PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM.

(1)

Wida Lusyani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI

DALAM MEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Cigadung 4 - Pandeglang Tahun Ajaran 2014-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Guru Sekolah Dasar

Oleh Wida Lusyani

1104861

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

2015


(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA

KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN

SUMBER DAYA ALAM

(PTK Terhadap Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Cigadung 4 - Pandeglang Tahun Ajaran 2014-2015)

Oleh Wida Lusyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan

© WIDA LUSYANI 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Wida Lusyani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM


(4)

(5)

iii

Wida Lusyani, 2015

ABSTRAK

Wida Lusyani (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Kegiatan Ekonomi Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam. (PTK Terhadap Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Cigadung 4 - Pandeglang Tahun Ajaran 2014-2015). Keberhasilan tujuan pembelajaran berpacu pada penerapan kriteria ketuntasan minimum (KKM). Hasil belajar peserta didik kelas IV di SD Negeri Cigadung 4 kurang dari KKM dikarenakan pembelajaran yang biasa guru berikan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau cermah. Pada proses pembelajaran peserta didik hanya duduk dan memperhatikan apa yang sedang guru ajarkan. Guru hanya terfokus pada peserta didik yang berkemampuan tinggi sehingga banyak peserta didik yang tidak memperhatikan. Rumusan penelitian ini adalah bagaimana aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)?. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Terdapat lima komponen dalam TGT yaitu penyajian kelas, kelompok, game, tunamen dan penghargaan kelompok. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis-Taggart yang menandung 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar. Hal tersebut diperkuat dari hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklu I yaitu 67,5% dan siklus II meningkat menjadi 78,75%. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada prasiklus yaitu 51,8, siklus I yaitu 67,1 dan pada siklus II yaitu 76,13. Dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TGT pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam mengalami peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Rekomendasi kepada guru agar dalam membuat RPP menggunakan model pembelajaran TGT karena peserta didik terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.


(6)

ABSTRACT

Wida Lusyani (2015), Application of Cooperative Learning Model TGT (Team Games Tournament) To Improve Learning Outcomes of Students At The concept of Economic Activity In Harnessing Natural Resources. (PTK Students Against Class IV Elementary School Cigadung 4 - Pandeglang Academic Year 2014-2015). The success of the learning objectives raced on the application of minimum completeness criteria (KKM). The study of students in the fourth grade of primary school Cigadung 4 KKM less than usual due to the teachers give lessons using conventional learning models or cermah. In the learning process of students just sit down and pay attention to what the teacher teaches. Teachers only focused on high-ability learners so many learners who do not pay attention. The formulation of this research is how the learning activities and learning outcomes of students in the fourth grade primary school Cigadung 4 on the concept of economic activity in utilizing natural resources by using cooperative learning model TGT (Team Games Tournament) ?. The goal is to increase the activity and learning outcomes of students in the fourth grade primary school Cigadung 4 on the concept of economic activity in utilizing natural resources by using cooperative learning model type TGT. There are five components in the TGT is presenting classes, groups, games, tournaments and group awards. The methodology in this study using a model-Taggart Kemmis which contain the four phases: planning, action, observation and reflection. This study consisted of prasiklus, cycle I and cycle II. The results showed that the application of cooperative learning model TGT increased in activity and learning outcomes. This is reinforced from the observation of the activity of students in siklu I that is 67.5% and the second cycle increased to 78.75%. While the average value of the study of students at prasiklus is 51.8, the first cycle is 67.1 and the second cycle is 76.13. From the data that has been obtained it can be concluded that learning using TGT type of cooperative learning model on the concept of economic activity in exploiting natural resources have increased activity and learning outcomes of students. Recommendations to teachers in order to create lesson plans using TGT learning model because students are actively involved in the learning process so as to improve learning outcomes.


(7)

vii

Wida Lusyani, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan ... 5

D. Manfaat ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PEMBELAJARAN IPS SD MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DAN HASIL BELAJAR A. Pembelajaran IPS Sekolah Dasar ... 7

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament)... 9

C. Hasil Belajar ... 15

D. Kajian Hasil Peneliti Terdahulu ... 16

E. Kerangka Berfikir... 17

F. Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 20

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 22

C. Definisi Operasional... 22


(8)

E. Instrumen Penelitian... 24

F. Teknik Analisis Data ... 30

G. Indikator Pencapaian ... 32

H. Validitas dan Reliabilitas ... 32

I. Prosedur Penelitian... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 70

B. Rekomendasi ... 71 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(9)

ix

Wida Lusyani, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Observasi Peserta Didik pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 26

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Kepada Peserta Didik Terhadap Model Pembelajaran Kooeratif Tipe TGT Siklus I Dan II ... 28

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Siklus I dan II ... 29

Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Pada Prasiklus ... 38

Tabel 4.2 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT... 44

Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I ... 47

Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Siklus I ... 48

Tabel 4.5 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT... 55

Tabel 4.6 Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II ... 57

Tabel 4.7 Nilai Rata-rata Siklus II ... 59

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Peserta Didik... 62


(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Belajar Peserta Didik pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 63 Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik ... 65


(11)

xi

Wida Lusyani, 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Kerangka Berfikir ... 18 Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggrt ... 22


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

A. LAMPIRAN SURAT

1. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen

2. Surat Permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan/Observasi

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SD Negeri Cigadung 4 B. LAMPIRAN PRASIKLUS

1. Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Guru dan Peserta Didik Prasiklus

2. Hasil Wawancara Peneliti dan Guru Prasiklus C. LAMPIRAN SIKLUS I

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

2. Materi Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam

3. Media/Gambar

4. Kartu Soal Turnamen Siklus I 5. Soal Evaluasi Siklus I

6. Kunci Jawaban

7. Hasil Belajar Peserta Didik Terendah Siklus I 8. Hasil Belajar Peserta Didik Sedang Siklus I 9. Hasil Belajar Peserta Didik Tertinggi Siklus I 10.Hasil Aktivitas Peserta Didik Siklus I

11.Hasil Wawancara Peneliti dan Peserta Didik Siklus I 12.Foto Kegiatan Siklus I

D. LAMPIRAN SIKLUS II

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

2. Materi Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam

3. Media/Gambar

4. Kartu Soal Turnamen Siklus II 5. Soal Evaluasi Siklus II


(13)

xiii

Wida Lusyani, 2015

6. Kunci Jawaban

7. Hasil Belajar Peserta Didik Terendah Siklus II 8. Hasil Belajar Peserta Didik Sedang Siklus II 9. Hasil Belajar Peserta Didik Tertinggi Siklus II 10. Hasil Aktivitas Peserta Didik Siklus II

11. Hasil Wawancara Peneliti dan Peserta Didik Siklus II 12. Foto Kegiatan Siklus II


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan seluruh manusia. Dalam dunia pendidikan pembelajaran di lakukan untuk meningkatkan tujuan pembelajaran yaitu meningkatnya hasil belajar pada peserta didik. Untuk menghasilkan tujuan pembelajaran yang baik maka harus ada pula rancangan pembelajaran yang matang, misalnya dalam memilih metode pembelajaran guru sebisa mungkin memilih metode pembelajaran yang cocok untuk di terapkan di kelas.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SD Negeri Cigadung 4 Pandeglang diperoleh dari hasil observasi bahwa terdapat masalah pada proses pembelajaran, salah satunya yaitu proses pembelajaran yang di gunakan guru hanya menggunakan metode ceramah yang berdampak kepada rendahnya hasil belajar peserta didik. Dalam observasi tersebut ditemukan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik hanya duduk dan memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru, tidak adanya akivitas yang mempengaruhi proses belajar. Terdapat peserta didik yang masih kebingungan dan tidak mengerti. Guru hanya terfokus kepada peserta didik yang kemampuannya tinggi sehingga banyak peserta didik yang tidak memperhatikan apa yang sedang diajarkan oleh guru.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik menjadi pasif karena guru menjelaskannya tidak secara menyeluruh akan tetapi hanya terfokuskepada satu arah. Tidak adanya media dan bahan ajar yang menunjang, antusias peserta didik pada proses pembelajaran sangat rendah dan kurangnya minat peserta didik pada mata pelajaran tersebut karena pembelajaran tersebut tidak menarik. Selain itu di temukan nilai peserta didik pada mata pelajaran IPS masih banyak di bawah KKM (kriteria ketuntasan minimum).


(15)

2

Wida Lusyani, 2015

Fakta tersebut di pertegas dengan hasil wawancara kepada guru kelas IV SD Negeri Cigadung 4 mengenai nilai pada mata pelajaran IPS yang di peroleh pada saat ulangan harian dengan KKM 65 yaitu sebagai berikut: 1 orang peserta didik yang mendapakan nilai 70, 2 orang peserta didik yang mendapatkan nilai 65, 4 orang peserta didik yang mendapatkan nilai 60, 3 orang peserta didik mendapatkan nilai 55, 6 orang peserta didik mendapatkan nilai 50, 2 orang peserta didik mendapatkan nilai 45, dan 4 orang peserta didik yang mendapatkan nilai 40. Dengan nilai rata-rata kelas sebesar 51,8. Data tersebut membuktikan bahwa peserta didik yang sudah mencapai KKM sebanyak 3 orang dan yang belum mencapai KKM sebanyak 19 orang dari jumlah peserta didik kelas IV sebanyak 22 orang.

Data tersebut membuktikan bahwa rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Pada kenyataannya hasil belajar peserta didik adakalanya tidak sesuai dengan harapan dan tujuan pembelajaran, hal tersebut dapat dicari faktor penyebabnya apakah timbul dari peserta didik ataukah guru. Berbagai hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu dengan menguasai materi pembelajaran dan memiliki pegangan bahan ajar (buku) penunjang yang lengkap, mampu memilih alat peraga atau alat bantu lainnya yang tepat dan bisa menerapkan berbagai model pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik agar lebih aktif lagi dalam belajar(Kunandar, 2008, hlm.8 ).

Apabila kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaranya maka peserta didik akan merasa jenuh dan kurangnya minat peserta didik dalam belajar karena pembelajaran tersebut kurang menarikyang membuat peserta didik cenderung pasif ketika proses pembelajaran berlangsung. Pada proses pembelajaran berlangsung anak hanya memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru tersebut sehingga komunikasi antara guru dan peserta didik terbatas. Guru berperan sebagai pemberi informasi dan peserta didik berperan sebagai penerima informasi tanpa adanya timbal balik dari keduanya. Apabila menggunakan metode


(16)

3

tersebut secara terus menerus tidak akan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan karena pembelajaran tersebut tidak kondusif.

Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran (Solihatin & Raharjo, 2008, hlm.1).

Dengan uraian di atas guru diharapkan merancang strategi pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran IPS di sekolah dasar agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.Solusi untuk mengatasi permasalah tersebut yaitu guru harus merubah model pembelajaran biasa menggunakan model pembelajaran yang baru dan efektif. Model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) sangat cocok di gunakan pada pembelajaran IPS karena model pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada aktivitas peserta didik.

Slavin (2005 dalam Tukiran Taniredja dkk, 2013 hlm.56) mengemukakan bahwa: “pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelompok di jadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri darin 4-5 orang untuk memahami konsep yang di fasilitasi oleh guru.”

Peserta didik di bentuk dalam beberapa kelompok kecil untuk saling membatu. Kelompok-kelompok kecil tersebut beranggotakan peserta didik dengan hasil belajar tinggi, rata-rata dan rendah. dalam pengelompokan tersebut peserta didik diharapkan mampu berinteraksi dengan kelompoknya, timbulnya rasa percaya diri yang tinggi, mampu meningkatkan pengetahuan dengan cara berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing tentang materi yang diberikan guru. Model pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT(Teams Games Tournament) cocok digunakan pada pembelajaran IPS, pada model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

TGT (Team Games Tournament) yaitu salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah di terapkan, dalam TGT menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis, dimana para peserta didik berlomba sebagai wakil dari tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik


(17)

4

Wida Lusyani, 2015

Keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitupeserta didik memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya, dapat memotivasi peserta didik dalam belajar, dapat meningkatkan aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik menjadi semangat dalam belajar. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dianggap sesuai untuk di terapkan pada pembelajaran IPS khususnya materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam (Penelitian Tindakan Kelas IV SD Negeri Cigadung 4).

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pembelajaran IPS di SD seharusnya dapat menumbuhkan sikap sosial yag tinggi, apabila pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran yang sesuai maka hasil belajar siswa juga akan meningkat. Seperti yang di harapkan dalam silabus dengan indikator sebagai berikut: peserta didik dapat meyebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi, dapat mengelompokkan bentuk kegiatan ekonomi dilingkungannya, membedakan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungannya, dan dapat menyebutkan kegiatan sumber daya alam yang berpotensi di lingkungannya. Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak peserta didik yang kurang memahami materi pembelajaran, kurangnya aktifitas peserta didik yang berdampak pada rendahnya hasil belajar di kerenakan masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran.

Dari permasalahan tersebut dapat diambil solusi yaitu penggunaan metode kooperatif tipe TGT (Team Games Tournamnet) dalam pembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Oleh karena itu fokus masalah utama dalam penelitian ini adalah Bagaimana


(18)

5

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Turnament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konseppemanfaatan sumber daya alam. Permasalahan utama tersebut dapat dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas belajar peserta didikdi kelas IV SD Negeri Cigadung 4pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) ?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri Cigadung 4pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatan sumber daya alamdengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)?

C. Tujuan

Agar penelitian dapat dilakukan sesuai dengan tujuan maka perlu adanya rumusan masalah yang jelas. Fokus tujuan umum mengkaji tentang bagaimana penerapa model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Berdasarkan pemaparan dari tujuan umum penelitian di atas maka penelitian ini untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament).

2. Meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament).


(19)

6

Wida Lusyani, 2015

Penelitian ini penting untuk dilakukan, secara teoritis dan praktis hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi SD (guru, siswa dan kepala sekolah),. Adapun rincian manfaat penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Melalui kegiatan penelitian ini di harapkan di peroleh suatu model pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial sebagai salah satu upaya peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IV.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peserta didik: model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai bahan belajar untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

b. Bagi guru: model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat digunakan sebagai alternatif pilihan model pembelajaran yang diterapkan di kelas. c. Bagi kepala sekolah: model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat

menjadi bahan pertimbangan kepala sekolahuntuk menetapkan kebijakan terkait kualitas pembelajaran di sekolah.


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh praktisi pendidikan (khususnya guru, dosen, atau instruktur) dalam proses pembelajaran di kelas terdapat banyak pengertian PTK (Yanto, 2013, hlm.44).

Kunandar (2013, hlm.45) mengemukkan bahwa:

“PTK di definisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajarn di kelasnya melalui tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.”

PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Fokus PTK pada peserta didik atau PBM yang terjadi di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesi.

Pada penelitian tindakan kelas ini tedapat beberapa model penelitian PTK, akan tetapi pada penelitian ini peneliti menggunakan model penelitian Kemmis and Taggart. Model PTK dari Kemmis dan Taggart pada hakekatnya terdiri dari perangkat-perangkat dan untaian-untaian dengan satu perangkat atau untaian terdiri dari empat komponen yaitu:

1. Perencanaan

Perencanaan adalah pengembangan rencana tindakan yang kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan disusun berdasarkan masalah dan hipotesis tindakan di uji secara empirik sehingga perubahan yang diharapkan dapat mengidentifikasi aspek dan hasil PBM, sekaligus mengungkapkan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan tindakan.


(21)

21

Wida Lusyani, 2015

2. Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap untuk melaksanakan hal-hal yang telah di rencanakan dalam tahap perencanaan. Peneliti utama dan kolabolator harus saling meyakinkan bahwa apa yang telah di sepakati dalam perencanaan benar-benar dapat dilaksanakan. Apa yang dilakukan guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi

Observasi adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada saat berlangsungnya pelaksanaan.

4. Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah di catat dalam observasi. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

Demikianlah secara keseluruhan keempat tahapan yang akan menjadi acuan penulis untuk meneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PTK partisipatoris yaitu dimana peneliti sebagai pemberi tindakan. Untuk lebih jelasnya dikemukakan dalam gambar berikut ini:


(22)

22

Gambar 3.1

Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggrt. (Kunandar, 2013, hlm. 70)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Adapun lokasi dan subjek penelitiannya sebagai berikut: 1. Lokasi penelitian

Lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah SD Negeri Cigadung 4 yang berlokasi di Jl. Ambuleuit Kp. Kadulolo Kelurahan Cigadung Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang – Banten.

2. Subjek pada penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV dengan jumlah peserta didik sebanyak 22 orang. Jumlah peserta didik laki-laki 16 orang dan jumlah peserta didik perempuan 6 orang.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games


(23)

23

Wida Lusyani, 2015

Di dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel bebas dalam penelitian ini penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sedangkan variabel terikatnya adalah meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.

1. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) Dalam penelitian ini di definisikan sebagai berikut: TGT (Teams Games Tournament) merupakan model pembelajaran dimana peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari beberapa peserta didik untuk mengikuti turmanen dimana peserta didik tersebut bekompetisi mewakili masing-masing kelompoknya untuk mendapatkan skor yang lebih tinggi.

2. Hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam

Yang dimaksud hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam ini adalah nilai hasil belajar yang didapatkan peserta didik pada mata pelajaran IPS dengan materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam yang diperoleh dari tes hasil belajar yang berupa tes tertulis.

D. Teknik pengumpulan data a. Observasi Langsung

Menurut Arifin (2009, hlm.153) mengemukakan bahwa “Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai fenomena baik dalam situasi sebenarnya ataupun situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang akan diselidiki tanpa adanya prantara dari pihak manapun. (Arifin, 2013,hlm.154) Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi langsung untuk melihat aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Sebagaimana dalam observasi


(24)

24

ini peneliti mengamati bagaimana sikap dan tingkah laku peserta didik, partisipasi, dan keaktifan pada peserta didik.

b. Wawancara Langsung

Arifin (2013, hlm.158) mengemukakan bahwa “wawancara langsung yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interview) dengan orang yang akan diwawancarai (interviewee) tana melalui perantara”.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara langsung kepada beberapa peserta didik kelas IV tanpa adanya perantara untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sesudah menggunakan model pembelajaran TGT sehingga memperkuat data yang telah ada. Wawancara dilakukan kepada peserta didik yang akan jadikan sebagai sample untuk mengetahui bagaimana tanggapan mereka tentang berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

c. Tes

Tes hasil belajar alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis maupun secara lisan atau secara perbuatan. Jenis tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes tertulis. Sedangkan bentuk tes yang digunakan yaitu bentuk objektif, berupa pilihan ganda dan essay. Tes ini di berikan setelah tindakan pada setiap siklus selesai di lakukan

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelian ini adalah peneliti. Karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kulaitatif. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hm.305) bahwa “Dalam melaksanakan penelitian kualitataif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri”.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber


(25)

25

Wida Lusyani, 2015

membuat kesimpulan atas temuannya. Berdasarkan pendapat diatas maka penelitian ini merupakan penelitian kualitaif sehingga peneliti harus terlibat langsung kedalam sumber data yang akan dibutuhkan peneliti. Peneliti bertindak sebagai instrumen aktif karena dalam upaya untuk mengumpulkan data-data yang akan diperoleh dilapangan, sehingga data yang diperoleh benar dan lebih akurat.

Data yang terkumpul merupakan peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam semua itu tercatat dalam pedoman yang di buat oleh peneliti. Adapun pedoman yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi yaitu teknik atau cara pengumpulan data dengan mengamati setiap kegiatan peserta didik adapun kegiatan peserta didik berkaitan dengan aktivitas peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournamnet) pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam yang di lakukan oleh guru/peneliti, observer menuliskan hasil temuan dari pengamatannya pada lembar observasi yang telah di sediakan dan hasilnya akan di deksripsikan ulang oleh peneliti.


(26)

26

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Peserta Didik Pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

No Tahapan TGT Aspek Indikator Nomor

Item 1 Penyajian kelas Partisipasi Peserta didik mengikuti

pembelajaran dengan baik

1

Peserta didik dapat menyimak materi yang di jelaskan oleh guru

2

Motivasi Peserta didik semangat pada saat pembelajaran

3

Keaktifan Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang di berikan oleg guru

4

2 Pembentukan kelompok Partisipasi Peserta didik duduk bersama kelomoknya masing-masing yang telah di bagikan oleh guru

5

Motivasi Peserta didik menjadi lebih semangat dan antusian pada saat kerja kelompok

6

Keaktifan Peserta didik membantu

temannya dalam

kelompok

7

3 Pemberian teks bacaan kepada masing-masing kelompok

Partisipasi Peserta didik membacakan teks bacaan kepada masingng-masing kelompok

8

Peserta didik

memperhatikan

penjelasan temannya

yang sedang


(27)

27

Wida Lusyani, 2015

mendengarkan

penjelasan dari temannya Keaktifan Peserta didik bertanya kepada temannya mengeai materi yang belum di pahami

11

4 Pembacaan kartu soal, game dan turnamen

Partisipasi Peserta didik membacakan kartu soal dengan jelas

12

Peserta didik menjawab kartu sola yang sudah di bacakan

13

Motivasi Peserta didik antusias pada saat game dan turnamen

14

Peserta didik semangat dalam menjawab kartu soal

15

Keaktifan Peserta didik aktif pada masing-masing

kelompok

16

Peserta didik aktif pada saat menjawab kartu soal

17

5 Penghargaan kelompok Partisipasi Peserta didik menghargai

kelompok yang

mendapatkan skor tertinggi

18

Motivasi Peserta didik menjadi

semangat untuk

mengikuti turnamen selanjutnya

19

Keaktifan Peserta didik memberikan selamat kepada kelompok yang menang

20

b. Wawancara

Dalam penelitian ini untuk menghasilkan data di butuhkan wawancara kepada peserta didik agar memperkuat data yang ada.


(28)

28

Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang di ajukan kepada perwakilan dari peserta didik untuk mendapatkan data yang kuat mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament). Wawancara dilakukan kepada peserta didik yang akan jadikan sebagai sample untuk mengetahui bagaimana tanggapan mereka tentang berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran di kelas.

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Kepada Peserta Didik Terhadapat Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I dan II

No Aspek Indikator Pertanyaan

1 Partisipasi

Peserta didik dapat memahami materi kegiatan

ekonomi dalam

memanfaatkan sumber daya alam

Apakah kamu

memahami materi tentang kegiatan

ekonomi dalam

memanfaatkan sumber daya alam ?

Peserta didik mampu memahami materi kegiatan

ekonomi dalam

memanfaatkan sumber daya alam menggunakan model pembelajaran TGT

Apakah dengan model pembelajaran TGT membuat kamu mudah memahami materi yang di ajarkan ?

2 Motivasi

Peserta didik semangat dalam belajar

Apakah dengan model pembelajaran TGT

membuat kamu

semangat dalam belajar ? Peserta didik merasa

senang saat pembelajaran berlangsung

Menurut kamu apakah pembelajaran dengan menggunakan metode


(29)

29

Wida Lusyani, 2015

3 Keaktifan

Peserta didik dapat mengemukakan

pendapatnya

Bagaimana tanggapanmu tentang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT ?

c. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar yang di gunakan yaitu tes objektif individu dan kelompok. Untuk tes individu tes yang di berikan bentuk tes berupa pilihan ganda 10 soal dan isian 5 soal. Adapun kisi-kisi dalam pembuatan soal sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Siklus I dan II

Indikator Bentuk soal

Aspek yang di ukur Tingkat

kesukaran No soal Jumlah soal

C1 C2 C3 MD SD SK

1. Menjelaskan macam-macam kegiatan ekonomi

2. Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi Pilihan Ganda (PG)        

3, 4, 9

2, 5

1, 6, 7, 10

8


(30)

30

3. Menjelaskan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi

4. Menyebutkan manfaat sumber daya alam yang ada di daerahnya

Isian 

 

1, 2

3

4, 5

5

F. Teknik analisis data a. Observasi

Untuk mengetahui proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Adapun cara untuk menghitung persentase respon peserta didik adalah:

Persentase respon peserta didik

= 100%

Keterangan :

A = sangat baik diberi nilai 4 B = baik di beri nilai 3 C = cukup di beri nilai 2 D = kurang di beri nilai 1 Jumlah skor maksimal 80


(31)

31

Wida Lusyani, 2015

Kriterian penilaian aspek yang diamati

A (baik sekali) : 80 – 100% peserta didik terlibat aktif B (baik) : 60 – 79% peserta didik terlibat aktif C (cukup ) : 50 – 59% peserta didik terlibat aktif D (kurang) : <49% peserta didik terlibat aktif

Kriteria pencapaian penilaian: 80 – 100% : Sangat baik 70 – 79% : Baik 50 – 69% : Cukup 40 – 49% : Kurang

<40 % : Sangat Kurang

b. Wawancara

Pada wawancara ini menggunakan wawancara langsung kepada peserta didik kelas IV untuk memperoleh data yang akurat.

c. Tes

Pada pengolahan data hasil tes yang dapatkan yaitu berupa data nilai. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis nilai, yaitu nilai masing peserta didik dan nilai rata-rata kelas. Pada nilai masing-masing peserta didik jika jumlah soalnya 15, pilihan ganda 10 dan essay 5. Maka pemberian nilai PG yang betul akan di beri nilai 10 akan tetapi jika 1 soal essay benar akan di beri nilai 20. Jika betul semua maka jumlah keseluruhan nilai di beri nilai 20, maka jumlah soal benar di bagi 2, di rumuskan sebagai berikut:

=

2

Nilai rata-rata kelas dapat di peroleh dari nilai seluruh peserta didik di bagi jumlah seluruh peserta didik. Secara singkat nilai rata-rata dan nilai ketuntasan peserta didik untuk siklus I dan siklus II dapat di hitung dengan rumus:


(32)

32

− =

Presentase ketuntasan peserta didik

= � 100

G. Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian adalah tolak ukur peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas terhadap hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya tindakan. Apabila hasil diatas standar minimal maka pelaksanaan tindakan dinyatakan tuntas. Adapun indikator pencapaian pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Indikator keberhasilan yang ditetapkan pada siklus I setelah nilai rata-rata diatas 60 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2. Siklus II

Indikator pkeberhasilan yang ditetapkan pada siklus II dengan nilai rata-rata diatas 70 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.

H. Validitas dan Reliabilitas

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono 2013, hlm.296). Macam-macam validitas data dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Membercheck


(33)

33

Wida Lusyani, 2015

2. Analisis Kasus Negatif

Analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan

3. Meningkatkan Ketekunan

Reliabilitas data dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan penelitian ke lapangan, akan tetapi bisa memberikan data. Jika proses penelitian tidak dilakukan akan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliable. (Sugiyono, 2013, hlm. 277)

Dengan demikian, peneliti ingin menegaskan bahwa pada bab ini telah dideskripsikan metode penelitian, prosedur penelitian, subjek dan lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, intrumen penelitian, teknik analisis data, indikator pencapaian dan validitas dan reliabilitas.

I. Prosedur Penelitian

Dalam pelaksanaan tindakan dibuat beberapa siklus tindakan yang di awali dengan prasiklus dan di lanjutkan dengan siklus-siklus selanjutnya. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu:

1. Pra Siklus

Tahap ini merupakan orientasi sebelum peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas.

a. Observasi

Kegiatan observasi pada pra siklus merupakan kegiatan pendahulu yang di lakukan oleh peneliti. Kegiatan pembelajaran pada tahap ini adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru setiap hari. Hal yang perlu diperhatikan dalam observasi prasiklus ini yaitu aktivitas peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.

b. Refleksi

Refleksi di lakukan setelah kegiatan observasi. Dalam kegiatan observasi berlangsung peneliti banyak menemukan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar berlangsung, permasalahan-permasalahan tersebut yaitu:


(34)

34

1) Pengajaran hanya menggunakan metode ceramah. 2) Siswa hanya sebagai penerima.

3) Tidak telihat jelas keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. 4) Hasil belajar peserta didik yang kurang dari KKM.

2. Siklus I

Tahap ini merupakan langkah awal penenliti setelah di temukan beberapa permasalahan dan hasil refleksi pada tahap pra siklus.

a. Perencanaan

Setelah di temukannya permasalahan-permasalahan pada pra siklus, peneliti dan guru kelas bekerjasama merencanakan tindakan sebagai revisi dari permasalahan yang terdapat pada observasi dan refleksi pada tahap prasiklus. Kegiatan yang di laksanakan dalam perencanaan ini yaitu:

1) Mempelajari meteri dalam kurikulum IPS kelas IV.

2) Menyusun RPP IPS kelas IV pada meteri kegiatan ekonomi dalam memanfaatan sumber daya alam.

3) Mempelajari materi tentang penerapan model TGT dalam pembelajaran di kelas.

4) Media/alat peraga pembelajaran

b. Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah di rencanakan sebelumnya pada tahap perencanaan. Tindakan mengarah pada upaya guru merapkan model pembelajaran TGT (Team Games Turnament) pada pembelajaran berlangsung. Tindakan dilakukan sesuai dengan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Turnament), yaitu:

1) Penyajian kelas : pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dan bertanya jawab dengan peserta didik mengenai materi yang diajarkan.


(35)

35

Wida Lusyani, 2015

2) Kelompok (team) : setelah guru selesai menyampaikan materi, kemudia guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 samapai 5 orang. 3) Game : guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk

merangsang pengetahuan peserta didik. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai dengan kartu bernomor.

4) Tournament : turnamen berisi pertanyaan yang dirancang untuk mengetes pengetahuan peserta didik dan di peroleh dari presentasi kelas dan kerja tim. permainan di mainkan pada meja-meja yang berisikan perwakilan tim yang berkemampuan sama (misalkan pada meja 1 berisikan peserta didik dengan kemampuan tinggi, meja 2 dengan kemampuan sedang, dan meja 3 dengan kemampuan rendah) kemudian guru mengumumkan penempatan meja kepada peserta didik. Meja-meja tersebut di beri warna sehingga peserta didik tidak mengetahui bahwa meja-meja tersebut di susun berdasarkan peringkatnya. Permainan ini berupa pertanyaan-petanyaan yang di beri nomor. Masing-masing peserta didik dalam sebuah meja turmanen mengambil sebuah kartu untuk menentukan pembaca pertama, yaitu peserta didik yang mengambil kartu dengan nomor tertinggi. Permainan terus berlangsung sampai semua kartu nomor habis.

5) Team Recognize (penghargaan kelompok)

Setelah permainan tersebut selesai guru mengumumkan skor yang di peroleh setiap kelompok. Kelompok yang mendapatkan skor tertinggi akan di berikan pengahargaan atau hadiah.

c. Observasi

Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data dan mencatat setiap aktivitas peserta didik pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan peneliti untuk mengamati aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif


(36)

36

tipe TGT pada materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.

d. Refleksi

Refleksi merupakan pengkajian yang telah di peroleh pada saat observasi oleh peneliti dan guru. Refleksi ditunjukkan pada hasil pengamatan terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Hasil refleksi yang ada di jadikan bahan pertimbangan untuk membuat perecanaan tindakan dalam siklus selanjutnya sampai pembelajaran di katakan berhasil.


(37)

70

Wida Lusyani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan dan penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam peserta didik kelas IV di SD Negeri Cigadung 4 Kec. Karang Tanjung-Pandeglang tahun ajaran 2014-2015 dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat meningkatkan aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran. hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I yaitu 67,5% yang dikategorikan dengan mutu huruf C sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 78,75% yang dikategorikan dengan mutu huruf B. Hal tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan aktivitas peserta didik.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam peserta didik kelas IV SD Negeri Cigadung 4 dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada saat prasiklus dengan nilai keseluruhan yaitu 1140 yang dirata-ratakan menjadi 51,8, siklus I dengan nilai keseluruhan sebesar 1475 yang dirata-ratakan menjadi 67,1 sedangkan pada siklus II nilai keseluruhan peserta didik yaitu 1674 yang dirata-ratakan menjadi 76,13.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT daat meningkatkan aktivitas peserta didkm dan hasil belajar peserta didik.


(38)

71

B. Rekomendasi

Adapun saran berdasarkan hasil penelitian dengan judul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam di SD Negeri Cigadung 4-Pandeglang yang telah di kemukakan sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT direkomendasikan untuk kepala sekolah sebagai bahan pertimbangan dan pelatihan serta acuan bagi pengembangan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam proses pembelajaran dengan mengguakan model pembelajaran kooperatid tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik di sekolah.

2. Bagi Guru

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT bisa menjadi alternatif pilihan saat membuat RPP dengan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif pada saat proses pembelajaran. Direkomendasikan untuk guru karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik karena peserta didik terlibat aktif pada saat proses pembelajaran dan membuat peserta didik menjadi bersemangat dalam belajar sehingga model pembelajaran ini dapat menjadi alternatif pilihan yang diterapkan guru dikelas.

3. Bagi peneliti Selanjutnya

Penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT di rekomendasikan untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan penelitian sejenis. Penelitian ini masih mengalami beberapa kekurangan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk memperbaiki penelitian selanjutnya pada pembelajaran IPS denga model pembelajaran yang sama.


(39)

Wida Lusyani, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Chaerunnisa, S. (2012). Penggunaan Pendekatan Cooperative Learning Tipe

Team Games Turnament (TGT) Pada Konsep Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa. (Skripsi). Universitas PendidikanIndonesia. Serang.

Gunawan, R. (2013). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi: Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.

Hamalik, O. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kunandar. (2013). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lie, A. (2007). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Sapriya. (2014). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Saputra, J.O. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ips Kelas Iv Di Madrasah Ibtidaiyah Sudirman Kupang Kec. Ambarawa Kab. Semarang Tahun 2013. (Skripsi). Pdf.

Sari, N. (2014). Penerapan Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Menulis Pantun. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Serang

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Solihatin, E dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta


(40)

Taniredja, T. dkk. (2013). Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Kreatif. Bandung: Alfabeta.

Yanto, M. (2013). Jadi Guru yang Jago Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Andi Offset.


(1)

2) Kelompok (team) : setelah guru selesai menyampaikan materi, kemudia guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 samapai 5 orang.

3) Game : guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk

merangsang pengetahuan peserta didik. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai dengan kartu bernomor.

4) Tournament : turnamen berisi pertanyaan yang dirancang untuk

mengetes pengetahuan peserta didik dan di peroleh dari presentasi kelas dan kerja tim. permainan di mainkan pada meja-meja yang berisikan perwakilan tim yang berkemampuan sama (misalkan pada meja 1 berisikan peserta didik dengan kemampuan tinggi, meja 2 dengan kemampuan sedang, dan meja 3 dengan kemampuan rendah) kemudian guru mengumumkan penempatan meja kepada peserta didik. Meja-meja tersebut di beri warna sehingga peserta didik tidak mengetahui bahwa meja-meja tersebut di susun berdasarkan peringkatnya. Permainan ini berupa pertanyaan-petanyaan yang di beri nomor. Masing-masing peserta didik dalam sebuah meja turmanen mengambil sebuah kartu untuk menentukan pembaca pertama, yaitu peserta didik yang mengambil kartu dengan nomor tertinggi. Permainan terus berlangsung sampai semua kartu nomor habis.

5) Team Recognize (penghargaan kelompok)

Setelah permainan tersebut selesai guru mengumumkan skor yang di peroleh setiap kelompok. Kelompok yang mendapatkan skor tertinggi akan di berikan pengahargaan atau hadiah.

c. Observasi

Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data dan mencatat setiap aktivitas peserta didik pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan peneliti untuk mengamati aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif


(2)

36

Wida Lusyani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tipe TGT pada materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.

d. Refleksi

Refleksi merupakan pengkajian yang telah di peroleh pada saat observasi oleh peneliti dan guru. Refleksi ditunjukkan pada hasil pengamatan terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Hasil refleksi yang ada di jadikan bahan pertimbangan untuk membuat perecanaan tindakan dalam siklus selanjutnya sampai pembelajaran di katakan berhasil.


(3)

70 Wida Lusyani, 2015

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan dan penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam peserta didik kelas IV di SD Negeri Cigadung 4 Kec. Karang Tanjung-Pandeglang tahun ajaran 2014-2015 dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat meningkatkan aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran. hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I yaitu 67,5% yang dikategorikan dengan mutu huruf C sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 78,75% yang dikategorikan dengan mutu huruf B. Hal tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan aktivitas peserta didik.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam peserta didik kelas IV SD Negeri Cigadung 4 dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada saat prasiklus dengan nilai keseluruhan yaitu 1140 yang dirata-ratakan menjadi 51,8, siklus I dengan nilai keseluruhan sebesar 1475 yang dirata-ratakan menjadi 67,1 sedangkan pada siklus II nilai keseluruhan peserta didik yaitu 1674 yang dirata-ratakan menjadi 76,13.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT daat meningkatkan aktivitas peserta didkm dan hasil belajar peserta didik.


(4)

71

Wida Lusyani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Adapun saran berdasarkan hasil penelitian dengan judul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam di SD Negeri Cigadung 4-Pandeglang yang telah di kemukakan sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT direkomendasikan untuk kepala sekolah sebagai bahan pertimbangan dan pelatihan serta acuan bagi pengembangan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam proses pembelajaran dengan mengguakan model pembelajaran kooperatid tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik di sekolah.

2. Bagi Guru

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT bisa menjadi alternatif pilihan saat membuat RPP dengan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif pada saat proses pembelajaran. Direkomendasikan untuk guru karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik karena peserta didik terlibat aktif pada saat proses pembelajaran dan membuat peserta didik menjadi bersemangat dalam belajar sehingga model pembelajaran ini dapat menjadi alternatif pilihan yang diterapkan guru dikelas.

3. Bagi peneliti Selanjutnya

Penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT di rekomendasikan untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan penelitian sejenis. Penelitian ini masih mengalami beberapa kekurangan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk memperbaiki penelitian selanjutnya pada pembelajaran IPS denga model pembelajaran yang sama.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Chaerunnisa, S. (2012). Penggunaan Pendekatan Cooperative Learning Tipe

Team Games Turnament (TGT) Pada Konsep Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa. (Skripsi). Universitas PendidikanIndonesia. Serang.

Gunawan, R. (2013). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi: Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.

Hamalik, O. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kunandar. (2013). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lie, A. (2007). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Sapriya. (2014). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Saputra, J.O. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ips Kelas Iv Di Madrasah Ibtidaiyah Sudirman Kupang Kec. Ambarawa Kab. Semarang Tahun 2013. (Skripsi). Pdf.

Sari, N. (2014). Penerapan Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Menulis Pantun. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Serang

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Solihatin, E dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta


(6)

Wida Lusyani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Taniredja, T. dkk. (2013). Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Kreatif. Bandung: Alfabeta.

Yanto, M. (2013). Jadi Guru yang Jago Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Andi Offset.


Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP UANG.

0 3 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TURNAMEN (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK.

0 3 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA.

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

0 0 12