Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian Karet

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk menyelidiki pengaruh variasi penggunaan BHT dengan asam asetat pada karet SIR 20 yang tervulkanisasi oleh sulfur 2. Untuk menyelidiki pengaruh variasi penggunaan BHT dengan asam asetat pada karet SIR 20 yang tervulkanisasi oleh benzoil peroksida 3. Untuk menyelidiki pengaruh variasi penggunaan asam asetat dengan fenol pada karet SIR 20 yang tervulkanisasi oleh sulfur 4. Untuk menyelidiki pengaruh variasi penggunaan asam asetat dengan fenol pada karet SIR 20 yang tervulkanisasi oleh benzoil peroksida

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian diharapkan bermanfaat untuk : Mendapatkan informasi tentang kegunaan BHT, Asam asetat dan fenol sebagai antioksidan yang digunaan pada karet alam SIR 20 dengan variasi yang sesuai untuk menentukan sifat kimia dan fisis karet.

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Polimer, FMIPA USU, Laboratorium PT. Hadi Baru, Jalan Medan – Binjai Km. 16 Diski, Sumatera Utara, dan Laboratorium Bea Cukai Belawan.

1.7 Metodologi Penelitian

1. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium. 2. Karet SIR 20 diperoleh dari pabrik karet. Lalu Karet SIR 20 ini dipotong – potong kecil sesuai dengan kebutuhan penelitian. Universitas Sumatera Utara 3. Variabel – variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : a. Variabel Bebas : - BHT : Asam asetat 5:0 ; 1:4 ; 2:3 ; 4:1 - Asam asetat : Fenol 5:0 ; 1:4 ; 2:3 ; 4:1 b. Variabel Terikat : - Uji Kekuatan tarik - Plastisitas Retensi Indeks PRI - Viscositas mooney - Uji Kadar Abu - Uji FTIR c. Variabel tetap : - Karet Alam SIR 20 - Sulfur - Benzoil peroksida - Asam stearat - MBTS - Zink oksida ZnO 4. Pengambilan Data Dilakukan sebanyak tiga kali pengambilan data hasil analisa dari uji tarik, PRI, viscositas mooney, kadar abu dan FTIR. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karet

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan dikenal sebagai latex di getah beberapa jenis tumbuhan tetapi dapat juga diproduksi secara sintetis. Sumber utama barang dagang dari latex yang digunakan untuk menciptakan karet adalah pohon karet Para. Hevea brasiliensis Euphorbiaceae. Ini dikarenakan melukainya akan memberikan respons yang menghasilkan lebih banyak latex lagi. Struktur botani tanaman karet ialah tersusun sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili : Euphorbiaceae, Genus : Hevea, Spesies : Hevea brasiasiliensis Tim Penulis, PS. 2007 Karet alam memiliki sifat umum yaitu memiliki warna agak kecoklat – cokltan, dengan berat jenis 0,91 – 0,93. Sifat mekaniknya tergantung dari derajat vulkanisasi, sehingga dapat dihasilakan banyak jenis sampai jenis yang kaku seperti ebonite. Temperatur penggunaan yang paling tinggi sekitar 99 o C, melunak pada suhu 130 o C dan terurai sekitar 200 o C. Sifat isolasi listriknya berbeda karena pencamouran dengan adiktif. Namun demikian, karakteristik listrik pada frekuensi tinggi sangat jelek. Zat tersebut dapat larut dalam hidrokarbon, ester asam asetat dan sebagainya Ompungsunggu. 1987. Tanaman karet memiliki beberapa keuntungan, antara lain: a. Bahan baku karet digunakan untuk membuat perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat penghubung dan penahan getar. b. Sebagai alat rumah tangga dan kantor, seperti selang air, kasur busa. Universitas Sumatera Utara c. Hasil samping tanaman karet yang memberikan keuntungan adalah batang pohon karet. d. Mampu membentuk ekologi Hutan

2.1.1 Struktur Kimia Karet