10. Sang Anak karya Rabindranatth Tagor, 1979,
11. Catatan dari Bawah Tanah novel Fyodor Dostoyeski, 1979,
12. Keindahan dan Kepiluan novel Yasunari Kawabata, 1980, dan
13. Inspektur Jenderal drama Nicolai Gogol, 1986.
Film yang disutradarainya yaitu sebagai berikut: 1.
Pagar Kawat Berduri 1963, 2.
Apa yang Kau Cari, Palupi 1970, 3.
Salah Asuhan 1974, 4.
Bulan di Atas Kuburan 1976, 5.
Kemelut Hidup 1978, 6.
Di Bawah Lindungan Kaabah 1978, Asrul juga menulis skenario film. Adapun skenario film yang ditulis yaitu ;
1. “Lewat Jam Malam mendapat penghargaan dari FFI, 1955
2. “Apa Yang Kau Cari Palupi?” mendapat penghargaan Golden harvest
pada festival Film Asia, 1971 3.
“Kemelut Hidup” Mendapat Piala Citra 1979 4.
Jendral Naga Bonar skenario film, 1988,
71
C. Profil Film ”Naga Bonar”
1. Crew ”Naga Bonar”
Diproduksi oleh : PT Prasidi Tena Film Bustal Nawawi
Sutradara : MT Risyaf
Penulis : Asrul Sani
Cerita : Asrul Sani
71
Ibit
Editor : Karsono Hadi
Artistik : Radjul
Fotografi : Sri Atmo
Pemeran :
¾ Nurul Arifin
¾ Deddy Mizwar
¾
Wawan Wanisar
¾
Roldiah Matulessy
¾ Afrizal Nodo
¾
Nico Pelamoniz
¾
Kaharuddin Syah
¾ Mustafa
Musik oleh :Frankie Raden
Tahun rilis :1987
Durasi : 95 menit
Sekuel : Naga Bonar Jadi 2
Film ini adalah lanjutan Naga Bonar dirilis pada tahun 2007 yang disutradarai oleh Deddy Mizwar. Film ini menceritakan
kisah Naga Bonar Deddy Mizwar yang pergi ke Jakarta untuk
menemui anaknya, Bonaga Tora Sudiro.
Genre : Film Komedi
Negara : Indonesia
72
72
J.B. Kristanto, Katalog Film Indonsia 1926-2005 Jakarta : Nalar Bekerja Sama Fakultas Film Televisi dan IKJ serta Sinematek Indonesia, 2005, h. 289
2. Visi dan Misi Film
Menjelang akhir 90-an, film Naga Bonar besutan sutradara MT Risyaf pertama kali itu diputar di bioskop, terlepas dari beragam kekasaran dan beberapa
bagian yang tampak janggal, dan pada akhirnya kini di tahun 2008, hampir 20 tahun kemudian, film olahan cerita Asrul Sani itu dikemas kembali. Film tersebut
direstorasi, karena film seluloidnya sudah banyak bagian yang rusak termakan oleh usia dan kesalahan penyimpanan. Kalaupun ada kualitasnya pun tidak cukup
menyegarkan buat mata melihatnya. Film yang dirilis tahun 1987 itu juga di-re- mastering untuk menyemangati bangsa ini dalam satu abad kebangkitan nasional.
Hadirnya film “Naga Bonar” membawa visi dan misi untuk mengembalikan nasionalisme bangsa Indonesia. Tenyata dengan melihat keadaan
sekarang, ada yang salah dengan perjalanan nasionalisme bangsa, rasa senasib seperti semasa pergerakan dan kemerdekaan kini kian menipis, persatuan nasional
yang dibangun dengan susah payah dalam perkembangannya menunjukkan tanda- tanda kemunduran. Jika dibayangkan masa depan bangsa Indonesia tanpa
nasionalisme tentunya Indonesia “ibarat tubuh tanpa roh”. Disamping itu juga melihat keprihatinan terhadap kondisi perfilman
nasional yang kurang memberikan nilai pendidikan dan nilai moral bagi kalangan masyarakat mungkin mendorong upaya mereka ulang film Naga Bonar. Film
“Naga Bonar” bisa membangkitkan lagi semangat bangsa ini dan memberikan nilai tambah atas pencerdasan bangsa Indonesia.
73
73
http:www.Samuku.comcontentnaga-bonar-1987. di akses pada tanggal 18 juni 2008.
3. Sinopsis Film ”Naga Bonar”