sasaran yang telah ditetapkan, dan agar sasaran perusahaan dapat tercapai sesuai dengan arahan Direksi. Anggaran yang telah disahkan oleh RUPS tidak
diperkenankan untuk dirubah direvisi. Pelaksanaan pengawasan anggaran monitoring di PT Persero Pelabuhan
Indonesia I pada dasarnya hampir bersamaan waktunya dengan pelaksanaan anggaran itu sendiri. Perbedaannya terletak pada titik berat fokus kegiatannya.
Pelaksanaan anggaran, menitikberatkan pada evaluasi berfungsinya anggaran sebagai pengendalian biaya operasional, sedangkan pada pengawasan anggaran
monitoring lebih menitikberatkan pada tindak lanjut atas penyimpangan anggaran yang terjadi, untuk membuat tindakan koreksi yang diperlukan sehingga
target-target anggaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
E. Laporan Realisasi Biaya Operasional
Laporan realisasi biaya operasional menunjukkan seberapa jauh anggaran dapat direalisasikan dalam pelaksanaanya. Laporan ini dibuat dengan tujuan
untuk memperlihatkan perbandingan antara jumlah biaya operasional yang dianggarkan dengan jumlah realisasinya. Hal tersebut menjadi tolak ukur dalam
penyusunan anggaran tahun berikutnya. Laporan realisasi biaya operasi PT Persero Pelabuhan Indonesia I
merupakan laporan intern perusahaan untuk dapat membandingkan kemajuan, perkembangan serta efisiensi yang dianggap sangat berguna dalam menentukan
hasil kerja dari setiap kantor cabang. Laporan intern juga merupakan laporan yang dipersiapkan dalam suatu perusahaan sehubungan dengan realisasi anggaran
yang telah terjadi.
44
Pelaksanaan anggaran PT Persero Pelabuhan Indonesia I, dalam hubungannya dengan biaya operasional adalah sebagai berikut:
a. Laporan realisasi anggaran bulanan
Pada setiap tanggal 10 bulan berikutnya, cabang pelabuhan dan unit usaha diwajibkan menyampaikan laporan realisasi anggaran bulanan ke
kantor pusat. Berdasarkan laporan tersebut, masing-masing penanggung jawab anggaran di kantor pusat menyusun laporan evaluasi realisasi
anggaran bulanan kemudian disampaikan kepada Direksi untuk pembahasan pada setiap tanggal 17 bulan bersangkutan.
b. Laporan realisasi anggaran triwulan
Proses pengawasan anggaran biaya operasional pada hakekatnya merupakan akumulasi dari pelaksanaan anggaran bulanan yang menjadi
bagian dari laporan triwulan bersangkutan. Disamping itu, Direksi wajib menyampaikan laporan realisasi anggaran triwulanan kepada Dewan
Komisaris dan pemegang saham, sebagai bagian dari proses sistem pengendalian manajemen BUMN.
Penyajian laporan realisasi biaya operasional dapat membantu menggambarkan perkembangan perusahaan dalam mencapai tujuannya, dengan
membandingkan pengeluaran yang sesungguhnya dengan anggaran yang telah ditetapkan. Upaya PT Persero Pelabuhan Indonesia I melakukan evaluasi
terhadap realisasi pelaksanaan anggaran biaya operasional, sangat membantu dalam pengambilan keputusan strategis yang menyangkut biaya operasional pada
periode berikutnya. Dengan mengetahui penyimpangan yang terjadi beserta penyebabnya, dapat dinilai apakah pelaksanaan anggaran dapat dikatakan berhasil
45
atau kurang berhasil. Bilamana penyimpangan yang terjadi positif, maka perusahaan mengarahkan kebijakan untuk mempertahankannya, bila mungkin
dapat ditingkatkan. Sebaliknya apabila penyimpangan yang terjadi negatif, maka kebijakan tindak lanjutnya diarahkan, supaya hal tersebut tidak terulang lagi.
46
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Penyimpangan Biaya Operasional
Analisis penyimpangan biaya operasional adalah suatu analisis yang digunakan oleh internal control perusahaan dengan cara membandingkan antara
anggaran dan realisasi. Dengan kata lain, laporan perbandingan antara angka- angka yang tercantum dalam anggaran, dengan angka-angka yang tercantum
dalam catatan akuntansi. Perbandingan ini juga menunjukkan apakah penyimpangan yang terjadi bersifat positif atau negatif, dan sebaiknya dilengkapi
dengan faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan tersebut. Melalui laporan penyimpangan ini juga merupakan penilaian kinerja atau prestasi setiap
pihak yang terlibat dalam anggaran tersebut. Tabel 4.1 Anggaran dan Realisasi Biaya Operasi
PT Persero Pelabuhan Indonesia I Medan Tahun 2002
dalam rupiah
No. Biaya Operasi
RKAP Realisasi Biaya
Varians Biaya
1 Biaya Pegawai
68.190.253.000 57.975.837.165
10.214.415.835 14,98
2 Biaya Bahan
28.316.566.000 39.772.826.513
11.456.260.513 40,46
3 Biaya Pemeliharaan
29.251.648.000 20.700.306.725
8.551.341.275 29,23
4 Biaya Penyusutan 29.718.568.000
34.372.207.921 4.653.639.921
15,66 5 Biaya
Amortisasi 13.458.235.000 1.702.884.849
11.755.350.151 87,35
6 Biaya Asuransi
3.674.144.000 2.928.522.752
745.621.248 20,29
7 Biaya Sewa
19.316.117.000 36.550.937.868
17.234.820.868 89,23
8 Biaya Adm. Kantor
9.712.273.000 11.446.838.561
1.734.565.561 17,86
9 Biaya Umum
27.513.152.000 36.141.603.523
8.628.451.523 31,36
Jumlah 229.150.956.000
241.591.965.877 12.441.009.877 5,43
Sumber: Laporan Manajemen PT Persero Pelabuhan Indonesia I Medan Tahun 2002 data diolah
47