Biaya dan Manfaat Usaha

yang akan diperoleh dari suatu kegiatan usaha lebih kecil dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. 3. Internal rate of return IRR adalah tingkat suku bunga discount rate yang menghasilkan nilai NPV sama dengan 0. Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu usaha tiap tahunnya dan menunjukkan kemampuan usaha dalam mengembalikan bunga pinjaman. Suatu kegiatan usaha dikatakan layak jika nilai IRR lebih besar dari tingkat diskonto. 4. Payback Period PBP merupakan kriteria tambahan dalam analisis kelayakan untuk melihat periode waktu yang diperlukan dalam melunasi seluruh pengeluaran investasi. Masa pengembalian investasi diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan agar jumlah penerimaan sama dengan jumlah investasi atau biaya. Bisnis yang memiliki nilai payback period singkat atau cepat pengembaliannya mempunyai peluang besar akan dipilih. Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis merupakan komponen yang sangat penting untuk mengidentifikasi aktivitas yang berlangsung dalam bisnis tersebut. Aliran penerimaan dan pengeluaran tersebut dikenal dengan istilah aliran kas cash flow, yaitu aktivitas keuangan yang mempengaruhi posisikondisi kas pada suatu periode waktu tertentu. Pada studi kelayakan bisnis, cash flow menjadi bagian penting yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen, investor, konsultan, dan stakeholder lainnya untuk memperhitungkan kelayakan berdasarkan kriteria kelayakan investasi yang ada. Menurut Kuntjoro 2002 Cash flow adalah susunan arus manfaat bersih tambahan sebagai hasil pengurangan arus biaya tambahan terhadap arus manfaat. Arus tersebut menggambarkan keadaan dari tahun ke tahun selama jangka hidup dari suatu proyek. Menurut Nurmalina et al. 2010, hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan kegiatan bisnis adalah: 1 kemampuan dalam melaksanakan bisnis; 2 menjaga agar tidak terjadi kekosongan hasil yang terlalu besar dan lama akibat adanya suatu bisnis; dan 3 pengeluaran investasi modal diusahakan agar tidak terlalu besar pada tahun-tahun pertama bisnis. Suatu cash flow terdiri dari beberapa unsur yang nilainya disusun berdasarkan tahap-tahap kegiatan bisnis. Unsur-unsur tersebut, antara lain: 1 arus penerimaan inflow; 2 arus pengeluaran outflow, dan 3 manfaat bersih net benefit, dan 4 manfaat bersih tambahan incremental net benefit bila diperlukan. Inflow merupakan bagian dari cash flow yang memasukkan setiap komponen penerimaan bagi pelaku usaha selama kegiatan berlangsung. Komponen-komponen yang termasuk dalam inflow terdiri atas; 1 nilai produksi total, berasal dari produksi total produk yang dijual atau tidak dijual yang dihasilkan dikalikan dengan harga per satuan produk tersebut; 2 penerimaan pinjaman, semua tambahan modal yang diterima pelaku usaha untuk keperluan usaha; 3 bantuangrants, semua tambahan dana bantuan berupa uang tunai ataupun barang untuk keperluan investasi dan operasional; 4 nilai sewa, nilai dari hasil hasil menyewakan alat atau bahan yang dipergunakandisewakan dalam bisnis; dan 5 nilai sisasalvage value, nilai dari barang modal yang tidak habis dipakai selama umur bisnis. Outflow adalah aliran yang menunjukkan pengurangan kas, akibat biaya- biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bisnis baik pada saat awal pendirian maupun pada tahun berjalan. Komponen-komponen yang terdapat dalam outflow, antara lain: 1 biaya investasi, biaya yang umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan dan pada saat tertentu untuk memperoleh manfaat beberapa tahun kemudian; 2 biaya operasional, biaya yang mencakup biaya variabel dan biaya tetap dalam satu periode kegiatan produksi; 3 bunga dan modal pinjaman, pembayaran yang dilakukan berdasarkan suku bunga dan modal pinjaman; 4 pajak, pungutan yang besarannya berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh pihak regulator.

5.4 Bahan dan Metode Penelitian

5.4.1 Waktu dan Tempat

Lokasi penelitian berada di PT Agro Sinergi Nusantara Kabupaten Aceh Barat, Propinsi Aceh. Penelitian dilakukan dari Maret 2015 sampai dengan Desember 2015. 5.4.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit komputer yang telah terpasang software MS. Excel. Bahan yang digunakan adalah data sekunder terkait nilai inflow dan outflow yang diperoleh dari bagian Riset dan Pengembangan RISBANG PT Agro Sinergi Nusantara Aceh Barat. 5.4.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menerapkan metode pengumpulan data kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan melalui tinjauan langsung ke lapangan. Data sekunder diperoleh dari Riset dan Pengembangan PT Agro Sinergi Nusantara Aceh Barat dan dari berbagai stakeholder terkait. 5.4.4 Metode Analisis Data Tahapan kegiatan penelitian ini meliputi: 1 identifikasi keadaan umum lokasi penelitian meliputi sistem budidaya tanaman kelapa sawit di lahan kering, kegiatan mekanisasi budidaya kelapa sawit lahan kering, sistem pengelolaan pelepah sawit; 2 kebutuhan alat dan mesin dalam pengelolaan pelepah sawit; dan 3 analisis kelayakan finansial kegiatan pemanfataan pelepah sawit. Analisis data pengelolaan limbah pelepah sawit dilakukan dengan dua skenario model pengelolaan, antara lain: 1 skenario model satu, analisis data pengelolaan pelepah sawit dengan unit pengelolaan pelepah sawit dilakukan secara terpusat di afdeling tertentu; dan 2 skenario model dua, analisis data dengan unit pengelolaan pelepah sawit dibangun disetiap beberapa blok lahan kelapa sawit. 5.4.5 Analisis Kelayakan Finansial Pengelolaan Limbah Pelepah Sawit Analisis kelayakan finansial pengelolaan pelepah sawit bertujuan mengetahui besaran biaya dan penerimaan yang diperoleh dari pemanfaatan limbah pelepah sawit di PT Agro Sinergi Nusantara Aceh Barat. Analisis kelayakan finansial memilih skenario terbaik dari usaha pengelolaan pelepah sawit. Biaya yang umumnya dimasukkan dalam analisis usaha pertanian adalah biaya yang berpengaruh langsung, yakni biaya investasi dan operasional. Biaya investasi berupa pengeluaran untuk pembangunan tempat kegiatan, pembelian alat