Pengawasan Biaya Operasional PT PERSERO PELABUHAN INDONESIA I MEDAN

- Biaya survei - Biaya promosi - Humas - Hubungan internasional - Imbalan jasa AdPelKanwil - Imbalan jasa UBM - Imbalan jasa pas pelabuhan - Biaya pajak bumi dan bangunan - Biaya pajak kenderaan - Biaya pesangonganti rugi - Biaya klaim - Biaya konsultan - Biaya olahraga dan kesehatan - Biaya pakaian dinas - Biaya pakaian kerja - Biaya pendidikan dan pengembangan SDM - Biaya bantuan sosial - Biaya perawatan kesehatan - BPPMTKorpri - Honor - Dana pensiun - Iuran APBMI - Lainnya

D. Pengawasan Biaya Operasional

Biaya operasional sebagai beban pengeluaran yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam kegiatan usahanya sangat menuntut perhatian khusus untuk menghindari terjadinya pemborosan biaya. Anggaran merupakan alat pengawasan biaya operasional, oleh karena itu keberhasilan anggaran merupakan hal yang harus dicapai sebagai efisiensi usaha, dalam artian akan lebih baik bila realisasi lebih kecil daripada anggaran, karena dapat meningkatkan efisiensi melalui penurunan biaya operasional. PT Persero Pelabuhan Indonesia I Medan dalam melaksanakan pengawasan biaya operasionalnya berpegang pada anggaran biaya operasional yang telah disusun sebelumnya. Penyusunan angaran ini didasarkan pada pencapaian laba yang diharapkan. Pengawasan anggaran biaya operasional PT 42 Persero Pelabuhan Indonesia I Medan dilakukan oleh masing-masing kepala bagian pusat-pusat pertanggungjawaban, dengan menggunakan sistem laporan pertanggung jawaban mengenai semua pengeluaran biaya yang terjadi pada bagiandivisinya masing-masing untuk kemudian dilaporkan secara periodik kepada bagian Akuntansi. Selanjutnya bidang Akuntansi akan menyajikan data realisasi pelaksanaan anggaran. Data inilah yang nantinya akan diperbandingkan dengan anggaran. Perbandingan ini menunjukkan apakah terjadi penyimpangan yang bersifat menguntungkan positif atau merugikan negatif dengan melengkapi faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan itu. Pusat-pusat pertanggungjawaban di kantor pusat, disamping mempertanggungjawabkan pelaksanaan anggaran dibidangnya, juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan anggaran sejenis pada cabang pelabuhan dan unit-unit usaha. Sebagai contoh, Senior Manajer Bidang Administrasi Umum, selain bertanggung jawab terhadap pelaksanaan anggaran biaya umum di kantor pusat, juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan anggaran biaya umum di cabang pelabuhan dan unit-unit usaha. Oleh karena itu perlu di monitor dengan membuat laporan pelaksanaan anggaran biaya umum yang disajikan secara khusus per cabang-cabang pelabuhan, unit usaha dan kantor pusat, maupun dengan membuat laporan gabungan korporat. Pengawasan anggaran PT Persero Pelabuhan Indonesia I merupakan upaya efisiensi pembelanjaan perusahaan yang diarahkan untuk mencapai hasil yang optimal, disesuaikan dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pengawasan anggaran di lingkungan perseroan bertujuan untuk menunjang manajemen dalam pencapaian 43 sasaran yang telah ditetapkan, dan agar sasaran perusahaan dapat tercapai sesuai dengan arahan Direksi. Anggaran yang telah disahkan oleh RUPS tidak diperkenankan untuk dirubah direvisi. Pelaksanaan pengawasan anggaran monitoring di PT Persero Pelabuhan Indonesia I pada dasarnya hampir bersamaan waktunya dengan pelaksanaan anggaran itu sendiri. Perbedaannya terletak pada titik berat fokus kegiatannya. Pelaksanaan anggaran, menitikberatkan pada evaluasi berfungsinya anggaran sebagai pengendalian biaya operasional, sedangkan pada pengawasan anggaran monitoring lebih menitikberatkan pada tindak lanjut atas penyimpangan anggaran yang terjadi, untuk membuat tindakan koreksi yang diperlukan sehingga target-target anggaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

E. Laporan Realisasi Biaya Operasional