atu keputusan memerlukan informasi yang dapat berasal dari testing dan pengukuran. Hasil pengukuran yang berupa angka kemudian ditafsirkan menjadi su atu keputusan bersifat kualitatif. Meski demikian, tid ak semua pengambilan keputusan asesmen berdasarkan pad a hasil tes maupun pengu kuran. Seperti dijelaskan oleh Airasian dan Russell (2008: 10), “It is important to recogn ize that not all assessmen t require the use of test or measurement”. Tampak jelas bahan pertimb angan dalam pengambilan keputu san asesmen dapat diambil dari berbagai jenis info rmasi, misalnya melalu i pengamatan atau laporan diri.

Asesmen merupakan komponen penting d alam pembelajaran. Arends (1998 : 189 ) menjelaskan, “The terms assessment usually refers to th e full rang e of in formational ga thered and synthesized by teachers about their students and th eir cla ssroom ”. Sedangkan Cole dan Lorna Chan (1994: 445 ) mengungkapkan, “Such info rma tion obtained during the assessment process will help the teacher to id entify the specific problems the student is ha ving before making decisions about what can b e done to help the student overco me these difficu lties ”. Dengan adan ya asesmen, kesulitan belajar siswa dap at terid entifikasi untuk kemudian diputuskan solusi pemecahannya Terleb ih asesmen yang efektif dapat memb antu siswa memahami segala hal yang dibutu hkan saat melaksanakan tugas dan menyad ari kriteria karya yang berkualitas tinggi (Milne, 2008 : 491 ). Sehingga hasil asesmen dapat dijad ikan umpan balik bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Hakikat Evaluasi

Evaluasi adalah kegiatan id entifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belu m, berharga atau tidak berharga. Remmers (1960: 8) mendefinisikan evalu asi sebagai, “Evaluation, th erefore, presupposes a definition of goals to be reach- objectives that have been set forth ”. Sedangkan Arends (1998 : 189)

menyatakan, “Whereas assessmen t fo cuses on gathering and synthesizing information, the term evalua tion usua lly refers to the process of ma king judgments, a ssigning values or d eciding on worth ”. Berdasarkan kedua pengertian tersebu t, evaluasi merupakan kegiatan pemberian keputusan tercapai atau tidaknya suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dikuatkan oleh Remmers (1960 : 8), “We evaluate because we must a lwa ys be concern ed with whether we are reaching the goals of our tea ching efforts ”. Asesmen merup akan p roses pengumpu lan informasi sedangkan evaluasi merup akan proses p emb erian keputusan tentang bernilai atau tid akn ya suatu objek berdasar informasi asesmen. Sehingga dapat dikatakan evaluasi merup akan p roduk dari asesmen.

Bloom men yatakan, “Evaluation, as we see it, is the systematic collection of evidence to determine wether in fact certain changes are ta king place in the learns as well as to determine the amount or d egree of chang e in individual students ” (Slameto, 2001: 5). Pengertian ini menyebu tkan bahwa evalu asi memiliki tiga ciri utama. Ciri pertama evaluasi ialah mengukur perubahan yang d iinginkan yaitu peningkatan kemampuan, b aik kemamp uan