Proses Penyusunan Anggaran URAIAN TEORITIS

E. Proses Penyusunan Anggaran

Adapun proses penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara: 1. Otoriter atau top down Otoriter atau top down, dimana anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran inilah yang harus dilaksanakan karyawan tanpa melalui proses negosiasi dengan karyawan dalam penyusunannya. 2. Demokrasi atau bottom up Demokrasi atau bottom up, dalam metode ini anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Anggaran disusun mulai dari bawahan sampai ke atasan. Karyawan diserahkan sepenuhnya menyusun anggaran yang akan dicapainya di masa yang akan datang. Metode ini dapat digunakan jika karyawan sudah memiliki kemampuan dalam menyusun anggaran dan tidak dikhawatirkan akan menimbulkan proses yang lama dan berlarut. 3. Campuran top down dan bottom up Metode yang efektif dalam penyusunan anggaran adalah metode campuran, yang merupakan partisipasi aktif semua pimpinan dan karyawan sesuai dengan peran masing-masing dalam proses penyusunan anggaran. Blocher dan Thomas 2002:356 menyatakan “Proses penyusunan anggaran yaitu meliputi pembentukan komite anggaran, menentukan periode anggaran, spesifikasi pedoman anggaran, penyusunan usulan anggaran awal atau dasar, negoisasi anggaran, review serta persetujuan dan revisi anggaran”. 22 Dari pengertian tersebut, akan dirinci satu persatu unsur-unsur dalam proses penyusunan anggaran tersebut.

a. Komite Anggaran

Komite anggaran merupakan otorisasi dalam organisasi dalam segala hal yang berkaitan dengan anggaran. Komite anggaran juga menentukan atau menyetujui tujuan anggaran organisasi dan unit bisnis utama dalam perusahaan secara keseluruhan, mengarahkan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran. Menurut Adisaputro dan Asri 2003:47 komite anggaran terdiri dari: 1. Salah seorang anggota Direksi. 2. Manajer Pemasaran 3. Manajer Produksi 4. Manajer Keuangan 5. Manajer Bagian Umum, Administrasi dan Personalia Adapun yang menjadi tugas dari komite anggaran adalah: 1. Merumuskan sasaran anggaran dan kebijaksanaan pokok perusahaan untuk tahun anggaran. 2. Menyampaikan informasi mengenai tujuan dan kebijaksanaan pokok tersebut kepada para manajer pusat pertanggungjawaban. 3. Menelaah rancangan anggaran yang diajukan para manajer pusat pertanggungjawaban. 4. Melakukan negoisasi dengan para manajer pusat mengenai rancangan anggaran yang mereka anjurkan. 5. Mengajukan rancangan anggaran fiskal perusahaan secara keseluruhan kepada dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham. 6. Menelaah anggaran yang telah disetujui oleh dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham. 7. Melakukan negoisasi dengan para manajer pusat pertanggungjawaban mengenai anggaran yang telah disahkan oleh rapat umum pemegang saham. 8. Melakukan revisi anggaran sesuai dengan kebijakan rapat umum pemegang saham. Penyusunan anggaran dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa harus ada komite anggaran. Adapun tugasnya yaitu merumuskan sasaran anggaran agar anggaran dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. 23

b. Periode Anggaran

Anggaran disusun untuk satu tahun dan sejalan dengan tahun fiskal perusahaan menyelesaikan periode anggaran dengan periode organisasi untuk membantu perbandingan antara hasil operasi yang sesungguhnya dengan jumlah yang dianggarkan.

c. Pedoman Anggaran

Pedoman penyusunan anggaran menyebutkan tujuan perusahaan. Selain tujuan ada juga strategi induk yang dipakai dan target-target perusahaan yang hendak dicapai.

d. Usulan Anggaran Awal atau Dasar

Berdasarkan usulan anggaran awal atau dasar, setiap pertanggungjawaban menyiapkan usulan anggaran awal atau dasar untuk pusat pertanggungjawaban mereka. Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dikepalai oleh seorang manajer responbility manager yang prestasikinerjanya diukur dengan wewenang dan tanggung jawab tertentu Adisaputro dan Anggarini, 2007:50. Penyusunan anggaran dasar dimulai dengan perhitungan fasilitas, sumber daya manusia dan sumber daya perusahaan lainnya yang dimiliki pada saat itu. Anggaran disusun berdasarkan tingkat kegiatan yang terjadi saat itu kemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman anggaran.

e. Negosiasi Anggaran

Setiap unit anggaran melakukan negoisasi dengan atasan tentang perubahan dalam usulan anggaran. Negoisasi merupakan inti dari proses penganggaran dan menyita sebagian besar dari waktu penyusunan anggaran. Pada tahap ini seringkali terjadi upaya manajer pusat pertanggungjawaban untuk menyajikan 24 anggaran pendapatan yang lebih rendah dari seharusnya dan anggaran biaya yang lebih tinggi dari sewajarnya sehingga tingkat laba yang akan dicapai di bawah kemampuan yang ada. Upaya-upaya semacam ini disebut budget slack, dengan tujuan agar dalam pelaksanaan, target-target anggaran dapat lebih mudah dicapai.

f. Review dan Persetujuan

Komite anggaran mereview dan memberikan persetujuan akhir terhadap anggaran, kemudian memberikan persetujuan anggaran secara keseluruhan dan mengajukan anggaran tersebut kepada dewan direksi.

g. Revisi

Revisi anggaran secara regular mendorong pusat pertanggungjawaban untuk menyusun anggaran yang sesuai dengan ketentuan. Perusahaan yang menjalankan revisi anggaran secara sistematis perlu menyalinkan bahwa review hanya diperbolehkan jika keadaan berubah secara signifikan. Anggaran biaya operasi merupakan perencanaan keseluruhan biaya yang dibebankan dalam operasi perusahaan diluar kegiatan proses produksi, yang terdiri dari anggaran biaya penjualan dan anggaran biaya umum atau administrasi. 1. Anggaran Biaya Penjualan Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensif perusahaan. Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah mengadakan penyesuaian penjualan yang sebenarnya dengan rencana anggaran penjualan agar penjualan dibawah target tidak terlalu besar. 25 2. Anggaran biaya administrasi dan umum “Anggaran biaya administrasi dan umum adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya yang terjadi serta terdapat di dalam lingkungan kantor adminsitrasi persuahaan, serta biaya lain yang sifatnya untuk keperluan secara keseluruhan, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis, jumlah dan waktunya administrasi tersebut terjadi dan dibebankan”. Munandar: 2001,187

F. Pengertian Biaya Operasional dan Klasifikasinya