Metode Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh CSR Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

c. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antar beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan: 1 VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas 2 VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

3.11. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut yaitu:

3.11.1. Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis Linear Berganda berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara Internal dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap variabel terikat Kepuasan Kerja Karyawan. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Kepuasan Kerja Karyawan a = Konstanta X 1 = Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara Internal Universitas sumatera utara X 2 = Lingkungan Kerja Fisik e = Standart error Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel nantinya, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.5 Hubungan antar Variabel Nilai Interprestasi 0.0 - 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 - 0.39 Tidak Erat 0.4 - 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat 0.8 – 0.99 Sangat Erat

3.11.2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut:

3.11.2.1. Uji Signifikansi Simultan uji-F

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H : b 1 =b 2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Tanggung Jawab Sosial X 1 dan Lingkungan Kerja Fisik X 2 terhadap kepuasan kerja karyawan Y. Universitas sumatera utara H 1 : b 1 ≠b 2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Tanggung Jawab Sosial X 1 dan Lingkungan Kerja Fisik X 2 terhadap kepuasan kerja karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5

3.11.2.2. Uji Secara Parsial Uji-t

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. H : b 1 =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Tanggung Jawab Sosial X 1 dan Lingkungan Kerja Fisik X 2 terhadap kepuasan kerja karyawan Y. H a : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Tanggung Jawab Sosial X 1 dan Lingkungan Kerja Fisik X 2 terhadap kepuasan kerja karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Universitas sumatera utara

3.11.2.3. Koefisien Determinasi R²

Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat. Universitas sumatera utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara PT Darmasindo Intikaret adalah perusahaan swasta yang bergerak dala, industry pengolahan karet remahcrumb rubber. Lokasi kegiatan adalah berada di JL. Ir. Juanda No. 11 kelurahan brohol kecamatan bajenis kota Tebing Tinggi Sumatera Utara. Pada awal berdirinya perusahaan ini yaitu pada tahun 1991 namanya adalah PT Darmex Crumb Rubber Factory dengan kapasitas terpasang 12.000 tonthn. Pada tahun 1994 PT Darmex Crumb Rubber Factory mengajukan pertambahan kapasitas sehingga dengan demikian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian RI No. 118kanwil02IPA1IX94 tentang izin perluasan maka PT Darmex Crumb Rubber Factory meningkatkan produksi menjadi 18.000 tonthn. Hal ini dilakukan melihat adanya pertambahan pasokan bahan baku yang dihasilkan oleh kebun masyarakat dan kebun swasta didaerah masyarkat sekitar. Pada tahun 2007 PT Darmex Crumb Rubber Factory mengajukan permohonan perubahan nama perusahaan kepada kota Tebing Tinggi sehingga dengan demikian Dinas Perindustria, Perdagangan dan Koperasi PKM Pemerintahan Kota Tebing Tinggi menerbitkan SK No. 800246Disperindag perihal persetujuan perubahan nama perusahaan dari PT Darmex Crumb Rubber Universitas sumatera utara Factory menjadi PT. Darmasindo Intikaret sehingga semenjak tanggal 27 pebruari 2007 hingga dokumen ini disusun nama perusahaan adalah PT. Darmasindo Intikaret. Dalam operasionalnya PT. Darmasindo Intikaret melaksanakan kegiatan usaha pengolahan karet remah dari bahan baku cup lump dan slab dengan kapasitas terpasang 36.000 tontahun. Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang jenis usaha danatau kewajiban yang wajib dilengkapi dengan analisis mengenai Dampak Lingkungan Hidup AMDAL maka kegiatan pengolahan karet remahcrumb rubber tidak diwajibkan menyususn AMDAL tetapi cukup menyusun Upaya kelolaan Lingkungan Hidup UKL dan upaya Pemantauan Lingkungan Hidup UPL.

4.1.1.1 Visi dan Misi PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

Visi PT. Darmasindo Intikaret adalah ingin menjadi penyedia solusi kebutuhan karet alam yang terbesar dan paling diminati pelanggan dan pemasok di dunia. MISI PT. Darmasindo Intikaret adalah Memberikan solusi untuk seluruh kebutuhan yang berkaitan dengan karet alam secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta mewujudkan kesejahteraan bersama Bangsa . Universitas sumatera utara

4.1.1.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Darmasindo Intikaret merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan karetlatex menjadi crumb rubber. Bahan baku karet pabrik ini diperoleh dari PIR Perkebunan Inti Rakyat. Pengolahan getah karet menjadi crumb rubber dilaksanakan di pabrik yang berada di Tebing Tinggi. Karet memakai jenis Havea Brasiliensis dan mengolahnya menjadi crumb rubber. Adapun jenis crumb rubber yang diproduksi PT. Darmasindo Intikaret adalah sesuai dengan ketentuan mutu karet Indonesia atau Standard Indonesian Rubber SIR, yaitu “SIR 20”. Crumb rubber SIR 20 adalah jenis karet remah dengan kadar sebagai berikut : 1. Kadar kotoran, maksimum 0,20 . 2. Kadar abu, maksimum 1,00 . 3. POPRI, minimum 3050. Mengingat banyaknya produk sejenis yang menjadi saingan perusahaan, maka PT. Darmasindo Intikaret melalui bagian quality control dan pemasaran mengupayakan penjagaan dan peningkatan mutu yang ketat. 4.1.1.3 Proses Pembuatan Produk 4.1.1.3.1 Bahan Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dengan persentase komposisi bahan yang tinggi dan merupakan bahan-bahan yang membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Universitas sumatera utara Bahan baku yang digunakan adalah getah karet dengan berbagai jenis kriteria antara lain : Cup lump, Slab, atau Slab lump. Ketiga jenis getah ini merupakan bahan baku yang didapat dari vendor yang berasal dari beberapa daerah di sumatera utara antara lain : Rantau Parapat, Binjai, P. Sidempuan, Sibolga, dan Perdagangan. Khusus untuk SIR 20 bahan baku yang digunakan oleh PT. Darmasindo Intikaret adalah getah karet dengan kriteria getah Cup lump, Slab lump, Slab, dan Scrab.

4.1.1.3.2 Bahan tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam komposisi kecil tetapi juga mempengaruhi produk dan dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk. 1. Air a. Air yang digunakan dalam proses produksi adalah air yang bersih yang tidak banyak mengandung zat-zat kimia dan kotoran. Kegunaannya antara lain : Mencuci bahan baku dari kotoran yang melekat seperti pasir, batu dan kayu. b. Membuat larutan-larutan dari bahan kimia di laboratorium. c. Mendinginkan motor-motor pembangkit tenaga. d. Mencuci alat-alat yang dipakai dalam proses produksi. 2. Formic Acid asam semutcuka CH3COOH Gunanya untuk mempercepat terjadinya penggumpalan latex. 3. Amoniak NH3 Gunanya untuk penyegaran latex serta pengawetan latex. Universitas sumatera utara 4. HNS H-NS Gunanya untuk melembekkanmelembutkan getah latex. 5. Natrium Metabisulfit Na2S2O3 Untuk memperoleh warna karet yang terang maka ditambahkan natrium metabisulfit kedalam mixing tank II pada karet.

4.1.1.3.3 Bahan penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai pelengkap produk. 1. Plastik Berupa kemasan plastik yang digunakan untuk membungkus karet yang sudah selesai dipres dan yang ditaruh dalam pallet. Plastik yang digunakan adalah plastik kedap udara dengan tebal 0, 2 mm dan titik leleh 108 o C serta berat jenis 0,92 kgm2. Selanjutnya plastik tersebut dicap dengan cat dan diberi label. Setelah itu produk jadi akan dibawa ke gudang penyimpanan untuk disimpan. 2. Palletpacking Bandela yang telah dipres dan dibungkus plastik kemudian dimasukkan ke dalam pallet. Pallet ini mempunyai jenistype dimana tergantung permintaan dari buyer tsb. sebagian dibuat sendiri oleh perusahaan dan ada yang dipesan Universitas sumatera utara langsung dari Singapura dengan system sewa oleh pembeli itu sendiri. Type dari packing yang digunakan PT. Darmasindo Intikaret antara lain : a. Slip Tray adalah jenis packing dimana rangkanya terbuat dari logam dan tapak terbuat dari kayu jadi merupakan kombinasi antara lgam dan kayu. b. Metal box adalah packing yang keseluruhannya terbuat dari logam aluminium dan biasanya jenis packing ini sistem sewa. c. Wooden Pallet adalah packing dimana bahannya terbuat dari kayu biasanya packing ini dibuat oleh pabrik sendiri.

4.1.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan sistem yang mengatur masalah penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur-unsur organisasi sehingga diperoleh suatu bentuk kerjasama yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Tugas individual ini dalam pelaksanaannya selalu dihubungkan dengan sistem dan prosedur yang berlaku dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian organisasi bukan hanya sekedar kerangka pembagian tugas melainkan seluruh perangkat beserta fungsi-fungsinya yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Struktur Organisasi PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut: Universitas sumatera utara STRUKTUR ORGANISASI PT. DARMASINDO INTIKARET TEBING TINGGI Universitas sumatera utara

4.1.1.5 Uraian Tugas Job Description

Pembagian pekerjaan pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Darmasindo Intikaret adalah sebagai berikut: 1. Direktur, mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan. b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan. c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan. d. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas. e. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien. f. Mewakil perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan. g. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS Rapat Umum Pemegang Saham. h. Menetapkan besarnya deviden perusahaan Universitas sumatera utara 2. Kepala Pabrik Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan atas pelaksanaan produksi. Mempunyai tugas sebagai berikut: a. Bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi. b. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi. c. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan. d. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan. e. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya. f. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan. g. Membantu supervisor listrik, bengkel, mekanik dalam pemeliharaan semua instalasi yang ada di pabrik. h. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku. Universitas sumatera utara i. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien. j. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala. k. Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara berkala. 3. Quality Control Mengawasi dan menkoordinasi serta mengawal proses produksi dan mempunyai tugas sebagai berikut : a. Melakukan pemantauan pengawasan mutu hasil produksi b. Melakukan pemantauan pelaksanaan proses produksi c. Menilai efektifitas kinerja pada divisi quality d. Melakukan penilaian terhadap keluhan yang terjadi pada teknis pelaksanaan ataupun hasil produksi. e. Membuat perencanaan corective preventive action f. Membuat laporan hasil pengawasan terhadap mutu produk. 4. Kabag. Lapangan Penerimaan Bahan Baku Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Mengkoordinir kegiatan penerimaan bahan baku. b. Menentukan DRC bahan baku. c. Melaporkan penerimaan bahan baku kepada kepala pabrik. Universitas sumatera utara 5. Kabag. Laboratium Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Bertanggung jawab terhadap keakuratan pengujian parameter mutu dan quality yang diterbitkan. 6. Kabag. Bengkel Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan repair dan mesin-mesin peralatan pabrik agar tidak mengganggu jalannya operasi perusahaan. b. Mengajukan permintaan pembelian spare part dan kebutuhan- kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pemeliharaan dan repair semua peralatan pabrik. c. Bertanggung jawab atas penggunaan suku cadang dan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan maintenance dan repair. d. Mengadakan pengecekan langsung bekerjanya dan kondisi semua peralatan pabrik. e. Mengadakan pencatatan mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing mesinperalatan pabrik. f. Menyusun jadwal pemeliharaan peralatan-peralatan pabrik agar tidak menghambat jalannya proses produksi. g. Memeriksa kerusakan yang timbul dan menentukan bahan-bahan atau spare part yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Universitas sumatera utara h. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien. i. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala. 7. Kabag. Produksi Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi listrik perusahaan dan peralatan yang menggunakan tenaga listrik untuk menjamin kelancaran jalannya operasi perusahaan. b. Mengajukan permintaan pembelian suku cadang dan kebutuhan lainnya yang diperlukan. c. Bertanggung jawab atas penggunaan suku cadang dan biaya-biaya yang lainnya sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan. d. Merencanakan perluasan kegiatan jaringan listrik sesuai dengan kebutuhan. e. Mengadakan pemeriksaan atas instalasi listrik, AC, dan sistem komunikasi yang berhubungan dengan tenaga listrik. f. Menjamin keselamatan kerja bagi operator bawahannya. g. Menjamin keamanan dan ketepatan pemasangan semua peralatan tenaga listrik. Universitas sumatera utara h. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien. i. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala. 8. Kabag. Kantor SDM dan Umum Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Bertanggung jawab segala pengeluaran dana dan perdokumentasian yang berkenaan dengan operasional perusahaan baik rutin maupun yang isidentil yang diperintahkan Direktur Wakil Manajemen. 9. Kasir Adapun tugas dan tanggung jawab administrasi adalah bertanggung jawab atas dana dokumen-dokumen penting yang disimpan dalam perusahaan. 10. Technic Pembagian tugas dan tanggung jawab : • Memberikan petunjuk dan mengawasi pemeliharaan di bidang teknik • Berperan dalam pemeliharaan dan perbaikan alat-alat yang ada di pabrik agar tetap dalam kondisi yang baik. • Merencanakan dan mengarahakan serta mengkoordinasikan kegiatan bagian reparasi 11. Mandor Gilingan Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Bertanggung jawab terhadap getah selendang basah. Universitas sumatera utara 12. Mandor Crumb Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Bertanggung jawab terhadap getah kering 13. Security Pembagian tugas dan tanggung jawab : • Mengawasi semua gerak gerik orang yang dianggap mencurigakan • Mencatat semua tamu yang masuk. • Bertanggung jawab terhadap semua keamanan perusahaan 4.1.2 Analisis Deskriptif 4.1.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden Dari kuesioner yang disebarkan diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik responden. Karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel-Tabel berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase 20-30 28 36,4 31-40 44 57,1 41-50 5 6,5 Total 77 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia didominasi oleh usia 31- 40 tahun dengan jumlah mencapai 44 responden 57,1, hal ini karena karyawan telah lebih banyak memiliki pengalaman. Universitas sumatera utara Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 54 70,1 Perempuan 23 29,9 Total 77 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terlihat bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 54 responden 70,1. Responden berjenis kelamin laki-laki lebih dominan dibanding responden berjenis kelamin perempuan karena laki-laki dinilai lebih waspada dan dapat bekerja lebih sigap dibandingkan wanita. Disamping itu, laki-laki cenderung dapat bepikir cepat tanpa melibatkan perasaan. pada umumnya perusahaan lebih suka mempekerjakan karyawan laki-laki untuk pekerjaan-pekerjaan berat dibanding mempekerjakan karyawan perempuan, selain itu jadwal cuti karyawan laki-laki lebih sedikit dibanding karyawan wanita. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Persentase SLTP 19 24,7 SMA 55 71,4 DIPLOMA 3 3,9 Total 77 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan pada Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden dengan pendidikan SMA adalah yang paling dominan berjumlah 55 orang 71,4. Responden dengan tingkat pendidikan SMA lebih dominan karena secara umum hanya pada bagian tertentu perusahaan menetapkan batas minimal tingkat pendidikan karyawan, sehingga tingkat pendidikan SMA Universitas sumatera utara dianggap relevan dengan pekerjaan yang dibebankan perusahaan dan perusahaan lebih membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian khusus untuk memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan, seperti mesin-mesin, otomotif, dan listrik. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Jumlah Persentase 5 Tahun 11 14,3 5-10 Tahun 37 48,1 10 Tahun 29 37,7 Total 77 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Pada Tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan masa kerja terlihat bahwa responden dengan masa kerja 5-10 tahun merupakan masa kerja yang paling dominan hal ini karena tingkat perputaran karyawan tidak tinggi, sehingga perusahaan jarang membuka lowongan kerja dan cenderung mempertahankan karyawan yang sudah ada dari pada merekrut karyawan baru, kecuali jika terjadi kekurangan personil atau pengembangan usaha. Karyawan juga memiliki loyalitas terhadap perusahaan sehingga cenderung bertahan dan tidak beralih ke perusahaan lain. Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Bagian Bagian Umum 8 10,4 Bagian Keamanan 3 3,9 Bagian Produksi 66 85,7 Total 77 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Pada Tabel 4.5 karakteristik responden berdasarkan bagian, terlihat bahwa responden bagian produksi merupakan jumlah yang paling dominan yaitu 66 Universitas sumatera utara orang 85,7. Responden pada bagian produksi jauh lebih banyak dibanding bagian lain hal ini karena perusahaan bergerak dibidang perkebunan dan industri pengolahan karet sehingga membutuhkan lebih banyak karyawan untuk ditempatkan pada bagian produksi dalam mengerjakan berbagai pekerjaan yang berkaitan dengan produksi dan bagian produksi merupakan bagian yang paling banyak membutuhkan karyawan dibanding bagian lain.

4.1.2.2 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden

Berikut hasil analisis deskriptif frekuensi jawaban responden: Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabl CSR Internal X 1 Q 1 SPS 2 3 4 N 5 6 7 STPS Total f Total F F F F F f F f 1 6 7,8 18 23,4 50 64,9 3 3,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 100 2 1 1,3 22 28,6 48 62,3 6 7,8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 100 3 4 5,2 14 18,2 37 48,1 21 27,3 1 1,3 0 0,0 0 0,0 77 100 4 5 6,5 25 32,5 35 45,5 12 15,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 100 5 2 2,6 31 40,3 36 46,8 8 10,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 100 6 1 1,3 23 29,9 38 49,4 15 19,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 100 7 2 2,6 18 23,4 37 48,1 19 24,7 1 1,3 0 0,0 0 0,0 77 100 8 2 2,6 19 24,7 44 57,1 12 15,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, terlihat bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap butir pernyataan yaitu: 1. Untuk pernyataan tentang “Pemberian beasiswa bagi anak karyawan yang berprestasi” Sebanyak 50 64,9 responden menjawab puas atas kebijakan hal ini menunjukkan bahwa pemberian beasiswa mendapat respon yang Universitas sumatera utara positif dari karyawan selain dapat meringankan biaya pendidikan juga dapat memotivasi anak-anak mereka untuk berprestasi. 2. Untuk pernyataan “Perusahaan telah memberikan beasiswa kepada anak karyawan setiap tahun ajaran baru” karyawan dominan mejawab Puas yaitu sebanyak 48 62,3. Hal ini menunjukkan bahwa sebagaian besar responden merasa terbantu dalam membiayai pendidikan anak, terutama pada tahun ajaran baru yang membutuhkan biaya pendidikan yang lebih besar. 3. Untuk pernyataan “Kegiatan syukuran secara rutin membuat seluruh karyawan merasa puas” 37 48,1 responden yang menjawab Puas hal ini menunjukkab bahwa kegiatan tersebut dapat mempererat kebersamaan dan soliditas karyawan dan terdapat 1 1,3 responden yang menjawab Tidak Puas hal ini dikarenakan karyawan tersebut memiliki ketidak cocokan dengan beberapa karyawan lain serta jarang dilibatkan dalam kegiatan- kegiatan perusahaan. 4. Untuk Pernyataan tentang “Kegiatan syukuran mengundang anak yatim piatu” mayoritas responden 35 45,5 menjawab puas, 25 32,5 sangat puas, 5 6,5 sangat puas sekali dan terdapat 12 15,3 responden yang menjawab netral. Hal ini menjunkkan bahwa secara umum karyawan menyukai kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan khususnya dalam menyantuni anak yatim piatu. 5. Untuk pernyataan “Program wisata yang diberikan perusahaan mampu maningkatkan motivasi karyawan” sebanyak 38 49,4 responden Universitas sumatera utara mejawab puas, hal ini menunjukkan bahwa program wisata yang diberikan dapat memberikan rasa senang dan rileks bagi karyawan sehingga menumbuhkan motivasi untuk bekerja lebih baik. 6. Untuk pernyataan tentang “Program wisata yang diberikan perusahaan dapat mejalin silaturrahim karyawan dengan perusahaan” sebanyak 35 45,5 responden menjawab puas hal ini karena dengan kegiatan wisata, karyawan dapat berbagi keceriaan dan kebersamaan sehingga silaturrahim antar karyawan dapat terjalin dengan baik. 7. Untuk pernyataan tentang “Kebijakan pelayanan kesehatan yang diberikan perusahaan” sebagian besar responden menjawab puas, yaitu sebanyak 37 48,1 hal ini karena pelayanan kesehatan yang diberikan membuat karyawan merasa dihargai perusahaan khususnya bagi karyawan yang sakit, dan terdapat 1 1,3 responden yang menjawab tidak puas, hal ini karena kebijkan pelayanan kesehatan hanya berlaku untuk gangguan kesehatan tertentu. 8. Untuk pernyataan tentang “Berbagai jenis pelayanan kesehatan yang diberikan perusahaan dapat meringankan beban karyawan” jawaban responden didominasi oleh jawaban puas yaitu sebanyak 44 57,1 hal ini menjukkan bahwa karyawan merasa terbantu dengan layanan kesehatan sehingga beban karyawan dalam hal biaya pengobatan menjadi lebih ringan. Universitas sumatera utara Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Responden Variabel Lingkungan Kerja Fisik X 2 Q 1 SPS 2 3 4 N 5 6 7 STPS Total f f f f f f f 1 2 2,6 11 14,3 51 66,2 11 14,3 1 1,3 1 1,3 0 0,0 77 100 2 1 1,3 11 14,3 43 55,8 20 26,0 2 2,6 0 0,0 0 0,0 77 100 3 0,0 26 33,8 32 41,6 18 23,4 1 1,3 0 0,0 0 0,0 77 100 4 3 3,9 18 23,4 48 62,3 8 10,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 100 5 0,0 14 18,6 51 66,2 11 14,3 1 1,3 0 0,0 0 0,0 77 100 6 1 1,3 17 22,1 38 49,4 19 24,7 2 2,6 0 0,0 0 0,0 77 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa: 1. Untuk pernyataan tentang “Pewarnaan yang dilakukan pada ruangan sudah sesuai” 51 66,2 responden mejawab puas hal ini menunjukkan bahwa pewarnaan ruangan telah sesuai dengan kondisi pekerjaan sehingga karyawan merasa nyaman dalam bekerja namun masih terdapat 1 1,3 responden yang menjawab Tidak Puas dan 1 1,3 menjawab Sangat Tidak Puas, hal ini karena karyawan tersebut merasa warna ruangan terlalu mudah kotor sehingga merasa lebih baik jika diberi warna gelap. 2. Untuk pernyataan tentang “Pencahayaan ruangan” 43 55,8 responden mejawab puas, hal ini menjunkkan bahwa pencahayaan ruangan telah sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan sehingga ruangan tidak kurang pencahayaan dan 2 2,6 responden yang menjawab tidak puas karena menganggap bahwa pencahaan ruangan masih kurang terang. 3. Untuk pernyataan tentang “Suhu ruangan diatur sesuai kebutuhan karyawan 32 41,6 menjawab Puas, hal ini menujukkan bahwa pengaturan suhu ruangan telah sesuai dengan kebutuhan karyawan sehingga aktivitas kerja Universitas sumatera utara karyawan dapat berjalan normal tanpa terganggu oleh temperatur ruangan. Dan terdapat 1 1,3 responden yang menjawab tidak puas karena karyawan tersebut merasa tidak nyaman dengan pemasangat AC maupun kipas angin karena rentan terhadap kesehatannya. 4. Untuk pernyataan “Suara yang dihasilkan dari alat-alat kerja tidak menggangu konsentrasi karyawan” sebagian besar responden menjawab puas yaitu sebanyak 48 62,3 hal ini karena karyawan telah disediakan headset jika mengoperasikan alat-alat kerja yang menimbulkan suara keras, sehingga suara yang ditimbulkan tidak terlalu bising dan tidak menggangu konsentrasi karyawan. 5. Untuk pernyataan tentang “Memiliki privasi ruang gerak dalam bekerja. Sebanyak 51 66,2 responden menjawab Puas, ini menunjukkan bahwa karyawan diberi keleluasaan dalam bekerja hanya diberi arahan dan tidak diawasi terus menerus sedangkan 1 1,3 responden yang menjawab tidak puas disebabkan oleh karyawan bersangkutan merupakan karyawan baru sehingga intensitas pengawasan masih cukup tinggi. 6. Untuk pernyataan tentang “Kebersihan ruang kerja sudah baik” sebanyak 38 49,4 responden mejawab puas, hal ini menunjukkan bahwa kebersihan ruangan kerja karyawan secara umum telah terjaga dengan baik. dan 2 2,6 menjawab tidak puas disebabkan oleh masih kurangnya tong sampah di beberapa ruangan sehingga terkadang masih ada sampah yang berserakan. Universitas sumatera utara Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y Q 1 SPS 2 3 4 N 5 6 7 STPS Total f f f f f f f 1 8 10,4 13 16,9 47 61,0 7 9,1 2 2,6 0 0,0 0 0,0 77 100 2 0,0 17 22,1 39 50,6 20 26,0 1 1,3 0 0,0 0 0,0 77 100 3 0,0 26 33,8 36 46,8 14 18,2 1 1,3 0 0,0 0 0,0 77 100 4 3 3,9 13 16,9 46 59,7 14 18,2 1 1,3 0 0,0 0 0,0 77 100 5 0,0 22 28,6 37 48,1 17 22,1 1 1,3 0 0,0 0 0,0 77 100 6 0,0 16 20,8 37 48,1 23 29,9 1 1,3 0 0,0 0 0,0 77 100 7 2 2,6 18 23,4 48 62,3 8 10,4 1 1,3 0 0,0 0 0,0 77 100 8 1 1,3 14 18,2 51 66,2 9 11,7 2 2,6 0 0,0 0 0,0 77 100 9 1 1,3 25 32,5 30 39,0 21 27,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 100 10 1 1,3 12 15,6 52 67,5 10 13,0 2 2,6 0 0,0 0 0,0 77 100 11 1 1,3 23 29,9 36 46,8 17 22,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 100 12 0 0,0 19 24,7 37 48,1 19 24,7 2 2,6 0 0,0 0 0,0 77 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa: 1. Untuk pernyataan “Gaji yang diberikan layak” 47 61,0 responden mejawab Puas, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa bahwa gaji yang diterima relatif sesuai dengan beban kerja dan 2 2,6 tidak puas, karena merasa beban kerja belum sebanding dengan dengan gaji yang diterima. 2. Untuk pernyataan tentang “Pemberian penghargaan berupa imbalan dalam bentuk uang atau yang dapat dinilai dengan uang” 39 50,6 responden menjawab puas, hal ini menunjukkan bahwa dengan penghargaan yang diberikan membuat karyawan merasa dihargai dan terdorong untuk terus berprestasi dan 1 1,3 responden yang menjawab tidak puas hal ini karena karyawan tersebut merasa telah memberikan kinerja yang baik namun tidak mendapat penghargaan yang layak. Universitas sumatera utara 3. Untuk pernyataan tentang “Pemberian bonus diberikan sesuai kinerja karwayan sebanyak 36 46,8 responden menjawab puas, hal ini menunjukkan bahwa pemberian bonus seuai kinerja merupakan kebijakan yang adil dan objektif sehingga karyawan berusaha memberikan kinerja yang optimal bagi perusahaan dan 1 1,3 responden yang menjawab tidak puas karena karyawan tersebut merasa kurang adil atas pemberian bonus yang diberikan. 4. Untuk pernyataan tentang “Pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan pendidikan dan keahlian karyawan” sebanyak 46 59,7 responden mejawab puas, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan merasa tingkat pendidikan dan keahlian yang dimiliki telah sesuai dengan pekerjaan yang diberikan dan 1 1,3 responden menjawab tidak puas, karena merasa telah memiliki pengalaman yang lebih banyak namun berada diposisi yang sama dengan karyawan yang masih kurang pengalaman. 5. Untuk pernyataan tentang “Pekerjaan memberi kesempatan untuk meningkatkan keterampilan” 37 48,1 responden mejawab Puas, hal ini menjunjukkan bahwa jenis pekerjaan yang dilakukan memberi pengalaman bagi karyawan sehingga dapat memberi kesempatan bagi karyawan dalam meningkatnya keterampilan kerja dan terdapat 1 1,3 responden yang menjawab tidak puas, karena merasa tidak ada hal baru untuk diperlajari. 6. Untuk pernyataan tentang ‘Merasa puas dengan fasilitas yang diberikan perusahaan” 37 48,1 responden menjawab puas, hal ini menunjukkan bahwa fasilitas yang diberikan perusahaan relatif cukup lengkap dan Universitas sumatera utara memberikan rasa puas bagi karyawan dan 1 1,3 responden yang tidak puas, karena menganggap fasilitas yang diberikan masih kurang memadai. 7. Untuk pernyataan tentang “Rekan kerja yang bisa diajak kerja sama dapat meningkatkan semangat kerja” sebanyak 48 62,3 responden mejawab puas, hal ini menunjukkan bahwa sebagain besar karyawan menganggap bahwa kerja sama dengan rekan kerja sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga jika bisa bekerja sama dengan rekan kerja maka karyawan akan lebih bersemangat dalam bekerja, dan terdapat 1 1,3 responden yang tidak puas, karyawan tersebut beralasan bahwa pekerjaannya tidak begitu berhubungan dengan karyawan lain sehingga lebih sering bekerja secara individu. 8. Untuk pernyataan tentang “Keharmonisan antara atasan dan bawahan dapat meningkatkan semangat dalam bekerja” sebanyak 51 66,2 responden mejawab puas, hal ini berarti bahwa sebagaian besar karyawan menyadari bahwa keharmonisan antar atasan dengan bawahan akan berpengaruh pada semangat kerja sehingga jika keharmonisan tercipta, maka karyawan akan memiliki semangat kerja yang lebih baik, dan 2 2,6 responden menjawab tidak puas, karyawab tersebut beralasan bahwa keharmonisan dengan atasan tidak begitu berpengaruh pada semangat kerjanya karena atasan tidak selalu mengawasinya. 9. Untuk pernyataan tentang “Karyawan bertanggung jawab atas pekerjaannya” 1 1,3 menjawab Sangat Puas Sekali SPS, 25 32,5 menjawab Sangat Puas, 30 39,0 mejawab Puas, hal ini menunjukkan Universitas sumatera utara bahwa karyawan memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya. 10. Untuk pernyataan tentang “Kesesuaian tempat kerja dengan minatkeinginan pekerja dapat meningkatkan hasil kerja” 52 67,5 responden mejawab Puas, hal ini menunjukkan bahwa kesuaian tempat kerja dan minat karyawan dapat meningkatkan kepuasan kerja sehingga jika karyawan merasa puas dengan pekerjaannya maka kemungkinan besar hasil kerja akan meningkat. 11. Untuk pernyataan tentang “Dalam bekerja karyawan membutuhkan ketenteraman dalam mengerjakan tugas-tugasnya” 36 46,8 mejawab Puas, hal ini menunjukkan bahwa ketenteraman merupakan kebutuhan mendasar bagi karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya,jika karyawan merasa tenteram, maka karyawan dapat bekerja optimal. 12. Untuk pernyataan tentang “Melakukan pekerjaan dengan sunguh-sungguh karena pekerjaan ini penting bagi saya” jawaban responden didominasi oleh jawaban puas yaitu sebanyak 37 48,1,1 hal ini menujukkan bahwa secara umum sumber penghasilan utama karyawan bersumber dari gaji yang diperoleh dari perusahaan dan 2 2,6 responden menjawab tidak puas, karena karyawan tersebut merasa penghasilan yang diperoleh tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan masih berniat beralih ke perkerjaan lain yang lebih menjanjikan. Universitas sumatera utara 4.1.2.3 Analisis Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas Data, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Multikolonearitas.

4.1.2.3.1 Uji Normalitas Data

a. Pendekatan Histogram Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Uji Normalitas Data dengan pendekatan Histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.

b. Pendekatan Grafik

Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas data adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality Probability Plot. Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan pendekatan Grafik Normality Probability Plot. Universitas sumatera utara Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik diatas, dapat terlihat bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.

4.1.2.3.2 Uji Heterokedastisitas Scatter Plot

Untuk melihat ada tidaknya Heteroskedastisitas pada model yang digunakan, dilakukan dengan Uji Heteroskedastisitas Scatter Plot. Berikut hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot. Universitas sumatera utara Berdasarkan Hasil Uji Heteroskedastisitas diatas, diketahui bahwa tidak ada varian gangguan berbeda dalam penelitian, titik – titik penyebaran pada Scatter Plot tidak menunjukkan pola tertentu dan penyebarannya berada di atas dan di bawah angka nol, sehingga model regresi yang digunakan tidak mengalami Heteroskedastisitas.

4.1.2.3.3 Uji Multikolonearitas

Uji Multikolonearitas pada penelitian ini digunakan untuk melihat ada tidaknya gejala multikolonearitas antar variabel indevenden. Pada Tabel berikut dapat dilihat hasil Uji Multikolonearitas. Universitas sumatera utara Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 11.253 3.964 2.839 .006 CSR_I .310 .155 .205 2.001 .049 .837 1.194 Lingkungan_Fisik .960 .207 .476 4.643 .000 .837 1.194 a. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Karyawan Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terlihat adalanya gejala multikolonearitas antar variabel indevenden. Hal ini dapat diketahui dari nilai tolerance pada kolom ke tujuh diatas, pada kolom tolerance menunjukkan bahwa nilai tolerance adalah sebesar 0,837, sehingga nilai tersebut telah sesuai dengan nilai yang disyaratkan yaitu nilai tolerance harus lebih besar dari 0,1. Dengan demikian 0,837 0,1. Selanjutnya dengan melihat nilai VIF Varian Inflation Factor dimana nilai VIF pada kolom ke delapan diatas adalah sebesar 1,194, dengan demikian nilai tersebut telah sesuai dengan nilai yang disyaratkan yaitu lebih kecil dari 5. Maka nilai VIF 1,194 5. Maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terdapat gejala multikolonearitas. 4.1.3 Analisis Statistik 4.1.3.1 Koefisien Regresi Linear Berganda Melalui Analisis Regresi Linear Berganda dapat diketahui berapa besar koefisien regresi Variabel CSR Internal X 1 dan Variabel Lingkungan Kerja Fisik Universitas sumatera utara X 2 terhadap Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y Perusahaan. Hasil perhitungan Regresi Linear Berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Perhitungan Koefisien Regresi Linear Berganda Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Tabel 4.10 diperoleh persamaan sebagai berikut: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X2 + e Y= 11,253 + 0,310 X 1 + 0,960 X 2 + e Dimana: Y = Kepuasan Kerja Karyawan X 1 = CSR Internal X2 = Lingkungan Kerja Fisik a = Konstanta e = standard error Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa : 1. Konstanta a = 11,253 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas CSR Internal dan Lingkungan Kerja Fisik = 0 maka Kepuasan Kerja Karyawan Y akan sebesar 11,253. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 11.253 3.964 2.839 .006 CSR_I .310 .155 .205 2.001 .049 .837 1.194 Lingkungan_Fisik .960 .207 .476 4.643 .000 .837 1.194 a. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Karyawan Universitas sumatera utara 2. Koefisien regresi variabel CSR Internal sebesar 0,310 menunjukkan bahwa variabel CSR Internal X 1 bernilai positif terhadap kepuasan kerja karyawan Y. Dengan kata lain, jika variabel CSR Internal ditingkatkan sebesar 1 satuan maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,310 dengan asumsi variabel lainya tetap. 3. Koefisien regresi variabel Lingkungan Kerja Fisik adalah sebesar 0,960 menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja fisik bernilai positif terhadap kepuasan kerja karyawan Y. dengan kata lain, jika variabel lingkungan kerja fisik ditingkatkan sebesar 1 satuan maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,960 dengan asumsi variabel lainnya tetap.

4.1.3.2 Pengujian Hipotesis

4.1.3.2.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F Hasil Uji Simultan Uji F menunjukkan seberapa besar pengaruh Variabel CSR Internal X 1 dan Variabel Lingkungan Kerja Fisik X 2 secara bersama- sama atau serempak terhadap Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y PT. Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi. Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Universitas sumatera utara Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 819.903 2 409.952 19.740 .000 a Residual 1536.798 74 20.768 Total 2356.701 76 a. Predictors: Constant, Lingkungan_Fisik, CSR_I b. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Karyawan Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar 19,740 dan nilai F tabel diperoleh dengan menggunakan tingkat keyakinan 95, α = 5, df 1 jumlah variabel–1 = 2, dan df 2 n-k-1 = 77-2-1 = 74 maka niali F tabel adalah sebesar 3,12. Dengan demikian nilai F hitung 19,740 F tabel 3,12. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05 Dengan demikian secara bersama-sama atau simultan variabel CSR Internal X 1 dan variabel Lingkungan Kerja Fisik X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan Y. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka Ha diterima dan H ditolak.

4.1.3.2.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Hasil Uji Parsial Uji t menunjukkan seberapa besar hubungan dan pengaruh masing-masing Variabel CSR Internal X 1 dan Variabel Lingkungan Kerja Fisik X 2 secara parsial terhadap Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y PT. Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi.Hasil Uji t dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut: Universitas sumatera utara Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 11.253 3.964 2.839 .006 CSR_I .310 .155 .205 2.001 .049 .837 1.194 Lingkungan_Fisik .960 .207 .476 4.643 .000 .837 1.194 a. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Karyawan Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.12 Hasil Uji t diatas, diketahui bahwa: 1. Variabel CSR Internal X 1 memiliki nilai t hitung sebesar 2,001 dan sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,67 Dengan demikian nilai t hitung 2,001 t tabel 1,67 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,049. 0,05 artinya variabel CSR Internal X 1 secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y. Berdasarkan hasil tersebut maka H 1 diterima dan H ditolak.

2. Variabel Lingkungan Kerja Fisik X

2 memiliki nilai t hitung sebesar 4,643 dan nilai t tabel adalah sebesar 1,67 maka nilai t hitung 4,643 t tabel 1,67 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05. Dengan demikian secara parsial variabel Lingkungan Kerja Fisik X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka H 1 diterima dan H ditolak. 3. Dari Tabel 4.12 tersebut dapat diketahui bahwa variabel Lingkungan Kerja Fisik X 2 lebih dominan dibanding variabel CSR Internal X 1 hal ini karena pekerjaan lebih banyak menuntut aktivitas fisik terutama pada bagian produksi, sehingga lingkungan fisik menjadi prioritas utama perusahaan Universitas sumatera utara agar karyawan dapat bekerja dengan optimal sedangkan penerapan CSR Internal masih terbatas pada hal-hal tertetu sehingga koefisien regresi dan tingkat signifikansinya lebih rendah dibanding variabel Lingkungan Kerja Fisik X 2 . 4.1.3.2.3 Uji Koefisien Determinasi R² Dalam penelitian ini dapat diketahui berapa besar kontribusi Variabel CSR Internal X 1 dan Variabel Lingkungan Kerja Fisik X 2 terhadap Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y. Melalui koefisien determinasi R² dengan menggunakan program SPSS Statistical Product dan Service Solution versi 17 for Windows dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Determinasi R² Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .590 a .348 .330 4.55714 a. Predictors: Constant, Lingkungan_Fisik, CSR_I b. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Karyawan Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Hasil Uji Determinasi R² pada Tabel 4.13 diatas terlihat bahwa variabel CSR Internal X 1 dan variabel Lingkungan Kerja Fisik X 2 memiliki kontribusi positif sebesar 0,330 33 terhadap variabel kepuasan kerja karyawan Y. Sedangkan sisanya sebesar 77 dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini seperti pelatihan dan pengembangan SDM, Struktur Organisasi, dan Disiplin Karyawan. Universitas sumatera utara 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh CSR Internal Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Dari hasil Uji signifikansi simultan Uji F terlihat bahwa secara bersama- sama atau simultan variabel CSR Internal X 1 dan variabel lingkungan kerja fisik X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan Y dimana nilai F hitung sebesar 19,740 nilai F tabel 3,12 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05. Berarti koefisien signifikan secara statistik CSR Internal dan Lingkungan Kerja Fisik secara bersama-sama berpengaruh posistif terhadap kepuasan kerja karyawan. CSR Internal mempengaruhi Lingkungan Kerja Fisik artinya jika CSR Internal hendaknya jangan mencapai profit tanpa sama sekali melihat manfaat CSR serta berhubungan dengan karyawan biasanya terkait dengan suatu aktivitas yang secara langsung terhubung secara fisik karena karyawan menemukan diri mereka didalam organisasi. Terlebih jika aktivitas sosial dan prakteknya CSR diadopsi oleh top manajemen maka, akan menumbuhkan iklim kerja yang mendukung hubungan antar sesama ditempat kerja. Selanjutnya dengan memberikan keamanan dan program kesehatan dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan akan membuat mereka mampu bersikap positif terhadap organisasi, memotivasi mereka untuk memacu majunya organisasi serta membuat mereka tetap aktif sebagai karyawan. Universitas sumatera utara Konsep Corporate Social Responsibility pertama kali dikemukakan oleh Bowen yaitu konsep Cost Benefit Ratio Social Benefit Ratio. Emil 1953 dalam Ardianto dan Machfuds 2011:39 menyimpulkan konsep Cost Benefit Ratio Social Benefit Ratio yaitu bahwa setiap perusahaan berskala besar hendaknya jangan hanya bermotivasi mencapai profit sebesar-besarnya dengan membandingkan cost dan benefit tanpa sama sekali melihat ratio antara cost dengan manfaat sosial dan keberadaan perusahaan terhadap lingkungan. Nitisemito 2002 : 183 Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan bekerja yang mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya. Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting, dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun penataan faktor-faktor lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan aktivitas organisasi. Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya didalam melaksanakan tugas-tugasnya.

4.2.2 Pengaruh CSR Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Dari hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t terlihat bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel CSR Internal X 1 terhadap varibel kepuasan kerja Y dengan nilai t hitung sebesar 2,001 t tabel 1,67 dengan tingkat singnifikansi sebesar 0,049 0,05 dengan demikian secara parsial variabel CSR Internal X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan Y. Hal ini menunjukkan bahwa program- Universitas sumatera utara program CSR Internal yang diterapkan perusahaan secara umum berdampak positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan khususnya: 1. Pemberian bantuan pendidikan kepada anak karyawan pada setiap tahun ajaran baru, kebijakan ini sangat membantu mengurangi beban karyawan dalam membiayai pendidikan anak-anaknya terlebih pada saat tahun ajaran baru merupakan masa yang sulit bagi karyawan dalam mengatur keuangan keluarga karena kebutuhan pendidikan akan cukup besar. 2. Kegiatan syukuran mengundang anak yatim berdampak pada rasa solidaritas dan kepedulian antar sesama karyawan dan lingkungan sosial. Dengan tumbuhnya rasa solidaritas dan kepedulian dapat meningkatkan semangat kebersamaan dan saling tolong menolong antar karyawan dan masyarakat. Sehingga kegiatan ini tidak hanya bermanfaat pada lingkungan internal perusahaan saja tetapi juga bermanfaat pada masyarakat sekitar khususnya keluarga yang kurang mampu dan anak yatim piatu. 3. Program wisata yang diberikan telah mampu menciptakan suasana harmonis dalam perusahaan, kegiatan ini dapat menghilangkan kepenatan dan beban kerja sehingga dengan berwisata keceriaan dan semangat kerja karyawan dapat ditingkatkan terlebih kegiatan ini dimasukkan dalam agenda rutin perusahaan secara berkesinambungan Universitas sumatera utara sehingga jalinan silaturrahim antar karyawan senantiasa terjaga dan dapat meningkat untuk jangka panjang.

4.2.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Sinar SosroTanjung Morawa Sumatera Utara

4 49 116

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Bank Bni Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Studi Pada PT. BNI 46 Kantor Cabang Universitas Sumatera Utara)

5 90 106

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility ( Studi pada PT. Jamsostek Kantor Wilayah I Sumatera Utara )

1 34 150

Program Corporate Social Responsibilty (CSR) Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) “Satu untuk Sepuluh” Terhadap Citra AQUA di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

5 38 137

A. Petunjuk Pengisian Kuesioner - Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

0 1 40

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja 2.1.1. Pengertian Kepuasan Kerja - Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera U

1 1 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

0 1 8

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

0 0 16

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Sinar SosroTanjung Morawa Sumatera Utara

0 0 10