Riwayat Hidup Profil Asrul Sani

BAB III GAMBARAN UMUM :

ASRUL SANI DAN FILM NAGA BONAR Pada bab terdahulu telah diuraikan beberapa kerangka teori digunakan sebagai patokan atau landasan dalam pengkajian penelitian ini. Hingga akhirnya pada bab ini penulis memberikan gambaran umum tentang Asrul Sani dan film Naga Bonar yang hal itu akan dibahas secara khusus dalam bab tersendiri. Dalam bab ini akan dijelaskan bagaimana riwayat hidup sang pengarang cerita dan film Naga Bonar. Sementara itu, bab ini dapat membatu penulis dalam mengidentifikasi beberapa hasil temuan. Sesuai dengan teori wacana model Teun A.Van Djik yang digunakan dalam penelitian ini, menurutnya Van Djik meneliti bukan hanya dari segi teks belaka, namun harus dilihat dari segi kognisi dan konteks sosial para pengarang, sehingga dapat tercipta film tersebut. Dengan demikian maka pentinglah kiranya penulis membahas bab ini secara terpisah, sehingga memudahkan dalam menelusuri apakah ada kaitanya dengan kognisi sosial pengarang dan apakah ada kaitanya juga dengan konteks sosial masyarakat.

A. Profil Asrul Sani

1. Riwayat Hidup

Asrul Sani lahir di Rao, Sumatar Barat, 10 Juni 1926, Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, Ayahnya adalah seorang raja yang bergelar “Sultan Marah Sani Syair Alamsyah Yang Dipertuan Sakti Raomapat”. Ia hidup bersama keluarganya dengan sederhana dalam lingkungan pertanian di desa. Sejak kecil ia gemar menikmati karya sastra. Asrul patut berbangga hati karena sebelum bersekolah, ia sudah mendengar karya-karya terkenal dari Schubert. Selain gemar dengan karya sastra Asrul memelihara bebek, namun setiap hari ia menjual hasil telor bebeknya pada ibunya sendiri. Dari situlah jatuh pilihannya untuk untuk kuliah di kedokteran hewan Universitas Indonesia. namun demikian kegemaran menikmati karya sastra masih terbawa. Setelah tamat dari sekolah Rakyat di Rao, Asrul Sani menuju Jakarta belajar di Sekolah Teknik, kemudian setelah menyelesaikan study nya di sekolah teknik, lalu ia melanjutkan ke Universitas dan masuk ke Fakultas Kehewanan Universitas Indonesia tahun 1955 yang sekarang dikenal sebagai Institut Pertanian Bogor. Asrul juga Sempat pindah ke Fakultas Sastra Universitas Indonesia, namun kemudian balik lagi hingga tamat memperoleh titel Dokter hewan. Asrul tertarik dengan dunia mengarang dan mulai mengeluti dunia sinematografi karena persahabatannya dengan Usmar Ismail. 68 Seusai Asrul Sani menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia. ia pernah mengikuti seminar Internasional mengenai kebudayaan di Universitas Harvard 1954, kemudian ia pun memperdalam pengetahuan tentang dramaturgi dan sinematografi di Universitas California Selatan, Los Angeles, Amerika Serikat 1956, dan kemudian Asrul membantu Sticusa di Amsterdam 1957-1958. Panjang perjalanan yang ditempuh Asrul Sani dalam kehidupannya. Setelah itu ia memutuskan untuk menjalin rumah tangga dengan sorang wanita yang ia cintai bernama Siti Nuraini pada 29 Maret 1951 di Bogor. Siti adalah teman Asrul semasa menjadi wartawan dan satu profesi dengannya. Namun 68 Rosihan Anwar, Asrul Sani Pribadi Religius, “Republika” 13 Januari 2004 malang bagi Asrul Sani ia tidak bisa mempertahankan keutuhan keluargannya, dan pada akhirnya ia mengakhiri pernikahannya dengan Siti Nuraini dan menceraikan Siti pada tahun 1961. Asrul setelah bercerai dengan Siti ia pun tidak putus asa, ia masih ingin menjalin rumah tangga yang baru. Akhirnya ia bertemu dengan Mutiara Sarumpaet seorang aktris film layar lebar dan sinetron, 22 tahun lebih muda dan menikahinya pada tanggal 29 desember 1972. Asrul memiliki 6 keturunan dari pernikahannya pertama dam kedua. Bersama Siti Nuraini, Asrul dikaruniai tiga anak perempuan dari pernikahan pertama sedangkan dari pernikahan yang kedua bersama Mutiara Sarumpaet Asrul dikaruniai tiga anak laki-laki. Selama hidupnya Asrul Sani hanya mendedikasikan dirinya pada seni dan sastra. Perjalanan yang panjang telah dilalui Asrul Sani pada akhirnya Asrul Sani menghembuskan nafas terakhir tenang tepat di pelukan Mutiara Sani 56 tahun pada pada hari Minggu, 11 Januari 2004 tepat pukul 22.15 WIB. Malam sekitar pukul 22.15 di kediamannya di Jln. Attahiriah, Kompleks Warga Indah No. 4E, Pejaten Jakarta. Seniman ini wafat setelah kesehatannya terus menurun sejak menjalani operasi tulang pinggul sekitar satu setengah tahun sebelumnya. Sebagai penerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Pemerintah RI pada tahun 2000 lalu, dia berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Namun dia berpesan ke istrinya untuk hanya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta SelatanYang pertama, Asrul Sani meninggalkan tiga putra dan tiga putri serta enam cucu, serta istri pertama Siti Nuraini yang diceraikannya dan istri kedua Mutiara Sani Sarumpaet. Dan akhirnya menyusul juga istrinya di usia 76 tahun meninggal dunia karena usia tua. 69

2. Karir Asrul Sani