Pemodelan Pengembangan Sistem Mekanisasi Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit Untuk Mulsa Dan Kompos

Mulai Analisis kebutuhan stakeholders Formulsai masalah Identifikasi sistem Pemodelan sistem dinamis Simulasi dan skenario model Selesai Kelayakan model error Model ? Besar Kecil

6.4.3 Prosedur Penelitian

Tahapan pembuatan model Gambar 6.1 pada penelitian ini diawali dengan pengamatan dan analisis kebutuhan dari stakeholders akan pengelolaan pelepah sawit menjadi mulsa dan kompos. Kebutuhan stakeholders diformulasikan sesuai dengan tahapan dari pengelolaan pelepah sawit menjadi kompos dan mulsa. Formulasi komponen yang mempengaruhi pengelolaan pelapah sawit menjadi mulsa dan kompos selanjutkan diidentifikasi dan dituangkan kedalam model diagram sebab-akibat. Model diagram sebab-akibat akan menjadi panduan untuk membuat program sistem dinamik menggunakan aplikasi Powersim. Model yang dibangun menggunakan aplikasi Powersim akan disimulasikan dengan memasukkan data dari perkebunan PT Agro Sinergi Nusantara. Layak atau tidaknya model yang dibangun akan diuji berdasarkan kedekatan hasil model dengan data yang diperoleh dari perkebunan. Model yang telah layak akan dilakukan simulasi hingga tahun ke-20 dan dilakukan skenario sesuai dengan pada Bab 5. Gambar 6.1 Prosedur penelitian model pengelolaan pelepah sawit Model pengelolaan pelepah sawit secara mekanis Input tak terkontrol 1. Luas panen 2. Waktu panen 3. Produktivitas 4. Harga input 5. Tenaga kerja Ouput dikehendaki 1. Produksi meningkat 2. Hemat biaya 3. Keuntungan maksimal 4. Kelancaran operasional Ouput tak dikehendaki 1. Biaya tinggi 2. Efisiensi rendah 3. Antrian angkutan Input terkontrol 1. Kapasitas alat dan mesin 2. Jam kerja harian 3. Biaya operasional Kontrolmanajemen Input lingkungan

6.5 Hasil Dan Pembahasan

6.5.1 Analisis Model Dinamik

Identifikasi sistem memberikan gambaran hubungan antar faktor yang saling mempengaruhi dalam pembentukan sistem. Pengelolaan mekanis pelepah sawit merupakan suatu sistem interaksi antara komponen masukan input dan sistem lingkungan. Sistem akan menghasilkan keluaran komponen yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Komponen keluaran yang diinginkan dan yang tidak diinginkan hasil analisis di PT Agro Sinergi Nusantara Kabupaten Aceh Barat Propinsi Aceh ditunjukkan pada Gambar 6.2. Hasil ini juga menunjukkan bahwa komponen input yang dapat dikendalikan adalah dari sisi penggunaan teknologi pada pengelolan pelepah sawit. Input yang tak dapat dikendalikan adalah luas panen yang nantinya akan berakibat pada meningkatnya produktivitas pelepah.

6.5.2 Pemodelan Sistem Dinamik

Model dinamik pengelolaan pelepah sawit merupakan interaksi antara sistem pengelolaan pelepah di lapangan dan sistem pengelolaan pelepah di tempat pengomposan. Hubungan timbal balik antara komponen pada sistem pengelolaan pelepah sawit adalah besarnya produksi pelepah sawit, kapasitas traktor dan truk, jam kerja, luas lahan, kapasitas kerja mesin pencacah daun dan pengempa pelepah, mesin pencampur dan mesin pengaduk. Model sistem dinamik pengelolaan pelepah sawit secara mekanis yang dituangkan pada diagram sebab-akibat menunjukkan keterkaitan antar komponen. Keterkaitan antar komponen akan memberikan gambaran mengenai jumlah sumber daya yang dibutuhkan dan biaya yang dikeluarkan dalam pengelolaan pelepah tersebut. Jumlah pelepah sawit yang dihasilkan melalui pemanenan TBS akan mempengaruhi jumlah kompos dan mulsa yang akan diproduksi. Jumlah kompos akan berpengaruh terhadap luasan lahan sawit yang akan diberi kompos Gambar 6.2 Diagram input-output model pengelolaan pelepah sawit