3. Sinopsis Film ”Naga Bonar”
Sebuah kisah kocak yang berusaha mengejek kepahlawanan. Dengan latar belakang zaman kemerdekaan. Naga Bonar bekas pencopet tanpa pendidikan,
naïf, rela setia kawanya besar, tetapi nekad dan jujur. Tokoh Naga Bonar adalah Seorang pencopet yang pernah mendekam dalam penjara akibat ulahnya sendiri.
Namun di dalam sel ia tidak sendiri, sahabat Bujang yang selalu mendampingi Naga Bonar dimanapun. Persahabatan yang kuat antara bujang dan Naga,
membuat Bujang setia dan rela masuk dalam penjara untuk menemani Naga walaupun sesungguhnya ia tidak bersalah. Setelah keluar dari penjara Akhirnya ia
bertemu dengan Mayor Pohan sebagai pejuang bangsa Indonesia pada waktu itu. Naga dipercayai untuk memimpin pasukan untuk melawan belanda. Ia
mengangkat dirinya menjadi komandan sebuah laskar dan berjuang melawan Belanda. Ketika itu pasukan pendudukan Jepang mundur pada tahun 1945 dan
Belanda berusaha kembali menguasai daerah yang ditinggalkan tersebut. Pada awalnya Naga Bonar melakukan ini hanya sekedar untuk
mendapatkan kemewahan hidup sebagai seorang Jenderal, dan Ia mendapatkan kesempatan menyebut dirinya seorang Jenderal di pasukan kemerdekaan
Indonesia. Sosok Naga walaupun sebagai Jendral, Naga Bonar tetap patuh dan tunduk kepada emaknya, Naga Bonar juga sangat sayang dengan emaknya sampai
ia mengendong emaknya dalam perjalanan pidah ke daerah lain bersama pasukannya.
Pada ketika kirana ditawan oleh Meriam, Naga Bonar mengambil alih Kirana sebagai tawanan karena ayahnya dituduh sebagai penghianat bangsa
Indonesia dan masuk dalam lingkaran NICA. Kirana sebagai tawanan
diperlakukan baik oleh Naga Bonar. Dan pada akhirnya Naga Bonar jatuh hati kepada Kirana dan berniat untuk mengawini Kirana dalam kondisi perang, serta
meminta emaknya untuk melamar. Pada suatu ketika diadakan rapat tentang kenaikan pangkat, Naga Bonar
dinobatkan sebagai Jendral pasukan perang dan masing-masing telah mendapat pangkat yang layak, namun terlihat sisi diskriminasi terhadap Bujang yang
mendapat pangkat Kopral. Bujang merasa sedih dan tak dihargai dan hasil perjuangannya tidak sebanding dengan pangkat Kopral itu.
Dan akhirnya ia bertekat untuk berjuang membuktikan bahwa ia adalah orang yang patut untuk dihargai. Ia pergi dengan berpakaian Jendral milik Naga
Bonar dan membawa sebagian pasukan untuk bertempur melawan Belanda. Dan akhirnya Bujang meninggal, tewas dalam pertempuran itu. Sedihlah Naga Bonar
ketika kehilangan sahabat sejati yang dicintai. Namun ia tidaklah sendiri masih ada Kirana yang selalu mendampingi dalam keadaan apapun. Dengan
keberanianya akhirnya Naga Bonar menjadi tentara yang sesungguhnya, dan memimpin kemenangan Indonesia dalam peperangan.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
Sebelumnya kita telah mengetahui bab-bab terdahulu yang telah membahas sedikit banyaknya tentang teori-teori, riwayat hidup pengarang dan
film Naga Bonar itu sendiri. Selanjutnya pada bab IV ini maka penulis akan menguraikan hasil temuan penulis, setelah melakukan pengamatan, penelusuran
terhadap film tersebut. Bab ini akan menjadi inti atau ruh dari penelitian yang di dalamnya terdapat beberapa temuan pesan-pesan yang bernilai kebaikan moral
yang menjadi tema penelitian ini.
A. Wacana Pesan Moral Dari Perspektif Analisis Teks
Sebagai suatu kajian dan informasi, dalam bab ini penulis akan memaparkan dan mewacanakan hasil temuan data yang terdapat dalam film
“Naga Bonar”, kemudian penulis akan mendeskripsikan dan menjabarkan kalimat-kalimat yang mengandung pesan moral.
Sesuai dengan teori yang dibahas, dalam menganalisis teks, penulis memfokuskan pada strategi wacana model Teun A. Van Dijk, untuk
mengambarkan struktur pragmatik atau kebahasaan dalam film “Naga Bonar” NB. Menurut Van Dijk, analisis wacana dari segi teks sosial dibagi menjadi 3
tiga bagian yaitu : struktur makro tematik, superstruktur skematik, dan struktur mikro semantik, sintaksis, stilistik dan retoris, berikut ini adalah hasil
temuan data sesuai dengan teori di atas.