2. Penerbitan Arahan Direksi
Penerbitan Arahan Direksi untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan merupakan awal proses penyusunan anggaran perusahaan. Arahan
Direksi tersebut disiapkan oleh Komisi Anggaran dengan berpedoman pada hal-hal berikut:
1. Rencana Jangka Panjang Perusahaan serta strategi dan program kerja yang
terkait. 2.
Ketentuan pemegang saham yang mengatur tentang bentuk, isi dan jadwal penyampaian usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
3. Butir-butir kebijakan Direksi yang meliputi:
- Asumsi dasar penyusunan anggaran, yang meliputi tingkat
pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar kurs valuta asing US Dollars.
- Skala prioritas untuk jenis-jenis investasi di cabang pelabuhan, unit
usaha dan Kantor Pusat. -
Asumsi tingkat pertumbuhan arus barang dan kunjungan kapal. -
Sumber dana investasi. -
Target-target yang ingin dicapai, terutama target laba minimal perusahaan.
- Peraturan-peraturan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
yang berpengaruh pada pengusahaan jasa kepelabuhanan.
36
A B
C D
E F
F1 H
G
I J
Cabang Pelabuhan
Unit Usaha
Komisi Anggaran
Direksi Dewan
Komisaris
Pra RUPS RUPS
Sumber: PT Persero Pelabuhan Indonesia I Medan Gambar 3.2. Proses Penyusunan Anggaran PT Persero Pelabuhan Indonesia
Medan Keterangan:
A : Usulan RKAP cabang pelabuhan dan unit usaha. B : Usulan RKAP cabang pelabuhan dan unit usaha diterima dan di review
oleh Komisi Anggaran di Kantor Pusat. Pola negoisasi pada tahap ini bersifat teknis dan terinci menyangkut besaran alokasi sumber daya pada
masing-masing unit kerja cabang pelabuhan dan unit usaha yang bersangkutan.
37
C : Konsep usulan RKAP yang disusun berdasarkan penggabungan usulan cabang pelabuhan, unit usaha dan Kantor Pusat, setelah dilakukan
pembahasan di tingkat Komisi Anggaran. D : Konsep usulan RKAP di review oleh Direksi. Pola negoisasi pada tahpa
ini bersifat strategik, yang diselaraskan dengan tujuan perusahaan. E : Konsep usulan RKAP yang telah disempurnakan sesuai hasil
pembahasan dengan Direksi. Konsep usulan anggaran ini kemudian disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan arahan lebih
lanjut. F : Usulan RKAP dievaluasi dan dibahas bersama dengan Dewan Komisaris.
Pola negoisasi pada tahap ini bersifat strategik, menyeluruh dan detail, berkaitan dengan peningkatan target-target kinerja perusahaan dan
konsistensi penyajian RKAP dengan pencapaian target kinerja tahun berjalan.
G : Usulan RKAP yang telah disempurnakan sesuai hasil pembahasan bersama Dewan Komisaris. Usulan anggaran ini selanjutnya
disampaikan kepada Pemegang Saham untuk mendapatkan arahan lebih lanjut sebelum disahkan dalam RUPS.
F1 : Merupakan tembusan dari usulan RKAP yang disampaikan kepada Dewan Komisaris, yaitu usulan anggaran yang belum dibahas ditingkat
Dewan Komisaris. H : Usulan RKAP yang telah dibahas dan mendapat persetujuan dari Dewan
Komisaris. Usulan anggaran ini merupakan dasar bagi pembahasan di tingkat Pra RUPS Pembahasan teknis. Pola negoisasi pada tahap
38
pembahasan teknis ini bersifat strategik, menyeluruh dan detail, dikaitkan dengan upaya peningkatan target-target kinerja perusahaan dan
konsistensi penyajian RKAP dengan pencapaian target kinerja tahun berjalan.
I : Usulan RKAP sebagai hasil pembenahan teknis, merupakan usulan anggaran yang akan dimintakan persetujuannya di tingkat RUPS.
J : Usulan RKAP yang telah disetujui dan disahkan RUPS, atau yang ditetapkan sebagai anggaran perusahaan untuk periode anggaran yang
diusulkan.
C. Jenis-jenis Biaya Operasional