4.1.2 Pengolahan Data nilai Plastisitas Retensi Indeks PRI
Telah dilakukan uji plastisitas retensi indeks PRI terhadap semua jenis sampel dan didapatkan hasil uji PRI untuk setiap sampel. Pengujian dilakukan pada
alat “Plastimeter”. Pengolahan data menggunakan rumus seperti dibawah ini:
100 100
x Po
Pa x
awal s
Plastisita nol
n pengusanga
setelah s
Plastisita PRI
= =
Untuk sampel Asam asetat perbandingan antioksidan 5 menggunakan bahan pemvulkanisasi Sulfur.
33 ,
2 100
86 3
100
= =
= x
x Po
Pa PRI
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk setiap jenis sampel, hasil uji PRI yang lain. Hasil selengkapnya terdapat pada tabel di lampiran 3. Untuk bahan
pemvulkanisasi benzoil peroksida dapat dilihat di lampiran 4.
4.1.3 Pengolahan Data Viskositas Mooney
Telah dilakukan uji Viskositas Mooney terhadap semua jenis sampel dan didapatkan hasil uji Viskositas Mooney untuk setiap sampel. Pengujian dilakukan
pada alat “Mooney Viscometer”. Pengolahan data menggunakan rumus seperti dibawah ini:
C x
ML Mooney
itas Vis
o
100 4
1 cos
+ =
Untuk sampel Asam asetat perbandingan antioksidan 5 menggunakan bahan pemvulkanisasi Sulfur.
C x
ML C
x ML
Mooney itas
Vis
o
100 4
1 70
100 4
1 cos
+ =
+ =
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk setiap jenis sampel, hasil uji viscositas mooney yang lain. Hasil selengkapnya terdapat pada tabel di lampiran 5. Untuk bahan
pemvulkanisasi sulfur dapat dilihat di lampiran 6.
4.1.4 Pengolahan Data Uji Kadar Abu
Telah dilakukan uji kadar abu terhadap semua jenis sampel dan didapatkan hasil uji kadar abu untuk setiap sampel. Pengujian dilakukan pada alat “muffle
furnace” pada suhu 550
o
C lalu didingainkan pada suhu kamar dan ditimbang. Pengolahan data menggunakan rumus seperti dibawah ini:
100 x
C B
A Abu
Kadar −
=
Untuk sampel Asam asetat perbandingan antioksidan 5 menggunakan bahan pemvulkanisasi Sulfur.
26 ,
3 100
0040 ,
5 1633
, 100
0040 ,
5 7039
, 35
8672 ,
35 100
= =
− =
− =
x x
x C
B A
Abu Kadar
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk setiap jenis sampel, hasil uji kadar abu yang lain. Hasil selengkapnya terdapat pada tabel di lampiran 7. Untuk
bahan pemvulkanisasi benzoil peroksida dapat dilihat di lampiran 8.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembahasan 4.2.1. Pembahasan Data Uji Tarik Bahan Pemvulkanisasi Sulfur
Gambar 4.1 Grafik Uji Kekuatan Tarik Vs Sampel Menggunakan Bahan Pemvulkanisasi Sulfur
264,87 147,15
5562,27
4022,1 5346,45
5139,46 4924,62
3835,71 3355,02
2452,5
333,54 300
600 900
1200 1500
1800 2100
2400 2700
3000 3300
3600 3900
4200 4500
4800 5100
5400 5700
6000
A B
C D
E F
G H
I J
K SAMPEL
K E
K U
A T
A N
T A
R IK
K N
m 2
A = Karet Alam SIR 20 E = Fenol = 5 I = Asam Asetat : Fenol = 1 : 4 B = Tanpa antioksidan F = BHT : Asam Asetat = 1 : 4 J = Asam Asetat : Fenol = 2 : 3
C = BHT = 5 G = BHT : Asam Asetat = 2 : 3 K = Asam Asetat : Fenol = 4 : 1 D = Asam Asetat = 5 H = BHT : Asam Asetat = 4 : 1
Bila dilihat dari grafik, maka karet alam SIR 20 tanpa antioksidan mempunyai kekuatan tarik sebesar 147,15 KNm
2
. Tetapi bila ditambahkan antioksidan BHT, kekuatan tarik semakin meningkat menjadi 5562,27 KNm
2
, dimungkinkan karena BHT sudah dikenal sebagai antioksidan umum untuk karet sehingga dapat
mempengaruhi kekuatan tarik karet. Bila Asam asetat dan fenol sebagai antioksidan dengan perbandingan 1:4, maka kekuatan tarik semakin tinggi dibandingkan dengan
perbandingan 2:3 ataupun 4:1, dimungkinkan karena pemakaian dua buah antioksidan bersamaan dimana mempunyai pengaruh yang kuat buat kekuatan tarik karet.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Pembahasan Data Uji Tarik Bahan Pemvulkanisasi Benzoil Peroksida
Gambar 4.2 Grafik Uji Kekuatan Tarik Vs Sampel Bahan Pemvulkanisasi Benzoil Peroksida
264,87
147,15
58,86 78,48
58,86 98,1
88,29 156,96
107,91 89,05
68,67
20 40
60 80
100 120
140 160
180 200
220 240
260 280
A B
C D
E F
G H
I J
K SAMPEL
K E
K U
A T
A N
T A
R IK
K N
m 2
A = Karet Alam SIR 20 E = Fenol = 5 I = Asam Asetat : Fenol = 1 : 4 B = Tanpa antioksidan F = BHT : Asam Asetat = 1 : 4 J = Asam Asetat : Fenol = 2 : 3
C = BHT = 5 G = BHT : Asam Asetat = 2 : 3 K = Asam Asetat : Fenol = 4 : 1 D = Asam Asetat = 5 H = BHT : Asam Asetat = 4 : 1
Dilihat dari grafik, maka kekuatan tarik menggunakan antioksidan BHT sebesar 58,86 KNm
2
lebih kecil bila di bandingkan dengan campuran antioksidan BHT dan Asam asetat, dimungkinkan karena semakin besar perbandingannya juga
mempengaruhi kekuatan tarik semakin besar. Kekuatan tarik campuran antioksidan Asam asetat dan fenol perbandingan 4:1 sebesar 68,67 KNm
2
, dimungkinkan karena asam asetat mempengaruhi sifat fisik dari karet dan nilai kekuatan tarik ini mendekati
nilai pemakaian antioksidan asam asetat saja sebesar 78,48 KNm
2
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Pembahasan Data Uji PRI Bahan Pemvulkanisasi Sulfur