Pendekatan Sistem Pengembangan Sistem Mekanisasi Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit Untuk Mulsa Dan Kompos
Proses pemodelan secara umum dimulai dengan tahapan identifikasi masalah kelemahan mengidentifikasi masalah akan menyebabkan tidak validnya
suatu model. Tahap selanjutnya adalah membangun asumsi-asumsi dan membuat konstruksi dari model tersebut. Konstruksi model dapat dilakukan dengan bantuan
software computer maupun secara analitis melalui hubungan fungsional dengan cara membuat diagram alir maupun persamaan matematis. Langkah berikutnya
adalah menentukan analisis yang tepat dan yang menjadi inti dari langkah ini adalah mencari solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan yang muncul
pada tahap identifikasi.
Analisis dalam pemodelan biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melakukan optimasi dan dengan melakukan simulasi. Optimasi dibangun untuk
mencari solusi apa yang seharusnya terjadi sedangkan simulasi dibuat untuk mencari solusi apa yang akan terjadi. Simulasi merupakan suatu prosedur
kuantitatif yang menggambarkan sebuah sistem dengan mengembangkan sebuah model dari sistem tersebut dan melakukan sederetan uji coba untuk
memperkirakan perilaku sistem pada kurun waktu tertentu. Kedua analisis ini memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga keduanya dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan permasalahan yang harus diselesaikan.
Model terbaik akan mampu memberikan gambaran perilaku dunia nyata sesuai dengan permasalahan dan akan meminimalkan perilaku yang tidak
signifikan dari sistem yang dimodelkan. Menurut Eriyatno 2003 salah satu solusi menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan pendekatan sistem
adalah menggunakan konsep model simulasi sistem dinamis. Penggunaan model tersebut akan mengkomputasi jalur waktu dari variabel model untuk tujuan
tertentu dari input sistem dan parameter model. Penyusunan model dapat dilakukan berdasarkan basis data data base maupun pengetahuan knowledge
base.