Pengaruh opini auditor terhadap harga saham.
ABSTRAK
PENGARUH OPINI AUDITOR TERHADAP HARGA SAHAM Agung Budi Susila
NIM : 112114051 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Penelitian ini menguji pengaruh opini auditor terhadap harga saham. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa opini auditor merupakan sebuah informasi yang dapat menimbulkan reaksi pasar, karena informasi ini dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh investor. Reaksi pasar dapat terlihat dari pergerakan harga saham.
Penelitian ini menggunakan studi peristiwa. Reaksi pasar diukur dengan melihat average abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2013. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah paired
samples t-test .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari opini auditor terhadap harga saham. Kondisi ini terjadi karena investor telah memprediksi informasi ini sebelumnya dan mereka memiliki keterbatasan untuk menginterpretasikan informasi yang ada.
Kata Kunci: Opini Auditor, Harga Saham, Studi Peristiwa, Average Abnormal
(2)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THE AUDITORS OPINION ON THE SHARE PRICE
Agung Budi Susila NIM : 112114051 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
This study examines the influence of the auditors opinion on the share price. The background of this study is that the auditors opinion is an information that can lead to market reaction, because this information can be used as the consideration for decision making by investors.Market reaction can be seen from the movement of the share price.
This study is an event study. Market reaction variable was measured by average abnormal return before and after the announcement of auditors opinion. The population of this study were the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2011-2013. Sample selection was done using purposive sampling method. Data were analyzed by paired samples t-test.
The result showed that there was no significant influence of the auditors opinion to the share price. The causes could be that the investors had predicted this information earlier and their limitations to interpret the information.
Keywords: Auditors Opinion, Share Price, Event Study, Average Abnormal Return
(3)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh : Agung Budi Susila
NIM : 112114051
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh : Agung Budi Susila
NIM : 112114051
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
DFS.Gabriel Anto Listianto,MoS.A.,Ak.
PENGARUH OPINI AUDITOR TERIIADAP HARGA SAIIAM
Tanggd,l Juni 2015
::
(6)
(7)
iv
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa”
(Roma 12:12)
“Jika kita mempunyai keyakinan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam
semesta akan bahu-
membahu mewujudkannya”
(Soekarno)
“Gantilah mengeluh dengan berikhtiar dan bekerja, Allah akan berikan pertolongan sehingga
apa yang kita cita-citakan bisa terwujud” (Susilo Bambang Yudhoyono)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan penerangan dan berkat.
Bapak C.Pranyoto dan Ibu Walgiatun, orang tua yang selalu mendukung dalam
perjuangan menempuh studi.
Retno Safitri Dwi S.yang selalu mendukung dan memberi perhatian dan
semangat.
Semua teman seperjuangan di Prodi Akuntansi, yang selalu berjuang bersama
dalam proses pembelajaran.
(8)
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “Pengaruh Opini Auditor Terahadap Harga Saham”
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 29 Juli 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2015 Yang membuat pernyataan,
(9)
vi
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agung Budi Susila
Nomor Mahasiswa : 112114051
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Pengaruh Opini Auditor Terahadap Harga Saham”
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 31 Juli 2015 Yang menyatakan,
(10)
vii
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “PENGARUH OPINI AUDITOR TERHADAP HARGA
SAHAM”. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari dalam proses penulisan skripsi ini mendapat bantuan, bimbingan, saran serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Prodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Ak. selaku pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak. QIA., C.A. dan Dr. Fr. Ninik
Yudianti, M.Acc., QIA. selaku dosen penguji.
6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu yang selalu mendukung anaknya, dan banyak mendukung dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai. 8. Retno Safiri Dwi S.yang selalu memberikan semangat dan dukungan
pada penulis.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011.
(11)
viii
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2015 Penulis…...
(12)
ix
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
HALAMAN PENGESAHAN ...iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ...iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ...vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ...vii
HALAMAN DAFTAR ISI ...ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...xiii
ABSTRAK ...xiv
ABSTRACT ...xv
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1.Latar Belakang Masalah ...1
1.2.Rumusan Masalah ...2
1.3.Batasan Masalah ...3
1.4.Tujuan Penelitian ...3
1.5.Manfaat Penelitian ...3
1.6.Sistematika Penulisan ...4
BAB II LANDASAN TEORI ...5
2.1.Teori Sinyal ...5
2.2.Efisisensi Pasar ...6
2.3.Pengauditan ...8
2.3.1.Pengertian Pengauditan ...8
(13)
x
2.4.Saham ...10
2.4.1.Pengertian Saham ...10
2.4.2.Harga Saham ...12
2.4.3.Return Saham ...13
2.4.4.Abnormal Return ...14
2.5.Penelitian Terdahulu ...15
2.6.Kerangka Pemikiran ...18
2.7.Hipotesis Penelitian ...19
BAB III METODE PENELITIAN ...21
3.1.Metode Penelitian ...21
3.2.Populasi dan Sampel ...21
3.3.Jenis dan Sumber Data ...22
3.4.Teknik Pengumpulan Data ...23
3.5.Variabel Penelitian ...23
3.6.Teknik Analisis Data ...25
3.6.1.Mengumpulkan Data ...25
3.6.2.Mendeskripsikan Data ...25
3.6.3.Menguji Normalitas ...26
3.6.4.Menguji Hipotesis ...26
BAB IV GAMBARAN UMUM SAMPEL ...28
4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sampel ...28
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...32
5.1.Deskripsi Data ...32
5.2.Analisis Data ...33
5.2.1.Pengumpulan Data...33
5.2.2.Pendeskripsian Data ...35
(14)
xi
5.3.Pembahasan ...40
BAB VI PENUTUP ...42
6.1.Kesimpulan ...42
6.2.Keterbatasan ...42
6.3.Saran ...43
DAFTAR PUSTAKA ...44
(15)
xii
Halaman Tabel 4.1.Daftar Perusahaan ...28 Tabel 5.1.Seleksi Sampel Penelitian ...33 Tabel 5.2.Statistik Deskriptif Average Abnormal Return (AAR) Periode
Jendela ...36 Tabel 5.3.Uji Normalitas Data Average Abnormal Return (AAR) ...37 Tabel 5.4.Uji Paired Samples T-Test AAR Pengumuman Opini Auditor ...38
(16)
xiii
Halaman Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ...19 Gambar 3.1. Periode Estimasi dan Periode Jendela ...24
(17)
xiv
PENGARUH OPINI AUDITOR TERHADAP HARGA SAHAM Agung Budi Susila
NIM : 112114051 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Penelitian ini menguji pengaruh opini auditor terhadap harga saham. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa opini auditor merupakan sebuah informasi yang dapat menimbulkan reaksi pasar, karena informasi ini dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh investor. Reaksi pasar dapat terlihat dari pergerakan harga saham.
Penelitian ini menggunakan studi peristiwa. Reaksi pasar diukur dengan melihat average abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2013. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah paired
samples t-test .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari opini auditor terhadap harga saham. Kondisi ini terjadi karena investor telah memprediksi informasi ini sebelumnya dan mereka memiliki keterbatasan untuk menginterpretasikan informasi yang ada.
Kata Kunci: Opini Auditor, Harga Saham, Studi Peristiwa, Average Abnormal
(18)
xv
THE INFLUENCE OF THE AUDITORS OPINION ON THE SHARE PRICE
Agung Budi Susila NIM : 112114051 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
This study examines the influence of the auditors opinion on the share price. The background of this study is that the auditors opinion is an information that can lead to market reaction, because this information can be used as the consideration for decision making by investors.Market reaction can be seen from the movement of the share price.
This study is an event study. Market reaction variable was measured by average abnormal return before and after the announcement of auditors opinion. The population of this study were the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2011-2013. Sample selection was done using purposive sampling method. Data were analyzed by paired samples t-test.
The result showed that there was no significant influence of the auditors opinion to the share price. The causes could be that the investors had predicted this information earlier and their limitations to interpret the information.
Keywords: Auditors Opinion, Share Price, Event Study, Average Abnormal Return
(19)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada era industri yang sedang berkembang saat ini, dunia bisnis berkembang secara pesat, kompetisi pasar semakin ketat serta banyak pula tuntutan yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan. Salah satunya adalah menyediakan informasi perusahaan bagi pihak yang berkepentingan. Bagian penting dari informasi perusahaan adalah laporan keuangan, yang berguna untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan. Laporan keuangan sebagai sumber informasi, menjadi dasar untuk pengambilan keputusan bagi para investor, kreditor, dan pengguna laporan keuangan yang lain. Laporan keuangan harus mudah dipahami, andal, objektif, serta dapat diterima oleh para penggunanya (Laksitafresti, 2012).
Untuk meyakinkan para pengguna bahwa informasi yang dihasilkan perusahaan adalah informasi yang andal, proses audit atas laporan keuangan dibutuhkan. Menurut Mulyadi (2002: 9) pengauditan adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta penyampaian hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Opini auditor merupakan kesimpulan auditor terhadap proses audit yang telah dilaksanakan dan pendapat mengenai kewajaran isi laporan
(20)
keuangan perusahaan. Dengan adanya opini auditor, semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan akan menggunakan opini auditor yang tercantum dalam laporan audit sebagai pertimbangan saat mengambil keputusan (Laksitafresti, 2012).
Informasi yang diterima oleh pelaku pasar terkait dengan kondisi perusahaan akan tercermin pada perilaku pelaku pasar tersebut di pasar modal. Suatu informasi akan memiliki makna bagi investor jika informasi tersebut menyebabkan para investor melakukan transaksi di pasar modal, semua transaksi ini tercermin dalam perubahan harga saham (Laksitafresti, 2012). Opini auditor sebagai informasi yang penting, membuat opini auditor akan berpengaruh terhadap harga saham di pasar modal.
Penelitian mengenai opini auditor telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian Cecilia dan Wu (2009) menunjukan bahwa pengumuman opini auditor berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian Al-Thuneibat et al. (2008) menunjukkan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan penjelasan, maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Opini Auditor Terhadap Harga
Saham”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang, rumusan masalah penelitian adalah apakah opini auditor berpengaruh terhadap harga saham?
(21)
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1) Opini auditor yang dijadikan variabel penelitian adalah opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas.
2) Penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa opini auditor berpengaruh terhadap harga saham.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1) Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentang pengaruh pengumuman opini auditor terhadap harga saham.
2) Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan investor untuk melakukan investasi saham dengan menggunakan hasil analisis yang dilakukan.
(22)
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dengan tema yang sama.
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian, kerangka pemikiran, serta hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN menjelaskan tentang metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, serta teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM SAMPEL menjelaskan tentang
gambaran umum sampel yang diteliti.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN menjelaskan
tentang deskripsi data, analisis data, serta pembahasan.
BAB VI PENUTUP menjelaskan kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.
(23)
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Teori Sinyal
Menurut Spence (1973), teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal adalah untuk mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dan pihak eksternal karena perusahaan mengetahui lebih banyak informasi mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang dibanding pihak luar (investor dan kreditor). Informasi yang kurang bagi pihak eksternal mengenai keadaan perusahaan, akan menyebabkan perusahaan mendapatkan penilaian rendah.
Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi asimetri informasi. Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal pada pihak eksternal, yang salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang (Spence, 1973).
Menurut Laksitafresti (2012), opini auditor merupakan informasi tentang kewajaran laporan keuangan. Suatu opini auditor bisa dikatakan memberi sinyal positif jika dapat menyebabkan kenaikan harga saham. Namun, jika keadaannya sebaliknya, opini auditor dapat dikatakan memberikan sinyal negatif.
(24)
2.2. Efisiensi Pasar
Reaksi pasar terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jogiyanto (2010: 517) mengemukakan jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru, kondisi ini disebut dengan pasar efisien. Konsep pasar efisien mencoba menjelaskan bagaimana pasar memproses informasi menuju ke posisi ekuilibrium yang baru.
Bentuk efisiensi pasar dapat dilihat dari segi ketersediaan informasi dan segi kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia (Jogiyanto, 2010: 518). Efisiensi pasar yang dilihat dari segi ketersediaan informasi disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market). Efisiensi pasar yang dilihat dari segi kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient
market). Menurut Jogiyanto (2010: 518), hubungan antara harga sekuritas
dan informasi adalah sebuah kunci utama untuk mengukur efisiensi pasar. Fama (1970), dikutip oleh Jogiyanto (2010: 518-522), menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar, yaitu sebagai berikut :
1) Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pada bentuk ini, pasar dikatakan efisien jika harga-harga dari sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu.
(25)
2) Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
Pada bentuk ini, pasar dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan (all publicly available information) termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan. 3) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Dalam bentuk ini, pasar dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat.
Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman (Jogiyanto, 2010: 555). Event study digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Jika pengumuman mengandung informasi, diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Dalam penelitian ini event study digunakan untuk menganalisis
abnormal return disekitar pengumuman opini auditor wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas.
Menurut Laksitafresti (2012) jika pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas mengandung informasi (information content), diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Menurut Jogiyanto (2010: 556),
(26)
reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas/saham bersangkutan. Reaksi perubahan harga saham tersebut dapat diukur menggunakan abnormal return. Pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar.
2.3. Pengauditan
2.3.1 Pengertian Pengauditan
Menurut Mulyadi (2002: 9), pengauditan adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Oleh karena itu, hasil audit merupakan informasi penting bagi pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan
2.3.2 Laporan Audit
Menurut Laksitafresti (2012), laporan audit merupakan media yang digunakan auditor untuk berkomunikasi dengan pengguna laporan keuangan. Laporan disusun setelah auditor menyelesaikan pekerjaan lapangan. Bentuk laporan audit ada dua, yaitu laporan bentuk baku dan bentuk penyimpangan dari laporan bentuk baku. Umumnya auditor
(27)
menerbitkan laporan bentuk baku, yaitu laporan yang berisi opini wajar tanpa pengecualian. Laporan dengan penyimpangan dari laporan bentuk baku diterbitkan apabila auditor berkesimpulan bahwa perlu ditambahkan paragraf penjelas pada opini wajar tanpa pengecualian atau harus diberikan jenis pendapat yang lain atas laporan keuangan.
2.3.3. Opini Auditor
Menurut Laksitafresti (2012), opini auditor adalah kesimpulan auditor terhadap proses audit yang telah dilaksanakan dan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Menurut Mulyadi (2002: 416-423), terdapat lima tipe opini audit yang diterbitkan auditor :
1) Opini wajar tanpa pengecualian
Dengan opini wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
2) Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas
Dengan opini ini, auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan auditan.
3) Opini wajar dengan pengecualian
Dengan opini wajar dengan pengecualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua
(28)
hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai prinsip akuntansi berterima umum, kecuali untuk dampak hal-hal yang dikecualikan.
4) Pendapat tidak wajar
Dengan opini tidak wajar, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai prinsip akuntansi berterima umum.
5) Pernyataan tidak memberikan pendapat
Pernyataan tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor jika auditor tidak melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk memungkinkan auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pernyataan ini juga dapat diberikan jika posisi auditor dalam keadaan tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
2.4. Saham
2.4.1. Pengertian Saham
Menurut Jogiyanto (2010: 111), saham merupakan salah satu instrumen yang dijual di pasar modal. Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada dua manfaat kepemilikan saham perusahaan, yaitu finansial dan non finansial. Manfaat finansial didapat dalam bentuk dividen dan keuntungan selisih
(29)
positif antara harga beli dan harga jual saham tersebut. Keuntungan non finansial didapat dalam bentuk hak suara dalam aktifitas perusahaan.
a. Saham Biasa (Common Stock)
Menurut Jogiyanto (2010: 116), jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Menurut Jogiyanto (2010: 117-118), hak pemilik saham biasa adalah sebagai berikut:
Hak kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa yang akan memimpin perusahaan.
Hak menerima pembagian keuntungan
Pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari keuntungan perusahaan. Dalam pembagian keuntungan, pemegang saham mendapatkan keuntungan dalam bentuk deviden, namun sebagian dari keuntungan ditanamkan kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan.
Hak preemptif
Hak preemptif ini merupakan hak untuk mendapatkan presentase pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham.
(30)
b. Saham Preferen (Preferred stock)
Menurut Jogiyanto (2010: 114), saham preferen dikeluarkan perusahaan untuk menarik investor potensial. Saham preferen mempunyai hak prioritas lebih dari saham biasa. Hak tersebut adalah hak atas deviden yang tetap dan hak terhadap aktiva jika terjadi likuidasi. Akan tetapi, saham preferen umumnya tidak mempunyai hak veto seperti yang dimiliki oleh saham biasa.
2.4.2. Harga Saham
Menurut Laksitafresti (2012), harga saham adalah nilai yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu lembar saham perusahaan tertentu. Harga saham terbentuk dari adanya interaksi antara penjual dan pembeli saham yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan bagian keuntungan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham sebagai berikut (Jogiyanto, 2010: 122-130):
1) Nilai nominal
Nilai nominal merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. Kepentingan nilai nominal adalah untuk kaitannya dengan hukum. Nilai nominal merupakan modal per lembar yang secara hukum harus ditahan di perusahaan untuk proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil oleh pemegang saham.
(31)
2) Nilai pasar
Nilai pasar merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan. Harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar disebut nilai pasar. Nilai pasar dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di pasar bursa.
3) Nilai intrinsik
Nilai intrinsik merupakan nilai yang mencerminkan nilai sebenarnya dari saham yang diperdagangkan. Cara menentukan nilai intrinsik adalah dengan analisis fundamental dan analisis teknis.
2.4.3. Return Saham
Jogiyanto (2010: 205) menyatakan bahwa return saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return sesungguhnya yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi namun diharapkan akan terjadi dimasa mendatang.
Return sesungguhnya merupakan return yang telah terjadi. Return
ini dihitung menggunakan data historis (Jogiyanto, 2010: 205). Return sesungguhnya penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan.
Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh
(32)
return sesungguhnya yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi
sifatnya belum terjadi.
2.4.4. Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2010: 579), abnormal return adalah selisih antara return aktual dan return yang diharapkan. Abnormal return saham yang terjadi di sekitar pengumuman suatu peristiwa dapat dianalisis dengan event study. Abnormal return dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis perubahan harga saham. Menurut Jogiyanto (2010),
abnormal return dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung Actual Return (R)
Keterangan:
= return saham waktu t.
= price, yaitu harga untuk waktu t.
= price, yaitu harga untuk waktu sebelumnya.
2) Menghitung Expected Return dengan Mean Adjusted Model(ER)
Keterangan:
= expected return saham untuk waktu t. = return saham pada periode estimasi.
(33)
3) Menghitung Abnormal Return (AR)
Keterangan:
= abnormal return saham untuk waktu t.
= return saham untuk waktu t.
= expected return saham untuk waktu t. 4) Menghitung Average Abnormal Return (AAR)
Keterangan:
= average abnormal return saham untuk waktu t. = abnormal return saham untuk waktu t.
n = jumlah perusahaan atau jumlah sampel.
Pengujian abnormal return tidak dilakukan untuk tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji average abnormal return seluruh sekuritas secara cross-section untuk setiap hari di periode jendela (Jogiyanto, 2010: 592).
2.5. Penelitian Terdahulu
Teori sinyal menyatakan bahwa terdapat kandungan informasi dari suatu peristiwa pengumuman informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan pihak potensial lain dalam pengambilan keputusan (Spence, 1973). Berdasarkan teori tersebut, maka pasar modal akan bereaksi pada setiap informasi yang diterima. Menurut Laksitafresti (2012) apabila opini auditor memiliki kandungan informasi, maka akan memberikan reaksi pasar. Reaksi pasar di pasar modal dapat dilihat dari perbedaan
(34)
harga saham yang signifikan. Reaksi pasar tersebut dapat diukur dengan menggunakan abnormal return sebagai nilai perubahan harga. Hal ini menunjukan bahwa opini auditor berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian tentang reaksi pasar terhadap pengumuman opini auditor telah dilakukan para peneliti terdahulu.
Firth (1978), dikutip oleh Al-Thuneibat et al. (2008), meneliti pengaruh pengumuman laporan audit wajar dengan pengecualian terhadap harga saham dan keputusan investasi pada tanggal penerbitan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham bereaksi terhadap beberapa jenis pengecualian. Hasil kedua menunjukkan investor bereaksi secara berbeda untuk berbagai jenis pengecualian dalam keputusan investasi.
Al-Thuneibat et al. (2008) meneliti pengaruh opini audit wajar dengan pengecualian terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini audit wajar dengan pengecualian tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Cecilia dan Wu (2009) meneliti dampak pengumuman opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengumuman opini tersebut berpengaruh terhadap harga saham.
Tahinakis et al. (2010) meneliti kandungan informasi dalam laporan audit. Khususnya laporan audit dengan opini wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, dan disclaimer. Hasil
(35)
penelitian menunjukkan bahwa opini wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, dan disclaimer tidak berpengaruh jelas dan signifikan secara statistik terhadap harga saham selama tanggal pengumuman, serta sekitar tanggal pengumuman.
Moradi et al. (2011) meneliti pengaruh opini audit wajar dengan pengecualian terhadap harga saham dan return. Tujuan utamanya adalah melihat adanya kandungan informasi dalam opini tersebut. Hasil penelitian menunjukan tidak ada efek yang jelas atau signifikan dari opini audit wajar dengan pengecualian atas harga saham dan return pada tanggal pengumuman.
Wicaksono (2012) meneliti adanya kandungan informasi pada laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan laporan audit wajar dengan pengecualian. Berdasarkan pengujian yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa tidak terdapat kandungan informasi pada laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas. Hasil kedua menyatakan bahwa tidak terdapat kandungan informasi pada laporan audit wajar dengan pengecualian.
Laksitafresti (2012) meneliti pengaruh opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas (WTP-PP) dan opini wajar dengan pengecualian (WDP) terhadap harga saham dan volume perdagangan saham. Hasil pertama menyatakan tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman laporan audit yang berisi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
(36)
penjelas (WTP-PP) dan opini wajar dengan pengecualian (WDP). Hasil pengujian pengaruh terhadap volume perdagangan saham menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman laporan audit yang berisi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas (WTP-PP) dan opini wajar dengan pengecualian (WDP).
Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat beberapa kesimpulan yang berbeda mengenai pengaruh opini auditor terhadap harga saham. Oleh karena itu, penulis meneliti kembali pengaruh opini auditor terhadap harga saham. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas. Lingkup penelitian juga difokuskan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.6. Kerangka Pemikiran
Laporan audit merupakan media yang digunakan auditor untuk berkomunikasi dengan pengguna laporan keuangan. Informasi berupa opini auditor dapat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Kerangka pemikiran penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
(37)
Berdasarkan gambar 2.1., opini auditor merupakan informasi yang dapat mempengaruhi harga saham. Panah H1 menggambar bahwa opini
auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dapat berpengaruh terhadap harga saham.
2.7. Hipotesis Penelitian
Laporan audit ditujukan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan opini dari hasil proses audit kepada pihak yang berkepentingan (Laksitafresti, 2012). Laporan audit dikatakan relevan jika dapat memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, laporan audit merupakan sumber informasi yang dapat memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan.
Menurut Laksitafresti (2012), berdasarkan teori sinyal, pengumuman opini auditor merupakan sebuah sinyal yang diberikan oleh perusahaan tentang kewajaran laporan keuangan. Pengumuman tersebut membuat pihak berkepentingan bereaksi apabila terdapat informasi yang
(38)
berguna dalam pengambilan keputusan. Sebuah paragraf penjelas dalam sebuah opini auditor tentunya juga menjadi informasi tambahan bagi pemakainya. Apabila pelaku pasar menganggap pengumuman opini audit memiliki nilai informasi, mereka akan bereaksi berupa penjualan atau pembelian saham di bursa. Adanya reaksi tersebut dapat menyebabkan adanya perubahan harga saham.
Untuk meneliti kandungan informasi pada opini auditor, pengujian dilakukan melalui pengaruh pengumuman opini auditor terhadap harga saham, oleh karena itu dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
(39)
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 8), metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 215). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
Sampel adalah sebagian dari populasi (Sugiyono, 2013: 215). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013: 219). Pertimbangan dalam pemilihan sampel penelitian ini adalah:
(40)
1) Perusahaan manufaktur yang memiliki laporan audit yang berisi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2013.
2) Perusahaan memiliki tanggal publikasi laporan keuangan yang telah diaudit.
3) Apabila perusahaan mengumumkan opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas secara berturut-turut, maka yang dijadikan sampel adalah laporan tahun pertama pengumuman jenis opini auditor tersebut.
4) Perusahaan melakukan aktivitas secara aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga memiliki data historis harga saham lengkap selama periode jendela dan periode estimasi antara tahun 2011, 2012, dan 2013.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Data dalam penelitian ini berupa laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas, tanggal penerbitan, dan harga saham harian perusahaan yang bersangkutan.
Sumber data penelitian ini adalah dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.com), www.finance.yahoo.com dan sumber lain yang relevan.
(41)
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan melihat dokumen catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2013: 240). Data yang dibutuhkan berupa harga saham harian dan laporan audit. Penelitian ini juga menggunakan studi kepustakaan, dengan membaca dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan penelitian.
3.5. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen dan dependen. Variabel-variabel tersebut adalah:
1) Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013: 39). Opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas berperan sebagai variabel independen. Dalam penelitian ini opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas merupakan pemicu reaksi harga saham.
Tanggal pengumuman opini ini merupakan event date. Setelah event date diketahui, maka dengan metode event study periode jendela dan periode estimasi harus ditentukan. Dalam penelitian ini, periode jendela ditentukan selama 11 hari (5 hari
(42)
sebelum pengumuman, 1 hari peristiwa pengumuman, dan 5 hari sesudah pengumuman) dan periode estimasi selama 100 hari. Berikut adalah penggambarannya:
2) Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2013: 39). Harga saham berperan sebagai variabel dependen.
Pengukuran terhadap adanya perubahan harga saham dilakukan dengan cara menghitung average abnormal return.
Average abnormal return digunakan untuk melihat adanya reaksi
pasar yang mendapatkan opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas terhadap harga saham selama periode jendela yang telah ditentukan dengan metode event study. Average
(43)
pengujian abnormal return secara rata-rata pada periode lima hari sesudah dan lima hari sebelum.
3.6. Teknik Analisis Data 3.6.1. Mengumpulkan Data
Dalam pengujian hipotesis penelitian ini, perlu dilakukan langkah-langkah pengolahan data. Berikut langkah-langkah-langkah-langkahnya:
1) Mengumpulkan data:
Tanggal publikasi laporan audit atas laporan keuangan.
Harga saham harian untuk masing-masing sampel. 2) Menghitung Actual Return pada periode jendela.
3) Menghitung Expected Return sampel selama periode jendela.
4) Menghitung Abnormal Return pada periode jendela.
5) Menghitung Average Abnormal Return pada periode jendela.
3.6.2. Mendeskripsikan Data
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
(44)
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2007: 19). Dalam penelitian ini statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui rata-rata, nilai terendah, nilai tertinggi dan simpangan baku dari Average
Abnormal Return (AAR).
3.6.3. Menguji Normalitas
Menurut Ghozali (2007: 27), pengujian ini adalah alat uji statistik yang digunakan untuk menguji apakah residual data terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji
Kolomogorof-Smirnof. Uji normalitas ini digunakan untuk menguji
normalitas data Average Abnormal Return. Langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesis
H0 : data terdistribusi secara normal.
Ha : data tidak terdistribusi secara normal.
b) Menentukan tingkat signifikansi c) Menarik kesimpulan
Jika hasil signifikansi > 5% maka H0 diterima.
Jika hasil signifikansi < 5% maka H0 ditolak.
3.6.4. Menguji Hipotesis
Dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik Paired Samples
(45)
digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda. Data yang dipakai dalam pengujian ini adalah harga saham yang sudah dihitung menjadi Average Abnormal
Return sebelum dan sesudah pengumuman. Langkah yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesis
H0 Opini auditor tidak berpengaruh terhadap
harga saham.
Ha Opini auditor berpengaruh terhadap harga
saham.
b) Menentukan tingkat signifikansi c) Mengambil keputusan
H0 diterima jika tingkat singnifikansinya lebih dari
5%.
H0 ditolak jika tingkat signifikansinya kurang dari
5%.
d) Menarik kesimpulan
Jika H0 diterima, maka opini auditor tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
Jika H0 ditolak, maka opini auditor berpengaruh
(46)
28
BAB IV
GAMBARAN UMUM SAMPEL
4.1.Gambaran Umum Perusahaan Sampel
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memperoleh opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas. Sebanyak 105 perusahaan manufaktur yang laporan keuangannya dipakai sebagai sampel penelitian, terpilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Berikut adalah data singkat perusahaan tersebut:
Tabel 4.1. Daftar Perusahaan
No. Kode (Nama
Perusahaan)
Sektor No. Kode (Nama
Perusahaan)
Sektor
1. INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk)
Industri dasar & kimia
2. SMCB (Holcim
Indonesia Tbk)
Industri dasar & kimia
3. SMGR (Semen Gresik
Tbk)
Industri dasar & kimia
4. ARNA (Arwana Citra
Mulia Tbk)
Industri dasar & kimia 5. IKAI (Inti Keramik
Alam Asri Industri Tbk)
Industri dasar & kimia
6. KIAS (Keramika
Indonesia Assosiasi Tbk)
Industri dasar & kimia
7. MLIA (Mulia
Industrindo Tbk)
Industri dasar & kimia
8. TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk)
Industri dasar & kimia 9. ALMI (Alumindo Light
Metal Industry Tbk)
Industri dasar & kimia
10. BTON (Beton Jaya Manunggal Tbk)
Industri dasar & kimia 11. CTBN (Citra Turbindo
Tbk)
Industri dasar & kimia
12. INAI (Indal Aluminium Industry Tbk)
Industri dasar & kimia 13. ITMA (Itamaraya Tbk) Industri
dasar & kimia
14. JKSW (Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk)
Industri dasar & kimia 15. JPRS (Jaya Pari Steel
Tbk)
Industri dasar &
16. KRAS (Krakatau Steel Tbk)
Industri dasar &
(47)
No. Kode (Nama Perusahaan)
Sektor No. Kode (Nama
Perusahaan)
Sektor
kimia kimia
17. LION (Lion Metal Works Tbk)
Industri dasar & kimia
18. LMSH (Lionmesh
Prima Tbk)
Industri dasar & kimia
19. MYRX (Hanson
International Tbk)
Industri dasar & kimia
20. NIKL (Pelat Timah Nusantara Tbk)
Industri dasar & kimia 21. TBMS (Tembaga Mulia
Semanan Tbk)
Industri dasar & kimia
22. BRPT (Barito Pasific Tbk)
Industri dasar & kimia 23. BUDI (Budi Acid Jaya
Tbk)
Industri dasar & kimia
24. DPNS (Duta Pertiwi Nusantara)
Industri dasar & kimia
25. EKAD (Ekadharma
International Tbk)
Industri dasar & kimia
26. ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk)
Industri dasar & kimia 27. INCI (Intan Wijaya
International Tbk)
Industri dasar & kimia
28. SOBI (Sorini Agro Asia Corporindo Tbk)
Industri dasar & kimia 29. SRSN (Indo Acitama
Tbk)
Industri dasar & kimia
30. TPIA (Chandra Asri Petrochemical)
Industri dasar & kimia 31. UNIC (Unggul Indah
Cahaya Tbk)
Industri dasar & kimia
32. AKKU (Alam Karya
Unggul Tbk)
Industri dasar & kimia 33. AKPI (Argha Karya
Prima Industry Tbk)
Industri dasar & kimia
34. APLI (Asiaplast Industries Tbk)
Industri dasar & kimia 35. BRNA (Berlina Tbk) Industri
dasar & kimia
36. FPNI (Titan Kimia Nusantara Tbk)
Industri dasar & kimia
37. IGAR (Champion
Pasific Indonesia Tbk)
Industri dasar & kimia
38. IPOL (Indopoly
Swakarsa Industry Tbk)
Industri dasar & kimia 39. SIAP (Sekawan
Intipratama Tbk)
Industri dasar & kimia
40. SIMA (Siwani Makmur Tbk)
Industri dasar & kimia 41. TRST (Trias Sentosa
Tbk)
Industri dasar & kimia
42. YPAS (Yana Prima Hasta Persada Tbk)
Industri dasar & kimia 43. CPIN (Charoen
Pokphand Indonesia Tbk)
Industri dasar & kimia
44. JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
Industri dasar & kimia
(48)
No. Kode (Nama Perusahaan)
Sektor No. Kode (Nama
Perusahaan)
Sektor
45. MAIN (Malindo Feedmill Tbk)
Industri dasar & kimia
46. SIPD (Siearad Produce Tbk)
Industri dasar & kimia 47. ALDO (Alkindo
Naratama Tbk)
Industri dasar & kimia
48. FASW (Fajar Surya Wisesa Tbk)
Industri dasar & kimia 49. INKP (Indah Kiat Pulp
& paper Tbk)
Industri dasar & kimia
50. KBRI (Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk)
Industri dasar & kimia 51. TKIM (Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk)
Industri dasar & kimia
52. ASII (Astra International Tbk)
Aneka Industri 53. AUTO (Astra Auto Part
Tbk)
Aneka Industri
54. BRAM (Indo Kordsa Tbk)
Aneka Industri
55. GDYR (Goodyear
Indonesia Tbk)
Aneka Industri
56. GJTL (Gajah Tunggal Tbk)
Aneka Industri 57. IMAS (Indomobil
Sukses International Tbk)
Aneka Industri
58. INDS (Indospring Tbk) Aneka Industri 59. LPIN (Multi Prima
Sejahtera Tbk)
Aneka Industri
60. MASA (Multistrada Arah Sarana Tbk)
Aneka Industri 61. PRAS (Prima alloy
steel Universal Tbk)
Aneka Industri
62. SMSM (Selamat Sempurna Tbk)
Aneka Industri
63. ADMG (Polychem
Indonesia Tbk)
Aneka Industri
64. ARGO (Argo Pantes Tbk)
Aneka Industri 65. ERTX (Eratex Djaya
Tbk)
Aneka Industri
66. ESTI (Ever Shine Textile Industry Tbk)
Aneka Industri 67. HDTX (Pan Asia
Indosyntec Tbk)
Aneka Industri
68. INDR (Indo Rama Synthetic Tbk)
Aneka Industri
69. KARW (Karwell
Indonesia Tbk)
Aneka Industri
70. MYTX (Apac Citra Centertex Tbk)
Aneka Industri 71. PBRX (Pan Brothers
Tbk)
Aneka Industri
72. POLY (Asia Pasific Fibers Tbk)
Aneka Industri 73. RICY (Ricky Putra
Globalindo Tbk)
Aneka Industri
74. SSTM (Sunson Textile Manufacturer Tbk)
Aneka Industri
75. UNTX (Unitex Tbk) Aneka
Industri
76. BIMA (Primarindo Asia Infrastructure Tbk)
Aneka Industri 77. IKBI (Sumi Indo Kabel
Tbk)
Aneka Industri
78. JECC (Jembo Cable Company Tbk)
Aneka Industri 79. KBLI (KMI Wire and
Cable Tbk)
Aneka Industri
80. KBLM (Kabelindo Murni Tbk)
Aneka Industri 81. SCCO (Supreme Cable
Manufacturing and
Aneka Industri
82. VOKS (Voksel Electric Tbk)
Aneka Industri
(49)
No. Kode (Nama Perusahaan)
Sektor No. Kode (Nama
Perusahaan)
Sektor
Commerce Tbk) 83. PTSN (Sat Nusa
Persada Tbk)
Aneka Industri
84. ADES (Akasha Wira International Tbk)
Industri Barang Konsumsi 85. AISA (Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk)
Industri Barang Konsumsi
86. DLTA (Delta Djakarta Tbk)
Industri Barang Konsumsi 87. ICBP (Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk)
Industri Barang Konsumsi
88. INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk)
Industri Barang Konsumsi 89. MLBI (Multi Bintang
Indonesia Tbk)
Industri Barang Konsumsi
90. MYOR (Mayora Indah
Tbk)
Industri Barang Konsumsi 91. PSDN (Prashida Aneka
Niaga Tbk)
Industri Barang Konsumsi
92. SKLT (Sekar Laut Tbk) Industri Barang Konsumsi 93. ULTJ (Ultrajaya Milk
Industry and Trading Company Tbk)
Industri Barang Konsumsi
94. RMBA (Bentoel
International Investama Tbk)
Industri Barang Konsumsi 95. INAF (Indofarma Tbk) Industri
Barang Konsumsi
96. KAEF (Kimia Farma Tbk)
Industri Barang Konsumsi 97. KLBF (Kalbe Farma
Tbk)
Industri Barang Konsumsi
98. PYFA (Pyridam Farma Tbk)
Industri Barang Konsumsi 99. SCPI (Schering Plough
Indonesia Tbk)
Industri Barang Konsumsi
100. TSPC (Tempo Scan Pasific Tbk)
Industri Barang Konsumsi 101. MBTO (Martina Berto
Tbk)
Industri Barang Konsumsi
102. MRAT (Mustika Ratu Tbk)
Industri Barang Konsumsi 103. UNVR (Unilever
Indonesia Tbk)
Industri Barang Konsumsi
104. KDSI (Kedawung Setia Industrial Tbk)
Industri Barang Konsumsi 105. KICI (Kedaung Indah
Can Tbk)
Industri Barang Konsumsi
(50)
32
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Data
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, yaitu dengan menetapkan kriteria tertentu. Total perusahaan yang terdaftar berturut-turut di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 adalah 129 perusahaan. Oleh karena itu, didapatkan 387 laporan keuangan dalam periode 3 tahun. Perusahaan yang menerima opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas sebanyak 105 perusahaan.
Dari total perusahaan tersebut, telah diseleksi sampel opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas yang akan diuji. Dari hasil seleksi, dapat diketahui perusahaan yang memperoleh opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dengan jumlah 89 perusahaan pada tahun 2011, 88 perusahaan pada tahun 2012, dan 50 perusahaan pada tahun 2013.
Seleksi kedua dilakukan dengan melihat perusahaan yang mendapat opini auditor sejenis secara berturut-turut, jika perusahaan memperoleh opini auditor sejenis secara berturut-turut maka yang dijadikan sampel adalah tahun pertama. Hal ini menghindari adanya pengaruh pendugaan dari investor ketika perusahaan mendapatkan opini yang berturut-turut, untuk menjaga keakuratan reaksi pasar yang diteliti.
(51)
Dari seleksi ini, maka jumlah sampel adalah 108 laporan keuangan. Dari 108 sampel, ada 1 sampel yang tidak memiliki komponen harga saham yang lengkap, sehingga jumlah sampel akhir berjumlah 107 sampel.
Tabel 5.1. Seleksi Sampel Penelitian
Kriteria Periode Tahun Jumlah
2011 2012 2013 Memiliki Opini Auditor Wajar
Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas
89 88 50 227
Penerbitan secara berturut-turut.
- (73) (46) (119)
Komponen harga saham kurang lengkap
(1) - - (1)
Total 88 15 4 107
Sumber: Data yang diolah.
(Rincian seleksi sampel penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1)
5.2. Analisis Data
5.2.1. Pengumpulan Data
Langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan Data Penelitian
Data penelitian yang diperlukan berupa data perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan tanggal publikasi. Tahap ini diketahui event date peristiwa pengumuman opini auditor. Data tersebut dapat dilihat pada lampiran 2.
(52)
2. Penghitungan Actual Return pada Periode Jendela
Perhitungan ini dilakukan untuk melihat aktual
return pada perusahaan sampel. Perhitungan ini dilakukan
dengan rumus berikut:
Angka yang digunakan dalam perhitungan ini adalah angka harga saham perusahaan lima hari sesudah dan sebelum pengumuman opini auditor. Hasil perhitungan Actual
Return dapat dilihat pada lampiran 3.
3. Penghitungan Expected Return Selama Periode Jendela Perhitungan ini dilakukan untuk melihat return ekspektasi pada perusahaan sampel. Perhitungan ini dilakukan dengan rumus berikut:
Angka yang digunakan dalam perhitungan ini adalah angka harga saham perusahaan 100 hari sebelum pengumuman opini auditor. Langkah yang harus dilakukan adalah menghitung return kemudian dibagi dengan periode estimasi. Hasil perhitungan Expected Return dapat dilihat pada lampiran 3.
(53)
4. Penghitungan Abnormal Return
Perhitungan ini dilakukan untuk melihat return tak normal yang terjadi akibat pengumuman opini auditor. Perhitungan ini dilakukan dengan mengurangi Actual
Return dengan Expected Return.
Hasil perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 3. 5. Penghitungan Average Abnormal Return
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata abnormal return pada periode jendela untuk keseluruhan perusahaan.
Average Abnormal Return ini digunakan untuk menguji
hipotesis. Pengujian ini dilakukan secara agregat dengan menguji average abnormal return seluruh sekuritas secara
cross-section untuk setiap hari di periode jendela. Hasil
perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 4.
5.2.2. Pendeskripsian Data
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum data penelitian yaitu data
(54)
T
Tabel 5.2. menunjukkan bahwa periode jendela atau jumlah hari pada periode sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor adalah 5 hari. Nilai average abnormal return (AAR) terendah pada periode sebelum pengumuman opini auditor adalah -0,0032 dan nilai terendah pada periode sesudah adalah -0,0017. Nilai tertinggi adalah 0,0034 pada hari sebelum pengumuman dan 0,0068 pada hari sesudah pengumuman. Rata-rata average abnormal return (AAR) pada periode sebelum pengumuman opini auditor sebesar -6,820000. Rata-rata average abnormal return (AAR) pada periode sesudah pengumuman opini auditor adalah 0,002178.
5.2.3. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan alat uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Jika hasil uji normalitas data menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, berarti H0 diterima atau data berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi Tabel 5.2. Statistik Deskriptif Average Abnormal Return (AAR)
Periode Jendela
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation AAR_Sebelum 5 -,0032 ,0034 -6,820000E-4 ,0027420 AAR_Sesudah 5 -,0017 ,0068 ,002178 ,0033304 Valid N (listwise) 5
(55)
kurang dari 0,05, berarti H0 ditolak atau data tidak berdistribusi
normal.
Tabel 5.3. di atas menunjukkan bahwa data average
abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor
wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas memiliki signifikansi 0,969 dan 1,000 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa H0 diterima atau data berdistribusi
normal.
5.2.4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini ditujukan untuk melihat reaksi pasar atau adanya perubahan harga saham. Reaksi tersebut dapat diukur menggunakan return sebagai nilai perubahan saham atau abnormal
return. Pengujian abnormal return tidak dilakukan untuk tiap
sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji average
abnormal return seluruh sekuritas secara cross-section untuk setiap Tabel 5.3. Uji Normalitas Data Average Abnormal Return
(AAR)
AAR_Sebelum AAR_Sesudah
N 5 5
Kolmogorov-Smirnov Z .492 .355 Asymp. Sig. (2-tailed)
(56)
hari di periode jendela. Pengujian abnormal return ini juga sekaligus menunjukan kandungan informasi dalam sebuah opini auditor. Jika opini auditor memiliki kandungan informasi, maka akan memberikan abnormal return ke pasar.
Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan alat uji Paired Samples T-Test dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05, data yang diuji adalah data
average abnormal return pada lima hari sebelum dan sesudah
pengumuman opini auditor. Jika tingkat signifikansi pengujian lebih dari 5% maka H0 diterima, yang artinya opini auditor tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Jika tingkat signifikansi kurang dari 5% maka H0 ditolak, yang artinya opini auditor berpengaruh
terhadap harga saham.
Tabel 5.4. Uji Paired Samples T-Test AAR Pengumuman Opini Auditor
Paired Differences
T Df Sig. Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
AAR_Sblm -
AAR_Ssudah -,0028600 ,0053738 ,0024032 -,0095325 ,0038125 -1.190 4 .300
Tabel 5.4. di atas menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata
(57)
pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas sebesar -0,0028600. Secara statistik diperoleh nilai t = -1,190 dengan signifikansi sebesar 0,300 atau lebih besar dari 5%. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara average abnormal return (AAR) sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas. Kondisi ini menunjukan bahwa pengumuman opini auditor tidak mempengaruhi harga saham, karena tidak menimbulkan perbedaan abnormal return pada saham. Abnormal return akan muncul ketika ada perubahan harga saham yang terjadi pada periode jendela. Tidak ada perbedaan
abnormal return ini juga menunjukkan bahwa pengumuman opini
auditor tidak memiliki kandungan informasi yang digunakan investor untuk pengambilan keputusan.
Kandungan informasi yang tidak ada inilah yang membuat pengumuman opini auditor tidak mempengaruhi harga saham, karena investor tidak bereaksi terhadap pengumuman tersebut. Reaksi yang dimaksud adalah reaksi pasar yang berupa penawaran dan permintaan saham. Secara sederhana dapat digambarkan bahwa jika pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan kalimat penjelas dianggap sebagai good news, maka akan terjadi banyak permintaan terhadap saham tersebut yang akan menimbulkan kenaikan harga saham.
(58)
Dengan demikian, H0 dalam penelitian ini diterima.
Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap harga saham.
5.3. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya perbedaan signifikan antara average abnormal return (AAR) sebagai tolak ukur harga saham sebelum dan sesudah pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas.
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa opini auditor tidak memiliki kandungan informasi, karena tidak memberikan pengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut bisa terjadi karena investor tidak menjadikan pengumuman opini tersebut sebagai sinyal atau dasar pengambilan keputusan untuk mempertahankan atau melepas sahamnya, sehingga tidak terjadi perubahan harga keseimbangan baru atau dengan kata lain tidak ada perubahan harga saham yang signifikan. Jika opini auditor tersebut memiliki kandungan informasi maka akan terjadi reaksi pasar berupa adanya penawaran dan permintaan dari investor sehingga terjadi perubahan harga saham. Secara sederhana, jika pengumuman opini tersebut dianggap sebagai good news maka akan menimbulkan kenaikan permintaan terhadap saham tersebut, sehingga harga sahamnya pun akan naik, begitu pula sebaliknya.
(59)
Hasil ini tidak sejalan dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa sebuah informasi akan menjadi sinyal bagi investor untuk bereaksi di pasar modal. Hal tersebut terbukti dari hasil pengujian yang menunjukan bahwa tidak ada pengaruh opini auditor terhadap harga saham. Keadaan ini berarti bahwa opini auditor tidak mampu memberi sinyal bagi investor untuk bereaksi di pasar modal.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wicaksono (2012) dan Laksitafresti (2012). Kedua peneliti tersebut meneliti jenis opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan hasilnya menunjukan bahwa opini tersebut tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Cecilia dan Wu (2009). Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas berpengaruh terhadap harga saham.
Dari teori yang ada, jika informasi di pasar modal tidak mampu mempengaruhi harga saham, pasar dikatakan belum efisien. Menurut Jogiyanto (2010), penyebab keadaan ini yang pertama karena bisa jadi informasi yang ada telah diprediksi oleh pelaku pasar. Penyebab yang kedua adalah masih banyak pelaku pasar yang kurang canggih atau memiliki keterbatasan kemampuan dalam menginterpretasikan informasi yang ada.
(60)
42
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil ini memperkuat hasil penelitian Tahinakis et al. (2010), Moradi et al. (2011), Wicaksono (2012), dan Laksitafresti (2012).
6.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang diharapkan dapat diperbaiki oleh peneliti selanjutnya, yaitu:
1. Penelitian ini hanya terfokus pada perusahaan manufaktur secara umum, tanpa memperhatikan ukuran perusahaan maupun sektor perusahaan.
2. Opini auditor yang diteliti adalah opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas secara umum, tanpa memperhatiakan hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf penjelas tersebut.
(61)
6.3. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka ada beberapa saran untuk peneliti selanjutnya, yaitu:
1. Menggunakan sampel perusahaan manufaktur, dengan memperhatikan ukuran perusahaan maupun sektor perusahaan yang diteliti.
2. Menggunakan opini auditor wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas, dengan memperhatikan hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf penjelas tersebut.
(62)
44
DAFTAR PUSTAKA
Al-Thuneibat, Basheer Ahmad Khamees dan Nedal A. Al-Fayoumi. 2008. “The
Effect of Qualified Auditors’ Opinion on Share Prices: Evidence from Jordan”. Managerial Auditing Journal: Emerald Group Publishing Limited. Vol. 23, No. 1, 2008, pp. 84-101.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. BPFE : Yogyakarta.
Laksitafresti dan Herry Laksito. 2012. “Pengaruh Opini Wajar Tanpa
Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas dan Opini Wajar Dengan
Pengecualian Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham”. eprints.undip.ac.id/35292/1/Jurnal_Astri_Laksitafresti.pdf.
Lin, Cecilia dan Frederick H. Wu. 2009. “The Information Content of Modified
Unqualified Audit Opinions Under the Control of Concurrent
Information : The Case of Taiwan”. Journal of Accounting and Corporate Governance. Vol. 6, No. 1, pp. 31-56.
Moradi, Mehdi, Mahdi Salehi, Mehrollah Rigi dan Mohsen Moenizade. 2011.
“The Effect of Qualified Audit Report on Share Prices and Return : Evidence of Iran”. Journal of Business Management. Vol. 5 (8), pp.
3354-3360.
Mulyadi.2002. Auditing. Edisi 6. Salemba Empat : Jakarta.
Spence, Michael. 1973. “Job Market Signaling”. The Quarterly journal of Economics. Vol. 87, No. 3. (Aug., 1973), pp. 355-374.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung.
Tahinakis, Panayiotis, J. Mylonakis, dan E. Daskalopoulou. 2010. “An Appraisal Of The Impact Of Audit Qualification On Firms’ Stock Exchange Price Fluctuation”. Journal Name Enterprise Risk Management. Vol.1, No. 1,
86-99.
Wicaksono, Ari dan Surya Raharja. 2012. “Adakah Kandungan Informasi Laporan Audit WTP Dengan Paragraf Penjelas Dan Laporan Audit
WDP?”. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 4, No. 1, Maret 2012, pp.
(63)
45
(64)
Lampiran 1. Rincian Seleksi Sampel
No. Perusahaan 2011 2012 2013
1. INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk) WTP-PP
2. SMCB (Holcim Indonesia Tbk) WTP-PP WTP-PP WTP-PP 3. SMGR (Semen Gresik Tbk) WTP-PP WTP-PP 4. ARNA (Arwana Citra Mulia Tbk) WTP-PP
5. IKAI (Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk) WTP-PP WTP-PP WTP-PP 6. KIAS (Keramika Indonesia Assosiasi Tbk) WTP-PP WTP-PP 7. MLIA (Mulia Industrindo Tbk) WTP-PP
8. TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) WTP-PP
9. ALMI (Alumindo Light Metal Industry Tbk) WTP-PP WTP-PP 10. BTON (Beton Jaya Manunggal Tbk) WTP-PP WTP-PP 11. CTBN (Citra Turbindo Tbk) WTP-PP WTP-PP 12. INAI (Indal Aluminium Industry Tbk) WTP-PP
13. ITMA (Itamaraya Tbk) WTP-PP
14. JKSW (Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk) WTP-PP WTP-PP WTP-PP 15. JPRS (Jaya Pari Steel Tbk) WTP-PP
16. KRAS (Krakatau Steel Tbk) WTP-PP WTP-PP 17. LION (Lion Metal Works Tbk) WTP-PP 18. LMSH (Lionmesh Prima Tbk) WTP-PP
19. MYRX (Hanson International Tbk) WTP-PP 20. NIKL (Pelat Timah Nusantara Tbk) WTP-PP
21. TBMS (Tembaga Mulia Semanan Tbk) WTP-PP 22. BRPT (Barito Pasific Tbk) WTP-PP WTP-PP
(65)
No. Perusahaan 2011 2012 2013
23. BUDI (Budi Acid Jaya Tbk) WTP-PP WTP-PP 24. DPNS (Duta Pertiwi Nusantara) WTP-PP WTP-PP 25. EKAD (Ekadharma International Tbk) WTP-PP WTP-PP
26. ETWA (Eterindo Wahanatama Tbk) WTP-PP WTP-PP WTP-PP 27. INCI (Intan Wijaya International Tbk) WTP-PP WTP-PP
28. SOBI (Sorini Agro Asia Corporindo Tbk) WTP-PP WTP-PP 29. SRSN (Indo Acitama Tbk) WTP-PP WTP-PP
30. TPIA (Chandra Asri Petrochemical) WTP-PP WTP-PP 31. UNIC (Unggul Indah Cahaya Tbk) WTP-PP WTP-PP
32. AKKU (Alam Karya Unggul Tbk) WTP-PP WTP-PP 33. AKPI (Argha Karya Prima Industry Tbk) WTP-PP WTP-PP
34. APLI (Asiaplast Industries Tbk) WTP-PP
35. BRNA (Berlina Tbk) WTP-PP WTP-PP WTP-PP 36. FPNI (Titan Kimia Nusantara Tbk) WTP-PP
37. IGAR (Champion Pasific Indonesia Tbk) WTP-PP WTP-PP WTP-PP 38. IPOL (Indopoly Swakarsa Industry Tbk) WTP-PP WTP-PP
39. SIAP (Sekawan Intipratama Tbk) WTP-PP WTP-PP 40. SIMA (Siwani Makmur Tbk) WTP-PP WTP-PP WTP-PP 41. TRST (Trias Sentosa Tbk) WTP-PP WTP-PP
42. YPAS (Yana Prima Hasta Persada Tbk) WTP-PP WTP-PP WTP-PP 43. CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk) WTP-PP WTP-PP
44. JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk) WTP-PP WTP-PP WTP-PP 45. MAIN (Malindo Feedmill Tbk) WTP-PP WTP-PP WTP-PP 46. SIPD (Siearad Produce Tbk) WTP-PP WTP-PP
(1)
23. TPIA -0,0092 0,0022 0,0137 -0,0205 0,0022 -0,0211 -0,0097 -0,0098 -0,0100 0,0022 0,2121 24. UNIC 0,0009 0,0532 0,0064 0,0009 0,0009 0,0009 0,0009 0,0009 0,0009 0,0009 0,0009 25. AKPI 0,0026 -0,0073 -0,0074 0,0026 0,0026 -0,0681 0,0243 0,0664 0,0026 0,0026 0,0026 26. APLI 0,0006 0,0133 -0,0119 0,0006 -0,0121 0,0006 0,0006 0,0134 0,0006 0,0006 0,0006 27. BRNA 0,0014 0,0014 -0,0104 0,0313 0,0014 -0,0102 -0,0045 -0,0045 0,0014 0,0074 0,0073 28. FPNI -0,0273 0,0064 -0,0073 -0,0074 -0,0005 -0,0144 0,0136 -0,0005 -0,0005 -0,0005 -0,0213 29. IGAR 0,0122 -0,0209 0,0122 0,0119 0,0439 0,0109 0,0107 -0,0344 -0,0199 0,0111 -0,0045 30. IPOL 0,0081 0,0006 -0,0142 0,0232 0,0080 0,0079 0,0223 -0,0065 0,0006 -0,0208 0,0079
31. SIMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32. TRST 0,0014 0,0014 0,0014 0,0014 -0,0104 -0,0105 0,0014 0,0014 0,0014 -0,0106 -0,0108 33. YPAS 0,0149 -0,0157 0,0149 -0,0157 -0,0005 -0,0159 0,0151 0,0149 -0,0005 0,0147 0,0144 34. CPIN -0,0002 0,0091 0,0091 -0,0094 -0,0187 0,0092 -0,0002 -0,0002 -0,0189 0,0188 0,0091 35. JPFA 0,0019 0,0019 -0,0100 0,0079 0,0019 0,0019 0,0079 -0,0160 0,0019 0,0019 -0,0102 36. MAIN -0,0006 -0,0099 -0,0006 -0,0006 -0,0195 0,0186 -0,0100 -0,0006 0,0089 -0,0006 -0,0006 37. SIPD -0,0361 -0,0010 -0,0374 -0,0010 -0,0010 0,0179 -0,0010 -0,0010 -0,0195 -0,0010 -0,0010 38. ALDO -0,0127 -0,0239 -0,0244 -0,0250 -0,0136 -0,0017 -0,0017 -0,0258 0,0230 -0,0137 0,0227 39. FASW 0,0010 0,0010 0,0010 0,0010 0,0010 0,0010 0,0010 0,0520 0,0495 0,0288 0,0010 40. INKP -0,0024 -0,0024 -0,0024 -0,0024 -0,0104 -0,0185 -0,0024 -0,0024 -0,0188 -0,0191 -0,0109 41. KBRI 0,0305 -0,0182 -0,0023 -0,0184 -0,0515 -0,0023 -0,0368 0,0334 -0,0023 -0,0195 -0,0198 42. TKIM -0,0014 -0,0014 -0,0014 -0,0014 -0,0014 -0,0014 -0,0014 0,0098 0,0208 -0,0123 -0,0014 43. ASII 0,0323 -0,0006 -0,0033 -0,0209 -0,0220 -0,0380 0,0053 0,0147 0,0137 -0,0182 0,0037 44. AUTO -0,0835 -0,0906 -0,0835 -0,0835 -0,0835 -0,0978 -0,0763 -0,0979 -0,0762 -0,0980 -0,1056 45. BRAM -0,0006 -0,0006 -0,0006 -0,0006 -0,0006 -0,0006 -0,0006 -0,0006 -0,0006 -0,0006 -0,0006 46. GJTL -0,0184 -0,0001 0,0092 -0,0001 -0,0094 0,0092 -0,0094 -0,0001 -0,0001 -0,0001 -0,0001 47. IMAS -0,0093 -0,0441 -0,0241 -0,0135 0,0088 0,0124 -0,0170 0,0346 0,0405 0,0524 -0,0284 48. INDS -0,0065 0,0082 0,0008 0,0743 0,0008 0,0350 0,0207 0,0463 0,0008 0,0256 0,0735
(2)
No. Kode Average Abnormal Return
49. LPIN -0,0014 -0,0391 -0,0406 0,0598 -0,0014 -0,0399 -0,0014 -0,0014 -0,0014 -0,0014 -0,0014 50. MASA -0,0017 0,0150 -0,0017 0,0803 0,0135 -0,0316 -0,0171 -0,0017 -0,0017 -0,0173 -0,0176 51. SMSM 0,0205 0,0025 -0,0091 0,0083 -0,0033 -0,0090 0,0083 0,0024 0,0024 0,0136 -0,0033 52. ADMG -0,0171 -0,0175 -0,0079 0,0122 0,0021 0,0621 0,0021 0,0210 0,0021 0,0206 0,0021 53. ARGO 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 54. ERTX -0,0086 -0,0086 -0,0086 -0,0086 -0,0086 -0,0086 -0,0086 -0,0086 -0,0086 -0,0086 -0,0086 55. ESTI -0,0052 0,0536 -0,0052 -0,0052 -0,0052 -0,0052 -0,0052 -0,0052 -0,0052 -0,0052 -0,0052
56. HDTX 0 0 0 0 0 0 0 0,1579 0 0,1364 0
57. KARW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
58. MYTX -0,0259 0,0051 -0,0105 -0,0259 -0,0261 0,0371 -0,0105 -0,0105 0,0198 -0,0105 -0,0399 59. PBRX -0,0015 0,0198 -0,0223 0,0091 -0,0120 -0,0121 0,0092 0,0091 -0,0120 -0,0121 0,0092 60. POLY 0,0037 0,0037 0,0037 -0,0106 0,0037 -0,0108 -0,0110 0,0037 0,1679 -0,0219 0,0037 61. RICY -0,0257 0,0225 -0,0019 -0,0019 -0,0257 0,0225 0,0219 -0,0019 -0,0019 0,1609 -0,0019
62. UNTX 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
63. BIMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
64. IKBI -0,0071 -0,0071 -0,0071 -0,0071 -0,0071 -0,0071 -0,0071 -0,0071 0,1929 -0,0071 -0,0071 65. JECC -0,0298 -0,0045 0,0604 -0,0045 -0,0045 -0,0045 -0,0899 -0,0045 0,0488 -0,0045 -0,0045 66. KBLI -0,0020 -0,0020 -0,0105 -0,0020 -0,0020 -0,0020 0,0065 -0,0020 -0,0020 -0,0274 0,0067 67. KBLM 0,0164 0,0407 -0,0554 -0,0003 -0,0003 -0,0003 -0,0003 -0,0003 0,0080 -0,0003 -0,0003 68. SCCO -0,0002 -0,0002 -0,0002 -0,0002 -0,0002 -0,0002 -0,0002 -0,0002 -0,0002 -0,0002 -0,0002 69. VOKS -0,0054 0,1629 0,0539 0,0746 0,1427 -0,1344 0,0316 -0,0411 -0,0054 -0,1165 -0,0054 70. PTSN -0,0471 0,0089 0,0088 -0,0027 -0,0141 0,0203 -0,0252 0,0318 -0,0360 0,0318 -0,0027 71. AISA 0,0205 0,0016 -0,0169 -0,0173 -0,0176 0,0016 0,0016 0,1389 0,0361 0,0849 0,0170 72. DLTA -0,0024 -0,0024 -0,0024 -0,0024 -0,0060 -0,0024 -0,0024 -0,0024 -0,0024 0,0012 -0,0024 73. ICBP -0,0098 -0,0006 -0,0191 0,0277 -0,0098 0,0087 -0,0373 -0,0101 -0,0102 0,0091 0,0379 74. INDF 0,0209 -0,0089 0,0108 -0,0089 -0,0090 -0,0041 -0,0092 -0,0042 -0,0042 0,0009 -0,0094
(3)
75. MLBI -0,0023 -0,0023 -0,0021 0,0451 -0,0023 0,0204 -0,0023 -0,0023 -0,0023 -0,0023 -0,0023 76. MYOR -0,0141 0,0321 0,0173 0,0034 0,0237 0,0265 0,0032 -0,0193 -0,0033 -0,0066 -0,0133 77. PSDN -0,0004 -0,0004 -0,0004 -0,1671 -0,0204 -0,0004 -0,0004 -0,0004 -0,0004 -0,0004 -0,0004
78. SKLT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79. RMBA -0,0229 -0,0014 -0,0124 -0,0014 -0,0014 -0,0014 -0,0014 -0,0014 0,0097 -0,0124 0,0097 80. INAF 0,0104 -0,0153 -0,0051 -0,0412 -0,0051 0,0056 -0,0104 0,0055 -0,0051 -0,0051 0,0002 81. KAEF 0,0300 0,0177 -0,0262 -0,0045 -0,0045 -0,0045 -0,0156 -0,0045 -0,0270 0,0185 0,0067 82. KLBF 0,0069 -0,0144 -0,0002 -0,0146 0,0144 -0,0002 -0,0146 -0,0002 0,0144 0,0070 -0,0002 83. PYFA 0,0014 -0,0141 -0,0090 -0,0142 0,0067 -0,0038 -0,0298 -0,0038 -0,0038 -0,0145 0,0016 84. TSPC 0 0,0105 0 0 0,0313 0,0202 0,0099 0 0,0196 -0,0096 0 85. MBTO -0,0006 -0,0006 -0,0006 -0,0006 -0,0126 -0,0128 0,0364 -0,0125 -0,0126 0,0116 -0,0126 86. MRAT 0,0155 0,0152 -0,0020 -0,0189 -0,0192 -0,0020 -0,0195 0,0159 -0,0020 -0,0020 -0,0020 87. UNVR -0,0025 0,0027 -0,0128 0,0079 0,0001 0,0205 0,0050 -0,0025 -0,0372 0,0001 -0,0025 88. KICI -0,0016 -0,0016 -0,0016 -0,0016 -0,0016 -0,0016 -0,0016 -0,0016 -0,0016 -0,0016 -0,0016 89. JPRS -0,0148 0,0136 0,0134 -0,0146 -0,0148 -0,0150 0,0138 -0,0007 0,0136 -0,0007 -0,0007 90. LION -0,0184 -0,0038 -0,0334 -0,0038 -0,0038 0,0153 0,0299 -0,0110 -0,0622 -0,0038 0,0040 91. LMSH -0,0094 -0,0094 -0,0094 -0,0094 -0,0094 -0,0094 -0,0094 -0,0094 -0,0719 -0,0094 -0,0094 92. NIKL -0,0232 0,0217 -0,0010 -0,0232 0,0217 -0,0010 -0,0010 -0,0232 -0,0010 0,0217 -0,0010 93. TBMS -0,0001 -0,0001 -0,0001 -0,0001 -0,0001 -0,0001 -0,0001 -0,0001 -0,0001 -0,0001 -0,0001 94. AKKU 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069 0,0069 95. SIAP -0,0384 0,0016 0,0016 0,0016 0,0016 0,0016 0,0349 0,0016 0,0016 0,0016 0,0016 96. GDYR -0,0010 -0,0010 -0,0010 -0,0010 -0,0010 -0,0010 -0,0010 -0,0010 -0,0010 -0,0010 -0,0010 97. PRAS -0,0037 -0,0376 -0,0037 0,2419 0,0526 -0,0037 -0,0570 0,0104 -0,0037 -0,0315 -0,0180 98. INDR 0,0163 0,0902 0,0013 -0,0803 0,0013 0,0013 0,0013 0,0013 -0,0209 0,0013 0,0013 99. SSTM -0,0463 0,0075 0,0630 -0,0005 -0,0527 0,0074 -0,0083 -0,0005 -0,0399 -0,0251 0,0079 100. ADES -0,0170 -0,0080 -0,0080 0,0284 -0,0080 -0,0168 -0,0345 0,0193 -0,0345 -0,0171 0,1021
(4)
No. Kode Average Abnormal Return
101. ULTJ -0,0094 0,0620 0,0077 -0,0201 0,0414 -0,0035 0,0610 0,1581 -0,0578 -0,0035 0,2379 102. SCPI 0,0019 0,0019 0,0019 0,0019 0,0019 0,0019 0,0019 0,0019 0,0019 0,0019 0,0019 103. KDSI 0,0199 0,0007 0,0007 0,0007 -0,0182 -0,0185 0,0203 0,0199 0,0196 0,0192 0,0007 104. SMGR 0,0277 0,0086 0,0019 0,0002 0,0002 -0,0164 0,0255 -0,0146 0,0002 0,0069 -0,0015 105. KIAS 0,0013 -0,0056 0,0013 0,0152 0,0150 -0,0122 0,0218 0,0080 -0,0120 0,0013 0,0283 106. MYRX -0,0016 0,0064 -0,0016 -0,0016 0,0143 0,0218 0,0213 -0,0016 -0,0315 -0,0170 0,0062 107. TPIA 0,0048 -0,0227 0,0375 -0,0015 0,0027 0,0027 -0,0057 0,0027 0,0027 -0,0016 0,0027
Average Abnormal
Return
-0,0032 0,0034 -0,0032 0 -0,0005 -0,0025 -0,0017 0,0039 0,0021 -0,0002 0,0068
-0,005 0 0,005 0,01
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Grafik Average Abnormal Return
AAR
Hari AAR Sebelum AAR Sesudah
Pengumuman -0,0025
1 -0,0005 -0,0017
2 0 0,0039
3 -0,0032 0,0021
4 0,0034 -0,0002
(5)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
AAR_Sebelum 5 -,0032 ,0034 -6,820000E-4 ,0027420
AAR_Sesudah 5 -,0017 ,0068 ,002178 ,0033304
Valid N (listwise) 5
Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas untuk Average Abnormal Return (AAR)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AAR_Sebelum AAR_Sesudah
N 5 5
Normal Parametersa Mean -6,820000E-4 ,002178
Std. Deviation ,0027420 ,0033304
Most Extreme Differences Absolute .220 .159
Positive .220 .159
Negative -.178 -.122
Kolmogorov-Smirnov Z .492 .355
Asymp. Sig. (2-tailed) .969 1.000
(6)
Lampiran 7. Hasil Uji Paired Samples T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 AAR_Sebelum -6,820000E-4 5 ,0027420 ,0012262
AAR_Sesudah ,002178 5 ,0033304 ,0014894
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 AAR_Sebelum & AAR_Sesudah 5 -.562 .324
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 AAR_Sebelum -