Struktur Kimia Karet Optimasi Penggunanan Campuran Asam Asetat Dan Fenol Sebagai Antioksidan Pada Karet Alam SIR 2O

c. Hasil samping tanaman karet yang memberikan keuntungan adalah batang pohon karet. d. Mampu membentuk ekologi Hutan

2.1.1 Struktur Kimia Karet

Polyisoprena adalah gabungan dari unit – unit monomer hydrocarbon C 5 H 8 isoprene yang membentuk rantai panjang dan jumlahnya sangat banyak. Karet alam adalah makro molekul polyisoprena yang bergabung dengan ikatan kepala ke ekor. Konfigurasi dari polimer ini adalah konfigurasi ”cis” dengan susunan ruang yang teratur, sehingga rumus dari susunan karet adalah 1,4 cis polyisoprena. Susunan ruang demikian membuat karet mempunyai sifat kenyal. Adapun rumus bangun dari isoprena, polyisoprena dan cis 1,4 polyisoprena dapat dilihat dibawah ini. CH 3 CH 2 = C – CH = CH 2 Gambar 2.1 Struktur monomer Isoprena CH 3 CH 3 - CH 2 – C = CH – CH 2 – CH 2 – C = CH – CH 2 – n Gambar 2.2 Rumus bangun Polyisoprena – CH 2 CH 2 – C = C CH 3 H n Gambar 2.3. Rumus bangun cis - 1,4 – Polyisoprena Sumber : Stevens, M.P. 2001 Universitas Sumatera Utara ”n” adalah derajat polimerisasi yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah monomer dalam rantai polimer. Nilai ”n” dalam karet berkisar antara 3000 – 15000. Viskositas karet berkorelasi dengan nilai ”n”. Semakin besar nilai n akan semakin penjang rantai molekul karet menyebabkan viskositas mooney semakin tinggi. Karet yang terlalu keras kurang disukai konsumen, karena akan mengkonsumsi energi yang lebih besar sewaktu proses vulkanisasi pada pembuatan barang jadi. Tetapi sebaliknya karet yang viskositas mooney-nya terlalu rendah juga kurang disukai karena sifat tegangan putus dan perpanjangan putus menjadi rendah. Adanya ikatan rangkap karbon -C=C- padas molekul karet memungkinkan dapat terjadi reaksi oksidasi. Oksidasi karet oleh udara O 2 terjadi pada ikatan rangkap molekul, sehingga viskositas mooney menurun. Terjadinya pemutusan ikatan rangkap molekul, sehingga panjang rantai polimer semakin pendek. Terjadinya pemutusan rantai polimer mengakibatkan sifat Po dan PRI karet jadi rendah. Oksidasi karet oleh udara O 2 akan semakin lambat bila kadar antioksidan alam protein dan lipida tinggi serta kadar ion – ion logam dalam karet Ca, Mg, Cu, Fe, Na, Rb dan Mn rendah. Ompusunggu, M. 1987

2.1.2 Karet Alam