Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 819.903
2 409.952
19.740 .000
a
Residual 1536.798 74
20.768 Total
2356.701 76
a. Predictors: Constant, Lingkungan_Fisik, CSR_I b. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Karyawan
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar 19,740 dan nilai F tabel diperoleh dengan menggunakan tingkat
keyakinan 95, α = 5, df 1 jumlah variabel–1 = 2, dan df 2 n-k-1 = 77-2-1
= 74 maka niali F tabel adalah sebesar 3,12. Dengan demikian nilai F hitung 19,740 F tabel 3,12. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05
Dengan demikian secara bersama-sama atau simultan variabel CSR Internal X
1
dan variabel Lingkungan Kerja Fisik X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan Y. Berdasarkan kriteria pengujian
hipotesis maka Ha diterima dan H ditolak.
4.1.3.2.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Hasil Uji Parsial Uji t menunjukkan seberapa besar hubungan dan pengaruh masing-masing Variabel CSR Internal X
1
dan Variabel Lingkungan Kerja Fisik X
2
secara parsial terhadap Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y PT. Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi.Hasil Uji t dapat dilihat pada Tabel 4.12
berikut:
Universitas sumatera utara
Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant 11.253
3.964 2.839 .006
CSR_I .310
.155 .205 2.001 .049
.837 1.194 Lingkungan_Fisik
.960 .207
.476 4.643 .000 .837 1.194
a. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Karyawan
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Tabel 4.12 Hasil Uji t diatas, diketahui bahwa: 1.
Variabel CSR Internal X
1
memiliki nilai t hitung sebesar 2,001 dan sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,67 Dengan demikian nilai t hitung
2,001 t tabel 1,67 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,049. 0,05 artinya variabel CSR Internal X
1
secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y.
Berdasarkan hasil tersebut maka H
1
diterima dan H ditolak.
2. Variabel Lingkungan Kerja Fisik X
2
memiliki nilai t hitung sebesar 4,643 dan nilai t tabel adalah sebesar 1,67 maka nilai t hitung 4,643 t tabel
1,67 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05. Dengan demikian secara parsial variabel Lingkungan Kerja Fisik X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y. Berdasarkan
kriteria pengujian hipotesis maka H
1
diterima dan H ditolak.
3. Dari Tabel 4.12 tersebut dapat diketahui bahwa variabel Lingkungan Kerja
Fisik X
2
lebih dominan dibanding variabel CSR Internal X
1
hal ini karena pekerjaan lebih banyak menuntut aktivitas fisik terutama pada bagian
produksi, sehingga lingkungan fisik menjadi prioritas utama perusahaan
Universitas sumatera utara
agar karyawan dapat bekerja dengan optimal sedangkan penerapan CSR Internal masih terbatas pada hal-hal tertetu sehingga koefisien regresi dan
tingkat signifikansinya lebih rendah dibanding variabel Lingkungan Kerja Fisik X
2
. 4.1.3.2.3
Uji Koefisien Determinasi R²
Dalam penelitian ini dapat diketahui berapa besar kontribusi Variabel CSR Internal X
1
dan Variabel Lingkungan Kerja Fisik X
2
terhadap Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y. Melalui koefisien determinasi R² dengan
menggunakan program SPSS Statistical Product dan Service Solution versi 17 for Windows dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Determinasi R²
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.590
a
.348 .330
4.55714 a. Predictors: Constant, Lingkungan_Fisik, CSR_I
b. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Karyawan
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Hasil Uji Determinasi R² pada Tabel 4.13 diatas terlihat bahwa variabel CSR Internal X
1
dan variabel Lingkungan Kerja Fisik X
2
memiliki kontribusi positif sebesar 0,330 33 terhadap variabel kepuasan kerja karyawan Y. Sedangkan sisanya sebesar 77 dipengaruhi oleh faktor-faktor
lainnya yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini seperti pelatihan dan pengembangan SDM, Struktur Organisasi, dan Disiplin Karyawan.
Universitas sumatera utara
4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh CSR Internal Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan
Dari hasil Uji signifikansi simultan Uji F terlihat bahwa secara bersama- sama atau simultan variabel CSR Internal X
1
dan variabel lingkungan kerja fisik X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan Y dimana nilai F hitung sebesar 19,740 nilai F tabel 3,12
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05. Berarti koefisien signifikan secara statistik CSR Internal dan Lingkungan Kerja Fisik secara bersama-sama
berpengaruh posistif terhadap kepuasan kerja karyawan. CSR Internal mempengaruhi Lingkungan Kerja Fisik artinya jika CSR Internal hendaknya
jangan mencapai profit tanpa sama sekali melihat manfaat CSR serta berhubungan dengan karyawan biasanya terkait dengan suatu aktivitas yang secara langsung
terhubung secara fisik karena karyawan menemukan diri mereka didalam organisasi. Terlebih jika aktivitas sosial dan prakteknya CSR diadopsi oleh top
manajemen maka, akan menumbuhkan iklim kerja yang mendukung hubungan antar sesama ditempat kerja. Selanjutnya dengan memberikan keamanan dan
program kesehatan dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan akan membuat mereka mampu bersikap positif terhadap organisasi, memotivasi mereka
untuk memacu majunya organisasi serta membuat mereka tetap aktif sebagai karyawan.
Universitas sumatera utara
Konsep Corporate Social Responsibility pertama kali dikemukakan oleh Bowen yaitu konsep Cost Benefit Ratio Social Benefit Ratio. Emil 1953 dalam
Ardianto dan Machfuds 2011:39 menyimpulkan konsep Cost Benefit Ratio Social Benefit Ratio yaitu bahwa setiap perusahaan berskala besar hendaknya
jangan hanya bermotivasi mencapai profit sebesar-besarnya dengan membandingkan cost dan benefit tanpa sama sekali melihat ratio antara cost
dengan manfaat sosial dan keberadaan perusahaan terhadap lingkungan. Nitisemito 2002 : 183 Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan
lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan bekerja yang mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya. Masalah
lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting, dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun penataan faktor-faktor lingkungan kerja
fisik dalam penyelenggaraan aktivitas organisasi. Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
didalam melaksanakan tugas-tugasnya.
4.2.2 Pengaruh CSR Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan